• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISI DATA

B. Hasil Uji Penelitian

Hasil penelitian yang di peroleh dari hasil pengolahan data SPSS

dapat dihasilkan sebagai berikut:

1. Uji Deskriptif

Uji deskriptif dikaukan untuk menunjukkan data (N) yang

digunakan dalam penelitian ini, nilai maksimum, nilai minimum, nilai

rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Hasil perhitungan statistik deskriptif adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics N Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation CAR 44 10,60 16,53 13,2852 1,35345 BOPO 44 69,24 98,46 81,7143 8,97759 NPF 44 ,00 11,10 3,5137 2,09099 FDR 44 79,19 99,11 87,7711 4,74806 ROA 44 ,17 2,56 1,5682 ,67359 Valid N (listwise) 44

Sumber : Data sekunder yang diolah 2017

Dari uji deskriptive statistik diatas menunjukkan bahwa jumlah

observasi laporan keuangan adalah sebanyak 44 data selama periode

2006 sampai 2016. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui nilai

terendah ROA memiliki nilai terendah sebesar 0,17 dan nilai tertinggi

sebesar 3,81 dengan standar deviasinya sebesar 0,67359, sedangkan

Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai terendah adalah 10,60 dan nilai tertinggi sebesar 16,53. Sedangkan standar deviasinya

1,35345, sedangkan untuk rata-ratanya sebesar 13,2852.

Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

memiliki nilai terendah adalah 69,24 dan nilai tertinggi sebesar 98,46.

Sedangkan standar deviasinya 8,97759, sedangkan untuk rata-ratanya

sebesar 81,7143.

Non Performing Financing (NPF) memiliki nilai terendah adalah 0,00 dan nilai tertinggi sebesar 11,10. Sedangkan standar deviasinya

2,09099, sedangkan untuk rata-ratanya sebesar 3,5137.

Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki nilai terendah adalah 79,19 dan nilai tertinggi sebesar 99,11. Sedangkan standar deviasinya

4,74806, sedangkan untuk rata-ratanya sebesar 87,7711

2. Uji Statistik

a. Uji Ttest (Uji secara individu)

Metode analisis data yang diterapkan pada penelitian ini

menggunakan analisis linier berganda, data yang diperoleh dalam

penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS. Adapun hasil

yang diperoleh dari analisis regresi berganda pengaruh CAR,

BOPO, NPF dan FDR Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Syariah

Tabel 4.2 Uji t test Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.016 5.431 2.765 .009 LNCAR@ .002 .439 .000 .005 .996 LNBOPO @ -4.997 .582 -.869 -8.580 .000 LNNPF@ .038 .099 .037 .382 .705 LNFDR@ 1.442 .881 .127 1.637 .110 Dependent Variable: LNROA@

Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

1) Variabel CAR dengan t hitung 0,005 dan nilai signifikansi

0,996 yang artinya lebih besar dari nilai alfa 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa CAR secara statistik berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Dengan

demikian secara empiris H1 ditolak yang menyatakan bahwa

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

(ROA).

Hasil penelitian diatas didukung oleh penelitian yang dilakukan

Defri (2012), diketahui variabel Capital adequacy ratio

memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI. Dimana perhitungan uji secara parsial diporoleh t hitung

bahawa semakin tinggi tingkat pemenuhan kecukupan modal

(CAR) suatu bank tidak menjadi tolak ukur keberhasilan

manajemen bank dalam memeproleh untung yang tinggi. Dan

penelitian yang dilakukan oleh Fiscal (2014) hasil penelitian

menujukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhdap ROA, hal ini ditunjukkan oleh perhitungan

uji parsial yang memperoleh t hitung 0,515 dengan nilai

signifikansi sebesar 1,941 > 0,005 . Ini berarti BOPO memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

2) Variabel BOPO dengan t hitung -8,580 dan nilai signifikansi

0,000 yang artinya lebih kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa BOPO secara statistik berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Dengan demikian

secara empiris H2 diterima yang menyatakan bahwa BOPO

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

(ROA).

Hasil penelitian tersebut didukung dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Defri (2012) hasil penelitian menunjukkan

bahwa BOPO berpengaruh negatif dann signifikan terhadap

ROA pada perusahaan perbankan yang terdafatar di BEI, hal ini

ditunjukkan oleh perhitungan uji parsial yang memperoleh t

hitung sebesar -2,897 dengan nilai signifikansi sebesar 0,005

signifikan terhadap ROA. Dan penelitian yang dilakukan oleh

Sulindawati dkk (2015) hasil penelitian menujukkan bahwa

BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhdap ROA, hal ini

ditunjukkan oleh perhitungan uji parsial yang memperoleh t

hitung -6,492 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 .

Ini berarti BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA.

3) Variabel NPF dengan t hitung 0,382 dan nilai signifikansi 0,705

yang artinya lebih besar dari nilai alfa 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa NPF secara statistik berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Dengan

demikian secara empiris H3 ditolak yang menyatakan bahwa

NPF berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

Hasil penelitian diatas di dukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Litriyani (2016) hasil penelitian menujukkan

bahwa NPF berpengaruh positif dan tidak signifikan terhdap

ROA, hal ini ditunjukkan oleh perhitungan uji parsial yang

memperoleh t hitung 0,158 dengan nilai signifikansi sebesar

0,876 > 0,005 . Ini berarti NPF memiliki pengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap ROA. Dan penelitian yang dilakukan

oleh Septiarini (2015) hasil penelitian menujukkan bahwa NPF

ditunjukkan oleh perhitungan uji parsial yang memperoleh t

hitung 0,964 dengan nilai signifikansi sebesar 0,339 > 0,005 .

Ini berarti NPF memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ROA.

4) Variabel FDR dengan t hitung 1,637 dan nilai signifikansi

0,110 yang artinya lebih besar dari nilai alfa 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa FDR secara statistik berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Dengan

demikian secara empiris H3 ditolak yang menyatakan bahwa

FDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

(ROA).

Hasil penelitian diatas di dukung oleh penelitian yang

dilakukan Sulindawati dkk (2015) hasil penelitian menunjukkan

bahwa FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

ROA, hal ini ditunjukkan oleh hasil uji parsial yang

menunjukkan hasil t hitung sebesar 2,808 dengan nilai

signifikansi 0,007 < 0,05. Ini berarti FDR memiliki pengaruh

yang positif dan tidak signifikan terhadap ROA. Dan penelitian

yang dilakukan oleh Fiscal (2014) hasil penelitian menujukkan

bahwa FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhdap

ROA, hal ini ditunjukkan oleh perhitungan uji parsial yang

0,750 > 0,005 . Ini berarti BOPO memiliki pengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap ROA

b. Uji Ftest (Uji secara bersama-sama)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen / terikat. Penilaian berdasarkan nilai probabilitasnya. Jika

nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha 0,05 maka hipotesis

yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Namun, jika nilai

signifikansi lebih besar dari nilai alpha 0,05 maka hipotesis yang

diajukan ditolak dan dikatakan tidak signifikan (Ghozalli, 2013

:98). Berikut adalah hasil uji F dalam penelitian ini

Tabel 4.3

Hasil Uji F test

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 12.228 4 3.057 42.546 .000b Residual 2.730 38 .072 Total 14.958 42 a. Dependent Variable: LNROA@

b. Predictors: (Constant), LNFDR@, LNCAR@, LNNPF@, LNBOPO@

Sumber: data sekunder yang diolah 2017

Uji Anova atau Ftest terlihat nilai f hitung sebesar 42,546

dengan probabilitasnya jauh lebih kecil dibawah 0,05. Sehingga

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas

(ROA).

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin

besar nilai R2 mendekati 1, maka semakin baik hasil model

regresinya. Sebaliknya, jika nilai R2 mendekati 0 maka secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel independen

(Ghozalli, 2013 : 97). Hasil uji determinan (R2) pada persamaan 1

sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .904a .817 .798 .26805

a. Predictors: (Constant), LNFDR@, LNCAR@, LNNPF@, LNBOPO@

b. Dependent Variable: LNROA@

Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

Nilai R pada tabel tersebut menjelaskan tingkat hubungan

antar variabel independen dengan variabel dependen, artinya bahwa

CAR, BOPO, NPF dan FDR sebesar 90,4%.

Nilai Adjust R Square menjelaskan bahwa variabel independen CAR, BOPO, NPF dan FDR dapat menerangkan

variabel dependen yaitu ROA sebesar 0,798 atau sebesar 79,8%

sedangkan (100% - 79,8%) = 21,2 % diterangkan oleh variabel lain

diluar variabel regresi ini.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh capital adequacy ratio (X1), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (X2), non performing financing (X3) dan financing to deposit ratio (X4) terhadap profitabilitas (Y).

Persamaan regresi berganda dapat dicari dengan rumus sebagai

berikut (Bawono, 2006: 85) :

Y = β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+e

Di mana:

Y = Estimasi variabel dependen

β0 = Konstanta dari persamaan regresi

β 1,2,3,4 = Koefisien dari variabel independen (CAR, BOPO,

NPF dan FDR)

X1,2,3,4 = Variabel independen (CAR, BOPO, NPF, dan FDR)

Tabel 4.5 Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.016 5.431 2.765 .009 LNCAR@ .002 .439 .000 .005 .996 LNBOPO @ -4.997 .582 -.869 -8.580 .000 LNNPF@ .038 .099 .037 .382 .705 LNFDR@ 1.442 .881 .127 1.637 .110 Dependent Variable: LNROA@

Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat model persamaan regresi

linier berganda sebagai berikut:

Y = 15.016 + 0,002 X1 -4.997 X2 + 0,038 X3 + 1.442 X4 + 0,01

Yang Artinya:

a. Nilai Konstanta β0 = 15.016 diartikan bahwa ketika XI, X2, X3, X4

konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami

penurunan sebesar 15.016.

b. Nilai koefisien regresi variabel CAR (X1) = 0,002 artinya setiap

penambahan 1 point CAR (X1) akan meningkatkan Profitabilitas

(ROA) sebesar 0,002 dengan anggapan BOPO (X2) NPF (X3) dan

c. Nilai koefisien regresi variabel BOPO (X2) = -4.997 artinya setiap

penambahan 1 BOPO (X2) akan meningkatkan Profitabilitas

(ROA) sebesar -4.997 dengan anggapan CAR (X1) NPF (X3) dan

FDR (X4) tetap.

d. Nilai koefisien regresi variabel NPF (X3) = 0,038 artinya setiap

penambahan 1 point NPF (X3) akan meningkatkan Profitabilitas

(ROA) sebesar 0,038 dengan anggapan CAR (X1) BOPO (X2) dan

FDR (X4) tetap.

e. Nilai koefisien regresi variabel FDR (X4) = 1.442 artinya setiap

penambahan 1 point FDR (X4) akan meningkatkan Profitabilitas

(ROA) sebesar 1.442 dengan anggapan CAR (X1) BOPO (X2)

NPF (X3) tetap.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

varriabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Berikut merupakan

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1 (Consta nt) 6.466 .965 6.697 .000 CAR .015 .026 .031 .583 .563 .888 1.126 BOPO -.068 .005 -.913 - 13.71 6 .000 .559 1.789 NPF -.014 .021 -.041 -.639 .526 .604 1.656 FDR .006 .008 .044 .793 .433 .814 1.229 a. Dependent Variable: ROA

Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

multikolonieritas menunjukkan nilai tolerance mendekati angka 1

dan VIF disekitar 1 untuk setiap variabel. Hasil perhitungan

toleransi menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai toleransi kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada

kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 90%.

Hasil VIF menunjukkan tidak ada variabel independen yang

meminiliki nilai VIF lebih dari 10. Berdasarkan hasil uji

multikolonieritas tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua

masalah multikolonieritas, maka dapat digunakan dalam penelitian

ini.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas

(Ghozali, 2013). Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji Park

sebagai bahan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah

heteroskedastisitas pada penelitian ini. Hasil uji heteroskedastisitas

dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -110.001 45.430 -2.421 .020 LNCAR@ 6.499 3.675 .280 1.768 .085 LNBOPO @ 8.965 4.872 .401 1.840 .074 LNNPF@ -1.263 .830 -.320 -1.523 .136 LNFDR@ 12.494 7.369 .284 1.695 .098 a. Dependent Variable: LNRes1

Berdasarkan hasil tampilan ouput SPSS memberikan

koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang

signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa data model regresi

dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumya). Pengujian ini muncul karena residual tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lain. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas dari autokorelasi, maka dapat ditentukan

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat

menggunakan Uji Durbin-Watson dengan kriteria jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi. Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil uji autokorelasi:

Tabel 4.8 Uji autokorelasi Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .904a .817 .798 .26805 1.881

b. Dependent Variable: LNROA@

Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa hasil dari Durbin-

Watson sebesar 1,881 lebih besar dari 1,720 dan kurang dari 2,28.

Maka dapat disimpulkan tidak ada gejala autokorelasi.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel dependen dan independen atau keduannya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Peneliti menggunakan

Kolmogorov-smirnov untuk melakukan Uji normalitas dengan nilai yang pasti. Adapun uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.9

berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 43

Normal Parametersa,b

Mean .0000000 Std. Deviation 2.13259459 Most Extreme Differences Absolute .114 Positive .075 Negative -.114 Kolmogorov-Smirnov Z .748 Asymp. Sig. (2-tailed) .630 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa data

berdistribusi normal. Karena nilai Kolmogorov-Smrinov sebesar 0,748 dan sebesar 0,630 lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan data residualnya terdistribusi normal, karena nilai

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan data, pegolahan data, dan analisis data mengenai pengaruh

Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (FDR), Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas (ROA), maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel CAR dengan t hitung 0,005 dan nilai signifikansi 0,996 yang

artinya lebih besar dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

CAR secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA). Dengan demikian secara empiris H1 ditolak yang

menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

2. Variabel BOPO dengan t hitung -8,580 dan nilai signifikansi 0,000

yang artinya lebih kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

BOPO secara statistik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA). Dengan demikian secara empiris H2 diterima

yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas (ROA).

3. Variabel NPF dengan t hitung 0,382 dan nilai signifikansi 0,705 yang

secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA). Dengan demikian secara empiris H3 ditolak yang

menyatakan bahwa NPF berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas (ROA).

4. Variabel FDR dengan t hitung 1,637 dan nilai signifikansi 0,110 yang

artinya lebih besar dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

FDR secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA). Dengan demikian secara empiris H3 ditolak yang

menyatakan bahwa FDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

B. Saran

1. Proftiabilitas (ROA) yang dimiliki Bank Syariah Mandiri sudah cukup

baik, karena setiap triwulanya terus mengalami peningkatan meskipun

tidak terlalu besar, tetapi untuk lebih dapat meningkatkan ROA atau

profitabilitas bisa dengan cara memperbaiki kualitas aktiva produktif,

meminimalkan biaya operasional dan memasimalkan pendapatan

operasional.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan peelitian yang terkait

profitabilitas (ROA) perlu melihat faktor-faktor lain atau

mengembangkan lebih banyak menggunakan variabel independen dan

juga dapat menambahkan variabel baru seperti moderasi, intevening

DAFTAR PUSTAKA

Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan yang Terdaftar di BEI.

Jurnal Manajemen.Vol 1. No 01.

Dewi, E. P., Herawati, N.T., Sulindawarti, L.G.E. 2015. Analsis Pengaruh NIM, BOPO, LDR, Dan NPL Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank U mum Nasional yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2 013). Jurnal Akuntansi Program S1. Vol 3. No 1.

Fiscal, Y. Lusiana, L. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas BPR (Studi Kasus pada BPR di Provinsi Lampung Tahun 2010-2012). Jurnal Akuntansi & Keuangan.

Vol 5. No 2. Hal 127-158.

Lemiyana. Litriani, E. 2016. Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah. Jurnal I-economic. Vol 2. No 1. Lestari, P. V., Septiani, R. 2016. Pengaruh Npl dan Ldr Terhadap Profitabilitas

dengan Car Sebagai Variabel Mediasi pada PT BPR Pasarraya Kuta. E- Jurnal Manajemen Unun. Vol 5, No 1. Hal 293-324.

Masdupi, E. Defri.2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis. Vol 1. No 1.

Mukti. 2016. Pengaruh BOPO dan FDR Terhadap Profitabilitas BPR Syariah Dengan Resiko Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening ( Studi Empiris Pada Bank Rakyat Syariah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2012-2015). Jurnal

Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta: Lumbung Ilmu.

Septiarini, D, F., Widyaningrum, L. 2015. Pengaruh Car, Npf, Fdr, dan Oer Terhadap Roa Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Periode Januari 2009 hingga Mei 2014. Jurnal Jeest. Vol 2 . No 12.

Sumarlin. 2016. Analisis Pengaruh Inflasi, Car, Fdr, Bopo, dan Npf Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah. Jurnal. Vol 6. No 2. Hal 296-313.

Suryani. 2011. Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal. Vol 19. No 1

2012. Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia (Rasio Keuangan pada BUS dan UUS Periode 2008- 2010). Jurnal E-Conomica. Vol 2. No 2.

Syaichu, M., Wibowo, E. W. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Car, Bopo, Npf, Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Journal of Management. Vol 2. No 2. Hal 1-10.

Ubaidillah. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabiltas Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi islam. Vol 4. No 1.

Wibisono, M. Y. 2017. Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, Terhadap ROA yang di Mediasi Oleh NOM. Jurnal Bisnis & Manajemen. Vol 17. No 1. Hal 41- 62.

Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

TRIWULAN BULAN CAR BOPO NPF FDR ROA 1 Mar-06 12,67 90,28 3,7 87,03 1,26 Jun-06 11,51 80,84 3,16 92,92 1,1 Sep-06 11,95 85,32 4,97 93,7 0,95 Des-06 12,56 83,84 4,64 88,54 1,1 2 Mar-07 16,53 76,49 4,9 85,71 2,03 Jun-07 14,8 79,56 4,56 94,03 1,75 Sep-07 13,71 80,96 3,89 92,79 1,65 Des-07 12,43 81,34 3,39 91,83 1,53 3 Mar-08 12,3 86,6 2,63 91,05 2,05 Jun-08 12,28 77,89 2,15 89,21 1,94 Sep-08 11,54 78,13 2,22 99,11 1,91 Des-08 12,66 78,71 2,37 89,12 1,83 4 Mar-09 14,73 72,05 2,15 86,85 2,08 Jun-09 14 73,83 1,92 87,03 2 Sep-09 13,3 74,05 2,16 87,93 2,11 Des-09 12,39 73,76 1,34 83,07 2,23 5 Mar-10 12,5 74,66 6 83,93 2,04 Jun-10 12,43 73,15 0,88 83,93 2,22 Sep-10 11,47 71,84 1,45 85,16 2,3 Des-10 10,6 74,97 1,29 86,31 2,21 6 Mar-11 11,88 73,03 1 82,54 2,22

Jun-11 11,24 74,02 3,49 84,06 2,12 Sep-11 11,6 73,85 1,26 88,52 2,03 Des-11 14,57 76,44 2,42 86,03 1,95 7 Mar-12 13,97 70,47 0,86 87,25 2,17 Jun-12 13,66 70,11 3,04 92,21 2,25 Sep-12 13,15 71,14 3,1 93,9 2,22 Des-12 13,82 73 2,82 94,4 2,25 8 Mar-13 15,29 69,24 1,55 95,61 2,56 Jun-13 14,16 81,63 11,1 94,22 1,79 Sep-13 14,33 87,53 3,4 91,29 1,51 Des-13 14,1 84,03 2,29 89,37 1,53 9 Mar-14 14,9 81,99 4,88 90,34 1,77 Jun-14 14,86 93,03 3.90 89,91 0,66 Sep-14 15,53 93,02 6,76 85,68 0,8 Des-14 14,76 98,46 4,29 82,13 0,17 10 Mar-15 15,12 91,57 6,81 81,67 0,81 Jun-15 11,97 96,16 4,7 85,01 0,55 Sep-15 11,84 93,93 4,34 84,49 0,42 Des-15 14,01 94,12 4,92 79,19 0,59 11 Mar-16 13,39 94,44 6,42 80,16 0,56 Jun-16 13,69 93,76 5,58 82,31 0,62 Sep-16 13,5 97,41 3,63 80,4 0,6

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.466 .965 6.697 .000 CAR .015 .026 .031 .583 .563 .888 1.126 BOPO -.068 .005 -.913 -13.716 .000 .559 1.789 NPF -.014 .021 -.041 -.639 .526 .604 1.656 FDR .006 .008 .044 .793 .433 .814 1.229 a. Dependent Variable: ROA

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .951a .903 .894 .21973 1.583 a. Predictors: (Constant), FDR, CAR, NPF, BOPO

b. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .904a .817 .798 .26805 1.881 a. Predictors: (Constant), LNFDR@, LNCAR@, LNNPF@, LNBOPO@

Uji Hetetoskedastisitas (uji park)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -110.001 45.430 -2.421 .020 LNCAR@ 6.499 3.675 .280 1.768 .085 LNBOPO@ 8.965 4.872 .401 1.840 .074 LNNPF@ -1.263 .830 -.320 -1.523 .136 LNFDR@ 12.494 7.369 .284 1.695 .098 a. Dependent Variable: LNRes1

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 43

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.13259459

Most Extreme Differences

Absolute .114 Positive .075 Negative -.114 Kolmogorov-Smirnov Z .748 Asymp. Sig. (2-tailed) .630 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .904a .817 .798 .26805 a. Predictors: (Constant), LNFDR@, LNCAR@, LNNPF@, LNBOPO@ b. Dependent Variable: LNROA@

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 12.228 4 3.057 42.546 .000b Residual 2.730 38 .072

Total 14.958 42 a. Dependent Variable: LNROA@

b. Predictors: (Constant), LNFDR@, LNCAR@, LNNPF@, LNBOPO@

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.016 5.431 2.765 .009 LNCAR@ .002 .439 .000 .005 .996 LNBOPO@ -4.997 .582 -.869 -8.580 .000 LNNPF@ .038 .099 .037 .382 .705 LNFDR@ 1.442 .881 .127 1.637 .110 a. Dependent Variable: LNROA@

Dokumen terkait