• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini di laksanakan mulai pada tanggal 25 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 25 September 2013 untuk mengetahui peningkatan Aktifitas dan Prestasi belajar siswa kelas VII A pada pokok bahasan besaran dan satuan di SMP Negeri 5 Kota Bima melalui Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) pada tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini di laksankan dalam dua siklus dan tiga kali pertemuan untuk siklus I dan tiga kali pertemuan untuk siklus ke II. Berdasarkan hasil observasi di peroleh data kualitatif yang akan memberikan gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan hasil evaluasi yang di peroleh berupa data kuantitatif. Untuk data–data tersebut kemudian di analisiskan dengan menggunakan metode dan rumus yang telah di tetapkan sebelumnya. Penelitian tindakan kelas terhadap pelaksanaan pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM), pada tiap siklus di peroleh hasil sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Menyusun Perencanaan (planning)

Adapun peneliti yang harus persiapkan pada tahap siklus I ini yaitu:

2) Membuat lembar observasi kegiatan belajar siswa pertemuan I dan II.

3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi.

4) Membuat alat evalusai berupa soal tes.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pengajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Masing – masing pertemuan selama 2 x 45 menit dan pada pertemuan ketiga di gunakan untuk evaluasi selama 1 x 45 menit. Pada siklus I ini diikuti oleh 26 orang siswa dan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Pertemuan I di laksanakan pada hari Rabu bertepatan pada tanggal 28 Agustus 2013 sedangkan pertemuan II di laksanakan pada hari Sabtu bertepatan pada tanggal 31 Agustus 2013 untuk evaluasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Pada pelaksanaan kegiatan siklus I terlihat bahwa siswa kurang antusias dalam belajar. Ini terlihat dari masih banyak siswa yang masih belum aktif dalam proses pembelajaran.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)

Hasil Semua aktivitas siswa di peroleh dari pengamatan yang di lakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah di siapkan dengan tujuan untuk merekam jalanya proses belajar mengajar. Maka semua aktifitas yang nampak dicatat dalam lembar observasi siswa sesuai dengan deskriptor yang nampak dan selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Data tentang hasil observasi belajar siswa siklus I yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2013 dan 31 Agustus 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus I No Keterangan Pertemuan ISiklus Pertemuan II

1.

2. Total SkorRata-rata skor Kategori 10 1,67 Kurang tinggi 13 2,17 Cukup tinggi

2) Hasil Tes Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan analisis evaluasi akhir pada siklus I dimana soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal (lampiran 7) untuk dikerjakan secara individu. Skor maksimal dari soal tersebut adalah 100 dengan skor minimal 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali atau tidak ikut. Melalui analisis hasil evaluasi siklus I, ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 sebagai berikut.

No Keterangan Evaluasi Akhir 1. 2. 3. 4. 5. Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata

Persentase siswa yang tuntas belajar (%) Jumlah siswa tuntas

90 45 70.57 69,23 % 18 orang Tabel 4.3 Distribusi Tes Kognitif Siswa Pada Siklus I

Berdasarkan analisis evaluasi akhir pada tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ketuntasan klasikal yang tercapai sebesar 69,23%, dengan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 18 orang. Hal ini menunjukan bahwa penelitian pada siklus I ini belum mencapai target. Dimana suatu kelas dianggap tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85%. Ini berarti indikator keberhasilan belum tercapai sehingga perlu adanya pengulangan dan perbaikan pada siklus berikutnya

d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini peneliti bersama observer mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran pada siklus I. Sebagai acuan dalam siklus ini adalah hasil observasi dan evaluasi. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan pengajaran pada siklus berikutnya.

Skor (Nilai) Frekuensi Persentase ≥ 95 85 – 94 75 – 84 65 – 74 ≤ 64 3 8 7 8 0 % 11,53 % 30,76 % 26,92 % 30,76 % Total 26 100 %

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan antara lain:

1) Guru harus memberikan pertanyaan untuk menguji penguasaan materi sebelumnya.

2) Guru harus mengaitkan materi yang akan di bahas dengan materi sebelumnya

3) Guru harus memberikan alokasi waktu dalam pemberian tugas / diskusi kelompok

4) Guru harus memberikan penghargaan kepada kelompok memiliki kinerja baik

5) Guru harus membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan 6) Guru harus memberikan tugas mandiri

2. Siklus II

a. Menyusun Perencanaan (planning)

Adapun peneliti yang harus persiapkan pada tahap siklus II ini yaitu :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2) Membuat lembar observasi kegitan guru pertemuan I dan II.

3) Membuat lembar observasi siswa pertemuan I dan II.

4) Membuat alat evalusai berupa soal tes. b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pengajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Masing – masing pertemuan selama 2 x 45 menit dan pada

pertemuan ketiga di gunakan untuk evaluasi selama 1 x 45 menit. Pada siklus II ini diikuti oleh 26 orang siswa dan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pertemuan I di laksanakan pada hari Sabtu bertepatan pada tanggal 7 September 2013 sedangkan pertemuan II di laksanakan pada hari Rabu bertepatan pada tanggal 11 September 2013 untuk evaluasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Pada siklus II siswa sudah aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan diskusi, mencari permasalahan, dan menganalisis suatu permasalah. Disamping itu sebagian besar siswa aktif merespon dan memberikan tanggapan baik bentuk pertanyaan maupun berupa solusi serta siswa dapat menyimpulkan materi yang dipelajari.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Berdasarkan Data tentang hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 September 2013 dan 11 September 2013. Dari hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II berkategori aktif. dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.4Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa Pada SiklusII No Keterangan Pertemuan ISiklus IIPertemuan II

1. 2. 3. Total Skor Rata-rata skor Kategori 17 2,83 Cukup tinggi 18 3.00 Tinggi

Untuk tabel 4.3 aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II dengan jumlah skor dan berkategori aktif, sehingga bisa dikatakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus sebelumnya.

2) Hasil Tes Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan analisis evaluasi akhir pada hari Jum’at bertepatan pada tanggal 14 September 2013 untuk siklus II dimana soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal (lampiran 8) untuk dikerjakan secara individu. Melalui analisis hasil evaluasi siklus II, ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4,6 berikut.

Tabel 4.5 Hasil belajar tes kognitif siswa pada siklus II

No Keterangan Evaluasi Akhir

1. 2. 3. 4. 5. Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata

Persentase siswa yang tuntas belajar (%) Jumlah siswa tuntas

90 55 73,89 88 % 23 orang Tabel 4.6 Distribusi Tes Kognitif Siswa Pada Siklus II

Dari analisis

evaluasi akhir pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa

Skor Frekuensi Persentase

≥ 95 85 – 94 75 – 84 65 – 74 ≤ 64 5 7 11 3 0 % 19,23 % 26,92 % 42,30 % 11,55 % Total 26 100 %

ketuntasan klasikal yang tercapai sebesar 88%, dengan siswa yang memperoleh nilai ≤ 65 sebanyak 23 orang. Hal ini menunjukan bahwa penelitian pada siklus II telah mencapai target yang di harapakn. Dimana suatu kelas dianggap tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85%. Ini berarti indikator keberhasilan telah tercapai.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis observasi dan evaluasi belajar siswa pada setiap siklus, terlihat bahwa terjadi peningkatan skor aktivitas belajar siswa dan ketuntasan klasikal pada setiap siklus dengan demikian indikator kerja telah tercapai. Dari hasil refleksi pada siklus II dipandang sudah sangat baik. Secara keseluruhan pembelajaran fisika dengan materi pengukuran berlangsung dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Bima Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II. 3. Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Untuk di ketahui berdasarkan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II telah terjadi peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar. Pada siklus I keaktifan siswa terlihat lebih rendah dari siklus II. Begitu juga dengan hasil belajar pada siklus I lebih rendah dari siklus II. Adapun peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7, dan Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.7 Data Perbandingan Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II

Siklus I Siklus II

Pertemuan ke I II I II

Skor total 10 13 17 18

Skor rata-rata 11,5 17,5

Peningkatan 6

Tabel 4.8 Data Perbandingan Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II

Data hasil evaluasi Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa 26 26

Nilai rata-rata 70,57 73,89

Nilai tertinggi 90 90

Nilai terendah 45 55

Jumlah siswa yang tuntas 18 23

Jumlah siswa yang tidak tuntas 8 3

Persentase ketuntasan klasikal 69% 88%

Peningkatan 19%

B. Pembahasan

Pada awal Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) guru memberikan apersepsi dan motivasi, serta tujuan dari pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas agar siswa siap menghadapi bahan pelajaran dan mempunyai rasa keingintahuan yang kuat terhadap materi yang akan dibahas. Kegiatan pendahuluan tersebut diikuti dengan kegiatan inti. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah guru membagi siswa dalam 6 kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa, sesuai dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) yaitu pendekatan yang memfokuskan siswa pada masalah, pertanyaan-pertanyaan dan pada hal-hal yang tidak diketahui siswa. Hal ini, berarti para siswa mencari jawaban dan penjelasan mengenai masalah yang dihadapinya, sehingga para siswa dihadapkan pada berbagai pertanyaan-pertanyaan dan masalah baru. Dengan penggunaan pendekatan sains, para siswa mencari

informasi dan menggunakannya, siswa dapat menghubungkan studi sains mereka dengan kehidupan siswa sehari-hari, selain itu siswa dapat terlibat dalam memecahkan isu-isu sosial, mereka melihat relevansi dari studi sains mereka untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Kegiatan penutup dalam pembelajaran ini berupa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan bimbingan guru. Sebelum menarik kesimpulan siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan kembali materi yang kurang jelas untuk dipahami, sedangkan guru menyatukan kerangka berpikir siswa dengan menjelaskan bagian-bagian penting. Setelah itu guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan.

Dalam kegiatan pengamatan terhadap pokok bahasan besaran dan satuan, diharapkan siswa menggunakan pengetahuan awalnya untuk membangun pengetahuan baru dan untuk membuktikan pada siswa yang mulanya tidak tahu menjadi tahu. Pada kegiatan pengamatan ini akan mengalami proses induktif (berdasarkan fakta nyata) sehingga siswa dapat membangun makna, kesan dalam memori atau ingatannya.

Dengan pengamatan langsung, siswa yang belajar akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dan mendalam karena dalam pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan keseharian siswa atau kehidupan nyata. Hasil pengamatan siswa lalu didiskusikan bersama guru dengan tujuan menciptakan aktivitas bertanya yang berguna untuk menggali informasi yang dimiliki siswa, mengecek pemahaman siswa dan membangkitkan respon siswa. Selain itu, aktivitas bertanya dapat menghubungkan informasi baru ke dalam struktur kognitif siswa sehingga belajar akan lebih bermakna.

Dalam kegiatan shering, siswa saling melengkapi hasil temuannya antara satu kelompok dengan kelompok lain. Selain itu untuk menyamakan konsep antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dan antara guru dengan siswa. Guru membimbing siswa dalam mengemukakan pendapat atau jawaban siswa dengan memperhatikan keterlibatan dan keaktifan siswa.

Untuk kegiatan belajar siswa pada siklus I masih belum memenuhi hasil yang diharapkan. Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas belajar siswa yang diperoleh yaitu 10 pada pertemuan I dan 13 pada pertemuan II serta untuk rata-rata skor siswa yaitu 11,5 yang tergolong dalam kategori kurang tinggi. Ini menunjukkan belum tercapai indikator kerja yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui meningkat atau tidaknya skor aktivitas dan hasil belajar siswa maka dilanjutkan ke siklus II.

Pada siklus II jumlah skor aktivitas belajar siswa dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan dimana rata-rata skor aktivitas belajar siswa yang diperoleh yaitu 17 pada pertemuan I dan 18 pada pertemuan II, serta kategori aktivitas siswa yaitu 17,5 yang tergolong dalam tinggi, Ini menunjukkan bahwa target yang ingin dicapai yaitu aktivitas belajar siswa minimal berkategori tinggi sudah tercapai. Adapun gambaran peningkatan aktivitas guru dan siswa dapat lihat pada grafik 4.1 berikut

Sedangkan untuk hasil belajar siswa, pada siklus I ketuntasan klasikal mencapai 69%, sedangkan pada siklus II ketuntasan klasikal 88%. Dengan peningkatan 19%. Ini menunjukkan bahwa target yang ingin dicapai yaitu ketuntasan klasikal ≥ 85% telah tercapai.

Untuk lebih jelasnya, gambaran peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

Dari grafik 4.2 bahwa grafik tersebut terlihat peningkatan dari hasil evaluasi dan hasil observasi kegiatan belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Untuk di ketahui bahwa proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar fisika kelas VII A pada pokok bahasan gerak di SMP Negeri 5 Kota Bima melalui Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) tahun pelajaran 2013/2014.

Dokumen terkait