• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

Data penelitian dibantu dengan software SPSS versi 19 dimana peneliti melakukan transformasi data dalam bentuk Logaritma Natural (Ln). Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis.

4.2.1 Analisis Statistik Deskripif

Statistik deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian (Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hasil uji statistik deskriptif disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Hasil analisis statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPF 30 ,10 6,84 2,9510 1,66911 Ln_JKBUS 30 2,71 6,76 5,3763 1,14595 Ln_SBIS 30 23,12 29,96 27,0277 1,37042 Ln_DPK 30 27,05 31,72 29,9343 1,26678 Ln_P.MUR 30 25,39 31,15 29,3340 1,43125 Valid N (listwise) 30

Sumber : Data Olahan Peneliti, Lampiran 3.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif tersebut, maka variabel Non Performing Financing (NPF) diperoleh nilai minimum 0,10terdapat pada Bank Central Asia Syariah, nilai maksimum 6,84 terdapat pada Bank Syariah Mandiri, rata - rata 2,9510 dan standart deviasi 1,66911. Nilai rata - rata variabel Non Performing Financing (NPF) lebih besar dari pada standart deviasi, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Variabel Jumlah Kantor Bank Syariah diperoleh nilai minimum 2,71 terdapat pada Bank Central Asia Syariah, nilai maksimum 6,76 terdapat pada Bank Syariah Mandiri, rata - rata 5,3763 dan standart deviasi 1,14595. Nilai rata - rata variabel Jumlah Kantor Bank Syariah lebih besar dari pada standart deviasi, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) diperoleh nilai minimum 23,12 terdapat pada Bank Negara Indonesia Syariah, nilai maksimum 29,96 terdapat pada Bank Syariah Mandiri, rata - rata 27,0277 dan standart deviasi 1,37042. Nilai rata - rata variabel Sertifikat Bank Indoensia

Syariah (SBIS) lebih besar dari pada standart deviasi, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) diperoleh nilai minimum 27,05 terdapat pada Bank Central Asia Syariah, nilai maksimum 31,72 terdapat pada Bank Syariah Mandiri, rata - rata 29,9343 dan standart deviasi 1,26678. Nilai rata - rata variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih besar dari pada standart deviasi, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

Sedangkan variabel pembiayaan murabahah diperoleh nilai minimum 25,39 terdapat pada Bank Central Asia Syariah, nilai maksimum 31,15 terdapat pada Bank Syariah Mandiri , rata - rata 29,2660 dan standart deviasi 1,40362. Nilai rata - rata variabel pembiayaan murabahah lebih besar dari pada standart deviasi, hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini digunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji Kolmogrov Smirnov. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai Signifikansi lebih dari 0,05 maka variabel berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka variabel

tidak berdistribusi normal. Hasil uji one - sampel kolmogrov - smirnov disajikan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji Kolmogrov - Smirnov Test

Berdasarkan hasil ujiKolmogrov - SmirnovTest pada tabel 4.2 diatas diperoleh nilai Asymptotic Significanse lebih besar dari 0,05 untuk semua variabel yang diuji yaitu : Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hal ini mengindikasikan bahwa data variabel - variabel yang dilakukan dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (Independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolinearitas didalam model regresi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NPF Ln_JKBUS Ln_SBIS Ln_DPK Ln_P.MUR

N 30 30 30 30 30 Normal Parametersa,b Mean 2,9510 5,3763 27,0277 29,9343 29,3340 Std. Deviation 1,66911 1,14595 1,37042 1,26678 1,43125 Most Extreme Differences Absolute ,090 ,201 ,139 ,089 ,160 Positive ,084 ,114 ,099 ,079 ,102 Negative -,090 -,201 -,139 -,089 -,160 Kolmogorov-Smirnov Z ,493 1,101 ,759 ,488 ,876

Asymp. Sig. (2-tailed) ,968 ,177 ,613 ,971 ,427

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95% jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Hasil Uji Multikolinearitas disajikan pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 10,099 3,695

NPF -,004 ,069 -,005 ,481 2,080

Ln_JKBUS ,656 ,151 ,525 ,210 4,758

Ln_SBIS -,013 ,065 -,013 ,794 1,259

Ln_DPK ,537 ,136 ,476 ,215 4,654

a. Dependent Variable: Ln_P.MUR

Sumber : Data Olahan Peneliti, Lampiran 5

Berdasarkan hasil Uji Multikolinearitas pada tabel 4.3 diatas diperoleh nilai Tolerance untuk semua variabel Independen yang diteliti lebih besar dari 0,10 dan juga diperoleh nilai Variance Inflation factor (VIF) untuk semua variabel Independen yang diteliti lebih kecil 10 (VIF < 10), maka dapat disimpulkan tidak ada gejala Multikolinearitas terhadap variabel Independen yang diteliti.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji Autokerelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi pada penelitian ini menggunakan Uji Durbin Watson (DW). Hasil Uji Durbin Watson disajikan pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Mo del R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,961a ,923 ,910 ,42850 2,092

a. Predictors: (Constant), Ln_DPK, Ln_SBIS, NPF, Ln_JKBUS b. Dependent Variable: Ln_P.MUR

Sumber : Data Olahan Peneliti, Lampiran 6

Berdasarkan hasil Uji Durbin Watson pada tabel 4.4 di atas bahwa nilai Durbin Watson (DW) 2,092, N = 30, k = 4, dU = 1,739 dan dL 1,143. Karena nilai DW 2,092 lebih besar dari batas atas (dU) 1,739 dan lebih kecil dari (4 - 1,739 = 2,261). Dapat dituliskan 1,739 < 2,092 < 2,261 maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot. Jika ada pola tertentu maka terjadi Heteroskedastisitas. Adapun hasil dari uji Heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data olahan peneliti, lampiran 7

Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas tersebut tidak ditemukan titik – titik yang membentuk suatu pola yang teratur sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak terjadi Heteroskedastisitas pada uji regresi yang dilakukan pada penelitian ini.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini analisis regresi linier berganda ditunjukkan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel dengan variabel terikat dengan menggunakan Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah. Adapun hasil dari analisis regresi linier berganda ditampilkan pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10,099 3,695 2,733 ,011 NPF -,004 ,069 -,005 -,062 ,951 Ln_JKBUS ,656 ,151 ,525 4,329 ,000 Ln_SBIS -,013 ,065 -,013 -,205 ,839 Ln_DPK ,537 ,136 ,476 3,965 ,001

a. Dependent Variable: Ln_P.MUR

Sumber : Data Olahan Peneliti, Lampiran 8

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut dapat diketahui persamaan regresi linier berganda yaitu:

Y = 10,099 – 0,004NPF + 0,656JKBUS - 0,013SBIS + 0,537DPK + e Dari persamaan regresi berganda dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta ( menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen memiliki nilai 0 maka pembiayaan murabahah sebesar 10,099. 2. Nilai koefisien Non Performing Financing (NPF) sebesar -0,004. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan Non Performing Financing (NPF) satu-satuan maka pembiayaan murabahah akan turun sebesar 0,004 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 3. Nilai koefisien Jumlah Kantor Bank Syariah sebesar 0,656. Hal ini

satu-satuan maka pembiayaan murabahah akan naik sebesar 0,656 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 4. Nilai koefisien Sertifikat Bank Indonesia Syariah sebesar -0,013. Hal ini

mengandung arti bahwa setiap kenaikan Sertifikat Bank Indonesia Syariah satu-satuan maka pembiayaan murabahahakan turun sebesar 0,013 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. 5. Nilai koefisien Dana Pihak Ketiga sebesar 0,537. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan Dana Pihak Ketiga satu-satuan maka pembiayaan murabahah akan naik sebesar 0,537 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel – variabel bebas secara individu (parsial) terhadap variabel terikat. Adapun hasil Uji t disajikan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji t

Sumber : Data Olahan Peneliti, Lampiran 9

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10,099 3,695 2,733 ,011 NPF -,004 ,069 -,005 -,062 ,951 Ln_JKBUS ,656 ,151 ,525 4,329 ,000 Ln_SBIS -,013 ,065 -,013 -,205 ,839 Ln_DPK ,537 ,136 ,476 3,965 ,001

Bedasarkan hasil Uji t pada tabel 4.6 diatas bahwa :

1. NPF mempunyai angka signifikansi sebesar 0,951, karena nilai signifikansi nilai uji t lebih besar dari 0,05 dan nilai uji t negatif maka H0 diterimasehingga tidak terdapat pengaruhantara NPF dan pembiayaan murabahah.

2. JKBUS mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000, karena nilai signifikansi nilai uji t lebih kecil dari 0,05 dan nilai uji t positif maka Ha diterima sehingga terdapat pengaruhantara JKBUS dan pembiayaan murabahah.

3. SBIS mempunyai angka signifikansi sebesar 0,839, karena nilai signifikansi nilai uji t lebih besar dari 0,05 dan nilai uji t negatif maka H0 diterima sehingga tidak terdapat pengaruhantara SBIS dan pembiayaan murabahah.

4. DPK mempunyai angka signifikansi sebesar 0,001, karena nilai signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan nilai uji t positif maka Haditerima terdapat pengaruh antara DPK dan pembiayaan murabahah.

4.2.4.2 Uji F

Uji F bertujuan untuk membuktikan apakah pengaruh dari variabel independen secara simultan memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Adapun hasil uji F disajikan pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 54,816 4 13,704 74,634 ,000a

Residual 4,590 25 ,184

Total 59,406 29

a. Predictors: (Constant), Ln_DPK, Ln_SBIS, NPF, Ln_JKBUS b. Dependent Variable: Ln_P.MUR

Sumber : Data Olahan Peneliti, Lampiran 10

Berdasarkan hasil uj F pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa nilai Signifikansi uji F sebesar 0,000, karena nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 0,05 maka Ha dapat diterima sehingga terdapat pengaruh secara simultan antara Non Performing Financing (NPF), Jumlah kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi )

Uji Koefisien Determinasi ) bertujuan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Adapun hasil uji Koefisien Determinasi ) disajikan pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Hasil uji Koefisien Determinasi )

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,961a ,923 ,910 ,42850 2,092

a. Predictors: (Constant), Ln_DPK, Ln_SBIS, NPF, Ln_JKBUS b. Dependent Variable: Ln_P.MUR

Berdasarkan hasil uji Koefisien Determinasi ) pada tabel 4.8 diatas bahwa nilai Koefisien Determinasi )pada penelitian ini adalah 0,923 yang berarti sebanyak 92,3% variasi pembiayaan murabahah dapat dijelaskan oleh perubahan variasi Non Performing Financing (NPF), Jumlah kantor Bank Syariah, Sertifikat Bnak Indonesia Syariah (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan sisanya 7,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelian ini seperti inflasi, FDR, DER dan ROE.

Dokumen terkait