• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.7. Analisa Data

Setelah mendapatkan data dari kuesioner utama, dilakukan analisa untuk mendapatkan data yang mewakili dari beberapa responden menggunakan metode

severity index. Severity Index (SI) dihitung dengan rumus berikut :

Dimana,

ai = Konstanta penilaian xi = Frekuensi responden i = 0, 1, 2, 3, 4,..., n Dengan,

x0, x1, x2, x3, x4 adalah respon frekuensi responden a0 = 0; a1 = 1 ; a2 = 2 ; a3 = 3 ; a4 = 4

Maka,

x0 = Frekuensi responden ‘sangat jarang/sangat rendah’ dari survey, maka a0 = 0 x1 = Frekuensi responden ‘jarang/rendah’ dari survey, maka a1 = 1

x2 = Frekuensi responden ‘cukup/sedang’ dari survey, maka a2 = 2 x3 = Frekuensi responden ‘sering/tinggi’ dari survey, maka a3 = 3

x4 = Frekuensi responden ‘sangat sering/sangat tinggi’ dari survey, maka a4 = 4

Kemudian setelah mendapatkan nilai SI, dilanjutkan dengan mengkategorikan risiko berdasarkan besar nilai SI yang didapat. Berdasarkan : (Majid and McCaffer, 1997)

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100

Setelah mendapatkan hasil yang mewakili dari beberapa responden dalam bentuk kategori SI dari masing2 variabel risiko, kemudian dirubah kembali kedalam skala likert dalam rentang angka 1 sampai dengan 5 agar dapat dilakukan analisa risiko menggunakan Matriks Probabilitas dan Dampak.

Skala penilaian probabilitas risiko (P) : Sangat Jarang(SJ) = 1

Jarang(J) = 2

Cukup(C) = 3

Sering(S) = 4

Sangat Sering(SS) = 5

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya dan waktu (I) : Sangat Rendah(SR) = 1

Rendah(R) = 2

Sedang(S) = 3

Tinggi(T) = 4

Dilakukan perkalian PxI dari masing-masing variabel risiko kemudian dilanjutkan dengan cara memplot nilai PxI ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak untuk mengetahui peringkat nilai risiko yang terjadi. Nilai risiko diperoleh dari perkalian antara probabilitas dan dampak risiko diilustrasikan dalam tabel matriks sebagai berikut.

Sumber : PMBOK

Gambar 3.4. matriks probabilitas dan dampak

Terdapat 3 (tiga) peringkat risiko, yaitu : 1. Risiko rendah (low)

2. Risiko sedang (medium) 3. Risiko tinggi (high)

Berdasarkan penilaian peringkat risiko tersebut, peringkat yang akan diberikan respon risiko adalah risiko yang memliki peringkat tinggi karena risiko tersebut yang memiliki dampak paling signifikan dan mungkin terjadi.

3.8. Respon risiko

Untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko dan bagaimana respon yang diberikan pada suatu risiko yang dominan, dilakukan wawancara respon risiko pada responden yang telah terpilih sebelumnya. Pada dasarnya agar respon risiko dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat tiga pertimbangan penting yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko, serta kemampuan perusahaan dalam menangani risiko.

Tabel 3.5. Tabel Matriks Mitigasi Risiko

Sumber : Manajemen proyek indonesia 2013

Digunakan metode analisis statistika deskriptif dalam memberi respon risiko, yaitu dengan mendeskripsikan terlebih dahulu persepsi masing-masing responden, lalu mengambil kesimpulan dari persepsi tersebut atas penanganan yang sesuai dengan risiko.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data untuk memperoleh jawaban

(output) dari penelitian ini berdasarkan survei kuesioner dan meliputi hasil perhitungan dari analisa risiko dan respon risiko pada proyek. Output yang dicari adalah risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap biaya dan waktu.

Untuk memperoleh hasil analisis data dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian dilaksanakan. Data di analisis dengan menggunakan metode severity index dan matriks probablitas dan dampak.

4.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap penyebaran kuesioner, tahap pertama dilakukan survei pendahuluan untuk mengidentifikasi risiko dan juga menguji relevansi variabel risiko yang didapat melalui studi literatur terhadap proyek yang sedang berlangsung. Tahap kedua dilakukan perhitungan menggunakan metode severity index untuk mendapatkan data yang mewakili dari hasil jawaban responden, kemudian analisa risiko dengan perkalian probability x impact untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampak risiko yang signifikan terhadap biaya dan waktu untuk kemudian diberikan respon risiko.

4.3. Hasil Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data terdiri dari 2 (dua) tahapan sebelum sampai ke pengolahan data, tahap tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

4.3.1. Survei Pendahuluan

Proses identifikasi risiko dilakukan pada tahap ini dengan cara membagikan kuesioner untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan mengetahui relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui studi literatur pada proyek yang ditinjau. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan didapatkan hasil uji relevansi variabel risiko. Data yang diperoleh dari hasil jawaban responden kemudian dikumpulkan untuk dirangkum.

Tabel 4.1. Profil Responden

Dalam tahap uji relevansi variabel risiko ini peneliti menggunakan skala

Guttman, responden diberikan pertanyaan setuju atau tidak terhadap kemungkinan risiko tersebut di dalam proyek. Dengan keterangan setuju adalah variabel risiko tersebut ada kemungkinan akan terjadi pada proyek ini atau sudah pernah terjadi, sedangkan keterangan tidak setuju adalah variabel risiko tersebut tidak memiliki kemungkinan akan terjadi atau tidak pernah terjadi pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan. Untuk jawaban positif atau setuju diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban negatif atau tidak diberi skor 0. Skor dari jawaban tersebut kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari jumlah total responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (setuju) dan sebaliknya

No Pihak Responden Kuesioner yang diberikan (orang) Responden Mengembalikan (orang) Responden Tidak mengembalikan (orang) Jumlah Responden (orang) 1 Owner 2 1 1 1 2 Kontraktor 10 7 3 7 3 Konsultan Pengawas 2 1 1 1 Jumlah 14 5 9

apabila skor dari jawaban < setengah dari total responden maka jawaban yang didapatkan adalah negatif (tidak).

Tabel 4.2. Hasil perhitungan uji relevansi variabel risiko

Kode Risiko

Variabel Risiko Setuju Tidak Ket A. Force majeure

A1. Gempa 9 - relevan

A2. Banjir 9 - relevan

A3. Kebakaran 8 1 relevan

A4. Kerusuhan dan huru hara 7 2 relevan

A5. Badai 7 2 relevan

A6. Cuaca yang tidak menentu 8 1 relevan

A7. Tersambar petir 7 2 relevan

B. Risiko material dan tenaga kerja

B1. Permintaan kenaikan upah lembur 9 - relevan B2. Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 9 - relevan B3. Produktifitas tenaga kerja yang rendah 9 - relevan B4. Pengiriman alat dan material yang lama 8 1 relevan

B5. Kenaikan harga material 9 - relevan

B6. Volume material yang dikirim tidak tepat 9 - relevan B7. Kerusakan atau kehilangan material 9 - relevan B8. Kekurangan tempat penyimpanan

material

8 1 relevan

B9. Kekurangan tempat pembuangan sampah material

7 2 relevan

B10. Kecelakaan tenaga kerja 9 - relevan

B11. Perselisihan pekerja 9 - relevan

B12. Pemogokan tenaga kerja 9 - relevan

B13. Tenaga kerja yang tidak terampil 9 - relevan

C. Risiko manajemen

C1. Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

9 - relevan

C2. Kurangnya manajemen proyek 8 1 relevan

C3. Konflik keuangan di dalam perusahaan 9 - relevan

C4. Kesalahan estimasi waktu 9 - relevan

C5. Kesalahan estimasi biaya 9 - relevan

C6. Kurangnya kontrol dan koordinasi 8 1 relevan C7. Arus keuangan yang tidak memadai 7 2 relevan D. Risiko pelaksanaan

D1. Kerugian akibat kesalahan desain 8 1 relevan

D2. Keretakan dan kebocoran 9 - relevan

D3. Keruntuhan struktur 9 - relevan

Selain untuk mengetahui relevansi variabel risiko di atas, survei pendahuluan juga bertujuan untuk mendapatkan variabel risiko yang ada di lapangan berdasarkan pengalaman responden, yang nantinya akan ditambahkan kedalam form kuesioner utama. Didapatkan variabel risiko sebagai berikut : 1. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner.

2. Keterlambatan pembayaran oleh owner. 3. Gangguan keamanan di lokasi proyek.

4.3.2. Survei Utama

Setelah mendapatkan identifikasi risiko yang relevan pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini dilakukan suvei kuesioner tahap kedua atau tahap utama untuk melakukan analisa risiko. Tahap analisa risiko dimulai dengan melakukan penyebaran kuesioner probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu dengan kesembilan responden yang sama sebelumnya.

dan elektrikal

D5. Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran

9 - relevan

D6. Terjadinya lendutan pada balok struktur 9 - relevan D7. Tidak persisnya kolom struktur 9 - relevan D8. Terjadi patahan pada balok atau kolom 9 - relevan D9. Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

7 2 relevan

D10. Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 9 - relevan D11. Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

9 - relevan

D12. Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

9 - relevan

D13. Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

8 1 relevan

D14. Terjadi kemacetan dilokasi proyek 8 1 relevan D15. Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi

proyek

Setelah data tersebut didapat, selanjutnya hasil survei utama dianalisa dengan menggunakan metode Severity Index (SI). Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil kombinasi penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap aspek biaya dan waktu.

Berikut ini merupakan contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Berdasarakan data yang didapat melalui kuesioner probabilitas

terjadinya risiko “ Permintaan kenaikan upah lembur “ didapat data sebagai

berikut, yaitu 3 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya gempa Sangat Jarang (SJ), 3 responden menyatakan Jarang (J), 2 responden menyatakan Cukup (C), dan 1 responden menyatakan Sering (S).

SI = Ʃ ai . xi (100) 4 Ʃ xi

Dimana : ai = konstanta penelitian xi = frekuensi responden i = 0,1,2,3,4,….,n

Dengan : a0 = 0 x0 = untuk jawaban SJ (Sangat Jarang) a1 = 1 x1 = untuk jawaban J (Jarang)

a2 = 2 x2 = untuk jawaban C (Cukup) a3 = 3 x3 = untuk jawaban S (Sering)

a4 = 4 x4 = untuk jawaban SS (Sangat Sering)

SI = {(0x3) + (1x3) + (2x2) + (3x1) + (4x0)} (100) 4x(9)

SI = 27,777

Setelah didapatkan nilai SI 27,777. Selanjutnya nilai SI ini dikoversikan terhadap skala penilaian Probabilitas dan Dampak sebagai berikut : (Majid and McCaffer, 1997)

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100

Berdasarkan kriteria di atas maka kategori probabilitas dari risiko

“Permintaan kenaikan upah lembur” adalah Jarang. Cara yang sama juga

digunakan untuk perhitungan metode severity index terhadap dampak risiko. Berdasarkan data yang didapat melalui kuesioner, hasil analisa penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu untuk seluruh variabel risiko dengan menggunakan metode Severity Index (SI) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Hasil penilaian probabilitas variabel risiko dengan SI

a b c d e

No. Variabel Risiko Probabilitas

SI (%) Kate gori SJ J C S SS A1 Gempa 6 3 8,3 SJ A2 Banjir 4 4 1 16,6 J A3 Kebakaran 7 2 5,5 SJ

A4 Kerusuhan dan huru hara 9 0 SJ

A5 Badai 7 2 5,5 SJ

A6 Cuaca yang tidak menentu 3 2 3 1 30,5 J

A7 Tersambar petir 8 1 2,7 SJ

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 3 4 1 1 25 J

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 5 4 11,1 SJ

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 3 2 2 1 25 J

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 2 4 2 1 30,5 J

B5 Kenaikan harga material 3 2 2 1 27,7 J

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 3 1 4 1 30,5 J

B7 Kerusakan atau kehilangan material 2 1 4 1 1 44,4 C

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 6 3 8,3 SJ

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material

5 4 11,1 SJ

Tabel 4.4. Hasil penilaian dampak risiko terhadap biaya dengan SI

B11 Perselisihan pekerja 4 4 1 16,6 J

B12 Pemogokan tenaga kerja 4 3 2 19,4 J

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 3 4 2 22,2 J

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

3 4 2 22,2 J

C2 Kurangnya manajemen proyek 2 3 3 1 33,3 J

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 2 4 3 27,7 J

C4 Kesalahan estimasi waktu 2 2 3 2 38,8 C

C5 Kesalahan estimasi biaya 2 2 3 2 38,8 C

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 2 4 3 27,7 J

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 3 4 2 22,2 J

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 4 4 1 16,6 J

D2 Keretakan dan kebocoran 2 3 3 1 33,3 J

D3 Keruntuhan struktur 3 3 3 25 J

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 2 3 2 1 1 38,8 C D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat

pengecoran

4 2 1 2 27,7 J

D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 8 1 2,7 SJ

D7 Tidak persisnya kolom struktur 8 1 2,7 SJ

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 6 3 8,3 SJ D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

7 2 5,5 SJ

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 4 2 22,2 J D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

5 3 1 16,6 J

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

4 4 1 19,4 SJ

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

7 2 5,5 SJ

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 7 1 1 8,3 SJ D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi

proyek

6 3 8,3 SJ

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 2 2 2 3 41,6 C E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 2 3 2 38,8 C E3 Gangguan keamanan di lokasi proyek 2 1 3 2 1 52,7 C

a b c d e

No. Variabel Risiko Dampak

SI (%) Kate gori SR R S T ST A1 Gempa 4 2 2 1 27,7 R A2 Banjir 5 3 1 13,8 R A3 Kebakaran 2 3 2 1 1 38,8 S

A4 Kerusuhan dan huru hara 4 3 2 19,4 R

A6 Cuaca yang tidak menentu 7 2 5,5 SR

A7 Tersambar petir 7 1 1 8,3 SR

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 4 2 2 1 19,4 R

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 7 2 5,5 SR

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 6 3 5,5 SR

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 8 1 2,7 SR

B5 Kenaikan harga material 2 1 3 1 2 50 S

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 6 1 1 8,3 SR

B7 Kerusakan atau kehilangan material 2 3 3 1 33,3 R

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 8 1 5,5 SR

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material

8 1 2,7 SR

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 2 2 33,3 R

B11 Perselisihan pekerja 8 1 2,7 SR

B12 Pemogokan tenaga kerja 7 1 1 8,3 SR

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 9 0 SR

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

7 1 1 11,1 SR

C2 Kurangnya manajemen proyek 7 1 1 11,1 SR

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 4 3 1 1 22,2 R

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 2 1 1 36,1 R

C5 Kesalahan estimasi biaya 2 2 3 1 1 41,6 S

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 5 4 11,1 SR

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 2 4 2 1 33,3 R D1 Kerugian akibat kesalahan desain 3 3 2 1 30,5 R

D2 Keretakan dan kebocoran 6 3 5,5 SR

D3 Keruntuhan struktur 3 2 2 1 1 36,1 R

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 2 2 3 2 44,4 S D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat

pengecoran

5 3 1 19,4 R

D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 2 3 2 1 1 38,8 S D7 Tidak persisnya kolom struktur 3 3 2 1 27,7 R D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 2 3 2 1 1 38,8 S D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

4 2 2 1 27,7 R

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 2 3 1 30,5 R D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

2 4 2 1 30,5 R

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

2 3 3 1 38,8 S

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

4 2 2 1 25 R

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 9 0 SR

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

7 2 5,5 SR

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 1 2 3 2 1 50 S E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 2 2 2 1 44,4 S

Tabel 4.5. Hasil penilaian dampak risiko terhadap waktu dengan SI

a b c d e

No. Variabel Risiko Dampak

SI (%) Kate gori SR R S T ST A1 Gempa 7 1 1 8,3 SR A2 Banjir 6 3 8,3 SR A3 Kebakaran 3 4 1 1 25 R

A4 Kerusuhan dan huru hara 4 4 1 19,4 R

A5 Badai 3 4 2 22,2 R

A6 Cuaca yang tidak menentu 4 3 1 1 22,2 R

A7 Tersambar petir 7 2 5,5 SR

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 6 2 1 11,1 SR

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 5 4 11,1 SR

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 8 1 2,7 SR

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 4 5 13,8 R

B5 Kenaikan harga material 4 2 2 1 25 R

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 5 3 1 13,8 R

B7 Kerusakan atau kehilangan material 4 3 1 1 22,2 R

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 7 2 8,3 SR

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material

8 1 5,5 SR

B10 Kecelakaan tenaga kerja 6 2 1 11,1 SR

B11 Perselisihan pekerja 5 3 1 13,8 R

B12 Pemogokan tenaga kerja 3 3 1 1 1 33,3 R

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 9 0 SR

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

3 4 1 1 27,7 R

C2 Kurangnya manajemen proyek 3 3 2 1 30,5 R

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 5 3 1 16,6 R

C4 Kesalahan estimasi waktu 2 3 2 1 1 38,8 S

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 4 1 1 25 R

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 4 3 1 1 22,2 R

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 6 2 1 11,1 SR

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 4 1 2 1 1 33,3 R

D2 Keretakan dan kebocoran 9 0 SR

D3 Keruntuhan struktur 2 3 1 1 2 44,4 S

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 4 1 1 27,7 R D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat

pengecoran

4 4 1 16,6 R

D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 5 2 1 1 19,4 R D7 Tidak persisnya kolom struktur 4 3 1 1 22,2 R D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 3 4 1 1 25 R D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

3 3 2 1 30,5 R

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 3 3 25 R D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur 3 3 2 1 27,7 R

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : Kolom a = nomor variabel risiko

Kolom b = jenis variabel risiko

Kolom c = jumlah responden yang memilih skala probabilitas/dampak Kolom d = hasil analisa menggunakan metode SI

Kolom e = kategori risiko dari SI

Berdasarkan hasil tersebut, analisa selanjutnya dilakukan dengan merubah kategori risiko dari tiap variabel yang di dapat sebelumnya dengan kategori sebagai berikut : Kategori Probabilitas (P): Sangat Jarang (SJ) = 1 Jarang (J) = 2 Cukup (C) = 3 Sering (S) = 4 Sangat Sering (SS) = 5 dan analisa

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

2 4 2 1 30,5 R

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

7 2 8,3 SR

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 9 0 SR

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

9 0 SR

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 1 4 3 1 38,8 S E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 3 2 1 1 38,8 S

Kategori Dampak (I) terhadap biaya dan waktu : Sangat Rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Sedang (S) = 3 Tinggi (T) = 4 Sangat Tinggi (ST) = 5

Setelah kategori risiko dirubah kedalam bentuk angka tersebut, maka dapat dilakukan analisa risiko perhitungan probability x impact (PxI) dengan bantuan Matriks Probabilitas dan Dampak seperti pada gambar berikut.

Sumber : PMBOK

Gambar 4.1. Tabel Matriks Probabilitas dan Dampak

Analisa risiko terhadap biaya dan waktu dilakukan dengan cara mengalikan hasil penilaian probabilitas (P) dengan hasil penilaian dampak (I) terhadap biaya dan waktu dari tiap variabel risiko. Hasil perhitungan analisa risiko terhadap aspek biaya dan waktu dapat dilihat pada tabel 4.6. dan tabel 4.7.

Tabel 4.6. Tabel Probability x Impact terhadap biaya

a b c d e f

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

A1 Gempa 1 2 2 Low

A2 Banjir 2 2 4 Low

A3 Kebakaran 1 3 3 Low

A4 Kerusuhan dan huru hara 1 2 2 Low

A5 Badai 1 1 1 Low

A6 Cuaca yang tidak menentu 2 1 2 Low

A7 Tersambar petir 1 1 1 Low

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 2 2 4 Low

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 1 1 1 Low

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 2 1 2 Low

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 2 1 2 Low

B5 Kenaikan harga material 2 3 6 Low

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 2 1 2 Low

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 1 1 1 Low

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material 1 1 1 Low

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 6 Medium

B11 Perselisihan pekerja 2 1 2 Low

B12 Pemogokan tenaga kerja 2 1 2 Low

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 2 1 2 Low

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik 2 1 2 Low

C2 Kurangnya manajemen proyek 2 1 2 Low

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 2 2 4 Low

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 2 1 2 Low

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 2 2 4 Low

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 2 2 4 Low

D2 Keretakan dan kebocoran 2 1 2 Low

D3 Keruntuhan struktur 2 2 4 Low

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran 2 2 4 Low D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 1 3 3 Low

D7 Tidak persisnya kolom struktur 1 2 2 Low

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 1 3 3 Low D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian

tertentu

1 2 2 Low

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 2 2 4 Low D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa 2 2 4 Low D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan 1 3 3 Low D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks 1 2 2 Low

Tabel 4.7. Tabel Probability x Impact terhadap waktu

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek 1 1 1 Low E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

E3 Gangguan keamanan di lokasi proyek 3 1 3 Low

a b c d e f

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

A1 Gempa 1 1 1 Low

A2 Banjir 2 1 2 Low

A3 Kebakaran 1 2 2 Low

A4 Kerusuhan dan huru hara 1 2 2 Low

A5 Badai 1 2 2 Low

A6 Cuaca yang tidak menentu 2 2 4 Low

A7 Tersambar petir 1 1 1 Low

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 2 1 2 Low

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 1 1 1 Low

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 2 1 2 Low

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 2 2 4 Low

B5 Kenaikan harga material 2 2 4 Low

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 2 2 4 Low

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 1 1 1 Low

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material 1 1 1 Low

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 1 3 Low

B11 Perselisihan pekerja 2 2 4 Low

B12 Pemogokan tenaga kerja 2 2 4 Low

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 2 1 2 Low

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik 2 2 4 Low

C2 Kurangnya manajemen proyek 2 2 4 Low

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 2 2 4 Low

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 3 9 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 2 6 Medium

C6 Manajemen sumber daya manusia kurang baik 2 2 4 Low

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 2 1 2 Low

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 2 2 4 Low

D2 Keretakan dan kebocoran 2 1 2 Low

D3 Keruntuhan struktur 2 3 6 Low

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 2 4 Medium D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran 2 2 4 Low D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 1 2 2 Low

D7 Tidak persisnya kolom struktur 1 2 2 Low

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 1 2 2 Low D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian

tertentu

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : Kolom a = nomor variabel risiko

Kolom b = jenis variabel risiko Kolom c = nilai probabilitas risiko Kolom d = nilai dampak risiko

Kolom e = hasil perkalian probabilitas dan dampak

Kolom f = kategori risiko berdasarkan tabel matriks probabilitas dan dampak, yaitu rendah - sedang - tinggi (low-medium-high)

4.4. Hasil Penelitian

Dari hasil analisa risiko pada tabel 4.6. dan tabel 4.7. didapatkan beberapa variabel risiko yang memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan risiko-risiko lainnya yaitu kategori sedang - tinggi(medium-high) terhadap aspek biaya dan waktu. Risiko-risiko inilah yang memiliki kemungkinan paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap biaya dan waktu pengerjaan proyek.

Pada tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang merupakan risiko berkategori sedang (medium) pada skala probability x impact dan akan diberikan respon risiko.

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 2 2 4 Low D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa 2 2 4 Low D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan 1 2 2 Low D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks 1 1 1 Low

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 1 1 1 Low

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek 1 1 1 Low E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

Tabel 4.8. Risiko yang signifikan terhadap biaya

Tabel 4.9. Risiko yang signifikan terhadap waktu

4.5. Respon Risiko

Dari risiko-risiko yang telah didapatkan melalui perhitungan probability x impact dan memplotkannya ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak kemudian penelitian dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebagai risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan maka dilakukanlah wawancara dan diskusi dengan responden untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko tersebut, dan respon apa yang harus diberikan terhadap risiko tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut:

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 6 Medium

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

Tabel 5. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap biaya

No. Jenis Risiko Penyebab Terjadinya Respon

1. Kerusakan atau kehilangan material

-Kurang ketatnya penjagaan security terhadap material yang berada di lokasi proyek -Penempatan material yang kurang baik

-Memperketat penjagaan material

-Melakukan penyusunan material dengan baik -Mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif 2. Kecelakaan tenaga kerja -Minimnya penggunaan peralatan K3 -Minimnya pengawasan terhadap K3 -Mejalankan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3).

3. Kesalahan estimasi waktu

-Faktor cuaca yang tidak menentu

-Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner

-Melakukan revisi terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan -Mendiskusikan dengan pihak owner mengenai perubahan schedule karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi.

-Melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat

4. Kesalahan estimasi biaya

-Kenaikan harga material -Kerusakan peralatan atau mesin konstruksi

-Melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran

-Menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai -Mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal

5. Kerusakan

Dokumen terkait