• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tingkat kompetensi konselor yang diharapkan siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta berdasarkan item-item pernyataan kompetensi konselor yang dipilih siswa, disajikan pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4

Tingkat kompetensi konselor yang diharapkan siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008

Kategori Skor Jumlah

item Persentase Sangat rendah ... - 29 - -Rendah 30 - 49 - -Sedang 50 - 69 - -Tinggi 70 - 89 10 14, 70 % Sangat Tinggi 90 - ... 58 85, 30 %

Deskripsi data hasil penelitian mengenai kompetensi konselor yang diharapkan siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 menunjukkan bahwa 58 item (85, 30%) termasuk pada kategorisasi sangat tinggi, 10 item (14, 70%) termasuk pada kategorisasi tinggi, dan tidak ada skor item yang termasuk pada kategori sedang, rendah dan sangat rendah.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa harapan siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta terhadap kompetensi konselor adalah tinggi bahkan sangat tinggi. Tinggi berarti bahwa siswa mengharapkan konselor memiliki kompetensi yang dimaksud, sangat tinggi berarti bahwa siswa sangat mengharapkan konselor memiliki kompetensi yang dimaksud. Pada tabel 5 akan diuraikan item-item pernyataan kompetensi konselor yang diharapkan, yang termasuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi tersebut. Namun mengingat bahwa tidak semua pernyataan adalah pernyataan positif (favorable), maka penulis mendeskripsikan pernyataan negatif (unfavorable) ke dalam arti yang positif sesuai dengan kisi-kisi item sebelum diubah ke dalam bentuk positif (favorable) dan negatif

(unfavorable). Deskripsi data hasil penelitian disajikan pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5

Deskripsi data hasil penelitian mengenai kompetensi konselor yang diharapkan siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008

Kategori

Kompetensi Tinggi Sangat Tinggi

Pedagogik Mau mendengarkan siswa yang mengungkapkan perasaannya namun memberi batas waktu tertentu

sehingga siswa kurang leluasa

(item 1)

› 84 siswa menjawab tidak untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki kompetensi tersebut, melainkan siswa mengharapkan konselor yang mau memberikan kebebasan kepada siswa untuk

mengungkapkan perasaannya

Memberikan kebebasan kepada siswa untuk

mengungkapkan pikirannya

(item 2)

Membandingkan siswa satu dengan yang lainnya

(item3)

› 96 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut,

melainkan berharap konselor yang tidak membandingkan siswa yang satu dengan yang lainnya

Mampu meyakinkan siswa bahwa siswa dapat

melakukan sesuatu asalkan mau berusaha(item 4) Memberikan pujian kepada

siswa atas

prestasi/keberhasilan nya

(item 5)

Penuh kasih sayang dalam menghadapi para siswa

(item 6)

Dekat dengan siswa namun tetap disegani(item 7)

Kepribadian Sopan santun terhadap

sesama(item 20) Mudah mengeluh saat

mengalami keadaan yang tidak menyenangkan(item 22)

untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang bisa dan mau mensyukuri dan mengambil hikmah dari setiap keadaan

Bersedia menerima siswa yang ingin mengungkapkan keluh kesahnya(item 9) Tidak menghiraukan saat

siswa masuk ke ruang BK

(item 10)

96 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mau selalu tersenyum dan memberi sapaan ramah saat siswa masuk ke ruang BK Mendengarkan apa yang

disampaikan siswa sambil mengerjakan sesuatu(item 11)

91 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mau mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan siswa

Mau berbaur dengan siswa saat jam istirahat, sebagai bentuk perhatian kepada siswa(item 15)

Mengetahui siswa yang kelihatan tengah menghadapi masalah

(murung/sedih/menyendiri,

Mampu menjalin relasi yang hangat dan akrab dengan guru dan siswa(item 13) Menjalin hubungan baik

dengan siswa ketika berada di sekolah saja(item 14)

› 97 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa

tidak seperti biasanya dll), namun tidak

menghiraukannya(item 16)

› 81 siswa menjawab tidak untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki kompetensi tersebut, melainkan siswa mengharapkan konselor yang mau menyapa siswa yang kelihatan tengah menghadapi masalah

(murung/sedih/menyendiri, tidak seperti biasanya dll)

siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu menjalin hubungan baik dengan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah

Mendengarkan pendapat siswa namun sering menyela dan mencelanya

(item 73)

92 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mau mendengarkan pendapat siswa dan menghargainya Memberi pujian atas

keberhasilan usaha dan kerja keras siswa(item 74) Mampu menumbuhkan

kepercayaan dalam diri siswa(item 17)

Membiarkan siswa yang merasa minder karena kekurangannya(item18) 99 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa mengharapkan konselor yang bisa dan bersedia membantu siswa menerima kekurangan yang dimilikinya. Dapat meyakinkan siswa

kemampuan untuk memecahkan sendiri masalah yang tengah dihadapinya(item 19) Mampu menenangkan siswa

yang menangis ketika konseling(item 63) Mampu mengajak siswa

untuk mau mengungkapkan masalahnya pada saat konseling(item 64)

Mempunyai kontrol diri yang baik

Diam saja dan masa bodoh, bila melakukan kesalahan misal tidak sengaja menyinggung perasaan siswa(item 23)

97 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mau meminta maaf bila secara tidak sengaja menyinggung perasaan siswa atau berbuat kesalahan

Mudah tersinggung(item 65)

› 97 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang tidak mudah tersinggung Mudah marah(item 66) 100 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

tidak mudah marah-marah Hanya bergaul dengan siswa

yang satu daerah dengan konselor(item 67)

106 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mau bergaul dengan semua siswa tanpa membeda-bedakan siswa satu dengan yang lainnya Mendikte siswa untuk

mengikuti kehendak konselor(item 25)

› 82 siswa menjawab tidak untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki kompetensi tersebut, melainkan siswa mengharapkan konselor yang tidak mendikte siswa untuk mengikuti kehendak konselor

Memberikan perhatian hanya kepada siswa yang berprestasi atau kaya saja

(item 26)

› 106 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu memberikan

perhatian/perlakuan yang sama antara siswayang satu dengan yang lainnya

Menghargai spontanitas siswa dalam menanggapi apa yang disampaikan konselor, saat bimbingan kelas berlangsung(item 27) Memarahi siswa yang

memberikan kritik dan saran kepada konselor tentang diri konselor(item 28)

104 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu menghargai kejujuran siswa yang memberikan kritik dan saran kepada konselor tentang diri konselor

Memaksa siswa untuk mau sependapat dengan

pemikiran atau gagasan konselor(item29)

99 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu menerima bahwa siswa tidak selalu sependapat dengan pendapat/pemikiran konselor Menghargai nilai-nilai yang

dianut oleh siswa(item 30) Disiplin dalam segala hal

(item 35)

Berpenampilan norak(item 31)

› 100 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang memiliki penampilan dan perilaku yang wajar namun menarik

Mampu bertindak tegas dalam menghadapi siswa

(item 32)

Mudah marah bahkan ringan tangan dalam

menghadapi siswa yang kurang tertib(item 34) 104 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang sabar terutama dalam

menghadapi siswa-siswa yang kurang/tidak tertib

Ramah dan terbuka pada siswa sehingga siswa lebih merasa nyaman berhadapan dengan konselor(item 24) Ramah hanya kepada kepala

sekolah dan guru tertentu

(item36)

106 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang ramah kepada kepala sekolah dan semua guru

Menghormati siswa, penjaga sekolah, maupun karyawan sekolah lain(item 37)

Suka menceritakan kejelekan siswa yang satu kepada siswa yang lain

(item 38)

104 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang bisa dipercaya

Jujur(item 39) Menceritakan masalah

lain(item 40)

96 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu menyimpan rahasia Tulus dan terbuka dalam

membantu siswa(item 41)

Profesional Memberikan perhatian

hanya kepada siswa yang duduk di depan pada saat bimbingan di kelas(item 68)

103 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa mengharapkan konselor yang mampu memberikan perhatian kepada masing-masing siswa secara keseluruhan pada saat memberikan bimbingan di kelas, sehingga tidak ada siswa yang merasa diabaikan

Memberi semangat kepada siswa yang akan mewakili sekolah mengikuti

lomba/kompetisi(item 42) Memberi semangat kepada

siswa untuk

mengembangkan bakatnya dalam bidang tertentu(item 43)

Mendampingi siswa baru dalam kegiatan MOS(item 45)

Membiarkan siswa

menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa campur tangan konselor(item 46)

88 siswa menjawab tidak untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang

Mampu membantu siswa menemukan manfaat dari kegiatan bimbingan yang telah diberikannya(item 47)

tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki kompetensi tersebut, melainkan siswa mengharapkan konselor yang mau dan mampu membantu siswa untuk menemukan jalan keluar atas masalah yang tengah dihadapinya

Memberikan bimbingan mengenai cara-cara merawat dan menjaga kesehatan tubuh(item 48)

Membiarkan siswa yang kurang percaya diri karena merasa diri jelek/kurang cerdas/tidak dapat bergaul dibandingkan teman-teman lainnya(item 49)

97 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa yang memandang diri jelek/kurang cerdas/tidak dapat bergaul dibanding teman-temannya Mampu membantu siswa

menemukan

kelebihan/kekuatan yang dimilikinya(item 50) Membiarkan siswa yang

mengalami kesulitan dalam menentukan masa depannya

(item 52)

91 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mau dan mampu membantu dan membimbing siswa dalam menentukan masa depannya Memberikan kiat-kiat

meraih sukses di masa depan(item 53) Mengetahui kesulitan

belajar siswa namun tidak membantu mengatasinya

(item 54)

94 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu memahami kesulitan belajar siswa dan membantu mengatasinya

Memberikan kiat-kiat cara belajar yang menyenangkan

(item 55)

Mengajak siswa untuk lebih aktif ikut serta dalam membuat papan bimbingan

(item 57)

Membiarkan siswa yang tidak aktif dalam kegiatan bimbingan di kelas(item 56)

97 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengaharapkan konselor yang mampu mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan bimbingan di kelas

Mampu mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan diskusi kelompok(item 69) Memberikan ceramah,

namun tidak memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau

mendiskusikannya(item 70)

93 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang mampu memberikan ceramah yang menarik yang dapat membuat siswa lebih aktif dan tidak mudah bosan

Terampil membimbing siswa dalam menenangkan pikiran dan mengendorkan otot-otot yang tegang di kelas(item 71)

Terampil membimbing siswa untuk mengambil manfaat positif dari setiap pengalamannya ketika konseling (item 72) Menggunakan media power

point dalam menyampaikan materi bimbingan di kelas

(item 58)

Melatih kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar dengan mendiskusikan peristiwa-peristiwa yang ditulis di surat kabar(item 59)

Sosial Memahami siswa yang

tingkah lakunya berbeda dengan budaya lingkungan sekolah (misal: bagi orang Yogyakarta, makan dengan kaki naik ke atas kursi adalah hal yang tidak sopan, namun bagi orang Sulawesi/Lampung hal itu adalah sopan(item 60)

Mampu membantu siswa dari luar daerah untuk mengenal budaya lingkungan tempat dia bersekolah(item 61) Enggan bertanya kepada

siswa bila bahasanya sulit dipahami oleh konselor

(item 62)

93 siswa menjawab ”tidak” untuk item ini, artinya bahwa siswa memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap konselor untuk tidak memiliki

kompetensi tersebut, melainkan siswa

mengharapkan konselor yang tidak malu untuk bertanya kepada siswa yang bahasanya sulit dipahami oleh konselor

Berdasarkan tabel 5 diatas, terlihat kecenderungan harapan siswa yang paling banyak, pada kompetensi kepribadian konselor, yang kemudian

diikuti oleh kompetensi profesional, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial.

2. Pembahasan

Sebelum penulis memaparkan mengenai pembahasan, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan berhubungan dengan alat dan pengambilan data penelitian mengenai kompetensi konselor yang diharapkan oleh siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008. Pertama, bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah penelitian tertutup, sehingga tidak memungkinkan harapan siswa terhadap konselor sekolah dapat seluruhnya tertuang dalam penelitian ini.Kedua, hasil dari penelitian ini bukan hasil yang bersifat abadi atau sepanjang waktu akan sama, karena harapan setiap orang akan terus berubah. Artinya bahwa hasil yang diperoleh saat ini, mungkin akan berbeda di kemudian hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa item-item pernyataan kompetensi konselor tertentu, dipilih siswa dengan harapan yang tinggi bahkan sangat tinggi. Item-item tersebut mewakili 4 kompetensi konselor yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Harapan siswa tinggi dan sangat tinggi artinya bahwa kemungkinan besar kompetensi-kompetensi konselor yang tertuang dalam item-item pernyataan, belum

terwujud, sehingga siswa begitu mengharapkan konselor memiliki komptensi tersebut.

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian konselor yang lebih diharapkan oleh siswa. Kecenderungan ini mungkin karena kepribadian merupakan hal yang paling mudah untuk diamati oleh para siswa. Kompetensi ini mencakup penampilan konselor secara fisik, tingkah laku, sifat-sifat dan karakter pribadi yang dimiliki oleh seorang konselor. Sebagai contoh dapat dilihat pada item nomor 31, 36 dan 24. Dalam pernyataan tersebut siswa mempunyai harapan tinggi kepada konselor perempuan yang mempunyai penampilan yang menarik, dandanan yang sederhana tapi tetap terlihat cantik, ramah, murah senyum dan supel dalam relasinya dengan siswa dan guru-guru. Hal-hal tersebut menarik bagi siswa karena dengan begitu, siswa menjadi lebih nyaman berada di dekat konselor. Satu lagi contoh yaitu nomor item 16, konselor yang mempunyai kepedulian dan perhatian tinggi kepada siswa yang sedang memiliki masalah, konselor mau menyapa dan menanyakan perilakunya yang tidak seperti biasanya tersebut. Siswa menjadi lebih merasa diperhatikan dan mungkin akan jauh lebih terbuka dengan konselor. Contoh-contoh di atas meskipun sederhana namun cukup berarti bagi seorang siswa, dan bisa memberikan sedikit gambaran mengenai harapan siswa terhadap konselor mereka.

Ada beberapa kemungkinan yang menjadikan alasan mengapa siswa sangat mengharapkan konselor memiliki kompetensi kepribadian, diantaranya adalah :

a) Dilihat dari ciri-ciri masa remaja. Sebagai remaja, siswa memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan diri dari orang-orang disekitarnya termasuk dari konselor sekolah, meskipun siswa belum matang dalam hal tanggung jawab. Siswa mengharapkan konselor yang bisa meyakinkan siswa bahwa siswa mempunyai kemampuan menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya, dan konselor akan siap membantu bila siswa mengalami kesulitan dalam hal ini, dan bisa membantu siswa untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya (Soekanto, 1989:22). Dukungan semacam ini mampu membuat siswa lebih percaya diri, dan hal ini diantaranya telah tertuang dalam pernyataan item nomor 17, 18, 19, 73.

b) Sebagai remaja, siswa menginginkan sistem aturan dan nilai yang sesuai dengan kebutuhan atasnya, yang kadang tidak selalu sama dengan aturan dan nilai yang dianut oleh orang dewasa. Seringkali siswa merasa tidak nyaman bila terlalu diatur ketat oleh sekolah ataupun oleh orang tua mereka. Mereka berpikir bahwa aturan-aturan yang telah ada, tidak mendukung apa yang menjadi kebutuhannya atau keinginannya. Mereka merasa tidak bisa bebas untuk mengaktualisasikan dirinya. Oleh karena itu, konselor

diharapkan bisa memberikan pendekatan-pendekatan agar siswa menjadi lebih dewasa dalam mengikuti aturan-aturan yang telah ada, bisa lebih menghargai bahwa siswa sedang berada dalam tahap menuju kedewasaan dan masa pencarian jati dirinya (Soekanto, 1989:22). Hal ini bisa dilakukan dengan menghargai nilai-nilai yang dianut siswa, tidak mendikte siswa untuk melakukan apa yang menjadi kehendak konselor. Harapan-harapan siswa tersebut diantaranya telah tertuang dalam item nomor 25, 27, 28, 29 dan 30.

c) Seperti yang telah disampaikan pada paragraf sebelumnya, bahwa kepribadian merupakan hal yang paling mudah diamati, karena mencakup penampilan fisik, tingkah laku, sifat-sifat dan karakter pribadi konselor. Jadi pada dasarnya jika konselor memiliki pribadi yang selalu merasa nyaman dalam kebersamaannya dengan orang lain, penuh percaya diri mampu membuat siswa merasa nyaman berada didekat konselor, maka dengan sendirinya konselor akan menjadi pribadi yang menarik bagi siswa.

Harapan siswa tersebut diatas, juga mendukung penelitian sebelumnya mengenai ciri-ciri kepribadian guru pembimbing yang diharapkan siswa yang dilakukan oleh Marcella (2005) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas I dan II SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2004/2005. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa mengharapkan konselor yang berkepribadian hangat dan terbuka,

dewasa, mampu bersikap objektif dan fleksibel, mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain, berempati, menjalin relasi dengan orang lain, memberi dukungan, menghargai pribadi, memiliki wawasan yang luas, bebas dari kecenderungan menguasai siswa. Hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Sutrinah (2004), pada siswa kelas I dan II SMU Stella Duce 1 Yogyakarta, menunjukkan bahwa siswa mengharapkan konselor yang dewasa, fleksibel dan objektif, hangat dan terbuka, mampu berelasi dengan orang lain, mampu menghargai siswa, bebas (apa adanya), memahami ungkapan perasaan siswa, memiliki intelegensi yang tinggi, mampu berempati, berwawasan luas, mampu berkomunikasi, sportif, dan bukan sebagai pengambil keputusan bagi siswa.

Kompetensi kepribadian konselor ternyata menjadi kompetensi yang paling diharapkan siswa dibandingkan kompetensi sosial. Kompetensi sosial dalam penelitian ini terbatas pada kemampuan konselor memahami ragam budaya yang dapat mempengaruhi perilaku individu siswa maupun kelompok. Hal ini sesuai dengan isi kompetensi sosial menurut Standar Kompetensi Konselor Indonesia dalam konteks PP nomor 19 tahun 2005, yang lebih menekankan pada pemahaman konselor terhadap seluk beluk budaya masyarakat sekitar yang dalam hal ini adalah lingkup sekolah. Item-item pernyataan tentang kompetensi sosial ini dipilih siswa dengan harapan yang tinggi bahkan sangat tinggi. Hal ini dikarenakan mungkin, siswa pernah

mengalami pengalaman di masa lalu, mungkin pada saat SMP atau awal-awal SMA. Pengalaman itu bertolak belakang dengan apa yang tercantum dalam item-item pernyataan, sehingga siswa begitu mengharapkan konselor memiliki kompetensi sosial ini.

Kompetensi profesional adalah kompetensi dimana konselor wajib memiliki kemampuan untuk memahami karakteristik pribadi siswa, materi bimbingan yang inheren pada pribadi siswa, teknik membantu dan sejumlah kompetensi tambahan lainnya yang secara simultan mengarah ke konseling yang peduli terhadap kemaslahatan peserta didik (ABKIN, 2006:6). Dalam penelitian ini, item-item pernyataan kompetensi profesional dibatasi hanya pada kompetensi yang dapat diamati langsung oleh siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa item-item pernyataan kompetensi profesional konselor juga dipilih siswa dengan harapan yang tinggi bahkan sangat tinggi. Kemungkinan alasan mengapa item-item pernyataan kompetensi ini begitu diharapkan siswa, antara lain: a) Siswa membutuhkan seseorang yang bisa memberikannya

semangat dan dukungan dalam melakukan segala hal yang positif yang mendukung perkembangan pribadi siswa, karena berpengaruh pula pada kepercayaan diri siswa. Mengingat bahwa siswa adalah

Dokumen terkait