• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dibentuk dengan mengacu kepada kebijakan Pemerintah Pusat, yaitu Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 34 A ayat (1) “Untuk kelancaran pelaksanaan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dibentuk Badan Kepegawaian Daerah dan yang dimaksud Pasal 34 A tersebut bahwa Badan Kepegawaian Daerah adalah Perangkat Daerah yang dibentuk oleh Kepala Daerah” dan kemudian Keputusan Presiden RI. Nomor 159 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah. Beberapa Tugas pokok dan Fungsi BKD adalah menyelenggarakan manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mencakup: Perencanaan, Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) PNS dan Administrasi Kepegawaian, Pengawasan dan Pengendalian, Penyelenggaraan dan Pemeliharaan Informasi Kepegawaian, mendukung Perumusan Kebijaksanaan Kesejahteraan PNS serta memberikan bimbingan teknis kepada unit organisasi yang menangani Kepegawaian pada Dinas/Badan/Lembaga di Daerah.

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian berasal dari karyawan BKPP Pemerintah Kota Bogor yang terdiri dari Kepada Badan, Sekretaris Badan, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan para staf. Responden yang diteliti sebanyak 51 responden, namun dalam pengisian kuesioner, hanya 43 orang yang bersedia, 8 orang tidak bersedia, maka dari itu dalam pengujiannya peneliti hanya menguji 43 sampel. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, tahun lahir, tingkat

Boomers X1 Engagement Y1 Generasi X X2 Engagement Y2 Generasi Y X3 Engagement Y3

14

pendidikan terakhir, lama bekerja, jabatan, motto yang mewakili karakteristik, dan teknologi yang mempengaruhi karakteristik.

Karakteristik Jabatan terhadap Jenis Kelamin

Karakteristik yang dilakukan pengujian adalah jabatan terhadap jenis kelamin, hal ini dilakukan agar dapat mengetahui seberapa besar jenis kelamin itu mempengaruhi jabatan yang dipegang individu pada karyawan BKPP Pemerintah Kota Bogor. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil crosstabulation jabatan terhadap jenis kelamin

Jabatan Jenis Kelamin Total

(orang)

Pria Wanita

Kepala BKPP Sekretaris BKPP Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Staf 0 1 0 0 3 24 0 0 1 3 2 9 0 1 1 3 5 33 Total (orang) 28 15 43

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 7, diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan BKPP berjenis kelamin pria, yaitu sebanyak 24 orang, dengan jabatan sebagai staf. Hal ini menunjukkan bahwa peran pria diutamakan dalam melakukan pekerjaan yang membutuhkan waktu bekerja yang fleksibel dan tahan terhadap tekanan.

Karakteristik Jabatan terhadap Tahun Lahir

Karakteristik yang dilakukan pengujian adalah jabatan terhadap tahun lahir, hal ini dilakukan agar dapat mengetahui berapa banyak rata-rata tahun lahir yang ada di BKPP Pemerintah Kota Bogor. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Hasil crosstabulation jabatan terhadap tahun lahir

Jabatan Rentang Tahun Lahir (tahun) Total

(orang) 1946-1964 1965-1979 1980-2000

Kepala BKPP Sekretaris BKPP Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Staf 0 1 1 2 1 1 0 0 0 1 3 18 0 0 0 0 1 14 0 1 1 3 5 33 Total (orang) 6 22 15 43

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 8, diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan BKPP lahir pada rentang tahun 1965-1979 yaitu masuk dalam kelompok generasi X dengan jabatan staf sebanyak 18 orang. Hal ini menunjukkan dalam melakukan pekerjaannya dibutuhkan kemampuan yang memiliki pengalaman yang baik. Karakteristik Jabatan terhadap Tingkat Pendidikan Terakhir

Pada analisis karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, peneliti ingin mengetahui secara detail tingkat pendidikan terakhir para karyawan yang ada saat ini, dan tingkat pendidikan tersebut mempengaruhi dalam jabatan yang dipegang atau pekerjaan yang dilakukan. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 9.

15 Tabel 9 Hasil crosstabulation jabatan terhadap tingkat pendidikan terakhir

Jabatan Tingkat Pendidikan Terakhir Total

(orang)

S2 S1/D4 D3/Akademi

Kepala BKPP Sekretaris BKPP Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Staf 0 1 0 0 0 2 0 0 1 3 4 12 0 0 0 0 1 19 0 1 1 3 5 33 Total (orang) 3 20 20 43

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 9, diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan BKPP Pemerintah Kota Bogor merupakan lulusan D3/Akademi sebanyak 19 orang dengan jabatan staf. Hal ini menunjukkan dalam melakukan pekerjaannya, diploma sudah memenuhi persyaratan dan juga pengalaman yang cukup di bidangnya untuk bekerja di BKPP Pemerintah Kota Bogor.

Karakteristik Jabatan terhadap Lama Bekerja

Pada analisis karakteristik berdasarkan lama bekerja, peneliti ingin mengetahui seberapa lama para karyawan menjabat saat ini di BKPP Pemerintah Kota Bogor dan kesesuaian dengan jabatan yang dipegang saat ini. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Hasil crosstabulation jabatan terhadap lama bekerja

Jabatan Rentang Lama Bekerja (tahun) Total

(orang) 1-10 11-20 21-30 31-40

Kepala BKPP Sekretaris BKPP Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Staf 0 0 0 0 1 27 0 0 0 2 1 5 0 1 1 0 3 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 3 5 33 Total (orang) 28 8 6 1 43

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 10, diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan BKPP menjabat sebagai staf dalam rentang waktu lama bekerja 1-10 tahun, yaitu sebanyak 27 orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di BKPP Pemerintah Kota Bogor dapat diandalkan meskipun dengan pengalaman yang cukup dan menjabat dengan waktu yang relatif baru.

Karakteristik Jabatan terhadap Motto Hidup

Pada analisis karakteristik jabatan terhadap motto hidup nya dalam bekerja, peneliti ingin mengetahui bagaimana para karyawan melihat perspektif pekerjaan dalam hidupnya. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 11.

16

Tabel 11 Hasil crosstabulation jabatan terhadap motto hidup

Jabatan

Motto Hidup

Total (orang)

Live to work Work to live Work my way

Kepala BKPP Sekretaris BKPP Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Staf 0 1 1 1 1 5 0 0 0 2 3 19 0 0 0 0 1 9 0 1 1 3 5 33 Total (orang) 9 24 10 43

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 11, diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan BKPP memiliki motto hidup Work to live yaitu sebanyak 19 orang dengan jabatan staf. Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan percaya bahwa pekerjaan seharusnya tidak mendefinisikan hidup mereka.

Karakteristik Jabatan terhadap Teknologi

Pada analisis karakteristik jabatan terhadap teknologi yang membentuk para karyawan BKPP, peneliti ingin mengetahui bagaimana para karyawan melihat dan merasakan mana teknologi yang membentuk mereka. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Hasil crosstabulation jabatan terhadap teknologi

Jabatan Teknologi Total

(orang) Televisi Komputer Internet

Kepala BKPP Sekretaris BKPP Kepala Bidang Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Staf 0 1 0 2 4 10 0 0 0 0 1 6 0 0 1 1 0 17 0 1 1 3 5 33 Total (orang) 17 7 19 43

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 12, diperoleh hasil bahwa mayoritas karyawan BKPP memilih teknologi internet yaitu sebanyak 17 orang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak karyawan BKPP yang sudah mengetahui teknologi masa kini, dan merasakan kemudahan mendapatkan informasi dari internet.

Analisis Deskriptif Karyawan BKPP Terhadap Generasi

Terdapat 3 generasi angkatan kerja yaitu Boomers, Generasi X dan Generasi Y. Penelitian ini menunjukkan karakteristik apa yang dimiliki para karyawan BKPP berdasarkan indikator sesuai dengan generasi nya masing-masing. Terdapat 7 indikator untuk mengukur karakteristik dari setiap generasi. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 13.

17 Tabel 13 Persepsi karyawan terhadap generasi

Indikator Boomers Generasi

X

Generasi

Y Rataan Interpretasi

Aset (Modal) 3.13 3.32 3.26 3.24 Setuju

Kecenderungan 2.75 2.46 2.87 2.69 Setuju

Kriteria atasan (manager) 2.94 3.28 3.35 3.19 Setuju

Motivasi 3.33 3.32 2.87 3.17 Setuju

Pesan yang dapat

memotivasi 3.50 3.06 3.07 3.21 Setuju

Penghargaan (rewards) 3.39 3.19 2.69 3.09 Setuju

Metode Komunikasi 3.50 3.00 3.00 3.17 Setuju

Rataan 3.22 3.09 3.02 3.11 Setuju

Interpretasi Setuju Setuju Setuju Setuju Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 13, dari 3 generasi diperoleh hasil, bahwa rataan skor tertinggi dengan skor 3.22 terdapat dalam generasi boomers dengan indikator tertinggi yaitu aset (modal) dengan skor 3.24. Untuk penjelasan lebih tentang variabel-variabel generasi dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Generasi Boomers

Generasi boomers merupakan generasi yang lahir antara tahun 1946 sampai 1964, dan telah memasuki masa kerja selama 15-30 tahun di BKPP, lebih lama dari generasi lainnya. Berikut merupakan indikator karakteristik serta pernyataan yang dapat mewakili indikator generasi boomers dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Penilaian karyawan terhadap karakteristik pada generasi boomers

Indikator Pernyataan Rataan Skor Kriteria

Aset (Modal) Berpengalaman merupakan aset terbesar

yang saya miliki 3.50 Sangat baik

Kecenderungan Saya berusaha untuk selalu menjauhi

konflik 3.33 Sangat baik

Kriteria atasan (manager)

Atasan yang memberikan hak dalam menyatakan pendapat adalah penting bagi saya

3.33 Sangat baik

Motivasi

Saya termotivasi oleh para atasan yang membuat saya terlibat dalam

pengambilan keputusan dan dapat membuat perbedaan yang positif

3.33 Sangat baik Pesan yang dapat

memotivasi

“Pendapat Anda sangat berharga” 3.50 Sangat baik “Kontribusi Anda akan diakui” 3.50 Sangat baik Penghargaan

(rewards)

Penghargaan/apresiasi (appreciation)

dari atasan merupakan penting bagi saya 3.50 Sangat baik Metode komunikasi

Secara umum, saya lebih memilih untuk berkomunikasi secara langsung daripada dengan metode elektronik

3.50 Sangat baik Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 14, dapat dilihat bahwa karakteristik generasi boomers di BKPP yaitu berpengalaman, berusaha menjauhi konflik, mereka menyukai atasan yang mengambil pendekatan demokratis, atasan yang melibatkan karyawan dan dapat membuat perbedaan, mereka termotivasi dengan pesan seperti “Pendapat Anda sangat berharga” dan “Kontribusi Anda akan diakui”, mereka menyukai penghargaan berupa apresiasi dari atasan, dan mereka memilih untuk berkomunikasi secara langsung daripada dengan menggunakan metode elektronik.

18

Penjelasan mengenai nilai dan rataan skor setiap pernyataan dari setiap indikator generasi boomers dapat dilihat pada Lampiran 5.

b. Generasi X

Generasi X merupakan generasi yang lahir antara tahun 1965 sampai 1979, dan telah memasuki masa kerja selama 5-25 tahun di BKPP. Berikut merupakan indikator karakteristik serta pernyataan yang dapat mewakili indikator generasi X dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Penilaian karyawan terhadap karakteristik pada generasi X

Indikator Pernyataan Rataan Skor Kriteria

Aset (Modal)

Saya mampu beradaptasi dengan cepat dan nyaman bekerja dengan rekan yang berbeda budaya dan latar belakang

3.41 Sangat baik Saya tidak berkeberatan untuk

menaati peraturan dalam pekerjaan 3.41 Sangat baik Kecenderungan

Saya memiliki sikap tidak percaya dan ragu terhadap sesuatu yang belum pasti kebenarannya (skeptis)

2.82 Baik

Kriteria atasan (manager)

Saya memilih bekerja dengan atasan yang fleksibel sehingga dapat menempatkan diri terhadap suatu permasalahan

3.59 Sangat baik

Motivasi

Saya termotivasi oleh atasan yang memberikan saya kebebasan dalam bekerja

3.32 Sangat baik Pesan yang dapat

memotivasi “Lakukan dengan cara Anda” 3.36 Sangat baik

Penghargaan (rewards)

Rewards berupa peningkatan sumber daya sangat penting dalam

mengembangkan kinerja

3.32 Sangat baik Kesempatan untuk melakukan

pengembangan diri merupakan rewards yang penting untuk saya

3.32 Sangat baik

Metode komunikasi

Saya lebih memilih untuk berkomunikasi melalui voice-mail/email daripada melalui interaksi pribadi

3.00 Baik

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 15, dapat dilihat bahwa karakteristik generasi X di BKPP yaitu cepat beradaptasi, kesediaan untuk menaati peraturan, mempunyai sikap skeptis, mereka menyukai atasan yang fleksibel, atasan yang memberikan kebebasan dalam bekerja, mereka termotivasi dengan pesan seperti “lakukan dengan cara anda”, mereka menyukai penghargaan berupa peningkatan sumber daya dan pengembangan diri, dan mereka memilih untuk berkomunikasi melalui

voice-mail/email daripada melalui interaksi pribadi. Penjelasan mengenai nilai dan rataan skor setiap pernyataan dari setiap indikator generasi boomers dapat dilihat pada Lampiran 5.

c. Generasi Y

Generasi Y merupakan generasi yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000, dan telah memasuki masa kerja selama 5-10 tahun di BKPP. Berikut merupakan indikator karakteristik serta pernyataan yang dapat mewakili indikator generasi Y dapat dilihat pada Tabel 16.

19 Tabel 16 Penilaian karyawan terhadap karakteristik pada generasi Y

Indikator Pernyataan Rataan Skor Kriteria

Aset (Modal)

Saya selalu mempunyai harapan baik (optimis) dalam segala hal terutama dalam hal pekerjaan

3.53 Sangat baik Kecenderungan Pengawasan dan struktur yang jelas

sangat diperlukan dalam hidup saya 3.27 Sangat baik

Kriteria atasan (manager)

Selalu berpikiran positif merupakan

modal utama seorang atasan 3.53 Sangat baik Atasan yang baik selalu mendukung

bawahan dan memberikan pembinaan agar bekerja menjadi lebih nyaman

3.53 Sangat baik Atasan yang baik menurut saya yaitu

atasan yang selalu memberikan motivasi terhadap bawahan nya

3.53 Sangat baik

Motivasi

Saya termotivasi dengan atasan yang dapat mengkoneksikan tindakan dengan tujuan pribadi dan karir saya

2.87 Baik

Pesan yang dapat memotivasi

“Anda akan bekerja dengan

orang-orang cerdas lainnya, orang-orang kreatif” 3.40 Sangat baik Penghargaan

(rewards)

Hadiah (awards) merupakan insentif

terbesar bagi saya 3.00 Baik

Metode komunikasi

Saya lebih memilih untuk berkomunikasi melalui media elektronik seperti e-mail, pesan singkat atau blog daripada secara pribadi

3.00 Baik

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 16, dapat dilihat bahwa karakteristik generasi Y di BKPP yaitu optimis, mereka perlu pengawasan dan struktur yang jelas, mereka menyukai atasan yang berpikiran positif, selalu mendukung, melakukan pembinaan, dan memberikan motivasi, mereka termotivasi dengan atasan yang dapat mengkoneksikan tindakan dengan tujuan dan karir mereka, mereka termotivasi dengan pesan seperti “Anda akan bekerja dengan orang-orang cerdas lainnya, orang kreatif”, mereka menyukai penghargaan berupa hadiah (awards), dan mereka memilih berkomunikasi melalui e-mail, pesan singkat atau blog daripada secara pribadi. Penjelasan mengenai nilai dan rataan skor setiap pernyataan dari setiap indikator generasi boomers dapat dilihat pada Lampiran 5.

Analisis Deskriptif Karyawan BKPP Terhadap Keterikatan Kerja (Engagement) Karyawan

Keterikatan kerja (engagement) dapat diukur berdasarkan 3 indikator, yakni

vigor (semangat), dedication (dedikasi), dan absorption (perhatian penuh). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Persepsi karyawan terhadap engagement

Engagement Rataan Skor Interpretasi

Vigor (semangat) 2.87 Setuju

Dedication (dedikasi) 3.02 Setuju

Absorption (perhatian penuh) 2.77 Setuju

Rataan 2.89 Setuju

20

Berdasarkan Tabel 17, hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan skor tertinggi dengan nilai 3.02 terdapat pada dedication (dedikasi). Maka berdasarkan persepsi karyawan, hal yang membentuk karyawan merasa terikat (engagement) adalah karena dirinya mempunyai perasaan penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan dalam bekerja. Untuk penjelasan lebih tentang variabel-variabel engagement dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Vigor (semangat)

Engagement karyawan memiliki 3 indikator, salah satunya yaitu vigor yang memiliki unsur meliputi tingkat kekuatan dan ketahanan mental dalam bekerja, kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam pekerjaan dan gigih dalam menghadapi kesulitan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Penilaian karyawan terhadap engagement dengan indikator vigor

No. Indikator Rataan Skor Kriteria

1. Saat bekerja, saya merasa sangat berenergi 2.93 Baik 2. Saat bekerja, saya merasa kuat dan bersemangat 2.93 Baik 3. Ketika saya bangun di pagi hari, saya merasa

bersemangat ingin berangkat kerja 2.93 Baik 4. Saya dapat terus bekerja dalam waktu yang lama 2.58 Baik 5. Saya memiliki ketahanan kerja yang sangat tinggi 2.88 Baik 6. Dalam bekerja, saya pantang menyerah, bahkan

ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik 3.00 Baik

Vigor (Semangat) 2.87 Baik

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 18, persepsi karyawan BKPP terhadap vigor (semangat) secara keseluruhan menunjukkan bahwa hal yang membuat karyawan merasa lebih terikat di BKPP adalah karena karyawan selalu pantang menyerah, bahkan ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya motivasi dari atasan dan juga rekan kerja sehingga karyawan berusaha untuk bertahan. b. Dedication (Dedikasi)

Dedication memiliki unsur meliputi suatu perasaan yang penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Penilaian karyawan terhadap engagement dengan indikator dedication

No. Indikator Rataan Skor Kriteria

1. Saya merasa pekerjaan yang saya lakukan

memiliki arti dan tujuan tersendiri bagi saya 3.19 Baik 2. Saya merasa antusias dengan pekerjaan saya 3.05 Baik 3. Pekerjaan saya menginspirasi saya 2.95 Baik 4. Saya bangga dengan pekerjaan yang saya lakukan 3.09 Baik 5. Bagi saya, pekerjaan saya menantang 2.84 Baik

Dedication (Dedikasi) 3.02 Baik

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 19, persepsi karyawan BKPP terhadap dedikasi menunjukkan bahwa hal yang membuat karyawan merasa lebih terikat terhadap pekerjaan adalah karena karyawan berpikir bahwa pekerjaan yang mereka lakukan memiliki arti dan tujuan tersendiri bagi mereka. Tujuan tersebut diraih dengan cara memberikan kontribusi yang besar bagi pekerjaannya.

21 c. Absorption (perhatian penuh)

Absorption sendiri memiliki unsur konsentrasi dan minat yang mendalam terhadap pekerjaan, waktu terasa berlalu begitu cepat dan individu sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Penilaian karyawan terhadap engagement dengan indikator absorption

No. Indikator Rataan Skor Kriteria

1. Waktu berlalu dengan cepat saat saya bekerja 2.88 Baik 2. Saat bekerja, saya seakan lupa akan segala sesuatu di

sekeliling saya 2.53 Baik

3. Saya merasa senang saat sibuk bekerja 2.91 Baik

4. Saya larut dalam pekerjaan saya 2.65 Baik

5. Saya terbawa suasana ketika bekerja 2.79 Baik 6. Sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaan saya 2.84 Baik

Absorption (Perhatian penuh) 2.77 Baik

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 20, persepsi karyawan BKPP terhadap absorption

menunjukkan bahwa hal yang membuat karyawan merasa terikat terhadap pekerjaan adalah karena karyawan merasa senang saat sibuk bekerja. Mereka menikmati waktu kerja mereka, dan mempunyai perhatian penuh terhadap pekerjaannya di BKPP. Hal itu dikarenakan atasan yang fleksibel dan rekan kerja yang bisa bekerja sama dengan baik.

Pengaruh Generasi Terhadap Keterikatan Kerja (Engagement) Karyawan BKPP Pemerintah Kota Bogor Menggunakan Analisis Structural Equation

Model dengan Metode Partial Least Square

Model PLS yang digunakan dalam penelitian ini adalah model refleksif dan formatif. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam model refleksif dilakukan dalam tiga pengujian, yaitu discriminant validity, convergent, dan composite reliability. Sedangkan untuk model formatif dievaluasi berdasarkan pada

substantive content-nya yaitu dengan melihat signifikansi dari outer weight. Sebuah model diperlukan pada setiap pengolahan data dengan menggunakan metode SEM-PLS. Model SEM-PLS untuk mencari pengaruh generasi terhadap

engagement dapat dilihat pada Gambar 4.

22

Keterangan variabel pada Path Partial Least Square

G1 : Indikator Aset (Modal) pada Generasi G2 : Indikator Kecenderungan pada Generasi

G3 : Indikator Kriteria atasan (manager) pada Generasi G4 : Indikator Motivasi pada Generasi

G5 : Indikator Pesan yang dapat memotivasi pada Generasi G6 : Indikator Penghargaan (rewards) pada Generasi G7 : Indikator Metode komunikasi pada Generasi EA : Engagement Absorption

ED : Engagement Dedication

EV : Engagement Vigor

Gambar 4 menggambarkan pengaruh generasi terhadap keterikatan kerja (engagement) karyawan. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa generasi berpengaruh positif terhadap terbentuknya engagement, dengan nilai Beta 0.602 dan didukung dengan nilai sebesar 0.362 yang menunjukkan nilai outer loading original sample pengaruh terhadap engagement itu sendiri. Semakin tinggi nilainya berarti indikator tersebut mewakili konstruk. Untuk hasil nilai outer loading > 0.50, dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai atas convergent validity, hasilnya menunjukkan bahwa nilai loading ≥ 0.5 yaitu 0.602 dan memiliki nilai T-statistik > 1.96 pada taraf signifikansi 0.05. Hasil composite reliability > 0.70 yaitu 0.881, dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil pengujian terhadap discriminant validity dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil average variance extracted (AVE) menunjukkan bahwa nilai AVE > 0.5 atau ≥ 0.7 yaitu 0.519, hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Setelah melakukan pengujian tersebut, dilanjutkan dengan melakukan uji signifikan atau bootstrapping yang memberikan nilai signifikansi dari masing-masing indikator dari konstruk generasi maupun konstruk engagement, yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Outer Model Pengaruh Generasi Terhadap Engagement

Gambar 5 merupakan hasil uji bootstrapping yang menunjukkan bahwa generasi memiliki signifikansi nyata, atau berpengaruh nyata terhadap

engagement karyawan. Untuk hasil uji engagement yang mempunyai model formatif dapat dilihat pada outer weight dengan melihat T-statistik > 1.96 dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil outer weight menunjukkan bahwa nilai T-statistik < 1.96, itu menunjukkan bahwa tidak ada indikator engagement yang signifikan

23 yang dapat mewakili variabel engagement, maka engagement karyawan harus dapat ditingkatkan lagi. Pada uji bootstrapping tersebut dapat dilihat indikator terbesar dengan nilai 25.653 yaitu indikator aset (G1) pada variabel generasi. Hal tersebut yang mencerminkan karakteristik atau ciri-ciri yang berbeda yang dimiliki setiap generasi sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik. Hasil tersebut didukung dengan beta sebesar 7.717, yang berarti bahwa generasi berpengaruh signifikan terhadap engagement karyawan, engagement sendiri dapat terbentuk oleh manifest EA (engagement absorption). Maka dapat disimpulkan bahwa generasi dengan indikator aset berpengaruh secara signifikan terhadap

engagement dengan indikator absorption. Semakin baik aset yang dimiliki setiap generasi, maka semakin membuat karyawan terikat (engagement) dengan minat yang mendalam terhadap pekerjaan karena merasa nyaman di tempat kerja dikarenakan keragaman aset yang dimiliki setiap generasi, sehingga para karyawan bisa bekerja sama dengan baik.

Pengaruh Generasi Terhadap Keterikatan Kerja (Engagement) Karyawan BKPP Pemerintah Kota Bogor Menggunakan Analisis Regresi Linier

Sederhana

Terdapat 3 perhitungan dalam metode penelitian ini, yaitu X1 (generasi

boomers) terhadap Y1 (engagement), X2 (generasi X) terhadap Y2 (engagement), dan X3 (generasi Y) terhadap Y3 (engagement). Berikut merupakan hasil perhitungan dari setiap generasi dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Hasil analisis regresi linier sederhana

Generasi Beta

Boomers 0.005

X 0.371

Y 0.342

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 21, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai beta terbesar dengan nilai 0.371 terdapat pada generasi X, yang artinya bahwa generasi X adalah generasi yang paling engaged dibandingkan dengan generasi lain. Untuk penjelasan lebih tentang perhitungan dari setiap generasi dapat dilihat pada penjelasan berikut:

1. Generasi boomers

Hasil analisis regresi linier sederhana pada generasi boomers dapat dilihat pada Lampiran 7. Dapat diketahui bahwa variabel generasi boomers berpengaruh positif terhadap engagement karyawan. Hal ini ditunjukkan melalui tabel nilai beta yang bernilai positif. Persamaan regresi linier sederhana pada generasi X dapat dirumuskan sebagai berikut :

……….………..…………(6) Penjelasan :

a. Konstanta (a)

Jika variabel X1 (generasi boomers) memiliki nilai nol, maka nilai engagement

24

b. Koefisien regresi variabel X1 (generasi boomers)

Jika generasi boomers mengalami penambahan sebanyak satu karyawan, maka

engagement karyawan bertambah 0.005 satuan dengan asumsi variabel independen bernilai tetap.

Berdasarkan hasil uji penelitian ini, t-hitung sebesar 0.058 yang berarti lebih kecil dari t-tabel (2.776). Dan untuk uji berdasarkan signifikansi, signifikansi sebesar 0.956 lebih besar dari alfa sebesar 0.05. Maka dapat disimpulkan generasi

boomers tidak berpengaruh secara signifikan terhadap engagement karyawan di BKPP. Hal ini dikarenakan sampel yang kurang mewakili penelitian, yaitu hanya sebanyak 6 orang, karena memang dalam sebuah instansi yaitu khusunya BKPP sendiri, top management selalu mempunyai jumlah yang sedikit, jika dibandingkan dengan generasi muda lainnya.

2. Generasi X

Hasil analisis regresi linier sederhana pada generasi X dapat dilihat pada

Dokumen terkait