BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di DPRD Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan diketahui beberapa gambaran responden menurut jabatan, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pendidikan/ pelatihan tentang otonomi daerah, pekerjaan sebelum menjadi Anggota DPRD, periode menjadi Anggota Dewan dan Fraksi. Dari hasil penyebaran 70 instrumen penelitian, responden dapat mengembalikan semuanya. Berikut ini gambaran respoden berdasarkan instrumen yang telah disebar.
Tabel. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (Anggota
DPRD Kabupaten Nias)
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-laki 38 95
Perempuan 2 5
Jumlah 40 100,0 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 4 di atas, karekteristik responden di Kabupaten Nias berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa laki-laki berjumlah 38 orang (95 .%) dan perempuan berjumlah 2 orang ( 5 %).
Tabel. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (Anggota
DPRD Kabupaten Nias Selatan)
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-laki 27 90
Perempuan 3 10
Jumlah 30 100,0 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 5 di atas, karekteristik responden di Kabupaten Nias Selatan berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa laki-laki berjumlah 27 orang (90 %) dan perempuan berjumlah 3 orang (10 %).
Tabel. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
(Anggota DPRD Kabupaten Nias)
Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase
SLTA/ Sederajat 21 52,5 D3 3 7,5 S1 16 40 S2 0 0 Lain-lain 0 0 Jumlah 40 100,0 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 6 di atas, karekteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir di Kabupaten Nias, diketahui bahwa SLTA/ Sederajat berjumlah 21 orang ( 52,5 %), D3 berjumlah 3 orang (7,5 %), S1 berjumlah 16 orang (40 %), S2 berjumlah 0 orang (0 %), dan lain-lain berjumlah 0 orang (0 %).
Tabel. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
(Anggota DPRD Kabupaten Nias Selatan)
Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase
SLTA/ Sederajat 13 43,3 D3 5 16,7 S1 11 36,7 S2 1 3,3 Lain-lain 0 0 Jumlah 30 100,0 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 7 di atas, karekteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir di Kabupaten Nias Selatan, diketahui bahwa SLTA/ Sederajat
berjumlah 13 orang (43,3 %), D3 berjumlah 5 orang (16,7 %), S1 berjumlah 11 orang (36,7 %), S2 berjumlah 1 orang (3,3 %), dan lain-lain berjumlah 0 orang (0 %).
4.2 Analisis Data Penelitian
Analisis data penelitian dilakukan atas dasar hasil penyebaran instrumen kepada responden mengenai Kajian Dimensi Sosial Politik Terhadap Rencana Pembentukan Provinsi Tapanuli di Pulau Nias (Studi Komperatif pada DPRD Kabupaten Nias dan DPRD Kabupaten Nias Selatan). Dari instrumen yang dibagikan kepada 70 orang responden Anggota DPRD Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan dapat diketahui gambaran dari masing-masing item dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
4.2.1 Otonomi Daerah
Instrumen untuk otonomi daerah yang terbagi atas tiga alternatif jawaban, yaitu ya, benar, tidak benar dan tidak ada pendapat dengan jumlah pertanyaan sebanyak 12 butir, yaitu sebagai berikut :
4.2.1.1 Kabupaten Nias
Tabel. 8 Otonomi daerah merupakan sebuah upaya memperkuat sendi
NKRI mengingat NKRI adalah sebuah keputusan bersama dari the founding father yang telah berjuang untuk kemerdekaan RI
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 31 77,5
Tidak Benar 1 2,5
Tidak Ada Pendapat 8 20
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 8 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah merupakan sebuah upaya memperkuat sendi NKRI dengan dasar mengingat NKRI adalah sebuah keputusan bersama dari the founding father yang telah berjuang untuk kemerdekaan RI, diketahui bahwa sebanyak 31 orang (77,5 %) responden menyatakan ya, benar, 1 orang (2,5 %) tidak benar, dan 8 orang (20 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 9 Otonomi daerah merupakan sebuah pilihan sulit yang harus
dibuat oleh para penentu keputusan kala itu, di bawah bayang-bayang kemungkinan terjadinya federalisme
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 23 57,5
Tidak Benar 15 37,5
Tidak Ada Pendapat 2 5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 9 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah merupakan sebuah pilihan sulit yang harus dibuat oleh para penentu keputusan kala itu, di bawah bayang-bayang kemungkinan terjadinya federalisme dimana diketahui bahwa sebanyak 23 orang (57,5 %) responden menyatakan ya, benar, 15 orang (37,5 %) tidak benar, dan 2 orang (5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 10 Otonomi daerah melanggar hak hukum warga negara yang menginginkan tetap terjalinnya persatuan dan kesatuan NKRI dari Sabang sampai Merauke
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 2 5
Tidak Benar 29 72,5
Tidak Ada Pendapat 9 22,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 10 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah melanggar hak hukum warga negara yang menginginkan tetap terjalinnya persatuan dan kesatuan NKRI dari Sabang sampai Merauke dimana diketahui bahwa sebanyak 2 orang (5 %) responden menyatakan ya, benar, 29 orang (72,5 %) tidak benar, dan 9 orang (22,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 11 Landasan hukum konsep otonomi daerah tertuang di dalam
konstitusi UUD 1945 dan perubahan-perubahannya
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 38 95
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 2 5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 11 di atas, penilaian responden terhadap landasan hukum konsep otonomi daerah tertuang di dalam konstitusi UUD 1945 dan perubahan-perubahannya, diketahui bahwa sebanyak 38 orang (95 %) responden menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar, dan 2 orang (5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 12 Konsep otonomi daerah berarti pemberian kewenangan kepada daerah seluas-luasnya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 30 75
Tidak Benar 4 10
Tidak Ada Pendapat 6 15
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 12 di atas, penilaian responden terhadap konsep otonomi daerah yang berarti pemberian kewenangan kepada daerah seluas-luasnya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, diketahui bahwa sebanyak 30 orang (75 %) responden menyatakan ya, benar, 4 orang (10 %) tidak benar, dan 6 orang (15 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 13 UU No. 32/ 2004 merupakan penerjemahan dari niat mengenai
otonomi daerah dan yang sekarang digunakan sebagai landasan pokok dalam membentuk dan menyelenggarakan pemerintahan daerah otonom
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 39 97,5
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 1 2,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 13 di atas, penilaian responden terhadap UU No. 32/ 2004 merupakan penerjemahan dari niat mengenai otonomi daerah dan yang sekarang digunakan sebagai landasan pokok dalam membentuk dan menyelenggarakan pemerintahan daerah otonom, diketahui bahwa sebanyak 39 orang (97,5 %)
responden menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar, dan 1 orang (2,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 14 Otonomi daerah berada di bawah kendali MPR dan DPR serta
DPD sebagai pemilik kedaulatan yang terepresentasi dalam pemilihan umum mengenai pemilihan langsung
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 3 7,5
Tidak Benar 34 85
Tidak Ada Pendapat 3 7,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 14 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah berada di bawah kendali MPR dan DPR serta DPD sebagai pemilik kedaulatan yang terepresentasi dalam pemilihan umum mengenai pemilihan langsung, diketahui bahwa sebanyak 3 orang (7,5 %) responden menyatakan ya, benar, 34 orang (85 %) tidak benar dan 3 orang (7,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 15 Otonomi daerah saat ini dalam pelaksanaannya terdapat
sejumlah kendala dan kelemahan-kelemahan
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 33 82,5
Tidak Benar 3 7,5
Tidak Ada Pendapat 4 10
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 15 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah saat ini dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kendala dan kelemahan-kelemahan, diketahui bahwa sebanyak 33 orang (82,5 %) responden menyatakan ya, benar, 3 orang (7,5 %) tidak benar, dan 4 orang (10 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 16 Pembentukan sebuah daerah baru mengacu kepada kemampuan daerah, keinginan masyarakat lokal serta political will pemerintah pusat
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 35 87,5
Tidak Benar 5 12,5
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 16 di atas, penilaian responden terhadap pembentukan sebuah daerah baru mengacu kepada kemampuan daerah, keinginan masyarakat lokal serta political will pemerintah pusat, diketahui bahwa sebanyak 35 orang (87,5 %) responden menyatakan ya, benar, 5 orang (12,5 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 17 Sejak kebijakan otonomi daerah dilaksanakan, telah muncul
banyak daerah baru, yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan saat belum ditetapkannya kebijakan otonomi daerah
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 26 65
Tidak Benar 12 30
Tidak Ada Pendapat 2 5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 17 di atas, penilaian responden terhadap kebijakan otonomi daerah dilaksanakan, telah muncul banyak daerah baru, yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan saat belum ditetapkannya kebijakan otonomi daerah, diketahui bahwa sebanyak 26 orang (65 %) responden menyatakan ya, benar, 12 orang (30 %) tidak benar, dan 2 orang (5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 18 Otonomi daerah membedakan konsep sentralisasi, desentralisasi, dan dekonsentrasi secara tegas dan jelas
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 33 82,5
Tidak Benar 5 12,5
Tidak Ada Pendapat 2 5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 18 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah membedakan konsep sentralisasi, desentralisasi, dan dekonsentrasi secara tegas dan jelas, diketahui bahwa sebanyak 33 orang (82,5 %) responden menyatakan ya, benar, 5 orang (12,5 %) tidak benar, dan 2 orang (5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 19 Otonomi daerah akan meningkatkan partisipasi politik
masyarakat lokal
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 36 90
Tidak Benar 3 7,5
Tidak Ada Pendapat 1 2,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 19 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah akan meningkatkan partisipasi politik masyarakat lokal, diketahui bahwa sebanyak 36 orang (90 %) responden menyatakan ya, benar, 3 orang (7,5 %) tidak benar, dan 1 orang (2,5 %) tidak ada pendapat.
4.2.1.2 Kabupaten Nias Selatan
Tabel. 20 Otonomi daerah merupakan sebuah upaya memperkuat sendi
NKRI mengingat NKRI adalah sebuah keputusan bersama dari the founding fathers yang telah berjuang untuk kemerdekaan RI
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 27 90
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 3 10
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 20 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah merupakan sebuah upaya memperkuat sendi NKRI mengingat NKRI adalah sebuah keputusan bersama dari the founding fathers yang telah berjuang untuk kemerdekaan RI, diketahui bahwa sebanyak 27 orang (90 %) responden menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar, dan 3 orang (10 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 21 Otonomi daerah merupakan sebuah pilihan sulit yang harus
dibuat oleh para penentu keputusan kala itu, di bawah bayang-bayang kemungkinan terjadinya federalisme
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 27 90
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 3 10
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 21 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah merupakan sebuah pilihan sulit yang harus dibuat oleh para penentu keputusan kala itu, di bawah bayang-bayang kemungkinan terjadinya federalisme dimana
diketahui bahwa sebanyak 27 orang (90 %) responden menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar dan 3 orang (10 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 22 Otonomi daerah melanggar hak hukum warga negara yang
menginginkan tetap terjalinnya persatuan dan kesatuan NKRI dari Sabang sampai Merauke
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 12 40
Tidak Benar 18 60
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 22 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah melanggar hak hukum warga negara yang menginginkan tetap terjalinnya persatuan dan kesatuan NKRI dari Sabang sampai Merauke dimana diketahui bahwa sebanyak 12 orang (40 %) responden menyatakan ya benar, 18 orang (60 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 23 Landasan hukum konsep otonomi daerah tertuang di dalam
konstitusi UUD 1945 dan perubahan-perubahannya
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 30 100
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 23 di atas, penilaian responden terhadap landasan hukum konsep otonomi daerah tertuang di dalam konstitusi UUD 1945 dan perubahan-perubahannya, diketahui bahwa sebanyak 30 orang (100 %) responden
menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 24 Konsep otonomi daerah berarti pemberian kewenangan kepada
daerah seluas-luasnya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 16 53,3
Tidak Benar 14 46,7
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 24 di atas, penilaian responden terhadap konsep otonomi daerah berarti pemberian kewenangan kepada daerah seluas-luasnya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, diketahui bahwa sebanyak 6 orang (53,3 %) responden menyatakan ya, benar, 14 orang (46,7 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 25 UU No. 32/ 2004 merupakan penerjemahan dari niat mengenai
otonomi daerah dan yang sekarang digunakan sebagai landasan pokok dalam membentuk dan menyelenggarakan pemerintahan daerah otonom
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 30 100
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 25 di atas, penilaian responden terhadap UU No. 32/ 2004 merupakan penerjemahan dari niat mengenai otonomi daerah dan yang sekarang digunakan sebagai landasan pokok dalam membentuk dan menyelenggarakan
pemerintahan daerah otonom, diketahui bahwa sebanyak 30 orang (100 %) responden menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 26 Otonomi daerah berada di bawah kendali MPR dan DPR serta
DPD sebagai pemilik kedaulatan yang terepresentasi dalam pemilihan umum mengenai pemilihan langsung
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 9 30
Tidak Benar 17 56,7
Tidak Ada Pendapat 4 13,3
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 26 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah berada di bawah kendali MPR dan DPR serta DPD sebagai pemilik kedaulatan yang terepresentasi dalam pemilihan umum mengenai pemilihan langsung, diketahui bahwa sebanyak 9 orang (30 %) responden menyatakan ya, benar, 17 orang (56,7 %) tidak benar dan 4 orang (13,3 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 27 Otonomi daerah saat ini dalam pelaksanaannya terdapat
sejumlah kendala dan kelemahan-kelemahan
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 30 100
Tidak Benar 0 0
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 27 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah saat ini dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kendala dan
kelemahan-kelemahan, diketahui bahwa sebanyak 30 orang (100 %) responden menyatakan ya, benar, 0 orang (0 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 28 Pembentukan sebuah daerah baru mengacu kepada kemampuan
daerah, keinginan masyarakat lokal serta political will pemerintah pusat
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 28 93,3
Tidak Benar 2 6,7
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 28 di atas, penilaian responden terhadap pembentukan sebuah daerah baru mengacu kepada kemampuan daerah, keinginan masyarakat lokal serta political will pemerintah pusat, diketahui bahwa sebanyak 28 orang (93,3 %) responden menyatakan ya, benar, 2 orang (6,7 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 29 Sejak kebijakan otonomi daerah dilaksanakan, telah muncul
banyak daerah baru, yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan saat belum ditetapkannya kebijakan otonomi daerah
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 27 90
Tidak Benar 3 10
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 29 di atas, penilaian responden terhadap kebijakan otonomi daerah dilaksanakan, telah muncul banyak daerah baru, yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan saat belum ditetapkannya kebijakan otonomi
daerah, diketahui bahwa sebanyak 27 orang (90 %) responden menyatakan ya, benar, 3 orang (10 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 30 Otonomi daerah membedakan konsep sentralisasi, desentralisasi,
dan dekonsentrasi secara tegas dan jelas
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 27 90
Tidak Benar 3 10
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 30 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah membedakan konsep sentralisasi, desentralisasi, dan dekonsentrasi secara tegas dan jelas, diketahui bahwa sebanyak 27 orang (90 %) responden menyatakan ya, benar, 3 orang (10 %) tidak benar dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 31 Otonomi daerah akan meningkatkan partisipasi politik
masyarakat lokal
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 27 90
Tidak Benar 3 10
Tidak Ada Pendapat 0 0
Total 30 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 31 di atas, penilaian responden terhadap otonomi daerah akan meningkatkan partisipasi politik masyarakat lokal, diketahui bahwa sebanyak 27 orang (90 %) responden menyatakan ya, benar, 3 orang (10 %) tidak benar, dan 0 orang (0 %) tidak ada pendapat.
4.2.2 Provinsi Tapanuli
Instrumen untuk Provinsi Tapanuli dengan tiga alternatif jawaban, yaitu ya, benar, tidak benar dan tidak ada pendapat, yaitu sebagai berikut :
4.2.2.1 Kabupaten Nias
Tabel. 32 Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli erat kaitannya dengan
masalah sejarah di masa lalu yang melibatkan peristiwa historis pembentukan keresidenan
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 13 32,5
Tidak Benar 6 15
Tidak Ada Pendapat 21 52,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 32 di atas, penilaian responden terhadap usulan pembentukan Provinsi Tapanuli erat kaitannya dengan masalah sejarah di masa lalu yang melibatkan peristiwa historis pembentukan keresidenan, diketahui bahwa sebanyak 13 orang (32,5 %) responden menyatakan ya, benar, 6 orang (15 %) tidak benar, dan 21 orang (52,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 33 Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli merupakan gagasan yang
telah diakomodir oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui adanya tim peneliti kelayakan yang secara independen diberikan wewenang untuk memberikan masukan kepada Gubernur
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 14 35
Tidak Benar 14 35
Tidak Ada Pendapat 12 30
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 33 di atas, penilaian responden terhadap usulan pembentukan Provinsi Tapanuli merupakan gagasan yang telah diakomodir oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui adanya tim peneliti kelayakan yang secara independen diberikan wewenang untuk memberikan masukan kepada Gubernur, diketahui bahwa sebanyak 14 orang (35 %) responden menyatakan ya, benar, 14 orang (35 %) tidak benar dan 12 orang (30 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 34 Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli diwarnai oleh keinginan
untuk meningkatkan percepatan pembangunan pantai Barat yang lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan dengan kawasan pantai Timur
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 14 35
Tidak Benar 15 37,5
Tidak Ada Pendapat 11 27,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 34 di atas, penilaian responden terhadap Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli diwarnai oleh keinginan untuk meningkatkan percepatan pembangunan pantai Barat yang lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan dengan kawasan pantai Timur, diketahui bahwa sebanyak 14 orang (35 %) responden menyatakan ya, benar, 15 orang (37,5 %) tidak benar dan 11 orang (27,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 35 Penentuan calon ibu kota provinsi adalah salah satu masalah yang sampai sekarang masih mengganjal dalam usulan pembentukan Provinsi Tapanuli
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 28 70
Tidak Benar 7 17,5
Tidak Ada Pendapat 5 12,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 35 di atas, penilaian responden terhadap Penentuan calon ibu kota provinsi adalah salah satu masalah yang sampai sekarang masih mengganjal dalam usulan pembentukan Provinsi Tapanuli, diketahui bahwa sebanyak 28 orang (70 %) responden menyatakan ya, benar, 7 orang (17,5 %) tidak benar dan 5 orang (12,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 36 Masih pro kontranya pembentukan Provinsi Tapanuli
memperlihatkan masih belum padunya pengamatan seluruh warga masyarakat dalam melihat latar belakang, tujuan dan mekanisme pembentukan Provinsi Tapanuli
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 24 60
Tidak Benar 5 12,5
Tidak Ada Pendapat 11 27,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 36 di atas, penilaian responden terhadap Masih pro kontranya pembentukan Provinsi Tapanuli memperlihatkan masih belum padunya pengamatan seluruh warga masyarakat dalam melihat latar belakang, tujuan dan mekanisme pembentukan Provinsi Tapanuli, diketahui bahwa sebanyak 24 orang (60
%) responden menyatakan ya, benar, 5 orang (12,5 %) tidak benar dan 11 orang (27,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 37 Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli tidak melibatkan seluruh
eks Keresidenan Tapanuli sejak awal, termasuk masyarakat di Kabupaten Nias
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 25 62,5
Tidak Benar 2 5
Tidak Ada Pendapat 13 32,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 37 di atas, penilaian responden terhadap Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli tidak melibatkan seluruh eks Keresidenan Tapanuli sejak awal, termasuk masyarakat di Kabupaten Nias, diketahui bahwa sebanyak 25 orang (62,5 %) responden menyatakan ya, benar, 2 orang (5 %) tidak benar dan 13 orang (32,5 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 38 Deklarasi masyarakat di Tarutung adalah salah satu moment
penting dukungan masyarakat yang cukup luas terhadap pembentukan Provinsi Tapanuli
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 15 37,5
Tidak Benar 7 17,5
Tidak Ada Pendapat 18 45
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 38 di atas, penilaian responden terhadap deklarasi masyarakat di Tarutung adalah salah satu moment penting dukungan masyarakat yang cukup luas terhadap pembentukan Provinsi Tapanuli, diketahui bahwa sebanyak
15 orang (37,5 %) responden menyatakan ya, benar, 7 orang (17,5 %) tidak benar dan 18 orang (45 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 39 Pimpinan DPRD Sumatera Utara telah mengeluarkan
rekomendasi untuk mendukung pembentukan Provinsi Tapanuli, namun juga mengeluarkan rekomendasi mengenai adanya suara yang kontra terhadap rencana usulan pembentukan Provinsi Tapanuli
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 20 50
Tidak Benar 6 15
Tidak Ada Pendapat 14 35
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 39 di atas, penilaian responden terhadap Pimpinan DPRD Sumatera Utara telah mengeluarkan rekomendasi untuk mendukung pembentukan Provinsi Tapanuli, namun juga mengeluarkan rekomendasi mengenai adanya suara yang kontra terhadap rencana usulan pembentukan Provinsi Tapanuli, diketahui bahwa sebanyak 20 orang (50 %) responden menyatakan ya, benar, 6 orang (15 %) tidak benar dan 14 orang (35 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 40 Sampai dengan saat ini sudah ada 7 daerah tingkat II yang secara
institusional, DPRD dan Kepala Daerah menyetujui usulan bergabung dengan Provinsi Tapanuli
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 9 22,5
Tidak Benar 5 12,5
Tidak Ada Pendapat 26 65
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 40 di atas, penilaian responden terhadap sampai dengan saat ini sudah ada 7 daerah tingkat II yang secara institusional, DPRD dan Kepala Daerah menyetujui usulan bergabung dengan Provinsi Tapanuli, diketahui bahwa sebanyak 9 orang (22,5 %) responden menyatakan ya, benar, 5 orang (12,5 %) tidak benar dan 26 orang (65 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 41 Sesungguhnya daerah-daerah eks keresidenan Tapanuli belum
layak dimekarkan untuk menjadi satu provinsi
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 3 7,5
Tidak Benar 17 42,5
Tidak Ada Pendapat 20 50
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 41 di atas, penilaian responden terhadap sesungguhnya daerah-daerah eks keresidenan Tapanuli belum layak dimekarkan untuk menjadi satu provinsi, diketahui bahwa sebanyak 3 orang (7,5 %) responden menyatakan ya, benar, 17 orang (42,5 %) tidak benar dan 20 orang (50 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 42 Usulan pembentukan Provinsi Tapanuli juga mengikutsertakan
Kabupaten Nias dan Nias Selatan, meski secara budaya kedua wilayah ini tidak begitu dekat dengan wilayah lain yang berada di kawasan bekas Keresidenen Tapanuli
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 13 32,5
Tidak Benar 19 47,5
Tidak Ada Pendapat 8 20
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 42 di atas, penilaian responden terhadap usulan pembentukan Provinsi Tapanuli juga mengikutsertakan Kabupaten Nias dan Nias Selatan, meski secara budaya kedua wilayah ini tidak begitu dekat dengan wilayah lain yang berada di kawasan bekas Keresidenen Tapanuli, diketahui bahwa sebanyak 13 orang (32,5 %) responden menyatakan ya, benar, 19 orang (47,5 %) tidak benar dan 8 orang (20 %) tidak ada pendapat.
Tabel. 43 Pembentukan Provinsi Tapanuli akan memberikan manfaat bagi
kemajuan masyarakat di Kabupaten Nias
Item Kategori Frekuensi Prosentase
Ya, Benar 8 20
Tidak Benar 21 52,5
Tidak Ada Pendapat 11 27,5
Total 40 100 Sumber : Data Kuesioner Penelitian, 2008
Berdasarkan pada tabel 43 di atas, penilaian responden terhadap Pembentukan Provinsi Tapanuli akan memberikan manfaat bagi kemajuan masyarakat di