• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahsan

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

1. Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Di Dalam Memilih Usaha Sarang Burung Walet

Sarang bururng wallet iyalah salah satu usaha yang cukup menjanjikan, bukan hanya itu pekerjaan usaha sarang burung wallet juga tergolong sangatlah mudah. Karna hasil yang menjanjikan dan pekerjaanya yang tergolong mudah maka hal inilah yang membuat banyak masyarakat tertarik untuk mendirikan usaha sarang bururng wallet.

Seperti yang di katakana oleh bapak Sandi menjelaskan bahwa:

Saya sangat semngat menjalankan usaha rumah burung Walet, selain karna hasilnya yang menjanjikan sarang bururng wallet juga

25

mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan

Dari keterangan bapak Sandi tersebut, dapat di simpulkan bahwa usaha sarang burug wallet sangatlah menjanjikan, terlepas dari itu burung wallet juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan

Modal untuk memulai usaha memang tidak sedikit, karena biaya pembangunannya membutuhkan biaya puluhan juta bahkan ratusan juta tergantung besar kecilnya bangunan, namun jika usaha sarang burung walet sukses bisa mencapai panen ratusan juta. jutaan.Untuk menjalankan usaha sarang burung walet harus memahami kondisi dan kondisi lokasi pembangunan.Ada yang bilang kegagalan utama usaha ini yang sudah bertahun-tahun tidak panen adalah karena tidak memperhatikan sekitar. situasi, tetapi hanya membangunnya, kelayakan pembangunan sarang burung walet.

Menurut Pak Sandy, tempat yang strategis untuk mendirika rumah sarang burung walet ini dekat dengan perbukitan, pesisir pantai, tebing tinggi dan persawahan, karena burung walet di dalam bangunan tersebut tidak memiliki makanan atau air untuk mencari makan dan minum sendiri. Mengapa bangunan bersarang di sisi gunung? Atau di dekat sawah, karena makanan burung walet cuma memakan serangga kecil misalnya. belalang, lebah, ulat , nyamuk, dan binatang kecil lainnya. Setelah makan, dia akan terbang mencari minuman dan masuk kembali ke Gedung Swallow. Usaha sarang burung walet Pak Sandi di Desa Beloba Kecamatan Beloba Kabupaten Ashiya terbilang sukses karena bangunannya sudah berumur satu tahunn.

26

Menurut hasil survey, informan muh. singker menjelaskan manfaat beternak sarang burung walet. Hasil panen pertama sarang burung walet saya berumur 7 bulan, dan outputnya 70 juta sampai 10 juta. Sekarang saya punya beberapa rumah sarang burung walet dan alhamdullilah. Sekarang saya punya sesuatu untuk dipanen. Melanjutkan kisah Muh Singke. Dulu saya petani padi dan jagung. Karena beberapa faktor, pertanian saya gagal, jadi saya menjual sawah dan memilih membangun bisnis sarang burung walet.

Sangat banyak keuntungan yang bisa di dapatkan dalam membangunn usaha rumah wallet kita hanya perlu mendiirkan bangunan dan membersihkan sarang sebulan sekali sisanya tinggal menunggu hasil panen, pekerjaan usaha rumah wallet sangatlah santai.

Juga mengenai motivasi saya, kenapa saya lebih memilih bisnis sarang burung walet daripada pertanian, tentu saja perbedaannya sangat mudah, jika peternakan menentukan musim panen dua kali setahun, maka itu mudah. Pada saat yang sama, sarang burung walet harus sabar menunggu burung walet masuk ke dalam gedung dan mengeluarkan air liur, butuh waktu lama, ada yang 10 bulan, bahkan 5 tahun. Namun jika tempat pembuatan sarang burung walet ini tepat maka penghasilan perbulannya bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta, dari sini bisa dipastikan alasan memilih bisnis sarang burung walet adalah karena keuntungan yang didapat sangat besar.

27

Syukardi menjelaskan Kelebihan mendirikan rumah Walet dari pada hewan ternak lainya sangat berbeda, bertenak rumah wallet dapat di katakana sangatlah mudah di banding hewan lainya, kita cukup menyediak rumah wallet sebagai tempat wallet bersarang dan sound sitem sebagai pemancing burung wallet kita tidak perlu menyediakan makanan maupun minuman karna bururng wallet mencari makananya sendiri, berbeda dengan hewan lain yang harus di sediakan makanan dan minum. Perawatan burung wallet pun sangatlah mudah, cukup membersihkan rumah wallet sekali dalam sebulan.

Adapun tanggapan dari saudara ahmad arivai mengenai sound sistem yang mengatakan.

Sound dari sarang burung wallet ini awalnya sangatlah menggangu, apalagi di waktu waktu istirahat seperti sianga hari, karna suaranya yang keras dan bisisng. Namun lama kelamaan saya jadi terbiasa dengan adanya sound ini, dan usaha rumah wallet ini juga mengantongi izin dari pemerintah jadi kita tidak bisa protes.

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas sarang burung wallet memiliki dampak salah satunya adalah:

a) Faktor menjanjikan keunutngan di dalam rumah sarang burung Walet, beberapa warga membangun gedung Walet lebih tinggi dari rumahnya dengan harapan akan memperoleh Hasil yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Usaha sarang burung Walet juga memiliki permintaan yang sangat tinggi dan keuntunganya menjadi sumber pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Karena selain memenuhi

28

permintaan dalam negeri. Peluang ekspornya pun lumayan besar.

b) kecamatan Belopa Kabupaten Luwu khususnya di Desa Belopa termasuk daerah yang sangat strategis untuk mendirikan rumah Walet, karena letaknya yang dekat dengan persawaahan, bururng walet ada jenis burung yang suka tinggal di gowa.

c) Dalam usaha membangun rumah wallet Mayarakat dapat menyuplai biaya hidup keluarganya walau tak bergantungan pada profesi awalnya sebagai petani maupun nelayan, dari sudut pandang itu dapat menyeimbangkan perekonomian dari satu sisi ke sisi lain

2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dalam Usaha Rumah Walet Di Desa Belopa

Di sepanjang jalan Desa Belopa dapat kita jumpai bangunan rumah burung wallet mulai dari yang sederhana sampai bangunan yang bertingkat , hal ini

menandakan bahwa perkembangan rumah wallet di belopa cukup pesat dan memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Rumah Walet pada Desa Belopa Kec Belopa Kabupaten Luwu, ketika ini tumbuh sangat pesat, bukan hanya pada Desa Belopa tetapi hampir diseluru Desa-desa bahkan sepanjang jalan perkotaan telah poly warga yg mendirikan bangunan Walet, lantaran memang telah terbukti & poly yg berHasil terlihat menggunakan nilai jual yg tinggi menciptakan msyarakat tergoda & berbondong-bondong mendirikan bisnis tempat tinggal Walet,. Hal tadi memang memberi laba yg relatif menaikkan pendapatan warga Desa Belopa. Adapun menurut bapak Sandi salah satu masyarakat yang memliki usaha rumah Walet di Desa Belopa :

29

Kalau bicara tentang peningkatan sarang wallet di desa belopa sangatlah pesat, hal ini dapat dilihat dari sudut pandang dalam perekonomian Masyarakat setempat seperti penjualan sarang bururng wallet yang dapat memajukan perekonomian masyrakat sekitar. Hasil dari penjualan sarang bururng wallet dalam sekali panen sekitar 13 juta, sedangkan sarang bururng wallet dapat di panen setiap bulan. Keadaan ini dapat menyeimbangkan perekonomian masyarakat di masa pandemic.

Pemilik usaha rumah wallet telah membuktikan peningkatan kesejahteraan dengan memperluas rumah wallet mereka, menyewa kuli bangunan dan membeli kayu untuk di jadikan rumah wallet. Perawatan rumah wallet yang baik akan memberikan hasil yang memuaskan, berbeda dengan rumah wallet yang tidak terawatt akan memberikan hasil yang minim bahkan hampir tidak ada.

Menurut Bpk Makkarennu

“Bicara ki Peningkatan dalam usah rumah Walet yang saya dirikan di pekarangan rumah saya, memang membuahkan Hasil meskipun baru berjalan tiga tahun tapi Alhamdulillah Hasil pertama seharga =Rp 300.000,00 tidak banyak ji tapi di Syukuri saja berapapun itu karena tetap menambah pengHasilan dari usaha yang lain karena tidak ada itu Pengusaha Walet yang langsung meningkat bertahap Hasil panennya, menjalankan usaha rumah Walet kita harus sabar, karena burung Walet itu makhluk liar bukan punya kita pribadi apalagi di Desa ini hampir semua masyarakat mendirikan usaha rumah Walet,

30

banyak yang mendirikan rumah Walet itu lama baru panen kadang sampai 4,5 bahkan 6 tahun belum juga membuahan Hasil jadi mendirikan usaha rumah Walet kita harus sabar”

Mendirikan Usaha rumah Walet memang tidak Mudah, seperti halnya dengan membangun banguna yang bertingkat langsung mendapatkan hasil yang maksimal dari pembangunan rumah wallet . Untuk mendapatkan hasil atau nilai jual yang tinggi membutuhkan kesabaran bukan hanya menunggu sebulan dua bulan bahkan sampai bertahun tahun Pengusaha Walet belum juga mendapatkan Hasil. Namun semngat dan kesabaran masyarakat belopa tidak pernah hilang.

Pendapatan yang diperoleh masyarakat desa belopa akan semakin meningkat. Seperti yang dikatakan oleh Bpk Rusli:

“Kalau bicara ki, peningkatan dalam mendirikan rumah Walet keuntungan bukan hanya kepada saya dan keluarga tapi juga kepada tetangga terkhusus bagi kuli bangunan yang disewa untuk membantu mendirikan ini rumah Walet, berHasil juga dibagi-bagikan ke tetangga sebagai bentuk Syukur sudah mulai ada Hasil, tapi kalau dampak negtifnya dari mulai berHasil apalagi kalau ditahu sesama ki, Pengusaha rumah Walet kadang ada kecemburuan sosial, iri dicerita tapi diam saja rejeki semua sudah diatur oleh Allah, dan “Alhamdulillah” dari pertama mulai saya dirikan ini rumah Walet ¼ kg, tapi saya tampung sampai 1 kg selama dua tahun dengan harga

31

waktu saya jual sampai = Rp 12.000.000,00 setelah terjual itu 1 kg tiap minggu itu panen lagi 1 kg, jadi sampai sekarangmenjelang tiga tahun saya dirikan ini usaha Walet Alhamdulillah tiap satu bulan 4 kali panen harganya = Rp 12.000.000,00 kdang juga Rp 11.000.000,00 tergantung dari kualitas sarangnya” modal pertama pada ssat saya mendirikan rumah Walet sebesar 130.000.000

Dari Hasil wawancara dengan ibu Sarah dapat kita simpulkan bahwa adanya usaha rumah wallet ini membawa beberapa dampak postif maupun negative, dampak positif seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat sedangkan dampak negatifnya yaitu timbulnya iri hati terhadap sesame pengusaha rumah wallet.

Penignkatan kesejahteraan masyarakat desa belopa dengan adanaya usaha rumah wallet cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pencapaian keberhasilan masyarakat desa belopa dalam usaha rumah wallet. Tidak hanya satau dua orang yang mendirikan rumah wallet di desa belopa namun hampir semua masyarakat desa belopa telah memiliki sarang bururng wallet.

3. Dampak Positif Dan Dampak Negatif Usaha Rumah Rumah Walet Di Desa Belopa

a. Dampak Positif

setiap perubahan atau pekerjaan pasti memiliki dampak yang baik maupun buruk, dampak baik di sebut dengan dampak posotif sedangakan dampak yang buruk dinamai dengan dampak negative, hal ini terjadi tergantung bagaimana cara kita menyikapi perubahan tersebut.

32

Dampak positif adalah dampak yang di inginkan oleh setiap pengusaha maupun pekerja, seperti halnya dengan pengusaha rumah wallet di desa belopa

Dari hasil wawancara yang di dapatkan keberadaan rumah wallet di desa belopa memberikan dampak yang begitu besar terhadap peningkatan kesejahteraan di kalangan masyarakat, seperti contoh masyarakat pada umunya di desa belopa berprofesi sebagai petani atau nelayan namun penghasilan itu tidak dapat mencukupi ekonomi masyarakat, maka dari itu masyarakat belopa berinisiatif untuk membangun rumah wallet.

Lemahnya ekonomi membuat masyarakat desa belopa berinisiatif untuk membangun rumah wallet yang dapat di jadikan sebagai sumber ekonomi mereka, karna usaha rumah wallet cukup menjanjikan unutk di jadikan sumber mata pencaharian, hampir seluruh masyarakat desa belopa telah mendirikan sarang burung wallet unutk menambah hasil pencahariahn mereka.

Adapun dampak Negatif bagi Pemilik Sarang burung Walet di desa Belopa sebagai berikut:

1) Kehidupan sosial

Kehidupan sosial merupakan kehidupan yang dialami terhadap unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Sebuah kehidupan disebut sebagai kehidupan sosial jika terjadi interaksi anatara individu satu dengan individu satu dengan individu lainnya, dan terjadi kemunikasi yang kemudian berkembang menjadi saling membutuhkan satu sama lain. Keragaman hubungan sosial itu terlihat nyata dalam struktur sosia masyarakat

33

majemuk keragaman hubungan sosial dalam suatu masyarakat bisa terjadi karena masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bahkan dalam suatu suku pun memiliki perbedaan. Namun perbedaan- perbedaan yang ada itu adalah suatu hal yang wajar dalam kehidupan sosial. Kehidupan sosial antar masyarakat, dimanapun dan Desa manapun tentunya sering kali kita mendengar ada pergeseran atau permasalahan antar masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Faktor yang mebuat hubungan sosial masyarakat di Desa tersebut mulai terjalin tidak baik lagi disebabkan sebagian mereka mereasa lebih membutuhkan peKerjaan diusaha tersebut. Semakin banyak persaingan sehingga terjadi perselisihan antara masyarakat yang sudah tiba waktu mereka panen sehingga silaturahmi tidak terjalin dengan baik.

2) Sumber daya alam

Desa belopa dulunya adalah tempat yang subur dan sejuk, namun setelah adanya usaha wallet di desa belopa membuat tempat ini jadi panas, karna pohon pohon yang dulunya memberikan kesejukan kini habis di tebang masyarakat unutk di jadikan bangun burung wallet.

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas dapat kita simpulkan bawa keberadaan usaha rumah wallet di desa belopa membawa dampak yang begitu besar terhadap kesejahteraan masyarakat, bahkan beberapa masyarakat telah mengantunngkan penghasilnya dari usaha rumah wallet itu, tidak terlepas dari hal itu keberadaan usaha wallet ini juga membawa dampak yang negative bagi msayarakat belopa karna banyaknya pohon yang di tebang untuk di jadikan rumah wallet.

B. Saran

Semoga kedepanya usaha rumah wallet di desa belopa terus meningkat ekonomi masyarakat, dan tetap bisa meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan akibat adanya usaha rumah wallet.

35

DAFTAR PUSTAKA

Adriana .1997. distribusi sarang burung walet (Collocalia sp) Adi, Isbandi Rukmiyanto 2013. Kesejahteraan Sosial Ekonomi.

Adiwibawa, E. 2000. Pengelolaan Rumah Walet. Yogyakarta. Kanisius.

Aulia, Dina. 2017. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pengrajin Batik Didesa Simbang Kulon Kecamatan Buarang Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Andi Angger S, Siti Rochaenianalisis , Achmad Tjachja N. 2013. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Ikan Hias Air Tawar Di Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa Kecamatan Belopa Madya Jakarta Selatan. Jurnal Agribisnis, Vol. 7, No. 1, Juni 2013, [ 59 - 76 ] Issn : 1979-0058 Aniri, Noorma Bunga.2008. Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat

Kesejahteraan Keluarga Pembudidaya Dan Non Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Bogor. Program Studi Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Budiman Arif. 2008. Praktisi dan konsultan dunia walet pemberdaya masyarakat melalui dunia walet.

Bagas Priyono, Idiannor Mahyudin, Mahfudz Shiddieq, Susilawati. 2013. Persepsi Masyarakat Terhadap Rumah Walet Di Kecamatan Belopa Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. EnviroScienteae 9 (2013) 14-22 ISSN 1978-8096

Chantler dan Driessens. 1995. Kajian morpologi saluran pernapasan burung walet.

Christiani S. Timbulus. Kontribusi Usahatani Salak Terhadap Pendapatan Keluarga Petani Di Wilayah Pangu Kecamatan Ratahan Timur . jurnal. Kementrian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Universitas Sam Ratulangi Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Manado 2015. Drs. Arif Budiman S.Psi. 2017. Desain rumah walet.

Hakim, A. 2011. Karakteristik Lingkungan Rumah dan Produksi Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga) di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hans Ivander Joy Simanungkalit. 2015. Analisis Dampak Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kecamatan Belopa Rantauprapat Kabupaten Labuhan

36

Batu. Skripsi. Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2015.

Hartoyo, Noorma Bunga Aniri. 2010. Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pembudidaya Ikan Dan Nonpembudidaya Ikan Dikabupaten Bogor. Januari 2010, P : 64-73 Vol. 3, No. 1

Joko Mulyono. 2010. Kajian Tentang Usaha Sarang Burung Walet Di Kabupaten Sampang (Tinjauan Ekonomis). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Kementrian Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Pengelolaan Burung Walet (Collocalia) di Habitat Alami (In-Situ) dan Hbiitat Buatan (Ex-Situ). Kepmenhut Nomor 449/Kpts- II/1999, Jakarta.

Lia Lusiana . 2014. Tingkat kesejahteraan ekonomi pengrajin melalui peningkatan Pendapatan oleh pengusaha home industri sepatu di dusun genengan Kecamatan puri kabupaten mojokerto. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Surabaya.

MacKinnon et al. 1993. Pemodelan spasial habitat burung walet puih. Journal. Unnes.

Mardiastuti, A., Y. A. Mulyani, J. Sugarjito, L. N. Ginonga, I. Maryanto, A. Nugraha dan Ismail. 1998. Teknik pengusahaan Burung Walet rumah, pemanenan sarang, dan penanganan pasca panen. Laporan Riset Unggulan Terpadu IV. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Jakarta.

Marhiyanto, dkk. 1996. Budidaya Rumah dan Sarang Walet. Surabaya. Gitamedia Press.

Miratul ginayah achpa. 2015. Profil social ekonomi petani keramba dibendungan ponre-ponre desa tompobulu kecamatan libunreng kabupaten bone. Skripsi. Program studi geografi, jurusan geografi, fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, universitas negeri Makassar.

Moch. Samsul Arifin. 2010. distribusi Rumah Walet (Collocalia Sp) Di Kabupaten Grobogan

Mulia (2009) klasifikasi burung walet.

Nazzarudin dan A. Widodo. 2008. Sukses Merumahkan Walet. Jakarta. Penebar Swadaya.

37

Nugroho taufik rofi. 2014. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pengrajin Industri Bata Merah Dikecamatan Pataruman Jawa Barat. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Parannu, M. 2007. Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Bunga Potong Terhadap Pendapatan Petani Kecamatan Tomohon. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Unsrat.

Rahayuningsih. 2008. Pemodelan Spasial Habitat Burung Walet Sarang Putih (Collocalia Fuchipaga)Dengan Menggunakan Sig (Sistem Informasi Geografis) Dalam Upaya Pengembangan Budidaya Sarang Walet Di Jawa Tengah ( Laporan Penelitian Hibah Bersaing). Semarang: Fmipa Unnes. Rianse, Usman dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Teori dan

Aplikasinya. ( Bandung: Alfabeta.2009).

Siswanto, Lilik. 2008. Kontribusi Home Industri Dalam MeningkatkanKesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga

Soehartono dan Mardiastuti. 2003. Habitat dan produksi sarang burung walet.jurnal. unpad.

Soraya G. Manopo. 2014 .Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Di Kabupaten Minahasa. Jurnal Emba Vol.3 No.3 Sept. 2015, Hal.896-905 Source : Http://Ngraho.Com/2008/01/01/Ternak-Burung-Walet

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung : Alfabeta

Sumarni, murti dan jhon soeprihaanto. 2003. Pengantar bisnis : dasar dasar ilmu perusahaan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta

Suparlan. 2005. Suku bangsa dan hubungan antara suku bangsa. Jakarta.

Taufiqurohman. 2002. Meningkatkan Populasi Burung Walet Atau Seriti Di Rumah Walet Yang Belum Berproduksi Di Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Turaina Ayuti . 2016. Identifikasi habitat dan produksi sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) Di Kabupaten Lampung Timur. Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2016. Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad. Undang-undang no 11 tahun 2009 tentang kesejahtraan sosial

38

William, D. 2011. Studi Komparasi Budidaya Burung Walet Di Kecamatan Singkawang Tengah dan Kecamatan Singkawang Selatan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri

Whendrato, I. E. Nugroho, dan I. M. Madyana. 1989. Budidaya Burung Seriti. Eka Offset. Semarang.

39

40

Lampiran Dokumentasi

41

RIWAYAT HIDUP

Ismail Fausy AR Lahir pada tanggal 23 September 1996, di Pangkajene Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak Pertama dari pasangan Ahmad Nurdin dan Rusnah Jamalu. Penulis pertama kali masuk pendidikan Formal di SDN 24 Kampung Tangnga tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Belopa dan tamat pada tahun 2012. Setelah tamat di SMP, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Belopa di kecematan Belopa dan tamat pada tahun 2015. Dan pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sosisologi melalaui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Dokumen terkait