• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP

PERMAKAMAN MUSLIM

MERCY MANSION

DI SAN DIEGO

HILLS

MEMORIAL PARK AND FUNERAL HOMES

KARAWANG

WARY RATNA SARI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

WARY RATNA SARI. Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang. Dibimbing oleh SYARTINILIA.

Saat ini kontraktor dan konsultan lanskap memainkan peranan yang penting dalam perkembangan pembangunan di Indonesia. Kontraktor dan konsultan lanskap memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan lanskap yang estetik, fungsional, dan berkelanjutan. Lanskap yang berkelanjutan dapat terwujud melalui pelaksanaan pemeliharaan ideal. Pemeliharaan yang ideal ini harus dipikirkan sejak dari awal proses perencanaan dan perancangan sebuah lanskap. Tujuan dari kegiatan magang ini untuk membuat rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion agar pemeliharaan ideal lanskapnya dapat tercapai. Kegiatan magang dilakukan di CV Orizen Exotropica yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat pada 10 Maret hingga 16 Juli 2014. Sedangkan lokasi tapak berada di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang. Data yang berhubungan dengan aspek fisik/biofisik, desain, dan pengelolaan lanskap dianalisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian ini difokuskan pada rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion tersebut, yang terdiri dari desain lanskap, standar pemeliharaan lanskap, konsep pengelolaan, struktur organisasi, zonasi, jadwal, dan anggaran biaya pemeliharaan lanskap. Sehingga lanskap permakaman ini menjadi lanskap yang indah, fungsional, dan juga berkelanjutan untuk waktu yang lama.

(5)

ABSTRACT

WARY RATNA SARI. Landscape Management Plan of Mercy Mansion Moslem Cemetery at San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes in Karawang. Supervised by SYARTINILIA.

Recently landscape contractors and consultants have played the important role of development in Indonesia. They have a responsibility to achieve the aesthetic, functional, and sustainable landscape. The sustainable landscape can be achieved by the ideal maintenance. That ideal maintenance should be considered since the beginning of planning and designing processes. The purpose of this internship program was produced a landscape management plan of Mercy Mansion moslem cemetery, in order to reach that ideal maintenance. The internship program was conducted in CV Orizen Exotropica where located in Bogor, West Java, on March 10th to July16th, 2014. The site location was in San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang. The data which associated with the physical/biophysical aspects, design, and management of the landscape was analyzed spatially and descriptively. The results of this study mainly focused on the landscape management plan of Mercy Mansion moslem cemetery, which consist of design, maintenance standards, management concept, organizational structure, zoning, schedules, and budget. So the landscape can be the beautiful, functional, and also sustainable landscape for a long time.

(6)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan IPB

(7)

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Departemen Arsitektur Lanskap

RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP

PERMAKAMAN MUSLIM

MERCY MANSION

DI SAN DIEGO

HILLS

MEMORIAL PARK AND FUNERAL HOMES

KARAWANG

WARY RATNA SARI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)
(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil penulis selesaikan. Judul yang diusung dalam kegiatan magang yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini adalah Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang. Karya ini dibuat dalam rangka penyelesaian studi di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Dalam kesempatan ini sebagai bentuk rasa syukur penulis kepada Allah SWT, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua tercinta, Ayahanda Wander Furyadi dan Ibunda Ratna Wilis atas semua kasih sayang, do‟a terbaik serta motivasi yang tidak akan pernah bisa terbalas. Adikku tercinta Rahmat Martha Reza atas do‟a dan motivasi.

2. Dr Syartinilia, SP MSi selaku pembimbing skripsi dan pembimbing akademik penulis yang senantiasa memberi bantuan, motivasi, bimbingan serta arahan selama penyelesaian karya ilmiah ini.

3. Dr Ir Siti Nurisjah, MSLA sebagai dosen pembimbing akademik penulis yang telah memberikan nasehat, serta bimbingan dalam masa studi penulis.

4. Bapak Roni Wijaya, SP MSc dan staff CV Orizen Exotropica yang telah memberi bantuan dan bimbingan selama kegiatan magang berlangsung. 5. Dr Ir Aris Munandar, MS dan Dewi Rezalini Anwar, SP MADes sebagai

dosen penguji yang telah memberi banyak masukan dan dukungan moril kepada penulis untuk melengkapi karya ilmiah ini.

6. Semua keluarga besar di Sumatra Barat dan keluarga besar dE Most Jakarta atas semua nasehat, motivasi dan do‟a yang tiada henti.

7. Teman satu bimbingan skripsi Reni Dahria yang selalu memotivasi dan menemani di masa-masa sulit dan seluruh kakak-kakak, teman-teman dan adik-adik grup Syartinilia’s Student yang selalu memberi dukungan yang siap memberi bantuan dan saran.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan selama 4 tahun di ARL 47 yang selalu penuh kejutan.

9. Sahabat-sahabat baikku yang selalu memberikan motivasi, bantuan, dukungan yang luar biasa dan tanpa pamrih, serta seluruh orang-orang yang berjasa membantu menyelesaikan karya ini yang tidak disebutkan satu per satu.

Namun demikian, penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam karya ini karena keterbatasan penulis dan kendala lainnya. Karya ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dalam memperdalam keahlian profesi Arsitektur Lanskap dan dapat menjadi masukan bagi CV Orizen Exotropica dan San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes dalam hal perancangan hingga pengelolaan lanskap Permakaman muslim Mercy Mansion ini.

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Kerangka Pikir 2

Tujuan Magang 3

Manfaat Magang 3

Ruang Lingkup Magang 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

Permakaman 5

Lanskap Permakaman 6

Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap 7

METODOLOGI 9

Lokasi dan Waktu 9

Metode Pelaksanaan Magang 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Kondisi Umum 12

Desain Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion 19

Standar Pemeliharaan Lanskap Mercy Mansion 34

Rencana Pengelolaan Lanskap Mercy Mansion 65

SIMPULAN DAN SARAN 81

Simpulan 81

Saran 81

DAFTAR PUSTAKA 82

RIWAYAT HIDUP 92

(12)

DAFTAR TABEL

1 Jadwal kegiatan magang 9

2 Aktivitas user sesuai zonasi ruang kawasan Mercy Mansion SDH 24

3 Contoh vegetasi yang cocok untuk permakaman 26

4 Jenis vegetasi yang diusulkan untuk permakaman muslim Mercy

Mansion 26

5 Pembagian 12 tipe lanskap permakaman di Mercy Mansion SDH 33 6 Standar penampilan dan pedoman prilaku kerja pertamanan 36 7 Keadaan curah hujan bulanan Kecamatan Telukjambe Barat Tahun

2013 59

8 Frekuensi pemeliharaan softscape lanskap permakaman muslim

Mercy Mansion SDH 61

9 Frekuensi pemeliharaan hardscape lanskap permakaman muslim

Mercy Mansion SDH 63

10 Kapasitas kerja operator pemeliharaan taman 71

11 Kebutuhan HOK dan KTK pemeliharaan lanskap permakaman

muslim Mercy Mansion SDH dalam satu tahun 72

12 Masa efektif penggunaan peralatan pemeliharaan lanskap 75 13 RAB untuk operator kerja pemeliharaan lanskap 76

14 RAB pengadaan peralatan pemeliharaan lanskap 77

15 RAB pengadaan bahan-bahan yang digunakan dalam pemeliharaan 78 16 Ketentuan dosis pupuk untuk berbagai jenis tanaman 79

17 Rekapitulasi rencana anggaran biaya 79

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pikir magang 2

2 Lokasi permakaman muslim Mercy Mansion SDH 9

3 Alur pelaksanaan kegiatan magang 10

4 Letak kawasan SDH terhadap Kab. Karawang (Google Maps 2014) 15

5 Pembagian kawasan permakaman di SDH 17

6 Kondisi eksisting permakaman Mercy Mansion SDH (studi lapang) 18 7 Diagram tahapan perancangan lanskap (Hakim dan Utomo 2008) 19 8 Referensi konsep trees horizon (Orizen 2014) 21 9 Referensi konsep oase style dan wild garden (Orizen 2014) 22 10 Referensi konsep vertical garden (Orizen 2014) 22 11 Ilustrasi konsep ruang Mercy Mansion SDH (Orizen 2014) 23 12 Zonasi ruang permakaman muslim Mercy Mansion SDH (Orizen 2014) 24 13 Siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH 30 14 Perbesaran gambar siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH 31 15 Perbesaran gambar siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH 32

16 Bagan alir prosedur penyiraman tanaman 44

(13)

19 Pemangkasan yang tepat dengan menggunakan gergaji 47 20 Tahap pemangkasan cabang/dahan besar dengan double cut technique

(TCS 2006) 47

21 Contoh gagal/buruknya pemangkasan pada pohon (TCS 2006) 48

22 Bagan alir prosedur pemangkasan tanaman 49

23 Bagan alir prosedur pemupukan tanaman 51

24 Bagan alir prosedur pendangiran dan penyiangan gulma 53

25 Bagan alir prosedur pengendalian HPT 56

26 Bagan alir prosedur penggantian/penyulaman tanaman 57 27 Struktur organisasi SDH secara umum (Ayuningtyas 2008) 67 28 Rekomendasi struktur organisasi divisi lanskap SDH 68 29 Zonasi pemeliharan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion 69

DAFTAR LAMPIRAN

1 Contoh dokumen berita acara phisik pekerjaan (BAPP) 84 2 Contoh dokumen berita acara serah terima (BAST) 85

3 Contoh dokumen form check list final 87

4 Contoh dokumen laporan prestasi pekerjaan 88

5 Standar pemeliharaan lanskap San Diego Hills Memorial Park and

Funeral Homes Karawang 90

6 Struktur organisasi departemen operasional PT San Diego Hills

(14)
(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan pembangunan dan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Seiring perkembangan tersebut, peran dan jumlah penyedia jasa konsultan dan kontraktor pun semakin meningkat. Kebutuhan akan ruang terbuka hijau (RTH) yang juga semakin meningkat, menambah tingkat kebutuhan akan peran konsultan dan kontraktor yang berwawasan lingkungan.

Instruksi Mendagri Tahun 1988 mengatakan bahwa RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka dan pada dasarnya tanpa bangunan dengan 40% - 60% dari total wilayah yang bersangkutan harus dihijaukan. Sejatinya RTH tidak saja memberikan fungsi arsitektural dan fisik, tetapi juga fungsi ekologis dan ekonomis. Sehingga pada saat ini properti dengan daya tarik lanskap yang indah, ekologis, dan ekonomis dengan mengarah pada instruksi tersebut menjadi hal yang sangat populer. Terlebih lagi hal ini seiring juga dengan bertambahnya pemahaman masyarakat terhadap kondisi lingkungan perkotaan yang semakin memburuk dan perlu diperhatikan. Perkembangan ini terjadi tidak hanya terpusat pada daerah urban, tapi juga merambat menuju daerah sub-urban. Salah satunya adalah Kabupaten Karawang yang merupakan kawasan sub-urban Jakarta yang memiliki perkembangan pesat disegala macam genre properti seperti perumahan, hotel, pusat belanja, kawasan industri, bahkan bisnis permakaman yang selama sembilan tahun ini menjadi bisnis yang sangat prospektif dan diminati.

San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes (SDH) yang dipelopori oleh PT Lippo Karawaci Tbk dalam website resminya mengatakan bahwa SDH merupakan kawasan permakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas untuk sebuah taman permakaman eksklusif. PT Lippo Karawaci Tbk sangat concern mendesain SDH sejak awal dengan melakukan studi mendalam terhadap taman permakaman terkemuka dunia Forest Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California, Amerika Serikat, yang kemudian diadaptasi konsep dasarnya untuk pendirian SDH di areal seluas 500 Ha di Karawang, Jawa Barat (SDH 2010).

(16)

Mengingat kepemilikan lahan permakaman di SDH yang sifatnya permanen (selama-lamanya) membuat aspek keberlanjutan dari desain lanskap ini menjadi sangat penting, maka dibutuhkan pengelolaan/pemeliharaan yang baik dan tepat terhadap lanskap permakaman SDH. Kegiatan pemeliharaan tersebut perlu disusun menjadi sebuah rencana pengelolaan yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan lanskap yang dirancang agar lanskap tersebut tetap menjadi lanskap yang indah, fungsional dan berkelanjutan. Hal ini perlu dilakukan karena dalam Arifin dan Arifin (2005) dikatakan bahwa seorang perancang (designer) wajib memberitahu pemilik tapak (owner) tentang cara-cara pemeliharaan tapak yang dirancang. Hal ini jarang dilakukan oleh desainer lanskap sehingga banyak lanskap yang pada awalnya dibangun dengan sangat indah, monumental, bahkan fenomal namun tidak mampu bertahan dalam waktu yang lama (tidak berkelanjutan). Hal inilah yang melatarbelakangi mahasiswa untuk mengajukan rencana pengelolaan lanskap pada proyek perancangan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion yang dikerjakan oleh CV Orizen Exotropica sebagai dokumen pelengkap bagi dokumen perancangan lanskap yang diajukan secara bersamaan agar lanskap yang dirancang ini dapat dikelola dengan cara yang baik dan tepat sehingga pemeliharaan ideal lanskap tersebut dapat tercapai. Diharapkan desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH menjadi lanskap yang indah, fungsional, dan juga berkelanjutan dalam waktu yang lama.

Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan acuan dalam melakukan kegiatan magang. Adapun kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

(17)

Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia menyebabkan meningkatnya peran konsultan dan kontraktor, tak terkecuali konsultan dan kontraktor di bidang lanskap. Salah satu konsultan yang bergerak di bidang lanskap ini adalah CV Orizen Exotropica. Produk yang dihasilkan oleh konsultan lanskap biasanya adalah berupa suatu desain lanskap, yaitu usaha penggubahan suatu lanskap menjadi lanskap yang estetik, fungsional, dan berkelanjutan. Seringkali suatu lanskap begitu indah di awal pembangunannya, namun tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama karena lanskap tersebut tidak mempunyai pengelolaan yang baik, sehingga pemeliharaan ideal lanskapnya tidak tercapai. Oleh karena itu, dalam salah satu proyek yang ditangani oleh CV Orizen Exotropica yaitu desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion San Diego Hills, mahasiswa mencoba untuk memberi masukan kepada pihak konsultan agar mengajukan dokumen desain yang dilengkapi dokumen rencana pengelolaan lanskap yang disusun oleh mahasiswa secara bersamaan kepada developer agar desain lanskap yang dirancang dapat dipelihara dengan baik dan tepat, sehingga pemeliharaan idealnya akan tercapai. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan data terkait dengan aspek fisik/biofisik, aspek desain, dan aspek pengelolaan dari lanskap permakaman muslim Mercy Mansion secara khusus dan kawasan SDH secara umum. Data-data ini kemudian dianalisis baik secara spasial maupun deskriptif, hingga menghasilkan sintesis untuk menjawab tujuan dari penyusunan tugas akhir ini yaitu menghasilkan desain, standar pemeliharaan, dan rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH yang secara umum merupakan rekomendasi yang diberikan untuk rencana pengelolaan lanskap pemakaman muslim Mercy Mansion SDH.

Tujuan Magang

Tujuan dari kegiatan magang ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum magang ini adalah untuk berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan konsultan baik di studio maupun di lapang. Sedangkan tujuan khusus kegiatan magang ini adalah :

1. membuat desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH;

2. menyusun standar pemeliharaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH;

3. menyusun rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH.

Manfaat Magang

Kegiatan magang yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. meningkatkan profesionalitas kerja di bidang arsitektur lanskap untuk

menghadapi kondisi lapangan kerja yang sesungguhnya;

(18)

3. memberikan rekomendasi standar pemeliharaan serta rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH kepada pihak CV Orizen Exotropica dan SDH;

4. menjadi acuan dalam mengaplikasikan dan meningkatkan pengelolaan lanskap permakaman muslim di Indonesia.

Ruang Lingkup Magang

(19)

TINJAUAN PUSTAKA

Permakaman

Kematian didefinisikan sebagai berhentinya semua fungsi vital tubuh meliputi detak jantung, aktifitas otak, serta pernapasan (Sing et. al. 2005). Papalia et. al. dalam Sari (2010) menyatakan bahwa kematian dapat dinyatakan terjadi ketika napas dan denyut jantung individu telah berhenti selama beberapa waktu yang signifikan atau dapat dinyatakan juga ketika seluruh aktifitas syaraf di otak berhenti bekerja. Pada normalnya kematian diakhiri dengan suatu proses yang dinamakan pemakaman. Maka membuat permakaman atau sering disebut kuburan merupakan hal yang umum dan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Permakaman dapat didefinisikan sebagai salah satu bagian dari kota, yang berupa tempat untuk menguburkan jenasah orang yang telah meninggal dunia. Dalam beberapa tradisi, makam dimaknai tempat pemberhentian antar dunia, bagian dari siklus hidup, hingga wujud penghormatan terhadap nenek moyang (Sari 2010).

Semakin pesatnya perkembangan pembangunan dan peradaban sekarang ini, membuat makam sebagai tempat peristirahatan terakhir kini tidak dapat dianggap remeh perannya. Saat ini lahan permakaman menjadi hal yang sangat krusial kepemilikannya bagi masyarakat di kota-kota besar karena semakin terbatasnya lahan dan ketidaknyamanan pada komplek permakaman yang ada. Kemajuan peradaban ini kemudian cenderung membuat masyarakat kota terutama kalangan menengah ke atas walaupun telah tiada (meninggal dunia), mereka tetap ingin untuk mempertahankan status sosialnya. Sehingga pada saat ini permakaman juga ikut berkembang mengikuti perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia yang modern. Banyak orang yang pernah kehilangan anggota keluarga akan mengerti bagaimana kerinduan untuk mengunjungi makam anggota keluarga yang telah meninggal tersebut, sehingga mereka akan berniat untuk sering mengunjungi makamnya. Oleh karena itu, permakaman yang tidak seram, tidak suram, nyaman, indah, damai dan menyenangkan akan menjadi sangat penting keberadaannya, hal inilah yang kemudian dapat diartikan sebagai permakaman modern.

(20)

pemakaman untuk almarhum dan keluarga mereka, biasa juga disebut rumah duka/kamar mayat. Dalam Oxford Dictionaries (2015) funeral homes adalah sebuah lembaga/perusahaan/ yayasan tempat dimana orang yang sudah meninggal dunia dipersiapkan untuk dimakamkan atau kremasi (dibakar) dan ditempat ini pengunjung masih dapat melihat tubuh orang yang meninggal tersebut.

Lanskap Permakaman

Fenomena yang berkembang di masyarakat mengenai makam atau kuburan adalah bahwa makam identik dengan suasana yang angker, suram, serta seram. Image yang demikian pada umumnya terjadi karena penataan pada lahan makam yang kurang terawat dan tidak menjadi hal yang diprioritaskan. Padahal dalam UU Penataan Ruang No 26 tahun 2007 dicantumkan bahwa permakaman berfungsi sebagai RTH, sehingga harus dimaksimalkan penataan lahannya menjadi lahan yang hijau, agar persentase RTH dan resapan air dapat maksimal.

Perda Provinsi DKI Jakarta No 3/2007 tentang Permakaman mengatakan bahwa taman permakaman adalah lahan yang digunakan untuk memakamkan jenasah yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana. Usaha pelayanan permakaman adalah kegiatan atau usaha yang bergerak di bidang pelayanan permakaman. Jasa permakaman adalah suatu jenis usaha yang memberikan pelayanan mulai dari penanganan jenasah, pengaturan acara pemakaman, hingga penguburan dalam bentuk paket (Ardiansyah 2011).

Menurut Hutauruk (2003) yang disitasi dalam Alam (2013) menjelaskan bahwa komponen penataan kawasan tempat permakaman umum (TPU) terdiri dari petak makam, elemen vegetasi, jalur pejalan kaki, jalur kendaraan dan tempat parkir, plaza dan ruang terbuka, gedung pengelola TPU, elemen penanda, lampu penerangan, tempat duduk, gerbang, pagar, dan jaringan utilitas. Setiap komponen harus ditata sesuai dengan variabel penataan yang ada pada komponen tersebut seperti luas, bentuk, ukuran, jarak, letak, material permukaan dan lain-lain. Hal ini perlu diperhatikan karena dengan fasilitas yang baik maka TPU dapat optimal sebagai salah satu elemen sarana penyedia RTH yang dapat dimanfaatkan selain untuk kepentingan permakaman (sosial), tetapi juga untuk tempat rekreasi agar menghilangkan kesan mistis yang selama ini masyarakat rasakan terhadap tempat ini.

(21)

Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap

Pengelolaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mengamankan dan menyelamatkan suatu lanskap secara efisien dan terarah, dalam upaya pelestarian dan keberlanjutannya, meliputi sumberdaya alam fisik dan biofisik, lingkungan binaan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Menurut Harvey dan Buggey dalam Arancibia et. al. (1999), seluruh kegiatan pelestarian bertujuan untuk mempertahankan dan melindungi suatu kawasan dan isinya. Sedangkan menurut Budiharjo dan Sujarto (1999), bahwa konsep pelestarian yang sesuai adalah adanya fungsi-fungsi baru yang menguntungkan dilihat dari segi ekonomi-finansial, dan pengembangannya. Konsep strategi pengelolaan yang berkelanjutan menurut Arancibia et.al. (1999), menggunakan keterkaitan positif antara efisiensi ekonomi dan perbaikan lingkungan, serta ikut serta menciptakan tanda ekonomi yang baru dan mendorong semua kegiatan produksi dan konsumsi yang mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, apabila kondisi lingkungan tidak dilindungi, maka nilai ekonomi pembangunan secara utuh tidak akan tercapai. Pengelolaan adalah salah satu usaha kebijaksanaan untuk memelihara dan menyelamatkan secara ekosistem. Konsep dasar dari pengelolaan secara ekologi dengan pendekatan ekosistem, seperti : danau, hutan, laut, tanaman pertanian, perkebunan, padang rumput, dan lain-lain.

Menurut Arifin dan Arifin (2005), pengelolaan merupakan upaya terpadu dalam penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengawasan, pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Pengelolaan lanskap berlangsung dengan membuat program pengelolaan yang terstruktur dalam organisasi, tenaga kerja, jadwal, ketersediaan alat dan bahan, dan pendanaan. Secara teknis, dibutuhkan personel untuk menjalankan sistem pengelolaan, sehingga pengelolaan lanskap bertujuan untuk menjaga agar taman atau lanskap yang dikelola tetap berkelanjutan. Pengelolaan lanskap berkelanjutan adalah cara menggunakan sumber daya alam yang ada baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui agar terjadi perputaran di dalamnya sehingga dapat terus bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Upaya-upaya yang dapat dilakukan, antara lain pemanfaatan energi, penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan limbah serta berbagai hal yang terkait untuk mempertahankan keberlanjutan suatu ekologi lingkungan sehingga dapat meminimumkan besarnya biaya.

(22)

pemeliharaan fisik meliputi pekerjaan untuk tetap menjaga keindahan, keasrian, kenyamanan, dan keamanan taman. Pekerjaan tersebut meliputi kegiatan pembersihan taman, penggantian elemen-elemen yang rusak atau tidak berfungsi, penyiraman tanaman, dan penyiagaan gulma, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penyulaman.

Sternloff dan Warren (1984) mengemukakan bahwa ada dua belas prinsip sebagai petunjuk dasar untuk mewujudkan program pengelolaan, yaitu:

a. menetapkan tujuan dan standar pemeliharaan,

b. pemeliharaan harus berdasarkan penggunaan waktu, tenaga, alat, dan bahan secara ekonomis,

c. pelaksanaan pemeliharaan berdasarkan perencanaan pemeliharaan tertulis, d. jadwal pekerja pemeliharaan harus berdasarkan pada pertimbangan prioritas

dan kebijakan,

e. seluruh bagian pemeliharaan hendaknya menekankan pada pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance),

f. divisi pemeliharaan harus dikelola dengan baik,

g. adanya sumber dana yang cukup untuk mendukung program pemeliharaan, h. adanya sumberdaya tenaga kerja yang cukup untuk melaksanakan fungsi

pemeliharaan,

i. adanya tanggung jawab terhadap keamanan pegawai serta masyarakat, j. program pengelolaan harus dirancang untuk memelihara lingkungan alami, k. pemeliharaan harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan dan

pembangunan taman dan fasilitasnya,

l. pegawai bagian pemeliharaan bertanggung jawab bagi pencitraan masyarakat terhadap dinas pertamanan.

(23)

METODOLOGI

Lokasi dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan di konsultan lanskap CV Orizen Exotropica yang berlokasi di Dramaga Cantik Residence blok O nomor 19, Darmaga, Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, lokasi proyek yang dilaksanakan terletak di permakaman muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes, Karawang, Jawa Barat (Gambar 2).

Gambar 2 Lokasi permakaman muslim Mercy Mansion SDH

Pelaksanaan kegiatan magang berlangsung selama 80 hari kerja (empat bulan). Kegiatan magang ini dimulai pada 10 Maret hingga 16 Juli 2014. Jadwal kegiatan magang yang dilakukan, diuraikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Jadwal kegiatan magang

Jenis kegiatan Maret April Mei Juni Juli Juli‟14Juni‟15 -2 3 4 1 -2 3 4 1 -2 3 4 1 -2 3 4 1 -2 3

Persiapan magang 1

2

3

Persiapan perijinan Birokrasi dan survei tempat magang

Pengenalan tempat magang

Kegiatan magang 1

2 3

Partisipasi aktif dalam pelaksanaan magang

Pengambilan data Analisis, sintesis Akhir kegiatan magang 1 Penyelesaian

berkas magang 2 Penyusunan

(24)

Metode Pelaksanaan Magang

Metode magang merupakan tahapan yang dilaksanakan dalam kegiatan magang hingga penyusunan skripsi. Metode yang digunakan dalam kegiatan magang dimulai dari persiapan magang hingga akhir pelaksanaan adalah dengan melakukan partisipasi aktif disemua kegiatan yang dilakukan oleh konsultan, baik itu pekerjaan di studio maupun pekerjaan di lapangan. Hal ini akan terlihat dalam alur magang seperti Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3 Alur pelaksanaan kegiatan magang 1. Persiapan magang

Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing skripsi untuk penentuan lokasi magang untuk kemudian dilakukan penentuan topik yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir serta penyusunan proposal usulan magang. Pengenalan perusahaan pun dilakukan pada tahap ini sehubungan dengan penentuan topik yang juga dilakukan dengan diskusi intensif dengan pihak konsultan.

2. Pelaksanaan magang

Pada tahapan ini, mahasiswa membuat log book magang sebagai catatan kegiatan magang yang dimanfaatkan pada penyusunan laporan akhir. Pada pelaksanaan magang ini, mahasiswa sekaligus melakukan kegiatan pengumpulan data hingga analisis data yang terkait dengan proyek perancangan permakaman muslim Mercy Mansion SDH yang dijadikan topik bahasan dalam tugas akhir. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode berikut :

(25)

b. melakukan pengamatan langsung terhadap kawasan yang dijadikan topik bahasan dalam tugas akhir untuk mengetahui kondisi eksisting lanskapnya; c. melakukan studi pustaka untuk mendapatkan referensi yang dapat

membantu dalam menyusun rencana pengelolaan dan standar pemeliharaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH tersebut.

Metode yang digunakan untuk pengolahan data adalah dengan menggunakan analisis spasial dan deskriptif. Analisis spasial digunakan untuk mengolah data yang berguna untuk merumuskan rekomendasi desain lanskap serta zonasi pemeliharaan lanskap yang ditampilkan secara spasial maupun deskriptif. Metode yang dilakukan ini adalah dengan melakukan analisis terhadap aspek desain dan biofisik, yang kemudian dilakukan penentuan kriteria pemeliharaan lanskap.

Pada akhirnya hasil dari analisis ini disajikan berupa siteplan dan peta zonasi pemeliharaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH. Rekomendasi desain lanskap ini dibuat mahasiswa berdasarkan konsep yang sudah dibuat oleh konsultan, karena pada saat mahasiswa melakukan magang, tahapan analisis hingga pembuatan konsep perancangan lanskap sudah selesai dilakukan oleh konsultan. Sedangkan untuk penyusunan rekomendasi standar pemeliharaan dan rencana pengelolaan lanskap dilakukan analisis deskriptif pada data non-spasial dengan cara menyesuaikannya dengan literatur yang digunakan dan kondisi pemeliharaan lanskap di SDH.

3. Akhir kegiatan magang

(26)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum

CV Orizen Exotropica

CV Orizen Exotropica adalah salah satu konsultan lanskap yang berlokasi di Dramaga Cantik Residence blok O nomor 19, Darmaga, Bogor, Jawa Barat. Sebelum tahun 2014 konsultan ini bernama OASSE Studio, namun pada tahun 2014 nama ini kemudian diubah menjadi Orizen LAED Consultant (Landscape Architecture and Environtmental Design). Pada tahun 2015 dengan pengajuan untuk menjadi sebuah CV, nama Orizen LAED Consultant diubah menjadi CV Orizen Exotropica. Konsultan ini mempunyai mottoconstructing landscapes that refine nature, engage culture, and sustain them both”. CV Orizen Exotropica selama hampir 4 tahun ini berada di bawah kepemimpinan Bapak Roni Wijaya SP MSc, sudah berpengalaman menangani berbagai macam proyek di bidang landscape mulai dari perancangan taman rumah dan lingkungan, residential boulevard, lanskap hotel dan resort, lanskap pertanian dan peternakan hingga usaha perbaikan lingkungan dalam skala besar seperti desain lanskap dengan konsep ecotourism di beberapa Taman Nasional di Indonesia.

Beberapa klien yang pernah mempercayai CV Orizen Exotropica dalam menangani proyek mereka diantaranya adalah PT Berdikari Sulawesi Selatan, PT Kaltim Prima Coal, PT Inter Art Graha Selaras Bekasi, PT Adidhaya & Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, Karawang International Industry City (KIIC), Batam Industrial Development Authority, developer Metropolitan Land, Muara Enim Regency Jambi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Papua Barat, Mursala Island Sumatra Utara, dll. Hingga saat ini CV Orizen Exotropica masih sangat konsisten untuk menangani berbagai proyek di bidang lanskap, hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek yang dikerjakan oleh CV Orizen Exotropica pada tahun ini, baik itu yang sudah diselesaikan, sedang dikerjakan maupun yang akan dikerjakan. Hal inilah yang membuat mahasiswa memilih konsultan CV Orizen Exotropica sebagai tempat pelaksanaan kegiatan magang untuk meningkatkan pengetahuan mengenai dunia kerja arsitektur lanskap serta penyelesaian tugas akhir.

(27)

tersebut. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung dapat dirasakan secara nyata oleh mahasiswa setelah melaksanakan kegiatan magang selama empat bulan (80 hari kerja).

Menurut Notoatmodjojo (1991) pelaksanaan magang dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta magang tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin, dan etos kerja. Upaya untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut bagi peserta magang, dapat dilakukan penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan kegiatan magang tersebut. Hal ini juga dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa. Penilaian atau evaluasi ini dilakukan oleh pimpinan perusahaan tempat magang dilaksanakan yang dilakukan pada saat kegiatan magang sudah berakhir. Hasil evaluasi ini selanjutnya diserahkan kepada komisi pendidikan Departemen Arsitektur Lanskap IPB bersamaan dengan penyerahan log book kegiatan magang sebagai salah satu pertimbangan penilaian terhadap hasil pelaksanaan magang dan tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa.

Selama kegiatan magang mahasiswa berlangsung dalam waktu empat bulan mulai dari 10 Maret hingga 16 Juli 2014, terdapat beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh konsultan antara lain proyek perancangan lanskap Shopping Arcade Area di Metland Transyogi, perancangan garden cafe untuk Kantor Grapari Telkomsel di Makassar, perancangan lanskap taman lingkungan dan taman identitas di Cilandak, perancangan lanskap Riady Heritage SDH, perancangan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH, dan perancangan ulang (redesign) taman kantor bupati di Kabupaten Bekasi. Proyek-proyek tersebut memiliki rentang waktu pengerjaan yang berbeda satu sama lain, karena berbedanya jenis pekerjaan yang dilakukan dan perbedaan luas gubahan lanskap yang dilakukan juga mempengaruhi rentang waktu pengerjaan proyek lanskap tersebut. Setiap proyek tersebut sudah memiliki timeline pengerjaannya masing-masing. Pada proyek perancangan lanskap Shopping Arcade Area di Metland Transyogi, mahasiswa hanya dapat berperan aktif dalam menyusun rencana anggaran biaya (RAB) pelaksanaan pekerjaan lanskap ini, sehubungan dengan sudah selesainya tahap perancangan lanskap hingga pembuatan detail engineering design (DED) lanskap pada Januari lalu.

Pada bulan Juni dan Juli terdapat proyek perancangan garden cafe untuk Kantor Grapari Telkomsel di Makassar dan perancangan ulang (redesign) taman Kantor Bupati Kabupaten Bekasi. Kedua proyek ini merupakan proyek tak terduga yang didapatkan konsultan berdasarkan penunjukan langsung dari klien dengan deadline waktu pengerjaan hanya beberapa hari saja. Dalam kedua proyek ini, mahasiswa dapat mengikuti seluruh proses perancangan mulai dari diskusi dalam pembuatan konsep desain hingga pembuatan gambar grafis hasil desain.

(28)

terhadap list material yang akan digunakan dengan ketersediaannya dipasar serta mempelajari bagaimana sifat dan cirinya. Selanjutnya adalah pembuatan sintesis yaitu hasil desain lanskap berupa gambar grafis mulai dari denah hingga ilustrasi yang meliputi gambar potongan, perspektif dan gambar detail beberapa komponen lanskap ataupun spot yang menjadi keunggulan dari desain yang dirancang. Kedua proyek ini diselesaikan hingga pembuatan RAB pelaksanaannya dan masing-masing proyek ini diselesaikan dalam waktu 6-8 hari.

Proyek selanjutnya yang diikuti mahasiswa adalah proyek perancangan lanskap taman lingkungan dan taman identitas di Cilandak. Pada proyek ini mahasiswa hanya dapat berpartisipasi pada pembuatan DED beberapa komponen lanskapnya, menghitung jumlah kebutuhan tanaman dan luas penanamannya, dan menghitung RAB pekerjaan lanskap tersebut. Dalam menangani proyek-proyek tersebut, mahasiswa juga belajar untuk membuat dokumen administrasi proyek. Namun, tidak semua proyek yang dikerjakan oleh konsultan membutuhkan dokumen - dokumen ini.

Salah satu developer besar di Indonesia yaitu PT Lippo Karawaci Tbk dalam sembilan tahun terakhir ini fokus mengembangkan bisnis properti berupa jasa penyediaan permakaman mewah yang dikenal dengan nama San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pada tahun 2013 lalu, developer ini mempercayai konsultan lanskap CV Orizen Exotropica untuk menangani tiga proyek perancangan lanskap permakaman yang ada di kawasan tersebut. Proyek tersebut meliputi perancangan lanskap permakaman keluarga pemilik Lippo Group, Bapak Mochtar Riady (Riady Heritage) dan perancangan lanskap permakaman muslim (Mercy Mansion dan Al Halim Mansion). Perancangan lanskap terhadap tiga site ini dilakukan secara bertahap, karena pada proyek ini direncanakan untuk diselesaikan oleh CV Orizen Exotropica hingga tahap pelaksanaan/pembangunan.

Tahap pertama yang dikerjakan oleh konsultan adalah perancangan dan pelaksanaan pekerjaan lanskap Riady Heritage. Pada bulan Juni 2014 pekerjaan ini sudah sampai pada tahap akhir pelaksanaan yaitu pemeliharaan pada masa garansi. Pada proyek ini mahasiswa hanya bisa berpartisipasi dalam pembuatan dokumen administrasi pelaksanaan pekerjaan lanskapnya saja seperti pembuatan dokumen berita acara phisik pekerjaan/ BAPP (Lampiran 1), berita acara serah terima/ BAST (Lampiran 2), form check list final (Lampiran 3), dan laporan prestasi pekerjaan (Lampiran 4). Tahap selanjutnya yang dikerjakan oleh konsultan dalam proyek kerjasama dengan SDH adalah perancangan permakaman muslim Mercy Mansion yang dilakukan mulai bulan Maret 2014. Hal ini bertepatan dengan dimulainya kegiatan magang mahasiswa di konsultan, sehingga dapat lebih mengetahui mengenai proyek tersebut sebagai fokus utama yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir. Namun tahap analisis hingga pembuatan konsep sudah dilakukan oleh konsultan sebelum magang dimulai, sehingga dalam penyusunan tugas akhir ini mahasiswa tidak membahas lebih dalam mengenai analisis dan proses pembuatan konsep permakaman muslim Mercy Mansion ini.

San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang

(29)

Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (SDH 2010). Secara geografis, Kabupaten Karawang terletak antara 1070 02' - 1070 40' BT dan 50 56' - 60 34' LS. Kawasan permakaman SDH ini memiliki luas 500 Ha, terletak di bagian barat daya Kabupaten Karawang. Letak kawasan SDH terhadap Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Letak kawasan SDH terhadap Kab. Karawang (Google Maps 2014) Batas-batas kawasan SDH secara fisik adalah sebagai berikut :

Utara : jalan tol Jakarta – Cikampek

Timur : Kawasan Industri Karawang International Industry City (KIIC) Selatan : PT Alam Hijau Lestari

Barat : Zona Industri Telukjambe Barat

Bentukan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rata dengan variasi antara 0 – 5 mdpl dan sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0 - 1200 mdpl. Kawasan SDH secara umum memiliki keadaan topografi yang bergelombang dengan slope 0 % - 12 % dan elevasi 20 – 80 mdpl. Kondisi ini tetap dipertahankan oleh developer sesuai dengan rencana pengembangan dari kawasan ini sehingga area permakaman berada pada daerah lembah dan perbukitan. Sesuai dengan morfologinya yang terdiri dari dataran rendah, Kabupaten Karawang mempunyai temperatur udara rata-rata 270 C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, intensitas penyinaran matahari 66 % dan kelembaban nisbi 80 %. Curah hujan tahunan Kabupaten Karawang berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup Angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni bertiup Angin Muson Tenggara dengan kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam dan lama tiupan rata-rata 5 – 7 jam (Bappeda Karawang 2014).

(30)

SDH adalah salah satu kawasan yang mengandalkan Saluran Induk Tarum Barat dalam memenuhi kebutuhan air untuk operasional seluruh kawasannya. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 mengenai peruntukkan air saluran irigasi ini adalah termasuk kelas B yang dapat dimanfaatkan sebagai air minum (Ayuningtyas 2008). Air masuk ke kawasan SDH dengan melewati proses penyaringan di danau sedimentasi yang kemudian mengalir menuju ke Danau Angeles yaitu danau buatan yang berada di tengah kawasan SDH dengan luas 8 ha. Sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional kawasan, seperti pemenuhan kebutuhan air restoran, kolam renang, dan toilet, air dari danau ini diolah terlebih dahulu dengan proses water treatment process (WTP). Sedangkan untuk kebutuhan penyiraman taman, lahan permakaman, dan jalan, air dari Danau Angeles ini digunakan secara langsung.

SDH merupakan sebuah konsep baru taman permakaman yang unik dan terpadu, mengacu pada konsep taman permakaman terkemuka dunia Forest Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California, Amerika Serikat. SDH berpegang pada pandangan semua agama bahwa mengantar dan mengenang orang-orang yang telah meninggal dunia haruslah dilakukan dengan cara yang benar menurut kaidah, pantas, khusuk, dan khidmat. Detail layanan dan fasilitas di SDH dirancang untuk menghormati tata cara penguburan yang sesuai bagi setiap penganut agama dan beragam tradisi yang ada di Indonesia, tanpa mengurangi kedalaman nilai-nilai spiritualnya (SDH 2010). Oleh karena itu, area taman permakaman SDH terbagi menjadi tiga bagian besar yang terdiri dari :

a. Universal Garden yaitu area permakaman yang menghadirkan simbolisasi penciptaan dunia, Janji Allah kepada Adam, Abraham, Raja Daud, sejarah, kebudayaan, dan kepercayaan masyarakat Tionghoa. Area ini merupakan karya desainer dan landscaper terkemuka Shanghai yaitu Mr Cui Xue Sen. Area permakaman dirancang seksama sesuai perhitungan lokasi terbaik dan harmonis dengan alam sekitar berdasarkan kaidah Fengshui. Bai Fu Le Yuan dilengkapi tempat beribadah atau sembahyang, tempat berhikmat yang memiliki sifat peringatan, sekaligus sebagai tempat rehat yang berpemandangan memikat. Kawasan Bai Fu Le Yuan memiliki tujuh daya tarik keindahan yang terdiri dari Bridge of Eternity, Remembrance Hall, Mountain of Life, Pavilion of Blessings, Bridge of Nine Virtues, Sky Deck, Mountain Gate. Keseluruhan kawasan Bai Fu Le Yuan seluas 25 ha ini berbentuk layaknya kelelawar raksasa yang seolah melindungi taman permakaman yang indah ini.

(31)

perancangan, pengelola San Diego Hills terlebih dahulu berdiskusi dengan pemuka agama Islam terkait penentuan arah kiblat dan tata cara penguburan di taman permakaman muslim ini.

Hingga saat ini SDH masih terus melakukan pengembangan kawasan permakamannya, baik dalam hal penyediaan fasilitas dan utilitas. Hal tersebut merupakan upaya SDH untuk menjadi developer tempat permakaman mewah terbaik di Indonesia.

Permakaman Muslim Mercy Mansion

Mercy Mansion merupakan salah satu mansion yang termasuk dalam permakaman muslim yang akan dikembangkan oleh SDH dalam waktu dekat. Berikut pada Gambar 5 digambarkan secara lebih rinci mengenai pembagian kawasan permakaman di SDH. Mercy Mansion termasuk bagian dari Pilgrimage Garden, sehingga dalam merancang lanskap permakaman muslim Mercy Mansion ini harus mengacu pada konsep utamanya. Konsep Pilgrimage Garden adalah untuk menampilkan suasana gurun pasir pada kawasan sebagai manifestasi dari perjalanan haji sebagai rukun islam yang kelima.

(32)

Orizen Exotropica dipercaya untuk merancang lanskap permakaman muslim Mercy Mansion ini yang hanya mencakup pada perancangan softscape kawasan saja, karena untuk bagian hardscape SDH berada dibawah otoritas divisi operasional bukan divisi lanskap. Mercy Mansion ini memiliki luas tapak sekitar 2,24 ha. Pada saat mahasiswa melakukan kunjungan lapang ke lokasi permakaman muslim Mercy Mansion SDH ini pada tanggal 14 Maret 2014 lalu, keadaan eksisting kawasan pada saat itu sudah sampai pada tahap pembangunan hardscape. Pembangunan ini meliputi pembangunan tembok pembatas antar makam, akses jalan, planter box dan bangunan penunjang lanskap permakaman. Berikut pada Gambar 6 merupakan kondisi eksisting permakaman muslim Mercy Mansion pada saat kunjungan lapang sebelum dilakukan penataan lanskap.

(33)

Desain Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion

Desain lanskap merupakan usaha penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisisan dari suatu tapak dan kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu sintesis yang kreatif (Hakim dan Utomo 2008). Oleh karena itu, setiap elemen dan fasilitas akan diletakkan di atas lahan dalam keterpaduan fungsi dan selaras dengan karakteristik tapak dan lingkungan alamnya. Suatu karya desain lanskap dapat dihasilkan melalui suatu proses perancangan yang pada dasarnya merupakan suatu sistem pendekatan. Di dalamnya terdapat beberapa tahapan atau urutan menuju terciptanya desain lanskap tersebut seperti yang dijelaskan pada Gambar 7.

Gambar 7 Diagram tahapan perancangan lanskap (Hakim dan Utomo 2008) Diagram tersebut menggambarkan mengenai proses perancangan yang sistematik yakni terdiri dari tahapan programming dan tahapan design. Menurut William Pena dalam buku Problem Seeking yang disitasi dalam Hakim dan Utomo (2008) mengatakan bahwa programming is analysis, design is synthesis, artinya pada tahapan program lebih ditekankan pada penganalisisan segala aspek yang terkait pada rancangan hingga menghasilkan suatu konsep skematik yang nantinya menjadi landasan pada tahapan design development.

Proses desain memiliki sejumlah kegunaan lain meliputi : (1) membuat kejelasan, kerangka kerja diselenggarakan untuk menciptakan solusi desain, (2) membantu untuk memastikan bahwa solusi yang berkembang akan tepat sesuai dengan keadaan desain (tapak, kebutuhan klien, anggaran, dll), (3) membantu dalam menentukan penggunaan terbaik lahan untuk klien dengan mempelajari solusi alternatif, dan (4) berfungsi sebagai dasar untuk menjelaskan dan mempertahankan solusi desain kepada klien.

Menurut Booth (1990) dalam bukunya yang berjudul Basic Elements of Landscape Architectural Design mengatakan bahwa proses desain juga

kadang-Penetapan tujuan, sasaran dan gagasan awal dari rancangan lanskap yang hendak dicapai. Gagasan dari segi fungsi, bentuk, estetika dan

teknologi

Survei dan pengamatan karakteristik tapak, penilaian keinginan faktor internal dan eksternal, studi banding, pengamatan lingkungan dan

program kegiatan tapak

Penelaahan konsep ruang luar, baik secara makro maupun mikro (spasial) dan konsep utilitas serta konsep pendukung lainnya

Melakukan analisis tapak (mengkonsolidasikan antara program kebutuhan dan hasil pengamatan karakteristik tapak) menuju program

rencana skematik

Penjabaran dari konsepmelalui aplikasi dalam bentuk tiga dimensi dengan berbagai pertimbangan, yakni komponen desain

Pembuatan gambar pelaksanaan kerja, sketsa, maket presentasi,dokumen pelelangan serta dokumen pelaksanaan

Tahapan Programming

(34)

kadang disebut sebagai "problem-solving process", termasuk serangkaian langkah-langkah yang biasa dilakukan (meskipun tidak selalu) mengikuti urutan. Secara umum, langkah-langkah yang sama juga digunakan oleh arsitek, desainer industri, insinyur, dan ilmuwan untuk memecahkan masalah. Biasanya untuk desainer lanskap, proses desain meliputi langkah-langkah berikut :

1. project acceptance;

2. research and analysis : persiapan base plan, inventarisasi tapak berupa pengumpulan data dan analisis (evaluasi), wawancara klien, pengembangan program;

3. desain : diagram fungsional yang ideal, diagram fungsional hubungan tapak, rencana konsep, studi komposisi bentuk, desain awal, desain skematik, rencana induk, pengembangan desain;

4. gambar konstruksi : layout plan, grading plan, rencana penanaman, detail konstruksi;

5. pelaksanaan;

6. evaluasi pasca konstruksi; dan 7. pemeliharaan.

Pada buku tersebut, Booth mencantumkan bahwa pekerjaan pelaksanaan, evaluasi pasca pelaksanaan serta pemeliharaan termasuk dalam proses desain. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan pemeliharaan suatu lanskap tidak dapat dipisahkan dari sebuah proses perancangan lanskap. Aspek keberlanjutan desain yang sudah dirancang menjadi poin yang sangat penting bagi suatu kegiatan desain. Tentu setiap desainer yang merancang suatu lanskap ingin desainnya tersebut dapat diaplikasikan pada tapak dan bisa berkelanjutan sesuai desain awalnya dalam waktu yang lama (sustainable). Hal inilah yang akan dikontrol melalui kegiatan pemeliharaan lanskap yang umumnya disusun sebagai suatu rencana pengelolaan lanskap.

Setiap arsitek lanskap maupun konsultan di bidang lanskap memiliki cara yang berbeda dalam menangani suatu proyek, karena setiap proyek lanskap tersebut tidak selalu memiliki permasalahan tapak yang sama, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda satu sama lain. Hal ini membuat setiap arsitek lanskap akan memilih cara yang berbeda yang tidak harus sama dengan teori yang dipelajari dalam membuat suatu desain lanskap. Begitupun dengan konsultan lanskap CV Orizen Exotropica yang memiliki pendekatan berbeda dalam setiap proyek yang dikerjakan. Tidak semua proses perancangan harus dikerjakan dalam merancang lanskap suatu kawasan, namun bisa dikerjakan hanya pada proses yang diperlukan saja.

(35)

bersamaan dengan dokumen-dokumen desain dengan tujuan agar lanskap yang dirancang tersebut dapat dipelihara sesuai dengan desain awalnya (pemeliharaan ideal akan tercapai). Sehingga diharapkan desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH ini dapat menjadi lanskap yang tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga berkelanjutan (sustainable) dalam waktu yang lama.

Dalam merancang lanskap suatu taman permakaman muslim, perancang tidak perlu rumit dalam memikirkan penentuan lokasi makam, vegetasi yang digunakan, arah peletakan makam, serta infrastruktur yang harus ada dalam permakaman ini. Hal ini karena dalam merancang permakaman muslim, hal yang paling menjadi prinsip hanya menyangkut ketetapan mengenai arah makam yang memanjang tegak lurus dengan arah kiblat (jenasah dibaringkan menyamping kekanan dengan menghadap ke arah kiblat). Oleh karena itu, kriteria yang dapat dijadikan pedoman dalam merancang permakaman muslim tidak akan jauh berbeda dengan kriteria penentuan permakaman umum di Indonesia. Sehingga untuk aturan umum dalam perancangan permakaman muslim ini akan mengikuti Permen PU No 05/PRT/M/2008 tentang permakaman tersebut dengan melakukan penyesuaian juga terhadap aturan-aturan dan konsep perancangan yang disusun dan diinginkan oleh SDH.

Konsep Dasar dan Desain

Dalam merancang lanskap permakaman muslim Mercy Mansion, CV Orizen Exotropica mengacu pada konsep utama Pilgrimage Garden yaitu menampilkan suasana gurun pasir sebagai manifestasi dari perjalanan haji sebagai rukun islam yang kelima. Berdasarkan konsep utama tersebut, CV Orizen Exotropica mengusung konsep desain “wild oasis” yang menitikberatkan desain pada tiga ide utama yaitu trees horizon, oasis style, dan vertical garden. Ketiga ide utama tersebut bermaksud untuk memperkuat konsep yang akan diterapkan dalam lanskap permakaman, agar tujuan utamanya tercapai dengan baik.

Trees horizon dimaksudkan untuk menciptakan kesan adanya “forest” dan “horizon” pada tapak. Konsep ini bermaksud untuk membuat suasana tapak yang dihadirkan melalui penanaman pohon dan semak (rendah-sedang) untuk ditempatkan pada planter box, background, dan border. Tanaman yang akan diaplikasikan pada lanskap akan dirancang mengikuti kontur alaminya yang diharapkan akan memberikan suasana seperti barisan pepohonan disekitar area permakaman yang terlihat langsung berbatasan dengan langit, seperti referensi pada Gambar 8 di bawah ini.

Gambar 8 Referensi konsep trees horizon (Orizen 2014)

(36)

oleh gurun/padang pasir. Padang pasir memiliki sebuah oase yang sejuk dan memberikan kesan kesejukan ditengah kekeringan padang pasir yang tandus. Tanaman yang digunakan pada kawasan ini akan memberikan kesan wild dan gersang, sehingga kesan padang pasir akan lebih terlihat, seperti referensi pada Gambar 9.

Gambar 9 Referensi konsep oase style dan wild garden (Orizen 2014) Pada kawasan yang akan dijadikan sebagai oase bagi lanskap permakaman ini akan digunakan kombinasi tanaman yang lebih banyak sehingga akan terlihat lebih sejuk dan nyaman dibandingkan kawasan disekitarnya. Sehingga diharapkan pengunjung merasa nyaman jika berada pada kawasan ini. Kawasan oase ini juga merupakan kawasan welcome area dari permakaman muslim Mercy Mansion. Diantara kawasan oase dan makam, diberikan penghubung dengan mengusung ide vertical garden. Vertical garden dimaksudkan sebagai penunjang untuk menghadirkan suasana teduh dan rindang dari kanopi yang dibentuk dengan perpaduan antara pergola dan berbagai jenis tanaman rambat. Referensi untuk ide ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Referensi konsep vertical garden (Orizen 2014)

(37)

Konsep Ruang dan Aktivitas

San Diego Hills membagi jenis makam yang dirancang menjadi makam individu, makam semi-private dan makam private. Pembagian jenis makam ini bermaksud untuk memberikan berbagai pilihan kepada pembeli terhadap jenis makam yang diinginkan. Hal ini meliputi peruntukkan makam yang ditujukan untuk individu atau keluarga, keluarga kecil atau keluarga besar. Perbedaan jenis makam ini akan membuat perbedaan karakter pada ruang yang ingin dibentuk dalam kawasan permakaman ini. Pembagian konsep ruang akan didasarkan kepada konsep dasar dan konsep desain yang sudah dirancang sebelumnya. Dari ketiga ide utama dalam konsep desain yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat digambarkan gambaran konsep ruang seperti ilustrasi pada Gambar 11.

Gambar 11 Ilustrasi konsep ruang Mercy Mansion SDH (Orizen 2014) Makam individu biasanya diperuntukkan untuk makam perorangan/ individual dan bersifat tidak private yang tidak diblok/tidak diberi pembatas. Sedangkan untuk makam semi-private dan private bersifat lebih tertutup dibandingkan dengan makam individual. Makam ini dilengkapi dengan pembatas/border berupa tanaman. Makam semi-private dan private ini dibentuk dengan mengelompokkan beberapa makam yang berdekatan ke dalam satu blok makam dan jumlah makamnya bisa berbeda-beda tiap satu blok.

(38)

Gambar 12 Zonasi ruang permakaman muslim Mercy Mansion SDH (Orizen 2014)

Mengingat permakaman ini merupakan tempat yang ingin dikembangkan sebagai tempat rekreasi spiritual oleh developer, maka aktivitas yang ada ditapak tidak akan jauh dari aktivitas ziarah dan rekreasi. Oleh karena itu, konsep aktivitas yang ada di tapak akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kesesuaian terhadap desain dan kondisi kawasan serta zonasi ruang yang sudah dibuat. Sehingga diharapkan aktivitas user yang terjadi di dalam tapak tidak akan mempengaruhi/ merubah karakter lanskap kawasan. Aktivitas user ini dibagi menjadi aktivitas pengunjung dan aktivitas pengelola yang diuraikan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Aktivitas user sesuai zonasi ruang kawasan Mercy Mansion SDH

No Zona Jenis aktivitas Intensitas Ket

Aktivitas pengunjung Aktivitas pengelola

1 Buffer - kegiatan pemeliharaan

pohon Ekstensif*

Zona ini tidak diperuntuk-kan bagi pengunjung

2 Oase

mengendarai kendaraan, berjalan, mengobrol,

berfoto, dll

kegiatan pemeliharaan lanskap (hardscape &

softscape)

semi-intensif**

3 Makam

berjalan, duduk-duduk, mengobrol, berdoa, merenung, refreshing, dll

kegiatan pemeliharaan lanskap (hardscape &

softscape)

Intensif***

(39)

Konsep Vegetasi

Konsep vegetasi yang diterapkan pada kawasan SDH secara keseluruhan mengacu pada konsep kawasan sebagai forest lawn karena terdapat vegetasi penaung pada hampir seluruh sisi jalan dan dilakukan pula penanaman vegetasi penaung secara berkelompok pada area non-permakaman untuk menciptakan kesan “forest”. Sedangkan untuk menciptakan kesan “lawn” pada lahan-lahan yang terbuka dan lahan permakaman didominasi dengan penanaman groundcover berupa rumput. Konsep vegetasi yang diusung untuk perancangan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion pun tidak akan melenceng dari konsep vegetasi tersebut. Mercy Mansion merupakan bagian dari permakaman muslim, sehingga pemilihan vegetasi untuk area permakaman muslim ini akan diambil dari vegetasi yang memiliki makna, karena disebutkan dalam Al-Qur‟an seperti kurma, delima, dan zaitun. Dalam usaha untuk mewujudkan konsep desain Mercy Mansion yang sudah ditetapkan tersebut, akan digunakan jenis vegetasi yang mengacu pada konsep vegetasi SDH secara umum dan konsep vegetasi permakaman muslim SDH secara khusus.

Setiap zona memiliki vegetasi khusus yang mewakilinya. Pada konsep trees horizon, vegetasi yang digunakan adalah cemara angin (Casuarina junghuhniana) yang digunakan untuk menciptakan kesan “forest” dan “horizon” seperti yang diharapkan pada konsep desain. Tanaman ini diharapkan memberi kesan alami (natural) pada tapak, sehingga tingkat pemeliharaan terhadap tanaman ini menjadi semi intensif hingga ekstensif. Pada konsep oasis style digunakan vegetasi yang mampu mendukung konsep tersebut yaitu vegetasi yang memiliki kesan wild dan rentan terhadap panas serta stress air seperti tanaman yang ada di padang pasir. Tanaman ini diharapkan memberi kesan wild pada tapak dengan membiarkannya tumbuh secara tidak merata tanpa dipangkas secara rutin, dan didominasi oleh penanaman semak yang sangat variatif. Sedangkan untuk penguatan konsep vertical garden digunakan vegetasi yang merambat dan berbunga yang akan dirambatkan secara vertikal pada pergola yang akan ditempatkan pada zona oase.

Mahasiswa menambahkan aspek pengelolaan yang diusung dengan pengunaan prinsip low maintenance yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan vegetasi. Hal ini merupakan upaya untuk mendukung agar pemeliharaan ideal bisa berjalan dengan baik. Arifin dan Arifin (2005) menyebutkan bahwa salah satu upaya tersebut adalah mempertimbangkan penggunaan elemen taman, baik elemen keras maupun elemen lunak (tanaman) yang hendaknya tidak sulit dicari agar tidak menyulitkan dalam pergantian atau penyulaman nantinya. Selain itu, pertimbangan lain yang juga digunakan mahasiswa dalam memilih vegetasi untuk digunakan pada lanskap permakaman muslim Mercy Mansion ini adalah penggunaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 05/PRT/M/2008. Peraturan ini memuat tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan RTH di kawasan perkotaan yang menyatakan bahwa untuk penyediaan RTH Permakaman, kriteria pemilihan vegetasinya adalah sebagai berikut:

 sistem perakaran masuk ke dalam tanah, tidak merusak konstruksi dan bangunan;

(40)

 sedapat mungkin mempunyai nilai ekonomi, atau menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi langsung;

 tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap;

 tahan terhadap hama penyakit;

 berumur panjang;

 dapat berupa pohon besar, sedang atau kecil sesuai ketersediaan ruang;  sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang burung.

Dalam peraturan ini dicontohkan beberapa tanaman yang memenuhi kriteria dan dapat digunakan di permakaman seperti tercantum pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Contoh vegetasi yang cocok untuk permakaman

No Nama Lokal Nama Latin Potensi

1 Bougenvil Bougenvillea sp berbunga

2 Kamboja putih Plumeria alba berbunga

3 Puring Codiaeum varigatum berwarna

4 Lili pita Ophiopogon jaburan

-5 Tanjung Mimusoph elengi berbunga

6 Dadap Erythrina varigata pengundang burung

7 Kembang merak Caesalpinia pulcherrima pengundang serangga

8 Jamblang Syzygium cumini buah dapat dimakan

9 Salam Syzygium polyanntum pengundang burung

Sumber : Permen PU No 05/PRT/M/2008

Pemilihan vegetasi untuk permakaman selain mempertimbangkan fungsi vegetasi sebagai peneduh, juga untuk meningkatkan peran ekologis permakaman termasuk habitat burung dan keindahan. Dalam pemilihan vegetasi juga dilakukan pertimbangan terhadap aspek pemeliharaan vegetasi tersebut, karena diharapkan vegetasi yang digunakan bukan merupakan vegetasi yang memerlukan pemeliharaan yang intensif jika diaplikasikan pada kawasan. Apalagi jika tanaman itu tidak sesuai karakternya dengan kondisi fisik/biofisik kawasan, hal ini akan menyebabkan vegetasi tersebut membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan hal ini akan berakibat pada pemeliharaan lanskap kawasan yang akan menjadi lebih intensif dari yang seharusnya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pemilihan vegetasi untuk permakaman tersebut, maka jenis vegetasi yang diusulkan untuk diaplikasikan pada permakaman muslim Mercy Mansion SDH antara lain dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Jenis vegetasi yang diusulkan untuk permakaman muslim Mercy Mansion

Zona Jenis vegetasi Nama vegetasi Gambar Vegetasi

Buffer Pohon Cemara angin

(41)

Tabel 4 Jenis vegetasi yang diusulkan untuk permakaman muslim Mercy Mansion (lanjutan)

Zona Jenis vegetasi Nama vegetasi Gambar Vegetasi

Oase

Pohon

Kurma (Phoenix dactylifera)

Kamboja (Plumeria alba)

Palem phoenix (Phoenix roebelinii)

Tanaman rambat

Alamanda (Allamanda cathartica)

(42)

Tabel 4 Jenis vegetasi yang diusulkan untuk permakaman muslim Mercy Mansion (lanjutan)

Zona Jenis vegetasi Nama vegetasi Gambar Vegetasi

Oase Tanaman

rambat

Bugenvil (Bougainvillea sp)

Makam Semak

Kemuning (Murraya panniculata)

Pucuk Merah (Syzigium oleina)

Ophiopogon (Ophiopogon intermedius)

Alang-alang hijau (Pennisettum sp)

Lantana (Lantana camara)

(43)

Tabel 4 Jenis vegetasi yang diusulkan untuk permakaman muslim Mercy Mansion (lanjutan)

Zona Jenis vegetasi Nama vegetasi Gambar Vegetasi

Makam Groundcover

Rumput varigata merah (Stenotaphrum secundatum)

Rumput manila (Zoysia matrella)

Jenis-jenis vegetasi ini sebagian besar tercantum dalam daftar vegetasi yang baik digunakan untuk RTH yang terdapat dalam Permen PU No 05/PRT/M/2008. Sehingga dapat dikatakan bahwa vegetasi yang diusulkan ini memiliki alasan yang kuat untuk diaplikasikan pada lanskap permakaman muslim Mercy Mansion, tidak hanya memenuhi konsep-konsep yang diusung saja, tetapi juga memenuhi fungsi ekologis yang harus dimiliki oleh RTH permakaman sehingga mampu menjadi lanskap permakaman yang tidak hanya indah dan fungsional tetapi juga berkelanjutan.

SiteplanMercy Mansion SDH

Berdasarkan konsep-konsep yang telah dijelaskan tersebut, dibuat sebuah sintesis berupa rekomendasi desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH. Desain lanskap ini dibuat berdasarkan analisis dan konsep yang sudah dibuat oleh konsultan untuk merancang kawasan. Desain lanskap ini diwujudkan dalam bentuk sebuah siteplan yang dapat dilihat pada Gambar 13.

(44)

Gambar 13 Siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH

(45)

Gambar 14 Perbesaran gambar siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH

(46)
(47)

Perbedaan 12 tipe lanskap ini hanya berkaitan dengan perbedaan desain penanaman dan kombinasi penggunaan jenis softscape saja dan untuk hardscape tetap akan sama pada setiap bloknya. Berikut ini pada Tabel 5 akan dijelaskan lebih rinci mengenai pembagian blok-blok makam yang dibagi menjadi 12 tipe lanskap permakaman tersebut.

Tabel 5 Pembagian 12 tipe lanskap permakaman di Mercy Mansion SDH

Tipe Lanskap

Warna di

siteplan Nomor Blok Makam Kombinasi Softscape

1 Hijau Tua AF07, AF09, AF17 So, Lc, Ch, Ss

2 Ungu Muda AE07, AE09, AE17, AC09,

AC11, AC15, AC17 Mp, Lc, Ch, Psp, Ss

3 Kuning AA11, AA15, AA17, Y15, Y17, W17

12 Pink Muda AF15, AE11, AE15, AF20, J15,

L28, H31, G31, A22, B31 So, Lc, Ch, Psp, Ss

*pengurutan warna dimulai dari makam dibagian atas siteplan

Keterangan :

Ss : Stenotaphrum secundatum

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/ PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan menyatakan bahwa untuk penyediaan RTH permakaman ketentuan bentuk permakaman adalah sebagai berikut:

 ukuran makam 1 m x 2 m;

 jarak antar makam satu dengan lainnya minimal 0,5 m;

 tiap makam tidak diperkenankan dilakukan penembokan/ perkerasan;

 Permakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan jumlah masing-masing blok disesuaikan dengan kondisi permakaman setempat;

 batas antar blok permakaman berupa pedestrian lebar 150-200 cm dengan deretan pohon pelindung di salah satu sisinya;

 batas terluar permakaman berupa pagar tanaman atau kombinasi antara pagar buatan dengan pagar tanaman, atau dengan pohon pelindung;

Gambar

Gambar 5 Pembagian kawasan permakaman di SDH
Gambar 6 Kondisi eksisting permakaman Mercy Mansion SDH (studi lapang)
Gambar 7 Diagram tahapan perancangan lanskap (Hakim dan Utomo 2008)
Gambar 12 Zonasi ruang permakaman muslim
+7

Referensi

Dokumen terkait

Siswi banyak yang mengalami kecemasan sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan tentang menarche , apalagi pada awal mengalami menarche mereka merasa takut dengan

Berdasarkan hasil analisis kecacatan botol produk Winder 100 EC kemasan 100 ml di PT Multi Sarana Indotani dengan menggunakan metode DMAIC bahwa kecacatan botol

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kemampuan menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam siswa

Karena identitas agama merupakan salah satu identitas yang sensitif ketika mendapat serangan atau ancaman dari komunitas lain, maka hal ini semakin

Penilaian kinerja di Sekretariat Dewan Provinsi Gorontalo selain menggunaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), juga lebih memfokuskan pada unsur-unsur

Vakarų filosofijos, sociologijos, psichologijos mintis kelia visybiško ugdy­ mo problemą, bet žmogus traktuojamas arba be ryšio su jo ugdymo procesu, arba procesas aptariamas

Azotemia mengacu pada peningkatan semua senyawa nitrogen berberat molekul rendah (urea, kreatinin, asam urat) pada gagal ginjal. Penyebab uremia dibagi menjadi tiga, yaitu

Hexindo Adiperkasa Tbk sejak Juni 2007, sarjana Teknik Mesin dari Universitas Kristen Indonesia ini juga menjabat sebagai General Manager Production PT.. Hitachi