• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Tinggi tanaman

Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015,

1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015.

Tabel 4.1. Data rata- rata hasil pengukuran tinggi tanaman

Perlakuaan Tinggi tanaman (cm)

ulangan ke Jumlah Rata -rata 1 2 3 4 5 6 10% 8,9 20,5 16,3 8,8 14 17 88,5 14,2 20% 17,1 11,1 16,6 13,2 18,1 14,2 89,27 14,8 30% 29,2 27,3 23,6 21,1 21,6 12,7 135,5 22,5 40% 18 32,8 22,3 25,8 21 30,5 150,4 25 Kontrol 8,6 20,8 15,1 7,6 22,3 6,3 80,3 13,4

Berdasarkan hasil penelitiaan yang dilakukan dengan perlakuan

konsentrasi EM4 yang berbeda-beda menunjukan bahwa tinggi tanaman

perlakuan konsentrasi 40% memiliki rata-rata tinggi tanaman paling tinggi

25,4 cm dan kontrol memiliki rata-rata tinggi tanaman paling kecil yaitu 12,9

cm. Rentangan antara rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman paling tinggi

yakni pertumbuhan tanaman dengan perlakuan konsentra 40% sampai yang

paling rendah yakni pertumbuhan tanaman kontrol (pembanding) adalah 11,6

cm.

Perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol memiliki selisih rata-rata tinggi

tinggi tanaman sebesar 7 cm dan selisih rata-rata tinggi tanaman perlakuan

konsentrasi 30% dan 40% adalah 1,8 cm.

Gambar 4.1. Grafik pertumbuhan tinggi batang

Berdasarkan gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman didapatkan

hasil bahwa setiap minggunya tanaman dengan semua perlakuaan dan kontrol

mengalami peningkatan tinggi tanaman. Peningkatan pertumbuhan tinggi

tanaman tertinggi pada perlakuan konsentrasi 40% dan terendah adalah pada

kelompok kontrol(pembanding).

Berdasarkan uji statistika Hasil uji normalitas tinggi batang pada lampiran

5kolom pertama menunjukan p value (sig) > 0,05 sehingga H0diterima bahwa

data diambil dari berdistribusi normal. Kemudiaan dilakukan uji lanjutan

dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada lampiran 7 dari hasil uji

variansi menunjukan bahwa p value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima bahwa

variasi tiap kelompok adalah sama (homogen).Selanjutnya data tersebut diuji

dengan dengan Uji Anova pada lampiran 8 berdasarkan hasil tersebut

menunjukan hasil p value (sig) <0,05 dengan demikian, H0 ditolakdan H1

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

M inggu 1 M inggu 2 M inggu 3 M inggu 4

T in g g i B a ta n g ( c m ) M inggu ke

Grafik Tinggi Batang

Kont rol 10% 20% 30% 40%

diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan tinggi

tanaman cabai tersebut dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-

beda. Data kemudiaan diuji lanjutan dengan menggunakan Post hoc tujuaanya

adalah untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai rata -

rata yang berbeda.

Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran 9 menujukan bahwa perlakuan

konsentrasi 10% berbeda dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan

tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20% dan kontrol.

Perlakuan konsentrasi 20% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi

30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 10% dan

kontrol. Perlakuan konsentrasi 30% berbeda signifikan dengan perlakuan

konsentrasi 10%, 20% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan

perlakuan konsentrasi 40%. Perlakuan konsentrasi 40% berbeda signifikan

dengan perlakuan konsentrasi 10%, 20% dan kontrol dan tidak berbeda

signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30%. Kontrol berbeda signifikan

dengan perlakuan konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda dengan

2. Jumlah daun

Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1

Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015.

Tabel 4.5. Data pengukuran jumlah daun

Perlakuan Jumlah daun (helai)

ulangan ke Jumlah Rata -rata 1 2 3 4 5 6 10% 5 7 10 7 7 7 45 7 20% 8 9 10 6 7 4 46 8 30% 13 11 9 10 9 7 60 9 40% 9 12 10 12 10 12 67 11 Kontrol 7 7 10 4 9 4 4 7

Berdasarkan Tabel 4.2. data pengukuran jumlah daun pertumbuhan jumlah

daun tiap perlakuan konsentrasi tidak memiliki perbedaan yang besar.

Perlakuan 30% memiliki rata-rata jumlah helai daun paling tinggi yakni 9.

Untuk rata-rata jumlah helai daun tingkat paling tinggi sampai yang terendah

adalah perlakuan konsentrasi 40%, 30%, 20%, 10%, dan kontrol. Rentangan

antara rata-rata pertambahan helai daun paling tinggi yakni pertumbuhan

tanaman dengan perlakuan 40% dan pertambahan helai daun yang paling

rendah yakni pertumbuhan pada kelompok tanaman kontrol (pembanding)

yakni 4 helai.

Perlakuan 10% dan kontrol memiliki selisih rata-rata jumlah helai daun 1

helai. Perlakuaan 20% dan 30% memiliki selisih rata-rata jumlah helai daun 3

helai dan selisih rata-rata jumlah helai daun perlakuan 30% dan 40% adalah 1

Gambar 4.2.Grafik pertambahan jumlah daun.

Pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari semakin tinggi tanaman tersebut

dan semakin banyak tunas-tunas daun maka pertumbuhan tanaman dikatakan

semakin bagus. Berdasarkan gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun

menunjukan bahwa setiap minggu tanaman dengan semua perlakuan dan

kontrol mengalami peningkatan namun peningkatan tersebut tidak jauh

berbeda dengan perlakuan yang satu dan lainya. Pertambahan jumlah helai

daun tertinggi pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40% sedangkan

untuk pertambahan jumlah helai daun pada perlakuan konsentrasi 10% dan

kontrol memiliki pertambahan jumlah daun yang tidak berbeda jauh.

Berdasarkan uji normalitas pada lampiran 5 tepatnya kolom kedua yang

dilakukan bahwa data berdistribusi normal menunjukan p value (sig) > 0,05

sehingga H0diterima bahwa data diambil dari berdistribusi normal. Data

selanjutnya diolah dengan menggunakan uji Variansi berdasarkan lampiran 11

yang dilakukan hasilnya menunjukan bahwa p value (sig) > 0,05 sehingga H0

diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama (homogen). Kemudian

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

M inggu 1 M inggu 2 M inggu 3 M inggu 4

Ju m la h D a u n ( h e la i) M inggu ke

Grafik Jumlah Daun

Kont rol 10% 20% 30% 40%

diuji dengan uji Anova.Berdasarkan hasil uji Anova tersebut pada lampiran

12hasilnya menunjukan hasil p value (sig) < 0,05 dengan demikian H0ditolak

dan H1 diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada jumlah daun

cabai tersebut dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-beda. Data

selanjutnya diuji lanjutan dengan menggunakan Post Hoc.

Berdasarkan hasil Post Hoc jumlah daun pada lampiran13 hasilnya

menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10% berbeda signifikan dengan 30%

dan 40% dan tidak berbeda dengan perlakuan 20% dan kontrol. Perlakuan

konsentrasi 20% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 40% dan

tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 30% dan kontrol.

Perlakuan konsentrasi 30% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi

10% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi

20% dan 40%. Perlakuan konsentrasi 40% berbeda signifikandengan perlakuan

konsentrasi 10%, 20% dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan

perlakuan konsentrasi 30%. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan

konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan

3. Diameter batang

Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015,

1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015.

Tabel 4.9. Data rata-rata pengukuran diameter batang

Perlakuan Diameter Batang (cm)

ulangan ke Jumlah Rata -rata 1 2 3 4 5 6 10% 0,22 0,29 0,22 0,22 0,22 0,21 1,38 0,23 20% 0,24 0,24 0,29 0,29 0,29 0,23 1,53 0,26 30% 0,40 0,39 0,34 0,29 0,22 0,38 2,02 0,33 40% 0,36 0,34 0,41 0,55 0,51 0,54 2,71 0,45 Kontrol 0,28 0,20 0,20 0,33 0,20 0,16 1,37 0,22

Berdasarkan Tabel 4.3.Data rata-rata pengukuran diameter batang

perlakuan konsentrasi 40% memiliki diameter paling besar dan diikuti

perlakuan konsentrasi 30%, 20%, 10% dan kontrol. Rentangan antara rata-

rata diameter batang paling besar yakni pertumbuhan tanaman dengan

perlakuan 40% dan diameter batang paling kecil yakni pada pertumbuhan

tanaman kontrol (pembanding) yaitu 0,23 cm.

Perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol memiliki selisih rata-rata diameter

batang 0,3 cm. Perlakuan konsentrasi 20% dan 30% memiliki selisih rata-rata

diameter batang 0,7 cm dan selisih rata-rata diameter batang perlakuan

konsentrasi 30% dan 40% 0,11 cm. Perlakuan konsentrasi 10% dan 20%

memiliki selisih rata-rata 0,21 cm. Perlakuan 20% dan 40% memiliki selisih

Gambar.4.3Grafik pertumbuhan diameter batang

Berdasarkan gambar 4.3 Grafik pertumbuhan diameter batang setiap

minggunya terjadi peningkatan diameter batang pada perlakuaan.

Pertumbuhan batang tertinggi adalah tanaman dengan perlakuan konsentrasi

40% sedangkan untuk perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol terlihat

memiliki peningkatan ukuran diameter batang yang tidak jauh berbeda.

Salah satu parameter yang dilihat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan

diameter batang. Berdasarkan uji normalitas pada lampiran 5 tepatnya kolom

ke tiga menunjukan data diambil dari distribusi normal dengan hasilnya p

value (sig) > 0,05 sehingga H0 diterima. Selanjutnya data diuji homogenitas.

Berdasarkan hasil uji Homogenits pada lampiran 15 p value (sig) > 0,05

sehingga H0 diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama. Kemudian

data diuji dengan Anova. Berdasarkan hasil uji Anova lampiran 16

menunjukan bahwa p value (sig) ,0,73< 0,05 berarti ada perbedaan yang

signifikan pada diameter batang dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang

berbeda-beda tersebut. Kemudiaan data dilakukan uji lanjutan dengan

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

M inggu 1 M inggu 2 M inggu 3 M inggu4

D ia m e te r B a ta n g ( c m ) M inggu ke

Grafik Diameter Batang

Kont rol 10% 20% 30% 40%

menggunakan Post Hoc. Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran

17hasilnya menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10% berbeda

signifikandengan 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan

perlakuan konsentrasi 20% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20% berbeda

signifikan dengan 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan

perlakuan konsentrasi 10% dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30% berbeda

signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan kontrol.

Perlakuan konsentrasi 40% berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi

10%, 20%,30% dan kontrol. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan

konsentrasi 30% dan 40% dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan

konsentrasi 10% dan 20%.

B. Pembahasan

Dokumen terkait