BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Departemen Rendal Logistik
Departemen rendal logistik memiliki 1 jenis cranedan 4 forkliftyang beroperasi, tetapi 1 dariforklifttersebut dipinjam unit lain.
a. Fungsi operasionalforkliftdancrane
Pada departemen rendal logistik, forklift digunakan untuk mengangkat barang, dalam artian material datang dari luar di terima, kemudian diantar ke open storage. Secara rutinisas forklift di departemen ini digunakan untuk mengantarkan barang dari rekanan yang sudah di proses kemudian dikirim ke gudang induk. Sedangkan
crane digunakan untuk mengangkat material di bagian expedisi yang kapasitas beratnya tidak bisa di pindah atau diangkat dengan menggunakanforkkift.
b. Upaya persiapan keselamatan pada alat
Pemerikasaan dan perawatan forklift dan crane belum dilakukan secara rutin dari pihak departemen pemeliharaan sehingga kerusakan cukup sering terjadi, antara lain ban bocor dan kampas bocor.
commit to user c. Jalurforkliftdan penataancrane
Pada unit workshop sudah ada perbedaan jalur untuk operasi
forklift yaitu antara tempat kerja dengan jalur forklift, dibedakan dengan garis pembatas warna kuning. Sementara untuk landasan tempat lalu lalangforklift berwarna merah, sedangkan untuk landasan proses kerja berwarna hijau.
Departemen rendal logistik dalam penataan crane sudah rapi dan telah memiliki landasan yang kuat.
d. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Pada unit expedisi, menurut keterangan belum ada kecelakaan yang terjadi selama penggunanforklift maupuncrane.
e. Pencegahan kecelakaan
Upaya pencegahan kecelakaan dilakukan dengan caraforkliftdan
cranedioperasikan oleh operator khusus yang sudah mengikutitrining
dan sertifikasi, tetapi beberapa yang belum seritifikasi juga diperbolehkan mengoperasikan. Bahkan hanya 2 orang di departemen rendal logistik ini yang sudah memiliki Surat Izin Operasi (SIO). Hal ini akan menjadi pemicu kejadian yang fatal apabila operator sedikit saja ceroboh, sehingga menimbulkan bahaya yang besar karena pengetahuan operator yang belum memiliki SIO masih minimum. Ditambah lagi di sini belum ada peraturan yang mengatur dan sanksi pun belum ada.
commit to user
Pencegahan kecelakaan juga dicegah dengan penggunaan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) antara lain safety shoes, safety helmet,dansafety gloves.
2. Departemen Fabrikasi UnitWeldingIV
Unit ini tidak memiliki forklift, jika ada pengangkutan maka unit
welding IV meminta unit Pengendalian Produksi (PPC) untuk
mengangkutnya. Pada unit ini memiliki crane sejumlah 6 buah dengan kapasitas 2 ton sejumlah 2 buah dan kapasitas 10 ton sejumlah 4 buah. Kendala pada pengoperasian crane di unit ini antara lain masih banyak yang belum di trining, bahkan hanya 1 orang saja yang sudah mendapat SIO.
a. Fungsi operasionalcrane
(1)Alat angkat dan angkut material di dalam gedung.
(2)Untuk membalik material berukuran besar seperti atap kereta dan dinding-dinding kereta. Dibagian inilah kerusakan sling sering terjadi.
(3)Untuk memudahkan pengerjaan mulai dari setting sampai proses
welding.
b. Upaya persiapan keselamatan pada alat (1)Pemakaianslingyang sesuai kapasitas. (2)Apabilaslingrusak atau putus segera diganti. (3)Penggunaanslingpaling tidak sekitar satu tahun.
commit to user c. Jalurforkliftdan penataancrane
Telah ada pemisahan jalur tempat kerja dengan jalurforkliftsudah dibedakan. Unit welding IV dalam penataan crane sudah rapi dan telah memiliki landasan yang kuat.
d. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Kejadian kecelakaan yang pernah terjadi di unit ini akibat dari
human error, sedangkan kerusakan alat juga pernah terjadi. Apabila kerusakan terjadi pada alat control dan pada saat itu sedang beroperasi, maka kemungkinan material yang terangkat akan jatuh tiba-tiba. Bahaya kecelakaan kerja akan timbul melalui ini. Kemungkinan tenaga kerja disekitarnya akan cidera atau material akan cacat dan perusahaan menanggung kerugian akibat kejadian ini.
Tindak lanjut bagi tindakan human error tergantung dengan kesalahan yang dilakukan. Bisa karena kelalaian, kesengajaan, maupun kecorobohan yang berakibat fatal. Jika kesalahan baru terjadi sekali atau dua kali, hanya diberi peringatan secara lisan. Sedangkan apabila kesalahan sering dilakukan dan sudah merupakan akumulasi dari kesalahan-kesalahan sebelumnya, maka dari pihak pengawas akan memberi sanksi berupa pemberhentian sementara selama 2 hari. Hal ini dimaksudkan agar pekerja tersebut istirahat untuk menstabilkan emosinya, bukan untuk menimbulkan perasaan jera pada tenaga kerja yang melakukan kesalahan tersebut.
commit to user e. Pencegahan kecelakaan
Breafing dilakukan oleh tenaga kerja organik secara perorangan kepada tenaga kerja outsourcing yang mengopersikan crane agar pengoperasian dilakukan sesuaiStandar Operasional Prosedur(SOP) alat, termasuk tenaga kerja outsourcing (dalam hal ini operator) tidak memiliki SIO.
Pengawasan pada alat dilakukan sekali waktu oleh tenaga kerja organik. Memeriksa kondisi alat-alat, apakah ada masalah atau tidak. Jika ada hal-hal yang mencurigakan pada alat, maka pemakaian alat tersebut segera dihentikan dan selanjutnya dibuat Surat Permintaan Perawatan (SPR) yang ditujukan kepada departemen pemeliharaan agar segera diperbaiki atau mendapatkan ganti yang baru.
Pencegahan kecelakaan juga dicegah dengan penggunakan perlengkapan APD antara lain safety shoes, safety helmet, dan safety gloves.
3. Departemen Pemeliharaan a. Fungsi operasional
Deparetemen ini merupakan departemen pemeliharaan dan perawatan semua peralatan di PT. INKA (Persero) yang mengalami kerusakan. Forklift di sini digunakan untuk mengangkut atau mengambil barang dari unit-unit lain yang mengalami masalah. Selain itu, unit pemeliharaan sendiri juga perlu forklift untuk opersionalnya sehari-hari. Untukcranetidak di pasang pada unit ini.
commit to user b. Upaya persiapan keselamatan pada alat
Secara teknis sudah dilakukan upaya perawatanforklift baikforklift
dari unit pemeliharaan sendiri maupun dari unit lain yang mengalami kerusakan untuk diperbaiki di unit pemeliharaan. Tetapi perawatan yang dilakukan kurang rutin, sehingga kerusakan cukup sering terjadi, disamping memang forklift yang ada di PT. INKA (Persero) usianya sudah cukup tua. Selain itu menurut keterangan, unit-unit lain yang memilikiforklifttidak melaporkan kerusakan yang terjadi, sehingga hal ini menjadi kendala dalam hal perawatan.
c. Jalurforkliftdan penataancrane
Jalur-jalur forklift di area jalan di dalam wilayah PT. INKA (Persero) masih bebas berlalu lalang tanpa ada jalur-jalur khusus yang membatasi dengan pengguna jalan lain, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan seperti tertabrak sangat mungkin terjadi. Ditambah lagi pengguna forkliftdalam pemakaian sehari-hari masih sembarangan dan ceroboh, karena diantara operator forklift sebagian besar belum melakukan sertifikasi, bahkan menurut keterangan kebutuhan operator
forklift maupuncrane sendiri mencapai 500 orang, tetapi hanya sekitar 30 orang yang sudah memilki SIO, baik SIO untuk forklift maupun
crane. Crane tidak terpasang pada departemen ini, tetapi dapat dilihat penataan di unit-unit lain yang rapi.
commit to user d. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Kecelakaan forklift yang terjadi dapat dikatakan 0 kecelakaan, dalam 10 tahun hanya terjadi 1 kali kecelakaan. Kecelakaan ini terjadi karena kelalaian penumpang. Penumpangforkliftyang idealnya hanya 1 orang, ditumpangi lebih dari 1 orang. Memang ada toleransi untuk penumpang forkliftyang terdiri dari 2 orang apabila saat pengangkutan barang, pandangan operator terhalangi sehingga diperlukan orang lain untuk memberi tanda atau aba-aba saat beroperasi. Tindak lanjut dari kejadian ini menurut keterangan hanya diarahkan oleh safety. Untuk kecelakaan yang disebabkan karena alat menurut keterangan jarang terjadi bahkan belum pernah terjadi.
e. Pencegahan kecelakaan
Trining dan sertifikasi untuk sebagian kecil operator sudah dilakukan sebagai upaya pencegahan kecelakaan, tetapi karena kebutuhan personil untuk operasiforkliftmaupuncranedi berbagai unit masih banyak maka banyak pula pengguna forklift yang sembarangan dan tidak mengindahkan SOP yang ada. Selain itu tidak ada sanksi apapun untuk setiap pelanggaran. Hal ini akan membuat pengguna
forkliftmaupuncranesemakin ceroboh.
Pencegahan kecelakaan juga dilakukan dengan penggunaan perlengkapan APD antara lain safety shoes, safety helmet, dan safety gloves.
commit to user 4. DepartemenInventory
Departemen inventory atau gudang tempat penyimpanan semua material keperluan produksi maupun keperluan untuk perawatan memiliki 3 buah crane dengan kapasitas 3 ton sebanyak 2 buah dan 1 buah crane
dengan kapasitas 5 ton sedangkan untuk forklift, inventory memiliki 3 buahforklift.
a. Fungsi operasionalforkliftdancrane
Crane di departemen inventory difungsikan sebagai alat pengangkutan barang loading dan unloading yaitu mengirim dan menurunkan barang dari trailler. Selain itu crane di sini berfungsi untuk mengangkat material menuju ke Pengerjaan Plat (PPL). Forklift
digunakan untuk mengangkat material-material dan mengirim ke seluruh bagian serta berperan dalam membantu penurunan barang dari
trailler.
b. Upaya persiapan keselamatan pada alat
Keselamatan kerja forklift dan crane di sini hanya dilakukan pemeriksaan dan perawatan rutin oleh departemen pemeliharaan,
forklift dan crane di sertifikasi dan dilakukan pengecekan oleh departemen tenaga kerja.
c. Jalurforkliftdan penataancrane
Pada unit workshop sudah ada perbedaan jalur untuk opersiforklift
yaitu antara tempat kerja dengan jalur forklift dibedakan dengan garis pembatas warna kuning. Sementara untuk landasan tempat lalu lalang
commit to user
forklift berwarna merah, sedangkan untuk landasan proses kerja berwarna hijau.
Departemen ini dalam penataan crane sudah rapi dan dalam pemssangannya telah memiliki landasan yang kuat.
d. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Pada departemen inventory, menurut keterangan belum ada kecelakaan yang terjadi selama penggunaan forklift maupun crane
karena semua pekerjaan yang dilakukan menggunan peralatan tersebut sudah sesuai prosedur kerja yang ada dan semua operator telah memiliki SIO, selain itu sanksi berupa scores telah diterapkan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan.
e. Pencegahan kecelakaan
Trining untuk operator dan sertifikasi untuk forklift dan crane
menurut keterangan sudah dilakukan sebagai upaya pencegahan kecelakaan. Sanksi bagi pelanggar juga diberlakukan yaitu berupa
scores, untuk lama scores tergantung seberapa besar kesalahan yang dilakukan operator. Selain itu pemakaian APD juga sudah ditertibkan.
Pengawasan pemakaian forklift dan crane dilakukan oleh 2 supervisor yang bertugas mengatur pekerjaan di lapangan dan dibantu oleh Technical Assasment (TA) atau group leader dalam pengawasan pekerjaan rutin.
commit to user
Pencegahan kecelakaan juga dilakukan dengan penggunakan perlengkapan APD antara lain safety shoes, safety helmet, dan safety gloves.
5. Departemen Dalprod (Pengendalian Produksi) a. Fungsi operasional
Forklift digunakan sebagaihandling material antar unit, sedangkan
crane diganakan sebagaihandlingmaterial dalam satu ruangan. b. Upaya persiapan keselamatan pada alat
Secara teknis persiapan alat agar dalam penggunaan selalu dalam kondisi aman sudah dilakukan yaitu dengan pengecekan kondisiforklift
maupuncrane, mulai dari pengecekan solar,fork, sling,mesin, dan juga tombol-tombol yang ada tetapi belum ada laporan yang tertulis tentang kondisi yang ada.
Pemerikasaan dan perawatan forklift dan crane belum dilakukan secara rutin dari pihak departemen pemeliharaan, selain itu belum ada uji kir untukforklift agar diketahui masih layak jalan atau tidak.
c. Jalurforkliftdan penataancrane
Pada unit workshop sudah ada perbedaan jalur untuk operasi
forklift yaitu antara tempat kerja dengan jalur forkliftdibedakan dengan garis pembatas warna kuning. Sementara untuk landasan tempat lalu lalang forklift berwarna merah, sedangkan untuk landasan proses kerja berwarna hijau.
commit to user
Departemen ini dalam segi penataan crane sudah rapi dan dalam pemasangannya telah memiliki landasan yang kuat.
d. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Kecelakaan yang terjadi pada penggunaan forklift disebabkan karena muatan yang diangkut melebihi kapasitas beban yang seharusnya. Sedangakan pada crane kecelakaan terjadi karena sling
putus dan kerusakan pada landasannya. Hal ini terbukti bahwa pemerikasaan dari pihak departemen pemeliharaan belum dilakukan secara rutin.
e. Pencegahan kecelakaan
Beberapa operator sudah mendapatkan trining pada bidang ini dan juga sudah dilakukan sertifikasi untuk mendapatkan SIO tetapi belum mencukupi kebutuhan operator di lapangan. Bagi para pelanggar prosedur pemakaian alat ini belum ada sanksi sebagai hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran tersebut.
6. Departemenfinishing
Departemen finishing mempunyai 12 buah crane dengan kapasitas yang berbeda-beda. Mulai dari kapasitas 3 ton, 5 ton, dan 10 ton. Sedangkan untukforklifttidak ada di sini, karena kebutuhan pengangkutan tidak dapat terpenuhi jika menggunakanforklift.
commit to user a. Fungsi operasional
Crane pada departemen finishing digunakan sebagai alat untuk mengangkat barang-barang atau material yang berat pada unit-unit di bawah departemenfinishingyang tidak mampu diangkat manusia.
b. Upaya persiapan keselamatan pada alat
Perawatan crane kurang mendapat perhatian. Mulai dari pelumasan yang seharusnya secara periodik setiap satu minggu sekali belum dilakukan. Selain itu tera alat atau lebih familiar disebut dengan kalibrasi
sling maupun baut-baut belum dilakukan sehingga hal ini akan sangat mudah sekali menimbulkan kecelakaan sewaktu-waktu, ditambah lagi masih banyak operator yang belum memiliki SIO. Penunjukan operator
crane di lapangan hanya berdasarkan pengalaman atau hanya
mendapatkan arahan dari operator yang sudah memiliki SIO. Disamping itu, regenerasi dari operator juga sangat lamban sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan operator untuk pengoperasian di lapangan.
c. Jalurforkliftdan penataancrane
Pada unit workshop sudah ada perbedaan jalur untuk opersi forklift
yaitu antara tempat kerja dengan jalur forklift dibedakan dengan garis pembatas warna kuning. Sementara untuk landasan tempat lalu lalang
forklift berwarna merah, sedangkan untuk landasan proses kerja berwarna hijau. Meskipun departemen ini tidak memiliki forklift
commit to user
menyediakan apabila ada forklift dari unit lain yang memasuki area ini untuk mengantarkan material.
Departemen ini dalam segi penataan crane sudah rapi dan dalam pemasangan crane telah memiliki landasan yang kuat. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Pernah terjadi kecelakaan karena kerusakan alat tetapi tidak mengakibatkan cidera apapun pada operator maupun tenaga kerja yang berada disekitarnya, hanya saja pihak PT. INKA (Persero) mengalami sedikit kerugian karena menyebabkan material yang pada saat itu diangkat mengalami cacat dan tidak bisa digunakan lagi.
d. Pencegahan kecelakaan
Salah satu upaya pencegahan kecelakaan adalah dilakukan pengawasan dengan memperingatkan semua operator pada saat apel pagi agar dalam setiap bekerja khususnya penggunaan crane harus selalu sesuai Operasional Instruction (OI) atau lebih dikenal dengan prosedur penggunaan alat.
Beberapa operator sudah mendapatkan trining pada bidang ini dan juga sudah dilakukan sertifikasi untuk mendapatkan SIO tetapi belum mencukupi kebutuhan operator di lapangan. Bagi para pelanggar prosedur pemakaian alat ini belum ada sanksi sebagai hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran tersebut.
commit to user
APD juga berperan besar dalam pencegahan kecelakan.Safety helmet
dansafety shoeswajib dikenakan, sedangkansafety glovesmenyesuaikan kebutuhan.
7. Departemen Bangnis (Pengembangan Bisnis)
Departemen bangnis atau departemen pengembangan bisnis memiliki
cranesejumlah 2 buah danforkliftsejumlah 2 buah. a. Fungsi operasional
Cranedanforkliftpada departemen ini banyak kegunaannya, antara lain memindahkan barang-barang seperti body kereta, copler, engine, alternator, material-material untuk kereta, serta digunakan sebagai alat pemasanganside wallkereta.
b. Upaya persiapan keselamatan pada alat
Sebagai wujud persiapan keselamatan kerja pada alat dilakukan perawatan secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh pihak departemen pemeliharaan. Apabila sebelum 3 bulan terjadi kerusakan pada forklift
maupun crane, dari pihak departemen ini segera membuat SPR yang ditujukan kepada departemen pemeliharaan.
c. Jalurforkliftdan penataancrane
Pada unit workshopsudah ada perbedaan jalur untuk pengoperasian
forklift yaitu antara tempat kerja dengan jalur forkliftdibedakan dengan garis pembatas warna kuning. Sementara untuk landasan tempat lalu lalang forklift berwarna merah, sedangkan untuk landasan proses kerja berwarna hijau.
commit to user
Departemen bangnis dalam segi penataan crane sudah rapi dan dalam pemasangancranetelah memiliki landasan yang kuat. Kejadian kecelakaan dan tindak lanjut
Kecelakaan kerja yang disebabkan karena penggunaan forklift
belum pernah terjadi tetapi untuk penggunaan crane pernah terjadi kecelakan kerja yang disebabkan karena kerusakan alat yaitu kerusakan pada bagian kipas.
Tindak lanjut dari kejadian tersebut di atas yaitu dibuat SPR kepada departemen pemeliharaan agar kerusakan tersebut segera diperbaiki atau jika memang sudah tidak layak pakai segera diganti.
d. Pencegahan kecelakaan
Pengawasan dilakukan setiap hari dan dari pihak pengawas mendampingi para pekerja di lapangan agar apabila terjadi masalah sewaktu-waktu dapat segera teratasi.
Beberapa operator sudah mendapatkan trining pada bidang ini dan juga sudah dilakukan sertifikasi untuk mendapatkan SIO tetapi belum mencukupi kebutuhan operator di lapangan. Bagi para pelanggar prosedur pemakaian alat ini belum ada sanksi sebagai hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran tersebut.
Peraturan-peraturan yang sudah ada antara lain penggunaanforklift
dan crane yang sesuai OI. Selain itu pada operasi crane dilakukan pengecekan kondisi saklar-saklar dan tombol-tombol apakah sudah dalam keadaan mati atau belum ketika selesai penggunaan.
commit to user
Penertiban pemakaian APD hanya ditekankan pada pemakaian
safety shoes. Sedangkan APD yang lain digunakan menurut kesadaran masing-masing.