HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dengan metode statistik, maka diperoleh hasil penelitian antara lain sebagai berikut.
4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran data dalam penelitian ini maka dilakukan analisis dari data statistik yang didapat melalui hasil estimasi dengan menggunakan Eviews 10. Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang digunakan. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 :
-0.254853 3.390294 0.926471 0.088235
-1.781176 Median
-0.255000 3.410000 1.000000 0.000000
-1.745000 Maximum 2.120000 6.000000 1.000000 1.000000
-0.360000 Minimum
-3.910000 0.300000 0.000000 0.000000
-4.970000 std. Dev 1.223825 1.317758 0.262944 0.285746 1.264474 Sumber : data sekunder yang diolah, 2018
Tabel 4.2 menunjukkan nilai rata-rata variabel IR sebesar -1.781176, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan melakukan estimasi harga saham perdana lebih rendah dari harga saham di pasar sekunder mencapai 1.781176. Emiten yang mengalami tingkat underpricing yang tertinggi sebesar -0.360000 adalah perusahaan
Bank Dinar Indonesia Tbk, sedangkan yang terendah dialami oleh perusahaan Intan Baruprana Finance Tbk sebesar -4.970000 dengan standar deviasi sebesar 1.26.
Rasio financial leverage dengan menggunakan jenis pengukuran debt to equity ratio (DER) memiliki nilai rata-rata sebesar -0.254853 hal ini menunjukkan bahwa menjelang penawaran saham perdananya di BEI perusahaan-perusahaan sampel memiliki rata-rata total hutang mencapai 0.254853 kali dibanding dengan modal sendiri yang dimiki oleh perusahaan. Nilai rasio Debt to Equity Ratio tertinggi diperoleh sebesar 2.1200 pada perusahaan Bank Yudha Bhakti Tbk sedangkan yang terendah dialami oleh perusahaan Jasa Armada Indonesia Tbk sebesar -3.9100 dengan standar deviasi sebesar 1.22.
Rasio Earning Per Share (EPS) memiliki nilai rata-rata sebesar 3.390 hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan yang melakukan IPO mampu menghasilkan laba sebesar Rp. 3.390 untuk setiap lembar sahamnya. Nilai EPS tertinggi diperoleh sebesar Rp. 6.000 pada perusahaan Impack Pratama Industri Tbk sedangkan nilai terendah dialami oleh perusahaan Bank Agris Tbk sebesar Rp. 0.3000 dengan standar deviasi sebesar 1.31.
Tabel 4.3 menampilkan frekuensi Reputasi Underwriter dan Reputasi Auditor. Reputasi Underwriter dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Hasil penelitian menunjukkan reputasi underwriter yang masuk top 50 most active underwriter IDX members in total trading value berdasarkan idx factbook adalah sebanyak 63 perusahaan atau sebesar 92.64 % perusahaan, sedangkan sisanya yaitu sebesar 7.63 % lainnya underwriter yang bukan masuk dalam 50 most active IDX members in total trading value berdasarkan idx
factbook.
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit laporan keuangan pada laporan keuangan terakhir sebelum IPO dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Hasil penelitian menunjukkan auditor (KAP) yang masuk dalam Big Four adalah sebanyak 4 auditor atau 5.89 % perusahaan sampel sedangkan sisanya yaitu sebanyak 64 auditor 94.11 % lainnya diaudit oleh KAP Non Big Four.
Tabel 4.3
Distribusi Frequency (Reputasi Underwriter dan Reputasi Auditor) Variable Frequency Percent
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2018 4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel-variabel dependen.
Tabel 4.4
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -1,568116 0,596007 -2,631038 0,0107 DER -0,073371 0,128469 -0,571123 0,5699 EPS -0,288509 0,122363 -2,357818 0,0215
RU 0,896554 0,587327 1,526498 0,1319 RA -0,954931 0,533284 -1,790662 0,0782 Sumber : Data Olahan Peneliti, 2018
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 pada kolom Coefficient, diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -1.568116 – 0.073371X1 – 0.288509X2 + 0.896554X3 – 0.954931X4
1. Konstanta (α) = -1.568116, ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol, maka nilai variabel terikat sebesar 1.568116.
2. Koefisien regresi financial leverage (X1) = – 0.073371 bertanda negatif , artinya menunjukkan bahwa financial leverage mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan underpricing. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan financial leverage satu satuan maka underpricing akan turun sebesar 0.073371 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
3. Koefisien regresi earning per share (X2) = – 0.288509 bertanda negatif , artinya menunjukkan bahwa earning per share mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan underpricing. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan earning per share satu satuan maka underpricing akan turun sebesar 0.288509 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
4. Koefisien regresi reputasi underwriter (X3) = 0.896554 artinya bahwa setiap kenaikan reputasi underwriter satu satuan maka underpricing akan naik
sebesar 0.896554 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
5. Koefisien regresi reputasi auditor (X4) = – 0.954931 bertanda negatif, artinya menunjukkan bahwa reputasi auditor mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan underpricing. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan reputasi auditor satu satuan maka underpricing akan turun sebesar 0.954931 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
4.3.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.3.1 Uji Normalitas
Nilai Jarque – Bera dalam penelitian ini dapat kita lihat pada Gambar 4.1 :
Sumber : Data diolah, 2018
Gambar 4.1
Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera
Gambar 4.1 merupakan uji normalitas dengan uji Jarque - Bera yang menunjukkan nilai probabilitas dari statistik J-B adalah 0,153. Karena nilai probabilitas p (0,153) > α (0,05) maka dapat diambil kesimpulan bahwa asumsi
normalitas dipenuhi.
4.3.3.2 Uji Multikoliniearitas
Nilai VIF masing – masing variabel independen dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5:
Tabel 4.5 Uji Multikoliniearitas
Variable Coefficient Uncentered Centered
Variance VIF VIF
C 0,355224 17,023250 NA
DER 0,016504 1,218556 1,167186 EPS 0,014973 9,475000 1,227656 RU 0,344953 15,315540 1,126143 RA 0,284391 1,202539 1,096433 Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua variabel independen memiliki nilai VIF < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam penelitian ini, sehingga model regresi layak untuk dipakai.
4.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Breusch- Pagan (Ghozali,2013). Adapun hasil dari uji Breusch-Pagan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6
Uji Heteroskedastisitas (Uji Breusch-Pagan) Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 1,137588 Prob.F(4,63) 0,347
Obs*R-squared 4,580642 Prob. Chi-Square (4) 0,3331
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat melalui nilai Prob Obs*R-Squared 0,333 > 0,05 yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3.4 Pengujian Hipotesis 4.3.4.1 Uji Simultan ( Uji F )
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang terdiri dari Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Reputasi Underwriter, dan Reputasi Auditor secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Underpricing. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan derajat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 R-squared 0,165522 Mean dependent var -1,781176 Adjusted R-squared 0,112540 S.D. Dependent var 1,264474 S.E. Of regression 1,191199 Akaike info criterion 3,258484 Sum squared resid 89,39417 Schwarz criterion 3,421683 Log likelihood -105,7884 Hannan-Quinn criter. 3,323148 F-statistic 3,124083 Durbin-Watson stat 1,917967
Prob(F-statistic) 0,020794
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh Fhitung = 3.12 dengan nilai probabilitas sebesar 0.02 yang lebih kecil dari nilai Signifikan ( 0,05 ) . Hal ini menunjukkan H0 ditolak (H1 diterima) yang berarti bahwa Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Reputasi Underwriter, dan Reputasi Auditor berpengaruh secara signifikan serempak terhadap Underpricing pada saat Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia.
4.3.4.2 Uji Parsial ( Uji-t )
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas, yaitu arus Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Reputasi Underwriter, dan
Reputasi Auditor secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu Underpricing. Pengujian dilakukan dengan menggunakan derajat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Dari Tabel 4.7 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Variabel Debt to Equity Ratio mempunyai nilai koefisien – 0.073371 dengan probabilitas (0.56) > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Underpricing.
2. Variabel Earning per Share mempunyai nilai koefisien – 0.288509 dengan probabilitas (0.02) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Earning per Share mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Underpricing.
3. Variabel Reputasi Underwriter mempunyai nilai koefisien 0.896554 dengan probabilitas (0.13) > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Reputasi Underwriter mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Underpricing.
4. Variabel Reputasi Auditor mempunyai nilai koefisien – 0.954931 dengan probabilitas (0.07) > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Reputasi Auditor mempunyai pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Underpricing.
4.4 Pembahasan