• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisa Data

4. Hasil Penelitian

Tujuan dari analisa ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah trust pada istri yang menjalani commuter marriage. Trust pada istri yang menjalani commuter marriage dikelompokan dalam tiga kategori berdasarkan model distribusi normal, yaitu trust tinggi pada istri yang menjalani commuter marriage, trust sedang pada

istri yang menjalani commuter marriage, trust rendah pada istri yang menjalani commuter marriage.

Tabel 9. Pengkateogisasian Trust pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage X < (µ-1.0σ) Rendah (µ-1.0σ) ≤ X < (µ+1.0σ) Sedang (µ+1.0σ) ≤ X Tinggi Keterangan tabel 9: µ: mean σ: standar deviasi

Sebelum melakukan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal, asumsi bahwaskor subjek pada kelompoksnya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam opulasi dan bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal harus terpenuhi. Untuk itu, dilakukan uji normalitas Kolmogrof-Smirnov untuk mengetahui apakah data telah teristribusi normal. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Skala Trust pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage

Skala Trust pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage

Kolmogrov-Smirnov Z 0,66

Signifikansi (p) 0,76

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai z sebesar 0,66 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,76. Menurut Santoso (2007), jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas (p) > 0,05, maka data terdistribusi normal. Oleh karena nilai p > 0,05, dengan demikian data penelitian terdistribusi normal sehingga dapat digunakan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal.

a. Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebanyak 68 aitem. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tabel 11 berikut:

Tabel 11. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Trust pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage

Variabel Empirik Hipotetik

in aks

M

ean D in aks ean D

Istri yang Menjalani Commuter Marriage

74 66 14,41 6,93 8 72 70 4

Dari tabel 11 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 214,41 dengan standar deviasi sebesar 16,93. Sedangkan mean hipotetik sebesar 170 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 34. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa trust pada istri yang menjalani commuter marriage berada di atas rata-rata trust pada istri yang yang menjalani commuter marriage pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 214,41 menggambarkan bahwa subjek termasuk kedalam kelompok yang memiliki trust tinggi. Pengelompokan ini didasrkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebagaimana tertera pada tabel 12.

Tabel 12. Kriteria kategorisasi Skor Trust pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage

Variabel Kriteria Kategorisasi jenjang

Kategori

Trust pada Istri yang Menjalani Commuter Marriage

X ≤ 204 Tinggi

136 ≤ X < 204 Sedang

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan kriteria kategorisisi pada tabel 12 dapat dilihat pada grafik 1.

Berdasarkan grafik 1, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk dalam kategori trust tinggi sebanyak 40 orang (66,6%), subjek yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 20 orang ( 33,3%), dan tidak ada subjek yang berada pada kategri rendah. Secara umum subjek penelitian memiliki trust yang tinggi selama menjalani commuter marriage. Artinya, subjek memiliki trust yang tinggi selama menjalani commuter marriage baik dalam hal keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan dan niat untuk bekerjasama terhadap pasangan.

b. Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen trust

(1) Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen keterbukaan

Komponen keterbukaan dalam skala trust pada istri yang menjalani commuter marriage terdiri dari 17 aitem denngan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen keterbukaan pada penelitian ini tertera pada tabel 12.

Tabel 13. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Keterbukaan

Variabel Empirik Hipotetik

in aks ean D in aks ean D Keterbukaan

2 7 3,16 ,95 7 8 2,5 ,5

Dari tabel 12 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 53,16 dengan standar deviasi sebesar 4,95. Sedangkan mean hipotetik sebesar 42,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 8,5. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini bearti bawa trust pada istri yang menjalani commuter marriage berada di atas rata-rata terhadap komponen keterbukaan. Mean empirik yaitu sebesar 53,16 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki trust tinggi. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebagaimana tertera pada tabel 14.

Tabel 14. Kriteria kategorisasi Skor Komponen Keterbukaan Variabel Kriteria Kategorisasi jenjang Kategori Keterbukaan X ≤ 51 Tinggi 34 ≤ X < 51 Sedang X < 34 Rendah

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori trust terhadap komponen keterbukaan berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 14 dapat dilihat pada grafik 2.

Berdasarkan grafik 2, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk dalam kategori trust tinggi sebanyak 33 orang (55%), subjek yang termasuk dalam

kategori sedang sebanyak 27 orang ( 45%), dan tidak ada subjek yang berada pada kategri rendah. Secara umum subjek penelitian memiliki trust yang tinggi terhadap komponen keterbukaan. Artinya, subjek memiliki trust yang tinggi selama menjalani commuter marriage dalam hal keterbukaan terhadap pasangan.

(2) Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen saling berbagi

Komponen saling berbagi dalam skala trust pada istri yang menjalani commuter marriage terdiri dari 13 aitem denngan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen keterbukaan pada penelitian ini tertera pada tabel 15.

Tabel 15. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Saling Berbagi

Variabel Empirik Hipotetik

in aks ean D in aks ean D Saling berbagi

4.00 2.00 2.16 .82 3 2 2,5 ,5

Dari tabel 15 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 42,16 dengan standar deviasi sebesar 3,82. Sedangkan mean hipotetik sebesar 32,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 6,5. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini bearti bawa trust pada istri yang menjalani commuter marriage

berada di atas rata-rata terhadap komponen saling berbagi pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 42,16 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki trust tinggi. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebagaimana tertera pada tabel 14.

Tabel 16. Kriteria kategorisasi Skor Komponen Keterbukaan Variabel Kriteria Kategorisasi jenjang Kategori Keterbukaan X ≤ 39 Tinggi 26 ≤ X < 39 Sedang X < 26 Rendah

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori trust terhadap komponen keterbukaan berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 16 dapat dilihat pada grafik 3.

Berdasarkan grafik 3, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk dalam kategori trust tinggi sebanyak 42 orang (70%), subjek yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 18 orang ( 30%), dan tidak ada subjek yang berada pada kategori rendah. Secara umum subjek penelitian memiliki trust yang tinggi terhadap komponen saling berbagi. Artinya, subjek memiliki trust yang tinggi selama menjalani commuter marriage dalam hal saling berbagi terhadap pasangan.

(3) Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen penerimaan

Komponen penerimaan dalam skala trust pada istri yang menjalani commuter marriage terdiri dari 13 aitem denngan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen keterbukaan pada penelitian ini tertera pada tabel 15.

Tabel 17. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Penerimaan

Variabel Empirik Hipotetik

in aks ean D in aks ean D Penerimaan

Dari tabel 17 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 40,26 dengan standar deviasi sebesar 3,15. Sedangkan mean hipotetik sebesar 32,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 6,5. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini bearti bawa trust pada istri yang menjalani commuter marriage berada di atas rata-rata terhadap komponen penerimaan pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 40,26 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki trust tinggi. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebagaimana tertera pada tabel 1.

Tabel 18. Kriteria kategorisasi Skor Komponen Penerimaan Variabel Kriteria Kategorisasi jenjang Kategori Keterbukaan X ≤ 39 Tinggi 26 ≤ X < 39 Sedang X < 26 Rendah

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori trust terhadap komponen keterbukaan berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 18 dapat dilihat pada grafik 4.

Berdasarkan grafik 4, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk dalam kategori trust tinggi sebanyak 35 orang (58,3%), subjek yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 25 orang ( 41,6%), dan tidak ada subjek yang berada pada kategori rendah. Secara umum subjek penelitian memiliki trust yang tinggi terhadap komponen penerimaan. Artinya, subjek memiliki trust yang tinggi selama menjalani commuter marriage dalam hal penerimaan terhadap pasangan.

(4) Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen dukungan

Komponen dukungan dalam skala trust pada istri yang menjalani commuter marriage terdiri dari 14 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan

penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen keterbukaan pada penelitian ini tertera pada tabel 15.

Tabel 19. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Dukungan

Variabel Empirik Hipotetik

in aks ean D in aks ean D Dukungan

7.00 5.00 4.96 .04 4 6 5

Dari tabel 19 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 44,96 dengan standar deviasi sebesar 4,04. Sedangkan mean hipotetik sebesar 35 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 7. Hasil perhitungan skor mean empirik dan skor mean hipotetik menunjukan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini bearti bawa trust pada istri yang menjalani commuter marriage berada di atas rata-rata terhadap komponen dukungan pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 44,96 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki trust tinggi. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebagaimana tertera pada tabel 1.

Tabel 18. Kriteria kategorisasi Skor Komponen Penerimaan Variabel Kriteria

Kategorisasi jenjang

Kategori

Keterbukaan X ≤ 42 Tinggi

X < 28 Rendah

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori

trust terhadap

komponen keterbukaan berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 18 dapat dilihat pada grafik 5.

Berdasarkan grafik 5, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk dalam kategori trust tinggi sebanyak 43 orang (71,6%), subjek yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 17 orang ( 28,3%), dan tidak ada subjek yang berada pada kategori rendah. Secara umum subjek penelitian memiliki trust yang tinggi terhadap komponen dukungan. Artinya, subjek memiliki trust yang tinggi selama menjalani commuter marriage dalam hal dukungan terhadap pasangan.

(5) Gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen niat untuk bekerjasama

Komponen dukungan dalam skala trust pada istri yang menjalani commuter marriage terdiri dari 11 aitem dengan rentang nilai 1-4. Perhitungan penyajian hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik berdasarkan komponen keterbukaan pada penelitian ini tertera pada tabel 21.

Tabel 21. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Komponen Dukungan

Variabel Empirik Hipotetik

in aks ean D in aks ean D Niat untuk

bekerjasama 7.00 3.00 3.85 .10 1 4 7,5 ,5

Dari tabel 21 diperoleh bahwa mean empirik sebesar 33,85 dengan standar deviasi sebesar 3,10. Sedangkan mean hipotetik sebesar 27,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 5,5. Hasil perhitungan skor mean empirik dan

skor mean hipotetik menunjukan bahwa mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik. Hal ini bearti bawa trust pada istri yang menjalani commuter marriage berada di atas rata-rata terhadap komponen niat untuk bekerjasama pada umumnya. Mean empirik yaitu sebesar 33,85 menggambarkan bahwa subjek termasuk ke dalam kelompok yang memiliki trust tinggi. Pengelompokan ini didasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor trust pada istri yang menjalani commuter marriage sebagaimana tertera pada tabel 22.

Tabel 22. Kriteria kategorisasi Skor Komponen Penerimaan Variabel Kriteria Kategorisasi jenjang Kategori Keterbukaan X ≤ 33 Tinggi 22 ≤ X < 33 Sedang X < 22 Rendah

Adapun jumlah individu yang termasuk ke dalam masing-masing kategori trust terhadap komponen niat untuk bekerjasama berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 22 dapat dilihat pada grafik 6.

Berdasarkan grafik 6, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang termasuk dalam kategori trust tinggi sebanyak 28 orang (46,6%), subjek yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 34 orang ( 56,6%), dan tidak ada subjek yang berada pada kategori rendah. Secara umum subjek penelitian memiliki trust yang sedang terhadap komponen niat untuk bekerjasama. Artinya, subjek memiliki trust yang sedang selama menjalani commuter marriage dalam hal niat untuk bekerjasama terhadap pasangan.

Adapun kesimpulan trust pada istri yang menjalani commuter marriage berdasarkan komponen trust yang diungkapkan oleh Johnson & Johnson (1997) tertera pada grafik 7.

Berdasarkan grafik 7, dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian termasuk ke dalam kategori trust tinggi, baik pada komponen keterbukaan, saling

berbagi, penerimaan dan dukungan, hanya pada komponen niat untuk bekerjasama yang termasuk ke dalam kategori sedang.

C. Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan secara umum trust pada istri yang menjalani commuter marriage tergolong dalam trust yang tinggi. Dari 60 subjek penelitian, 40 orang (66,6%) memiliki trust tinggi, 20 orang ( 33,3%) memiliki trust sedang , dan tidak ada subjek yang memiliki trust rendah.

Menurut Johnson & Johnson (1997) trust merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain berupa penilaian tinggi dan rendah. Dalam penelitian ini gambaran trust pada istri yang menjalani commuter marriage cenderung tinggi yang artinya istri yang menjalani commuter marriage secara umum memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pasangannya secara keseluruhan. Untuk dapat membangun hubungan secara efektif dan mencapai hasil maksimal, setiap individu harus mengembangkan hubungan trust yang saling menguntungkan.

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Hanks (2002) yang menyatakan bahwa trsut merupakan elemen dasar bagi terciptanya hubungan yang baik, terutama dalam pernikahan. Dalam kehidupan pernikahan, individu yang menginginkan pernikahan yang dijalaninya sesuai dengan harapan dan keinginannya. Harapan dan keingiinan setiap individu yang menikah adalah kehidupan pernikahan yang bahagia. Selain tu, hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Maines (dalam

Marriage and Family Encyclopedia, 2009), menyatakan bahwa dalam commuter marriage, trust dan komitmen cenderung dinilai tinggi bagi pasangan yang berhasil menegosiasikannya.

Dalam penelitian ini hal-hal yang diukur adalah dimensi dari trust diantaranya adalah keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan dan niat untuk bekejasama.

Menurut Johnson & Johnson (1997) keterbukaan adalah kesediaan membagi informasi, ide-ide, pemikiran, perasaan dan reaksi mengenai isu-isu yang terjadi. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki trust yang tinggi artinya istri yang menjalani commuter marriage memandang atau beranggapan bahwa trust berdasarkan komponen keterbukaan sebagai suatu hal yang sangat penting dalam perkawinannya.

Saling berbagi yaitu menawarkan bantuan material dan sumber daya kepada orang lain dengan tujuan untuk membantu pihak lain menuju penyelesaian tugas. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki trust yang tinggi artinya

istri yang menjalani commuter marriage memandang atau beranggapan bahwa trust berdasarkan komponen saling berbagi sebagai suatu hal yang sangat penting dalam perkawinannya.

Penerimaan yaitu melakukan komunikasi dengan orang lain dan menghargai pendapat mereka tentang suatu hal yang sedang dibicarakan. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki trust yang tinggi artinya istri yang

menjalani commuter marriage memandang atau beranggapan bahwa trust berdasarkan komponen penerimaan sebagai suatu hal yang sangat penting dalam perkawinannya.

Dukungan yaitu komunikasi dengan orang lain diketahui kemampuannya dan percaya bahwa dia mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki trust yang tinggi artinya istri yang menjalani commuter marriage memandang atau beranggapan bahwa trust berdasarkan komponen dukungan sebagai suatu hal yang sangat penting dalam perkawinannya.

Niat untuk bekerjasama yaitu harapan bahwa seseorang dapat bekerja sama dan bahwa orang lain juga dapat bekerja sama untuk mencapai pemenuhan tujuan. Dalam penelitian ini subjek lebih banyak memiliki trust yang sedangartinya istri yang menjalani commuter marriage memandang atau beranggapan bahwa trust berdasarkan komponen dukungan sebagai suatu hal yang sangat penting dalam perkawinannya.

Kirscher & Walum (dalam Gerstel & Gross 1982) juga menambahkan bahwa pasangan commuter marriage biasanya kehilangan hal-hal kecil yang tidak diceritakan oleh pasangannya, mereka juga menemukan kesulitan untuk mendiskusikan masalah keluarga yang biasanya muncul dan untuk membagi dan memaknai pengalaman sehari-hari dengan pasangan atau yang berhubungan dengan lelucon dan kesan dalam kejadian sehari-hari

Gerstel & Gross (1982) yang menyatakan bahwa perpisahan selama 1 atau 2 minggu masih dapat ditolerir dan bahkan memberikan keuntungan tersendiri

bagi pasangan commuter marriage, namun perpisahan lebih dari 1 bulan menyebabkan situasi menjadi penih tekanan. Faktanya adalah satu bulan adalah batahs dari perpisahan yang masih mungkin terjadi. Para commuter marriage merasa kalau mereka berpisah lebih dari sebulan maka mulai mengembangkan “dunia yang berpisah” atau pernikahan mereka mulai menyerupai tidak menikah.

Pasangan yang pulang di setiap akhir pekan dan berkumpul bersama keluarga masih mengikuti aktivitas yang dapat mereka lakukan bersama, namun tanpa adanya pola yang tetap membuat pasangan commuter marriage merasa kaku dan aneh ketika menghabiskan waktu bersama-sama (Gerstel & Gross, 1982)

BAB V

Dokumen terkait