• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN USAHA SARANG BURURNG WALET DI DESA BELOPA KEC. BELOPA KAB. LUWU PROV. SULAWESI SELATAN SKRIPSI Dianjurkan untuk M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN USAHA SARANG BURURNG WALET DI DESA BELOPA KEC. BELOPA KAB. LUWU PROV. SULAWESI SELATAN SKRIPSI Dianjurkan untuk M"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN USAHA SARANG BURURNG WALET DI DESA BELOPA KEC. BELOPA KAB. LUWU

PROV. SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

Dianjurkan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Melanjutkan Penelitian Skripsi Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

ISMAIL FAUSY AR 105381107216

PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTASKEGURUAN DANILMUPENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)
(3)
(4)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar ℡ Fax (0411) 860 132 Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info

Badan Akreditasi Nasional

SURAT PERYATAAN Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Ismail Fausy AR

Stambuk : 105381107216

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

DenganJudul : Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dan Usaha Sarang Bururng Walet Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov.

Sulawesi Selatan

Dengan menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun. Demikian peryataan ini saya buat da saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 28 februari 2021 Yang Menbuat Peryataan

(5)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar ℡ Fax (0411) 860 132 Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info

Badan Akreditasi Nasional

SURAT PERJANJIAN Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Ismail Fausy AR

Stambuk : 105381107216

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

DenganJudul : Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dan Usaha Sarang Bururng Walet Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov.

Sulawesi Selatan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi. 4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1.2 dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 28 februari 2021 Yang Membuat Perjanjian

Ismail Fausy Ar

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi

Drs. H. Nurdin, M.Pd. NBM: 575 474

(6)

ABSTRAK

Fausy. 2021. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dan Usaha Sarang Bururng Walet Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Di Bimbing Eliza Meiyani dan Sulvahrul Amin.

Masalah utama pada penelitian ini yaitu bagaimana Bagaimana tingkat Kesejahteraan Masyarakat dan usaha Sarang burung Walet Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui tingkat Kesejahteraan masyarakat dan usaha sarang burung Walet Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif (penelitian Bertujuan) dengan pendekatan fenomenologi dan melalui dua metode pengumpulan data secara primer yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Kedua secara sekunder ialah kajian pustaka melalui buku, jurnal, skripsi, laporan tahunan dan situs internet yang terkait dengan judul penelitian. Penelitian ini menggunakan perubahan sosial dari John Lewis Gillin untuk mengkaji perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat dan menjadikannya pisau analisis untuk mendapatkan data yang akurat.

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha mendirikan Rumah Walet ada peningkatan Kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. Serta meningkatkan pendapatan dari usaha Walet yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Belopa, Kondisi perubahan yang terjadi dari usaha rumah Walet terhadap peningkatan Kesejahteraan masyarakat Desa Belopa

(7)

ABSTRACT

Fausy. 2021. Level of Community Welfare and Swallow's Nest Business in Belopa Village, Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. South Sulawesi Thesis of Sociology Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. University of Muhammadiyah Makassar. Guided by Eliza Meiyani and Sulvahrul Amin.

The main problem in this study is how the level of community welfare and swallow nest business in Belopa Village, Belopa District, Luwu Regency, South Sulawesi Province. This study aims to determine the level of community welfare and swallow nest business in Belopa Village, Belopa District, Luwu Regency, South Sulawesi Province.

This research uses descriptive qualitative research (purposeful research) with a phenomenological approach and through two primary data collection methods, namely through observation, interviews, and documentation. The second is a literature review through books, journals, theses, annual reports and internet sites related to the research title. This study uses social change from John Lewis Gillin to examine social changes that occur in society and use it as an analytical tool to obtain accurate data.

The results of this study indicate that the effort to establish a Swallow House has increased the welfare of the community and reduced the unemployment rate. As well as increasing income from the Swallow business carried out by the Belopa Village Community, the changing conditions that occur from the Swallow house business towards increasing the welfare of the Belopa Village community.

(8)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia menjadi sangat istimewa dimata sang pencipta dan yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia

terhadap mimpi mimpi dan keyakinanya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya dan melakukan yang terbaik”

Ismail Fusy AR

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

1. Kepada orang tua tercinta dan adik terkasih yang selalu memberikan dukungan juga tak hentinya melantunkan doa-doa untuk kemudahan anaknya 2. Kepada keluarga penulis yang tak pernah henti memberika motivasi

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis akhirnya dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “Tingkat Kesejahteraan Masyarakat dan Usaha Walet Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan”

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa ummat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Proposal ini dilihat dalam rangka memenuhi tugas akhir dan sebagai prasyarat gurna memperoleh gelar sarjana SI pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, yang tulus dan ikhlas dibuat untuk menjadi bahan referensi pembaca ataupun penulis selanjutnya yang kiranya akan membahas hal serupa dengan permasalahan ini.

Penulis menyadari sepenuh bahwa penyusunan skripsi ini sungguh tidaklah mudah, penulis banyak menemui kesulitan serta hambatan. Namun, Alhamdulillah berkat pertolongan dari Allah SWT yang datang melalui bantuan dan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak, kesulitan-kesulitan dan hambatan dapat teratasi. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya dengan segenap cinta dan hormat penulis hanturkan kepada kedua orang tua, yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih sayang, dan kesabaran.

Atas doa-doa yang tiada henti dan dukungan, serta pengorbanan tulus Ibu berikan kepada penulis.

(10)

Dr. H. Ambo Asse M.Ag, S.E.,M.M selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya. Erwin Akib, M.Pd, P.hd sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan pembantu Dekan I, II, III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Drs H. Nurdin, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan Kaharuddin,M.Pd.P.hd sebagai Sekertaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Prof. Dr. Eliza Meiyani, M.Si Pembimbing 1 dan Sulvahrul Amin, S.Pd.,M.Pd pembimbing II yang memberikan saran, kritikan, dan dorongan yang bersifat membangun dalam penulisan skripsi ini. Ayahanda dan ibunda tercinta,Serta dosen pengajar, khususnya Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah mendidik dan membimbing selama proses perkuliahan serta memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. Sahabat-sahabatku tersayang Panjit kari,ali rajun siba Aan, di kampus dalam motivasi, dukungan, dan doanya selama saya menyusun skripsi ini. Serta suka, duka, cerita, dan kenangan dari awal perkuliahan hingga saat ini. Teman-teman seangkatan saya di sosiologi 016 yang merupakan teman seperjuangan dalam suka dan duka selama beberapa tahun mengikuti perkuliahan. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang tak dapat penulis ucapkan satu persatu, semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan kita semua Aamiin.

Makassar 05-juni-2021 Penulis,

(11)
(12)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan Pembimbing ... ii

Lembar Persetujuan Pembingbing ... ii

Surat Pernyataan ... iv

Surat Perjanjian ... v

Motto Dan Persembahan ... vi

Abstrak Bahasa Indonesia ... vii

Abstrak Bahasa Inggris ... viii

Kata Pengantar ... ix Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 5

Bab II Tinjauan Pustaka A. Kajian Konsep ... 6

B. Tinjauan Teori ... 8

C. Kerangka Pikir ... 8

D. Penelitian Relevan ... 10

Bab III Penelitian Relevan A. Jenis Penelitain... 13

B. Lokasi Penelitian ... 13

C. Waktu Penelitian ... 14

D. Informan Penelitian ... 15

E. Jenis Dan Sumber Data ... 15

F. Instrument Penelitian ... 16

G. Teknik Pengumpulan Data ... 17

H. Teknik Analisa Data ... 18

I. Teknik Keabsahan Data ... 18

J. Etika Penelitian ... 19

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahsan A. Gambaran Umum ... 20

(13)

Bab V Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan ... 33 B. Saran ... 33 Daftar Pustaka

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Kesejahteraan adalah impian seumur hidup setiap orang. Kesejahteraan bisa dikatakan memenuhi semua kebutuhan manusia. Tak bisa di pungkiri bahwa kebutuhan ekonomi menjadi hal yang paling di butuhkan oleh setiap manusia, maka dari itusetiap orang berlomba lomba untuk memanfaatkan peluang yang ada demi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Menjadi orang kaya tentunya merupakan salah satu tujuan hidup, namun kelimpahan tidak bisa diraih begitu saja. Untuk mencapai Kesejahteraan yang diharapkan setiap orang, banyak cara dan pengorbanan yang harus dilakukan, seperti melalui pekerjaan. Seperti yang diungkapkan William Glasser (Sumarnonugroho, 1984) bahwa Kebutuhan dapat dicapai dengan jalur atau melalui proses belajar. Ketika masyarakat bekerja mereka akan mendapatkan hal yang baru pada dirinya seperti pengalaman, pengetahuan maupun keterampilan. Hal tersebut dapat mengembangkan potensi individu dan membantu individu untuk meraih Kesejahteraan seperti yang dijelaskan AmartyaSen (Chamsyah, 2008) bahwa individu yang sejahtera adalah individu yang dapat mengembangkan potensinya secara optimal serta dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makannan, minuman, rasa aman, maupun kesempatan memilih untuk mencapai kehidupan yang layak. Bagi Individu yang ingin mencapai tingkat Kesejahteraan dengan bekerja memiliki kesempatan untuk dapat memilih pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Indonesia Negara yang

(15)

2

mempunyai potensi yang besar yang kaya akan sumber daya alam, berbicara tenytang sumber daya alam pasti melibatkan sumber daya manusia yang mana di Indonesia masih kurangnya sumber daya manusia yang perlu di kembangkan potensinya. Buruh sangatlah dibutuhkan para Pengusaha ataupun pemilik modal sebagai tenaga Kerja yang membantu menjalankanusahanya terutamapada kegiatan produksi (Syafa’at, 2008). Peran buruh dalam meningkatkan perekonomian Indonesia sangatlah penting, karna buruh merupakan pengelolah perekonomian terbesar di bidang industry maupun di bidang lainnya. Di sisi lainburuh juga menjadi barang jual industri disebabkan oleh kondisi perekonomiannegara yang semakin memburuk akibat krisis ekonomi yang membuat posisi buruhdalam pembagian Kerja menjadi semakin lemah (Rahardjo, 2012).

Adam Smith (Chamsyah, 2008) mengemukakan bahwa Kesejahteraan dapat diraih dengan adanya pembagian Kerja pada tugas tertentu, antar sektor, atau antar Negara. Pembagian kesejahteraan smith identik melalui terpenuhinya kebutuhan sekunder dan primer yang di arahkan ke sektor perindustrian dengan konsep kelas kerja antara kaum borjuis atau pengusaha sebagai pemilik modal, dan pemerintah sebagai penunjang fasilitas industry dan kaum buruh sebagai salah satu faktor penghasil target produksi. Pihak industry harus mampu menjaga kualitas produksi mereka agar dapat bersaing dengan pasar globalisasi

untuk mencapai tujuan yang memenuhi syarat, para Pengusaha menstabilkan berbagai pengeluaran dalam upaya menghemat biaya kerja yang harus di keluarkan, salah satunya adalah mengatur pengeluaran untuk tenaga Kerja (Santoso, 2010). Pengusaha akan mencari buruh yang akan diberi biaya upah yang sedikit rendah

(16)

3

dan waktu Kerja yang sangat produktif unutk mengejar target pembuatan yang tinggi (Sugiyanto, 1997). Lemahnya posisi buruh dalam pembagian Kerja tersebut membuat pihak Pengusaha memilikikekuasaan terhadap kondisi kehidupan buruh, salah satunya adalah denganmemberikan upah rendah (Syafa’at, 2008).

Upah yang rendah tidak mengurungkan keinginan masyarakat di Indonesiauntuk tidak memilih menjadi buruh sebagai peKerjaan mereka.Lapangan industriseakan menjadiarea yang menjanjikan untuk mendapatkan pengHasilan.

Keanekaragaman sumber daya alam tersebut tersebar dan melimpah, apabila dikelola dengan baik potensi kekayaan tersebut dapat menunjang pembangunan dan meningkatkan Kesejahteraan masyarakat. Salah satu potensi sumberdaya alam hayati yang sangat baik untuk meningkatkan kesejahtraan adalah burung Walet, burung Walet dapat memberikan manfaat yang besar baik manfaat ekologi maupun ekonomi.

Burung Walet (Collocalia sp) merupakan burung yang dapat meng Hasilkan sarang yang bernilai ekonomis tinggi. Selain nilai ekonomi, burung Walet memiliki nilai ekologis dan berperan penting dalam pencegahan dan pengendalian hama penyakit yaitu serangga yang tertangkap saat terbang. Sarang burung Walet yang dapat dimakan berasal dari air liur yang di Hasilkan oleh sekelompok burung Walet yang menghuni daerah tropis Asia Tenggara. (Arifin 2011). Dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi budidaya burung Walet, sarang Walet yang dulu hanya bisa diperoleh di gua-gua alami, kini telah dapat dibudidayakan dibangunan bangunan yang khusus dirancang mirip dengan ekosistem

(17)

4

gua alami dengan suhu berkisar antara 24oC-26oC. Bangunan sarang Walet tersebut

merupakan habitat tempat tinggal buatan yang dirancang khusus untuk burung Walet membuat sarangnya pada musim berkembang biak. Sehingga bangunan-bangunan rumah Walet mulai banyak dibangun oleh masyarakat. Seperti di Desa Belopa sarang burung Walet merupakan hal yang tergolong masih baru sejak sepuluh tahun terahkir. Tingginya harga yang ditawarkan dan banyaknya permintaan membuat menjamurnya usaha budidaya burung Walet akhir-akhir ini.

Karena manfaatnya burung Walet yang besar membuat sarangnya menjadi komoditas ekspor yang eksklusif. Keber Hasilan dalam suatu daerah dalam budidaya Walet dapat dipengaruhi oleh aspek ekologi burung Walet itu sendiri. Perawatan yang kurang terhadap aspek tersebut mengakibatkan produksi sarang Walet seringkali tidak Maksimal bahkan cenderung mengalami kegagalan. Untuk itu sangat diperlukan cara Pengelolaan dari si pemilik rumah sarang burung Walet. Untuk mengukur ataupun melihat tingkat Kesejahteraan rumah tangga pemilik sarang burung Walet dan Pengelolaan sarang Walet yang ada Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sehubungan dengan uraian di atas, sarang burung Walet yang berada Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu, tentu memiliki pengaruh terhadapkehidupan ekonomi masyarakat yaitu perubahan yang terjadi setelah mendirikan sarang Walet yaitu peningkatkan kesejahtraan masyarakat. Sehingga dapat dilihat gambaran mengenai potret tingkat Kesejahteraan rumah tangga pemilik sarang Walet dan Pengelolaan sarang Walet. Berdasarkan hal tersebut mendorong penelitiuntuk melakukan penelitian yang berjudul “Kesejahteraan Masyarakat Dan

(18)

5

Usaha Walet Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat Kesejahteraan Masyarakat dan usaha Sarang burung Walet Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.? C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat Kesejahteraan masyarakat dan usaha sarang burung Walet Di Desa Belopa Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk :

1. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. 2. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman terhadap Mahasiswa

FKIP Jurusan Pendidikan Sosiologi.

3. Sebagai bahan pembelajaran untuk membandingkan teori dibangku perkuliahan dengan kenyataan yang di temukan di lapangan.

4. Hasil penelitian ini di harapkan mampu menjadi bahan untuk menambah informasi bagi peneliti selanjutnya

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan adalah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih maupun kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan, ketakutan, maupun kekhawatiran .(Fahrudin, 2012)

Masyarakat merupakan suatu individu yang senantiasa berinteraksi dengan manusia lain dalam suatu kelompok. (Setiadi, 2015) Para ilmuwan dibidang sosial sepakat tidak ada definisi tunggal tentang masyarakat dikarenakan sifat manusia selalu berubah dari waktu kewaktu. Jadi masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup bersama disuatu tempat dan berinteraksi satu sama lain dalam komunitas.

Peningkatkan Kesejahteraan masyarakat merupakan hakikat pembangunan nasional. Tingkat Kesejahteraan masyarakat ini mencerminkan kualitas hidup dari sebuah keluarga dengan tingkat Kesejahteraan yang lebih tinggi berarti memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sehingga pada akhirnya

(20)

7

keluarga tersebut mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk bisa meningkatkan Kesejahteraan mereka.

Banyak pengertian Kesejahteraan sosial Menurut Friedlander (1980), Kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial dan institusi-institusi yang dirancang untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok guna mancapai standar hidup dan kesehatan yang memadai, relasi-relasi personal dan sosial sehingga memungkinkan mereka dapat mengembangkan kemampuan dan Kesejahteraan sepenuhnya yang selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakatnya.

Kesejahteraan masyarakat ialah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Jika dilihat Dari Undang–Undang di atas dapat kita cermati bahwa ukuran tingkat Kesejahteraan dapat dinilai dari kemampuan seseorang individu atau kelompok dalam usaha nya memenuhi kebutuhan material dan spiritual nya.

2. Usaha

Usaha merupaka suatu kegiatan yang melibatkan tenaga, fikiran maupun badan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan.

Tujuan usaha dalam hal ini adalah: 1. Untuk kemaslahatan keluarga 2. Usaha untuk beKerja

(21)

8

4. Untuk memakmurkan bumi

3. Burung Walet

Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat maerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang ataupun kecil, memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya dan paruhnya sangat kecil dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Burung Walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua ataupun rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang yang gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat (Diter William 2006).

B. Tinjauan teori

Pendekatan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori perubahan sosial dari John Lewis Gillin yang mengatakan Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang diterima, yang meliputi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat. teori ini cukup relevan dari dengan tema yang di angkat yakni Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dan Usaha Walet Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan, dimana keberadaan sarang burung Walet ini membawa perubahan terhadap tingkat Kesejahteraan masyarakat di Desa Belopa .

(22)

9

C. Kerangka pikir

Sebagai gambaran awal dalam melanjutkan penelitian ini adalah sebagian besar penduduk didesa yang denganbudi daya sarang burung Walet.yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah tingkat kesejatraan yang di miliki oleh setiap Masyarakat yang memiliki Sarang Burung Walet.

. Secara skematis kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Masyarakat Desa

Belova Pemeilik Sarang Burung Walet

Indicator Tingkat Kesejahteraan

- Jumlah Modal - Jumlah Pendapatan - Status Pekerjaan - Peralatan Yng digunakan - Keadaan tempat tinggal - Fasilitas tempat tinggal - kesehatan

1. Kesejahteraan rumah tangga pemilik sarang bururng wallet

2. Peningkatan Kesejahteraan pemilik sarang bururng walet

(23)

10

Bagan 1. Skema kerangka

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan atau penelitian terdahulu yang diuraiakan dalam penelitian ini pada dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang akan kita teliti perlu ada penelitian yang sudah ada yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Roswita Yunirna ( 2019 ). Gambaran Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pemilik Rumah Sarang Burung Walet di Desa Topoyo Kecamatan Topoyo, dari Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat perekonomian rumah tangga meningkat setelah adanya sarang burung Walet di Desa Topoyo Kecamatan Topoyo.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah, peneliti ini mengkaji tentatang tingkat Kesejahteraan yang ada di Kecamatan Topoyo sedangkan penelitian saya mengkaji tentang tingkat Kesejahteraan yang berada di Kecamatan Belopa.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya yaitu sama sama mengkaji tentang tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pemilik Sarang Burung Walet.

2. Irwan ( 2019). Dampak sarang Walet Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Takkalala, dari Hasil penelitian ini menunjukan bahwa,

(24)

11

Ada dua dampak usaha rumah Walet terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Desa Takkalala, pertama dampak positif seperti: Meningkatnya Kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. Kedua dampak negatif seperti: kehidupan sosial antar masyarakat, kehidupan sosial antar sesama Pengusaha burung Walet dan sumber daya alam.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya yaitu penelitian ini mengkaji tentang Dampak sarang burung Walet Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat , sedangkan saya mengkaji tentang tingkat Kesejahteraan masyarakat dan usaha Walet.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya yaitu sama sama mengkaji tentang sarang burung Walet.

3. Asriadi ( 2020 ). Usaha Burung Walet Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Malimongeng Kabupan Bone, dari Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Usaha Burung Walet Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Malimongeng membawa perubahan sosial terhadap kehidupan sosial kearah yang lebih posotif seperti gaya hidup masyarakat konsuntif terhadap barang barang mewah setelah melakukan usaha sarang burung Walet.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah penelitian ini membahas tentang pendapatan masyarakat malimmongeng sedangkan penelitian saya berfokus pada tingkat Kesejahteraan masyarakat dan usaha di Kecamatan Belopa

(25)

12

(26)

13

4. Fitriah syahri ( 2020) Usaha Penangkaran Burung Walet Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Preferensi usaha penangkaran sarang burung Walet yang dipilih masyarakat Desa Kemuning Tua sebagai mata pencarian mereka bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga dengan melihat harga jual sarang burung Walet yang tinggi dan bernilai ekspor. Risiko yang dihadapi juga bisa diminimalisir agar tidak terjadi kerugian yang cukup besar.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah penelitian ini berfokus pada usaha penagkaran burung Walet sedangkan penelitian saya berfokus pada tingkat Kesejahteraan masyarakat dan usaha Walet.

Persamaan penelitian ini dengan penelitin saya adalah sama sama mengkaji

(27)

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian penelitian dalam penelitian yang berjudul “ Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dan Usaha Walet Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan” adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Dalam Moleong,1997:3) mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang meng Hasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Alasan digunakannya metodue kualitatif dengan pendekatan deskriptif dalam penelitian ini adalah karena bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran dengan menggunakan kata kata mengenai Potret Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pemilik Sarang Burung Walet Di Desa Belopa kec. Belopa Kab. Luwu prov. Sulawesi selatan B. Lokasi Penelitain

Penelitian ini dilakukan di Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu. Yang secara Secara Geografis terletak pada garis bujur 119º17’07” dan pada garis lintang 2º04’05”. Ketinggian lokasi berkisar 0 – 500 DPL. Penelitian dilakukan dengan metode obserpasi atau pengamatan secara langsung di lapangan, yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh

(28)

15

mengenai potret tingkat Kesejahteraan rumah tangga pemilik sarang burung Walet Di Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan oleh peneliti selama dua bulan, di desa Belopa kec. Belopa kab. Luwu yang akan diteliti oleh peneliti. Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian ini direncanakan dengan jadwal sebagai berikut

No Jenis Kegiatan

Tahun 2020/2020

Bulan I Bulan II Bulan II 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengusulan judul 2 Penyusunan proposal 3 Konsultasi Pembimbing 4 Seminar proposal 5 Pengurusan izin Penelitian 6 Pengumpulan data 7 Analisis data 8 Konsultasi Pembimbing

(29)

16

9 Seminar skripsi

Tabel. 3. Waktu Penelitian D. Informan Penelitian

Didalam penelitian ini ada seorang responden yang akan memberikan informasi mengenai dengan penelitian ini. Alasan memilih informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam proses penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebagaimana yang dikatakan Nasution bahwa purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh Peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.

Informan kunci yaitu informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Pada penelitian ini informan kunci yang dimaksud adalah Pengusaha Burung Walet.

1. Informan utama yaitu mereka yang terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. informan utama dalam hal ini adalah orang orang terdekat pada Desa Belopa. 2. Informan tambahan yaitu informan yang ditentukan dengan dasar

pertimbangan memliki pengetahuan dan sering berhubungan baik secara formal maupun informal. Dalam penelitian ini informan tambahan ialah kepala desa Belopa.

E. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Penelitain ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, penulis berusaha mendeskripsikan tingkat Kesejahteraan masyarakat dan usaha Walet Di Desa

(30)

17

Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan. Melalui data yang berbentuk kata, skema, dan gambar. Indikator Tingkat Kesejahteraan

2. Sumber Data

Sumber data primer. Data primer adalah data yang di peroleh dari narasumber melalui wawancara secara lansung. Dalam hal ini, data yang diperoleh merupakan Hasil wawancara dengan menggunakan panduan wawancara dan juga dokumentasi berupa gambar.

F. Instrument penelitian

Instrument penelitian adalah salah satu unsur yang di gunakan dalam penelitian demi menungjang keberhasilan penelitian. Semakin banyak instrumen Adapun instrument penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Penelitian sebagai pengamat penuh dan kehadirannya diketahui statusnya sebagai peneliti oleh informan.

2. Pedoman wawancara adalah salah satu cara atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data

3. Pedoman observasi yaitu di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu 4. Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan peneliti 5. Alat tulis dan laptop sebagai penunjang

(31)

18

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara pemusta perhatian secara teliti terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh indera (pengamatan langsung). Zainal Arifin mendefinisikan observasi adalah suatu proses yang didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun situasi buatan (Kristanto, 2018). Kegiatan observasi yang akan dilakukan oleh peneliti adalah melakukan kunjungan langsung di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan suatu permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.Wawancara dilakukan untuk pengambilan data yang mengharuskan peneliti mengadakan kontak langsung dengan pemilik rumah sarang burung Walet. Sebagai pedoman dalam melakukan wawancara digunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan permasalahan dan tujuan peneliti. Daftar pertanyaan ini disusun dalam bentuk yang digunakan untuk mendapatkan data kualitatif maupun

(32)

keterangan-19

keterangan lain. 3. Dokumentasi

Metode ini sangat penting guna melengkapi data yang dibutuhkan dalam analisis masalah penelitian. Peneliti akan berupaya mengumpulkan data dan informasi dokumen berupa gambar tentang sarang burung Walet dan keterangan lainnya.

H. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengolah, mengkaji data dan informasi sehubungan dengan masalah dan hipotesis dilengkapi dengan alat penjelas (ilustrasi) serta untuk menarik kesimpulan (Widoyo, 2001). Lazimnya dalam menganalisa dan pengolah data tentunya peneliti harus menentukan teknik dalam melakukannya, adapun teknik yang dipergunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah Teknik analisis statistik deskriptif kualitatif, Hasil data yang diperoleh dari lapangan dengan cara observasi dan dengan menggunakan kuesioner dan informasi dokumen berupa gambar tentang potret tingkat Kesejahteraan pemilik sarang burung Walet, tingkat perkembangan usaha, Pengelolaan sarang burung Walet yang ada Di Desa Belopa Kec. Belopa Kab. Luwu Prov. Sulawesi Selatan dan keterangan-keterangan lainnya. Hasil ini akan digunakan untuk menjelaskan suatu gejala dan membuat kesimpulan yang logis dan mudah dimengerti.

I. Teknik keabsahan data

Keabsahan data digunakan sebagai jaminan bahwa semua data yang telah diamati dan diteliti relevan dengan yang sesungguhnya, agar penelitian ini menjadi sempurna. Untuk keabsahan data, penulis menggunakan Triaangulasi

(33)

20

yaitu mengadakan perbandingan antara teori dan Hasil di lapangan pada sumber data yang satu dengan yang lain. Teknik Triangulasi adalah teknik pengabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat (4) yaitu: teknik triangulasi dengan sumber, metode, penyidik dan teori.

Triangulasi sumber yaitu perbandingan atau pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, dengan jalan:

1. Membandingkan data Hasil pengamatan dengan data Hasil wawancara. 2. Membanding apa yang dikatakan informan di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membanding data Hasil wawancara dengan isi dokumen yang dihimpun atau berkaitan

J. Etika penelitian

Etika penelitian adalah cara bersikap seorang peneliti dalam melaksanakan penelitianya (melakukan wawancara, Observasi, dan pengumpulan data dokumen), menyusun laporan penelitian hingga memublikasikan Hasil penelitian dengan tujuan:

1. Memberi tahukan tujuan penelitian kepada informan 2. Meminta izin kepada informan

(34)

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum 1. Sejarah Desa Belopa

Desa Belopa adalah kota baru kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan nama belopa ini termasuk di kenal pada tahun 1940 an, sebelumnya desa belopa ini di kenal dengan nama la belopa yang bahasa daerah setempat yang berarti pelapah sagu atau gabah-gabah. Pada tahun1958 di adakan pemilihan kepala desa yang kemudia mendudukan ABD. Rahman Sebagai kepala Desa Pertama di Belopa pada saat itu dan memimpin selama 3 periode (1958-1972). Pada tahun 1972 di adalkan yang terpilih saat itu adalah Opu LALA periode (1972-1977), pada tahun 1977 di adakan pemilihan kepala desa dan yang terpilih pada ssat itu adalah MISKIN MASRENG periode (1977-1983), pada tahun 1983 di adakan pemilihan kepalka desa dan yang terpilih saat itu adalah TAHIR SETUJU dan kemudian menjabat selama dua periode (Tahun 1983-2001), pada tahuun 2001 di adakan pemilihan kepala desa dan yang terpilih M. DJASID DG.PATANGNGA selama 2 periode (2001-2013), kemudian tahun2013 di jabat oleh MULYADI MAWI Samapai Sekarang. Desa dalam perkembangannya terbagi menjadi 5 dusun diantranya Dusun Belopa,Dusun Labucae, Dusun Balubu,Dusun Ulo-Ulo, dan Dusun Kambuno.

(35)

22

2. Kondisi Penduduk

Jumlah penduduk Desa Beloba adalah 519, dengan rasio laki-laki-perempuan 321 dan laki-laki-perempuan 297, dengan anggota keluarga rata-rata 2-7. Pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dikarenakan masih banyak anggapan bahwa perempuan bertanggung jawab dalam mengurus keluarganya.

Beberapa proyek yang melibatkan perempuan tidak berdampak signifikan karena partisipasi mereka terbatas pada penggunaan metode partisipasi yang memenuhi keinginan rencana untuk menyelesaikan kuota. Status penduduk desa Tolada didasarkan pada tingkat usia beberapa desa kecil di Tolada

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa belopa dikategorikan terbelakang dibanding desa lainnya. Sehingga membutuhkan penanganan yang sangat serius jika pemerintah ingin memajukan pendidikan di desa ini.Data tingkat pendidikan di Desa Pao-Pao bisa diketahui melalui data berikut:

Tabel Tingkat Pendidikan

Rekapitulasi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Jumlah

Belum Masuk TK/Kelompok Bermain 63

Sedang D-3/Sederajat 6

(36)

23

Sedang S-2/Sederajat 4

Sedang SD/Sederajat 74

Sedang SLTA/Sederajat 41

Sedang SLTP/Sederajat 48

Sedang TK/Kelompok Bermain 11

Tamat D-2/Sederajat 4

Tamat D-3/Sederajat 22

Tamat S-1/Sederajat 23

Tamat S-2/Sederajat 3

Tamat SD/Sederajat 531

Tamat SLTA /Sederajat 600

Tamat SLTP/Sederajat 478

Tidak Pernah Sekolah 2

Tidak Tamat SD/Sederajat 421

Total 2344

4. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi di Desa Belopa mulai mengalami peningkatan, dapat di lihat dari penjualan panen seperti, jagung, ikan dan hasil penjualan sarang bururng wallet. Manusia tidak akan pernah terlepas dengan kebutuhan ekonomi maka dari itu penting bagi masyarakat untuk meningkatkatkan hasil pendapatan ekonomi mereka.

(37)

24

Hal ini dapat dilihat dari masyarakat Desa Belopa secara keseluruhan, kehidupan mereka sangat sederhana, meskipun pendapatan mereka sudah mulai berkembang, karena berbagai faktor seperti cuaca yang tidak menentu, tidak pasti apakah perekonomian akan terus tumbuh. bisnis harus menunggu. Butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk membuahkan hasil. Meski manfaatnya tinggi, Anda harus bersabar dan menunggu hasil yang memuaskan. Sebagian besar pendapatan masyarakat Desa Belopa berasal dari penjualan sarang burung walet, karena ini adalah bisnis yang bisa diprediksi, dan pendapatan yang cukup tinggi tergantung pada kesabaran dan kerja keras, cara merawat dan membangun bangunan, dan CD rekaman untuk memikat. burung walet ke dalam rumah yang disediakan oleh pemilik atau bangunan.

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

1. Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Di Dalam Memilih Usaha Sarang Burung Walet

Sarang bururng wallet iyalah salah satu usaha yang cukup menjanjikan, bukan hanya itu pekerjaan usaha sarang burung wallet juga tergolong sangatlah mudah. Karna hasil yang menjanjikan dan pekerjaanya yang tergolong mudah maka hal inilah yang membuat banyak masyarakat tertarik untuk mendirikan usaha sarang bururng wallet.

Seperti yang di katakana oleh bapak Sandi menjelaskan bahwa:

Saya sangat semngat menjalankan usaha rumah burung Walet, selain karna hasilnya yang menjanjikan sarang bururng wallet juga

(38)

25

mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan

Dari keterangan bapak Sandi tersebut, dapat di simpulkan bahwa usaha sarang burug wallet sangatlah menjanjikan, terlepas dari itu burung wallet juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan

Modal untuk memulai usaha memang tidak sedikit, karena biaya pembangunannya membutuhkan biaya puluhan juta bahkan ratusan juta tergantung besar kecilnya bangunan, namun jika usaha sarang burung walet sukses bisa mencapai panen ratusan juta. jutaan.Untuk menjalankan usaha sarang burung walet harus memahami kondisi dan kondisi lokasi pembangunan.Ada yang bilang kegagalan utama usaha ini yang sudah bertahun-tahun tidak panen adalah karena tidak memperhatikan sekitar. situasi, tetapi hanya membangunnya, kelayakan pembangunan sarang burung walet.

Menurut Pak Sandy, tempat yang strategis untuk mendirika rumah sarang burung walet ini dekat dengan perbukitan, pesisir pantai, tebing tinggi dan persawahan, karena burung walet di dalam bangunan tersebut tidak memiliki makanan atau air untuk mencari makan dan minum sendiri. Mengapa bangunan bersarang di sisi gunung? Atau di dekat sawah, karena makanan burung walet cuma memakan serangga kecil misalnya. belalang, lebah, ulat , nyamuk, dan binatang kecil lainnya. Setelah makan, dia akan terbang mencari minuman dan masuk kembali ke Gedung Swallow. Usaha sarang burung walet Pak Sandi di Desa Beloba Kecamatan Beloba Kabupaten Ashiya terbilang sukses karena bangunannya sudah berumur satu tahunn.

(39)

26

Menurut hasil survey, informan muh. singker menjelaskan manfaat beternak sarang burung walet. Hasil panen pertama sarang burung walet saya berumur 7 bulan, dan outputnya 70 juta sampai 10 juta. Sekarang saya punya beberapa rumah sarang burung walet dan alhamdullilah. Sekarang saya punya sesuatu untuk dipanen. Melanjutkan kisah Muh Singke. Dulu saya petani padi dan jagung. Karena beberapa faktor, pertanian saya gagal, jadi saya menjual sawah dan memilih membangun bisnis sarang burung walet.

Sangat banyak keuntungan yang bisa di dapatkan dalam membangunn usaha rumah wallet kita hanya perlu mendiirkan bangunan dan membersihkan sarang sebulan sekali sisanya tinggal menunggu hasil panen, pekerjaan usaha rumah wallet sangatlah santai.

Juga mengenai motivasi saya, kenapa saya lebih memilih bisnis sarang burung walet daripada pertanian, tentu saja perbedaannya sangat mudah, jika peternakan menentukan musim panen dua kali setahun, maka itu mudah. Pada saat yang sama, sarang burung walet harus sabar menunggu burung walet masuk ke dalam gedung dan mengeluarkan air liur, butuh waktu lama, ada yang 10 bulan, bahkan 5 tahun. Namun jika tempat pembuatan sarang burung walet ini tepat maka penghasilan perbulannya bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta, dari sini bisa dipastikan alasan memilih bisnis sarang burung walet adalah karena keuntungan yang didapat sangat besar.

(40)

27

Syukardi menjelaskan Kelebihan mendirikan rumah Walet dari pada hewan ternak lainya sangat berbeda, bertenak rumah wallet dapat di katakana sangatlah mudah di banding hewan lainya, kita cukup menyediak rumah wallet sebagai tempat wallet bersarang dan sound sitem sebagai pemancing burung wallet kita tidak perlu menyediakan makanan maupun minuman karna bururng wallet mencari makananya sendiri, berbeda dengan hewan lain yang harus di sediakan makanan dan minum. Perawatan burung wallet pun sangatlah mudah, cukup membersihkan rumah wallet sekali dalam sebulan.

Adapun tanggapan dari saudara ahmad arivai mengenai sound sistem yang mengatakan.

Sound dari sarang burung wallet ini awalnya sangatlah menggangu, apalagi di waktu waktu istirahat seperti sianga hari, karna suaranya yang keras dan bisisng. Namun lama kelamaan saya jadi terbiasa dengan adanya sound ini, dan usaha rumah wallet ini juga mengantongi izin dari pemerintah jadi kita tidak bisa protes.

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas sarang burung wallet memiliki dampak salah satunya adalah:

a) Faktor menjanjikan keunutngan di dalam rumah sarang burung Walet, beberapa warga membangun gedung Walet lebih tinggi dari rumahnya dengan harapan akan memperoleh Hasil yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Usaha sarang burung Walet juga memiliki permintaan yang sangat tinggi dan keuntunganya menjadi sumber pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Karena selain memenuhi

(41)

28

permintaan dalam negeri. Peluang ekspornya pun lumayan besar.

b) kecamatan Belopa Kabupaten Luwu khususnya di Desa Belopa termasuk daerah yang sangat strategis untuk mendirikan rumah Walet, karena letaknya yang dekat dengan persawaahan, bururng walet ada jenis burung yang suka tinggal di gowa.

c) Dalam usaha membangun rumah wallet Mayarakat dapat menyuplai biaya hidup keluarganya walau tak bergantungan pada profesi awalnya sebagai petani maupun nelayan, dari sudut pandang itu dapat menyeimbangkan perekonomian dari satu sisi ke sisi lain

2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Dalam Usaha Rumah Walet Di Desa Belopa

Di sepanjang jalan Desa Belopa dapat kita jumpai bangunan rumah burung wallet mulai dari yang sederhana sampai bangunan yang bertingkat , hal ini

menandakan bahwa perkembangan rumah wallet di belopa cukup pesat dan memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Rumah Walet pada Desa Belopa Kec Belopa Kabupaten Luwu, ketika ini tumbuh sangat pesat, bukan hanya pada Desa Belopa tetapi hampir diseluru Desa-desa bahkan sepanjang jalan perkotaan telah poly warga yg mendirikan bangunan Walet, lantaran memang telah terbukti & poly yg berHasil terlihat menggunakan nilai jual yg tinggi menciptakan msyarakat tergoda & berbondong-bondong mendirikan bisnis tempat tinggal Walet,. Hal tadi memang memberi laba yg relatif menaikkan pendapatan warga Desa Belopa. Adapun menurut bapak Sandi salah satu masyarakat yang memliki usaha rumah Walet di Desa Belopa :

(42)

29

Kalau bicara tentang peningkatan sarang wallet di desa belopa sangatlah pesat, hal ini dapat dilihat dari sudut pandang dalam perekonomian Masyarakat setempat seperti penjualan sarang bururng wallet yang dapat memajukan perekonomian masyrakat sekitar. Hasil dari penjualan sarang bururng wallet dalam sekali panen sekitar 13 juta, sedangkan sarang bururng wallet dapat di panen setiap bulan. Keadaan ini dapat menyeimbangkan perekonomian masyarakat di masa pandemic.

Pemilik usaha rumah wallet telah membuktikan peningkatan kesejahteraan dengan memperluas rumah wallet mereka, menyewa kuli bangunan dan membeli kayu untuk di jadikan rumah wallet. Perawatan rumah wallet yang baik akan memberikan hasil yang memuaskan, berbeda dengan rumah wallet yang tidak terawatt akan memberikan hasil yang minim bahkan hampir tidak ada.

Menurut Bpk Makkarennu

“Bicara ki Peningkatan dalam usah rumah Walet yang saya dirikan di pekarangan rumah saya, memang membuahkan Hasil meskipun baru berjalan tiga tahun tapi Alhamdulillah Hasil pertama seharga =Rp 300.000,00 tidak banyak ji tapi di Syukuri saja berapapun itu karena tetap menambah pengHasilan dari usaha yang lain karena tidak ada itu Pengusaha Walet yang langsung meningkat bertahap Hasil panennya, menjalankan usaha rumah Walet kita harus sabar, karena burung Walet itu makhluk liar bukan punya kita pribadi apalagi di Desa ini hampir semua masyarakat mendirikan usaha rumah Walet,

(43)

30

banyak yang mendirikan rumah Walet itu lama baru panen kadang sampai 4,5 bahkan 6 tahun belum juga membuahan Hasil jadi mendirikan usaha rumah Walet kita harus sabar”

Mendirikan Usaha rumah Walet memang tidak Mudah, seperti halnya dengan membangun banguna yang bertingkat langsung mendapatkan hasil yang maksimal dari pembangunan rumah wallet . Untuk mendapatkan hasil atau nilai jual yang tinggi membutuhkan kesabaran bukan hanya menunggu sebulan dua bulan bahkan sampai bertahun tahun Pengusaha Walet belum juga mendapatkan Hasil. Namun semngat dan kesabaran masyarakat belopa tidak pernah hilang.

Pendapatan yang diperoleh masyarakat desa belopa akan semakin meningkat. Seperti yang dikatakan oleh Bpk Rusli:

“Kalau bicara ki, peningkatan dalam mendirikan rumah Walet keuntungan bukan hanya kepada saya dan keluarga tapi juga kepada tetangga terkhusus bagi kuli bangunan yang disewa untuk membantu mendirikan ini rumah Walet, berHasil juga dibagi-bagikan ke tetangga sebagai bentuk Syukur sudah mulai ada Hasil, tapi kalau dampak negtifnya dari mulai berHasil apalagi kalau ditahu sesama ki, Pengusaha rumah Walet kadang ada kecemburuan sosial, iri dicerita tapi diam saja rejeki semua sudah diatur oleh Allah, dan “Alhamdulillah” dari pertama mulai saya dirikan ini rumah Walet ¼ kg, tapi saya tampung sampai 1 kg selama dua tahun dengan harga

(44)

31

waktu saya jual sampai = Rp 12.000.000,00 setelah terjual itu 1 kg tiap minggu itu panen lagi 1 kg, jadi sampai sekarangmenjelang tiga tahun saya dirikan ini usaha Walet Alhamdulillah tiap satu bulan 4 kali panen harganya = Rp 12.000.000,00 kdang juga Rp 11.000.000,00 tergantung dari kualitas sarangnya” modal pertama pada ssat saya mendirikan rumah Walet sebesar 130.000.000

Dari Hasil wawancara dengan ibu Sarah dapat kita simpulkan bahwa adanya usaha rumah wallet ini membawa beberapa dampak postif maupun negative, dampak positif seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat sedangkan dampak negatifnya yaitu timbulnya iri hati terhadap sesame pengusaha rumah wallet.

Penignkatan kesejahteraan masyarakat desa belopa dengan adanaya usaha rumah wallet cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pencapaian keberhasilan masyarakat desa belopa dalam usaha rumah wallet. Tidak hanya satau dua orang yang mendirikan rumah wallet di desa belopa namun hampir semua masyarakat desa belopa telah memiliki sarang bururng wallet.

3. Dampak Positif Dan Dampak Negatif Usaha Rumah Rumah Walet Di Desa Belopa

a. Dampak Positif

setiap perubahan atau pekerjaan pasti memiliki dampak yang baik maupun buruk, dampak baik di sebut dengan dampak posotif sedangakan dampak yang buruk dinamai dengan dampak negative, hal ini terjadi tergantung bagaimana cara kita menyikapi perubahan tersebut.

(45)

32

Dampak positif adalah dampak yang di inginkan oleh setiap pengusaha maupun pekerja, seperti halnya dengan pengusaha rumah wallet di desa belopa

Dari hasil wawancara yang di dapatkan keberadaan rumah wallet di desa belopa memberikan dampak yang begitu besar terhadap peningkatan kesejahteraan di kalangan masyarakat, seperti contoh masyarakat pada umunya di desa belopa berprofesi sebagai petani atau nelayan namun penghasilan itu tidak dapat mencukupi ekonomi masyarakat, maka dari itu masyarakat belopa berinisiatif untuk membangun rumah wallet.

Lemahnya ekonomi membuat masyarakat desa belopa berinisiatif untuk membangun rumah wallet yang dapat di jadikan sebagai sumber ekonomi mereka, karna usaha rumah wallet cukup menjanjikan unutk di jadikan sumber mata pencaharian, hampir seluruh masyarakat desa belopa telah mendirikan sarang burung wallet unutk menambah hasil pencahariahn mereka.

Adapun dampak Negatif bagi Pemilik Sarang burung Walet di desa Belopa sebagai berikut:

1) Kehidupan sosial

Kehidupan sosial merupakan kehidupan yang dialami terhadap unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Sebuah kehidupan disebut sebagai kehidupan sosial jika terjadi interaksi anatara individu satu dengan individu satu dengan individu lainnya, dan terjadi kemunikasi yang kemudian berkembang menjadi saling membutuhkan satu sama lain. Keragaman hubungan sosial itu terlihat nyata dalam struktur sosia masyarakat

(46)

33

majemuk keragaman hubungan sosial dalam suatu masyarakat bisa terjadi karena masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bahkan dalam suatu suku pun memiliki perbedaan. Namun perbedaan- perbedaan yang ada itu adalah suatu hal yang wajar dalam kehidupan sosial. Kehidupan sosial antar masyarakat, dimanapun dan Desa manapun tentunya sering kali kita mendengar ada pergeseran atau permasalahan antar masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Faktor yang mebuat hubungan sosial masyarakat di Desa tersebut mulai terjalin tidak baik lagi disebabkan sebagian mereka mereasa lebih membutuhkan peKerjaan diusaha tersebut. Semakin banyak persaingan sehingga terjadi perselisihan antara masyarakat yang sudah tiba waktu mereka panen sehingga silaturahmi tidak terjalin dengan baik.

2) Sumber daya alam

Desa belopa dulunya adalah tempat yang subur dan sejuk, namun setelah adanya usaha wallet di desa belopa membuat tempat ini jadi panas, karna pohon pohon yang dulunya memberikan kesejukan kini habis di tebang masyarakat unutk di jadikan bangun burung wallet.

(47)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas dapat kita simpulkan bawa keberadaan usaha rumah wallet di desa belopa membawa dampak yang begitu besar terhadap kesejahteraan masyarakat, bahkan beberapa masyarakat telah mengantunngkan penghasilnya dari usaha rumah wallet itu, tidak terlepas dari hal itu keberadaan usaha wallet ini juga membawa dampak yang negative bagi msayarakat belopa karna banyaknya pohon yang di tebang untuk di jadikan rumah wallet.

B. Saran

Semoga kedepanya usaha rumah wallet di desa belopa terus meningkat ekonomi masyarakat, dan tetap bisa meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan akibat adanya usaha rumah wallet.

(48)

35

DAFTAR PUSTAKA

Adriana .1997. distribusi sarang burung walet (Collocalia sp) Adi, Isbandi Rukmiyanto 2013. Kesejahteraan Sosial Ekonomi.

Adiwibawa, E. 2000. Pengelolaan Rumah Walet. Yogyakarta. Kanisius.

Aulia, Dina. 2017. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pengrajin Batik Didesa Simbang Kulon Kecamatan Buarang Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Andi Angger S, Siti Rochaenianalisis , Achmad Tjachja N. 2013. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Ikan Hias Air Tawar Di Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa Kecamatan Belopa Madya Jakarta Selatan. Jurnal Agribisnis, Vol. 7, No. 1, Juni 2013, [ 59 - 76 ] Issn : 1979-0058 Aniri, Noorma Bunga.2008. Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat

Kesejahteraan Keluarga Pembudidaya Dan Non Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Bogor. Program Studi Gizi Masyarakat Dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Budiman Arif. 2008. Praktisi dan konsultan dunia walet pemberdaya masyarakat melalui dunia walet.

Bagas Priyono, Idiannor Mahyudin, Mahfudz Shiddieq, Susilawati. 2013. Persepsi Masyarakat Terhadap Rumah Walet Di Kecamatan Belopa Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. EnviroScienteae 9 (2013) 14-22 ISSN 1978-8096

Chantler dan Driessens. 1995. Kajian morpologi saluran pernapasan burung walet.

Christiani S. Timbulus. Kontribusi Usahatani Salak Terhadap Pendapatan Keluarga Petani Di Wilayah Pangu Kecamatan Ratahan Timur . jurnal. Kementrian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Universitas Sam Ratulangi Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Manado 2015. Drs. Arif Budiman S.Psi. 2017. Desain rumah walet.

Hakim, A. 2011. Karakteristik Lingkungan Rumah dan Produksi Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga) di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hans Ivander Joy Simanungkalit. 2015. Analisis Dampak Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kecamatan Belopa Rantauprapat Kabupaten Labuhan

(49)

36

Batu. Skripsi. Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2015.

Hartoyo, Noorma Bunga Aniri. 2010. Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pembudidaya Ikan Dan Nonpembudidaya Ikan Dikabupaten Bogor. Januari 2010, P : 64-73 Vol. 3, No. 1

Joko Mulyono. 2010. Kajian Tentang Usaha Sarang Burung Walet Di Kabupaten Sampang (Tinjauan Ekonomis). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Kementrian Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Pengelolaan Burung Walet (Collocalia) di Habitat Alami (In-Situ) dan Hbiitat Buatan (Ex-Situ). Kepmenhut Nomor 449/Kpts- II/1999, Jakarta.

Lia Lusiana . 2014. Tingkat kesejahteraan ekonomi pengrajin melalui peningkatan Pendapatan oleh pengusaha home industri sepatu di dusun genengan Kecamatan puri kabupaten mojokerto. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Surabaya.

MacKinnon et al. 1993. Pemodelan spasial habitat burung walet puih. Journal. Unnes.

Mardiastuti, A., Y. A. Mulyani, J. Sugarjito, L. N. Ginonga, I. Maryanto, A. Nugraha dan Ismail. 1998. Teknik pengusahaan Burung Walet rumah, pemanenan sarang, dan penanganan pasca panen. Laporan Riset Unggulan Terpadu IV. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional, Jakarta.

Marhiyanto, dkk. 1996. Budidaya Rumah dan Sarang Walet. Surabaya. Gitamedia Press.

Miratul ginayah achpa. 2015. Profil social ekonomi petani keramba dibendungan ponre-ponre desa tompobulu kecamatan libunreng kabupaten bone. Skripsi. Program studi geografi, jurusan geografi, fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, universitas negeri Makassar.

Moch. Samsul Arifin. 2010. distribusi Rumah Walet (Collocalia Sp) Di Kabupaten Grobogan

Mulia (2009) klasifikasi burung walet.

Nazzarudin dan A. Widodo. 2008. Sukses Merumahkan Walet. Jakarta. Penebar Swadaya.

(50)

37

Nugroho taufik rofi. 2014. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pengrajin Industri Bata Merah Dikecamatan Pataruman Jawa Barat. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Parannu, M. 2007. Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Bunga Potong Terhadap Pendapatan Petani Kecamatan Tomohon. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Unsrat.

Rahayuningsih. 2008. Pemodelan Spasial Habitat Burung Walet Sarang Putih (Collocalia Fuchipaga)Dengan Menggunakan Sig (Sistem Informasi Geografis) Dalam Upaya Pengembangan Budidaya Sarang Walet Di Jawa Tengah ( Laporan Penelitian Hibah Bersaing). Semarang: Fmipa Unnes. Rianse, Usman dan Abdi. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Teori dan

Aplikasinya. ( Bandung: Alfabeta.2009).

Siswanto, Lilik. 2008. Kontribusi Home Industri Dalam MeningkatkanKesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga

Soehartono dan Mardiastuti. 2003. Habitat dan produksi sarang burung walet.jurnal. unpad.

Soraya G. Manopo. 2014 .Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Di Kabupaten Minahasa. Jurnal Emba Vol.3 No.3 Sept. 2015, Hal.896-905 Source : Http://Ngraho.Com/2008/01/01/Ternak-Burung-Walet

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Bandung : Alfabeta

Sumarni, murti dan jhon soeprihaanto. 2003. Pengantar bisnis : dasar dasar ilmu perusahaan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta

Suparlan. 2005. Suku bangsa dan hubungan antara suku bangsa. Jakarta.

Taufiqurohman. 2002. Meningkatkan Populasi Burung Walet Atau Seriti Di Rumah Walet Yang Belum Berproduksi Di Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Turaina Ayuti . 2016. Identifikasi habitat dan produksi sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) Di Kabupaten Lampung Timur. Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2016. Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad. Undang-undang no 11 tahun 2009 tentang kesejahtraan sosial

(51)

38

William, D. 2011. Studi Komparasi Budidaya Burung Walet Di Kecamatan Singkawang Tengah dan Kecamatan Singkawang Selatan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri

Whendrato, I. E. Nugroho, dan I. M. Madyana. 1989. Budidaya Burung Seriti. Eka Offset. Semarang.

(52)

39

(53)

40

Lampiran Dokumentasi

(54)

41

(55)
(56)

RIWAYAT HIDUP

Ismail Fausy AR Lahir pada tanggal 23 September 1996, di Pangkajene Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak Pertama dari pasangan Ahmad Nurdin dan Rusnah Jamalu. Penulis pertama kali masuk pendidikan Formal di SDN 24 Kampung Tangnga tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Belopa dan tamat pada tahun 2012. Setelah tamat di SMP, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Belopa di kecematan Belopa dan tamat pada tahun 2015. Dan pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sosisologi melalaui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

(57)
(58)

Gambar

Tabel Tingkat Pendidikan
Foto Bersama Pemilik Sarang Burung Walet
Foto Bersama Pemilik Sarang Burung Walet

Referensi

Dokumen terkait

Batako juga disebut “ conblock ” (SNI 03-0349- 1989) atau batu cetak beton, yaitu komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau

Hal ini juga dapat dilihat dari F hitung > F tabel (18,879 > 2,87), maka H 0 ditolak atau H a diterima yang berarti bahwa ada hubungan positif dan pengaruh

Abstrak: Mayoritas Guru BK di Kota Palembang merupakan generasi millenial. Millenial dikenal sebagai generasi dinamis dan terampil dalam teknologi, tetapi juga dikhawatikan

Hasil penelitian ditemukan bahwa Permasalahan aspek komunikasi disini merupakan proses yang sangat penting untuk menentukan tujuan sebuah kebijakan, selama ini

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, timbul pertanyaan yang mendasari penelitian ini, yaitu apakah penerapan metode demonstrasi dapat

Penelitian ini dilakukan pada tiga subjek , yaitu laki-laki berusia 31 tahun dengan profesi pekerjaan wiraswasta, pria berusia 37 tahun dengan keamanan profesional dan seorang

Satu contoh menarik ialah Program Kepimpinan Teknologi yang merupakan satu usaha kreatif sekolah dalam bentuk sokongan teknikal komputer boleh dipeluaskan