• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

B. Hasil penelitian dan pembahasan

1. Karakteristik responden

Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner ke 100 responden pada RSUD Lanto dg. Pasewang jeneponto, karakteristik responden berguna untuk mengurai deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang

DIREKTUR

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BAGIAN TATA USAHA

SUB. BAGIAN KEUANGAN SUB. BAGIAN PROGRAM SUB. BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKSI PELAYANAN DAN PENUNJANG MEDIK SEKSI KEPERAWATAN BIDANG PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAYANAN SEKSI REKAM MEDIK BIDANG REKAM MEDIK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN SARANA PRASARANA SEKSI PENYUSUNAN PROGRAM, EVALUASI DAN PENGAWASAN BIDANG PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN

ditetapkan. Salah satu tujuan dengan karakteristik responden untuk memberikan gambaran objek yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian data identitas responden yang meliputi : jenis kelamin, usia, dan lama kerja. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka akan disajikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini :

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin pada RSUD Lanto dg. Pasewang jeneponto dapat dilihat pada 4.1sebagai berikut :

Tabel 4.1

jenis kelamin jumlah responden presentasi

perempuan 100 100 %

jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2019 b. Karakteristik responden berdasarkan usia

Penyajian data responden berdasarkan usia pada RSUD Lanto dg. Pasewang jeneponto dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2

Usia jumlah responden presentase

20 - 30 tahun 68 orang 68%

31- 40 tahun 32 orang 32%

jumlah 100 orang 100%

c. Karakteristik responden berdasarkan Lama bekerja

Penyajian data responden berdasarkan usia pada RSUD Lanto dg. Pasewang

jeneponto dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 lama bekerja

Lama bekerja jumlah responden presentase

< 5 tahun 37 37 %

6 – 10 tahun 41 41 %

11- 20 tahun 22 22 %

Jumlah 100 100 %

Sumber : Data primer yang diolah, 2019 2. Deskripsi data penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden pada RSUD Lanto dg pasewang jeneponto melalui penyebaran kuesioner, untuk mendapatkan kecenderungan jawaban terhadap masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran.

a. Deskripsi variabel work family conflict

Tanggapan responden terhadap variabel work family conflict dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Work family conflict

No Pertanyaan Skor Jumlah

SS S N TS STS 1 X1.1 8 69 23 0 0 100 2 X1.2 15 55 26 4 0 100 3 X1.3 7 61 26 6 0 100 4 X1.4 12 58 26 4 0 100 5 X1.5 10 57 27 6 0 100 6 X1.6 8 56 22 4 0 100

Pada tabel 4.4 menjelaskan bahwa dari 6 item pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, tanggapan responden didominasi oleh jawaban sangat setuju, setuju netral dan tidak setuju. Dimana terdapat 69 responden yang memberi tanggapan setuju pada pertanyaan X1.2. 15 responden yang memberi tanggapan sangat setuju pada pertanyaan X1.1. 25 responden yang memberi tanggapan netral pada pertanyaan X1.5. Dan 6 responden yang memberi tanggapan sangat tidak setuju pada pertanyaan X1.3.

b. Deskripsi Variabel beban kerja

Tanggapan responden terhadap variabel beban kerja dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Variabel beban kerja

No Pertanyaan Skor Jumlah

SS S N TS STS 1 X2.1 12 60 19 3 0 100 2 X2.2 16 59 23 2 0 100 3 X2.3 18 56 34 2 0 100 4 X2.4 22 51 23 0 0 100 5 X2.5 19 58 20 3 0 100 6 X2.6 21 64 14 1 0 100 7 X2.7 12 68 20 0 0 100 8 X2.8 22 58 18 2 0 100

Sumber: Data Primer Yang Diolah 2019

Pada tabel 4.5 menjelaskan bahwa dari 8 item pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, tanggapan responden didominasi oleh jawaban sangat setuju, setuju, netral dan tidak setuju. Dimana terdapat 22 responden yang memberi tanggapan sangat setuju pada pertanyaan X2.4. 68 responden yang memberi tanggapan setuju pada pertanyaan X2.7. 34 responden yang memberi

tanggapan netral pada pertanyaan X2.3. Dan 3 responden yang memberi tanggapan tidak setuju pada pertanyaan X2.5

c. Deskripsi Variabel kinerja

Tanggapan responden terhadap variabel kinerja dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Variabel Kinerja

No Pertanyaan Skor Jumlah

SS S N TS STS 1 Y.1 15 71 13 1 0 100 2 Y.2 14 74 10 2 0 100 3 Y.3 26 59 15 0 0 100 4 Y.4 19 68 13 0 0 100 5 Y.5 20 73 7 0 0 100 6 Y.6 18 71 11 0 0 100 7 Y.7 27 63 10 0 0 100 8 Y.8 19 67 14 0 0 100

Sumber: Data Primer Yang Diolah 2019

Pada tabel 4.6 menjelaskan bahwa dari 8 item pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, tanggapan responden didominasi oleh jawaban sangat setuju, setuju, netral dan tidak setuju. Dimana terdapat 27 responden yang memberi tanggapan sangat setuju pada pertanyaan Y.7. 73 responden yang memberi tanggapan setuju pada pertanyaan Y.5. 15 responden yang memberi tanggapan netral pada pertanyaan Y.3. Dan 2responden yang memberi tanggapan tidak setuju pada pertanyaan Y.2

d. Deskripsi variabel komitmen organisasi

Tanggapan responden terhadap variabel work family conflict dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Komitmen oganisasi

No Pertanyaan Skor Jumlah

SS S N TS STS 1 Z.1 6 72 21 1 0 100 2 Z.2 15 56 25 4 0 100 3 Z.3 8 65 27 0 0 100 4 Z.4 14 61 20 5 0 100 5 Z.5 13 46 34 7 0 100 6 Z.6 17 47 25 11 0 100

Sumber : Data primer diolah 2019

Pada tabel 4.7 menjelaskan bahwa dari 6 item pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, tanggapan responden didominasi oleh jawaban sangat setuju, setuju, netral dan tidak setuju. Dimana terdapat 17 responden yang memberi tanggapan sangat setuju pada pertanyaan Z.6. 65 responden yang memberi tanggapan setuju pada pertanyaan Z.3. 34 responden yang memberi tanggapan netral pada pertanyaan Z.5. Dan 11 responden yang memberi tanggapan tidak setuju pada pertanyaan Z.6.

3. Metode pengolahan data a. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Menilai masing– masing butir pertanyaan dapat dilihat dari correcte item-total correlation.67

Suatu butir pertanyaan dikatan vald jika nilai r- hitung yang merupakan nilai dari correcte item-total correlation dari r- tabel ( pada taraf signfikansi 5%) yang

67 Bhuono Agung Nugraha, strategi jitu : memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. (yogyakarta : Andi offset, 2005), h.67-68

diperoleh melalui DF (Degree of fredom).68 Untuk menguji valid tidaknya pertanyaan dapat dilakukan melalui program computer excel statistc analysis dan spss. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

1. work family conflict

Tabel 4.8 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk mengukur variabel work family conflict diteliti pada RSUD Lanto dg. Pasewang.

Tabel 4.8 pengujian validitas

No. Pernyataan r Hitung r Tabel keterangan

1 X1.1 0,624 0,361 Valid 2 X1.2 0,729 0,361 Valid 3 X1.3 0,764 0,361 Valid 4 X1.4 0,585 0,361 Valid 5 X1.5 0,486 0,361 Valid 6 X1.6 0,421 0,361 Valid

Sumber : data primer diolah, 2019 2. Beban kerja

Tabel 4.9 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk mengukur variabel beban kerja diteliti pada RSUD Lanto dg. Pasewang.

Tabel 4.9 pengujian validitas

No. Pernyataan t Hitung r Tabel Keterangan

1 X2.1 0,755 0,361 Valid

2 X2.2 0,446 0,361 Valid

3 X2.3 0,588 0,361 Valid

68 Bhuono Agung Nugraha, strategi jitu : memilih metode statistik penelitian dengan SPSS h. 72

4 X2.4 0,397 0,361 Valid

5 X2.5 0,376 0,361 Valid

6 X2.6 0,473 0,361 Valid

7 X2.7 0,645 0,361 Valid

8 X2.8 0,806 0,361 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2019 3. Kinerja

Tabel 4.10 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk digunakan

sebagai instrumen atau pernyataan untuk mengukur variabel kinerja diteliti pada RSUD Lanto dg. Pasewang.

Tabel 4.10 pengujian validitas

No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1 Y.1 0,757 0,361 Valid 2 Y.2 0,769 0,361 Valid 3 Y.3 0,749 0,361 Valid 4 Y.4 0,767 0,361 Valid 5 Y.5 0,527 0,361 Valid 6 Y.6 0,781 0,361 Valid 7 Y.7 0,542 0,361 Valid 8 Y.8 0,543 0,361 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2019 4. Komitmen organisasi

Tabel 4.11 menunjukkan seluruh instrumen valid untuk digunakan sebagai instrumen atau pernyataan untuk mengukur variabel komitmen organisasi diteliti pada RSUD Lanto dg. Pasewang.

Tabel 4.11 pengujian validitas

No Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1 Z.1 0,431 0,361 Valid

2 Z.2 0,685 0,361 Valid

3 Z.3 0,500 0,361 Valid

5 Z.5 0,570 0,361 Valid

6 Z.6 0,369 0,361 Valid

Sumber : Data primer diolah 2019 b. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk- konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.69 Alat ukur yang akan digunakan adalah croncbachalpa melalui program computer excel statistic analysis & SPSS. Realibilitas suatu konstruk v variabel diakatakan baik jika memiliki nilai croncbachalpa 0,60.70 Hasil pengujian realibilitas untuk masing – masing variabel di ringkas pada tabel berikut ini :

Tabel 4.12 Pengujian Realibilitas

Variabel Croncbach’s Alpa Keterangan

komitmen organisasi (Z) 0, 694 Reliabel

Kinerja (Y) 0,836 Reliabel

work family conflict ( X1) 0,653 Reliabel

Beban kerja (X2) 0,660 Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2019

Hasil uji realibilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel dinyatakan reliabel karena telah melewati batas koefisien realibilitas sehingga untuk selangjutnya item-item pada masing- masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

69 Bhuno agung nugroho, strategi jitu : memilih metode statistik penelitian dengan

spss.h. 72

70 Bhuno agung nugroho, strategi jitu : memilih metode statistik penelitian dengan

4. Teknik analisis data a. Uji asumsi klasik

Terdapat empat macam uji yang termasuk dalam uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum melanjutkan pada analisis regresi. Adapun uji asumsi klasik adalah sebagai berukut.

1. Uji normalitas

Pengujian normalitas dalam penellitian ini dilakukan dengan teknik kolmogorov-sminorv Z dan normal probability plot.adapun hasil telah diolah oleh peneliti adalah sebegai berikut :

Gambar 4.1

Hasil Uji normal probability

Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa data terdistribusi normal atau bentuk grafik tidak melenceng kekanan atau kekiri. Pada gambar tersebut menunjukkan adanya titik-titik (data) yang tersebar disekitar garis diagonal. Model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4. 13 Hasil Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

work family conflict (X1) Beban Kerja (X2) Kinerja (Y) Komitmen Organisasi (Z) N 100 100 100 Normal Parameters a ,b Mean 22.5200 30.6600 30.7300 Std. Deviation 2.59557 2.82921 2.82434 2.57594 Most Extreme Differences Absolute .086 .082 .082 .086 Positive .081 .082 .082 .074 Negative .-086 -.066 -.069 -.086 Test Statistic .086 .060 .082 .086 Asymp. Sig. (2-tailed) .067 c .092 c . .094c .066c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Ouput Spss, 2019

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig(2-tiled) sebeesar 0.067 pada X1, 0.092 pada X2, 0.94 Y dan 0.66 pada Z. dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa nilai tersebut lebih besar dari signifikan nilai signifikan yaitu 0,005. Dengan demikian data terdistribusi dengan normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji outokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya penyimpangan asumsi klasik autokoelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model regresi. Metode pengujian yang digunakan yaitu dengan uji Durbin-watson (uji DW) dengan ketentan jika DW lebih besar dari du (4-du), maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak autokorelasi. Berikut hasil uji autokorelasi yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.14 Hasil uji autokorelasi

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 2.061a

a. Predictors (Constant), beban kerja,work family conflict b. Dependent Variable: kinerja

Sumber : output spss 2019

Berdasarkan hasil uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-watson (UJI DW) dapat dilihat bahwa DW sebesar 2.061 pada tingkat signifikangsi 0,05. Jumlah sampel (N) adalah 100 dan jumlah variabel adalah 4 (k=4) memberikan nilai DL (batas bawah) = 1.571 dan DU ( batas atas) = 1.780. sehingga disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

3. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen atau variabel bebas. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas pada suatu

model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIFnya dengan ketentuan jika nilai tolerance >0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada model regresi penelitian tersebut. Berikut hasi uji multikolinearitas yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.15

Hasil uji multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Work Family

Conflict (X1)

.941 1.063

beban kerja (X2) .941 1.063

a. Dependent Variable: kinerja Sumber : data primer output spss 2019

Berdasarkan hasil tersebut, pada variabel work family conflict dan beban kerja, masing – masing memiliki nilai tolerance yaitu sebesar 0,941 > ( 0,001) dan nilai VIF yaitu 1,063 < (10). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel yaitu work family conflict dan beban kerja tidak terjadi masalah multikolieniritas.

4. Uji heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Uji dilakukan denga meregresukan nilai absoulute residual terhadap variabel dependen. Jika tingkat signifikangsinya berada diatas 0,05 maka model regresi tersebut tidak memiliki atau mengandung adanya heteroskedastisitas. Berikut hasil dari uji heteroskedastisitas yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.16

Hasil uji heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Eror Beta t Sig. 1 (Constant) .370 3.393 109 .913 work family conflict 1.313 1.351 1.287 .971 .334 beban kerja -.011 .099 -.012 -.116 .908 komitmen organisasi -.1.313 1.348 -.1.288 -.974 .332 a. Dependent Variable: RES2

Sumber: output spss 2019

Berdasarkan hasil uji glejser tersebut, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi semua variabel berada diatas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan telah memenuhi uji asumsi klasik.

b . Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan uji yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antarvariabel serta untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dan analisis jalur dengan bantuan spss. analisis regesi dilakukan dua kali karena terdapat dua model regresi pada penelitian ini. Sedangkan analisis jalur dilakukan untuk mengetahui pengaruh lansung maupun tidak lansung antarvariabel.

1) Uji koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2 merupakan ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat mengimformasikan baik atau tidaknya

model regresi yang terestimasi. Nilai koefisien determinasi (R²) ini mencerminkan seberapa besar variasi dan variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila koefisien determinasi sama dengan 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R² =1, artinya variasi Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. 71 adapun nilai determinasi ialah sebagai berikut :

Tabel 4.17

Hasil koefisisen determinasi (UJI R ) Sub Struktur I

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .948a .899 .897 .71249

a. Predictors: (Constant), Beban Kerja (X2), Work Family Conflict (X1)

Sumber : output spss 2019

Besarnya angka koefisien (R²) adalah 0,899 atau sama dengan 89,9% . angka tersebut mengandung arti bahwa work family conflict dan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat sebesar 89,9%. Sedangkan sisanya (100- 89,9% = 10,1%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

71 Renhard manurung dan ratlan pardede, analisis jalur path=path analysis, (jakarta : rineka cipta, 2014),h. 38

Tabel 4.18

Hasil koefisisen determinasi (UJI R ) Sub Struktur II

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .960a

.922 .919 .63087

b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi (Z), Work Family Conflict (X1), Beban Kerja (X2)

Sumber : output spss 2019

Besarnya angka koefisien (R²) adalah 0,922 atau sama dengan 92,2% angka tersebut mengandung arti bahwa work family conflict, beban kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja perawat sebesar 92,2%. Sedangkan sisanya(100- 92,2% = 8,8%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi ini.

2) Uji persial (t)

Uji secara persial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas (independent) memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat ( dependent). Bentuk pengujiannya adalah Ho: bi =0, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat dan Ha: bi ≠ 0, artinya suatu variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan signifikangsi t hitung dengan ketentuan jika signifikangsi <0,05 maka Ha diterima dan jika signifikangsi >0,05 maka Ha ditolak serta dengan

membandingkan nilai statistik t dengan t table. Adapun pengujian signifikangsi parameter individu (uji t)ialah sebagai berikut:

Tabel 4.19

Uji signifikangsi parameter individu (Uji-t) sub I

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std.

Eror Beta t Sig.

1 (Constant) 2.712 1.011 2.683 .009 Work Family Conflict (X1) .136 .061 .118 2.223 .029 Beban Kerja (X2) .822 .051 .852 16.047 .000 Komitmen Organisasi (Z) .327 .062 .290 5.265 .000

a. Dependent Variable: Kinerja (Y)

Sumber : output spss 2019

Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan bahwa variabel work family conflict memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.136 bernilai positif dan memiliki nilai t-hitung sebesar 2.223 > ttabel 1,660 serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0,029 < 0,05 yang artinya variabel work family conflict memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja . Hal tersebut berarti bahwa:

H1: konflik pekerjaan keluarga Berpengaruh Terhadap kinerja,

variabel beban kerja memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.822 bernilai positif dan memiliki nilai thitung sebesar 16.047 > ttabel 1,660 serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya variabel beban kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perawat . Hal tersebut berarti bahwa:

H2: Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja, Diterima

variabel komitmen organisasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.327

bernilai positif dan memiliki nilai thitung sebesar 0 .290> ttabel 1,660 serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya variabel komitmen organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. Hal tersebut berarti bahwa:

H5 : Komitmen Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja.Diterima

Tabel 4.20

Uji signifikangsi parameter individu (Uji-t)sub II

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Eror Beta t Sig.

1 (Constant) .513 1.465 .350 .727

Work family conflict

.150 .088 .147 1.692 .094

beban kerja .629 .074 .734 8.474 .000

a. Dependent Variable: Komitmen organisasi Sumber : output spss 2019

Berdasarkan tabel 4.20 menunjukkan bahwa variabel Konflik pekerjaan keluarga memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0. 150 bernilai positif dan memiliki nilai t hitung 1,692 > ttabel 1,660 serta memiliki nilai signifikansi sebesar

0,094 > 0,05 yang artinya variabel work family conflict memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap komitmen organisasi . Hal tersebut berarti bahwa:

H3 : Konflik work family conflict negatif dan signifikan terhadap

Komitmen Organisasi, Ditolak

variabel beban kerja memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.629 bernilai positif dan memiliki nilai thitung sebesar 8,474 > ttabel 1,660 serta memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya variabel beban kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Hal tersebut berarti bahwa:

H4 :Beban Kerja Berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi,

Diterima

3) Analisis jalur ( path Analysis)

Pengujian variabel intervening menggunakan uji analisis jalur (path analysis). Analisis jalur dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel sikap merupakan variabel yang dapat memediasi hubungan antara harga dan citra merek terhadap kinerja. Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat 2 persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan sebagai berikut:

Kinerja = p1 work family conflict + p2 beban kerja + p5 komitmen organisasi e1(Pers. 1)

1) Interprestasi analisis jalur

Berdasarkan uji persial (uji –t) pada tabel 4.17 nilai standardized beta work family conflict sebesar 0,018 yang merupakan nilai path atau jalur p1. Dan nilai Standardized beta beban kerja sebesar 0,852 yang merupakan nilai p2. Dan nilai Standardized beta komitmen organisasi sebesar 0,290 yang merupakan nilai p5. Berdasarkan uji persial (uji –t) pada tabel 4.18 nilai standardized beta work family conflict 0,147 yang merupakan nilai path atau jalur p3. Dan nilai Standardized beta beban kerja sebesar 0,734 yang merupakan nilai p4.

Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh nilai R square sebesar 0.922, maka besarnya nilai e1 = √1 − 𝑅2 = √0,984 = 0,016. Nilai e2 adalah jumlah varian variabel kinerja yang tidak dijelaskan oleh variabel work family conflict, eban kerja dan komitmen organisasi. Pengaruh kausal empiris variabel work family conflict (X1), beban kerja (X2) dan komitmen organisasi (Z) terhadap kinerja dapat digambarkan melalui persamaan struktural 2, yaitu:

Kinerja = p1 work family conflict + p2 beban kerja + p5 komitmen

organisasi + e2 atau

Kinerja = 0,118 work family conflict + 0,852 beban kerja+ 0,290+

0,016

Berdasarkan hasil koefisien determinasi pada tabel 4.14 diperoleh nilai R square sebesar 0.899, maka besarnya nilai e1 = √1 − 𝑅2 = √0,808 = 0,192. Nilai e1 adalah jumlah varian variabel komitmen organisasi atau variabel mediasi yang tidak dijelaskan oleh variabel independen seperti work family conflict dan citra beban kerja. Pengaruh kausal empiris variabel work family conflict (X1) dan

beban kerja (X2) terhadap komitmen organisasi dapat digambarkan melalui persamaan struktural 1, yaitu:

Komitmen organisasi= p3 work family conflict + p4 beban kerja +

e1 atau

Kinerja= 0,147 work family conflict + 0,734 beban kerja + 0,192 e1

Gambar 1.3 Diagram model jalur

P1= 0,118 P3 =0,147 P5=0,290 P4 =0,734 P2=0,852

2) Pengaruh lansung dan tidak lansung

Pada model jalur dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh lansung dan tidak lansung exegounus terhadap variabel endogeonus.

a) Pengaruh lansung

(1) Pengaruh variabel work family conflict terhadap kinerja perawat wanita X1 Y = 0,188

(2) Pengaruh variabel beban kerja terhadap kinerja perawat wanita X2 Y=0,852

a. Pengaruh tidak lansung

XI

X2

(1) Pengaruh variabel work family conflict terhadap kinerja perawat wanita melalui komitmen organisasi

X1 Z Y = 0,147 X 0,290 =0,04263

(2) Pengaruh variabel beban kerja terhadap kinerja perawat wanita melalui komitmen organisasi

X2 Z Y = 0,734 X 0,290= 0,21286

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh tidak langsung variabel work family conflict dan beban kerja terhadap kinerja, digunakan uji sobel test pada strategi product of coefficient. Uji sobel test digunakan untuk mengetahui apakah hubungan yang melalui sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai mediator dalam hubungan tersebut.72

Sp1p2p5 = √𝑝52. 𝑆𝑝12+ 𝑝12. 𝑆𝑝22 + 𝑝22. 𝑆𝑝52+ √𝑆𝑝12. 𝑆𝑝22. 𝑆𝑝52 √(0,290)2(0,061)2+ (0,118)2(0,051)2 + √(0,852)2(0,062)2+ (0,061)2(0,051)2(0,062)2 =√(0,084)(0,004) + (0,014)(0,003) + (0,726) √(0, ,004) + (0,004) + (0,003) + (0,004) = √0,0038 = 0,06324

Berdasarkan hasil perhitungan Sp1p2p5, maka dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

(1) konflik keluarga pekerjaan

72 Sarwono, jonathan. Path analysis dengan spss teori. Aplikasi prosedur analisisi untuk

t = p1p5

Sp1p2p5

=

0,04263

0,06324 = 1,483

Berdasarkan perhitungan diatas, menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 1,483 > t-tabel 1,660 dengan tingkat signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi (Z) tidak dapat memediasi work family conflict (X1) terhadap kinerja (Y).

H6 : work family conflict terhadap kinerja perawat wanita melalui komitmen

organisasi, ditolak

(2) Beban kerja

t = p2p5

Sp1p2p5

=

0,21286

0,06324 = 3,659

Berdasarkan perhitungan diatas, menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 3,659 > t-tabel 1,660 dengan tingkat signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi (Z) dapat memediasi beban kerja (X2) terhadap kinerja (Y).

H7: beban kerja terhadap kinerja perawat wanita melalui komitmen

organisasi, diterima

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, selangjutnya akan dilakukan pembahasan atas hasil anaisis tersebut sehinga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bgaimana pengaruh yang terjadi antarvariabel dalam penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah work family conflict sebagai variabel XI (independen), beban kerja sebagai variabel X2 (independen),

kinerja perawat wanita sebagai variabel Y (dependen) dan komitmen organisasi sebagai variabel Z (intervening).

1. work family conflict terhadap kinerja perawat wanita

Berdasarkan uji T bahwa nilai XI thitung sebesar 2,223 >t tabel 1,660 dan nilai signifikansi (S).0,029 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikangsi yang telah ditetapkan sebesar 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel konflik keluarga pekerjaan dan kinerja perawat wanita, yang berarti bahwa semakin tinggi konflik peran yang dialami oleh perawat wanita maka semakin tinggi pula kinerja yang akan diberikan terhadap rumah sakit. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rusinta dkk (2013) tentang Pengaruh work family conflict Terhadap Kinerja Wanita dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa work family conflict mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Apa

Konflik sering kali dianggap merugikan bagi organisasi. Pandangan tradisonal beranggapan bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari serta sedapat mungkin harus dihilangkan apabila timbul. Tetapi menurut pandangan interaksionis mengatakan bahwa konflik perlu bagi organisasi agar karyawanya

tidak apatis. Ini merupakan tugas pimpinan untuk mengelola konflik agar memberikan dampak yang positif bagi organisasi. 73

Konflik peran yang dirasakan pada perawat yang sudah menikah diakibatkan karna kurangnya waktu seorang perawat untuk keluarganya suami maupun anak,

Dokumen terkait