• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Seperti yang sudah diketahui diawal, bahwasanya PTK merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara memainkan sebuah siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari tahap-tahap yang saling berhubungan. Jika perulangan dilakukan, itu artinya hasil yang diperoleh pada siklus sebelumnya belum mencapai target yang telah ditentukan. Perulangan yang dilakukan pada penelitian ini hanya sampai pada siklus kedua. Berikut hasil deskripsi penelitian pada setiap siklusnya :

4.1.1 Siklus 1

Tahap pelaksanaan siklus pertama dimulai pada tanggal 23 Februari 2015 sampai dengan tanggal 22 Mei 2015. Di bawah ini adalah keterangan waktu pelaksanaan setiap tahap yang ditunjukan oleh tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Tabel Waktu Pelaksanaan Siklus Pertama No Tanggal Pertemuan Tahap Kegiatan

1. 23 Februari 2015 Perencanaan 2. 18 Mei 2015 (pertemuan 1) Tindakan 20 Mei 2015 (pertemuan 2) 21 Mei 2015 (pertemuan 3) 3. 18 Mei 2015 (pertemuan 1) Observasi 20 Mei 2015 (pertemuan 2) 4. 22 Mei 2015 Refleksi

52

Dari tabel di atas, dapat diketahui waktu pelaksanaan tahapan pada siklus pertama. Berikut uraian kegiatan pada masing-masing tahap.

4.1.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap paling awal sebelum tindakan penelitian dilaksanakan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan, antara lain :

1) Menyusun RPP

Sebelum tindakan pembelajaran dilaksanakan, peneliti bersama dengan Elisa Efriyani, S.Pd, M.Si selaku pelaksana tindakan dan guru Mata Pelajaran Biologi merancang RPP yang akan dijadikan pedoman dalam tindakan nanti. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan tertuang di dalam RPP termasuk materi yang akan disampaikan.

Pembagian penyampaian materi sendiri, telah disesuaikan berdasarkan struktur pembagian di dalam silabus. Dari 8 jam pelajaran yang tersedia, telah dibagi menjadi 6 kali tatap muka atau pertemuan. Kemudian, 2 jam pelajaran lain (tidak termasuk dalam 8 jam pelajaran) digunakan sebagai waktu pelaksanaan ulangan harian. Dengan demikian, jumlah keseluruhan jam pelajaran untuk KD Sistem Reproduksi Manusia adalah sebanyak 10 jam pelajaran dalam waktu 2 minggu.

Berdasarkan ketersediaan waktu pelaksanaan pertemuan tersebut, maka penentuan pembagian jadwal mata pelajaran biologi untuk KD Sistem Reproduksi Manusia mendapat 5 jam pelajaran perminggu. Dimana, dari 5 jam pelajaran tersebut dibagi kedalam 3 kali pertemuan. Sehingga, salah satu pertemuan hanya mendapat 1 jam pelajaran (Data hasil survei). Jika pada pertemuan terakhir

53

diambil sebagai waktu pelaksanaan tes, maka sisa jumlah pertemuan untuk menyampaikan materi hanya 2 pertemuan saja untuk setiap minggunya.

Berikut pembagian materi kedalam jumlah pertemuan sebagai pedoman sebelum perancangan RPP :

Tabel 4.2 Tabel Pembagian Materi Kedalam Jumlah Pertemuan

No Materi Pembelajaran JP TM Minggu Ke-

1 Struktur dan fungsi organ

reproduksi pada pria dan wanita 1 x 45 menit 1

1 2 Spermatogenesis dan oogenesis

2 x 45 menit 2 3 Ovulasi 4 Menstruasi 5 Fertilisasi 1 x 45 menit 4 2 6 Gestasi 7 Partus 2 x 45 menit 5 8 Laktasi

9 Kelainan/penyakit pada organ reproduksi pria dan wanita 10 Kontrasepsi pada pria dan wanita

Merujuk pada tabel di atas, selanjutnya peneliti bersama guru menyusun RPP sesuai pembagian tersebut. Adapun susunan prosedur pembelajaran dalam RPP tertuang di dalam lampiran 4.

2) Menyiapkan Buku Pintar Elektronik

Setelah Buku Pintar Elektronik selesai dirancang, Peneliti berkoordinasi dengan guru pelaksana tindakan untuk mengetahui kekurangan isi dari segi materi. Oleh sebab itu, dalam hal ini guru pelaksana tindakan juga bertindak sebagai validator. Di bawah ini adalah hasil rancangan Buku Pintar Elektronik yang telah jadi.

54

Gambar 4.1 Cover Buku Pintar Elektronik

55

Gambar 4.3 Halaman Sub Materi yang Berisi Animasi

Gambar 4.4 Halaman Sub Materi yang Berisi Video

56

Gambar 4.6 Tampilan Isi Soal Tes Gambar 4.7 Tampilan Perolehan Skor Adapun hasil analisis validasi yang diperoleh dari uji multimedia dan uji materi :

1. Uji Multimedia

Uji multimedia dilakukan untuk mengukur tingkat ketangguhan penggunaan multimedia dalam penyampaian informasi pada Buku Pintar Elektronik. Karena, peran multimedia dalam penyampaian informasi ini merupakan bagian utama yang dapat memberi efek positif pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa selama proses pembelajaran. Maka dari itu, kandungan unsur multimedia perlu diuji. Pengujian dilakukan oleh tiga validator yang berperan ahli dalam bidang multimedia yang dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini :

57

Tabel 4.3 Tabel Validator Uji Multimedia

No Validator NIP Jurusan

1. Dr. I Made Sudana, M.Pd. 195605081984031004 Teknik Elektro 2. Drs. Said Sunardiyo, M.T. 196505121991031003 Teknik Elektro 3. Jaenal Arifin, S.T. 9041757659200063

(NUPTK) Teknik Informatika Setelah angket telah diberi skor oleh masing-masing validator, barulah peneliti melakukan analisis dengan perhitungan sebagai berikut :

Langkah 1. Menghitung skor maksimal setiap variabel dengan rumus X.A.B Dimana :

X = Jumlah butir soal tiap variabel A = Jumlah validator

B = Skor tertinggi

Langkah 2. Menghitung skor setiap variabel dengan rumus ∑fx Dimana :

∑ = jumlah skor

f = frekuensi nilai terukur x = nilai terukur

Langkah 3. Menghitung persentase skor setiap variabel dengan rumus

Langkah 4. Menghitung persentase skor keseluruhan

Setelah skor persentase tiap variabel diperoleh, kemudian diukur skor keseluruhan untuk mengetahui kelayakan Buku Pintar Elektronik dari segi multimedia dengan rumus :

58

Dari analisis perhitungan yang telah dilakukan, hasil validasi Buku Pintar Elektronik dapat dilihat melalui tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4 Tabel Hasil Uji Multimedia No Variabel Persentase Tiap Variabel Hasil Validasi Pervariabel Persentase Validasi Hasil Validasi Akhir 1. Tampilan Media 84,85% Baik 88,89% Sangat Layak 2. Pemrograman 93,33% Sangat Baik

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11 2. Uji Materi

Analisis yang sama juga dilakukan untuk mengukur tingkat kelayakan Buku Pintar Elektronik dari segi materi. Materi yang dimuat haruslah memenuhi kriteria isi pembelajaran. Sehingga, mampu memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berikut para validator yang berperan dalam mengukur Buku Pintar Elektronik dari segi materi :

Tabel 4.5 Tabel Validator Uji Materi

No Validator NIP Pengampu

1. Elisa Efriyani, S.Pd., M.Si. 197004271998022004 Biologi 2. Imam Khazali, S.Pd. 196808072008011019 Biologi 3. Edi Heriyanto, S.Pd. 197503192007011011 Biologi

Dengan langkah yang sama pula proses perhitungan dilakukan, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

59

Tabel 4.6 Tabel Hasil Uji Materi No Variabel Persentase Tiap Variabel Hasil Validasi Pervariabel Persentase Validasi Hasil Validasi Akhir 1. Pembelajaran 86,11% Sangat Baik 85,65% Layak 2. Isi 85,19% Baik

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 3) Menyusun Soal Tes

Seperti halnya media, instrumen soal tes juga diukur kelayakanya untuk mengetahui tingkat ketangguhan sebagai alat yang mampu mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Instrumen soal haruslah mengandung semua materi yang masuk dalam KD Sistem Reproduksi Manusia. Sehingga, ketercapaian siswa akan kedalaman materi merata.

Validator selaku ahli materi memberi nilai pada setiap butir soal. Kemudian, dari semua perolehan nilai tersebut, dilakukan perhitungan. Adapun validator penguji soal tes yang dapat diketahui melalui tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Tabel Validator Uji Materi (Instrumen Tes)

No Validator NIP Bidang Ahli

1. Dr. dr. Nugrahaningsih W.

H., M.Kes. 196907091998032001

Anatomi Fisiologi Manusia

2. Elisa Efriyani, S.Pd., M.Si. 197004271998022004 Biologi 3. Imam Khazali, S.Pd. 196808072008011019 Biologi

Berikut hasil validasi soal tes prestasi 1 dan soal tes prestasi 2 yang diketahui melalui tabel 4.8 dan tabel 4.9 di bawah ini :

Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Materi Pada Instrumen Soal Siklus 1

No Aspek Perolehan Kualitas Kesimpulan Hasil

Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3

60

organ reproduksi pria 2 Struktur dan fungsi

organ reproduksi wanita 3 Pembentukan sel

kelamin jantan 4 Pembentukan sel

kelamin betina 5 Struktur dan fungsi

bagian spermatozoa 6 Struktur dan fungsi

bagian ovum 7 Proses ovulasi 8 Faktor yang berpengaruh pada proses ovulasi 9 Siklus menstruasi 10 Faktor yang

berpengaruh pada siklus menstruasi

Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Materi Pada Instrumen Soal Siklus 2

No Aspek Perolehan Kualitas Kesimpulan Hasil

Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 1 Proses fertilisasi

Baik Baik Baik Baik Baik

2 Perkembangan embrio 3 Struktur dan fungsi

membran kehamilan 4 Proses persalinan 5 Faktor yang berpengaruh pada proses persalinan 6 Proses ASI 7 Hormon yang berpengaruh terhadap produksi ASI 8 Macam-macam kelainan/penyakit sistem reproduksi manusia

61 9 Pencegahan kelainan/penyakit sistem reproduksi manusia 10 Macam-macam

kontrasepsi pada wanita 11 Macam-macam

kontrasepsi pada pria

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 dan lampian 15 4) Mencari Mitra Penelitian

Observer yang akan menjadi mitra penelitian atau kolaborator dalam pelaksanaan tindakan yakni Drs. Suseno. Beliau adalah salah seorang guru Mata Pelajaran Fisika di SMA Negeri 2 Pemalang yang dianggap mampu melakukan observasi terhadap performa guru dan siswa.

4.1.1.2 Tindakan

Tindakan pembelajaran pada siklus pertama, dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Dua pertemuan untuk menyampaikan materi pembelajaran, sedangkan satu pertemuan lain digunakan sebagai waktu pelaksanaan tes. Dari dua pertemuan tindakan pembelajaran tersebut, masing-masing mendapat jam pelajaran yang berbeda. Berikut jadwal dan waktu pertemuan pada tindakan siklus pertama :

Tabel 4.10 Tabel Jadwal dan Waktu Pertemuan Tindakan Siklus 1 Pertemuan Hari/Tanggal Jam Pertemuan Jam Pelajaran

1 Senin,

18 Mei 2015 1 1 x 45 menit

2 Rabu,

20 Mei 2015 7 dan 8 2 x 45 menit

3 Kamis,

62

Adapun uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran :

1. Pertemuan ke-1 Kegiatan pembuka :

1) Guru mengawali pembelajaran dengan salam yang dilanjut dengan doa kemudian mengabsensi siswa.

2) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini dengan Buku Pintar Elektronik.

3) Guru memotivasi siswa dengan bertanya tentang unsur yang melibatkan pembentukan manusia.

Kegiatan Inti :

1) Guru menjelaskan materi mengenai struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita dengan Buku Pintar Elektronik.

2) Sesekali guru bertanya mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

3) Guru memberi penguatan terhadap materi yang telah disampaikan. Kegiatan Penutup :

1) Guru menyampaikan bahwa materi selanjutnya akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya.

2) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan dilanjut dengan salam.

63

2. Pertemuan ke-2 Kegiatan pembuka :

1) Guru mengawali pembelajaran dengan salam yang dilanjut dengan doa kemudian mengabsensi siswa.

2) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini dengan Buku Pintar Elektronik.

3) Guru mengingat kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Inti :

1) Guru menjelaskan materi mengenai gametogenesis, ovulasi dan menstruasi dengan Buku Pintar Elektronik.

2) Sesekali guru bertanya mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

3) Guru memberi penguatan terhadap materi yang telah disampaikan. Kegiatan Penutup :

1) Guru menyampaikan bahwa materi selanjutnya akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya.

2) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan dilanjut dengan salam.

4.1.1.3 Observasi

Selama tindakan pembelajaran berlangsung, observer melakukan pengamatan terhadap performa guru dan siswa yang dituangkan kedalam intrumen observasi. Adapun observasi pada guru dilakukan sebagai alat pengukur tingkat

64

keprofesionalitasan dalam keahlianya menyampaikan materi. Sedangkan, observasi pada siswa dilakukan sebagai pengukur tingkat perubahan sikap yang dipengaruhi oleh keprofesionalitasan guru berpadu dengan penggunaan Buku Pintar Elektronik.

Variabel pengukuran performa guru meliputi persiapan dan pelaksanaan pembelajaran, dimana dari masing-masing variabel tersebut dijabarkan menjadi indikator sebagai bentuk pernyataan sikap seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Adapun setiap indikator dari tingkatan performa guru tertuang dalam lampiran 21.

Hal yang sama juga terdapat pada instrumen observasi siswa (lampiran 18). Dimana, performa siswa yang menjadi acuan pengukuran sikap diantaranya adalah interaktivitas dan verbalitas. Dari kedua variabel tersebut, masing-masing tertuang indikator yang menyatakan pernyataan gejala pendukung variabel.

4.1.1.4 Refleksi

Dari hasil observasi yang dilakukan selama tindakan pembelajaran, peneliti menangkap dua kelemahan. Kelemahan pertama yakni berasal dari guru dalam performa mengajarnya. Berdasarkan hasil pengukuran instrumen observasi diketahui bahwa performa guru sudah baik, namun dalam penyampaian materi masih monoton terutama pada pertemuan kedua. Penggunaan Buku Pintar Elektronik hanya sekilas untuk menampilkan pembuktian gambar, selebihnya penjelasan lebih difokuskan pada ceramah tanpa dibarengi dengan penujukan gambar.

65

Kelemahan kedua yakni siswa yang kurang memperhatikan guru ketika diberi penjelasan baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Para siswa sibuk dengan telepon genggam yang mereka bawa dan berdiskusi dengan teman sebangku. Sehingga, dari kelemahan siswa inilah yang diduga menjadi akibat dari kelemahan guru.

Di samping itu, dari hasil tes yang diperoleh, persentase jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Akan tetapi, karena telah ditemukan kelemahan dari hasil refleksi siklus pertama, maka perlu dilakukan siklus kedua guna memperbaiki kelemahan yang ada. 4.1.2 Siklus 2

Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2015 sampai dengan tanggal 29 Mei 2015. Berikut tahapan yang ditunjukan oleh tabel 4.11 di bawah ini dan uraian kegiatan pada masing-masing tahap :

Tabel 4.11 Tabel Waktu Pelaksanaan Siklus Kedua No Tanggal Pertemuan Tahap Kegiatan

1. 22 Mei 2015 Perencanaan 2. 25 Mei 2015 (pertemuan 1) Tindakan 27 Mei 2015 (pertemuan 2) 28 Mei 2015 (pertemuan 3) 3. 25 Mei 2015 (pertemuan 1) Observasi 27 Mei 2015 (pertemuan 2) 4. 29 Mei 2015 Refleksi

66

4.1.2.1 Perencanaan

1) Merencanakan Tindakan

Rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan yang ada adalah perbaikan pada performa guru. Dimana, performa gurulah yang menjadi akibat dari kelemahan siswa. Ada dua rencana tindakan yang akan diterapkan pada proses pembelajaran.

Tindakan pertama bertujuan untuk memberi fokus belajar siswa. Dimana, guru akan lebih banyak menampilkan isi dari Buku Pintar Elektronik dalam menyampaikan materi. Sehingga, siswa mengamati tampilan visualisasi yang ada di depan kelas. Dengan demikian, fokus siswa dapat dikendalikan.

Tindakan lain yakni guru lebih memperbanyak pertanyaan baik pertanyaan untuk menguji pemahaman maupun pertanyaan untuk mengundang keingintahuan. Sehingga, diharapkan siswa akan lebih banyak bertanya. Hal ini dilakukan berdasarkan banyaknya jumlah penanya pada siklus pertama yang masih relatif sedikit. Padahal, jika disesuaikan dengan karakteristik siswa, dengan pengenalan sesuatu yang baru seharusnya dapat menggugah rasa keingintahuan mereka dengan bertanya.

2) Menyusun RPP

Langkah selanjutnya yakni menyusun RPP sesuai pembagian materi kedalam jumlah pertemuan. Sama seperti jumlah pertemuan pada siklus pertama. Dalam minggu ke-2 ini ada 3 kali pertemuan berjumlah 5 jam pelajaran. Dimana, pada pertemuan terakhir digunakan sebagai waktu pelaksanaan tes kedua.

67

Sehingga, perlakuan tindakan pembelajaran hanya dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua. Adapun susunan RPP dapat dilihat pada lampiran 5.

4.1.2.2 Tindakan

Berdasarkan prosedur pada RPP, jadwal pertemuan tindakan pada siklus kedua ini tertuang pada tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.12 Tabel Jadwal dan Waktu Pertemuan Tindakan Siklus 2 Pertemuan Hari/Tanggal Jam Pertemuan Jam Pelajaran

1 Senin,

25 Mei 2015 1 1 x 45 menit

2 Rabu,

27 Mei 2015 7 dan 8 2 x 45 menit

3 Kamis,

28 Mei 2015 3 dan 4 2 x 45 menit

Adapun uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran :

1. Pertemuan ke-1 Kegiatan pembuka :

1) Guru mengawali pembelajaran dengan salam yang dilanjut dengan doa kemudian mengabsensi siswa.

2) Guru mengingat kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

3) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini dengan Buku Pintar Elektronik.

4) Guru memotivasi siswa dengan bertanya bagaimana proses manusia terbentuk.

68

Kegiatan inti :

1) Guru menjelaskan proses fertilisasi sampai pada gestasi dengan Buku Pintar Elektronik.

2) Setiap kali tahapan pada proses fertilisasi sampai pada gestasi selesai, guru mengajukan pertanyaan mengenai tahapan yang baru disimak. Begitu pula setelah semua materi pada pertemuan ini telah disampaikan.

3) Guru memberi penguatan terhadap materi yang telah disampaikan. Kegiatan Penutup :

1) Guru menyampaikan bahwa materi selanjutnya akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya.

2) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan dilanjut dengan salam.

2. Pertemuan ke-2 Kegiatan pembuka :

1) Guru mengawali pembelajaran dengan salam yang dilanjut dengan doa kemudian mengabsensi siswa.

2) Guru mengingat kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

3) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini dengan Buku Pintar Elektronik.

4) Guru memotivasi siswa dengan bertanya bagaimana proses keluarnya bayi melalui lubang vagina yang begitu kecil.

69

Kegiatan inti :

1) Guru menjelaskan proses partus dengan Buku Pintar Elektronik

2) Setiap kali tahapan pada proses partus selesai, guru mengajukan pertanyaan mengenai tahapan yang baru disimak. Begitu pula setelah semua materi pada pertemuan ini telah disampaikan.

3) Guru memberi penguatan terhadap materi yang telah disampaikan. Kegiatan penutup :

1) Guru menyampaikan bahwa materi pada KD Sistem Reproduksi Manusia telah selesai sampai pada pertemuan ini.

2) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan dilanjut dengan salam.

4.1.2.3 Observasi

Seperti pada siklus pertama, kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati performa guru dan siswa. Setelah kelemahan pada siklus pertama diketahui, maka pada observasi kedua ini dilakukan dengan lebih cermat agar dapat diketahui adanya peningkatan sikap siswa walaupun hanya sedikit.

Sikap utama yang diamati yakni fokus siswa dalam penyampaian materi oleh guru. Dimana, pada instrumen observasi tertuang pada indikator 9 dan 10. Selain itu, aktivitas siswa dalam bertanya juga lebih dicermati agar mengetahui adanya peningkatan jumlah penanya. Dimana, indikator yang menjadi acuan aktivitas bertanya siswa adalah nomor 1 dan 4.

Perlu diketahui, kolaborator yang menjadi observer adalah masih orang yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya peningkatan performa

70

siswa dengan satu pemikiran. Jika observasi dilakukan oleh orang yang berbeda, bukan tidak mungkin pemikiran yang berbeda akan muncul karena sebuah pernyataan merupakan objek relatif.

4.1.2.4 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa performa guru telah sesuai dengan rencana tindakan. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua guru mampu berkolaborasi bersama Buku Pintar Elektronik dalam menyampaikan materi. Selain itu, setiap tahap pada proses suatu gejala yang terdapat dalam sub materi guru selalu melontarkan pertanyaan kepada siswa. Hal ini menandakan, bahwa guru benar-benar melaksanakan rencana tindakan dengan baik.

Performa guru yang demikian memang terbukti telah memberi fokus belajar pada siswa. Selain itu, frekuensi bertanya siswa menjadi lebih banyak dari sebelumnya.

Dokumen terkait