• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil P-tersedia

Berdasarkan hasil analisis contoh tanah yang dapat di lihat pada Lampiran 1 maka kandungan unsur hara fosfor yang tertinggi dengan nilai 67, 09 ppm dan terendah sebesar 8,72 ppm.

Kriteria status hara berdasarkan Balai Penelitian Tanah 2005 (Lampiran 2). Dari hasil analisis tanah, maka daerah penelitian dapat digolongkan menjadi 3 golongan status hara yaitu sedang, tinggi dan sangat tinggi, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sebaran Luas Wilayah Status Hara P- tersedia

Status hara Luas (Ha) Luas (%)

Sedang 6,087 Ha 1,43%

Tinggi 136,005 Ha 31,84%

Sangat tinggi 286,009 Ha 66,73%

Total 427,101 Ha 100%

Dari Tabel 1. di atas dapat kita lihat bahwa kriteria status hara sangat tinggi memiliki luas yang lebih besar dibandingkan kriteria status hara tinggi dan sedang. Luas wilayah dengan status hara sedang memiliki luas 6,087 Ha atau ± 1,43% dari luas daerah penelitian, status hara tinggi memiliki luas 136,005 Ha atau ± 31,84% dari luas daerah penelitian, dan status hara sangat tinggi memiliki luas 286,009 atau ± 66,73% dari luas daerah penelitian. Sebaran status hara fosfor diatas dapat kita lihat dari Gambar 1. berikut ini:

P-total

Berdasarkan hasil analisis contoh tanah yang dapat di lihat pada Lampiran 1 maka kandungan unsur hara fosfor yang tertinggi dengan nilai 459,26% dan terendah sebesar 28,97%.

Dari hasil analisis contoh tanah yang dapat kita lihat pada Tabel 2. maka daerah penelitian dapat digolongkan menjadi 3 golongan status hara yaitu sedang, tinggi dan sangat tinggi, berdasarkan kriteria dari Balai Penelitian Tanah 2005 (Lampiran 2).

Tabel 2. Sebaran Luas Wilayah Status Hara P-total

Status hara Luas (Ha) Luas (%)

Sedang 48,393 Ha 11,33%

Tinggi 109,445 Ha 26,67%

Sangat tinggi 269,263 Ha 62%

Total 427,101 Ha 100%

Dari Tabel 2. di atas dapat kita lihat bahwa kriteria status hara sangat tinggi memiliki luas yang lebih besar dibandingkan kriteria status hara tinggi dan sedang. Luas wilayah dengan status hara sedang memiliki luas 48,393Ha atau ± 11,33% dari luas daerah penelitian, status hara tinggi memiliki luas 109,445 Ha atau ± 26,67% dari luas daerah penelitian, dan status hara sangat tinggi memiliki luas 269,263 atau ± 62% dari luas daerah penelitian. Sebaran status hara fosfor di atas dapat kita lihat dari Gambar 2. berikut ini:

Regresi antara P-total dengan P-tersedia

Kadar P-total tanah diukur dengan menggunakan metode P2O5

Tabel 3. Analisis Ragam Regresi F hitung P-total Terhadap P-tersedia

, sedangkan P-tersedia tanah diukur dengan metode Bray II. Dari hasil analisis varian model

regresi dapat diterima dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,01 seperti terlihat pada Tabel 3.

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 102128,347 1 102128,347 20,151 0,000

Residual 344633,316 68 5068,137 Total 446761,663 69

* Jika F hitung ≤ F tabel (Lampiran 4.) atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima dan jika F hitung > F tabel (Lampiran 4.) atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

Dari Tabel 3. diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 20,151 sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 68 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 1 sebagai df pembilang dengan tarap siginifikan 0,05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 4,00. Karena F hitung (20,151) > F tabel (4,00) maka Ho ditolak.

Dari Tabel 4. Dapat dinyatakan bahwa model regresi dapat menjelaskan P-tersedia hanya mampu diterangkan oleh P-total. Nilai R2 diperoleh dari hasil analisis ragam model regresi. Nilai R2

Tabel 4. Analisis Ragam Model Regresi

yaitu 22,9% yang berarti bahwa nilai P-total berpengaruh sangat nyata sebesar 22,9% terhadap P-tersedia.

R R Square Adjusted R Square Std. Error of Estimate 0,478 0,229 0,217 14,3822

Dari Tabel 5. diperoleh nilai signifikan sebesar 0,00, yang berarti bila nilai signifikannya ≤ 0,01 menunjukkan bahwa kadar P-total berpengaruh sangat nyata untuk meningkatkan P-tersedia tanah. Dari analisis data statistik di atas juga diperoleh persamaan regresi YP tersedia

Tabel 5. Analisis Ragam Regresi Koefisien P-total Terhadap P-tersedia = 34,097 + 2,367 P-total.

Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 14,271 2,557 5,581 0,000 P-total 0,097 0,022 0,478 4,489 0,000 *nilai signifikasi ≥ 0,05 berarti berpengaruh tidak nyata sedangkan ≤ 0,05 berarti

berpengaruh nyata dan ≤ 0,01 berarti berpengaruh sangat nyata. Regresi antara dosis pupuk P dengan P-tersedia

Kadar P-total tanah diukur dengan menggunakan metode P2O5

Tabel 6. Analisis Ragam Regresi F Hitung Dosis Pupuk Fosfat Terhadap , sedangkan P-tersedia tanah diukur dengan metode Bray II. Dari hasil analisis varian model regresi dapat diterima dengan tingkat signifikasi α ≥ 0,05 seperti terlihat pada Tabel 6.

P-tersedia

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 0,423 1 0,423 0,175 0,686

Residual 19,288 8 2,411 Total 19,711 9

* Jika F hitung ≤ F tabel (Lampiran 4.) atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima dan jika F hitung > F tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

Dari Tabel 6. diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 0,175 sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 8 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 1

sebagai df pembilang dengan tarap siginifikan 0,05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 5,32. Karena F hitung (0,175) < F tabel (5,32) maka Ho diterima.

Dari Tabel 7. Dapat dinyatakan bahwa model regresi dapat menjelaskan P-tersedia hanya mampu diterangkan oleh dosis pupuk Fosfat. Dari Tabel 7. Juga dapat dapat dilihat nilai R2

Tabel 7. Analisis Ragam Model Regresi

yaitu 2,1% yang berarti bahwa nilai dosis berpengaruh tidak nyata sebesar 2,1% terhadap P-tersedia.

R R Square Adjusted R Square Std. Error of Estimate 0,146 0,021 -0,101 1,55274

Dari Tabel 8. diperoleh nilai signifikan sebesar 0,686, yang berarti bila nilai signifikannya ≥ 0,05 menunjukkan bahwa nilai dosis berpengaruh tidak nyata

untuk meningkatkan P-tersedia tanah. Dari analisis data statistik di atas juga diperoleh persamaan regresi YP tersedia

Tabel 8. Analisis Ragam Regresi Koefisien Dosis Pupuk Fosfat Terhadap = 11,804 – 1,061 dosis.

P-tersedia

Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 11,804 1,080 10,927 0,000 Dosis -1,061 2,532 -0,146 4,489 0,686 *nilai signifikasi ≥ 0,05 berarti berpengaruh tidak nyata sedangkan ≤ 0,05 berarti

berpengaruh nyata dan ≤ 0,01 berarti berpengaruh sangat nyata.

Regresi antara dosis pupuk P dengan P-total

Kadar P-total tanah diukur dengan menggunakan metode P2O5, sedangkan P-tersedia tanah diukur dengan metode Bray II. Dari hasil analisis varian model

regresi dapat diterima dengan tingkat signifikasi α ≥ 0,05 seperti terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Analisis Ragam Regresi F Hitung Dosis Pupuk Fosfat Terhadap P-total

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 245,290 1 245,290 0,815 0,393

Residual 2408,731 8 301,091 Total 2654,021 9

* Jika F hitung ≤ F tabel (Lampiran 4.) atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima dan jika F hitung > F tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

Dari Tabel 9. diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 0,815 sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 8 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 1 sebagai df pembilang dengan tarap siginifikan 0,05, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 5,32. Karena F hitung (0,815) < F tabel (5,32) maka Ho diterima.

Dari Tabel 10. dapat dinyatakan bahwa model regresi dapat menjelaskan P-total hanya mampu diterangkan oleh dosis pupuk Fosfat. Dari Tabel 10. juga dapat dilihat nilai R2

Tabel 10. Analisis Ragam Model Regresi

yaitu 9,2% yang berarti bahwa nilai dosis berpengaruh tidak nyata sebesar 9,2% terhadap P-total.

R R Square Adjusted R Square Std. Error of Estimate 0,304 0,092 -0,021 17,35198

Dari Tabel 11. diatas diperoleh nilai signifikan sebesar 0,393, yang berarti bila nilai signifikannya ≥ 0,05 menunjukkan bahwa nilai dosis berpengaruh tidak

nyata untuk meningkatkan P-total tanah. Dari analisis data statistik di atas juga diperoleh persamaan regresi YP total = 54,297 + 25,541 dosis.

Tabel 11. Analisis Ragam Regresi Koefisien Dosis Pupuk Fosfat Terhadap P-total

Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 54,297 12,072 4,498 0,002 Dosis 25,541 28,298 -0,304 0,903 0,393 *nilai signifikasi ≥ 0,05 berarti berpengaruh tidak nyata sedangkan ≤ 0,05 berarti

berpengaruh nyata dan ≤ 0,01 berarti berpengaruh sangat nyata.

Pembahasan

Dari peta status hara P-tersedia pada Gambar 1, berdasarkan kriteria Balai Penelitian tanah 2005 maka status hara fosfor digolongkan menjadi 3 golongan yaitu hara sedang (6,087 Ha), hara tinggi (135,905 Ha) dan hara sangat tinggi (285,009 Ha). Status hara sangat tinggi lebih dominan atau memiliki luasan lebih besar daripada status hara sedang dan tinggi. Berarti tanah pada lokasi penelitian tergolong memiliki kandungan ketersediaan unsur hara Fosfor yang sangat tinggi bagi tanaman.

Dari peta status hara P-total pada Gambar 2, berdasarkan kriteria Balai Penelitian tanah 2005 maka status hara fosfor digolongkan menjadi 3 golongan yaitu hara sedang (48,393 Ha), hara tinggi (109,445 Ha) dan hara sangat tinggi (269,263 Ha). Status hara sangat tinggi lebih dominan atau memiliki luasan lebih besar daripada status hara sedang dan tinggi. Berarti tanah pada lokasi penelitian tergolong memiliki kandungan P-total yang sangat tinggi bagi tanaman.

Tingginya ketersediaan P diduga karena perbedaan ketinggian tempat, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pada daerah dengan ketinggian yang lebih rendah memperoleh kadar P yang lebih besar dibandingkan dengan

ketinggian yang lebih tinggi. Oleh air P dibawa ke daerah yang memiliki ketinggian yang lebih rendah dan menumpuk di daerah tersebut. Sehingga kadar P lebih besar.

Dari hasil analisis data Tabel 8. dan 11. diperoleh bahwa dosis P berpengaruh tidak nyata untuk ketersediaan P tanah dan P-total. Semakin tinggi dosis yang diberikan, tidak meningkatkan ketersediaan P tanah dan P-total.

Dokumen terkait