• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan mengenai hasil pendampingan praktik penyusunan proposal PTK merujuk pada pendapat Mulyasa (2010). Berkaitan dengan proposal PTK, judul yang ditetapkan telah mencerminkan sebuah aktivitas, mudah dipahami, dan menggambarkan isi penelitian tersebut. Judul juga memuat keterangan tentang lokasi, waktu, serta kelas yang dijadikan penelitian dan mata pelajaran apa yang dijadikan PTK. Judul tersebut adalah “Peningkatan

Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 4 di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang pada Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Menggunakan

Metode T.” Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah memahami cara merumuskan judul sesuai dengan bidang kajian yaitu mata pelajaran matematika pada operasi hitung campuran bilangan bulat.

Pada bagian pendahuluan telah dirumuskan latar belakang masalah, yang menguraikan tentang keresahan, kepenasaran, dan hal-hal yang mendorong penelitian tersebut dilakukan. Masalah yang melatarbelakangi ketertarikan peneliti melakukan tindakan yaitu kurangnya pemahaman pada konsep matematika operasi hitung campuran bilangan bulat oleh peserta didik kelas 4 SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang sehingga prestasi belajarnya rendah. Secara ideal peneliti juga menyampaikan pendapat Erik Temple Bell bahwa matematika adalah ratu dan abdi ilmu pengetahuan, karena matematika mampu menjadi bahasa kedua bagi manusia sekaligus

sebagai bahasa ilmu pengetahuan, dimana tanpa matematika ilmu pengetahuan menjadi bisu, diam, statis, dan bila ilmu pengetahuan telah diam, maka peradaban manusia tidak pernah akan ada dan manusia tidak akan jauh berbeda dengan makhluk lainnya. Matematika harus dipelajari dari dasarnya, dan waktu paling ideal untuk mengajaran matematika dasar adalah di jenjang Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan benar sejak dini.

Guru juga telah merumuskan permasalahan yang merupakan titik tolak hipotesis, yang akan dikemas menjadi judul penelitian, sehingga harus jelas, padat, dan tidak bertele-tele, serta berisi implikasi yang menunjukkan adanya data untuk memecahkan masalah (Mulyasa, 2010:62). Rumusan masalah tersebut berupa kalimat pertanyaan lengkap dengan alternatif tindakan yaitu Apakah Penerapan Metode T Pada Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang? Data dan alternatif tindakan yang digunakan untuk memecahkan masalah peningkatan prestasi belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat adalah metode T.

Adapun tujuan penelitian telah dirumuskan berdasarkan topik atau masalah penelitian yang akan dipecahkan, sebagai jawaban terhadap masalah

penelitian. Tujuan penelitian adalah Mengetahui Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas IV di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang pada Operasi Hitung Bilangan Bulat melalui Penerapan Metode T. Keinginan peneliti atas hasil tindakan, belum diketengahkan indikator-indikator yang hendak ditemukan, terutama yang berkaitan dengan variabel penelitian.

Pada kegunaan atau manfaat penelitian, guru telah merumuskan hal-hal positif yang akan diperoleh melalui pencapaian tujuan PTK. Manfaat penelitian ditujukan untuk membantu peserta didik memahami konsep operasi hitung bilangan bulat sehingga dapat mengalami peningkatan prestasi belajar melalui metode T yang digunakan guru dalam pembelajaran. Bagi guru bermanfaat sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui berbagai metode atau model-model pembelajaran. Dan bagi sekolah dapat digunakan sebagai masukan untuk mengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Berkaitan dengan kajian teori, merujuk pada pendapat Mulyasa (2010) teori-teori yang relevan dapat digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian, sebagai dasar mengembangkan pedoman penelitian. Kajian teori memegang peranan sangat penting dalam membangun kerangka pikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Kajian teori sangat berguna untuk menjawab permasalahan secara teoritis, menemukan akar masalah, mengoperasikan penelitian, merumuskan jawaban sementara terhadap masalah,

dan menemukan metode yang paling tepat untuk menjawab dan memecahkan masalah. Berkenaan dengan hal tersebut, guru telah memperhatikan kesesuaian antar sumber dengan topik penelitian. Sumber yang dikaji mendukung pemecahan masalah dan mengandung isi serta menunjang teori yang ditelaah dan dikembangkan. Guru juga telah memperhatikan tentang unsur kekinian (up to date), yaitu sumber yang dikaji menunjukkan hal yang aktual, terbaru, dan mutakhir, tidak terbatas pada buku teks, tetapi peneliti juga menggali dari internet. Terhadap sumber atau hasil penelitian yang dapat memberi arahan dalam mengidentifikasi masalah penelitian dan operasionalnya, guru belum melakukan penelusuran terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk dijadikan rujukan. Alasan dikemukakan bahwa pendampingan pelaksanaan PTK yang pernah diterima dahulu tidak ada kajian teori dari penelitian terdahulu.

Proposal penelitian tindakan kelas yang disusun guru berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Peserta

Didik di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang pada Pembelajaran Operasi Hitung

Campuran Bilangan Bulat Menggunakan Metode T”,

topik-topik yang dijadikan sebagai kajian teorinya antara lain: tinjauan tentang matematika, tinjauan tentang metode T, hasil belajar peserta didik, dan materi operasi hitung bilangan bulat.

Berkaitan dengan rencana dan prosedur penelitian, guru telah menentukan setting penelitian yaitu di kelas IV SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota

Magelang, dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei 2015, subyek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang. Setting ini dipilih karena dengan alasan bahwa kelas IV adalah dasar peletakan konsep matematika tentang materi operasi hitung campuran bilangan bulat yang akan menentukan keberhasilan di kelas selanjutnya yaitu kelas V dan kelas VI saat ujian dilakukan.

Guru juga telah mendesain tindakan penelitian dengan alur siklus 1 dan siklus 2, melalui tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi. Desain tindakan siklus 1 dan siklus 2 direncanakan pelaksanaanya menggunakan model lesson study berbasis sekolah. Berkenaan dengan jadwal dan biaya penelitian tidak dirumuskan, tetapi melibatkan personalia penelitian yaitu guru kelas II, V, dan guru kelas VI bertindak sebagai observer dan pemberi masukan-masukan pada tindakan siklus 1 dan siklus 2.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendampingan praktik penyusunan proposal dan desain tindakan Penelitian Tindakan Kelas bermanfaat bagi guru untuk dapat merencanakan tindakan penelitian meskipun terdapat guru yang tidak berminat untuk terlibat karena merasa sudah berusia tua, tidak butuh pengembangan diri, angka kredit, kenaikan tingkat, dan tinggal menunggu masa pensiun tiba.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan sekolah melalui tahapan dua siklus dapat ditemukan solusi terhadap permasalahan yaitu melalui pendampingan

model siklus dengan teknik andragogi. Hasil tindakan berupa dokumen proposal PTK. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa praktik PTK penting untuk dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kinerjanya. Peningkatan kinerja tersebut dibuktikan dengan terpenuhinya indikator kinerja sebagai berikut: guru lebih profesional, penghargaan berupa angka kredit, dan adanya perubahan prestasi belajar peserta didik.

Berkaitan dengan hal guru lebih profesional, sesuai dengan penelitian Amat Jaedun (2011, 7 Nov 2014) menyatakan bahwa penulisan karya ilmiah merupakan kegiatan yang sangat penting bagi seorang guru profesional. Cara yang paling mudah untuk menulis artikel ilmiah adalah menulis dari hasil penelitian. Guru profesional juga harus selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya. Penelitian Sutrisna Wibawa (2012, 7 Nov 2014) menyatakan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran dilaksanakan secara sistematis dan terkendali. Salah satu cara yanag sistematis dan terkendali itu adalah dengan memanfaatkan penelitian pendidikan, yang memfokuskan pada masalah praktik dengan teknik kolaborasi yang kemudian dikenal dengan action research atau PTK. Hal ini didukung oleh penelitian Miguel Baptista Nunes dan Maggie McPherson yang

menyatakan bahwa “subjek” harus berpartisipasi secara langsung dalam proses penelitian dan bahwa proses tersebut harus diterapkan dengan cara yang menguntungkan semua peserta. Diperkuat lagi dengan penelitian Richard Donato (2003) bahwa sebuah proyek penelitian tindakan berusaha untuk menciptakan

pengetahuan, mengusulkan dan melaksanakan perubahan, dan meningkatkan praktik dan kinerja.

Berkaitan dengan penghargaan angka kredit, penelitian Suharsimi (2007, 7 Nov 2014) menyatakan bahwa laporan penelitian yang baik dan benar akan dapat penghargaan berupa angka kredit yang selanjutnya dapat digunakan untuk melengkapi persyaratan kenaikan golongan kepangkatan guru.

Dokumen terkait