HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian MP-asi terhadap terjadinya konstipasi pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014.
Selama penelitian berlangsung peneliti telah melakukan observasi kepada 60 responden dimana 30 responden menjadi kelompok kasus dan 30 responden menjadi kelompok control. Seluruh responden diberikan pertanyaanyang sama berupa angket untuk diisi sesuai petunjuk pengisian. Dari 30 responden tersebut sebelumnya telah diketahui bahwa responden yang memiliki bayi dengan konstipasi yang sedang dialami atau pernah dialami bayi sebelumnya. Dan telah dilakukan pemeriksaan dipuskesmas Padang Bulan diketahui bayi dengan diagnosa konstipasi. Selanjutnya 30 responden lagi diketahui bahwa bayi yang tidak pernah mengalami kontipasi dan saat ini bayi dalam keadan sehat.
1. Analisa Univariat
1.1Karakteristik responden pada kelompok kasus
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik demografi ibu yang memiliki bayi dengan jumlah responden sebanyak 30 orang (100%) dengan karakteristik umur mayoritas dalam penelitian ini adalah umur 20-35 tahun sebanyak 24 orang (80%), < 20 tahun 3 orang (10%) dan umur >35 tahun sebanyak 3 orang (10%). Mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (63,3%), SMP sebanyak 7 orang (23,3%), sarjana sebanyak 3orang (10%), dan SD
sebanyak 1 orang (3,3%). Mayoritas bekerja sebagai IRT sebanyak 15 orang (50%), wiraswasta sebanyak 12 orang (40%), dan PNS sebanyak 3 orang (10%). Hasil ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Data Demografi ibu yang memiliki bayi di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Medan (N= 30)
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Umur < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 3 24 3 10,0 80,0 10,0 2 Pendidikan SD SMP SMA S1 1 7 19 3 3,3 23,3 63,3 10 3 Pekerjaan IRT wiraswasta PNS 15 12 3 50,0 40,0 10,0 Total 30 100%
1.2Karakteristik responden pada kelompok kantrol
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh karakteristik demografi ibu yang memiliki bayi dengan jumlah responden sebanyak 30 orang (100%) dengan karakteristik umur mayoritas dalam penelitian ini adalah umur 20-35 tahun sebanyak 20 orang (67.7%), < 20 tahun 4 orang (13,3%) dan umur >35 tahun sebanyak 6 orang (20.0%). Mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 20 orang (67,7%), SMP sebanyak 4 orang (13,3%), sarjana sebanyak 6 orang (20,0%), dan SD sebanyak 0 orang (0,0%). Mayoritas bekerja sebagai IRT sebanyak 15 orang
(50%), wiraswasta sebanyak 10 orang (33,3%), dan PNS sebanyak 5 orang (16,7%). Hasil ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Data Demografi ibu yang memiliki bayi di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Medan (N= 30)
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Umur < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 4 20 6 13,3 67,0 20,0 2 Pendidikan SD SMP SMA S1 0 4 20 6 0,0 3,3 67,7 20,0 3 Pekerjaan IRT wiraswasta PNS 15 10 5 50,0 33,3 16,7 Total 30 100% B. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden kelompok kasus
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap 30 responden, diketahui responden mayoritas berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 24 orang (80,0%). Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007) bahwa umur seseorang berpengaruh terhadap kehidupannya. Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan di mana umur ibu mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap pemberian MP-ASI pada bayi.
(2007) yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hurlock (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik menerima informasi. Dan pendidikan merupakan usaha mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan di mana pendidikan ibu mempengaruhi tingkat pemahaman ibu terhadap pemberian MP-ASI pada bayi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 15 orang (50,0%). Status pekerjaan akan berpengaruh pada pengetahuan dan kemampuan ibu dalam merawat bayinya. Dari hasil penelitian mayoritas responden adalah IRT, hal ini memungkinkan bahwa ibu tidak banyak menerima informasi tentang pemberiian Asi Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Menurut Mubarak (2007) dinyatakan bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pekerjaan juga akan mempengaruhi penghasilan, sedangkan penghasilan akan mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berperilaku (Notoadmodjo, 2010).
2. Karakteristik Responden kelompok kontrol
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap 30 responden, diketahui responden mayoritas berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 20 orang (67,7%). Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007) bahwa umur seseorang berpengaruh terhadap kehidupannya. Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
kesesuaian antara teori dan kenyataan di mana umur ibu mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap pemberian MP-ASI pada bayi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 orang (67,7%). Hal ini Sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007) yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hurlock (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik menerima informasi. Dan pendidikan merupakan usaha mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat kesesuaian antara teori dan kenyataan di mana pendidikan ibu mempengaruhi tingkat pemahaman ibu terhadap pemberian MP-ASI pada bayi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 15 orang (50,0%). Status pekerjaan akan berpengaruh pada pengetahuan dan kemampuan ibu dalam merawat bayinya. Dari hasil penelitian mayoritas responden adalah IRT, hal ini memungkinkan bahwa ibu tidak banyak menerima informasi tentang pemberiian Asi Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Menurut Mubarak (2007) dinyatakan bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pekerjaan juga akan mempengaruhi penghasilan, sedangkan penghasilan akan mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berperilaku (Notoadmodjo, 2010).
3. Pemgaruh pemberian MP-ASI terhadap terjadinta konstipasi pada bayi
Berdasarkan hasil analisa statistik yang diperoleh maka didapat p =0,02
(α=0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini gagal ditolak yaitu ada pengaruh yang signifikan antara pemberian MP-ASI terhadap terjadinya konstipasi pada anak di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 30 responden kelompok kasus yang mengalami konstipasi terdapat 23 orang yang memberikan MP-ASI dan terdapat 7 orang yang tidak memberikan MP-ASI.
Pada kelompok kontrol diketahui bahwa dari 30 responden terdapat 20 responden yang tidak memberikan MP-ASI dan terdapat 10 responden yang memberikan MP-ASI.
BAB VI