• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan

Hasil pemeriksaan homogenitas menunjukkan bahwa seluruh sediaan mempunyai susunan yang homogen. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji oles menunjukkan warna lipstik yang merata saat dioleskan pada kulit punggung tangan.

4.1.2 Pemeriksaan Titik Lebur Tabel 4. Data Pemeriksaan Titik Lebur

Sediaan Titik Lebur (oC)

1 63 2 60 3 60 4 58 5 65 Keterangan:

Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 10% Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 15% Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 20% Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 25% Sediaan 5 : Formula tanpa ekstrak kubis merah

Berdasarkan pemeriksaan titik lebur diperoleh hasil yang berbeda-beda. Semakin besar konsentrasi zat warna maka titik lebur akan semakin rendah. Hal ini disebabkan oleh penambahan ekstrak kubis merah. Semakin banyak ekstrak kubis merah yang ditambahkan maka komposisi lemak dan lilin pada lipstik semakin berkurang sehingga mempengaruhi titik leburnya.

rendah yaitu 58 oC. Sedangkan untuk titik lebur yang paling tinggi dihasilkan oleh sediaan 1 yaitu ekstrak kubis merah 10% yaitu 63 oC memiliki titik lebur yang hampir sama dengan lipstik tanpa ekstrak kubis merah yaitu 65 oC. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut lipstik ekstrak kubis merah telah memenuhi persyaratan suhu lebur.

Suhu lebur lipstik yang ideal sesungguhnya diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-38oC. Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca sekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, suhu lebur lipstik dibuat lebih tinggi, yang dianggap lebih sesuai diatur pada suhu lebih kurang 62oC, biasanya berkisar antara 55-75oC (Ditjen POM, 1985).

4.1.3 Pemeriksaan Kekuatan Lipstik Tabel 5. Data Pemeriksaan Kekuatan Lipstik

Sediaan Penambahan berat (gram)

1 70 2 68 3 66 4 65 5 70 6 75 Keterangan:

Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 10% Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 15% Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 20% Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 25% Sediaan 5 : Formula tanpa ekstrak kubis merah

Sediaan 6 : Lipstik Merek S

Berdasarkan pemeriksaan kekuatan lipstik dapat dilihat bahwa semua sediaan memiliki kekuatan yang hampir sama dengan salah satu lipstik yang beredar dipasaran yaitu sebesar 75 gram. Dari hasil kekuatan lipstik yang

diperoleh dapat dikatakan bahwa semua sediaan lipstik memiliki kekuatan yang baik.

Sediaan tanpa ekstrak kubis merah memiliki kekuatan yang sama dengan sediaan 1 yaitu ekstrak kubis merah 10% sebesar 70 gram. Pada sediaan 2 yaitu ekstrak kubis merah 15% memiliki kekuatan yang lebih kecil dibanding sediaan 1 yaitu sebesar 68 gram. Sedangkan untuk ekstrak 20% dan 25% memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda yaitu 66 dan 65 gram. Hasil kekuatan tersebut bervariasi karena pengaruh penambahan ekstrak kubis merah. Semakin banyak ekstrak kubis merah yang ditambahkan maka komposisi lemak dan lilin pada lipstik semakin berkurang sehingga mempengaruhi kekuatannya. Maka dapat dilihat bahwa semakin banyak penambahan ekstrak kubis merah maka kekuatan lipstik akan semakin berkurang.

4.1.4 Uji Oles

Hasil uji oles menunjukkan bahwa semua sediaan menghasilkan pengolesan yang sangat baik dengan 5 kali pengolesan. Terutama untuk sediaan 3 dan 4 yaitu lipstik dengan konsentrasi 20% dan 25%. Hal ini ditandai dengan 1 kali pengolesan menghasilkan warna pengolesan yang intensif dan merata saat dioleskan pada kulit punggung tangan. Sedangkan untuk sediaan 1 memberikan warna yang intensif dan merata setelah pengolesan ke-4. Ini menunjukkan bahwa sediaan 1 menghasilkan pengolesan yang kurang baik dibandingkan sediaan 3 dan 4 sedangkan untuk sediaan ke 2 lebih mudah dioleskan dibandingkan sediaan 1 karena dengan 3 kali pengolesan sediaan telah memberikan warna yang intensif dan merata. Berdasarkan hasil uji oles diatas dapat diketahui bahwa sediaan lipstik menghasilkan pengolesan yang baik karena pengolesan dikatakan baik jika

sediaan memberikan warna yang intensif, merata dan homogen saat dioleskan pada kulit punggung tangan.

4.1.5 Stabilitas Sediaan

Tabel 6. Data Pengamatan Perubahan Bentuk, Warna, dan Bau Sediaan

Keterangan: b : baik mt : merah tua

p : putih mh : merah hati

mtr : merah terang bk : bau khas

mm : merah maron

Hasil uji stabilitas sediaan lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan yang dibuat tetap stabil dan tidak menunjukkan perubahan warna, bau dan bentuk dalam penyimpanan pada suhu kamar selama 30 hari pengamatan.

Dari hasil pengamatan bentuk diperoleh hasil bahwa seluruh bentuk sediaan tidak mengalami perubahan selama 30 hari pengamatan. Seluruh bentuk sediaan tetap memiliki bentuk dan konsistensi yang baik yaitu tidak keluar air dan

Pengamatan Sediaan Lama pengamatan (hari)

1 5 10 15 20 25 30 Bentuk 1 b b b b b b b 2 b b b b b b b 3 b b b b b b b 4 b b b b b b b 5 b b b b b b b Warna 1 mtr mtr mtr mtr mtr mtr mtr 2 mm mm mm mm mm mm mm 3 mt mt mt mt mt mt mt 4 mh mh mh mh mh mh mh 5 p p p p p p p Bau 1 bk bk bk bk bk bk bk 2 bk bk bk bk bk bk bk 3 bk bk bk bk bk bk bk 4 bk bk bk bk bk bk bk 5 bk bk bk bk bk bk bk

tidak meleleh pada penyimpanan suhu kamar.

Dari hasil pengamatan warna diperoleh hasil bahwa sediaan pada konsentrasi yang berbeda tidak mengalami perubahan warna selama penyimpanan. Warna pada konsentrasi 0% menunjukkan warna putih, konsentrasi 10% memberikan warna merah terang, konsentrasi 15% memberikan warna merah maron, konsentrasi 20% memberikan warna merah tua, dan konsentrasi 25% memberikan warna merah hati. Sedangkan hasil pengamatan bau diperoleh bahwa bau yang dihasilkan dari seluruh sediaan lipstik adalah bau khas dari parfum yang digunakan yaitu parfum strawberry. Bau sediaan tetap stabil dalam penyimpanan selama 30 hari pengamatan pada suhu kamar.

4.1.6 Pemeriksaan pH

Tabel 7. Data Pengukuran pH Sediaan

Sediaan pH 1 4,7 2 4,4 3 4,0 4 3,8 5 6,8 Keterangan:

Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 10% Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 15% Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 20% Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak kubis merah 25% Sediaan 5 : Formula tanpa ekstrak kubis merah

Hasil pemeriksaan pH menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak kubis merah maka pH akan semakin rendah. Hal ini disebabkan ekstrak kubis memiliki pH 3,0 karena kandungan vitamin C yang cukup banyak yaitu sekitar 25%. Sehingga semakin banyak ekstrak kubis yang ditambahkan pada formula lipstik maka pH akan semakin rendah.

Dari hasil pemeriksaan dapat dilihat bahwa sediaan 5 tanpa ekstrak kubis merah adalah 6,8 sedangkan sediaan yang dibuat dengan menggunakan ekstrak kubis merah memiliki pH berkisar 4. Marchionini (1929) dalam buku Tranggono dan Latifah, (2007), menemukan bahwa stratum korneum dilapisi oleh suatu lapisan tipis lembab yang bersifat asam, sehingga ia menamakannya sebagai “mantel asam kulit”. Marchionini menemukan pH mantel asam kulit itu antara 3,5-5. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan lipstik yang dibuat cukup aman dan tidak menyebabkan iritasi pada bibir. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, semakin sulit kulit untuk menetralisirnya dan kulit dapat menjadi kering, pecah-pecah, sensitif, dan mudah terkena infeksi. Oleh karena itu pH kosmetika diusahakan sama atau sedekat mungkin dengan pH fisiologis “mantel asam” kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

4.2 Hasil Uji Iritasi

Dokumen terkait