• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa perlakuan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman mulai dari 2 sampai dengan 7 MST, rataan berat buah (g), jumlah tandan buah (buah), jumlah buah pertanaman (buah) dan jumlah buah pertandan (buah). Pada perlakuan pupuk kandang parameter yang menunjukkan pengaruh yang nyata adalah pada parameter tinggi tanaman sampai dengan 5 MST, jumlah tandan buah dan jumlah buah pertandan, sedangkan perlakuan yang menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada parameter 6 MST dan 7 MST, rataan berat buah dan jumlah buah pertanaman. Pada perlakuan interaksi dapat diketahui bahwa parameter tanaman yang menunjukkan pengaruh yang nyata adalah pada parameter tinggi tanaman pada saat 2 MST sampai dengan 5 MST, jumlah tandan buah, jumlah buah pertanaman dan jumlah buah pertandan, sedangkan pada perlakuan interaksi yang tidak nyata terdapat pada parameter tinggi tanaman pada saat 6 MST dan 7 MST serta pada parameter rataan berat buah.

Untuk mengetahui hasil penelitian yang lebih terperinci mengenai masing-masing parameter penelitian akan dibahas pada paragraf sebagai berikut ini: Tinggi Tanaman (cm)

Data pengamatan dan sidik ragam dari tinggi tanaman saat 2,3,4,5,6 dan 7 MST dapat dilihat pada Lampiran 5-16. Berdasarkan sidik ragam

dapat diketahui bahwa pada perlakuan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata pada saat tinggi tanaman 2,3,4,5,6, dan 7 MST, sedangkan pengaruh pupuk menujukkan pengaruh yang nyata pada saat tinggi tanaman 2,3,4, dan 5 MST. Rataan tinggi tanaman pada saat 2 sampai 7 MST dapat dilihat pada Tabel 1. sebagai berikut :

Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman (cm)

Perlakuan Minggu Setelah Tanam

2 3 4 5 6 7 Varietas V1 = Rempai 2.56 b 3.56 b 14.87 b 46.77 a 46.77 b 46.77 b V2 = Vida 2.97 a 3.89 a 16.35 a 50.06 a 75.94 a 121.96 a V3 = Super King 2.18 c 2.60 c 14.44 b 28.17 b 30.03 b 40.09 b Pupuk Kandang P0 = Kontrol 2.18 b 2.07 c 14.03 c 41.36 a 48.07 82.07 P1 = 250 g 2.69 a 3.24 a 15.36 b 43.55 a 48.96 69.76 P2 = 500 g 2.72 a 2.51 b 15.61 ab 43.40 a 57.08 56.75 P3 = 750 g 2.68 a 2.60 b 15.87 a 38.35 b 49.54 69.84

Keterangan : Angka-angka dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%

Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui bahwa Varietas menunjukkan

perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman pada saat 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 MST. Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada varietas Vida,

sedangkan tinggi tanaman pada varietas Rempai dan Super King tidak menunjukkan adanya perbedaan. Sedangkan pada perlakuan pupuk kandang menunjukkan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman saat 2,3,4, dan 5 MST. Jumlah Buah Pertanaman (buah)

Data pengamatan dan sidik ragam dari jumlah buah pertanaman (buah) dapat dilihat pada Lampiran 17-18. Berdasarkan sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang menunjukkan perbedaan yang nyata pada perlakuan varietas dan interaksi menujukkan pengaruh yang nyata, sedangkan perlakuan

Tabel 2. Rataan Jumlah Buah Pertanaman (buah)

Varietas Pupuk Kandang (g/polibag) Rataan

P0 P1 P2 P3

V1 = Rempai 3.11 bc 4.48 ab 5.56 a 5.22 ab 4.59 a

V2 = Vida 1.82 cd 1.97 c 1.88 cd 1.95 cd 1.91 b

V3 = Super King 1.18 d 0.80 d 0.71 d 0.80 d 0.87 c

Rataan 2.04 2.42 2.71 2.66

Keterangan : Angka-angka dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%

Untuk melihat bagaimana hubungan interaksi antara varietas dan dosis pupuk kandang dapat dilihat pada Gambar 2. sebagai berikut :

Gambar 2. Interaksi Antara Varietas dan Dosis Pupuk Pada Parameter Jumlah Buah Pertanaman (buah)

Pada Gambar 2. Dapat diketahui bahwa varietas yang menunjukkan hubungan yang masih berbentuk kurva kubik terhadap jumlah buah pertanaman (buah) adalah pada varietas Super King dan varietas Vida sedangkan pada varietas Rempai menunjukkan bentuk kurva kuadratik positif, sehingga berdasarkan persamaan yang telah dibentuk dapat diduga nilai optimal dari aplikasi pupuk kandang terhadap jumlah buah pertanaman (buah) yaitu pada varietas Rempai akan menghasilkan jumlah buah pertanaman (buah) pada dosis 546.75 g/polibag, sedangkan varietas Super King menunjukkan bentuk kubik.

y = -7E-06x2 + 0.0081x + 3.0507 R2 = 0.9824 y = 4E-09x3 - 5E-06x2 + 0.0016x + 1.8246 R2 = 1 y = -9E-10x3 + 3E-06x2 - 0.0022x + 1.1785 R2 = 1 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 0 250 500 750

Dosis Pupuk Kandang (g/polibag

Ju m la h Bu ah P er ta na m an (b ua h) Rempai Vi da Superki ng

Jumlah Tandan Buah (buah)

Data pengamatan dan sidik ragam dari jumlah tandan buah (buah) dapat dilihat pada Lampiran 19-20. Berdasarkan sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang menunjukkan perbedaan yang nyata pada perlakuan varietas dan perlakuan interaksi dan pupuk menunjukkan pengaruh yang nyata. Rataan jumlah tandan buah (buah) dapat dilihat pada Tabel 3. sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah Tandan Buah (buah)

Varietas Pupuk Kandang (g/polibag) Rataan

P0 P1 P2 P3

V1 = Rempai 2.86 cd 3.50 bc 4.18 a 4.16 ab 14.69 a

V2 = Vida 1.41 efg 2.03 def 2.10 de 2.08 de 7.62 b

V3 = Super King 1.18 fg 0.80 g 0.71 g 0.94 g 3.63 c

Rataan 1.82 b 2.11 ab 2.33 a 2.39 a

Keterangan : Angka-angka dengan huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%

Untuk melihat bagaimana hubungan interaksi antara varietas dan dosis pupuk kandang dapat dilihat pada Gambar 3. sebagai berikut :

y = -3E-06x2 + 0.0038x + 2.8201 R2 = 0.9779 y = -3E-06x2 + 0.0027x + 1.4372 R2 = 0.9672 y = 2E-06x2 - 0.0022x + 1.1814 R2 = 0.9987 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 0 250 500 750

Dosis Pupuk Kandang (g/polibag)

Ju m la h Ta nd an B ua h Rempa i Vi da Superki ng

jumlah tandan buah (buah) yaitu pada varietas Rempai dan varietas Vida sehingga berdasarkan persamaan yang telah dibentuk dapat diduga nilai optimal dari aplikasi pupuk kandang terhadap jumlah jumlah tandan buah (buah) masing-masing pada dosis 633,33 dan 450,00 g/polibag.

Jumlah Buah Pertandan (buah)

Data pengamatan dan sidik ragam dari jumlah buah pertandan (buah) dapat dilihat pada Lampiran 21-22. Berdasarkan sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang menunjukkan perbedaan yang nyata pada perlakuan varietas sedangkan perlakuan interaksi dan pupuk menunjukkan pengaruh yang nyata. Rataan jumlah buah pertandan (buah) dapat dilihat pada Tabel 4. sebagai berikut :

Tabel 4. Jumlah Buah Pertandan (buah)

Varietas Pupuk Kandang (g/polibag) Rataan

P0 P1 P2 P3

V1 = Rempai 3.61 b 4.01 ab 5.04 a 4.93 a 4.40 a

V2 = Vida 1.18 c 3.10 b 3.05 b 3.13 b 2.61 b

V3 = Super King 0.71 c 0.71 c 0.71 c 1.05 c 0.79 c

Rataan 1.83 b 2.61 a 2.93 a 3.04 a

Keterangan : Angka-angka dengan huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%

Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui bahwa perlakuan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata, jumlah buah pertandan (buah) tertinggi terdapat pada varietas Rempai. Perlakuan pupuk kandang menunjukkan pengaruh yang nyata, rataan jumlah buah pertandan tertinggi terdapat pada perlakuan pupuk 750 g/polibag namun tidak berbeda nyata dengan aplikasi pupuk pada dosis 250 dan 500 g/polibag.

Untuk melihat bagaimana hubungan interaksi antara varietas dan dosis pupuk kandang dapat dilihat pada Gambar 4. sebagai berikut :

Gambar 4. Interaksi Antara Varietas dan Dosis Pupuk Pada Parameter Jumlah Buah Pertandan (buah)

Pada Gambar 4. Dapat diketahui bahwa varietas yang menunjukkan hubungan yang masih linier positif terhadap jumlah buah pertandan (buah/tandan) adalah pada varietas Super King dan varietas Rempai sedangkan pada varietas Vida menunjukkan bentuk kurva kuadratik positif, sehingga berdasarkan persamaan yang telah dibentuk dapat diduga nilai optimal dari aplikasi pupuk kandang terhadap jumlah buah pertandan (buah) yaitu pada varietas Vida akan menghasilkan jumlah buah pertandan (buah) pada dosis 507.039 g/polibag.

Rataan Berat Buah (g)

Data pengamatan dan sidik ragam dari rataan berat buah (g) dapat dilihat pada Lampiran 23-24. Berdasarkan sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan

y = 0,002x + 3,65 R² = 0,846 y = -7E-06x2+ 0,007x + 1,284 R² = 0,918 y = 0,000x + 0,638 R² = 0,6 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 0 250 500 750 ju m la h B u a h P e rt a n d a n (b u a h /t a n d a n )

Dosis Pupuk Kandang (g/polibag)

Rempai Vida Superking

Tabel 5. Berat Buah (g)

Varietas Pupuk Kandang (g/polibag) Rataan

P0 (0) P1 (250) P2 (500) P3 (750)

V1 = Rempai 2.75 2.63 2.72 2.46 2.64 b

V2 = Vida 6.69 6.85 6.02 7.53 6.77 a

V3 = Super King 3.54 1.79 0.71 2.64 2.17 b

Rataan 4.32 3.76 3.15 4.21

Keterangan : Angka-angka dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%

Heritabilitas

Perhitungan heritabilitas ialah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menduga apakah suatu tampilan fenotipe pada suatu tanaman dipengaruh oleh faktor genetik atau faktor lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa seluruh parameter yang diamati menunjukkan kriteria heritabilitas yang tinggi. Adapun hasil pendugaan heritabilitas pada msing-masing parameter amatan dapat dilihat pada Tabel 6. sebagai berikut ini :

Tabel 6. Heritabilitas pada Parameter Amatan

Parameter Amatan σ²g σ²p H Kriteria

Tinggi Tanaman 7 MST (cm) 1976.80 2998.51 0.66 Tinggi Jumlah Buah Pertanaman (buah/tanaman) 3.57 3.9 0.91 Tinggi Jumlah Tandan Buah (buah) 1.91 2.03 0.94 Tinggi Jumlah Buah Pertandan (buah/tandan) 3.18 3.36 0.94 Tinggi

Rataan Berat Buah (g) 6.29 8.05 0.78 Tinggi

Berdasarkan Tabel 6. dapat diketahui bahwa tinggi tanaman 7 MST (cm), jumlah buah pertanaman (buah), jumlah buah pertandan (buah) dan rataan berat buah (g). Menunjukkan kriteria heritabilitas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa tampilan penotif yang ditunjukkan oleh tanaman disebabkan oleh pengaruh genetik dari tanaman.

Pembahasan

Perbedaan Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tomat Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa perlakuan varietas menunjukkan perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman mulai dari 2 sampai dengan 7 MST, rataan berat buah (g), jumlah tandan buah (buah), jumlah buah pertanaman (buah) dan jumlah buah pertandan (buah).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa adanya perbedaan varietas pada penelitian menyebabkan terjadinya perbedaan pada tinggi tanaman. Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada varietas Vida sedangkan varietas Rempai dan Super King tidak menunjukkan adanya perbedaan secara statistik. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan susunan gen antara varietas Vida dengan varietas Rempai dan varietas Vida dengan varietas Super King, perbedaan susunan gen tersebutlah yang juga menjadi penyebab perbedaan tinggi tanaman. Hal ini sejalan dengan literatur Bahar dan Zein (1993) faktor pengaruh genetik lebih besar terhadap penampilan fenotip bila dibandingkan dengan lingkungan.

Parameter lain seperti rataan berat buah (g), jumlah tandan buah (buah), jumlah buah pertanaman (buah) dan jumlah buah pertandan (buah) juga menunjukkan adanya perbedaan. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya keragaman genetik yang berbeda antar satu varietas dengan varietas sehingga menghasilkan tampilan fenotipe yang juga berbeda selain itu juga dapat disebabkan oleh karena terjadi penyerbukan secara alami. Hal ini sesuai dengan

Pengaruh Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tomat Terhadap Pemberian Pupuk Organik

Pada perlakuan pupuk kandang parameter yang menunjukkan pengaruh yang nyata adalah pada parameter tinggi tanaman mulai dari 2 MST sampai dengan 5 MST, jumlah tandan buah (buah), dan jumlah buah pertandan (buah), sedangkan perlakuan yang menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada parameter 6 MST dan 7 MST, rataan berat buah (buah) dan jumlah buah pertanaman (buah).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pupuk organik yang berbahan dasar kotoran ayam menunjukkan pengaruh yang nyata adalah pada parameter tinggi tanaman mulai dari 2 MST sampai dengan 5MST, jumlah tandan buah (buah), dan jumlah buah pertandan (buah). Hal ini berarti bahwa pupuk organik tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap tanaman, pengaruh tersebut dapat terjadi karena pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisika tanah, yaitu memperbaiki porositas tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Wigati, et al (2006) yang menyatakan bahwa pemberian pupuk kandang juga dapat memperbaiki sifat fisika tanah, yaitu kapasitas tanah menahan air, kerapatan massa tanah, dan porositas total, memperbaiki stabilitas agregat tanah dan meningkatkan kandungan humus tanah, serta meningkatkan kesuburan tanah.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa aplikasi pupuk ayam juga memberikan respons tanaman yang terbaik. Hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif lebih cepat terdekomposisi sehingga mempercepat ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Mulat (2003) yang menyatakan bahwa hal ini terjadi karena pupuk kandang ayam relatif lebih cepat

terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pupuk kandang lainnya.

Pengaruh pupuk kandang tidak secara langsung berpengaruh positif terhadap tanah. Dimana pupuk organik tersebut mengandung asam amino yang berfungsi dalam meningkatkan keaktifan mikroorganisme dalam menguraikan unsur hara yang belum tersedia menjadi tersedia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yetti dan Elita (2008) yang menyebutkan bahwa pupuk kandang ayam banyakn mengandung asam amino yang berasal dari makanannya sehingga mengalami pelapukan karena keaktifan mikroorganisme pengurai menjadi meningkat, akibatnya ketersediaan unsur hara meningkat.

Pengaruh Interaksi Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tomat Terhadap Pemberian Pupuk Organik

Pada perlakuan interaksi dapat diketahui bahwa parameter tanaman yang menunjukkan pengaruh yang nyata adalah pada parameter tinggi tanaman pada saat 2 MST sampai dengan 5 MST, jumlah tandan buah, jumlah buah pertanaman dan jumlah buah pertandan, sedangkan pada perlakuan interaksi yang tidak nyata terdapat pada parameter tinggi tanaman pada saat 6 MST dan 7 MST serta pada parameter rataan berat buah.

Berdasarkan hasil penelitian, parameter jumlah buah pertandan menunjukkan perlakuan interaksi yang signifikan. Hal ini berarti bahwa dengan pengaplikasian pupuk kandang memberikan respon yang positif terhadap

ayam pada varietas Super King dan varietas Rempai menunjukkan interaksi linier positif artinya bahwa semakin banyak dosis pupuk kandang yang diberikan maka jumlah buah pertandan juga akan meningkat.

Parameter lain yang menjadi objek penelitian adalah parameter jumlah tandan, hubungan interaksi kuadratik positif terhadap parameter yaitu pada varietas Rempai dan varietas Vida sehingga berdasarkan persamaan yang telah dibentuk dapat diduga dosis pupuk maksimal dari aplikasi pupuk kandang masing-masing yaitu sebesar 633,33 dan 450,00 g/polibag.

Parameter selanjutnya yang menunjukkan hubungan interaksi antara varietas dan pupuk kandang yang signifikan adalah pada parameter jumlah buah pertanaman (buah). Varietas Rempai menunjukkan bentuk kurva kuadratik positif, sehingga aplikasi pupuk kandang akan mencapai jumlah buah yang maksimum pada dosis 546.75 g/polibag, sedangkan varietas Super King menunjukkan bentuk kurva kuadratik yang negatif sedangkan varietas Vida menunjukkan interaksi yang berbentuk kubik. Interaksi yang berbentuk kurva kubik menggambarkan bahwa penambahan dosis atau pengurangan dosis belum menggambarkan terhadap jumlah buah pertanaman.

Berdasarkan fakta ini dapat ditarik sebuah benang merah bahwa pengaruh interaksi aplikasi pupuk kandang pada masing-masing parameter tanaman tidak menunjukkan adanya kehomogenan dosis. Hal ini disebabkan oleh setiap bagian tamanan membutuhkan jumlah unsur hara makro dan mikro yang berbeda-beda hal ini disebabkan oleh karena setiap pembentukan sel baru pada masing-masing tanaman membutuhkan energi yang berbeda. Namun demikian, adanya interaksi pada tanaman membuktikan bahwa pupuk kandang dapat dianjurkan untuk diaplikasikan kepada tanaman tomat karena pupuk kandang dapat meningkatkan

kesuburan tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Silalahi (2006) yang menyatakan bahwa pupuk organik memberikan pengaruh yang positif terhadap tanaman, dimana pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Dokumen terkait