• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Dari penelitian yang dilakukan di kebun Huta Padang PTPN III Kisaran, tingkat serangan kumbang badak (Oryctes rhiniceros) yang di peroleh dilapangan dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1.Data persentase serangan O. rhinoceros di areal pertanaman kelapa sawit pada tanaman TM dan TBM

Tahun Tanam Pengamatan Perminggu Total Rataan

I II III Iv

TM

2000 32.39 35.21 25.35 29.58 122.53 30.63

2003 55.00 35.00 20.00 30.00 140.00 35.00

2004 30.06 25.15 16.56 20.24 92.01 23.00

Tahun Tanam Pengamatan Perminggu Total Rataan

I II III IV

TBM

2006 26.96 32.02 24.71 21.34 105.03 26.26

2007 48.13 43.92 41.58 34.11 167.74 41.94

2008 44.44 38.88 48.14 35.18 166.64 41.66

Dari hasil penelitian pada tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan

(TM), jumlah persentase serangan tertinggi adalah pada tahun tanam 2000 dengan

tingkat serangan 30,63% dan persentase serangan terendah adalah pada tahun

tanam 2004 dengan tingkat serangan 23.00%. rendahnya tingkat serangan pada

tahun tanam 2004 ini dapat disebabkan karna letak topografi lahan serta keadaan

suhu dan cuaca saat pengambilan sampel, bila dilihat dari posisi atau zona lahan

lahan tanaman 2004, tanaman 2004 ini berdekatan dengan tahun tanam 2000,

2006, dan 2003. Hama kumbang badak lebih menyukai tanaman yang lebih muda

sedangkan disekeliling tanaman 2004 semuanya adalah tanaman yang sudah tua

tahun tanam 2004. Untuk melihat kondisi tanaman tahun tanam 2004 dapat kita

lihat pada Gambar 6.

Gambar 6: Tanaman Tahun Tanam 2004

Sedangkan pada tahun tanam 2000, tanaman tahun 2000 ini letaknya

berdekatan dengan tanaman tahun 2008, dan 2006. Jadi karna hama kumbang

badak ini lebih menyukai tanaman muda tentu populasi hama lebih banyak

terdapat pada tahun tanam 2008, karna dekatnya jarak antara tanaman tahun 2008

dan tanaman tahun 2000 menyebabkan banyak hama kumbang badak yang

terdapat ditanaman 2000 hal inilah yang menyebabkan mengapa tahun tanam

2000 lebih tinggi serangannya dibanding dengan tahun tanam 2004. Hal ini sesuai

dengan pernyataan (Gallangher dan Lilies, 1991) yang menyatakan bahwa pola

penyebaran dan kepadatan serangga di suatu tempat akan berbeda-beda.

Penyebaran dan kepadatan serangga sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya

populasi serangga, prilaku serangga dan tempat hidup termasuk didalamnya

topografi atau habitatnya. Untuk melihat kondisi tanaman tahun tanam 2000 dapat

Gambar 7: Tanaman Tahun Tanam 2000

Dari hasi pengamatan tanaman TBM diketahui bahwa jumlah persentase

serangan kumbang badak yang tertinggi ditemukan pada tahun tanam 2007 yaitu

41,93%, sedangkan persentase terendah adalah pada tahun tanam 2006 yaitu

26,26%. Rendahnya tingkat serangan pada tahun tanam 2006 ini disebabkan karna

beberapa faktor yaitu, faktor usia tanaman, topografi lahan, letak tanam dan curah

hujan. Hama kumbang badak lebih menyukai tanaman yang lebih muda, itulah

yang menyebabkan populasi hama kumbang badak ini lebih banyak terdapat pada

tanaman tahun 2007 dari pada tanaman tahun 2006. Topografi lahan 2006

bergelombang hal ini sangat mempengaruhi mobilitas dari serangga ini,

sedangkat tanaman tahun 2007 topografi lahannya lebih banyak dataran sehingga

akan lebih mudah dalam pergerakan hama ini dalam menyebar pada lahan

tanaman tahun 2007. Sedangkan bila dilihat dari letak posisi penanaman tanaman

tahun 2006 letaknya dekat dengan tanaman tahun 2004 dan tanaman tahun 2000,

itulah sebabnya serangan hama kumbang badak pada tanaman tahun 2007 lebih

tinggi di bandingkan tanaman tahun 2006 hal ini sesuai dengan pernyataan

kepadatan serangga sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya populasi serangga,

prilaku serangga dan tempat hidup termasuk didalamnya topografi atau

habitatnya. Untuk melihat kondisi tanaman tahun tanam 2006 dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8: Tanaman Tahun Tanam 2006

Bila dilihat perbandingan serangan antara tahun tanam 2007 dengan

tanaman tahun 2008 tidak begitu signifikan, tingkat serangan pada tahun tanam

2007 sebesar 41,93%, sedangkan pada tanaman tahun 2008 yaitu 41,66%, hal ini

disebabkan karena pada tanaman tahun 2008 masih banyak terdapat tanaman

Mucuna (tanaman kacang-kacangan penutup tanah). Tanaman kacang-kacangan

ini kurang begitu disukai oleh hama kumbang badak karna tanaman penutup tanah

ini dapat mengeluarkan zat kimia eksudan yang kurang disukai oleh hama

kumbang badak, itulah yang menyebabkan serangan hama kumbang badak lebih

tinggi pada tanaman tahun 2007 dibanding tanaman tahun 2008. Untuk melihat

a b

Gambar 9: a.Tanaman Tahun Tanam 2007 b.Tanaman Tahun Tanam 2008

Bila dibandingkan tingkat persentase serangan antara TM dan TBM adalah

lebih tinggi tingkat serangan pada areal tanaman TBM ini disebabkan karna pada

tanaman TBM masih banyaknya terdapat tumbangan batangan tanaman kelapa

sawit, karna masih banyaknya bekas tumbangan batang tanaman kelapa sawit ini

menjadi tempat sarang hama kumbang badak untuk berkembang biak. Sedangkan

pada areal TBM bekas tumbangan tanaman kelapa sawit ini sudah jarang

ditemukan, sehingga inilah yang menyebabkan tingkat serangan pada areal TBM

lebih tinggi dibandingkan TM Hal ini sesuai dengan literatur

(Gallangher dan Lilies, 1991) yang menyatakan bahwa pola penyebaran dan

kepadatan serangga di suatu tempat akan berbeda-beda. Penyebaran dan

kepadatan serangga sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya populasi serangga,

prilaku serangga dan tempat hidup termasuk didalamnya topografi atau

habitatnya.

Bila dilihat dari data curah hujan, tingkat curah hujan selama penelitian

sangat tinggi, hal ini sedikit banyaknya akan sangat mempengaruhi dari

serangan pada setiap umur tanaman berbeda-beda. Untuk melihat perbedaan

persentase tingkat serangan pada TM dan TBM dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6: Histogram Rataan Persentase Tingkat Serangan Pada TM dan TBM

Untuk melihat jumlah hama kumbang badak yang tertangkap diareal pertanaman kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Jumlah Oryctes rhinoceros yang ditemukan di areal Pertanaman kelapa Sawit TM dan TBM

tahun tanam jumlah serangga (ekor)

2000 35

2003 24

2004 47

Tahun Tanam Jumlah Serangga (ekor)

2006 44

2007 85

2008 54

Dari Tabel 3. Diketahui bahwa jumlah imago kumbang badak yang paling

banyak tertangkap pada tanaman TM adalah pada tahun tanam 2004 yaitu 47 ekor

dan jumlah imago kumbang badak terendah yang tertangkap adalah pada tanaman

yang terendah yaitu 23.00% hal ini dapat disebabkan karna beberapa factor yaitu

salah satunya karna letak zona penanaman tahun 2004, tanaman tahun 2004 ini

letaknya berdekatan dengan tanaman TBM yaitu tanaman tahun tanam 2006 dan

tanaman tahun tanam 2007 sedangkan perangkap hama kumbang badak ini

dipasang di pinggir barisan tanaman 2004 dengan tujuan dari pemasangan

perangkap seperti ini agar hama kumbang badak yang ada ditengah-tengah

pertanaman tahun tanam 2004 sedikit banyaknya dapat keluar dan terbang

mengarah kearah perangkap yang telah dipasang. Karna tanaman 2004 ini juga

berdekatan dengan tanaman tahun tanam 2007 sehingga sedikit banyaknya hama

kumbang badak yang berada pata pertanaman tanaman tahun 2007 terbang kearah

perangkap yang dipasang pada tanaman tahun tanam 2004.

Dari tabel 4. Diketahui bahwa jumlah populasi hama kumbang badak

yang banyak tertangkap adalah pada tahun tanam 2007 yaitu 85 ekor dan jumlah

populasi hama kumbang badak yang paling sedikit tertangkap yaitu pada tahun

tanam 2006 yaitu 44 ekor hal ini jelas terjadi karena serangga ini lebih menyukai

tanaman muda yang lebih muda dibandingkan pada tanaman yang lebih tua,

walaupun sebenarnya tanaman 2004 bukanlah tergolong tanaman tua, hal ini

sesuai dengan pernyataan.Risza (1994) yang menyatakan bahwa Pada umumnya,

Oryctes rhinoceros lebih menyenangi tanaman yang berusia muda dibandingkan

dengan tanaman yang tua. Berarti faktanya dilapangan serangga ini umumnya

banyak ditemukan pada pertanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan

(TBM), bukan berarti pada tanaman menghasilkan (TM) keberadaan serangga ini

Bila dibandingkan dari jumlah populasi kumbang badak yang didapat pada

tanaman tahun 2007 dengan tanaman tahun 2008 populasi kumbang badak lebih

banyak terdapat pada tanaman tahun 2007 hal ini juga disebabkan karena pada

tanaman tahun 2008 masih banyak terdapat tanaman kacang-kacangan penutup

tanah, tanaman penutup tanah ini dapat mengeluarkan zat kimia eksudan yang

kurang disukai oleh hama kumbang badak. Sehingga sedikit banyaknya hama

kumbang badak ini berpindah pada tanaman tahun tanam 2007.

Vegetasi tanaman penutup tanah (cover crop) pada tanaman belum

menghasilkan (TBM) lebih tinggi dibandingkan pada tanaman menghasilkan

(TM). Bahkan tanaman penutup tanah dalam hal ini yang dipakai adalah mucuna

hampir tidak dijumpai lagi pada tanaman menghasilkan (TM) karena mucuna

akan mati seiring bertambahnya umur tanaman yang mengakibatkan mucuna tidak

dapat pasokan cahaya matahri yang cukup.

Umur tanaman juga sangat menentukan kepadatan populasi serangga, ada

serangga tertentu misalnya hama yang hanya menyenangi tanaman muda, dan

hampir tidak ditemukan menyerang tanaman tua. Munculnya hama ini akan

diikuti dengan munculnya serangga lain yang sifatnya pengendali hayati misalnya

natural enemies (musuh alami). Hal ini membuktikan umur tanaman juga sangat

KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat serangan hama kumbang

badak yg paling tinggi pada tanaman menghasilkan TM adalah pada

tahun tanam 2000 yaitu 30.63%, dan yang paling rendah adalah tanaman

tahun tanam 2004 yaitu 23.00%.

2. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat serangan hama kumbang

badak paling tinggi pada tanaman TBM adalah pada tahun tanam 2007

yaitu 41.94%, dan yang paling rendah adalah pada tahun tanam 2006

yaitu 26.26%.

3. Selain dipengaruhi oleh umur tanaman, rendahnya persentase serangan

serangga pada tanaman tahun 2004 juga dipengaruhi oleh suhu dan

keadaan cuaca pada saat pengambilan sampel dilapangan,

4. Jumlah kumbang badak yang tertangkap paling banyak pada tanaman TM

adalah tanaman tahun tanam 2004 yaitu 47 ekor dan yang tertangkap

paling sedikit yaitu pada tanaman tahun tanam 2003 yaitu 24 ekor..

5. Jumlah kumbang badak yang tertangkap paling banyak pada tanaman

TBM adalah tanaman tahun tanam 2007 yaitu 85 ekor dan yang

tertangkap paling sedikit yaitu pada tanaman tahun tanam 2006 yaitu 45

ekor.

Saran

Perlunya bantuan tenaga kerja dalam melakukan penelitian survei ini agar

Dokumen terkait