• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Faktor-faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki peternak kelinci di Kabupaten Karo. Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, maka faktor-faktor internal dalam pengembangan pemasaran ternak kelinci adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan

1. Pengalaman peternak kelinci

Dalam pengembangannya, usaha peternak dalam mengembangkan ternak kelinci relatif mudah karena budidaya ternak kelinci relatif tidak membutuhkan waktu yang banyak. Peternak sudah cukup berpengalaman dalam menekuni usaha ternak kelinci ini, yakni sudah lebih dari 7 tahun. Peternak memasok kelinci ke berbagai peternak lainnya yang ada di daerah penelitian dan sekitarnya.

Dalam menjalankan usahanya, peternak melakukan pemeliharaan dan perawatan kelinci dalam lahan yang dimilikinya dengan dibantu oleh dua orang tenaga kerja luar keluarga.Selain itu, biaya pakan ternak juga relatif tidak terlalu besar.Peternak hanya memanfaatkan sisa-sisa hasil panen pertanian hortikultura sebagai bahan pakan.Artinya, biaya yang dikeluarkan hanya untuk upah membayar tenaga kerja yang mengambil pakan tersebut.

Dalam saluran pemasarannya, peternak sampel menjual kelincinya ke pedagang atau peternak lain di berbagai daerah seperti Berastagi, Medan, Pancur

Batu, dan Pematangsiantar. Pedagang atau peternak pembeli langsung mendatangi peternak sampel untuk melakukan transaksi perdagangan.Transaksi perdagangan bersifat fluktuatif, yaitu tidak ada waktu pasti kapan transaksi dilakukan.Sifat transaksi yang berlaku adalah tergantung kesiapan dari peternak sampel untuk memenuhi permintaan pembelinya.Rata-rata jumlah kelinci yang dijual dalam sekali transaksi adalah 60 ekor dalam waktu rata-rata 2 kali seminggu.

2. Ketersediaan sumber pakan

Pakan kelinci tidaklah susah, pakan kelinci antara lain :

- Rumput,

Rumput adalah makanan utama beternak kelinci dan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan serat bagi kelinci. Tercukupinya serat akan mencegah terjadinya penyumbatan di saluran cerna. Selain itu rumput juga baik untuk pertumbuhan gigi kelinci karena harus dikunyah.Gigi kelinci akan tumbuh secara terus menerus, aktifitas mengunyah akan menjaga gigi kelinci tetap tajam sehingga pertumbuhan giginya tidak terlalu cepat. Pertumbuhan gigi kelinci yang terlalu cepat akan membuat kelinci merasa tidak nyaman saat makan, bahkan terkadang sampai menimbulkan luka dan infeksi di rongga mulut.

- Sayuran(hijau-hijauan),

Sayuran atau hijau merupakan salah satu jenis pakan ternak yang sehat untukkelinci ternak dan peliharaan. Tetapi untuk beberapa jenis sayuran bisamembuat kotoran kelinci lembek bahkan sampai membuat kelinci kita diare.Berikan jenis sayuran yang baru dalam jumlah sedikit dan menambahkannya jika tidak terjadi apapun pada kelinci.

Jenis-jenis sayuran yang baik diberikan pada kelinci ternak dan peliharaan antara lain; Wortel dan daunnya, Daun bit, Brokoli, Daun lobak, Daun kubis, Daun kacang-kacangan (kedelai, kacang merah, kacang tanah, kacang panjang), Daun jagung dan daun pembungkus jagung, Daun ubi jalar dan umbinya, Kangkung.

- Buah-buahan

Buah-buahan adalah makanan sampingan baik untuk memelihara kelinci. Buah-buahan mengandung serat tinggi yang sangat baik, dan sebagai makanan kelinci sebaiknya diberikan dalam potongan-potongan kecil untuk makanan tambahan. Buah sebagai makanan sampingan kelinci bisa berupa buah - buahan (segar maupun kering), wortel, ubi jalar, atau umbi-umbian lainnya.

Sebagai salah satu sentra produksi hortikultura di Provinsi Sumatera Utara, Tanah Karo memiliki berbagai jenis sayuran dan buah buahan dihasilkan dari daerah ini. Sisa atau limbah produksi usaha tani hortikultura dapat dimanfaatkan menjadi makanan kelinci.Pemanfaatan ini menghasilkan dua keuntungan.Bagi peternak diperoleh makanan kelinci secara cuma-cuma, sehingga menekan biaya produksi.Bagi petani hortikultura, dimanfaatkannya limbah berarti mengurangi biaya pembersihan lahan pasca panen dilakukan.Simbiosis mutualisme ini yang dilakukan peternak kelinci dan petani di Tanah Karo.

3. Agroklimat yang sesuai

Daerah yang cocok untuk tumbuh dan berkembangbiaknya kelinci, secara umum pada daerah sub tropis (dingin) sampai tropis dengan suhu agak rendah dan kelembaban tinggi, terutama untuk penghasil kulit dan bulu.Untuk itu, daerah

yang sesuai adalah daerah dataran tinggi dengan ketinggian ≥800 m dpl.Lokasi untuk kandang sebaiknya memiliki suhu ruangan sejuk (15-20ºC).

Dengan demikian, Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang sesuai untuk pengembangan ternak kelinci.

Tingginya curah hujan dengan suhu udara berkisar 16,4ºC – 23,9ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66% dan ketinggian wilayah diatas permukaan laut membuat Kabupaten Karo ini sangat mendukung untuk pengembangan pertanian baik tanaman maupun ternak.

4. Kelembagaan

Kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dari relasi sosial yang melibatkan orang-orang tertentu, memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur. Kelembagaan dapat berbentuk relasi sosial yang melembaga (non formal institution), atau dapat berupa lembaga dengan struktur dan badan hukum (formal institution). Setidaknya ada 8 kelembagaan yaitu:

1. Kelembagaan penyediaan input usaha tani

2. Kelembagaan penyediaan permodalan

3. Kelembagaan pemenuhan tenaga kerja 4. Kelembagaan penyediaan lahan 5. Kelembagaan usaha ternak

6. Kelembagaan pengolahahan hasil ternak 7. Kelembagaan pemasaran hasil ternak

Tiap kelembagaan dapat menjalankan dengan dua cara, yaitu secara individual (berstruktur lunak) atau secara kolektif (berstruktur keras).

Untuk daerah penelitian, kelembagaan dalam pengembangan usaha ternak kelinci ini sebenarnya sudah ada dalam bentuk kelompok ternak, namun kenyataannya peran kelembagaan ini masih belum nyata dan kurang berjalan dengan maksimal.

b. Kelemahan

1. Skala usaha ternak kecil

Dalam peraturan pemerintah telah diatur tentang skala budidaya ternak, unggas, yang didalamnya termasuk budidaya kelinci. Kaitan dari skala usaha ternak budidaya ini dengan perencanaan adalah adanya aturan pemerintah yang mengatur bahwa usaha peternakan skala tertentu membutuhkan izin usaha, adapun peraturan pemerintah yang mengatur tentang skala usaha budidaya ternak yang wajib izin ini adalah keputusan menteri pertanian yang dikeluarkan dengan nomor 404/kpts/OT.210/6/2002 peraturan ini juga berlaku untuk budidaya ternak kelinci, berikut aturan skala ternak:

1. Ayam ras pedaging dengan kapasitas lebih dari 15.000 ekor/ siklus 2. Ayam ras petelur lebih dari 10.000 ekor ayam produktif

3. Itik, angsa atau entok lebih dari15.000 ekor 4. Ayam kalkun lebih dari 10.000 ekor

5. Burung puyuh lebih dari 25.000 ekor 6. Burung dara lebih dari 25.000 ekor 7. Kambing /domba lebih dari 300 ekor

8. Sapi potong lebih dari 100 ekor 9. Kerbau lebih dari 75 ekor 10.Sapi perah lebih dari 20 ekor 11.Kuda lebih dari 50 ekor 12.Kelinci lebih dari 1.500 ekor 13.Rusa lebih dari 300 ekor

Dari aturan pemerintah mengenai skala usaha ternak didapat bahwa skala usaha ternak kelinci di daerah penelitian masih tergolong skala usaha kecil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan kelinci sehingga sulit untuk membentuk pasar. Umumnya, saat ini peternak hanya memiliki 8-10 ekor kelinci.Karena beternak kelinci hanya dilakukan sebagai usaha sambilan.Skala ini tentu sangat tidak memadai untuk mencapai efisiensi usaha.

2. Usaha ternak kelinci hanya sebagai usaha sampingan

Peternakan kelinci di daerah penelitian merupakan peternakan yang termasuk ke dalam usaha sampingan.Peternakan ini bukan merupakan usaha utama perekonomian masyarakat.Hal ini dikarenakan peternakan kelinci bisa dilaksanakan berdampingan dengan pertanian tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan.

Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan kelinci di Kabupaten Karo adalah pasar yang masih terbatas karena usah ternak kelinci hanya sebagai usaha sampingan dan sifat pemeliharaan yang masih sambilan sehingga pemeliharaannya kurang intensif.

3. Jenis kelinci pedaging belum banyak diusahakan

Masyarakat mengenal kelinci dalam 2 kategori, yaitu kelinci potong dan kelinci hiasyang terdiri dari beragam ras, antara lain :

1. New Zealand White.

Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New Zaeland dan berkembang di Amerika Serikat dan Australia. Di negeri kanguru new zaeland white menjadi buruan karena populasinya yang sangat besar sehingga dianggap sebagai hama.

Kelinci ini putih mulus tanpa pigmen alias albino. Mata merah dan telinga tegak. Bulu halus, tidak tebal (standar). Karena cepat tumbuh besar maka jenis kelinci ini dapat dijadikan kelinci potong pula.

Dipercaya jenis ini dikembangkan dari hasil persilangan jenis Flemish Giant dan Belgian Hare pada masa sekitar th.1900. Varietes putih berasal dari silangan turunan seperti Flemish, American White dan Anggora. Pada awalnya dikembangkan untuk diambil dagingnya sebagai sumber protein, karena bobot nya yang bisa mencapai 5,44 kg.

Jenis New Zealand White sendiri dikembangkan pada th.1917. Selanjutnya menyebar ke Inggris setelah PD 2 pada th.1945. Mungkin jenis inilah yang paling populer di Indonesia, karena memang banyak sekali orang yang mengetahui dan mengenal jenis ini.

Ciri-ciri kelinci jenis ini adalah:

- Mempunyai dada penuh, badannya medium namun terlihat bundar

bundar, telinga agak besar dan tebal dengan ujungnya yang sedikit membulat, serta bulunya sangat tebal namun halus.

- Warna yang diakui adalah merah, putih, hitam, dan biru.

- Bobot maksimal rata-rata adalah 5,44 kg ( New Zealand White,

Black, Blue ). Khusus untuk New Zealand Red dikelompokkan tersendiri dengan bobot rata-rata 3,62 kg.

- Lama hidup dapat mencapai 10 th bila dirawat dengan baik.

- Ciri menonjol jenis kelinci ini warnanya yang putih dan matanya merah dan telinganya merah muda.

Orang Jawa menyebutnya kelinci australi, jenis kelinci ini mudah perawatan dan tidak rewel soal makan. Beratnya rata-rata 4,5 – 5 kg, jadi cukup menyita pakan.

Jenis New Zealand bisa beranak pinak banyak antara 8-12 ekor anak setiap melahirkan. Dagingnya tebal, bagus untuk pedaging, walaupun bulunya tidak sehalus jenis REX, tetapi memiliki manfaat untuk jaket dan aksesories.

2. Anggora

Kelinci jenis anggora diselimuti bulu panjang.Kelinci jenis ini juga berpotensi sebagai penghasil wol.Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias.Semula kelinci angora hanya berbulu putih, namun breeder kelinci menyilangkannya sehingga menghasilkan warna coklat dan coklat muda. Bulunya yang tebal membuat sosoknya tampak besar, padahal beratnya hanya sekitar 2,7 kg. Kelinci jenis angora banyak dikembangkan di Perancis.Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6-8 ekor.

Kelinci jenis ini memang sangat menggemaskan, karena penampilannya yang seperti boneka, bulunya yang tebal, dimana pertumbuhan bulunya 2 (dua) cm tiap bulan sehingga membuat banyak orang yang suka dan jatuh cinta. Kelinci ini agak lemah fisik, dicurigai karena hasil rekayasa genetika dengan jenis-jenis lain. Syarat memelihara kelinci ini harus menyisir dan memotong bulunya yang menggumpal.Pemberian makanan Hay wajib untuk mengurangi bulu yang menggumpal.Asal mula kelinci ini tidak ada yang tahu pasti, banyak teori yang dikemukakan.Namun secara umum disepakati bahwa sejarah kelinci ini bermulapada abad ke 18 (sekitar tahun 1723).

Kelinci ini ditemukan oleh para pelaut yang singgah di pelabuhan Turki bernama Angora (sekarang bernama Ankara) yang kemudian kelinci ini dikembangbiakan di Perancis.Dan dari Perancis inilah kemudian kelinci

angoramenyebar ke berbagai belahan dunia termasuk

diIndonesia.Dalamperkembangannya, kelinci Anggora terbagi lagi menjadi beberapa rasyaituEnglish, French, German, Satin, dan Giant.

Secara umum ciri-ciri kelinci ini adalah bulu woll panjang yang menyelimuti seluruh tubuhnya.Berbeda dengan domba, bulu woll yang ada pada kelinci jenis ini sangat lembut dan halus.Bulu ini juga akan terus tumbuh memanjang, sehingga akan cenderung menggumpal jika lebih dari 3 bulan tidak dicukur atau jarang disisir.

3. English Angora

English angora sama dengan angora. Bulunya pun juga sama panjang. Namun ciri khas yang membedakan jenis ini dengan angora adalah terdapatnya bulu yang panjang menjuntai pada ujung telinganya.

4. Jersey Wolly

Kelinci jenis jersey wolly mempunyai bulu panjang seperti angora, namun terdapatnya bulu panjang yang menjuntai diantara kedua telinga seperti “poni” menjadikannya berbeda dengan angora. Ukurannya pun kecil dan lincah dengan berat sekitar 1,5 kg. Kelinci jersey wooly dikembangkan dari hasil pemuliaan kelinci Netherland Dwarf dengan kelinci Angora Perancis.

5. Lyon

Disebut lyon karena kelinci jenis ini memiliki kepala mirip singa. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam dan abu-abu. Lyon termasuk kelinci jenis besar. Saat dewasa berat badannya mencapai 4-5 kg.

6. Dutch

Kelinci jenis ini di sebut dutch dimungkinkan karena asal-usulnya dari negeri kincir angin. Bulunya pendek dan kaya warna. Hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Ada yang kombinasi 3 warna yang disebut tricoloured dutch alias kembang telon. Dutch memiliki cirri khas yaitu ada lingkaran putih di leher, seperti memakai kalung. Berat badan dewasa 1,5-2 kg. Anak bias mencapai

7-8 ekor. Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, dutch banyak diminati sebagai hewan kesayangan.

7. Nederland

Kelinci jenis ini memiliki tubuh yang mungil. Berat badannya tidak sampai 1 kg. Kelinci ini berasal dari Belanda. Bulunya tidak tebal dan warnyanya bermacam-macam karena kelinci ini banyak disilangkan.

8. Mini Nederland Himalayan

Kelinci jenis ini termasuk ras kecil. Beratnya hanya sekitar 1 kg. Kelinci jenis ini sebenarnya merupakan resesif yang muncul dari silangan dutch. Disebut Himalayan karena ada warna hitam di ujung telinga serta warna gelap pada ujung kaki dan hidung. Anak yang lahir kurang lebih 5 ekor.

9. Drawft Hotot

Kelinci jenis ini secara fisik hampir sama dengan mini Nederland Himalayan. Namun lingkaran hitam dimatanya yang mirip celak membuat kelinci ini terlihat cantik dan unik. Telinga tidak begitu panjang dan tegak. Diantara kelini hias lainnya, sementara ini kelinci hotot termasuk yang paling mahal.

10.Rex Carpet

Kelinci jenis rex carpet terkenal di Amerika serikat tahun 1980-an. Kelinci jenis rex berpotensi untuk diambil daging dan bulunya (fur). Warnanya pun bervariasi, antara lain biru (blue rex), hitam (black rex), bertotol (dalmatian rex). Kelinci putih (white rex) paling digemari. Bulunya lembut seperti beludru dan tebal.

11.Lop Holland

Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang dan jatuh. Hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga super panjang hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat.

12.Tan

Kelinci jenis ini lahir di Inggris, ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua, biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.

13.Dwarf Holland Lop

Kelinci jenis ini sama dengan Nederland Dwarf asli Belanda. Ditemukan Mei 1940 yang kemudian dikembangkan oleh J.Meijerig dan C.W.Calcar. Tubuhnya mungil dan termasuk small size dan beratnya hanya 0,9 kg dengan leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil dan merupakan hasil pemuliaandari kelinci jenisNetherland dwarf dengan Perancis lop.

14.Harlequin

Kelinci ini disebut Harleyquin bila ada aneka warna dalam satu individu dengan corak beraturan membentuk garis lurus, misalnya coklat, hitam, coklat tua. Di Jerman pada 1940 ada breed berwarna blue marten. Usai Perang Dunia II ditemukan silver marten warnanya putih dan coklat.

15.English Spot

Kelinci ini dikenal sebagai English rabbit. Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver dan Himalayan. Warna dasarnya adalah pure white (putih bersih) dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, dan free color. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada spot besar.

16.Flemish Giant

Salah satu yang terbesar dalam negeri keturunan kelinci, Flemish Giant sangat jinak dan cukup toleran terhadap penanganan. Mereka rata-rata antara 15-16 pound (meskipun beberapa tumbuh lebih besar) dan mengukur panjang sekitar 22 inci. Flemish Giants harus disimpan di kandang yang lebih besar mengingat ukuran yang lebih besar.

17.French Lop

Terbesar dari keturunan Lop, kelinci ini dapat sangat berat dan gempal dengan kepala tebal yang lebar. Telinganya panjang dan lop, lebih pendek daripada keturunan lop inggris. Kelinci dewasa akan mencapai berat paling sedikit 12 kilogram. Mereka biasanya baik hati dan ramah.

18.English Lop

Kelinci yang sangat ramah, Lops inggris dicirikan oleh telinga mereka yang sangat besar memangkas sepanjang sisi wajah. Dianggap sebagai salah satu keturunan kelinci "Fancy" yang benar, Lops inggris dapat tumbuh cukup besar dan biasanya mencapai 9-11 kilogram.

19.American Fuzzy Lop

American Fuzzy Lop memiliki penampilan seperti Holland Lop dengan pengecualian bulunya seperti wol. Beratnya 3,5-4 lbs pada usia dewasa. Telinga lop di sepanjang sisi wajah. Amerika Fuzzy Lops adalah kelinci yang aktif, senang bermain, berkembang biak dengan banyak kepribadian.

20.Kelinci Polish

menyandang nama Polandia Rabbit namun diperkirakan berasal dari Inggris yang dipamerkan untuk pertama kali ditahun 1884. Namun ada juga yang percaya kelinci polish adalah berasal dari jeni (1860) Sewaktu dibawa ke Amerika kelinci polish (polandiabritish) tidak membawa gen kerdil (dwarf), yang berkembang biak yang dikenal Britannia Petite.

Sampai saat ini Kabupaten Karo didominasi oleh kelinci hias, terutama jenis anggora dan rex, dan belum banyak mengusahakan kelinci pedaging. Kelinci yang diusahakan peternak umumnya digunakan hanya sebagai kelinci hias untuk hobi. Hal ini terkait dengan belum memasyarakatnya daging kelinci, baik karena kurangnya pasokan maupun keengganan mengonsumsi daging kelinci yang secara psikis dianggap sebagai hewan yang lucu dan hewan kesayangan.

21.Dinas Peternakan

Saat ini Dinas Peternakan Kabupaten Karo khususnya untuk usaha ternak kelinci masih belum membuat program khusus untuk pengembangan kelinci, dikarenakan usaha ternak di daerah penelitian masih tergolong skala usaha kecil dan bersifat usaha sampingan, sehingga pemerintah daerah belum dapat

menentukan kebijakan apa yang sesuai dalam pengembangan usaha kelinci tersebut.

Sebenarnya sudah pernah ada rekomendasi dari pemerintah pusat untuk dilaksanakannya program “kampung kelinci” di Kabupaten Karo namun tidak berjalan dengan baik.

5.2Faktor-faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dimiliki peternak kelinci di Kabupaten Karo. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

a) Peluang

1. Peluang Pasar

Saat ini usaha ternak kelinci masih belum digarap dengan serius karena kebanyakan hanya sebagai usaha sampingan, padahal kelinci pedaging atau ternak kelinci untuk konsumsi memiliki prospek yang luar biasa. Dari segi nutrisi saja, daging kelinci lebih unggul dari daging sapi maupun kambing. Kandungan kolesterol daging kelinci lebih rendah, namun kandungan protein yang ada di kelinci sama seperti yang ada di sapi. Modal awal untuk memulai budidaya kelinci juga cukup terjangkau semua kalangan.

Untuk memulai membudidayakan kelinci cukup mudah, peternak hanya memerlukan kandang sederhana dari bambu dan pakan hijau-hijauan.Kandang kelinci bisa dibuat dari bambu maupun kayu.menurut Handoko, kandang yang ideal untuk kelinci pedaging adalah 80 x 60 x 70 cm untuk setiap ekornya.

Kelinci yang siap dijual sebaiknya dipilih yang berusia empat hingga delapan bulan. Pada usia tersebut kelinci memiliki bobot yang ideal untuk diambil dagingnya. selain dijual dalam bentuk kelinci siap potong, ada dua paket yang ditawarkan, yaitu indukan atau anakan. Kalau indukan diambil dari bakalan kelinci usia 7 bulan, pada usia ini kelinci siap kawin, sedangkan paket anakan kelinci bisa dijual mulai usia tiga hingga lima bulan.

Sebenarnya peluang pasar di daerah penelitian cukup menjanjikan, namun karena jumlah ternak yang sedikit menyebabkan peternak tidak mampu memenuhi permintaan yang besar oleh pembeli dari Aceh. Pada bulan Agustus 2012 yang lalu, pedagang dari Aceh ingin membeli ternak kelinci sebanyak 300 ekor anakan, tetapi peternak di Kabupaten Karo tidak dapat memnuhi permintaan tersebut.

Ternak kelinci dari Kabupaten sudah dipasarkan sampai ke Propinsi Aceh dan Riau, namun hal ini tidak menjamin kontinuitas permintaan. Hal ini terjadi karena permintaan yang datang saat ini hanya sebatas kelinci hias untuk hobi. Sampai saat ini, belum ada peternak yang memasarkan kelinci untuk kebutuhan konsumsi.

2. Kebijakan Pemerintah

Krisis pangan yang melanda berbagai belahan dunia disebabkan oleh menyusutnya produksi hasil-hasil pertanian akibat gagal panen terkait perubahan iklim (pemanasan global) dan pengaruh konversi bahan pangan menjadi bahan bakar nabati (biofuel). Revitalisasi Pertanian tahun 2005 sekedar wacana untuk mengentaskan Indonesia dari krisis pangan. Tahun

2014, pemerintah kembali akan mencanangkan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (PSDS), yang merupakan lanjutan program PSDS 2005 dan 2010. Namun, keberhasilannya masih diragukan. PSDS merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi krisis pangan, terutama peningkatan konsumsi protein hewani yang berpayung pada ketahanan pangan nasional.

Cara lain dapat ditempuh untuk menopang ketahanan pangan nasional. Salah satunya yaitu dengan menggerakkan masyarakat dari bawah, yaitu dari tingkat keluarga. Peran penyuluh sangat penting dalam mengintroduksi teknologi ke dalam lapisan keluarga.Kebutuhan protein hewani rakyat Indonesia saat ini mulai menempati kondisi yang cukup kritis. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan protein yang berasal dari daging, telur dan susu ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Salah satu yang menjadi sorotan utama pemerintah dalam menangani kecukupan protein hewani adalah dengan pencanangan swasembada daging 2010.

Tolak ukur suatu negara sudah mencapai swasembada daging adalah

Dokumen terkait