• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Sumber Informasi

Dari hasil penelitian, sumber informasi tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berasal dari ibu sebanyak 38 orang (38,4%), dan paling sedikit adalah majalah/tabloid sebanyak 1 orang (1%).

Yang dilakukan saat mengalami haid pertama 47 orang (47,5%) membaca buku tentang haid dan yang paling sedikit adalah Pendam sendiri/malu bertanya sebanyak 2 orang (2%).

Jika siklus haid tidak teratur remaja putri menanyakan kepada ibu/kakak sebanyak 36 orang (36,4%) dan yang paling sedikit adalah minum obat-obatan sebanyak 4 orang (4%).

Perasaan pertama kali mendapat haid remaja putri menyatakan biasa saja sebanyak 54 orang (54,5%) dan yang paling sedikit adalah senang karena akan menjadi orang dewasa sebanyak 11 orang (11,1%).

Tanda-tanda jika datang bulan remaja putri menyatakan gelisah sebanyak 54 orang (54,5%) dan yang paling sedikit adalah senang karena akan menjadi orang dewasa sebanyak 7 orang (7,1%).

Keluhan dialami ketika mendapat haid pertama remaja putri menyatakan sakit pinggang sebanyak 50 orang (50,5%) dan yang paling sedikit adalah pusng/pingsan sebanyak 12 orang (12,1%).

Tabel 5.1

Distribusi Sumber Informasi Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) Di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Sumber Informasi Jumlah Persentase

Informasi Tentang Haid

1 Teman/saudara 1 1

2 Majalah/Tabloid 32 32.3

3 Kakak 28 28.3

4 Ibu 38 38.4

Total 99 100

Yang dilakukan sewaktu mengalami haid pertama

1 Pendam sendiri/malu bertanya 2 2 2 Bertanya pada teman-teman 26 26.3 3 Bertanya pada ibu/kakak 24 24.2 4 Membaca buku tentang haid 47 47.5

Total 99 100

Jika siklus haid tidak teratur

1 Minum obat-obatan 4 4

2 Membiarkan sampai haid keluar sendiri 29 29.3 3 Memeriksakan diri ke dokter 30 30.3 4 Bertanya pada ibu/kakak 36 36.4

Total 99 100

Perasaan pertama kali mendapat haid

1 Senang karena akan menjadi orang dewasa 11 11.1

2 Cemas 13 13.1

3 Emosi meningkat 21 21.2

4 Biasa saja 54 54.5

Total 99 100

Tanda-tanda jika datang bulan

1 Nafsu makan bertambah 7 7.1

2 Mudah emosi 17 17.2

3 Payudara mengeras/sakit 21 21.2

4 Gelisah 54 54.5

Total 99 100

Keluhan dialami ketika mendapat haid

1 Pusing/pingsan 12 12.1

2 Badan pegal-pegal 12 12.1

3 Dismenorhoe 25 25.3

4 Sakit pinggang 50 50.5

Berdasarkan kategori sumber informasi tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 66 orang (66,7%), dan paling sedikit adalah kategori cukup sebanyak 10 orang (10,1%).

Tabel 5.2

Kategori Sumber Informasi Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Sumber Informasi Jumlah Persentase

1 Kurang 23 23.2

2 Cukup 10 10.1

3 Baik 66 66.7

Total 99 100

5.1.2. Peran Ibu

Berdasarkan hasil penelitian, peran ibu remaja putri tentang memberi tahu cara membersihkan haid sebagian besar dari ibu sebanyak 47 orang (47,5%), dan paling sedikit adalah dari teman sebanyak 9 orang (9,1%).

Apakah ibu memberi tahu akan mengalami haid menyatakan Ya sebanyak 40 orang (40,4%) dan yang paling sedikit adalah menyatakan tidak sebanyak 2 orang (2%).

Apakah menurut saudara haid pertama pada wanita normal remaja putri menyatakan sebanyak 38 orang (38,4%) dan yang paling sedikit adalah menyatakan tidak sebanyak 8 orang (8,1%).

Berapakali mengganti pembalut ketika sedang haid remaja putri menyatakan 2 kali dalam sehari sebanyak 42 orang (42,4%) dan yang paling sedikit adalah 1 kali dalam sehari sebanyak 11 orang (11,1%).

Ketika mengalami haid remaja putri menyatakan memeriksakan diri ke dokter sebanyak 41 orang (41,4%) dan yang paling sedikit adalah istirahat yang cukup sebanyak 9 orang (9,1%).

Yang dirasakan mendapat haid pertama remaja putri menyatakan merasa lebih dewasa sebanyak 47 orang (47,5%) dan yang paling sedikit adalah merasa takut/cemas sebanyak 9 orang (9,1%).

Tabel 5.3

Distribusi Peran Ibu Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) Di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Peran Ibu Jumlah Persentase

Memberi tahu cara membersihkan haid

1 Teman 9 9.1

2 Kakak 17 17.2

3 Ibu 47 47.5

4 Tahu sendiri dari buku 26 26.3

Total 99 100

Apakah ibu memberi tahu akan mengalami haid

1 Tidak 2 2

2 Tahu dari kakak 25 25.3

3 Ya 40 40.4

4 Tahu dari teman 32 32.3

Total 99 100

Apakah menurut saudara haid pertama pada wanita normal

1 Tidak 8 8.1

2 Tidak tahu 31 31.3

3 Ya 38 38.4

4 Tidak mengerti 22 22.2

Total 99 100

Berapakali mengganti pembalut ketika sedang haid

1 1 kali dalam sehari 11 11.1 2 Tidak sama sekali 18 18.2 3 3 kali dalam sehari 28 28.3 4 2 kali dalam sehari 42 42.4

Tabel 5.3 (lanjutan)

Distribusi Peran Ibu Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) Di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Peran Ibu Jumlah Persentase

Ketika mengalami nyeri haid

1 Istirahat yang cukup 9 9.1 2 Minum obat-obatan 18 18.2 3 Banyak olah raga 31 31.3 4 Memeriksakan diri ke dokter 41 41.4

Total 99 100

Yang dirasakan mendapat haid pertama

1 Merasa takut/cemas 9 9.1

2 Meras sebagai wanita yang utuh 23 23.2

3 Senang 20 20.2

4 Merasa lebih dewasa 47 47.5

Total 99 100

Berdasarkan kategori peran ibu tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 63 orang (63,6%), dan paling sedikit adalah kategori cukup sebanyak 10 orang (10,1%).

Tabel 5.4

Kategori Peran Ibu Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Peran Ibu Jumlah Persentase

1 Kurang 26 26.3

2 Cukup 10 10.1

3 Baik 63 63.3

Total 99 100

5.1.3. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan remaja putri tentang Perubahan Fisik pada wanita mendapat haid pertama dikatakan normal sebagian besar

menyatakan tidak mengerti sebanyak 64 orang (64,6%), dan paling sedikit adalah menyatakan tidak sebanyak 2 orang (2%).

Tentang pembuangan pembalut menyatakan disimpan ditempat tersembunyi sebanyak 58 orang (58,6%) dan yang paling sedikit adalah menyatakan membuang langsung tanpa dicuci sebanyak 1 orang (1%).

Perasaan ketika tubuh mengalami perubahan remaja putri menyatakan biasa saja sebanyak 56 orang (56,6%) dan yang paling sedikit adalah menyatakan tidak suka sebanyak 6 orang (6,1%).

Cairan yang keluar pertama kali saat haid remaja putri menyatakan berwarna merah kekuning-kuningan 40 orang (40,4%) dan yang paling sedikit adalah warna merah sebanyak 9 orang (9,1%).

Membersihkan darah kewanitaan remaja putri menyatakan membilas dengan air hangat sebanyak 57 orang (57%) dan yang paling sedikit mencuci dengan air sabun sebanyak 5 orang (5,1%).

Apa tanda-tanda jika saudara datang bulan haid pertama remaja putri menyatakan gelisah sebanyak 73 orang (73,7%) dan yang paling sedikit adalah mudah emosi sebanyak 4 orang (4%).

Umur berapa pertama kali saudara mendapat haid remaja putri menyatakan 12-14 tahun sebanyak 77 orang (77,8%) dan yang paling sedikit adalah 9-11 tahun sebanyak 2 orang (2%).

Tabel 5.5

Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) Di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Pengetahuan Jumlah Persentase

Perubahan fisik pada wanita mendapat haid pertama dikatakan normal

1 Tidak 2 2 2 Ya 11 11.1 3 Tidak tahu 22 22.2 4 Tidak mengerti 64 64.6 Total 99 100 Tentang softek

1 Membuang langsung tanpa dicuci 1 1 2 Dicuci/dibilas lalu dibuang ketempat sampah 17 17.2

3 Dibiarkan saja 23 23.2

4 Disimpan ditempat tersembunyi 58 58.6

Total 99 100

Perasaan ketika tubuh mengalami perubahan

1 Tidak suka 6 6.1

2 Senang 12 12.1

3 Tidak tahu 25 25.3

4 Biasa saja 56 56.6

Total 99 100

Cairan yang keluar pertama kali saat haid berwarna 1 Merah 9 9.1 2 Merah kehitam-hitaman 20 20.2 3 Merah kecoklatan 30 30.3 4 Merah kekuning-kuningan 40 40.4 Total 99 100

Membersihkan daerah kewanitaan

1 Mencuci dengan air sabun 5 5.1 2 Membilas dengan air bersih saja 9 9.1 3 Membersihkan dengan anti septik kewanitaan 28 28.3 4 Membilas dengan air hangat 57 57.6

Total 99 100

Apa tanda-tanda jika saudara datang bulan

1 Mudah emosi 4 4

2 Nafsu makan bertambah 10 10.1 3 Payudara mengeras/sakit 12 12.1

4 Gelisah 73 73.7

Tabel 5.5 (lanjutan)

Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) Di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Pengetahuan Jumlah Persentase

Umur berapa pertama kali saudara mendapat haid 1 9-11 tahun 2 2 2 17 tahun 10 10.1 3 15-16 tahun 10 10.1 4 12-14 tahun 77 77.8 Total 99 100

Berdasarkan kategori pengetahuan tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 80 orang (80,8%), dan paling sedikit adalah kategori cukup sebanyak 6 orang (6,1%).

Tabel 5.6

Kategori Peran Ibu Remaja Putri Dalam Menghadapi Haid Pertama (Menarche) di SLTP Kemala Bhayangkari Medan

Tahun 2008

No Pengetahuan Jumlah Persentase

1 Kurang 13 13.1 2 Cukup 6 6.1 3 Baik 80 80.8 Total 99 100 5.2. Pembahasan 5.2.1. Sumber Informasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber informasi tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berasal dari ibu sebanyak

38 orang (38,4%), dan paling sedikit adalah teman/saudara sebanyak 1 orang (1%).

Penelitian yang dilakukan oleh Sarwono (1999) menunjukkan bahwa anak-anak remaja cenderung lebih percaya pada ibu mereka daripada teman- temannya, padahal informasi tersebut belum tentu kebenarannya. Karena arus informasi tentang seks diperoleh dengan mudah dan menjadi hal yang biasa. Hendaknya orangtua lebih sering untuk memberi informasi masalah haid pertama kepada remaja putrinya. Pada penelitian ini sumber informasi merupakan hal yang mutlak harus diketahui oleh remaja putri.

Berdasarkan kategori sumber informasi tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 66 orang (66,7%), dan paling sedikit adalah kategori cukup sebanyak 10 orang (10,1%).

Sejalan dengan Sarwono (1999) kemajuan teknologi komunikasi menyebabkan arus informasi menjadi semakin cepat dan dunia semakin kecil, dengan demikian informasi yang berbau seks remaja bisa mendapatkannya dengan mudah dan masih bisa mereka peroleh melalui keluarga/orangtua, teman sebaya, media elektronik dan media massa.

5.2.2. Peran Ibu

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ibu remaja putri dominan tentang memberitahu tentang : remaja putri akan mengalami haid dan cara membersihkan haid sebagian besar remaja putri menyatakan bertanya pada ibu sebanyak 47 orang (47,5%), dan paling sedikit adalah dari teman sebanyak 9 orang (9,1%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan Daryati (2007) seorang ibu berperan dalam langkah awal untuk menghasilkan generasi yang berkembang dari sisi tubuh, intelektualitas, kecerdasan sosial maupun religiusnya, sehingga tidak lahir “generasi kartun”.

Berdasarkan kategori peran ibu tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 63 orang (63,6%), dan paling sedikit adalah kategori cukup sebanyak 10 orang (10,1%).

Dalam penelitian ini terlihat bahwa peran ibu sangat dominan terhadap remaja putrinya masa pubertas yang merupakan masa pembentukan kepribadian manusia.

5.2.3. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan remaja putri tentang : perubahan fisik pada wanita mendapat haid pertama dikatakan normal sebagian besar menyatakan tidak mengerti sebanyak 64 orang (64,6%). Perasaan ketka tubuh mengalami perubahan remaja putri menyatakan biasa saja sebanyak 56 orang (56,6%). Tanda-tanda jikwa saudara datang bulan haid pertama remaja putri menyatakan gelisah sebanyak 73 orang (73,7%). Umur berapa pertama kali saudara mendapat haid remaja putri menyatakan 12-14 tahun sebanyak 77 orang (77,8%).

Sejalan dengan Hidayat (2005), pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan panca indera yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk menghasilkan pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan kategori pengetahuan tentang haid pertama pada remaja putri sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 80 orang (80,8%), dan paling sedikit adalah kategori cukup sebanyak 6 orang (6,1%).

Dalam penelitian ini tingkat pengetahuan remaja putri tentang haid pertama pada kategori baik. Sejalan dengan Istiarti (2000) pengetahuan biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber misalnya media massa, media elektronik, kerabat dekat dan sebagainya.

Dokumen terkait