• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil pembahasan mengenai pengetahuan dan sikap ibu Hamil tentang Kunjungan K1-K4 di Desa Kelambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2015 di Desa Kelambir dengan jumlah sebanyak 34 responden, hasil penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu karakteristik responden dan pengetahuan serta sikap ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat di Desa Kelambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 5.1.

Distribusi responden berdasarkan karakteristik pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Kunjungan K1-K4 di wilayah kerja puskesmas hamparan perak di Desa

Kelambir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 (n=34) Karakteristik pengetahuan f % Umur <20 2 5,9 20-35 29 85,3 >35 3 8,8 Pendidikan SD 1 2,9 SMP 11 32,4 SMA 21 61,8 PT 1 2,9 Pekerjaan IRT 22 64,7 Petani 12 35,3 Paritas Primigravida 12 35,3 Secundigravida 15 44,1 Multigravida 7 20,6 Sumber informasi Tenaga kesehatan 9 26,5 Lingkungan 25 73,5 30 31

Pada tabel 5.1 di peroleh distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat , responden yang berumur <20 sebesar 2 responden (5,9%), berumur 20-35 sebesar 29 responden (85,3%), responden yang berumur >35 sebesar 3 responden (8,8%). frekuensi responden berdasarkan pendidikan yang berpendidikan SD sebanyak 1 responden (2,9% ), yang berpendidikan SMP sebanyak 11 responden (32,4%), yang berpendidikan SMA sebanyak 21 responden (61,8%), yang berpendidikan PT sebanyak 1 responden ( 2,9 % ). responden berdasarkan pekerjaan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat yang tidak bekerja (IRT) sebesar 22 responden (64,7%), yang bekerja sebesar Petani 12 responden (35,3%). frekuensi responden berdasarkan Paritas Ibu dengan Primipara sebanyak 12 responden (35,3%), Ibu dengan Scundipara sebanyak 15 responden (44,1%), Ibu dengan Multipara sebanyak 7 responden (20,6%). distribusi frekuensi responden berdasarkan Sumber Informasi Ibu yang memperoleh informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 9 responden (26,5%), Ibu yang memperoleh Informasi dari Lingkungan sebanyak 25 responden (73,5%).

Tabel 5.2

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil kunjungan K1-K4 di desa kelambir wilayah kerja puskesmas hamparan perak

Pertanyaan Salah Benar

f % f %

1 Menurut ibu Jadwal kunjungankehamilan dilakukan sebanyak?

1 2.9 1 2,9

2 Jika berat badan ibu tidak bertambah pada usia kehamilannnya apakah kemungkinan yang ibu alami?

16 47,1 18 52,9

3 Tablet Fe ( zat besi ) sebaiknya dikonsumsi pada wanita hamil sebanyak?

16 47,1 18 52,9

4 Pada Usia berapakah dilakukan kunjungan kedua selama kehamilan?

14 412 20 58,8

5 Salah satu tujuan pemeriksaan kehamilan adalah?

22 64,7 12 35,3

6 Tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan usia 4-7 bulan adalah?

11 32.4 23 67,6

7 Menurut ibu berapa kali suntik TT(tetanus toxoid) diberikan selama melakukan kunjungan kehamilan?

14 41,2 20 58,8

8 Menurut ibu, di bawah ini asuhan yang pertama kali dilakukan pada kunjungan kehamilan yaitu

20 58,8 14 41,2

9 Gangguan penglihatan (kabur) dan tekanan darah ibu tinggi yang merupakan tanda dari?

19 55,9 15 44,1 10 Menurut ibu kapan pemeriksaan kehamilan yang

pertama kalinya dilakukan?

13 38,2 21 61,8 11 Menurut ibu, apakah fungsi meminum tablet Fe

selama kehamilan ?

10 29,4 24 70,6 12 Menurut Ibu, ibu harus segera memeriksakan

kehamilan apabila dalam keadaan?

13 38,2 21 61,8 13 Apakah resiko dari kurang gizi? 17 50 17 50 14 Kunjungan kehamilan kedua pada kehamilan

dilaksanakan pada minggu ?

15 44,1 19 55,9 15 Menurut ibu Penyakit apa saja yang bisa

membahayakan kehamilan?

13 38,2 21 61,8

Tabel 5.3

32

Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 No Pengetahuan Frekuensi % 1 Baik 8 23,5 2 Cukup 14 41,2 3 Kurang 12 35,3 Total 34 100%

Dari tabel diatas di peroleh distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 yang berpengetahuan baik sebesar 8 responden (23, 5%), yang berpengetahuan Cukup sebesar 14 responden(41,2%), yang berpengetahuan kurang sebesar 12 responden ( 35,3 %).

Tabel 5.4

Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 di desa kelambir wilayah kerja puskesmas hamparan perak

No Pernyataan Salah Benar

F % F %

1 Seorang ibu hamil bila mendapatkan suatu kelainan atau risiko harus segera memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat atau ke petugas kesehatan?

2 5,9 32 94,1

2 Umur kehamilan 4 – 7 bulan memeriksakan

kehamilannya 1 kali 16 47,1 18 52,9

3 Umur kehamilan 7 – 9 bulan sampai melahirkan harus memeriksakan kehamilannya 2 kali atau lebih?

17 50 17 50 4 Apakah ibu datang ke puskesmas karena

fasilitasnya lengkap ? 16 47,1 18 52,9

5 Seorang ibu hamil sebaiknya mulai berolahraga ringan atau jalan – jalan pada umur kehamilan 6 – 9 bulan?

23 67,6 11 32,4 6 Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil muda

adalah mual muntah dan sakit kepala (pusing) ? 11 32,4 23 67,6 7 Selama kehamilan seorang ibu hamil lebih

menjaga kesehatan diri denga Istirahat secukupnya?

17 50 17 50 8 Seorang ibu hamil sebaiknya mulai berolahraga

ringan atau jalan – jalan pada umur kehamilan 6 –

Pertanyaan Salah Benar

f % f %

9 Manfaat yang utama dari makanan yang bergizi pada ibu hamil adalah Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan ?

18 52,9 16 47,1 10 Mengkonsumsi vitamin Fe ( zat besi ) saat

kunjungan kehamilan sangat penting bagi kehamilan untuk mencegah terjadinya perdarahan?

15 44,1 19 55,9 11 Mual dan muntah yang berlebihan dapat

membahayakan bagi janin dan kandungannya? 15 44,1 19 55,9 12 Kebutuhan zat besi pada wanita hamil lebih sedikit

dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil? 13 38,2 21 61,8 13 Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan oleh

ibu hamil karena merupakan cara untuk mendeteksi adanya kejadian anemia?

18 52,9 16 47,1 14 Diet adalah salah satu cara agar ibu hamil tetap

langsing? 19 55,9 15 44,1

15 Bintik-bintik hitam yang timbul pada wajah ibu

saat hamil merupakan tanda dari kehamilan ? 13 38,2 21 61,8

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 di desa kelambir wilayah kerja puskesmas hamparan perak

No Sikap Ibu Hamil F %

1 Positif 17 50

2 Negatif 17 50

Total 34 100

Pada tabel 5.5 bahwa dari 34 responden berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 yaitu mayoritas memiliki sikap positive sebanyak 17 responden (50%) dan negative sebanyak 17 responden (50%).

4.2. Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai kunjugan keempat dari 34 responden adalah mayoritas berumur 20-35 tahun dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (41,2%). Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, seperti dikemukakan oleh Suparlan (2005) usia sangat mempengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami sesuatu, menurut beberapa penelitian pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan usia. Menurut teori yang dikutip oleh Nursalam (2001), semakin cukup tingkat kematangan dan kekuatan seseorang, maka akan lebih matang orang tersebut dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya, kemampuan berfikir kreatif mencapai puncaknya pada umur 20-an. Selain faktor umur juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi responden, dimana responden memiliki persepsi bahwa untuk melakukan kunjungan antenatal

care diperlukan sejumlah biaya sedangkan mayoritas responden dalam

penelitian ini tidak bekerja.

Pada tingkat pendidikan diperoleh hasil bahwa mayoritas ibu hamil berpendidikan SMA yaitu 21 responden (61,8%) dengan mayoritas tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Kuncoro Ningrat yang dikutip Nursalam (2001), semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Menurut Notoadmodjo (2007) yang menyatakan konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar 35

yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok masyarakat. Bertitik tolak belakang dari konsep pendidikan tersebut, maka konsep belajar dari individu, kelompok atau masyarakat menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu. Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka semakin mudah dalam meresap informasi serta ide-ide yang ada. Tingginya pendidikan seseorang diharapkan pada pengetahuan dan kemampuan dimiliknya untuk berperilaku hidup sehat.

Selain itu, pekerjaan juga ikut mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Pada hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari 34 responden mayoritas responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 22 responden (64,7%) dengan mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (40,9%). Hal ini bertolak belakang dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil berperan lebih banyak sebagai ibu rumah tangga, dibandingkan harus bekerja di luar rumah. Dengan demikian diharapkan para ibu lebih mempunyai waktu dalam memeriksakan kehamilannya, karena ibu yang bekerja lebih sering tidak mempunyai waktu dalam memeriksakan kehamilannya seperti yang dikatakan oleh Nursalam (2001:133) bahwa pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan dan bekerja pada umumnya menyita waktu. Ibu yang bekerja mempunyai kesibukan yang banyak sehingga tidak

mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilan sehingga turut mempengaruhi tingkat pengetahuannya.

Selain itu, paritas juga ikut mempengaruhi tingkat pengetahuan dimana diperoleh hasil penelitian yaitu mayoritas paritas responden scundigravida yaitu 15 responden (44,1%) dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (53,3%). Hal ini sejalan dengan pendapat Notoadmodjo (2002) salah satu cara memperoleh pengetahuan adalah berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman pribadi merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain, Namun perlu diperhatikan lagi, disisi bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntut seseorang untuk kesimpulan yang benar.

Selain itu, sumber informasi juga ikut mempengaruhi tingkat pengetahuan dimana diperoleh hasil penelitian bahwa dari 34 responden mayoritas mendapat informasi dari lingkungan sebanyak 25 responden (73,5%) dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 12 responden (48%). Ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diterima terutama tentang pentingnya perawatan kehamilan dan lebih cenderung mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional karena untuk masyarakat pedesaan, pengobatan tradisional masih menduduki tempat teratas dibanding pengobatan lainnya. Dukun yang melakukan pengobatan tradisional merupakan bagian dari masyarakat, berada ditengah-tengah masyarakat, dekat dengan masyarakat dan pengobatan yang dihasilkan adalah kebudayaan

masyarakat dari pada dokter, perawat, bidan dan sebagainya yang masih asing bagi mereka seperti juga pengobatan yang dilakukan, obat-obatnya pun merupakan kebudayaan mereka. Dalam hal ini peran petugas kesehatan dalam upaya meningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil sangatlah diharapkan (Notoadmodjo, 2010)

4.2.2 Sikap Ibu Hamil tentang Kunjungan Pertama sampai Kunjungan

Keempat

Dari hasil penelitian sikap ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai kunjungan keempat diperoleh hasil penelitian bahwa jumlah responden bersikap yang sama yaitu bersikap positif dan negatif masing-masing sebayak 17 responden (50%). Menurut Slameto (2003) rumusan sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen tingkah laku.

Komponen kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang berpersepsi terhadap sikap. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian bahwa pengetahuan beserta faktor-faktor yang ikut mempengaruhinya juga turut mempengaruhi cara seseorang dalam bersikap. Berdasarkan tingkat pendidikan responden terdapat 21 responden berpendidikan SMA dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 11 responden (52,3%). Berdasarkan pekerjaan responden terdapat 22 responden yang tidak memiliki pekerjaan atau bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan 38

mayoritas bersikap positif sebanyak 13 responden (59,0%). Berdasarkan paritas responden terdapat 15 (44,1%) responden secundigrvida dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 9 responden (60,0%). Berdasarkan sumber informasi responden terdapat 25 (73,5%) responden mendapat informasi dari lingkungan dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 12 responden (48,0%). Namun dalam hal ini bertolak belakang dengan faktor umur yaitu dari 29 responden berumur 20-35 tahun justru memiliki mayoritas bersikap negatif sebanyak 16 responden (55,1%). Semakin bertambahnya umur diharapkan akan menambah pengalaman pribadi dan tingkat kematangan emosional yang secara langsung mempengaruhi pola pikir seseorang. Hal ini tentunya disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, dimana keadaan ekonomi seseorang akan turut mempengaruhi pola hidup, lingkungan, cara memperoleh sumber informasi dan tingkat pengetahuan seseorang. Menurut green dalam Notoadmodjo (2005) bahwa sikap seseorang sangat mempengaruhi perilakunya, ini berarti bagaimana seseorang ini bersikap dapat mencerminkan bagaimana dia akan berprilaku artinya jika sikap seseorang positive akan menghasilkan prilaku yang negative pula demikian Sedangkan menurut pengamatan peneliti ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai kunjungan keempat di Desa Kelambir wilayah kerja Hamparan Perak tidak menunjukkan sikap perilaku yang mayoritas negative maka disimpulkan tidak selamanya ibu yang perpengetahuan kurang memiliki sikap yang negatif seperti apa yang dikatakan oleh green.

BAB VI

Dokumen terkait