• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswi yang sedang Menyusun Tugas Akhir di Jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013-2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara terdapat 113 responden dan dapat dilihat dari hasil penelitian di bawah ini.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yaitu menganalisis tiap - tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden berdasarkan usia, variabel tingkat kecemasan untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswi yang sedang menyusun tugas akhir. Dan variabel pola menstruasi mahasisiwi yang sedang menyusun tugas akhir di Jurusan D-IV bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Mahasiswi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir Berdasarkan Usiadi Jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun

Ajaran 2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)

< 21 tahun 35 31,0 %

22 - 23 tahun 70 61,9 %

>24 tahun 8 7,1 %

Berdasarkan tabel 5.1 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 113 orang mahasiswi yang menjadi responden di Jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara didapatkan karakteristik responden berdasarkan usia 22 - 23 tahun sebanyak 70 orang (61,9%), responden berusia < 21 tahun sebanyak 35 orang (31,0%) dan responden yang berusia > 24 tahun sebanyak 8 orang (7,1%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Mahasiswi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir di Jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran

2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase (%)

Tidak ada kecemasan 68 60,2 %

Kecemasan ringan 32 28,3 %

Keceemasan sedang 9 8,0 %

Kecemasan berat 4 3,5 %

Total 113 100

Berdasarkan tabel 5.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 113 orang mahasiswi yang menjadi responden, 68 orang (60,2%) mahasiswi mengalami tidak ada kecemasan, 32 orang (28,3%) mahasiswi mengalami kecemasan ringan, 9 orang (8,0%) mahasiswi mengalami kecemasan sedang dan 4 orang(3,5%) mahasiswi mengalami kecemasan berat.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pola Menstruasi Mahasiswi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir di Jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran

2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Pola Menstruasi Frekuensi Persentase (%)

Teratur 76 67,3 %

Tidak teratur 37 32,7 %

Berdasarkan tabel 5.3 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 113 orang mahasiswi yang menjadi responden, 76 orang (67,3%) mengalami pola menstruasi teratur dan 37 orang (32,7%) mengalami pola menstruasi tidak teratur.

2. Analisis Bivariat

Analisis data yang digunakan adalah chi - square yaitu digunakan untuk mencari ada atau tidak hubungan antara tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada mahasiswi yang sedang menyusun tugas akhir di jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013-2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

a. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir di Jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Pada awalnya data yang diperoleh berbentuk tabel 4 x 2, namun karena tidak memenuhi syarat uji chi-square yaitu masih ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari lima. Maka dilakukan penggabungan sel untuk kembali di uji dengan uji chi-square. Peneliti memutuskan untuk menggabung kelompok tingkat kecemasan sedang sebanyak 9 orang dengan kelompok tingkat kecemasan berat sebanyak 4 orang karena jumlah subjek yang termasuk kelompok tingkat kecemasan berat sangat sedikit. Dengan begitu di dapatkan data tabel 3 x 2 lalu diuji kembali dengan uji chi-square. Data tersebut layak di uji dengan uji chi - square karena tidak ada nilai expected yang kurang dari lima.

Tabel 5.4

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir di Jurusan D-IV Bidan Pendidik

Tahun Ajaran 2013 - 2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tingkat Kecemasan Pola Menstruasi Total Uji statistik Teratur Tidak Teratur

f % f % F % Tidak ada kecemasan 52 77,6 % 16 23,5 % 68 60,2 % X² hitung = 8,419 p = 0,015 Kecemasan ringan 19 59,4 % 13 40,6 % 32 28,32 % Kecemasan

Sedang & berat 5 38,5% 8 61,5 % 13 11,5 % Total 37 32,7 % 76 67,3 % 113 100

Berdasarkan tabel 5.4 hasil penelitian menunjukkan bahwa 113 orang mahasiswi yang menjadi responden sebanyak 68 mahasiswi yang mengalami tidak ada kecemasan, 52 orang (77,6%) mengalami pola menstruasi teratur, 16 orang (23,5%) mengalami pola menstruasi tidak teratur. Sebanyak 32 orang mahasiswi yang mengalami kecemasan ringan, 19 orang (59,4%) mengalami pola menstruasi teratur, 13 orang (40,6%) mengalami pola menstruasi tidak teratur. Sebanyak 13 orang mahasiswi yang mengalami kecemasan sedang dan berat, 5 orang (38,5%) mengalami pola menstruasi teratur, 8 orang (61,5%) mengalami pola menstruasi tidak teratur

Hasil analisa Chi-Square pada tabel kontigensi 3x2 dengan derajat kebebasan (df) = 2 dan tingkat signifikan (ɑ) sebesar 0,05 didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar 8,419. Dan nilai Chi-Square tabel adalah 5,991.

Pada analisa Chi-Square Ho ditolak jika Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, atau p-value (signifikansi) < ɑ. Berdasarkan hasil perhitungan yang di peroleh Chi-Square hitung (8,419) > Chi-Square tabel (5,991) dan p-value (0,015) < ɑ

(0,05). Dari pernyataan di atas bisa di ambil kesimpulan bahwa hubungan antara tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada mahasiswi yang sedang menyusun tugas akhir di jurusan D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran 2013-2014 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia dan tahap perkembangan sangat mempengaruhi kecemasan. Data hasil penelitian menyebutkan bahwa mayoritas reponden berumur 22 - 23 tahun. Persentase usia responden yaitu 22 - 23 tahun sebanyak 70 orang (61,9%), responden berusia < 21 tahun sebanyak 35 orang (31,0%) dan responden yang berusia > 24 tahun sebanyak 8 orang (7,1%). Dari data tersebut dapat di lakukan analisis bahwa dalam rentang umur dewasa awal yang menurut teori psikososial Erikson adalah usia 20 - 30 tahun, kemampuan mahasiswa dalam merespon kecemasan cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan mahasiswa yang berusia di bawah 20 tahun. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia maka pengetahuan dan pengalaman akan bertambah. Pengalaman dan pengetahuan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik pada masa lalu seperti sudah pernah menyusun karya tulis ilmiah semasa mahasiswi kuliah di akademi kebidanan sehingga membuat mahasiswi mudah beradaptasi dengan stressor cemas yang baru. Selain itu , perkembangan tingkat emosi mahasiswa dewasa awal juga lebih baik sehingga mereka cenderung lebih tenang dan mampu berfikir logis untuk mengatasi stressor

yang muncul. Hal ini sesuai dengan Stuart (2009) yang mengatakan bahwa usia mempengaruhi psikologi seseorang, semakin tinggi usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan.

2. Tingkat Kecemasan Mahasiswi dalam Menyusun Tugas Akhir

Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa 68 orang (60,2%) mahasiswi mengalami tidak ada kecemasan sebanyak 32 orang (28,3%) mahasiswi mengalami kecemasan ringan, Sebanyak 13 orang mahasiswi yang mengalami kecemasan sedang dan berat, 5 orang (38,5%) mengalami pola menstruasi teratur, 8 orang (61,5%) mengalami pola menstruasi tidak teratur. Karakteristik responden berdasarkan kecemasan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik banyak mengalami tidak ada kecemasan.

Kecemasan merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh setiap orang dalam kehidupan sehari - hari. Biasanya kondisi cemas ketika kita mengalami atau menghadapi sesuatu yang datang tiba - tiba misalnya menghadapi ujian, pindah tempat pekerjaan atau menghadapi perubahan suasana lainnya (Elvira, 2008, hal.1).

Menurut Mujiyah (2009) diperoleh kendala - kendala yang biasa dihadapi mahasiswi dalam menulis tugas akhir sehingga bisa menimbulkan kecemasan antara lain kendala internal yang meliputi malas, motivasi, dan takut bertemu dosen pembimbing. Kendala eksternal meliputi dosen pembimbing skripsi, literatur, terbatasnya dana dan metodologi penelitian. Jika terjadi kecemasan sangat besar justru akan mengganggu, misalnya kecemasan yang berlebihan saat akan ujian skripsi atau tugas akhir justru membuat seseorang mahasiswi mengalami gangguan dan mengakibatkan tidak bisa menjawab pertanyaan ujian.

Mahasiswi D-IV Bidan Pendidik dapat mengatasi permasalahan yang biasanya di hadapi mahasiswi dalam proses penulisan tugas akhir di antaranya kesulitan mencari literatur,dana yang terbatas,tidak terbiasa menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah (Darmono dan Hasan,2008).

Menurut asumsi peneliti dengan aktivitas padat yang banyak menyita waktu, tenaga dan biaya serta permasalahan yang sering dihadapinya. Walaupun secara emosional terganggu seperti mudah lelah,daya tahan tubuh menurun, daya konsentrasi dan daya ingat menurun serta menjadi pemarah,pemurung dan merasa cemas tetapi mahasiswi mampu mengatasi permasalahan yang kemungkinan terjadi pada dirinya. Hal ini di karenakan adanya beberapa hal yang mendukung diantaranya tingkat strategi koping yang baik, dukungan sosial atau dukungan antar teman yang kuat, rajin konsultasi dengan dosen pembimbing, adanya motivasi yang kuat dari dosen - dosen D-IV Bidan Pendidik dan kondisi individu seperti umur dan tingkat berfikir yang lebih dewasa akan membuat mahasiswi dapat menentukan langkah dalam menghadapi setiap masalah termasuk dalam menghadapi tugas akhir karya tulis ilmiah.

3. Pola Menstruasi pada Mahasisiwi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir

Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa 76 orang (67,3%) mengalami pola menstruasi teratur dan 37 orang (32,7%) mengalami pola menstruasi tidak teratur. Karakteristik responden berdasarkan pola menstruasi mahasiswi D-IV Bidan Pendidik banyak mengalami pola menstruasi teratur.

Dalam pengaruhnya terhadap pola menstruasi, cemas melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar perannya dalam reproduksi wanita. Gangguan pada pola menstruasi ini melibatkan mekanisme regulasi intergratif yang mempengaruhi proses biokimia dan seluler seluruh tubuh termasuk otak dan psikologis.pengaruh otak dalam reaksi hormonal terjadi melalui jalur hipotalamus-hipofisi-ovarium yang meliputi multiefek dan mekanisme kontrol umpan balik. Pada keadaan stres terjadi aktivasi pada sistem limbik. Sistem ini akan menstimulasi pelepasan hormon dari hipotalamus yaitu corticotropic releasing hormone (CRH). Peningkatan CRH akan menstimulasi pelepasan endorfin dan adrenocorticotropic hormone (ACTH) ke dalam darah. Endorfin sendiri diketahui merupakan endogen yang peranannya terbukti dapat mengurangi rasa nyeri. Peningkatan kadar ACTH akan menyebabkan peningkatan pada kadar kortisol darah. Hormon - hormon tersebur secara langsung dan tidak langsung menyebabkan penurunan kadar GnRH, di mana melalui jalan ini maka stres dan rasa cemas menyebabkan gangguan siklus menstruasi.Gejala klinis yang timbul ini tergantung pada derajat penekanan pada GnRH. Gejala - gejala ini umumnya bersifat sementara dan biasanya akan kembali normal apabila cemas bisa diatasi. (http://digilib.ac.id:2009).

Menurut asumsi peneliti yang menyebabkan pola mentruasi mahasiswi teratur di sebabkan oleh seimbangnya hormone FSH (Folikel Stimulazing Hormone) dan LH (leutinizing Hormone) sehingga kadar progesterone normal.

4. Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswi yang Sedang Menyusun Tugas Akhir

Hasil analisa Chi-Square pada tabel kontigensi 4x2 dengan derajat kebebasan (df) = 3 dan tingkat signifikan (ɑ) sebesar 0,05 didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar 8,419. Dan nilai Chi-Square tabel adalah 5,991. Berdasarkan hasil perhitungan yang di Chi-Square hitung (8,419) > Chi-Square tabel (5,991) dan p-value (0,015) < ɑ (0,05). terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada mahasiswi yang sedang menyusun tugas akhir.

Dari analisa data didapatkan hasil bahwa semakin tidak ada kecemasan yang di alami responden dalam menyusun tugas akhir, semakin teratur pula pola menstruasi yang di alaminya. Begitu juga sebaliknya, semakin berat kecemasan yang dirasakan, maka semakin tidak teratur pula pola menstruasi yang dialami. Hal tersebut karena setiap kecemasan yang muncul selalu memberikan berbagai respon terhadap individu.

Gejala kecemasan sangat mempengaruhi pola menstruasi pada wanita, karena pesan sepanjang saraf di dalam otak, tulang belakang dan seluruh tubuh (Saryono, 2008). Gangguan emosional sebagai rangsangan melalui system saraf diteruskan ke susunan saraf pusat yaitu bagian otak yang disebut limbic system melalui tranmisi saraf, selanjutnya melalui saraf autonomy (simpatis atau parasimpatis) akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar hormonal (endokrin) hingga mengeluarkan secret (cairan) neurohormonal menuju hipofisis melalui system prontal guna mengeluarkan gonadotropin dalam bentuk FSH (Follikel Stimulazing hormone) dan LH (Leutinizing Hormone). Produksi kedua hormon ini adalah dibawah pengaruh RH (Realizing Hormone) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Pengeluaran Rh sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen

terhadap hipotalamus juga pengaruh luar cahaya, bau-bauan dan hal-hal psikologik hingga selanjutnya mempengaruhi terjadinya proses menstruasi atau haid (Prawirohardjo, 2008).

Hasil ini tidak sama dengan penelitian Mulyanti (2012) yaitu tentang hubungan anatara tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada mahasiswa D3 kebidanan tingkat 3 universitas muhammadiyah semarang. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji chi-square diperoleh X tabel sebesar 7,815 dan p-value sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05. Maka Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan dengan pola menstruasi. Hasil tingkat kecemasan yang dialami mahasiswi D3 kebidanan tingkat 3 muhammadiyah terdapat kecemasan ringan sebesar 41,5% disebabkan oleh kegiatan perkuliahan yang padat,persiapan menghadapi serangkaian ujian serta kegiatan penyusunan KTI sedangkan dengan hasil penelitian tingkat kecemasan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik memiliki tidak ada kecemasan sebesar 68 orang (60,2%) disebabkan karena mahasiswi D-IV Bidan Pendidik sudah pernah menyusun karya tulis ilmiah semasa mahasiswi kuliah di D3 kebidanan sehingga membuat mahasiswi mudah beradaptasi dan mampu mengatasi kecemasan diantaranya tingkat strategi koping yang baik, dukungan sosial atau dukungan antar teman yang kuat, rajin konsultasi dengan dosen pembimbing, adanya motivasi yang kuat dari dosen - dosen D-IV Bidan Pendidik dan kondisi individu seperti umur dan tingkat berfikir yang lebih dewasa akan membuat mahasiswi dapat menentukan langkah dalam menghadapi setiap masalah termasuk dalam menghadapi tugas akhir karya tulis ilmiah.

Dokumen terkait