• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Rekruitment Anggota Baru Induk Koperasi Syariah (INKOPSYAH-BMT)

BAB V : Penutup.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG POLA PEREKRUTAN ANGGOTA BARU PADA INDUK KOPERASI SYARIAH (INKOPSYAH-BMT)

A. Pola Rekruitment

1. Pengertian Pola Rekruitment Anggota

Sebelum memasuki pembahasan yang lebih luas, maka perlu dipahami terlebih dahulu tentang pengertian masalah yang akan dibahas.

Kata "pola"dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya bangun, bentuk, rupa atau sistem.1 Sedangkan kata "pola" dalam kamus besar bahsa Indonesia terbaru artinya corak tenun, corak batik, potongan kertas yang di pakai untuk memotong bakal baju, model.2 Pada pembahasan ini maka pola lebih tepat diartikan sebagai bentuk, karena memiliki keterkaitan dengan kata yang dirangkulnya yaitu pola rekruitment, yang berarti bentuk rekruitment.

Rekruitment pada hakekatnya merupakan Proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Proses ini dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka di serahkan atau di kumpulkan. Hasilnya adalah merupakan sekumpulan pelamar calon karyawan baru untuk di seleksi dan dipilih. Selain itu rekruitment juga dapat dikatakan sebagai proses untuk

1

Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta:PT Gramedia pustaka

utama,2007) h. 482 2

Tim prima pena, kamus Besar Bahasa Indonesia kamus terbaru, (Jakarta; Gitamedia press, 2009) h. 619

mendapatkan sejumlah SDM (karyawan) yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan.3

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Yang dapat menjadi anggota keperasi ialah setiap orang atau individu yang mampu melakukan tindakan hukum atau koerasi yang memenuhi parsyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi.4

Rekruitment adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang di perlukan guna menutupi kekurangan yang di identifikasi dalam perencanaan kepegawaian.5

Rekruitment atau penarikan anggota adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja atau seseorang, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan atau lembaga. Menurut Edwin B. Flippo

“ Recrutment is the proses of searching for prospective employees and stimulating them to apply for job in the organizational”.

(Penarikan adalah proses pencariaan dan penarikan para calon pegawai yang mampu bekerja dalam organisasi). Jadi, penarikan adalah

3

Rivai dan Sagala, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan,

(Jakarta:RajaWali Pers, 2009) edisi 2, h. 148 4

Tiktik sartika partomo dan Abd. Rachaman soejoedono, Ekonomi Skala Kecil atau mengah dan koperasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) h. 58

5

Ambar teguh sulistiyani dan Rosidah, Manajeman Sumber Daya Manusia, konsep,teori dan pengembangan dalam konteks organisasi public, ( yogyakarta: Graha ilmu, 2009), edisi 2, h. 168.

15

usaha mencari dan menarik tenaga kerja agar melamar lowongan kerja yang ada pada suatu perusahaan.6

Dasar penarikan harus ditetapkan terlebih dahulu supaya para pelamar yang memasukan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang diminatinya. Dasar penarikan harus berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job Specification harus diuraikan secara terinci dan jelas agar para pelamar mengetahui kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar dan pedoman penarikan karyawan yang diterima akan sesuai dengan pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan tersebut. Job Specification juga berlaku bagi perekrutan anggota baru yang dilakukan oleh koperasi.

Tujuan rekruitment anggota adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan atau lembaga (koperasi) dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan atau anggota dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik. 2. Proses dan Sumber-sumber Rekruitment Anggota

Berdasarkan analisis pekerjaan dan permintaan para manajer yang membutuhkan itulah para rekruitment akan mengidentifikasi lowongan pekerjaan. Setelah lowongan tersebut teridentifikasi maka rekruter mempelajari persyaratan dengan meriview info analisis pekerjaan yang khususnya deskripsi atau uraian pekerjaan dan spesifikasi tugas. Dalam proses

6

Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumu

ini para rekruter akan menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan apa yang diinginkan.7

a. Sumber Internal perusahaan atau lembaga, yakni SDM yang ditarik (diterima) adalah berasal dari perusahaan atau lembaga itu sendiri. Dengan cara ini perusahaan mencari karyawan atau anggota yang ada di dalam lingkungan sendiri untuk ditempatkan di posisi tertentu.

1) Keuntungan merekrut dari dalam perusahaan atau koperasi - Tidak terlalu mahal

- Dapat memelihara loyalitas dan mendorong usaha yang lebih besar antara para karyawan perusahaan.

- Sudah terbiasa dengan suasana perusahaan atau lembaga sendiri. 2) Kelemahan merekrut dari dalam perusahaan atau koperasi

- pembatasan terhadap bakat- bakat - Mengurangi peluang

- Dapat meningkatkan perasaan puas diri b. Sumber ekternal di dalam negeri perekrutan melalui:

1) Walk-ins, dan Write-ins (Pelamaran yang datang dan menulis sendiri), Walk-ins yaitu seseorang datang ke departemen SDM untuk mengetahui lowongan pekerjaan apa yang sedang di cari, sedangkan Write-ins, yaitu pelamar menulis blanko pertanyaan yang disediakan perusahaan.

7

Rivai dan Sagala, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan,

17

2) Rekomendasi dari karyawan atau anggota (teman, anggota keluarga karyawan itu sendiri, atau karyawan- karyawan perusahaan lain). Para karyawan perusahaan atau lembaga lain bisa merekomendasikan pencari pekerjaan kepada departemen SDM. Metode ini mempunyai beberapa kebaikan: Pertama, karyawan yang memberikan rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahuluan; kedua, perusahaan memperoleh informasi lengkap dari pemberian rekomendasi tentang pelamar; ketiga, karyawan akan cenderung merekomendasikan teman- temannya yang mempunyai kebiasaan dan sikap yang hampir sama dan; keempat, pelamar telah mengetahui karakteristik perusahaan dari karyawan pemberi rekomendasi. Meskipun teknik legal dan baik, perusahaan harus berhati dalam penggunaannya, karena masalah utamanya adalah kecenderungan diskriminasi berdasarkan kesamaan agama, ras, suku, almamater dan lain sebagainya.

3) Pengiklanan (surat kabar, majalah, televisi, radio dan media lainnya). Pengiklanan merupakan salah satu metode yang sangat efektif untuk penarikan. Ada dua jenis penarikan, yaitu pertama, mengurangi pekerjaan dan keuntungan, mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara melamar. Sedangkan yang kedua adalah pelamar yang berminat diminta untuk mengirim lamaran mereka ke P. O. Box dengan nomor tertentu pada kantor pos atau pada e-mail atau pada perusahaan surat kabar. Pengiklanan untuk menarik

melalui media- media lain, seperti papan pengumuman, televisi, dan radio jarang digunakan karena hasil- hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan pengeluaran- pengeluarannya.

4) Lembaga – lembaga pendidikan dan pelatihan yang menggunakan tenaga kerja khusus yang menghasilkan SDM yang berkualitas dan siap kerja.

5) Program pelatihan kerja yang diselenggarakan pihak swasta biasanya juga sebagai lembaga yang secara khusus menyediakan jasa pelatihan tertentu.

6) Open house. Suatu penarikan yang relatif baru adalah penyelenggaraan open house. Orang di sekitar perusahaan atau lembaga di undang untuk mengunjungi dan melihat fasilitas- fasilitas perusahaan atau lembaga, memperoleh penjelasan- penjelasan, dan mungkin menonton pemutaran film mengenai perusahaan. Dengan cara ini, orang-orang diharapkan tertarik untuk bekerja di perusahaan. Metode ini terutama berguna untuk menari para karyawan dengan keterampilan yang langka yang sumber suplainya terbatas.8

3. Kendala-kendala dan Alasan adanya Rekruitment

Agar proses penarikan berhasil, perusahaan perlu menyadari berbagai kendala yang bersumber dari organisasi, pelaksanaan penarikan, dan lingkungan eksternal. Kendala- kendala yang dihadapi setiap perusahaan atau

8

Rivai dan Sagala, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta:RajaWali Pers, 2009) edisi 2, h. 151-155

19

lembaga tidak sama, tetapi umumnya kendala itu meliputi kebijakan organisasi, persyaratan jabatan, metode pelaksanaan penarikan, kondisi tenaga kerja, soldaritas perusahaan, dan lingkungan eksternal.9

a. Kebijakan- kebijakan organisasi

Berbagai kebijakan organisasi merupakan cermin utama berhasil atau tidaknya penarikan calon pegawai. Kebijakan organisasi yang akan mempengaruhi penarikan adalah kebijakan mengenai kompensasi dan kesejahteraan, promosi, status karyawan, dan sumber tenaga kerja.

1) Kebijakan kompensasi dan kesejahteraan

Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang cukup besar serta adil, pelamar akan semakin banyak. Sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan rendah, pelamar akan sedikit.

2) Kebijakan Promosi

Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas maka pelamar semakin banyak. Sebaliknya jika kesempatan untuk promosi sangat terbatas, pelamar akan sedikit. Promosi merupakan idaman setiap karyawan karena dengan promosi berarti statis dan pendapatan akan bertambah besar.

3) Kebijakan sumber tenaga kerja

Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber dari tenaga kerja lokal maka pelamar sedikit. Sebaliknya jika tenaga kerja

9

Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumu

yang akan diterima bersumber dari seluruh Nusantara maka pelamar akan semakin banyak.

b. Persyaratan jabatan

Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar semakin sedikit. Sebaliknya jika persyaratannya sedikit, pelamar akan semakin banyak.

c. Metode pelaksanaan penarikan

Semakin terbuka penarikan melalui surat kabar, radio, atau TV pelamar semakin banyak. Sebaliknya semakin tertutup penarikan, pelamar semakin sedikit.

d. Kondisi pasar tenaga kerja

Semakin besar penawaran tenaga kerja semakin banyak pula pelamar. Sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit, pelamar juga sedikit.

e. Solidaritas perusahaan

Solidaritas perusahaan di artikan besarnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, misalnya besarnya perusahaan. Jika solidaritas perusahaan besar, pelamar semakin besar. Sebaliknya jika solidaritas perusahaan rendah, pelamar sedikit.

f. Kondisi-kondisi lingkungan eksternal

Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan saingan banyak, pelamar akan sedikit. Sebaliknya jika tingkat pertumbuhan perekonomian kecil, pelamar semakin banyak.

21

Selain kendala yang di hadapi tersebut ada beberapa tantangan yang berhubungan dengan rekruitment, yaitu:

a. Para rekruter menghadapi permasalahan dalam menarik pelamar,

b. Departemen SDM harus terus menemukan kebutuhan pelanggannya, manajer operasi yang memiliki pekerjaan harus diisi,

c. Kompetisi SDM menyebabkan para manajer menerima calon yang belum kualified sehingga perlu perlatihan-pelatihan pengembangan yang lebih intensif.

Ada beberapa alasan yang mendorong suatu organisasi melakukan rekruitment:10

a. Berdirinya organisasi baru

b. Ada nya perluasan kegiatan organisasi

c. Terciptanya pegawai atau anggota dan kegiatan-kegiatan baru d. Adanya pegawai atau anggota yang pindah ke organisasi lainnya.

e. Adanya pegawai atau anggota yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan punitife.

f. Adanya pegawai atau anggota yang berhenti karena memasuki usia pensiun

g. Adanya pegawai atau anggota yang meninggal dunia.

10

Ambar teguh sulistiyani dan Rosidah, Manajeman Sumber Daya Manusia, konsep,teori dan pengembangan dalam konteks organisasi public, ( yogyakarta: Graha ilmu, 2009), edisi 2, h. 168.

Konsep Penarikan atau rekruitment11 Tabel 1.1 2 Sumber - Internal - Eksternal Penarikan atau Recruitmen 1 Dasar - Job Specification - Peraturan pemerintah 4 Kendala - Internal - Eksternal organisasi 3 Metode - Tertutup - Terbuka

Konsep Penarikan atau rekruitment terdiri dari empat bagian yang pertama dasar yang terdiri dari job specifiation dan peratiran pemerintah, yang ke dua Sumber internal dan eksternal, sedangkan yang ke tiga dengan metode tertutup dan metode terbuka dan kendala yang di hadapi dalam rekruitment adalah dari internal dan dari eksternal organisasi.

B. Induk Koperasi

1. Ruang Lingkup Induk Koperasi

Menurut undang-undang Koperasi No. 12 tahun 1967 : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,

11

Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumu

23

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas azaz kekeluargaan. Jika di runut dari suku katanya pengertian Koperasi adalah singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi yang didirkan menurut undang-undang koperasi tersebut di atas dibagi dalam empat tingkat:12

a. Koperasi Primer, yaitu koperasi yang beranggotakan orang-orang dan mempunyai sekurang-kurangnya 20 orang anggota.

b. Pusat Koperasi, yaitu yang anggotanya terdiri dari sekurang-kurangnya 5 koperasi primer, yang telah berbadan hukum serta mempunyai sangkut-paut dalam usahanya.

c. Gabungan Koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari sekurang-kurangnya 3 pusat koperasi yang telah berbadan hukum d. Induk Koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari

sekurang-kurangnya 2 gabungan koperasi, yang telah berbadan hukum.

Induk koperasi adalah kumpulan-kumpulan koperasi(BMT) yang sudah berbadan hukum. Dimana tugasnya adalah penghimpun dana, Penyalur dana dan distribusi pendapatan.

Untuk mendirikan sebuah koperasi harus dibuatkan akta pendiriannya yang otentik (notaries), yang memuat anggaran dasar koperasi yang bersangkutan. Akta pendirian yang telah disahkan diumumkan oleh pejabat yang mengesahkan itu di dalam Berita Negara.

12

Arianto, Pengertian Koperasi, artikel di akses pada 17 juni 2010 dari http://www.sobatbaru.blogspot.co.id

Modal koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya, termasuk cadangan serta simber-sumber lain. Simpanan anggota di dalam koperasi, yang merupakan modal bagi koperasi, terdiri atas :

a. Simpanan Pokok, yaitu jumlah nilai uang tertentu, yang merupakan modal pokok koperasi, yang harus disetor oleh tiap anggota kepada koperasi pada waktu masuk menjadi anggota (besar nilanya bagi semua anggota adalah sama)

b. Simpanan Wajib, yaitu jumlah tertentu, yang diwajibkan kepada anggota membayar pada waktu dan kesempatan tertentu;

c. Simpanan Sukarela, yaitu suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota atau bukan anggota kepada koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan.

2. Pengertian koperasi

Secara umum koperasi adalah suatu badan usaha di bidang perekonomian, beranggotakan secara sukarela, atas dasar persamaan hak, bekerja sama melakukan sesuatu usaha dengan bertujuan memenuhi kebutuhan para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.13 Koperasi merupakan terjemahan dari kata coorperative memiliki suatu bentuk kerja sama antar individu di dalam biang ekonomi. Sebagaimana organisasi, koperasi termasuk ke dalam bentuk badan usaha formal yang keberadaannya diakui oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Koperasi menjalankan

13

25

satu atau beberapa usaha di bidang ekonomi. Tujuan koperasi melakukan kegiatan usaha semata-mata mencari keuntungan tetapi untuk mempertinggi kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitarnya. Tidak semua hasil usaha yang diperoleh dibagikan kepada anggota, sebagian disimpan sebagai cadangan dan dana sosial yang dapat digunakan untuk mempertinggi kesejahteraan masyarakat.

Semangat kebersamaan dan kegotongroyongan merupakan harapan optimis untuk tumbuh subur dan perkembangan koperasi di negara kita. Koperasi sebagai sebuah lembaga memiliki peran ganda, sebagai lembaga bisnis yang menjunjung nilai-nilai setia kawanan sosial. Agar koperasi secara ekonomi bisa bertahan hidup, perlu terus mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan kepercayaan dari dan oleh serta untuk para anggotanya. Sebab kepercayaan akan kemampuannya sendiri yang dapat bertindak untuk memajukan koperasi dan setia koperasi yang diikutinya. Untuk memelihara eksistensi dan keberlangsungan koperasi diperlukan kesadaran anggota dan kemampuan pengurus dan manajemen dalam memadukan berbagai kepentingan di dalamnya.14

C. Koperasi Syariah

1. Pengertian Koperasi Syariah

Di dalam operasionalnya Koperasi Syariah sama saja seperti Bank Syariah lainnya. Koperasi syariah harus mengikuti atau berpedoman

14

Dakwah, Jurnalis kajian Dakwah dan Komunikasi (Jakarta:FDK UIN Syarif

kepada praktek-praktek usaha yang dilakukan Rusulullah, bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelunya tetapi tidak dilarang oleh Rasullah atau bentuk-bentuk usaha baru sebagai hasil ijtihad para ulama yang tidak menyimpang dari Al- Qur’an dan Al Hadis.15

Membentuk koperasi memang diperlukan keberanian dan kesamaan visi dan misi di dalam intern pendiri. mendirikan koperasi syariah akan memerlukan perencanaan yang cukup bagus agar tidak berhenti di tengah jalan.

Mendirikan koperasi syariah harus memiliki modal awal, modal awal ini dikumpulkan dari anggota koperasi. koperasi syariah agar diakui keabsahannya hendaklah disahkan oleh notaris, biaya pengesahan relatif tidak begitu mahal berkisar 300 ribu rupiah.

Modal Awal koperasi bersumber dari dana usaha,dana-dana ini dapat bersumber dari dan diusahakan oleh koperasi syariah, misalkan dari Modal Sendiri, Modal Penyertaan dan Dana Amanah.

Modal Sendiri didapat dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, Hibah, dan Donasi, sedangkan Modal Penyerta di dapat dari Anggota, koperasi lain, bank, penerbitan obligasi dan surat utang serta sumber lainnya yang sah. Adapun Dana Amanah dapat berupa simpanan sukarela anggota, dana amanah perorangan atau lembaga.

Tujuan dibentuknya Koperasi Syariah adalah:16

15

Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Jakarta: Cahaya islam, 2003), h. 6 16

27

a. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan Usaha mikro, kecil menengah dan Koperasi melalui sistem syariah.

b. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya.

c. Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan Koperasi Syariah.

Koperasi Syariah sebagai koperasi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah menurut ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadist, memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan koperasi-koperasi yang ada (Koperasi Konvensional).17 Dan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian yang diwujudkan dalam bentuk jamah nominal.

b. Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan penbayaran selalu dihindar, karena presentase bersifat melekat pada sisa utang meskipun batas perjanjiannya sudah berakhir.

c. Koperasi Syariah tidak menerapkan jual-beli atau sewa menyewa uang dari mata uang yang sama, yang dari transaksi itu mendapatkan keuntungan.

d. Ciri lain dari syariah adalah adanya dewan pengawas syaiah untuk mengawasi operasionalisasi dari sudut syariah.

e. Adanya produk khusus yang tidak terdapat di koperasi konvensional.

17

Sunarto Zulkifli, Panduan Transaksi Perbankan Syariah,(Jakarta: Zikrul hakim, 2003), h. 11

f. Fungsi syariah selain menjebatani antara pihak pemilik modal, juga memiliki fungsi khusus yaitu amanah.

Adapun Usaha Koperasi Syariah adalah:18

a. Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik dan bermanfaat (thayyib) serta menguntungkan dengan sistem bagi hasil, dan tidak riba, perjudian (masyir) serta ketidak jelasan (ghoro).

b. Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi syariah menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam sertifikasi usaha koperasi.

c. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dinyatakan sah berdasarkan fatwa dan ketentuan Dewan Syariah Nasional(BSN) Majelis Ulama Indonesia.

d. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Gambaran Tentang Koperasi Syariah

Koperasi Syariah merupakan sebuah koperasi koversi dari koperasi konvensional melalui pendekatan yang sesuai dengan syariat islam dan peneladan ekonomi yang dilakukan Rasulullah dam para sahabatnya.19

Konsep pendirian koperasi syariah menggunakan konsep Syirkah Mufawadhoh yakni sebuah usaha yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, masing-masing memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama besar dan berpartisipasi dalam kerja dengan bobot yang sama pula. Masing-masing patner saling menaggung satu sama lain dalam hak dan

18

Blooger Cikarang, Koperasi Syariah, Di akses pada 15 Maret 2010 dari

http://www.koperasisyariah.com/2009/1108.html. 19

29

kewajiban. Dan tidak diperkenankan salah seorang memasukan modal yang lebih besar dan memperoleh keuntungan yang besar pula dibanding dengan patner lainnya. Azas usaha Kopeasi Syariah berdasarkan konsep gotong royong dan tidak dimonopoli oleh salah seorang pemilik modal. Begitu pula dalam hal keuntungan yang diperoleh dan kerugian yang diderita harus dibagi secara sama dan proposonal.

Penekanan manajemen usaha dilakukan secara musyarwarah sesama anggota dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) dengan melibatkan seluruhnya potensi anggota yang dimilikinya.

3. Landasan Dasar Sistem Koperasi Syariah

Yang menjadi landasan dasar Koperasi Syariah sebagaimana lembaga ekonomi Islam lainnya yakni mengacu pada sistem ekonomi Islam semesta dan juga dalam Al Qur’an serta Al Hadist lain:20

a. Koperasi Melalui Pendekatan Sistem Syariah

1) Merupakan sistem ekonomi Islam yang integral dan merupakan suatu kumpulan dari barang-barang atau bagian-bagian yang bekerja secara bersama-sama sebagai suatu keseluruhan.

2) Merupakan bagian dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam yang mengatur bidang perekonomian umat yan tidak terpisahkan dari aspek-aspek lain dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan integral.

20

b. Tujuan Sistem Koperasi Syariah

1) Mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai norma dan moral Islam 2) Menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota

3) Pendistribusian pendapatan dan kekayaan yang merata sesama anggota berdasarkan kontribusinya. Agama Islam mentolerir kesenjangan kekayaan dan penghasilan karena manusia tidak sama dalam hal karakter, kemampuan, kesungguhan dan bakat. Perbedaan di atas tersebut merupakan penyebab perbedaan dalam pendapatan dan kekayaan.

4) Kebebasan pribadi dalam kemaslahatan sosial yang didasarkan pada pengertian bahwa manusia diciptakan hanya untuk tunduk kepada Allah.

c. Karakteristik Koperasi Syariah

1) Mengakui hak milik anggota terhadap modal usaha

2) Tidak melakukan transaksi dengan menetapkan bunga (riba) 3) Berfungsinya institusi zaiswaf

4) Mengakui mekanisme pasar yang ada 5) Mengakui motif mencari keuntungan 6) Mengakui kebebasan berusaha 7) Mengakui adanya hak bersama. 4. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

Dalam koperasi lebih mengutamakan mencari keuntungan untuk kesejahteraan anggota, baik dengan cara tunai atau membungakan uang yang

31

ada pada anggota. Ironisnya sebagai anggota yang meminjam biasanya anggota yang mengalami defisit keuangan kebutuhan sehari-hari dan pihak koperasi memberlakukannya sama dengan pinjaman lainnya dengan mematok bunga sebagai jasa koperasi yang sama besar.21

Pada Koperasi Syariah hal ini tidak di benarkan, setiap transaksi pembayaran diperlukan secara berbeda jenis kebutuhan anggotanya dengan imbalan yang diterima seperti : fee (Untuk pelayanan jasa-jasa), Magin (untuk jual beli) dan bagi hasil (untuk kerja sama usaha). Oleh karnanya Koperasi

Dokumen terkait