• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Sekunder

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Fenotipik dan Genotipik Domba yang Diamati

Pengelompokan fenotipik berdasarkan warna bulu individu-individu domba yang diamati dilakukan berdasarkan warna bulu putih polos, putih belang, coklat polos, coklat belang, hitam polos, hitam belang, putih-hitam polos, putih-hitam belang, putih-coklat polos, putih-coklat belang, hitam-coklat polos, hitam-coklat belang, putih-hitam-coklat polos dan putih-hitam-coklat belang. Berdasarkan pengelompokan bulu tersebut diperoleh Tabel 2 sampai dengan Tabel 23. Pada tabel-tabel tersebut jantan tidak dibedakan dengan betina karena sifat warna bulu yang diamati adalah otosomal atau gen penentu warna bulu tersebut terletak pada kromosom tubuh. Hal tersebut dinyatakan berdasarkan pernyataan Sponenberg (1997) bahwa melanin yakni pigmen yang berperan dalam pemunculan warna pada mamalia disimpan pada organel seluler yang disebut melanosom, yang diproduksi di melanosit pada bagian sitoplasma.

Tabel 2. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Putih Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk Tipis Kisar Garut Ekor

---(ekor)---1 Tubuh Putih Polos Kepala Putih 86 39 3 49

2 Tubuh Putih Polos Kepala Hitam 0 2 15 1

3 Tubuh Putih Polos Kepala Putih Hitam

0 9 45 22

4 Tubuh Putih Polos Kepala Putih Coklat

0 14 0 2

5 Tubuh Putih Polos Kepala Hitam

Coklat 0 0 1 1

6 Tubuh Putih Polos Kepala Putih Hitam Coklat

0 4 0 3

Tabel 2 menyajikan fenotip tubuh bulu putih polos yang mendominasi kelompok domba Ekor Gemuk. Fenotip tubuh bulu putih polos kepala hitam terbanyak ditemukan pada kelompok domba Kisar, demikian juga untuk fenotip tubuh putih polos kepala putih-hitam. Warna putih polos kepala putih-coklat dan putih polos kepala putih-hitam-coklat ditemukan terbanyak pada domba Ekor Tipis, tetapi tidak ditemukan pada domba Ekor Gemuk dan domba Kisar. Penentuan

genotipik kelompok warna bulu putih polos berdasarkan macam fenotipik disajikan pada Tabel 3.

Fenotip tubuh putih polos kepala putih menurut Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disimbolkan dengan genotip AWt/_, _ /_, _ /_, _/_. Dinyatakan demikian karena gen AWt adalah gen otosomal yang paling dominan (dominan lengkap) pada lokus agouti yang memberikan ekspresi putih polos. Ekspresi putih polos ini dikarenakan gen AWt menghambat pembentukan melanin. Kehadiran AWt menghambat pembentukan warna pada tubuh domba. Tubuh putih polos kepala hitam dan tubuh putih polos kepala putih-hitam disimbolkan dengan Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/PhP dan Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/Ph+. Tubuh putih polos kepala putih-coklat disimbolkan dengan AaAa, Bb/Bb, SS/_, PhP/Ph+. Tubuh putih polos kepala hitam-coklat dan tubuh putih polos kepala putih-hitam-coklat disimbolkan dengan Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP dan Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/Ph+. Penentuan genotipik ini didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007). Dijelaskan lebih dalam bahwa pada lokus agouti AWt (dominan lengkap) memberikan ekspresi pola warna putih, sedangkan Aa (resesif lengkap) memberikan ekspresi pola warna hitam. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BB/_ mengekspresikan warna hitam, sedangkan Bb/Bb mengekspresikan warna coklat. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut Searle (1968) tidak ada faktor tunggal untuk coklat, tetapi kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan memberikan fenotip yang berbeda. Pada lokus spotting, dengan hierarki SS>Ss, SS memberikan ekspresi polos atau tidak terdapat belang pada domba, sedangkan Ss memberikan ekspresi belang. Menurut Scapillato (1999), pemunculan warna hitam-putih pada tubuh domba mengindikasikan bahwa domba tersebut memiliki kedua gen resesif pada lokus spotting sehingga menimbulkan warna tubuh belang seperti sapi Holstein. Aliev dan Rachcovsky (1986) yang dilaporkan oleh Sponenberg (1997) menyatakan bahwa kehadiran alel Persian PhP pada lokus pigmented head memberikan pigmentasi pada warna kepala, tetapi memutihkan tubuh. Dijelaskan lebih lanjut oleh Notter dan Sponenberg (2005) bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+.

Gambar 30. Fenotip Tubuh Putih Polos Kepala Putih (Domba Ekor Tipis Jonggol)

Tabel 3. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Putih Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

No. Macam Fenotipik Genotip

1 Tubuh Putih Polos Kepala Putih AWt/_, _ /_, _ /_, _/_ 2 Tubuh Putih Polos Kepala Hitam Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/PhP 3 Tubuh Putih Polos Kepala Putih Hitam Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/Ph+ 4 Tubuh Putih Polos Kepala Putih Coklat AaAa, Bb/Bb, SS/_, PhP/Ph+ 5 Tubuh Putih Polos Kepala Hitam Coklat Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP 6 Tubuh Putih Polos Kepala Putih Hitam

Coklat

Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/Ph+

Fenotip tubuh putih belang kepala putih tidak ditemukan, kecuali pada domba Garut. Hal tersebut disajikan pada Tabel 4. Fenotip tubuh putih belang kepala hitam tidak ditemukan pada domba Ekor Gemuk dan domba Ekor Tipis. Tubuh putih belang kepala putih-hitam ditemukan pada setiap jenis domba yang diamati, kecuali domba Ekor Gemuk. Tubuh putih belang kepala putih-hitam-coklat hanya ditemukan di domba Ekor Tipis. Fenotipik warna bulu putih polos dengan kombinasi banyak menyebar di domba Ekor Tipis. Pada domba Ekor Gemuk tidak ditemukan pola warna selain tubuh putih polos kepala putih atau warna tubuh putih polos dengan berbagai kombinasi warna kepala dan belang tidak ditemukan pada domba Ekor

Gemuk. Penentuan genotipik kelompok warna bulu putih belang berdasarkan macam fenotipik didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disajikan pada Tabel 5.

Tabel 4. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Putih Belang pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk

Ekor

Tipis Kisar Garut

---(ekor)---1 Tubuh Putih Belang Kepala Putih 0 0 0 3

2 Tubuh Putih Belang Kepala Hitam 0 0 3 2

3 Tubuh Putih Belang Kepala Putih Hitam

0 1 3 3

4 Tubuh Putih Belang Kepala Putih

Hitam Coklat 0 1 0 0

Tabel 5. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Putih Belang pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

No.

Macam Fenotipik Genotip

1 Tubuh Putih Belang Kepala Putih Aa/ Aa, _ /_, Ss/Ss, _/_ 2 Tubuh Putih Belang Kepala Hitam Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/PhP 3 Tubuh Putih Belang Kepala Putih Hitam Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/Ph+ 4 Tubuh Putih Belang Kepala Putih Hitam

Coklat A

a/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/Ph+

Fenotip tubuh putih belang kepala putih disimbolkan dengan Aa/Aa, _/_, Ss/Ss, _/_. Fenotip tubuh putih belang kepala hitam dan tubuh putih belang kepala putih-hitam disimbolkan dengan Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss dan PhP/PhP, Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/Ph+, sedangkan tubuh putih belang kepala putih-hitam-coklat disimbolkan dengan Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/Ph+. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BB/_ mengekspresikan warna hitam. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut Searle (1968) tidak ada faktor tunggal untuk coklat, tetapi kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan

memberikan fenotip yang berbeda. Bila hal tersebut dihubungkan dengan lokus lain yang mengatur warna yang dapat dinyatakan bahwa yang mempengaruhi warna kepala adalah lokus pigmented head yang menyebabkan warna kepala yang bervariasi. Pada lokus spotting, Ss/Ss, memberikan ekspresi belang pada tubuh domba, kehadiran Ss/Ss adalah resesif. Dijelaskan lebih lanjut oleh Scapillato (1999) bahwa pemunculan warna hitam-putih pada tubuh domba mengindikasikan bahwa domba tersebut memiliki kedua gen resesif pada lokus spotting sehingga menimbulkan warna tubuh belang seperti sapi Holstein. Aliev dan Rachcovsky (1986) yang dilaporkan oleh Sponenberg (1997) menyatakan bahwa kehadiran alel Persian PhP pada lokus pigmented head memberikan pigmentasi pada warna kepala, tetapi memutihkan tubuh. Notter dan Sponenberg (2005) menambahkan bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+.

Berdasarkan Tabel 6, ditemukan ciri khusus domba Garut yaitu fenotip tubuh coklat polos kepala hitam-coklat, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang diamati. Penentuan genotipik kelompok warna bulu coklat polos berdasarkan macam fenotipik didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disajikan pada Tabel 7.

Fenotip tubuh coklat polos kepala hitam dan tubuh coklat polos kepala hitam-coklat disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP karena kehadiran warna coklat dan hitam yang sama pada kedua fenotip tersebut, sedangkan tubuh coklat polos kepala putih-coklat disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, Bb/Bb, SS/_, PhP/Ph+. Menurut Sponenberg (1997) dan Wendelboe (2005) Aa adalah simbol untuk non-agouti yang merupakan alel yang paling resesif pada lokus agouti. Sponenberg (1997) menjelaskan lebih lanjut bahwa kehadiran Aa/Aa pada lokus agouti memberikan ekspresi warna hitam atau coklat pada keseluruhan tubuh domba sejak lahir. Warna akhir tergantung pada modifier pada lokus-lokus bebas. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pada tubuh domba yang coklat terdapat warna hitam atau putih pada bagian kepala. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BB/_ mengekspresikan warna hitam, sedangkan Bb/Bb mengekspresikan warna coklat. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut

Searle (1968) tidak ada faktor tunggal untuk coklat, tetapi kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan memberikan fenotip yang berbeda. Pada lokus spotting, dengan hierarki SS>Ss, SS memberikan ekspresi polos atau tidak terdapat belang pada domba, sedangkan Ss memberikan ekspresi belang. Seperti pada kelompok warna putih polos dengan kombinasi warna kepala, maka variasi warna kepala pada kelompok warna coklat polos dengan kombinasi warna kepala mengindikasikan bahwa terdapat alel Persian PhP pada lokus pigmented head yang memberikan pigmentasi pada warna kepala. Notter dan Sponenberg (2005) menambahkan bahwa PhP/PhP akan memberikan warna hitam pada kepala, tetapi pengaruh lokus lain akan menghasilkan fenotip warna kepala yang berbeda. Dijelaskan lebih lanjut bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+.

Tabel 6. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Coklat Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk

Ekor

Tipis Kisar Garut

---(ekor)---1 Tubuh Coklat Polos Kepala Hitam 0 1 1 0 2 Tubuh Coklat Polos Kepala Putih

Coklat

0 1 0 1

3 Tubuh Coklat Polos Kepala Hitam Coklat

0 0 0 1

Tabel 7. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Coklat Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

No.

Macam Fenotipik Genotip

1 Tubuh Coklat Polos Kepala Hitam Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP 2 Tubuh Coklat Polos Kepala Putih

Coklat A

a/Aa, Bb/Bb, SS/_, PhP/Ph+

3 Tubuh Coklat Polos Kepala Hitam

Coklat A

a/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP

Tabel 8. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Coklat Belang pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk

Ekor

Tipis Kisar Garut

---(ekor)---1 Tubuh Coklat Belang Kepala Coklat 0 1 0 1 2 Tubuh Coklat Belang Kepala Putih 0 1 0 0 3 Tubuh Coklat Belang Kepala Hitam 0 0 0 2 Tabel 9. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Coklat Belang pada

Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut No. Macam Fenotipik Genotip

1 Tubuh Coklat Belang Kepala Coklat Aa/Aa, Bb/Bb, Ss/Ss, PhP/PhP 2 Tubuh Coklat Belang Kepala Putih Aa/Aa, Bb/Bb, Ss/Ss, _/_ 3 Tubuh Coklat Belang Kepala Hitam Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/PhP

Gambar 31. Fenotip Tubuh Coklat Polos dan Putih-Coklat Belang Kepala Coklat (Domba Garut) dari literatur (Dinas Peternakan Garut, 2008c)

Berdasarkan Tabel 8, ditemukan ciri warna khusus pada domba Garut yaitu fenotip tubuh coklat belang kepala hitam, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang diamati. Fenotip tubuh coklat belang kepala putih hanya ditemukan pada kelompok jenis domba Kisar. Penentuan genotipik kelompok warna

bulu coklat belang berdasarkan macam fenotipik didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disajikan pada Tabel 9.

Fenotip tubuh coklat belang kepala coklat menurut Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, Bb/Bb, Ss/Ss, PhP/PhP, tubuh coklat belang kepala putih disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, Bb/Bb, Ss/Ss, _/_ dan tubuh coklat belang kepala hitam disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/Bb, Ss/Ss, PhP/PhP. Menurut Sponenberg (1997) dan Wendelboe (2005) Aa adalah simbol untuk non-agouti yang merupakan alel yang paling resesif pada lokus agouti. Sponenberg (1997) menjelaskan lebih lanjut bahwa kehadiran Aa/Aa pada lokus agouti memberikan ekspresi warna hitam atau coklat pada keseluruhan tubuh domba sejak lahir. Warna akhir tergantung pada modifier pada lokus-lokus bebas. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pada tubuh domba yang coklat terdapat warna hitam atau putih pada bagian kepala. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BbBb dapat memberikan ekspresi coklat. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut Searle (1968) kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan memberikan fenotip yang berbeda. Pada lokus spotting, Ss/Ss, memberikan ekspresi belang pada tubuh domba, kehadiran Ss/Ss adalah resesif. Seperti halnya pada kelompok warna putih polos dengan kombinasi warna kepala, maka variasi warna kepala pada kelompok warna coklat belang dengan kombinasi warna kepala mengindikasikan bahwa terdapat alel Persian PhP pada lokus pigmented head yang memberikan pigmentasi pada warna kepala. Notter dan Sponenberg (2005) menambahkan bahwa PhP/PhP akan memberikan warna hitam pada kepala, tetapi pengaruh lokus lain akan menghasilkan fenotip warna kepala yang berbeda. Dijelaskan lebih lanjut oleh Notter dan Sponenberg (2005) bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+. Jika didasarkan pada pernyataan Sponenberg (1997), maka kehadiran PhP tidak berperan dalam memberikan pigmentasi kepala pada kelompok domba warna dengan kepala putih, sehingga disimbolkan _/_.

Gambar 32. Fenotip Tubuh Putih Polos Kepala Putih Hitam (Domba Kisar)

Gambar 33. Fenotip Tubuh Putih-Hitam Belang Kepala Putih-Hitam (Domba Kisar)

Berdasarkan Tabel 10, fenotip tubuh hitam polos kepala hitam, tubuh hitam polos kepala hitam-coklat, tubuh hitam polos kepala putih-hitam-coklat merupakan tipikal warna bulu domba Garut, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang diamati. Penentuan genotipik kelompok warna bulu hitam polos berdasarkan macam fenotipik didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disajikan pada Tabel 11.

Fenotip tubuh hitam polos kepala hitam menurut Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/_, SS/_, _/_, tubuh hitam polos kepala putih-hitam disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/Ph+, tubuh hitam polos kepala hitam-coklat disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP dan tubuh hitam polos kepala putih-hitam-coklat disimbolkan dengan

genotip Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/Ph+. Menurut Sponenberg (1997) dan Wendelboe (2005) Aa adalah simbol untuk non-agouti yang merupakan alel yang paling resesif pada lokus agouti. Sponenberg (1997) menjelaskan lebih lanjut bahwa kehadiran Aa/Aa pada lokus agouti memberikan ekspresi warna hitam atau coklat pada keseluruhan tubuh domba sejak lahir. Warna akhir tergantung pada modifier pada lokus-lokus bebas. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pada tubuh domba yang coklat terdapat warna hitam atau putih pada bagian kepala. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BB/_ mengekspresikan warna hitam. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut Searle (1968) tidak ada faktor tunggal untuk coklat, tetapi kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan memberikan fenotip yang berbeda. Pada lokus spotting, dengan hierarki SS>Ss, SS memberikan ekspresi polos atau tidak terdapat belang pada domba, sedangkan Ss memberikan ekspresi belang. Seperti halnya pada kelompok warna putih polos dengan kombinasi warna kepala, maka variasi warna kepala pada kelompok warna hitam polos dengan kombinasi warna kepala mengindikasikan bahwa terdapat alel Persian PhP pada lokus pigmented head yang berperan dalam pigmentasi pada warna kepala. Kehadiran PhP tidak berperan dalam memberikan pigmentasi kepala pada kelompok domba warna dengan kepala putih, sehingga disimbolkan _/_. Notter dan Sponenberg (2005) menambahkan bahwa PhP/PhP akan memberikan warna hitam pada kepala, tetapi pengaruh lokus lain akan menghasilkan fenotip warna kepala yang berbeda. Dijelaskan lebih lanjut bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+.

Tabel 10. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Hitam Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk

Ekor

Tipis Kisar Garut

---(ekor)---

1 Tubuh Hitam Polos Kepala Hitam 0 0 0 14

2 Tubuh Hitam Polos Kepala Putih Hitam 0 1 0 5 3 Tubuh Hitam Polos Kepala Hitam Coklat 0 0 0 1 4 Tubuh Hitam Polos Kepala Putih Hitam

Coklat

Tabel 11. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Hitam Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

No. Macam Fenotipik Genotip

1 Tubuh Hitam Polos Kepala Hitam Aa/Aa, BB/_, SS/_, _/_ 2 Tubuh Hitam Polos Kepala Putih Hitam Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/Ph+ 3 Tubuh Hitam Polos Kepala Hitam Coklat Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/PhP 4 Tubuh Hitam Polos Kepala Putih Hitam

Coklat

Aa/Aa, BB/Bb, SS/_, PhP/Ph+

Gambar 34. Fenotip Tubuh Hitam Belang Kepala Putih Hitam (Domba Garut) dari literatur (Dinas Peternakan Garut, 2008d)

Gambar 35. Fenotip Tubuh Hitam Polos Kepala Hitam (Domba Garut) dari literatur (Dinas Peternakan Garut, 2008e)

Tabel 12. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Hitam Belang pada Domba Ekor Gemuk, Domba Ekor Tipis, Domba Kisar dan Domba Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk Tipis Kisar Garut Ekor

---(ekor)---1 Tubuh Hitam Belang Kepala Hitam 0 1 0 11 2 Tubuh Hitam Belang Kepala Putih 0 0 0 1 3 Tubuh Hitam Belang Kepala Putih

Hitam

0 0 0 3

Tabel 13. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Hitam Belang pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

No. Macam Fenotipik Genotip

1 Tubuh Hitam Belang Kepala Hitam Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/PhP 2 Tubuh Hitam Belang Kepala Putih Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, _/_ 3 Tubuh Hitam Belang Kepala Putih Hitam Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/Ph+

Berdasarkan Tabel 12, fenotip hitam belang kepala putih dan hitam belang kepala putih-hitam merupakan tipikal warna bulu domba Garut, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang diamati. Penentuan genotipik kelompok warna bulu hitam belang berdasarkan macam fenotipik didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disajikan pada Tabel 13. Fenotip tubuh hitam belang kepala hitam menurut Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/PhP dan warna hitam belang kepala putih disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, _/_ dan warna hitam belang kepala putih-hitam disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/_, Ss/Ss, PhP/Ph+. Menurut Sponenberg (1997) dan Wendelboe (2005) Aa adalah simbol untuk non-agouti yang merupakan alel yang paling resesif pada lokus non-agouti. Sponenberg (1997) menjelaskan lebih lanjut bahwa kehadiran Aa/Aa pada lokus agouti memberikan ekspresi warna hitam atau coklat pada keseluruhan tubuh domba sejak lahir. Warna akhir tergantung pada modifier pada lokus-lokus bebas. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pada tubuh domba yang coklat terdapat warna hitam atau

putih pada bagian kepala. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BB/_ mengekspresikan warna hitam. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut Searle (1968) kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan memberikan fenotip yang berbeda. Pada lokus spotting, Ss/Ss, memberikan ekspresi belang pada tubuh domba, kehadiran Ss/Ss adalah resesif. Seperti halnya pada kelompok warna putih polos dengan kombinasi warna kepala, maka variasi warna kepala pada kelompok warna coklat bintik dengan kombinasi warna kepala mengindikasikan bahwa terdapat alel Persian PhP pada lokus pigmented head yang memberikan pigmentasi pada warna kepala. Notter dan Sponenberg (2005) menambahkan bahwa PhP/PhP akan memberikan warna hitam pada kepala, tetapi pengaruh lokus lain akan menghasilkan fenotip warna kepala yang berbeda. Dijelaskan lebih lanjut bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+. Kehadiran PhP tidak berperan dalam memberikan pigmentasi kepala pada kelompok domba warna dengan kepala putih, sehingga disimbolkan _/_.

Tabel 14 mengindikasikan bahwa tipikal warna domba Garut adalah fenotip tubuh putih-hitam polos kepala hitam, karena tidak ditemukan pada kelompok jenis domba lain yang diamati. Penentuan genotipik kelompok warna bulu hitam belang berdasarkan macam fenotipik didasarkan pada pernyataan Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disajikan pada Tabel 15. Fenotip tubuh putih-hitam polos kepala hitam dan tubuh putih-hitam polos kepala putih-hitam menurut Wendelboe (2005) dan Lisa (2007) disimbolkan dengan genotip Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/PhP dan Aa/Aa, BB/_, SS/_, PhP/Ph+. Pada lokus yang mengatur warna, dengan hierarki BB>Bb, BB memberikan ekspresi warna hitam, sedangkan Bb memberikan ekspresi warna coklat. BB/_ mengekspresikan warna hitam, sedangkan Bb/Bb mengekspresikan warna coklat. BB/Bb dapat memberikan ekspresi hitam dan coklat, karena menurut Searle (1968) kehadiran faktor yang memodifikasi suatu genotip hitam akan memberikan fenotip yang berbeda. Pada lokus belang spotting, dengan hierarki SS >Ss, SS memberikan ekspresi polos atau tidak terdapat pada domba, sedangkan Ss memberikan ekspresi belang. Seperti halnya pada kelompok warna putih polos dengan kombinasi warna kepala, maka variasi warna kepala pada kelompok warna

coklat belang dengan kombinasi warna kepala mengindikasikan bahwa terdapat alel Persian PhP pada lokus pigmented head yang memberikan pigmentasi pada warna kepala. Notter dan Sponenberg (2005) menambahkan bahwa PhP/PhP akan memberikan warna hitam pada kepala, tetapi pengaruh lokus lain akan menghasilkan fenotip warna kepala yang berbeda. Dijelaskan lebih lanjut bahwa genotip PhPPh+ merupakan tingkat intermediet dari belang antara PhPPhP dan Ph+Ph+.

Tabel 14. Jumlah Domba Berdasarkan Fenotipik Warna Bulu Putih Hitam Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Jenis Domba

No. Macam Fenotipik Ekor

Gemuk

Ekor

Tipis Kisar Garut

---(ekor)---1 Tubuh Putih Hitam Polos Kepala Hitam

0 0 0 3

2 Tubuh Putih Hitam Polos Kepala Putih Hitam

0 0 1 8

Tabel 15. Penentuan Genotipik Kelompok Warna Bulu Putih Hitam Polos pada Domba Ekor Gemuk, Ekor Tipis, Kisar dan Garut

Dokumen terkait