• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap kinerja pegawai ditinjau dari hasil observasi dan angket kuesioner. Langkah pengamatan yang dilakukan adalah untuk meninjau kondisi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang berdasarkan dengan fokus kajian penelitidengan mengkorelasikannya dengan angket kuesioner, tentang pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap kinerja pegawai. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti kemudian melakukan pengamatan di lokasi penelitian dengan berpedoman pada panduan observasi yang berisi tinjauan aspek-aspek yang digunakan dalam mencari informasi dan mengukur bagaimana pengaruh dari gaya komunikasi pimpinan terhadap kinerja jajaran pegawai di lingkup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang. Adapun hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti akan disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Observasi Gaya Komunikasi Pimpinan

Indikator Aspek Yang Diamati

Tanggapan Ya Tidak

Gaya Komunikasi Pimpinan

The controlling style

Dalam berkomunikasi Pimpinan hanya

menggunakan komunikasi satu arah.

Dalam berkomunikasi pimpinan lebih memusatkan perhatian dalam mengirim pesan dan memberikan

instruksi dengan baik dan komunikatif

The equalitarian style

Dalam berkomunikasi pimpinan memelihara empati dan kerjasama dan mampu membina hubungan yang baik dengan karyawan baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja.

Dalam berkomunikasi pimpinan selalu mendengarkan pendapat bawahannya dan pimpinan

saya memiliki rasa kepedulian yang tinggi

The structuring style

Dalam berkomunikasi pimpinan memiliki sifat sistematis atau terstruktur dan pimpinan memberikan tugas sesuai dengan prosedur

Dalam berkomunikasi pimpinan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan

prosedur yang berlaku

The dynamic style

Dalam berkomunikasi pimpinan menginginkan bawahannya bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik dan pimpinan berbicara secara singkat, langsung, jujur dan terbuka.

Dalam berkomunikasi Pimpinan berorientasi pada tindakan dan bersifat agresif dalam menangani

masalah dengan segera

The Relinguishing style

Dalam berkomunikasi pimpinan tidak terlalu mengontrol karyawan dan dalam memberi perintah

The withdrawal style

Dalam berkomunikasi pimpinan cenderung tidak

terlalu antusias dan responsif.

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2021)

Berdasarkan Tabel 4.4 observasi gaya komunikasi pimpinan dapat diketahui bahwa dari beberapa aspek yang diamati dalam indikator gaya komunikasi pimpinan, hasil observasi menunjukkan kecenderungan dimana gaya

The Controlling Style The Equalitarian Style The Structuring Style The Dynamic Style The Relinguishing Style The Withdrawal Style

komunikasi dari pimpinan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang dalam berkomunikasi cenderung tidak menemukan formulasi gaya komunikasi yang tepat karena minim enyesuaian dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, meskipun lebih mengarah ke gaya the structuring style. Berikut grafik hasil observasi yang menggambarkan kondisi gaya komunikasi pimpinan di lokasi penelitian :

Gambar 4.4 : Gambaran Gaya Komunikasi Pimpinan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2021)

Berdasarkan dengan gambaran hasil observasi dengan memperhatikan beberapa aspek dalam indikator gaya komunikasi pimpinan dan statistik jawaban angket variabel X (gaya komunikasi pimpinan) dapat dikorelasikan bahwa dengan kecenderungan kondisi gaya komunikasi pimpinan ke arah the structuring style, secara tidak langsung berdampak terhadap kondisi aspek yang diamati pada indikator kinerja pegawai yang akan dibahas pada pembahasan selanjutnya dan didukung dengan statistik jawaban angket pada variabel X, yang pada angket X3 dan X4 (indikator the structuring style) memiliki perolehan nilai akumulasi yang rendah dibandingkan dengan angket yang lain, hal ini menginterpretasikan bahwa

145 150 155 160 165 170

Distribusi Jawaban Angket Variabel X

pada angket tersebut distribusi jawaban responden ditanggapi dengan skor yang cenderung tinggi (artinya sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dialami sehingga mengindikasikan bahwa gaya komunikasi tersebut lebih cenderung digunakan oleh pimpinan meskipun tidak sepenuhnya telah menemukan formulasi yang tepat). Berikut statistik hasil jawaban angket kuesinor pada variabel X (gaya komunikasi Pimpinan) :

Gambar 4.5 : Statistik Jawaban Angket Variabel X (Gaya Komunikasi Pimpinan)

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2021)

Kemudian pada indikator kinerja pegawai juga dilakukan pengamatan di lokasi penelitian dengan berpedoman pada panduan observasi yang berisi tinjauan aspek-aspek yang digunakan dalam mencari informasi dan mengukur bagaimana pengaruh dari gaya komunikasi pimpinan terhadap kinerja jajaran pegawai di lingkup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang. Adapun hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti akan disajikan pada tabel sebagai berikut :

X1 166 X2 166 X3 166 X4 166 X5 166 X6 166 X7 166 X8 166 X9 166 X10 166 153 159 166 161 166 152 164 158 160 158

Tabel 4.5 Observasi Kinerja Pegawai

Indikator Aspek Yang Diamati Tanggapan

Ya Tidak

Kinerja Pegawai

Kualitas Hasil

Dalam melaksanakan tugas, pekerjaan hingga tanggung jawab dalam bekerja pegawai berusaha

tidak melakukan kesalahan

Dalam melaksanakan pekerjaan, pegawai bekerja

dengan cermat dan cekatan

Kuantitas Hasil

Pegawai menggunakan waktu dengan tepat untuk menyelesaikan satu pekerjaan agar dapat menyelesaikan pekerjaan lain secara bersamaan.

Bekerjasama dengan rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan

Kedisiplinan

Menjaga perilaku untuk tidak meninggalkan kantor

karena urusan pribadi saat jam kantor

Pegawai datang lebih awal pada hari kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda dihari

sebelumnya ada salah satu alternatif yang baik

Inisiatif

Pegawai menyampaikan ide atau gagasan saat

melakukan pertemuan

Pegawai sesaat setelah mengerjakan tugasnya lanjut

untuk membantu rekannya yang lain

Tanggung Jawab

Pegawai sesegera mungkin melakukan perbaikan terhadap hasil pekerjaan karena dapat dilakukan

pada waktu senggang.

Pegawai memberikan penjelasan terkait dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan saat dibahas

dalam rapat atau pertemuan

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2021)

Berdasarkan Tabel 4.5 observasi kinerja pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang dapat diketahui bahwa dari beberapa aspek yang diamati dalam indikator kinerja pegawai, hasil observasi tersebut menunjukkan indikasi dimana masih kurangnya aspek kedisiplinan dan hal ini tentu menjadi bahan perbaikan yang wajib untuk dibenahi agar dapat menunjang kinerja

Kualitas Hasil Kuantitas Hasil Kedisiplinan Inisiatif

Tanggung Jawab

individu hingga organisasi secara keseluruhan. Kemudian untuk aspek kuantitaas dan inisiatif juga perlu untuk ditingkatkan, dan tentunya peran gaya komunikasi pimpinan sangat dibutuhkan untuk membenahi hal tersebut. Berikut grafik hasil observasi yang menggambarkan kondisi kinerja pegawai di lokasi penelitian :

Gambar 4.6 : Gambaran Kondisi Kinerja Pegawai Dinas Linkungan Hidup Kabupaten Enrekang

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2021)

Berdasarkan dengan gambaran hasil observasi dengan memperhatikan beberapa aspek dalam indikator kinerja pegawai dan statistik jawaban angket variabel Y (kinerja pegawai) dapat dikorelasikan bahwa dengan kecenderungan hasil observasi tersebut menunjukkan indikasi dimana masih kurangnya aspek kedisiplinan dan hal ini tentu menjadi bahan perbaikan yang wajib untuk dibenahi agar dapat menunjang kinerja individu hingga organisasi secara keseluruhan. Kemudian untuk aspek kuantitaas dan inisiatif juga perlu untuk ditingkatkan. Hal ini didukung dengan statistik jawaban angket pada variabel Y, yang pada angket Y5 dan Y6 (aspek kedisplinan ) memiliki perolehan nilai akumulasi yang rendah diantara angket yang lain, hal ini menginterpretasikan bahwa pada angket tersebut

140 145 150 155 160 165 170 175

Distribusi Jawaban Angket Variabel Y

distribusi jawaban responden ditanggapi dengan skor yang rendah (artinya tidak sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dialami). Begitupun pada aspek kuantitas (Y3 & Y4) serta inisiatif (Y7 & Y8) pegawai meskipun cenderung memperoleh skor jawaban angket yang tidak terlalu rendah namun merupakan aspek yang menjadi bahan evaluasi bagi pihak terkait untuk dibenahi kedepannya.

Gambar 4.7 : Statistik Jawaban Angket Variabel Y (Kinerja Pegawai)

Sumber : Diolah dan dikembangkan oleh Peneliti (2021)

Indikasi yang ditunjukkan dimana pada aspek kuantitas, kedisiplinan dan inisiatif masih menjadi bahan evaluasi yang wajib untuk dibenahi. Pada aspek kuantitas pegawai belum dapat mengelola waktu dengan tepat dalam menyelesaikan satu pekerjaan dan melanjutkan pekerjaan lain secara bersamaan. Kemudian pada aspek kedisiplinan para pegawai diharapkan agar selalu menjaga perilaku untuk tidak meninggalkan kantor karena urusan pribadi saat jam kantor. Pegawai juga diharapkan untuk mampu berinisiatif untuk membantu rekan kerja yang lain apabila menemui kesulitan dengan catatan pegawai yang dimaksudkan telah menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang dibebankan untuk dirinya.

Y10 166 160 Y4 166 Y5 166 Y6 166 Y7 166 Y8 166 Y9 166 158 153 160 168 167 Y2 166 Y3 166 162 165 Y1 166 168 172