• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Pembahsan hasil penelitian berisi tentang hasil penelitian dan

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode studi dokumentasi. Peneliti mendapatkan data tentang manajemen sistem pendidikan pesantren satu atap di Pondok Pesantren Pancasila, dengan cara wawancara kepada ketua yayasan, kepala sekolah Mts dan SMK Pancasila, Ketua Pondok dan beberapa dewan pengurus yang telah ditunjuk oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden sebanyak 10 orang, adapun identitas responden sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Identitas Informan atau Responden

No Nama Jabatan

Ibu Nyai Choiriyatik Ketua Yayasan

2 Mansur Hidayat Ketua Pondok

3 Nur Fadhilah Kepala Sekolah MTs

4 Sri Mulyani Kepala Sekolah SMK

5 Lilik Masfufah Bagian Keuangan

6 Sakinatul Birroh Pengurus/Guru

7 Maria Ulfa Pengurus/Guru

8 Fatkhul Ghufron Pengurus/Guru

9 Siti Isnaini Pengurus/ Guru

72

Dari wawancara diatas peneliti hendak mengumpulkan data mengenai bagaimana manajemen sistem pendidikan pesantren satu atap di Pondok PesantrenPancasila Blotongan Kota Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018.

1. Wawancara

a.Sebagai pengurus pusat, kurikulum pendidikan apa yang digunakan di Pondok Pesantren Pancasila ini?

Tabel 4.2

Hasil Wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap poin 1

No Nama Jawaban

1. Ketua

Yayasan

Pondok Pesantren ini menggunakan sistem pendidikan salafiyah modern. Jadi, disamping santri mengkaji kitab kuning santri juga mempelajari pelajaran umum yang ada di sekolah. Kurikulum dipesantren menggunakan kurikulum salaf, Mts menggunakan kurikulum K13 yang mengikuti dari kemenag, adapun SMK dari Diknas Kota salatiga.

2. Ketua

Pondok

Kurikulum yang digunakan di Pondok Pesantren ini menggunakan kurikulum salaf seperti biasanya, yaitu

menggunakan metode klasik dengan adanya

bandongan, sorogan, hafalan, lalaran,

syawer/musyawarah seperti pesantren-pesantren

salafiyah yang lain. Dikolaborasikan dengan system modern dengan adanya pesantren satu atap yaitu Mts dan SMK. Kalo Mts mengadopsi dari kemenag, kalau SMK dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

3. Kepala

Sekolah

Kurikulum yang diterapakan di Pondok Pesantren Pancasila ini adalah kolaborasi antara kurikulum

72

MTs pemerintah dan kurikulum pesantren, kurikulum

pesantren disesuaikan dengan kurikulum kemenag, Mts juga mengikuti kurikulum dari kemenag, sedangkan SMK mengikuti kurikulum K13 dari Diknas.

4. Kepala

Sekolah SMK

Kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren ini

menggunakan kurikulum campuran, pesantren

menggunakan kurikulum dari kemenag, sedangkan sekolah menggunakan kurikulum K13 dari Diknas Kota Salatiga.

5. Bendahara

Pusat

Kurikulum yang diterapkan menetapkan dua

kurikulum, yaitu kurikulum lokal untuk pesantren dan kurikulum K13 untuk MTs dan SMK.

6. Pengurus Untuk sekarang ini kurikulum yang berlaku adalah

K13. Kalau pesantren menggunakan kurikulum lokal yaitu disesuaikan dengan perkembangan pesantren, kalau Mts atau menggunakan kurikulum K13 dari kemenag dan SMK kurikulum k13 mengikuti Diknas.

7. Pengurus Kurikulum yang berlaku di Pondok Pesantren ini yaitu

mengkolaborasikan antara kurikulum pesantren dan sekolah mbak, kedua kurikulum itu harus bisa diterapkan bersama, karena memang seperti itu keadaanya.

8. Pengurus Kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren ini

bersifat kolaboratif antara kurikulum pemerintahan dengan kurikulum local, untuk pesantren dan Mts mengikuti dari Kemenag, sedangkan SMK dari Diknas.

9. Pengurus Kurikulum di Pondok Pesantren ini yaitu

mengkolaborasikan antara kurikulum pesantren dengan kurikulum sekolah, kalau kurikulum sekolah kita tetap ikut pada Diknas, kalau pesantren kita menjalankan apa

72

yang sudah berjalan sejak tahun berdirinya Pondok Pesantren dengan mengadopsi dari kemenag.

10. Pengurus Kurikulum yang berlaku di Pesantren Pancasila ini adalah kurikulum K13, kalau pesantren menggunakan

kurikulum lokal yaitu disesuaikan dengan

perkembangan pesantren yang mengikuti dari kemenag, kalau SMK mengikuti dari Diknas.

b.Bagaimana Sistem Pendidikan Pesantren Satu Atap di Pondok Pesantren Pancasila?

Tabel 4.3

Hasil Wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap Poin 2

No Nama Jawaban

1. Ketua

Yayasan

Pembelajaran yang ada di Pesantren Pancasila ini menggunakan system klasikal dengan metode salafiyah seperti pesantren-pesantren salaf lainnya. Yaitu dengan

metode sorogan, bandongan, kilatan, syawer

(musyawarah), takror (berlatih menjadi guru dengan pelajaran yang telah diajarkan), dalam kesehariaanya santri mengikuti pengkajian system klasikan dan ceramah dari ustadz.

2. Ketua

Pondok

Metode di Pondok Pesantren Pancasila ini masih klasikal mbak, ustad menjadi sumber utama. Contohnya ustad membacakan, santri menyimak dan mencatat hal-hal yang penting, kemudian juga ada system Kurikulum

K13, yaitu dengan adanya “syawer”, mereka harus

musyawarah/berdiskusi dalam menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama. Kemudian ada juga

72

metode mengajar, yaitu dengan “takror” yaitu salah

satu dari santri maju untuk menerangkan atau mengulas pelajaran yang telah dipelajari kemarin secara bergantian, kemuadian juga ada khitobah untuk latihan ceramah menyampaikan orasi atau yang lainnya, untuk melatih percaya diri di depan umum.

3. Kepala

Sekolah MTs

Di pondok pesantren Pancasila ini mempunyai system pembelajaran salafiyah modern, dengan metode klasikal, yaitu membagi kelas sesuai tingkatannya. Dan metode sorogan kitab kuning, bandongan, syawer, khitobah dan takror.

4. Kepala

Sekolah SMK

Metode yang digunakan di pesantren Pancasila ini

menggunakan metode ulama-ulama‟ zaman dahulu,

yaitu dengan sorogan, bandongan, syawer, kilatan, takror, khitobah, dan kilatan.

5. Bendahara

Pusat

Metode yang digunakan dipesantren Pancasila ini menggunakan metode Sorogan kitab kuning, takror, syawer (musyawarah), bandongan, dan khitobah.

6. Pengurus Metode di pesantren Pancasila ini menggunakan

metode ulama seperti zaman dahulu. Yaitu dengan pendekatan sorogan atau santri membaca kitab dihadapan ustad dan ustadz hanya membenarkan bacaan santri yang salah, bandongan, syawer, takror.

7. Pengurus Di Pesantren Pancasila ini menggunakan system

pembelajaran yang menarik, yaitu perpaduan antara kurikulum salaf dengan modern. Metode di Pondok Pesantren Pancasila ini masih menggunakan metode klasikal, ustadz menjadi sumber utama. Dengan

menggabungkan metode-metode lainnya yaitu

-72 lain.

8. Pengurus Di Pesantren Pancasila pengasuh sangat ketat dalam mencetak kader-kader NU, sesuai dengan visi Pesantren Pancasila yaitu menanamkan aqidah Ahlus

Sunnah Wal Jama‟ah. Sedangkan metode yang digunakan yaitu metode sorogan, bandongan, kilatan, syawer (musyawarah), takror (berlatih menjadi guru dengan pelajaran yang telah diajarkan).

9. Pengurus Yaitu dengan metode sorogan, bandongan, syawer,

takror, khitobah, metode ini sangat membantu para

santri untuk mempermudah dalam membaca,

mempelajari kitab-kitab kuning dalam materi didalam kitab tersebut.

10. Pengurus System pembelajaran yang menarik, yaitu

mengkolaborasikan system pembelajaran salafiyah dengan modern, dengan system klasikal dan metode yang digunakan di Pondok Pesantren Pancasila ini menggunakan metode klasikal, dengan pembelajaran sorogan, bandongan, syawer, takror dan kilatan.

c.Bagaimana Perencanaan (planning) dalam pelaksanaan manajemen

Pendidikan Pesantren Satu Atap di Pondok PesantrenPancasila? Tabel 4.4

Hasil Wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap Poin 3

No Nama Jawaban

1. Ketua

Yayasan

Sejak awal berdirinya Pondok Pesantren Pancasila ini memiliki tujuan membekali santri-santrinya agar mereka tidak hanya memiliki ilmu agama saja melainkan juga

72

memiliki pengetahuan ilmu umum. Agar nantinya setelah lulus siswa dapat ikut berperan membangun masyarakat, bangsa, dan Negara. Sesuai dengan visi misi. Pancasila mencetak sarjana ahli kitab, ahli fikir, ahli dzikir, dan Ahli iktiyar dan mencetak kader-kader NU.

2. Ketua

Pondok

Di pondok pesantren Pancasila merencanakan kebutuhan mendatang, Serta membuat keorganisasia melalui musyawarah bersama antara ketua yayasan dengan pengurus pusat.

3. Kepala

Sekolah MTs

Dalam perencanaan pondok pesantren Pancasila ini tak jauh dari visi-misi, dan menyiapkan segala kebutuhan mendatang, serta melakukan pengambilan keputusan dengan melakukan musyawarah bersama.

4. Kepala

Sekolah SMK

Membuat struktur organisasi, menyiapkan segala

perlengkapan yang menunjang kegiatan belajar

mengajar, serta menunjuk ketua dari setiap organisasi sekolah maupun pesantren.

5. Bendahara

Pusat

Melakukan musyawarah bersama untuk membuat organisasi kepengurusan, yang terdiri dari pengurus pusat, pengurus pesantren, MTs, dan SMK.

6. Pengurus Menyatukan visi-misi yang sama antara pesantren, MTs

dan SMK, dengan penetapan prosedur pembuatan rencana, pengelolaan, pengorganisasian, penggerak, serta pengawasan.

7. Pengurus Mengelola dan mengatur penyusunan kalender

akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta program kegiatan sekolah.

8. Pengurus Melakukan studi banding dengan pesantren-pesantren

72

sehingga dapat diambil kelebihan yang ada, dan mencoba menerapkan di pesantren sendiri.

9. Pengurus

10. Pengurus Membekali santri-santrinya agar mereka tidak hanya

memiliki ilmu agama saja melainkan juga memiliki pengetahuan ilmu umum. Agar nantinya setelah lulus siswa dapat ikut berperan membangun masyarakat, bangsa, dan Negara. Sesuai dengan visi misi pondok pesantren Pancasila mencetak sarjana ahli kitab, ahli fikir, ahli dzikir, dan ahli iktiyar dan mencetak kader-kader NU.

d.Bagaimana pengorganisasian (organizing) dalam manajemen

kurikulum Pesantren Satu Atap di Pondok Pesantren Pancasila? Tabel 4.5

Hasil wawancara ManajemenPesantren Satu Atap Poin 4

No Nama Jawaban

1. Ketua

Yayasan

Dalam pengorganisasian diPondok Pesantren Pancasila ini, ada organisasi pusat, yaitu sutu organisasi kepengurusan yang mengurusi bagian-bagian tanggung jawab dari tugas yang telah diberikan oleh yayasan. Contoh bendahara pusat, waka kurikulum, begian personalia, bagian kesiswaan, bagian sarana dan prasarana. Semuanya berjalan sesuai tugasnya yang diberikan. Dan ada juga kepengurusan pesantren, MTs, dan SMK sendiri.

2. Ketua Pembagian tugas untuk, ustad/pengurus, membuat tata

72

Pondok semua pihak pesantren.

3. Kepala

Sekolah MTs

Masing-masing guru telah dibagi tugas, semua telah ditugaskan, seperti halnya tugas seorang bendahara, tugas waka kurikulum, personalia, sarana dan prasarana, semua berjalan sesuai tugas yang telah ditentukan.

4. Kepala

Sekolah SMK

Dalam pengorganisasian kita telah menjalankan tugas sesuai amanah dari bapak kyai, saya diamanahi menjadi kepala sekolah SMK, dan tugas saya mengorganisasikan pegawai/guru di SMK Pancasila.

5. Bendahara

Pusat

Pengorganisasian di Pondok Pesantren ini dibagi menjadi beberapa kepengurusan, ada kepengurusan pusat yang membawahi Pondok Pesantren, MTs dan SMK. Ada juga kepengurusan Pondok, MTs dan SMK sendiri. Dengan membagi tugas sertanmengatur kerja sama. 6. Pengurus Dalam pengorganisasian di Pondok Pesantren ini kami

telah diberi tugas sesuai bidang masing-masing. Semua bekerja sama dalam menjalankan tugas dari yayasan untuk mengembangkan pesantren, Mts, dan SMK Pancasila ini.

7. Pengurus Di pondok pesantren Pancasila kami menjalankan tugas sesuai titah kyai, apabila kami mempunyai program, terlaksana/tidaknya keputusan mutlak yaitu dari yayasan.

8. Pengurus Dalam pengorganisasian diPondok Pesantren Pancasila

ini, ada organisasi pusat, yaitu sutu organisasi kepengurusan yang mengurusi bagian-bagian tanggung jawab dari tugas yang telah diberikan oleh yayasan.

9. Pengurus Di dalam pengorganisasian di Pondok Pesantren

Pancasila ini membagi tugas sesuai bidangnya. Di sini ada waka kurikulum, bendahara, waka kesiswaan, waka personalia, waka sarana prasarana. Semua telah

72

ditugaskan sesuai sekolahnya masing-masing.

10. Pengurus Dalam pengorganisasian diPondok Pesantren Pancasila

ini, ada organisasi pusat, yaitu sutu organisasi kepengurusan yang mengurusi bagian-bagian tanggung jawab dari tugas yang telah diberikan oleh yayasan.

e.Bagaimana penggerak (actuanting) dalam pelaksanakan

manajemen kurikulum Pesantren Satu Atap di Pondok Pesantren Pancasila?

Tabel 4.6

Hasil wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap Poin 5

No Nama Jawaban

1. Ketua

Yayasan

Penggerak dalam pesantren ini adalah semua guru/ustadz dan karyawan yang terlibat. Semua berjalan sesuai keputusan dari yayasan. Karena keputusan paling tertinggi adalah yayasan.

2. Ketua

Pondok

Di pesantren ini semua menjalankan tugas sesuai apa yang telah di putuskan oleh ketua yayasan, jadi ketika sekolah akan mengadakan kegiatan harus di bicarakan terlebih dahulu kepada ketua yayasan.

3. Kepala

Sekolah MTs

Kita semua bergerak dibidang yang sama, yaitu mengembangkan pesantren, MTs, dan SMK ini agar dapat berkembang sesuai tujuan utama di pesantren ini, yaitu dengan bekerja keras dan membangun kerja sama yang tinggi dalam menyatukan visi, misi, dan tujuan pesantren.

4. Kepala Kita menjalankan tugas sesuai amanah yang telah

72 Sekolah

SMK

setiap tanggung jawab yang telah diberikan oleh ketua yayasan.

5. Bendahara

Pusat

Semua system di pesantren sini semua nya adalah penggerak. Ada santri, kyai, bu nyai, ustadz, guru, dan bagian masak di pesantren. Semua nya bergerak sesuai apa yang diemban sebagai amanah. Tugas seorang kyai, guru, ustadz yaitu mendidik, membimbing, dan tugas santri sendiri adalah sebagai pelajar, untuk menuntut ilmu agar menjadi orang-orang yang dimuliakan Allah.

6. Pengurus Semua unsur SDM yang terkait dengan lembaga

pendidikan pesantren ini, semua terlibat sebagai

penggerak pendidikan, karena maju-mundurkan

pesantren berdasarkan dari SDM yang ada di Pesantren ini.

7. Pengurus Penggerak dalam pesantren ini adalah semua guru/ustadz

dan karyawan yang terlibat.Semua berjalan sesuai keputusan dari yayasan.

8. Pengurus Ada santri, kyai, bu nyai, ustadz, guru, dan bagian masak di pesantren. Semua nya bergerak sesuai apa yang diemban sebagai amanah. Tugas seorang kyai, guru, ustadz yaitu mendidik, membimbing, dan tugas santri sendiri adalah sebagai pelajar.

9. Pengurus Kami sebagai ustadz/santri hanya menjalankan tugas

sesuai amanah yang telah diberikan oleh ketua yayasan, yaitu dengan menjalankan setiap tanggung jawab yang telah diberikan oleh ketua yayasan.

10. Pengurus Semua guru/ustadz dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan KBM, Semua adalah penggerak dalam pesantren ini, untuk mengembangkan pesantren agar lebih maju.

72

f. Bagaimana pengawasan/evaluasi (controlling) dalam

pelaksanaa manajemen kurikulum Pesantren Satu Atap di Pondok Pesantren Pancasila?

Tabel 4.7

Hasil wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap Poin 6

No Nama Jawaban

1. Ketua

Yayasan

Kalau evaluasi kita setiap bulan ada rutinan rapat yayasan, yang dipimpin langsung oleh atasan, kita rembukan, biasanya kita adakan ngaji bareng, setelah itu lain-lain dan kita evaluasi dari pihak yayasan, Mts dan SMK kita rapatkan bersama.

2. Ketua

Pondok

Biasanya ada apapun kita musyawarahkan, dari SMK atau Mts kita musyawarahkan bersama, dan yang menentukan kebijakan dari yayasan.

3. Kepala

Sekolah MTs

Untuk pengawasan atau evaluasi yang dilakukan guru

terhadap siswa adalah dengan mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan pada cara bekerja kita dalam mengelola yayasan ini, dan membahas kegiatan yang akan datang. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan ngaji bareng yang diikuti oleh semua guru MTs, SMK dan pengurus dari yayasan.

4. Kepala

Sekolah SMK

Dalam pengawasan/evaluasi kita setiap bulan ada rutinan rapat yayasan, kita rembukan, biasanya kita adakan ngaji bareng, setelah itu lain-lain dan kita evaluasi dari pihak yayasan, Mts dan SMK kita rapatkan bersama.

5. Bendahara Pengawasan/evaluasi kita melaksakan musyawarah

72

Pusat mengadakan ngaji bersama dan dilanjutkan lain-lain dan

evaluasi.

6. Pengurus Dalam setiap akhir bulan kami mengadakan rapat

bersama, sebelum mengevaluasi kita melaksanakan ngaji bersama guru-guru yang dipimpin langsung oleh ketua yayasan.

7. Pengurus Menata dan membina guru dan organisasi pembelajaran siswa, melakukan supervisi dan menilai kegiatan guru serta melakukan penilaian secara keseluruhan.

8. Pengurus Melaksanakan musyawarah bersama, biasanya

dilaksanakan setiap bulan sekali, setelah melaksanakan kegiatan ngaji bareng, lalu kita sekalian mengadakan evaluasi kegiatan belajar mengajar selama satu bulan yang lalu, dan membahas perencanaan kegiatan yang akan datang.

9. Pengurus Di setiap akhir bulan kami mengadakan rapat bersama, sebelum mengevaluasi kita melaksanakan ngaji bersama guru-guru yang dipimpin langsung oleh ketua yayasan. 10. Pengurus Dalam evaluasi dilakukan perbaikan baik dalam proses

belajar mengajar maupun supervisi terhadap guru, dengan memantau pada pelaksanaan tanggung jawab, kemampuan kepribadian, kemampuan kemasyarakatan, kemampuan profesional, dan loyalitas terhadap atasan.

72

g.Bagaimana SDM yang dikembangkan di Pondok Pesantren

Pancasila Blotongan Kota Salatiga? Tabel 4.8

Hasil wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap Poin 7

No Nama Jawaban

1. Ketua Yayasan Di Pondok Pesantren ini memiliki ustadz dan

guru yang sangat berkompeten dalam

pendidikan. Untuk guru Mts kita memilih guru-guru yang profesional dalam bidang pendidikan, kalau SMK kita memilih guru sesuai dengan jurusan yang ada di SMK Pancasila, yaitu Elektro (Audio Vidio) dan Tata Busana. Kita mengambil guru dari luar pesantren, karena untuk guru yang tinggal dipesantren rata-rata lulusan dari STAIN atau IAIN Salatiga yang tidak ada jurusan Elektro dan Tata Busana.

2. Ketua Pondok Di pesantren ini kami memiliki guru/ustadz yang

unggul sesuai bidang keilmuannya. Untuk mengajar di pesantren kita memilih santri senior yang sudah bisa membaca kitab, dan bisa menjelaskan dihadapan para santri lain, sehingga dia mempunyai kemampuan untuk mendidik santri kelas bawah. Dan untuk MTs dan SMK disini memilih guru dari luar pesantren, karena kebanyakan jurusan yang ada di SMK tidak sesuai dengan keahlian tenaga pengajar di Pesantren, jadi kita mengambil dari luar sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan di pesantren.

72

3. Kepala Sekolah

MTs

Di Mts sendiri yang paling di tekankan disini adalah guru agama Islam yang kebanyakan dari IAIN Salatiga, karena disini adalah lingkungan pesantren, jadi kami sangat memilih guru yang bisa menyesuaikan diri dimana dia mengajar. Kita juga mengambil guru dari luar pesantren, untuk pelajaran yang akan di UN kan.

4. Kepala Sekolah

SMK

Karena disini SMK, bukan SMA maka, kami memilih guru-guru dari luar pesantren, dan kebanyakan guru dari SMK N 2 dan SMK Saraswati untuk bidang jurusan Elektro dan Tata Busana. Di SMK sini dikhususkan kalau santri putra mengambil jurusan Elektro, sedangkan santri putri mengambil jurusan tata busana, walaupun ada salah satu santri putra yang mengambil jurusan tata busana, akan tetapi tidak menghalangi jika memang yang dipilih sesuai dengan minatnya.

5. Bendahara Pusat Dalam pesantren ini, pengurus putra dan

pengurus putri senantiasa menjalankan dawuh (Perintah) dari yayasan, atau pengasuh pesantren, dengan selalu bersikap tawadhu‟ terhadap titah

kyai, karena bagi kami, berkah dari kyai itu lebih diharapkan.

6. Pengurus Keunggulan yang dimiliki di Pondok Pesantren

ini adalah adanya SDM yang ada di dalam pesantren, di SMK mempunyai program keahlian elektro dan tata busana, sehingga sangat banyak masyarakat yang minat untuk memondokkan sekaligus mensekolahkan anaknya di Pondok

72

Pesantren Pancasila. Dan juga kyai yang sangat terkenal di kalangan masyarakat luas sebagai kyai yang dapat mendidik santri-santrinya menjadi santri yang sarjana ahli kitab.

7. Pengurus Di Pancasila ini mempunyai keunggulan

dibidang kitabnya, sesuai dengan tujuan dari bapak kyai yang ingin mencetak sarjana yang ahli kitab, sarjana ahli Al-Qur‟an dan berkader

NU.

8. Pengurus Keunggulan di Pondok Pesantren Pancasila ini,

terkait dengan SDM di dalamnya, karena

diPancasila mempunyai guru-guru yang

mengajar sesuai dengan bidang keilmuannya. Contoh untuk jurusan elektro dan tata busana kami mencari guru dari luar sekolah, karena dari dalam pesantren sendiri memang belum ada yang mempunyai jurusan sesuai jurusan di SMK Pancasila.

9. Pengurus SDM dipondok Pancasila mempunyai kelebihan

yang sangat diinginkan oleh setiap orang tua, sesuai dengan tujuan bapak kyai, yaitu mencetak santri yang sarjana ahli kitab, sarjana ahli

Al-Qur‟an dan kader NU.

10. Pengurus Terkait dengan SDM, diPancasila ini mempunyai

guru-guru yang mengajarkan sesuai dengan bidang keilmuannya.Jadi, diPancasila tidak diperkenankan mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya, karena ini akan berdampak pada santri.

72

h.Apa faktor pendukung dan factor penghambat dalam pelaksanaan manajemen pendidikan Pesantren Patu Atap di Pondok Pesantren Pancasila?

Tabel 4.9

Hasil wawancara Manajemen Pesantren Satu Atap Poin 8

No Nama Jawaban

1. Ketua Yayasan Peminatnya kurang, apalagi di lokasi salatiga,

karena di luar sana lebih menjanjikan untuk

urusan duniawinya. Pendukung manajemen

pendidikan satu atap yaitu adanya pendukung yaitu satu visi, misi, dan tujuan yang sama antara pesantren, Mts, ataupun SMK, serta komitmen yang kuat warga pesantren terhadap pendidikan madrasah berbasis pesantren.

2. Ketua Pondok Kalo kendalanya mungkin di pengelolaan, seperti

Kurangnya pendampingan santri kwalahan atau kurang terkontrol dengan baik, seperti yang focus dengan salafiyah saja, tidak dengan modernnya, karena dengan adanya sekolah mengawasan harus lebih exstra.

Sedangkan Faktor pendukung yaitu tenaga kependidikan yang cukup, sehingga KBM bisa berjalan lancar, sarana dan prasarana yang memadai, sehingga santri juga betah, lingkungan yang mendukung, pemerintah juga mendukung, sehingga pesantren bisa berjalan dengan baik sampai sekarang

72

MTs pesantren, karena untuk guru, kami mengambil

dari luar pesantren, dan tenaga pengajar untuk pesantren, kami ada yang dari alumni, dari yang dulunya menjadi dan menikah, dan tinggal di sekitar pesantren, kami minta untuk menjadi tenaga pengajar di pesantren.

Pendukung Adanya satu visi dan misi serta tujuan yang sama antara madrasah dan pesantren, sehingga menjadi suatu hubungan yang erat untuk melaksankan kerja yang nyata.

4. Kepala Sekolah

SMK

Terjalin kerjasama yang baik antar pesantren, madrasah, komite madrasah serta stakeholder yang turut membantu dalam pengembangan madrasah baik secara moril maupun materiil, minimnya lembaga pendidikan berbasis pesantren

Dokumen terkait