• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Hasil Penelitian

Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 10 buah untuk masing-masing kelompok perlakuan dan setiap sampel dilakukan 3 kali pengukuran yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Kekasaran permukaan pada seluruh sampel termoplastik nilon sebelum dan sesudah dilakukan perendaman dalam larutan kopi robusta dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengukuran kekasaran permukaan termoplastik nilon (µm) sebelum dan sesudah perendaman dalam larutan kopi robusta

Sampel Kekasaran Permukaan (µm) Kelompok I (1 hari) Kelompok II (2 hari) Kelompok III (3 hari)

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 0.33 0.33 0.31 0.31 0.34 0.36 2 0.32 0.32 0.31 0.32 0.37 0.38 3 0.35 0.35 0.34 0.35 0.32 0.33 4 0.36 0.36 0.35 0.36 0.37 0.38 5 0.31 0.32 0.36 0.37 0.32 0.33 6 0.34 0.34 0.34 0.34 0.31 0.33 7 0.33 0.33 0.35 0.36 0.34 0.37 8 0.32 0.33 0.32 0.33 0.31 0.32 9 0.35 0.35 0.36 0.37 0.36 0.37 10 0.37 0.37 0.32 0.32 0.32 0.34 Rata-rata 0.338 0.341 0.336 0.343 0.336 0.351 SD 0.01932 0.01792 0.01955 0.02214 0.02366 0.02331

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan uji Anova, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilkdan diperoleh p ≥ 0,05 yang menandakandata sampel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Kemudian dilanjutkan dengan Test of Homogeneity of Variances dan diperoleh p ≥ 0,05 yang menandakan uji Anovavalid untuk menguji hubungan antar kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Anova satu arah (Tabel 4.).

Tabel 4. Hasil uji Anova satu arah

ANOVA

selisih

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .001 2 .000 11.586 .000

Within Groups .001 27 .000

Total .002 29

Pada tabel diatas dapat terlihat kolom Sig. diperoleh nilai p value = 0,000. Dengan demikian hasil yang diperoleh p ≤ 0,05, maka diperoleh bahwa Ho (hipotesa) ditolak. Sehingga kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perubahankekasaran permukaan yang signifikan pada tiap rata-rata kelompok perlakuan yaitu kelompok perendaman 1 hari, 2 hari dan 3 hari.

Setelah didapat terdapat perubahan yang signifikan setelah perlakuan, maka dapat dilakukan uji analisis Post Hoc Tests dengan menggunakan uji Least Significant Difference (LSD) untuk membandingkan perbedaan kekasaran permukaan termoplastik nilon yang dilakukan perendaman 1 hari, 2 hari dan 3 hari.

Tabel 5. Analisis statistik Post hoc Multiple Comparison LSD antar kelompok

perendaman

Kelompok Perlakuan Mean Difference Sig.

I - II -0.004 0.127

I - III -0.012 0.000*

II - III -0.008 0.004*

Keterangan :

I : kelompok perendaman 1 hari II : kelompok perendaman 2 hari III : kelompok perendaman 3 hari

* : menunjukkan adanya perubahan yang signifikan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perubahan kekasaran yang signifikan antar kelompok perendaman 1 hari dengan kelompok perendaman 2 hari dengan besar signifikansi 0,127 (p ≥ 0,05). Sedangkan perbandingan antara kelompok perendaman 1 hari dengan 3 hari dengan besar signifikansi 0,000 (p ≤ 0,05) yang artinya terdapat perubahan kekasaran permukaan yang signifikan antar kelompok perendaman 1 hari dengan kelompok perendaman 3 hari. Sedangkan perbandingan antara kelompok perendaman 2 hari dengan 3 hari dengan besar signifikansi 0,004 (p ≤ 0,05) yang artinya terdapat perubahan kekasaran permukaan yang signifikan antara kelompok perendaman 2 hari dengan kelompok perendaman 3 hari.

BAB 5 PEMBAHASAN

Data pengukuran perbedaan kekasaran permukaan termoplastik nilon setelah perendaman dalam larutan kopi robusta selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari dengan jumlah sampel penelitian setiap kelompok adalah 10 sampel dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Anova satu arah dengan Post Hoc Multiple LSD. Didapatkan perbedaan rata-rata kekasaran permukaan antara kelompok perendaman 1 hari dengan 2 hari yaitu sebesar 0,004 dengan signifikansi 0,127 (p ≥ 0,05). Terdapat perbedaan rata-rata kekasaran permukaan antara kelompok perendaman 1 hari dengan 3 hari yaitu sebesar 0,012 dengan signifikansi 0,000 (p ≤ 0,05) dan perbedaan rata-rata kekasaran permukaan antara kelompok perendaman 2 hari dengan 3 hari yaitu sebesar 0,008 dengan signifikansi 0,004 (p ≤ 0,05). Perbedaan kekasaran permukaan yang paling besar terdapat pada kelompok perendaman 1 hari dengan 3 hari dengan perubahan sebesar 0,012.

Dari hasil uji tersebut menunjukkan waktu perendaman termoplastik nilon dalam larutan kopi robusta mempengaruhi kekasaran permukaan. Dari hasil uji ini, didapatkan bahwa semakin lama waktu perendaman maka nilai kekasaran permukaan semakin meningkat.

Dalam penelitian ini tidak ada perubahan kekasaran permukaan setelah perendaman antara kelompok perendaman 1 hari dengan 2 hari. Tetapi terdapat perubahan kekasaran permukaan pada kelompok perendaman 1 hari dengan 3 hari dan kelompok perendaman 2 hari dengan 3 hari.Perubahan kekasaran permukaan pada penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Salman dan Saleem (2011)dimana menunjukkan tidak ada perubahan kekasaran permukaan pada termoplastik nilon setelah perendaman dalam larutan oxalic acid dan tartaric acid selama 7 hari.28

Kemungkinan lain yang menyebabkan terjadinya perubahan kekasaran permukaan adalah mungkin pH dari asam fenol lebih asam dibandingkan dengan

oxalic acid dan tartaric acidserta sifat dari termoplastik nilon yang memiliki penyerapan yang tinggi.

Sifat polimer dari termoplastik nilon merupakan polimer crystallinesedangkan resin akrilik merupakan polimer amorphous. Sifat crystalline ini mengakibatkan nilon memiliki ikatan rantai yang panjang sehingga nilon memiliki gaya tarik menarik antar rantai yang kuat. Karena sifat polimer crystalline ini maka nilon kurang dapat larut dalam pelarut, ketahanan terhadap abrasi, ketahanan terhadap larutan kimia dan stabilitas yang tinggi pada temperatur tinggi. Oleh karena itu, adalah mustahil untuk melarutkan nilon sebelum ikatan hidrogen terputus dan sulit untuk menemukan larutan yang cocok untuk memutuskan ikatan dari nilon.Termoplastik nilon memiliki ketahanan yang baik terhadap asam. Termoplastik nilon hanya akan larut pada larutan spesifik seperti larutan fenol, asam format, alkohol, larutan garam, larutan methanol, larutan kresol dan dapat menyebabkan ikatan mengalami degradasi.Kopi dan teh merupakan bahan utama yang banyak mengandung fenol.15,17,21,22,30-32

Terjadinya peningkatan kekasaran permukaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pH media perendaman, peristiwa hidrolisis dan sifat penyerapan air. Terjadinya peningkatan kekasaran permukaan termoplastik nilon karena disebabkan karena penyerapan air yang tinggi dan termoplastik nilon yang sifatnya larut dalam larutan yang mengandung fenol. Air memegang peranan penting dalam degradasi hidrolitik dan erosi bahan resin dengan cara meregangkan filler matriks. Berdasarkan teori degradasi matriks, resin yang direndam di air akan menyerap molekul air dan air akan berpenetrasi ke dalam ruang intermolekuler rantai polimer sehingga interaksi polar menurun dan meningkatkan kekasaran permukaan.11,30

Kekasaran permukaan bahan kedokteran gigi yang ideal menurut Quirynen dkk dan Bollen dkk adalah 0,2 µm atau kurang. Pada Tabel 3. terlihat bahwa nilai rata-rata kekasaran permukaan termoplastik nilon melebihi 0,2 µm, hal ini mungkin disebabkan sifat dari bahan nilon yang sulit untuk dipoles dan merupakan salah satu kekurangan termoplastik nilon sebagai bahan basis gigitiruan.25

BAB 6

Dokumen terkait