• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat

a. Umur

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Umur Bidan tentang Penatalaksanaan Cephalopelvic

Disproportion (CPD) Pada Ibu Bersalin Dirumah Sakit Umum

Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

No Umur F %

1 Muda 4 9,3

2 Sedang 15 32,6

3 Tua 25 58,1

Total 44 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 44 responden mayoritas umurnya berada dalam kategori tua sebanyak 25 (58,1%). b. Pelatihan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Pelatihan Bidan tentang Penatalaksanaan Cepalopelvic

Disproportion (CPD) Pada Ibu Bersalin Dirumah Sakit Umum Daerah

dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

No Pelatihan f %

1 Pernah 24 54,5

2 Tidak Pernah 20 45,5

3 Total 44 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 44 responden mayoritas pernah mengikuti pelatihan sebanyak 24 orang (54,5).

c. Pengalaman CPD

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pengalaman CPD Bidan tentang Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD) Pada Ibu Bersalin Dirumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

No Pengalaman CPD f %

1 Tidak 24 54,5

2 Ada 20 45,5

Total 44 100

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 44 responden mayoritas tidak ada pengalaman sebanyak 24 orang (54,5%)

d. Pengetahuan

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan tentang Penatalaksanaan Cepalopelvic

Disproportion (CPD) Pada Ibu Bersalin Dirumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

No Pengetahuan f %

1 Baik 23 52,3

2 Cukup 13 29,5

3 Kurang 8 18,2

Total 44 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 44 responden mayoritas pengetahuannya berada pada kategori baik sebanyak 23 orang (52,3%).

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan umur dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic

Disproportion.

Tabel 5.5

Hubungan Umur Dengan PengetahuanBidan tentang Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD)

Umur

Pengetahuan

Total p value Α % Baik Cukup Kurang

Muda 3(60%) 2(40%) 0(0%) 4

0,56 0,05 100 % Sedang 6(42,9%) 4(28,6%) 4(28,6%) 15

Tua 14(56%) 8(32%) 3(12%) 25

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 25 responden yang umurnya tua ternyata (56%) pengetahuannya baik, dari 14 responden yang umur sedang ternyata (42,9) pengetahuannya baik, sedangkan 5 responden yang umurnya dalam kategori muda 3 orang (60%).

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,56 berarti tidak ada hubungan antara umur dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion.

b. Hubungan Pelatihan dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic

Disproportion.

Tabel 5.5

Hubungan Pelatihan Dengan Pengetahuan Bidan tentang Penatalaksanaan

Cepalopelvic Disproportion (CPD)

Pelatihan

Pengetahuan

Total p value Α % Baik Cukup Kurang

Pernah 13(54,2%) 6(25%) 5(20,8%) 24

0,02 0,05 100 Tidak

pernah 10(50%) 7(35%) 3(15%) 20 Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 24 responden yang pernah mengikuti pelatihan ternyata pengetahuannya baik sebanyak 13 orang (54,2%), sedangkan 20 responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan ternyata pengetahuannya baik sebanyak 10 (50%).

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,02 berarti ada hubungan antara pelatihan dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion.

c. Hubungan Pengalaman dengan Penatalaksanaan Cephalopelvic Disproportion

Tabel 5.6

Hubungan Pengalaman Dengan Pengetahuan Bidan tentang Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD)

Pengalaman

Pengetahuan

Total p value Α % Baik Cukup kurang

Tidak ada 12(50%) 8(33,3%) 4(16,7%) 24

0,01 0,05 100 Ada 11(55%) 6(30%) 3(15%) 20

Total 23 14 7 44

Sumber Data Primer diolahTahun 2013

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 24 responden yang tidak ada pengalaman ternyata pengetahuannya baik sebanyak 12 orang (50%), sedangkan 20 responden yang ada pengalaman ternyata pengetahuannya baik sebanyak 11 orang (55%).

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,01 berarti ada hubungan antara pengalaman Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD).

C. Pembahasan

1. Hubungan umur dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 25 responden yang umurnya tua ternyata (56%) pengetahuannya baik, dari 14 responden yang umur sedang ternyata (42,9) pengetahuannya baik, sedangkan 5 responden yang muda 3 orang (60%) pendidikannya baik.

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,56 berarti tidak ada hubungan antara umur dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion.

Hasil penelitian fanny, (2010) menyatakan umur tidak mempengaruh i seseorang untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan dengan adanya keinginan dan minat sehingga dapat mengembangkan informasi.

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan teori eddy (2010), umur adalah usia perubahan bentuk tubuh, sel, dan juga perkembangan pola fikir dan juga aktivitas.

Menurut asumsi peneliti tidak adanya hubungan antara umur dengan pengetahuan pada penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion karena yang ditemukan peneliti dilapangan semakin responden tidak melakukan tindakan Cepalopelvic Disproportion maka semakin sedikit informasi atau penegtahuan yang akan diketahui responden. Jadi umur tidak berperan utama yang paling berperan adalah pengalaman responden. 2. Hubungan pelatihan dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopel

vic Disproportion.

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 24 responden yang pernah mengikuti pelatihan ternyata pengetahuannya baik sebanyak 13

orang (54,2%), sedangkan 20 responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan ternyata pengetahuannya baik sebanyak 10 (50%).

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,02 berarti ada hubungan antara pelatihan dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion.

Menurut hasil penelitian maysaroh (2005), mengatakan bahwa pelatihan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan dan juga perilaku.

Penelitian ini sesuai dengan teori anwar, (2005) bahwa pelatihan bisa memicu seseorang untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajari yang termasuk kedalam pelatihan bisa seperti, ujian, praktikum, dan juga pembelajaran khusus.

Menurut asumsi peneliti adanya hubungan antara pelatihan dengan pengetahuan penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion karena pelatihan mempunyai peran penting seperti memicu kembali semangat, mengasah kembali pembelajaran yang lalu, mengupdate informasi terbaru dan juga pelatihan mampu membuat persaingan pengetahuan sesama tenaga kesehatan sehingga tenaga kesehatan dapat lebih giat lagi untuk mengasah kemapuan dan penegtahuannya.

3. Hubungan pengalaman dengan pengetahuan Penatalaksanaan Cepalo

pelvic Disproportion.

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 24 responden yang pengalamanyan ada ternyata 12 orang (50%), sedangkan 20 responden

yang tidak ada pengalaman ternyata pengetahuannya baik sebanyak 11 orang (55%).

Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,01 berarti ada hubungan antara pengalaman Penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD).

Menurut penelitian surya (2009), mengatakan bahwa pengalaman atau masa kerja mempengaruhi skiil seseorang dalam bidang- bidang tertentu.

Menurut teori didin (2012), pengalaman adalah proses pembentuka n pengetahuan atau keterampilan tentang suatu metode pekerjaan dalam waktu tertentu.

Menurut asumsi peneliti, pengalaman atau masa kerja mempengaruhi pengetahuan responden tentang penatalaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD) karena, semakin sering responden melakukan tindakan tersebut semakin ia mencari tau lebih mendalam lagi tentang pelaksanaan Cepalopelvic Disproportion (CPD) supaya dapat melakukan pelaksanaan dengan semaksimal mungkin.

BAB VI

Dokumen terkait