• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum CV Orizen Exotropica

CV Orizen Exotropica adalah salah satu konsultan lanskap yang berlokasi di Dramaga Cantik Residence blok O nomor 19, Darmaga, Bogor, Jawa Barat. Sebelum tahun 2014 konsultan ini bernama OASSE Studio, namun pada tahun 2014 nama ini kemudian diubah menjadi Orizen LAED Consultant (Landscape Architecture and Environtmental Design). Pada tahun 2015 dengan pengajuan untuk menjadi sebuah CV, nama Orizen LAED Consultant diubah menjadi CV Orizen Exotropica. Konsultan ini mempunyai mottoconstructing landscapes that refine nature, engage culture, and sustain them both”. CV Orizen Exotropica selama hampir 4 tahun ini berada di bawah kepemimpinan Bapak Roni Wijaya SP MSc, sudah berpengalaman menangani berbagai macam proyek di bidang landscape mulai dari perancangan taman rumah dan lingkungan, residential boulevard, lanskap hotel dan resort, lanskap pertanian dan peternakan hingga usaha perbaikan lingkungan dalam skala besar seperti desain lanskap dengan konsep ecotourism di beberapa Taman Nasional di Indonesia.

Beberapa klien yang pernah mempercayai CV Orizen Exotropica dalam menangani proyek mereka diantaranya adalah PT Berdikari Sulawesi Selatan, PT Kaltim Prima Coal, PT Inter Art Graha Selaras Bekasi, PT Adidhaya & Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, Karawang International Industry City (KIIC), Batam Industrial Development Authority, developer Metropolitan Land, Muara Enim Regency Jambi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Papua Barat, Mursala Island Sumatra Utara, dll. Hingga saat ini CV Orizen Exotropica masih sangat konsisten untuk menangani berbagai proyek di bidang lanskap, hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek yang dikerjakan oleh CV Orizen Exotropica pada tahun ini, baik itu yang sudah diselesaikan, sedang dikerjakan maupun yang akan dikerjakan. Hal inilah yang membuat mahasiswa memilih konsultan CV Orizen Exotropica sebagai tempat pelaksanaan kegiatan magang untuk meningkatkan pengetahuan mengenai dunia kerja arsitektur lanskap serta penyelesaian tugas akhir.

Menurut Never Ending Transfusing - Application Training (NET-at) dalam Zurnali (2004) magang/pelatihan adalah kegiatan belajar dan praktek untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan manusia dan fitrahnya (continuously and never end). Mahasiswa melakukan kegiatan magang memiliki tujuan utama yaitu untuk berpartisipasi aktif di segala bidang pekerjaan arsitektur lanskap yang dikerjakan oleh konsultan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman mahasiswa untuk bekerja di bidang tersebut. Beberapa manfaat dari kegiatan magang yang dilakukan ini sama seperti yang dipaparkan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003) dalam Zurnali (2004) antara lain meningkatkan pengetahuan mengenai bidang yang ditekuni, membantu untuk mempunyai keahlian bekerja dengan pendekatan teknologi baru, membantu memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas dan menekankan pada inovasi dan kreativitas dari pembelajaran

tersebut. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung dapat dirasakan secara nyata oleh mahasiswa setelah melaksanakan kegiatan magang selama empat bulan (80 hari kerja).

Menurut Notoatmodjojo (1991) pelaksanaan magang dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta magang tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin, dan etos kerja. Upaya untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut bagi peserta magang, dapat dilakukan penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan kegiatan magang tersebut. Hal ini juga dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa. Penilaian atau evaluasi ini dilakukan oleh pimpinan perusahaan tempat magang dilaksanakan yang dilakukan pada saat kegiatan magang sudah berakhir. Hasil evaluasi ini selanjutnya diserahkan kepada komisi pendidikan Departemen Arsitektur Lanskap IPB bersamaan dengan penyerahan log book kegiatan magang sebagai salah satu pertimbangan penilaian terhadap hasil pelaksanaan magang dan tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa.

Selama kegiatan magang mahasiswa berlangsung dalam waktu empat bulan mulai dari 10 Maret hingga 16 Juli 2014, terdapat beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh konsultan antara lain proyek perancangan lanskap Shopping Arcade Area di Metland Transyogi, perancangan garden cafe untuk Kantor Grapari Telkomsel di Makassar, perancangan lanskap taman lingkungan dan taman identitas di Cilandak, perancangan lanskap Riady Heritage SDH, perancangan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH, dan perancangan ulang (redesign) taman kantor bupati di Kabupaten Bekasi. Proyek-proyek tersebut memiliki rentang waktu pengerjaan yang berbeda satu sama lain, karena berbedanya jenis pekerjaan yang dilakukan dan perbedaan luas gubahan lanskap yang dilakukan juga mempengaruhi rentang waktu pengerjaan proyek lanskap tersebut. Setiap proyek tersebut sudah memiliki timeline pengerjaannya masing-masing. Pada proyek perancangan lanskap Shopping Arcade Area di Metland Transyogi, mahasiswa hanya dapat berperan aktif dalam menyusun rencana anggaran biaya (RAB) pelaksanaan pekerjaan lanskap ini, sehubungan dengan sudah selesainya tahap perancangan lanskap hingga pembuatan detail engineering design (DED) lanskap pada Januari lalu.

Pada bulan Juni dan Juli terdapat proyek perancangan garden cafe untuk Kantor Grapari Telkomsel di Makassar dan perancangan ulang (redesign) taman Kantor Bupati Kabupaten Bekasi. Kedua proyek ini merupakan proyek tak terduga yang didapatkan konsultan berdasarkan penunjukan langsung dari klien dengan deadline waktu pengerjaan hanya beberapa hari saja. Dalam kedua proyek ini, mahasiswa dapat mengikuti seluruh proses perancangan mulai dari diskusi dalam pembuatan konsep desain hingga pembuatan gambar grafis hasil desain.

Perumusan konsep dari proyek desain garden cafe dan redesain taman kantor didiskusikan bersama Bapak Roni Wijaya SP MSc selaku direktur utama dan beberapa karyawan CV Orizen Exotropica hingga menghasilkan konsep desain yang sesuai dengan permintaan klien dan disesuaikan pula dengan kondisi tapak yang akan dirancang. Setelah perumusan konsep selesai, mahasiswa dan karyawan CV Orizen Exotropica berbagi pekerjaan untuk melakukan analisis pada tapak yang akan dirancang, menyiapkan gambar referensi, dan menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan konsep yang diusung serta melakukan cross check

terhadap list material yang akan digunakan dengan ketersediaannya dipasar serta mempelajari bagaimana sifat dan cirinya. Selanjutnya adalah pembuatan sintesis yaitu hasil desain lanskap berupa gambar grafis mulai dari denah hingga ilustrasi yang meliputi gambar potongan, perspektif dan gambar detail beberapa komponen lanskap ataupun spot yang menjadi keunggulan dari desain yang dirancang. Kedua proyek ini diselesaikan hingga pembuatan RAB pelaksanaannya dan masing-masing proyek ini diselesaikan dalam waktu 6-8 hari.

Proyek selanjutnya yang diikuti mahasiswa adalah proyek perancangan lanskap taman lingkungan dan taman identitas di Cilandak. Pada proyek ini mahasiswa hanya dapat berpartisipasi pada pembuatan DED beberapa komponen lanskapnya, menghitung jumlah kebutuhan tanaman dan luas penanamannya, dan menghitung RAB pekerjaan lanskap tersebut. Dalam menangani proyek-proyek tersebut, mahasiswa juga belajar untuk membuat dokumen administrasi proyek. Namun, tidak semua proyek yang dikerjakan oleh konsultan membutuhkan dokumen - dokumen ini.

Salah satu developer besar di Indonesia yaitu PT Lippo Karawaci Tbk dalam sembilan tahun terakhir ini fokus mengembangkan bisnis properti berupa jasa penyediaan permakaman mewah yang dikenal dengan nama San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pada tahun 2013 lalu, developer ini mempercayai konsultan lanskap CV Orizen Exotropica untuk menangani tiga proyek perancangan lanskap permakaman yang ada di kawasan tersebut. Proyek tersebut meliputi perancangan lanskap permakaman keluarga pemilik Lippo Group, Bapak Mochtar Riady (Riady Heritage) dan perancangan lanskap permakaman muslim (Mercy Mansion dan Al Halim Mansion). Perancangan lanskap terhadap tiga site ini dilakukan secara bertahap, karena pada proyek ini direncanakan untuk diselesaikan oleh CV Orizen Exotropica hingga tahap pelaksanaan/pembangunan.

Tahap pertama yang dikerjakan oleh konsultan adalah perancangan dan pelaksanaan pekerjaan lanskap Riady Heritage. Pada bulan Juni 2014 pekerjaan ini sudah sampai pada tahap akhir pelaksanaan yaitu pemeliharaan pada masa garansi. Pada proyek ini mahasiswa hanya bisa berpartisipasi dalam pembuatan dokumen administrasi pelaksanaan pekerjaan lanskapnya saja seperti pembuatan dokumen berita acara phisik pekerjaan/ BAPP (Lampiran 1), berita acara serah terima/ BAST (Lampiran 2), form check list final (Lampiran 3), dan laporan prestasi pekerjaan (Lampiran 4). Tahap selanjutnya yang dikerjakan oleh konsultan dalam proyek kerjasama dengan SDH adalah perancangan permakaman muslim Mercy Mansion yang dilakukan mulai bulan Maret 2014. Hal ini bertepatan dengan dimulainya kegiatan magang mahasiswa di konsultan, sehingga dapat lebih mengetahui mengenai proyek tersebut sebagai fokus utama yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir. Namun tahap analisis hingga pembuatan konsep sudah dilakukan oleh konsultan sebelum magang dimulai, sehingga dalam penyusunan tugas akhir ini mahasiswa tidak membahas lebih dalam mengenai analisis dan proses pembuatan konsep permakaman muslim Mercy Mansion ini.

San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang

San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes (SDH) merupakan kawasan permakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas. Kawasan permakaman ini terletak di Desa Margakaya,

Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (SDH 2010). Secara geografis, Kabupaten Karawang terletak antara 1070 02' - 1070 40' BT dan 50 56' - 60 34' LS. Kawasan permakaman SDH ini memiliki luas 500 Ha, terletak di bagian barat daya Kabupaten Karawang. Letak kawasan SDH terhadap Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Letak kawasan SDH terhadap Kab. Karawang (Google Maps 2014) Batas-batas kawasan SDH secara fisik adalah sebagai berikut :

Utara : jalan tol Jakarta – Cikampek

Timur : Kawasan Industri Karawang International Industry City (KIIC) Selatan : PT Alam Hijau Lestari

Barat : Zona Industri Telukjambe Barat

Bentukan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rata dengan variasi antara 0 – 5 mdpl dan sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0 - 1200 mdpl. Kawasan SDH secara umum memiliki keadaan topografi yang bergelombang dengan slope 0 % - 12 % dan elevasi 20 – 80 mdpl. Kondisi ini tetap dipertahankan oleh developer sesuai dengan rencana pengembangan dari kawasan ini sehingga area permakaman berada pada daerah lembah dan perbukitan. Sesuai dengan morfologinya yang terdiri dari dataran rendah, Kabupaten Karawang mempunyai temperatur udara rata-rata 270 C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, intensitas penyinaran matahari 66 % dan kelembaban nisbi 80 %. Curah hujan tahunan Kabupaten Karawang berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup Angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni bertiup Angin Muson Tenggara dengan kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam dan lama tiupan rata-rata 5 – 7 jam (Bappeda Karawang 2014).

Bappeda Karawang (2014) dalam sebuah publikasi yang berjudul Karawang Dalam Angka Tahun 2014 menjelaskan bahwa Karawang dilalui oleh aliran sungai yang melandai ke utara arah Sungai Citarum dan merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan Sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat juga tiga buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak, keperluan industri, pembangkit tenaga listrik dan kebutuhan penduduk baik langsung maupun melalui PDAM.

SDH adalah salah satu kawasan yang mengandalkan Saluran Induk Tarum Barat dalam memenuhi kebutuhan air untuk operasional seluruh kawasannya. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 mengenai peruntukkan air saluran irigasi ini adalah termasuk kelas B yang dapat dimanfaatkan sebagai air minum (Ayuningtyas 2008). Air masuk ke kawasan SDH dengan melewati proses penyaringan di danau sedimentasi yang kemudian mengalir menuju ke Danau Angeles yaitu danau buatan yang berada di tengah kawasan SDH dengan luas 8 ha. Sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional kawasan, seperti pemenuhan kebutuhan air restoran, kolam renang, dan toilet, air dari danau ini diolah terlebih dahulu dengan proses water treatment process (WTP). Sedangkan untuk kebutuhan penyiraman taman, lahan permakaman, dan jalan, air dari Danau Angeles ini digunakan secara langsung.

SDH merupakan sebuah konsep baru taman permakaman yang unik dan terpadu, mengacu pada konsep taman permakaman terkemuka dunia Forest Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California, Amerika Serikat. SDH berpegang pada pandangan semua agama bahwa mengantar dan mengenang orang-orang yang telah meninggal dunia haruslah dilakukan dengan cara yang benar menurut kaidah, pantas, khusuk, dan khidmat. Detail layanan dan fasilitas di SDH dirancang untuk menghormati tata cara penguburan yang sesuai bagi setiap penganut agama dan beragam tradisi yang ada di Indonesia, tanpa mengurangi kedalaman nilai-nilai spiritualnya (SDH 2010). Oleh karena itu, area taman permakaman SDH terbagi menjadi tiga bagian besar yang terdiri dari :

a. Universal Garden yaitu area permakaman yang menghadirkan simbolisasi penciptaan dunia, Janji Allah kepada Adam, Abraham, Raja Daud, sampai Mesias yang harus disalibkan, bangkit, dan memulai era martir sampai ajaran kasih dan pertobatan melalui Yesus Kristus untuk masuk ke new eden. Pdt Hendra G Mulia MTh, bertindak sebagai advisor dalam perancangan simbolisasi area ini.

b. Garden of Prosperity and Joy (Bai Fu Le Yuan) yaitu area simbolisasi sejarah, kebudayaan, dan kepercayaan masyarakat Tionghoa. Area ini merupakan karya desainer dan landscaper terkemuka Shanghai yaitu Mr Cui Xue Sen. Area permakaman dirancang seksama sesuai perhitungan lokasi terbaik dan harmonis dengan alam sekitar berdasarkan kaidah Fengshui. Bai Fu Le Yuan dilengkapi tempat beribadah atau sembahyang, tempat berhikmat yang memiliki sifat peringatan, sekaligus sebagai tempat rehat yang berpemandangan memikat. Kawasan Bai Fu Le Yuan memiliki tujuh daya tarik keindahan yang terdiri dari Bridge of Eternity, Remembrance Hall, Mountain of Life, Pavilion of Blessings, Bridge of Nine Virtues, Sky Deck, Mountain Gate. Keseluruhan kawasan Bai Fu Le Yuan seluas 25 ha ini berbentuk layaknya kelelawar raksasa yang seolah melindungi taman permakaman yang indah ini.

c. Five Pillars Garden, yaitu area permakaman yang mengadopsi konsep lima rukun islam (syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji). Five Pillars Garden seluas 25 ha ini merupakan taman permakaman muslim dengan filosofi Islami yang dirancang oleh Dr Mona Siddiqui, professor dari Glasgow University jurusan Islamic Studies and Public Understanding dan Janet Benton, konsultan lanskap dari Skotlandia. Sejak tahap

perancangan, pengelola San Diego Hills terlebih dahulu berdiskusi dengan pemuka agama Islam terkait penentuan arah kiblat dan tata cara penguburan di taman permakaman muslim ini.

Hingga saat ini SDH masih terus melakukan pengembangan kawasan permakamannya, baik dalam hal penyediaan fasilitas dan utilitas. Hal tersebut merupakan upaya SDH untuk menjadi developer tempat permakaman mewah terbaik di Indonesia.

Permakaman Muslim Mercy Mansion

Mercy Mansion merupakan salah satu mansion yang termasuk dalam permakaman muslim yang akan dikembangkan oleh SDH dalam waktu dekat. Berikut pada Gambar 5 digambarkan secara lebih rinci mengenai pembagian kawasan permakaman di SDH. Mercy Mansion termasuk bagian dari Pilgrimage Garden, sehingga dalam merancang lanskap permakaman muslim Mercy Mansion ini harus mengacu pada konsep utamanya. Konsep Pilgrimage Garden adalah untuk menampilkan suasana gurun pasir pada kawasan sebagai manifestasi dari perjalanan haji sebagai rukun islam yang kelima.

Gambar 5 Pembagian kawasan permakaman di SDH San Diego Hills

Memorial Park and Funeral Homes Universal Garden Garden of Creation 1. Sabbath Mansion 2. Seagull Mansion 3. Hummingbird Mansion 4. Sovereignty Mansion 5. Crown Mansion 6. Peacefull Mansion 7. Moonbeam Mansion Garden of Faith, Hope, and Love

1. Gentleness Mansion

2. Adoration Mansion

Garden of Prosperity and Joy (Bai Fu Le Yuan)

1. Diamond Mansion 2. Pearl Mansion 3. Jade Mansion 4. Peony Mansion 5. Island Estate Five Pillars Garden

Unity Garden Wisdom Mansion

Prayer Garden

1. Midday Mansion

2. Guidinglight Mansion

3. Before Dawn Mansion Fasting Garden Benefaction Garden 1. Charity Mansion 2. Fitrah Mansion Pilgrimage

Garden MERCY MANSION Site yang didesain

Orizen Exotropica dipercaya untuk merancang lanskap permakaman muslim Mercy Mansion ini yang hanya mencakup pada perancangan softscape kawasan saja, karena untuk bagian hardscape SDH berada dibawah otoritas divisi operasional bukan divisi lanskap. Mercy Mansion ini memiliki luas tapak sekitar 2,24 ha. Pada saat mahasiswa melakukan kunjungan lapang ke lokasi permakaman muslim Mercy Mansion SDH ini pada tanggal 14 Maret 2014 lalu, keadaan eksisting kawasan pada saat itu sudah sampai pada tahap pembangunan hardscape. Pembangunan ini meliputi pembangunan tembok pembatas antar makam, akses jalan, planter box dan bangunan penunjang lanskap permakaman. Berikut pada Gambar 6 merupakan kondisi eksisting permakaman muslim Mercy Mansion pada saat kunjungan lapang sebelum dilakukan penataan lanskap.

Desain Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion

Desain lanskap merupakan usaha penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisisan dari suatu tapak dan kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu sintesis yang kreatif (Hakim dan Utomo 2008). Oleh karena itu, setiap elemen dan fasilitas akan diletakkan di atas lahan dalam keterpaduan fungsi dan selaras dengan karakteristik tapak dan lingkungan alamnya. Suatu karya desain lanskap dapat dihasilkan melalui suatu proses perancangan yang pada dasarnya merupakan suatu sistem pendekatan. Di dalamnya terdapat beberapa tahapan atau urutan menuju terciptanya desain lanskap tersebut seperti yang dijelaskan pada Gambar 7.

Gambar 7 Diagram tahapan perancangan lanskap (Hakim dan Utomo 2008) Diagram tersebut menggambarkan mengenai proses perancangan yang sistematik yakni terdiri dari tahapan programming dan tahapan design. Menurut William Pena dalam buku Problem Seeking yang disitasi dalam Hakim dan Utomo (2008) mengatakan bahwa programming is analysis, design is synthesis, artinya pada tahapan program lebih ditekankan pada penganalisisan segala aspek yang terkait pada rancangan hingga menghasilkan suatu konsep skematik yang nantinya menjadi landasan pada tahapan design development.

Proses desain memiliki sejumlah kegunaan lain meliputi : (1) membuat kejelasan, kerangka kerja diselenggarakan untuk menciptakan solusi desain, (2) membantu untuk memastikan bahwa solusi yang berkembang akan tepat sesuai dengan keadaan desain (tapak, kebutuhan klien, anggaran, dll), (3) membantu dalam menentukan penggunaan terbaik lahan untuk klien dengan mempelajari solusi alternatif, dan (4) berfungsi sebagai dasar untuk menjelaskan dan mempertahankan solusi desain kepada klien.

Menurut Booth (1990) dalam bukunya yang berjudul Basic Elements of Landscape Architectural Design mengatakan bahwa proses desain juga

kadang-Penetapan tujuan, sasaran dan gagasan awal dari rancangan lanskap yang hendak dicapai. Gagasan dari segi fungsi, bentuk, estetika dan

teknologi

Survei dan pengamatan karakteristik tapak, penilaian keinginan faktor internal dan eksternal, studi banding, pengamatan lingkungan dan

program kegiatan tapak

Penelaahan konsep ruang luar, baik secara makro maupun mikro (spasial) dan konsep utilitas serta konsep pendukung lainnya Melakukan analisis tapak (mengkonsolidasikan antara program kebutuhan dan hasil pengamatan karakteristik tapak) menuju program

rencana skematik

Penjabaran dari konsepmelalui aplikasi dalam bentuk tiga dimensi dengan berbagai pertimbangan, yakni komponen desain

Pembuatan gambar pelaksanaan kerja, sketsa, maket presentasi,dokumen pelelangan serta dokumen pelaksanaan

Tahapan Programming

Tahapan Design

kadang disebut sebagai "problem-solving process", termasuk serangkaian langkah-langkah yang biasa dilakukan (meskipun tidak selalu) mengikuti urutan. Secara umum, langkah-langkah yang sama juga digunakan oleh arsitek, desainer industri, insinyur, dan ilmuwan untuk memecahkan masalah. Biasanya untuk desainer lanskap, proses desain meliputi langkah-langkah berikut :

1. project acceptance;

2. research and analysis : persiapan base plan, inventarisasi tapak berupa pengumpulan data dan analisis (evaluasi), wawancara klien, pengembangan program;

3. desain : diagram fungsional yang ideal, diagram fungsional hubungan tapak, rencana konsep, studi komposisi bentuk, desain awal, desain skematik, rencana induk, pengembangan desain;

4. gambar konstruksi : layout plan, grading plan, rencana penanaman, detail konstruksi;

5. pelaksanaan;

6. evaluasi pasca konstruksi; dan 7. pemeliharaan.

Pada buku tersebut, Booth mencantumkan bahwa pekerjaan pelaksanaan, evaluasi pasca pelaksanaan serta pemeliharaan termasuk dalam proses desain. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan pemeliharaan suatu lanskap tidak dapat dipisahkan dari sebuah proses perancangan lanskap. Aspek keberlanjutan desain yang sudah dirancang menjadi poin yang sangat penting bagi suatu kegiatan desain. Tentu setiap desainer yang merancang suatu lanskap ingin desainnya tersebut dapat diaplikasikan pada tapak dan bisa berkelanjutan sesuai desain awalnya dalam waktu yang lama (sustainable). Hal inilah yang akan dikontrol melalui kegiatan pemeliharaan lanskap yang umumnya disusun sebagai suatu rencana pengelolaan lanskap.

Setiap arsitek lanskap maupun konsultan di bidang lanskap memiliki cara yang berbeda dalam menangani suatu proyek, karena setiap proyek lanskap tersebut tidak selalu memiliki permasalahan tapak yang sama, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda satu sama lain. Hal ini membuat setiap arsitek lanskap akan memilih cara yang berbeda yang tidak harus sama dengan teori yang dipelajari dalam membuat suatu desain lanskap. Begitupun dengan konsultan lanskap CV Orizen Exotropica yang memiliki pendekatan berbeda dalam setiap proyek yang dikerjakan. Tidak semua proses perancangan harus dikerjakan dalam merancang lanskap suatu kawasan, namun bisa dikerjakan hanya pada proses yang diperlukan saja.

Pada desain lanskap Mercy Mansion, CV Orizen Exotropica sudah melakukan analisis hingga pembuatan konsep yang menjadi dasar untuk perancangan lanskap kawasan ini, sehingga tahapan desain yang diuraikan mahasiswa untuk kawasan ini hanya mencakup konsep hingga desain yang dirancang saja, tidak membahas bagaimana detail analisis kawasan hingga

Dokumen terkait