BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II
4.1.2.1.2 Hasil Penelitian Aktivitas Siswa
Hasil penelitian aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan inkuiri dengan media komik sains siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Data Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Indikator Skor rata-rata siswa Rata-
rata Pertemuan I Pertemuan II
1 Mempersiapkan diri dalam
menerima pembelajaran (aktivitas emosional)
2,58 2,76 2,67
2 Bertanya dan menjawab
pertanyaan (aktivitas lisan) 1,79 2,32 2,06
3 Merumuskan hipotesis (aktivitas
lisan, aktivitas visual, aktivitas motorik)
2,45 2,68 2,57
4 Belajar dalam kelompok (aktivitas
metrik, medengarkan, mental) 2,08 2,50 2,29
5 Menanyakan hal-hal yang belum
dipahami (aktivitas lisan dan emosional)
2,00 2,39 2,20
6 Merumuskan simpulan (aktivitas
mental, aktivitas menulis) 2,13 2,45 2,29
7 Mengerjakan soal evaluasi
(aktivitas visual, menulis, dan mental)
2,53 2,82 2,68
Jumlah Skor Total 15,6 17,9 16,75
Kriteria Cukup Baik Baik
Berdasarkan gambar 4.9 diagaram hasil penelitian aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan inkuiri dengan media komik
sains pada siklus II pertemuan 1, diperoleh skor total 15,6 dengan kriteria cukup (C) dan rerata 2,22 , sedangkan pada siklus II pertemuan 2, diperoleh skor total 17,9 dengan kriteria baik (B) dan rerata 2,55. Dengan demikian, diperoleh jumlah skor total pada siklus II sebanyak 16,75 dengan kriteria baik (B) dan rerata 2,39.
Masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Aspek mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran terdiri dari empat
deskriptor, yaitu (1) duduk secara tertib di tempat duduk masing-masing; (2) menyiapkan alat tulis; (3) menyiapkan buku pelajaran; dan (4) tidak berbicara sendiri. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,58 , sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah 2,76. Sehingga rata-rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,67. Sebelum masuk kelas siswa berbaris rapi terlebih dahulu di depan kelas. Setelah itu, pada aspek duduk secara tertib di tempat duduk masing-masing, siswa telah berada di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai dan duduk di tempat duduknya masing-masing. Kemudian siswa menyiapkan alat-alat tulis yang diperlukan. Namun, masih ada beberapa siswa yang masih belum membawa pulpen dan buku sumber yang akan digunakan dalam pembelajaran serta siswa masih banyak yang ramai. Sehingga siswa meminjam pulpen kepada temannya dan mengakibatkan kondisi agak ramai.
2) Aspek bertanya dan menjawab pertanyaan terdiri dari empat deskriptor, yaitu (1) mengangkat tangan sebelum bertanya; (2) menjawab pertanyaan- pertanyaan; (3) berani bertanya kepada guru; dan (4) berani mengungkapkan pendapat. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 1,79 , sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah 2,32. Sehingga rata-rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,06. Hal ini terlihat saat siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan berani bertanya kepada guru. Sebelum bertanya siswa mengangkat tangannya terlebih dahulu dan ditunjuk oleh guru. Ada beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan guru. Namun, tidak semua siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan cenderung masih banyak siswa yang belum berani bertanya kepada guru. Kemudian siswa belum berani mengungkapkan pendapat/ idenya.
3) Aspek merumuskan hipotesis terdiri dari empat deskriptor, yaitu (1)
memperhatikan penjelasan guru; (2) melaksanakan perintah guru; (3) aktif dalam merumuskan hipotesis; dan (4) bekerja sama dengan teman yang lain. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,45 sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah 2,68. Sehingga rata- rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,57. Hal ini tampak pada kegiatan siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan seksama dan sungguh-sungguh serta hampir semua siswa melaksanakan perintah yang
diberikan oleh guru. Namun, saat merumuskan hipotesis masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam membantu temannya merumuskan hipotesis. Kerja sama antara siswa satu dengan yang lainnya dalam satu kelompok sudah terlihat meningkat dengan adanya pembagian kerja dalam kelompok.
4) Aspek belajar dalam kelompok terdiri dari empat deskriptor, yaitu (1)
bertanya kepada teman terhadap materi yang sulit dipahami; (2) membantu teman yang kesulitan mengenai materi yang diajarkan; (3) melakukan diskusi kelompok; dan (4) memberikan ide-ide atau gagasan. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,08 sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah 2,5. Sehingga rata-rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,29. Hal ini tampak pada kegiatan siswa yang melakukan diskusi kelompok dan memberikan ide-ide atau gagasan pada saat berdiskusi. Siswa sudah mulai terlihat saling membantu dalam memahami materi yang sulit untuk di pahami dan dipecahkan bersama-sama. Namun pada waktu berdiskusi ada beberapa siswa yang belum memberikan ide atau gagasannya untuk diskusi kelompok.
5) Aspek menanyakan hal-hal yang belum dipahami terdiri dari empat
deskriptor, yaitu (1) aktif bertanya dalam diskusi kelompok; (2) berani untuk berbicara; (3) berani bertanya kepada guru; dan (4) aktif bertanya kepada kelompok yang lain. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 2 sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah
2,39. Sehingga rata-rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,20. Hal ini tampak pada kegiatan siswa yang aktif bertanya dalam diskusi kelompok dan berani bertanya kepada guru mengenai materi yang disampaikan. Namun, pada saat presentasi hasil diskusi kelompok, tanggapan kelompok yang lain masih sangat kurang. Dalam diskusi kelompok, setengah dari jumlah anggota kelompok terlihat aktif bertanya dalam diskusi kelompok dan berani berbicara dalam berdiskusi tersebut.
6) Aspek merumuskan simpulan terdiri dari empat deskriptor, yaitu (1)
merangkum data yang diperoleh; (2) menganalisis data; (3) menulis hasil diskusi kelompok di buku masing-masing; dan (4) menyimpulkan hasil diskusi dengan guru. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,13 sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah 2,45. Sehingga rata-rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,29. Hal ini tampak pada kegiatan siswa yang menyimpulkan hasil diskusi bersama dengan guru dan menulis hasil diskusi kelompok di buku masing-masing. Pada saat menyimpulkan hasil diskusi bersama guru, siswa terlihat antusias menyimpulkan materi bersama-sama. Kemudian dilanjutkan menulis hasil tersebut di dalam buku siswa masing-masing. Akan tetapi, ada beberapa siswa ramai karena tergesa-gesa akan istirahat sehingga suasana kelas terlihat kurang kondusif.
7) Aspek mengerjakan soal evaluasi terdiri dari empat deskriptor, yaitu (1)
13 16.75 0 5 10 15 20 Siklus I Siklus II Skor
lain; (3) tidak ramai saat mengerjakan soal evaluasi; dan (4) mengerjakan soal sesuai dengan alokasi waktu. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor yang diperoleh seluruh siswa untuk indikator ini pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,53 sedangkan rata-rata skor pada pertemuan 2 adalah 2,82. Sehingga rata-rata skor untuk indikator ini pada siklus II sebesar 2,68. Hal ini tampak pada kegiatan siswa yang mengerjakan soal evaluasi dan mengerjakan soal sesuai dengan alokasi waktu. Akan tetapi, ada beberapa siswa yang mengerjakan soal evaluasi dengan ramai.
Berikut disajikan diagram perbandingan hasil penelitian terhadap aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II :
Gambar 4.10 Diagram Perbandingan Hasil Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dengan Siklus II
Berdasarkan diagram tersebut dapat dilihat bahwa skor hasil penelitian terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 13 dan pada siklus II sebesar 16,75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 3,75 terhadap siklus I.