• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan di SD Swasta Harapan Medan dengan jumlah responden sebanyak 78 orang. Hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk analisa univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari subjek penelitian, tingkat pengetahuan, dan upaya yang dilakukan dalam mempersiapkan anak memasuki masa pubertas.

Adapun distribusi frekuensi dari karakteristik responden adalah berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Berikut ini tabel distribusi frekuensi dari karakteristik responden penelitian tersebut.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Karakteristik Demografi Ibu Di SD Swasta Harapan Medan 2010

Karakteristik Frekuensi Persentase %

Umur 30-40 Tahun 41-50 Tahun ≥ 51 Tahun 36 40 2 46,2 51,3 2,6 Pendidikan SD SMP SMA D3 S1 S2 1 - 21 16 32 8 1,3% - 26,9% 20,5% 41,0% 10,3% Pekerjaan Pedagang Wiraswasta PNS Guru Dokter IRT 1 8 11 6 3 49 1,3% 10,3% 14,1% 7,7% 3,8% 62,8% Penghasilan < 1.000.000 1.000.000-5.000.000 > 5.000.000 27 38 13 34,6% 48,7% 16,7%

Berdasarkan atas tabel 5.1 diatas dapat dilihat dari 78 responden bahwa sebagian besar umur responden antara umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 40 orang (51,3%). Berdasarkan pendidikan responden sebagian besar adalah S1 yaitu sebanyak 32 orang (41,0%). Berdasarkan pekerjaan responden sebagian besar adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 49 orang (62,8%). Berdasarkan penghasilan responden sebagian besar berpenghasilan antara 1.000.000-5.000.000 yaitu sebanyak 38 orang (48,7%).

Tabel distribusi frekuensi menurut variabel penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

Di SD Swasta Harapan Medan

Pengetahuan Frekuensi Persentase %

Kurang Baik 28 50 35,9% 64,1% Jumlah 78 100

Berdasarkan atas tabel 5.5 diatas dapat dilihat dari 78 responden bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 50 orang (64,1%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan

Upaya Ibu Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di SD Swasta Harapan Medan

Upaya Frekuensi Persentase %

Kurang Baik 17 61 21,8% 78,2% Jumlah 78 100

Berdasarkan atas tabel 5.6 diatas dapat dilihat dari 78 responden bahwa sebagian besar upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya adalah baik yaitu sebanyak 61 orang (78,2%).

2. Analisis Bivariat

Untuk melihat hubungan antara variabel independen (variabel bebas) yaitu pengetahuan ibu tentag kesehatan reproduksi remaja dengan variabel dependen (variabel terikat) yaitu upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

Tabel 5.4

Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anaknya di SD Swasta Harapan Medan

Pengetahuan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Total p* OR (95% CI) Kurang Baik n % n % N % 0,004 5,875 (1,6-21,4) Kurang 9 33,3% 18 66,7% 27 100% Baik 4 7,8% 47 92,2% 51 100% Jumlah 13 16,7% 65 83,3% 78 100% * chi square

Tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya diperoleh dari 27 orang responden yang berpengetahuan cukup memiliki upaya kurang yaitu 9 responden (33,3%),dan yang berpengetahuan cukup memiliki upaya baik yaitu 18 respnden (66,7%). Sedangkan dari 51 responden yang berpengetahuan baik memilik upaya kurang yaitu 4 responden (7,8%), dan yang berpengetahuan baik memiliki upaya baik 47 (92,2%).

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya diperoleh nilai p=0,008. Hal ini berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. Sedangkan didapatkan nilai OR= 5,875 artinya ibu yang berpengetahuan baik berpeluang 5,875 kali untuk dapat melakukan upaya yang baik juga dalam mempersiapkan anaknya memasuki masa pubertas.

B. PEMBAHASAN

a. Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Reproduksi remaja di SD Swasta Harapan Medan.

Berdasarkan atas tabel pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja (tabel 5.1) diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi remaja sebanyak 50 orang (64,1%), sedangkan yang berpengetahuan kurang sebanyak 28 orang (35,9%) dan upaya responden mempersiapkan masa pubertas pada anaknya sebagian besar baik yaitu sebanyak 61 orang (78,2%), sedangkan yang upayanya kurang yaitu sebanyak 17 orang (21,8%). Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi remaja.

Pada bagian kuesioner terdapat pertanyaan tentang anatomi reproduksi wanita terdiri atas enam item, dimana lima item adalah benar dan satu item salah. Dari ke enam item tersebut, umumnya responden mengetahui bahwa rahim, vagina dan indung telur adalah bagian dari organ reproduksi perempuan, sedangkan item pinggul banyak dijawab salah oleh responden. Anatomi organ reproduksi laki-laki terdiri atas empat item, dimana tiga item adalah jawaban benar, dan satu item salah. Untuk organ reproduksi laki-laki, responden umumnya telah mengenal bahwa penis, testis, dan scrotum adalah organ reproduksi laki-laki, sedangkan jakun bukan. Sedangkan pada pertanyaan menstruasi adalah tanda kedewasaan anak perempuan umumnya dijawab benar oleh responden, begitu juga dengan pertanyaan mimpi basah adalah tanda kedewasaan anak laki-laki sebagian besar responden juga menjawab benar. Untuk item tanda-tanda kedewasaan anak perempuan jawaban yang benar adalah haid, payudara membesar, tumbuh rambut kemaluan dan timbul jerawat. Sedangkan jawaban yang salah adalah timbul rambut diketiak dan diwajah, kulit lebih kasar,

timbul keringat yang berlebihan pada ketiak, otot membesar dan perubahan suara. Untuk item tanda-tanda kedewasaan pada anak laki-laki jawaban yang benar adalah mimpi basah, timbul jakun, tumbuh rambut kemaluan, tumbuh rambut diketiak dan wajah, kulit lebih kasar, timbul keringat yang berlebihan pada ketiak, otot bertambah besar, dan perubahan suara.

Menurut pendapat Notoadmojdo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan disini menyangkut segala sesuatu yang dipahami dan diketahui oleh responden tentang kesehatan reproduksi remaja.

Menurut WHO Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Dengan demikian kesehatan reproduksi dapat diartikan pula sebagai suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu mejalani fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman, termasuk mendapat keturunan yang sehat. Kesehatan reproduksi remaja (Adolescence Reproduksi Health) adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja (Sujardi, 2002).

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Hastuti (2003) tentang pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa kelas 1 SLTPN Martapura Kalimantan Selatan, dimana pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi remaja cenderung pada kategori sangat kurang (37,5%).

Penelitian Primulyani (2002) mendapatkan bahwa karakteristik usia responden (ibu siswa SLTP), tingkat pendidikan dan penghasilan keluarga mempengaruhi persepsi ibu terhadap kesehatan reproduksi remaja. Ini mungkin

berhubungan dengan akses informasi yang lebih baik dibanding dengan ibu berusia muda, berpendidikan rendah, dan berpenghasilan rendah.

Penelitian Hikmah (2002), karakteristik orang tua SMU yang berupa umur, pendidikan, dan pekerjaan tidak mempengaruhi pengetahuan kesehatan reproduksi siswa SMU. Ini karena sumber informasi remaja tentang kesehatan reproduksi remaja umumnya adalah teman sebaya mereka.

b. Upaya ibu dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya di SD Swasta Harapan Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki upaya baik, yaitu dari 78 responden 61 responden (78,2%) diantaranya menunjukkan upaya yang baik dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya dan 17 responden (21,8%) menunjukkan upaya yang kurang dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

Upaya orang tua dalam mempersiapkan anaknya mengahadapi masa pubertas adalah segala usaha yang dilakukan oleh orang tua dengan tujuan agar anak siap menghadapi masa pubertas dan permasalahan yang mungkin muncul. Antara lain: Pembinaan religius, meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, interaksi orang tua dan anak, menanamkan konsep diri yang positif, mengkondisikan lingkungan keluarga yang harmonis dan kondusif, pengawasan peer group, memfasilitasi tersedianya media massa yang terpercaya, partisipasi dalam program kesehatan reproduksi remaja dan peer education di sekolah.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Hastuti (2003) tentang pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa kelas 1 SLTPN Martapura Kalimantan Selatan, dimana upaya orang tua mempersiapkan masa pubertas pada anaknya cenderung pada kategori cukup (34,4%).

c. Hubungan Pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya di SD Swasta Harapan Medan.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,004 terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p<0,05) artinya ada hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya atau dengan kesimpulan Ho ditolak. Ini berarti bahwa untuk meningkatkan upaya mempersiapkan masa pubertas dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja bersamaan dengan faktor-faktor lakin yang berpengaruh, seperti halnya karakteristik ibu. Peningkatan variabel pengetahuan ibu saja tanpa ada upaya meningkatkan variabel yang berpengaruh tidak akan secara mutlak meningkatkan upaya ibu dalam mempersiapkan masa pubertas anaknya.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Hastuti (2003) yang mana hasil penelitiannya diketahui bahwa adanya hubungan yang bermakna (sig<0,05) antara pengetahuan orang tua tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. Dengan nilai p=0,472 (berada pada rentang 0,7-0,9). Ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya.

1. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh data yang sebenarnya dan tetapi tidak ada mengontrol kondisi yang berkaitan dengan proses dan asli penelitian secara optimal, namun berbagai kendala yang tidak jarang muncul sehingga berbagai kelemahan dan keterbatasan pada saat melaksanakan penelitian ini, antara lain:

a. Penelitian ini rawan terhadap bias karena dalam pengumpulan data tidak diambil secara langsung oleh peneliti, tetapi meminta bantuan melalui guru bimbingan konseling di SD Swasta Harapan Medan sendiri yang sebelumnya telah dilakukan diskusi untuk pelaksanaan penelitian. Kuesioner dibagikan melalui para siswa kemudian dibawa pulang untuk diisi oleh ibu mereka diberi waktu selama 1 minggu dan setelah itu dikumpul kembali melalui guru bimbingan konseling.

b. Pengisian kuesioner oleh responden tidak diawasi oleh peneliti, sehingga memungkinkan responden untuk menjawab hal yang tidak sebenarnya dari keadaan responden yang bersangkutan.

c. Dari 122 responden hanya 78 responden yang mengembalikan kuesioner dengan berbagai alasan diantaranya kuesioner hilang, belum diisi oleh ibunya, ibunya sedang tidak dirumah, responden tidak bersedia mengisi, single parent dan lain-lain.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi remaja sebanyak 50 orang (64,1%).

2. Sebagian besar responden memiliki upaya yang baik dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya yaitu sebanyak 61 orang (78,2%).

3. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya, karena diperoleh nilai p=0,004.

B. Saran

1. Pihak Sekoah SD Swasta Harapan Medan

Agar dapat melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan reproduksi remaja oleh pihak sekolah kepada orang tua siswa yang diselenggarakan bersamaan dengan saat pertemuan orang tua dengan pihak sekolah misalnya: rapat BP-3, ataupun pertemuan khusus lainnya.

2. Untuk Responden

Agar lebih meningkatkan pengetahuan khususnya tentang kesehatan reproduksi remaja dan meningkatkan upaya dalam mempersiapkan masa pubertas pada anaknya, sehingga para remaja tidak merasakan dampak negatif dari perubahan yang dihadapi pada masa pubertas.

Dokumen terkait