• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Proses pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2011 sehingga Juni 2011 di Universitas Sumatera Utara (USU). Seramai 70 orang dosen yang memakai alat kontrasepsi yang mengandungi hormon telah diambil sebagai responden. Setiap dosen memakan waktu kira-kira 10 menit untuk mengisi kuesioner. Teknik penelitian yang dilakukan adalah dengan cara menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang telah diedarkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dijalankan di Universitas Sumatera Utara (USU) yang terletak di Medan, Sumatera Utara Indonesia. Sejak awal pendiriannya pada tahun 1952, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing. Dalam penelitian ini hanya fakultas nonmedis sahaja yang terlibat antaranya adalah fakultas Hukum, Pertanian, Teknik, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP), Psikologi.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah dosen wanita usia subur yang menjadi tenaga pengajar di fakultas non medis USU. Rentang usia sampel yang terlibat adalah antara 15 hingga 49 tahun. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini keseluruhannya berjumlah 70 orang yang terdiri daripada dosen fakultas Hukum, Pertanian, Teknik, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP), Psikologi dan kesemuanya telah pun menyatakan persetujuan untuk menjadi sampel penelitian. Mereka juga memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian yaitu ikut serta dalam Program Keluarga Berencana dan telah memakai alat kontrasepsi lebih dari tiga bulan. Tidak menderita penyakit Diabetes melitus, tidak hamil, tidak menggunakan alat kontraseosi dalam rahim (AKDR) dan tidak menggunakan obat-obatan seperti antibiotik dalam jangka waktu yang lama. Teknik pemilihan sampling yang digunakan adalah quota sampling. Daripada 70 jumlah sample yang diambil, responden dapat didistibusikan menurut fakultas seperti tabel dibawah.

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Fakultas

Jenis Fakultas Jumlah Persentase(%)

Hukum 9 12.9 Pertanian 8 11.4 Teknik 8 11.4 Ekonomi 9 12.9 Sastra 9 12.9 MIPA 9 12.9 ISIP 9 12.9 Psikologi 9 12.9 Total 70 100.0

Daripada 70 sampel yang diambil, 9 orang (12.9%) diambil dari fakultas Hukum, Ekonomi, Sastra, MIPA, ISIP, Psikologi. Selebihnya sebanyak 8 orang (11.4%) diambil dari fakultas Pertanian dan Teknik.

5.1.3 Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan Responden

Sebanyak 70 sampel yang mengikuti penelitian ini telah ditanyakan tentang jenis alat kontrasepsi yang digunakan. Tabel di bawah menunjukan distribusi jenis alat kontrasepsi yang digunakan lebih dari tiga bulan pada sampel penelitian.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang Digunakan Lebih dari Tiga Bulan

Jenis KB Jumlah Persentase(%)

Pil 46 65.7

Suntikan 17 24.3

Implan 7 10.0

Total 70 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata pengguna alat kontrasepsi pil sebanyak 46 orang (65,7%), suntikan 17 orang (24,3%), dan implan 7 orang (10,0%). Jenis alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah pil 65,7% dan yang kurang digunakan adalah implan 10,0%.

5.1.4 Pembahagian Alat Kontrasepsi yang Digunakan Responden

Alat kontrasepsi yang digunakan responden dibahagi menjadi alat kontrasepsi yang mengandungi kombinasi hormonal dan hormonal tunggal. Tabel dibawah menunjukan distribusi pembahagian alat kontrasepsi pada sampel penelitian.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembahagian Alat Kontrasepsi

Alat KB Jumlah Persentase(%)

Kombinasi Hormonal 46 65.7

Hormonal Tunggal 24 34.3

Total 70 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata pengguna alat kontrasepsi kombinasi hormonal (pil) sebanyak 46 orang (65.7%). Manakala rata-rata pengguna alat kontrasepsi homonal tunggal sebanyak 24 orang (34.3%). Mayoritas responden menggunakan kombinasi hormonal (pil) sebagai alat kontrasepsi.

5.1.5 Jenis Vaginal Discharge yang Terjadi Pada Responden

Pada kuesioner yang telah diedarkan ada pertanyaan tentang waktu terjadinya

vaginal discharge. Apakah vaginal discharge yang terjadi bersifat fisiologi atau patologi. Tabel di bawah menunjukan distribusi jenis vaginal discharge yang terjadi pada sampel penelitian.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Vaginal Discharge

Jenis Vaginal Discharge Jumlah Persentase(%)

Fisiologis 44 62.9

Patologis 26 37.1

Total 70 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata vaginal discharge

fisiologis yang terjadi sebanyak 44 orang (62,9%). Manakala vaginal discharge

patologis sebanyak 26 orang (37,1%). Hal ini menunjukan bahwa kejadian vaginal

discharge fisiologis lebih banyak berbanding vaginal discharge patologis yang terjadi

5.1.6 Jumlah Vaginal Discharge Pada Responden

Jumlah vaginal discharge juga ada ditanyakan di dalam kuesioner yang telah diedarkan. Apakah jumlah vaginal discharge tersebut normal yaitu yang sering dialami sampel atau lebih banyak dari normal akibat penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Tabel di bawah menunjukan distribusi jumlah vaginal discharge yang terjadi pada sampel penelitian.

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Vaginal Discharge

Jumlah Vaginal Discharge Jumlah Persentase(%)

Normal 44 62.9

Banyak 26 37.1

Total 70 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata jumlah vaginal

discharge yang normal adalah sebanyak 44 orang (62,9%). Manakala jumlah vaginal

discharge yang banyak 26 orang (37,1%). Ini bererti lebih ramai sampel penelitian mengalami jumlah vaginal discharge yang normal.

5.1.7 Konsistensi Vaginal Discharge yang Terjadi Pada Responden

Konsistensi vaginal discharge yang terjadi dibahagi menjadi apakah vaginal discharge tersebut dalam keadaan normal, tipis atau tebal. Tabel di bawah menunjukan distribusi konsistensi vaginal discharge yang terjadi pada sampel penelitian.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsistensi Vaginal Discharge

Konsistensi Vaginal discharge Jumlah Persentase(%)

Normal 44 62.9

Tipis 17 24.3

Tebal 9 12.9

Total 70 100.0

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata jumlah konsistensi vaginal discharge

yang normal sebanyak 44 orang (62,9%). Konsistensi vaginal discharge yang tipis 17 orang (24,3%). Konsistensi vaginal discharge yang tebal 9 orang (12,9%). Mayoritas responden mengalami va ginal discharge yang dalam konsistensi normal.

5.1.8 Warna Vaginal Discharge yang Terjadi Pada Responden

Warna vaginal discharge yang terjadi pada responden dibahagi menjadi jernih, putih abu-abu atau kuning. Tabel di bawah menunjukan distribusi warna

vaginal discharge yang terjadi pada sampel penelitian.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Warna Vaginal Discharge

Warna Vaginal Discharge Jumlah Persentase(%)

Jernih 44 62.9

Putih abu-abu 17 24.3

Kuning 9 12.9

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata responden mengalami warna vaginal discharge yang jernih sebanyak 44 orang (62,9%), warna putih abu- abu 17 orang (24,3%), warna kuning 9 orang (12,9%). Hal ini menunjukan lebih ramai responden mengalami vaginal discharge yang berwarna jernih berbanding warna putih abu-abu dan warna kuning.

5.1.9 Bau Vaginal Discharge yang Terjadi Pada Responden

Bau vaginal discharge yang terjadi dibahagi menjadi berbau dan tidak berbau.

Tabel di bawah menunjukan distribusi bau vaginal discharge yang terjadi pada sampel penelitian.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Bau Vaginal Discharge

Bau Vaginal Discharge Jumlah Persentase(%)

Tidak Berbau 61 87.1

Bau 9 12.9

Total 70 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata responden mengalami

vaginal discharge yang berbau sebanyak 9 orang (12.9%). Manakala rata-rata responden mengalami vaginal discharge yang tidak berbau 61 orang (87.1%). Ini menunjukan kebanyakan responden mengalami va ginal discharge yang tidak berbau.

5.1.10 Gejala Gatal yang Terjadi Pada Responden

Di dalam kuesioner juga terdapat soalan tentang gejala gatal yang dialami responden. Gejala ini dibahagi menjadi gatal dan tidak gatal. Tabel di bawah menunjukan distribusi gejala gatal yang terjadi sampel penelitian.

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gejala Gatal

Gejala Gatal Jumlah Persentase(%)

Tidak Gatal 53 75.7

Gatal 17 24.3

Total 70 100.0

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata responden mengalami gejala gatal sebanyak 17 orang (24.3%). Responden yang mengalami gejala tidak gatal 53 orang (75.7%). Mayoritas responden mengalami gejala tidak gatal berbanding gejala gatal.

5.1.11 Jenis Infeksi yang Mungkin di Alami Responden

Daripada karekteristik vaginal discharge di atas dibahagi lagi menjadi apakah

vaginal discharge tersebut normal, vaginal discharge yang akibat infeksi jamur, atau

vaginal discharge akibat infeksi bakteri. Tabel di bawah menunjukan distribusi jenis

infeksi yang terjadi pada sampel penelitian.

Tabel 5.10 Distribusi Jenis Infeksi pada Responden

Infeksi Jumlah Persentase(%)

Normal 44 62.9

Jamur 17 24.3

Bakteri 9 12.9

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan, rata-rata responden yang tidak mengalami sebarang infeksi sebanyak 44 orang (62.9%), responden yang di kategorikan infeksi jamur 17 orang (24.3%), manakala infeksi bakteri 9 orang (12.9%).

5.1.12 Tabulasi silang (Crosstab) antara Alat KB dengan Infeksi

Tabulasi silang (Crosstab) guna untuk melihat bagaimana pola antara alat kontrasepsi dengan kemungkinan terjadinya infeksi. Tabel di bawah menunjukan distribusi antara variabel alat kontrasepsi dengan kejadian infeksi.

Tabel 5.11 Tabulasi Silang (Crosstab) antara Alat KB dengan Infeksi

Alat KB Normal Jamur Bakteri Total

Kombinasi Hormonal 28 10 8 46 Hormonal Tunggal 16 7 1 24

Total 44 17 9 70

Responden yang menggunakan alat kontrasepsi kombinasi hormonal (pil) dan tidak mengalami sebarang infeksi adalah sebanyak 28 orang, yang kemungkinan infeksi jamur 10 orang, manakala kemungkinan infeksi bakteri 8 orang. Responden yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal tunggal dan tidak mengalami sebarang infeksi adalah sebanyak 16 orang, yang kemungkinan infeksi jamur 7 orang, manakala kemungkinan infeksi bakteri hanya seorang.

5.1.13 Hubungan antara Alat Kontrasepsi yang Mengandungi Kombinasi Hormonal dan Kejadian Vaginal Discharge Patologis

Data yang telah dikumpulkan pada 70 sampel penelitian dianalisis melalui Crosstabulation yang dilanjutkan dengan uji hipotesa melalui uji Chi-Square.

Analisis data diawali dengan membuat suatu tabulasi silang (Crosstab) guna melihat bagaimana pola antara kedua variabel nominal tersebut. Tabel dibawah menunjukan distribusi antara variabel independen (bebas) yaitu alat KB, sama ada kombinasi hormonal atau hormonal tunggal dengan variabel dependen (tergantung) yaitu gejala vaginal discharge, sama ada fisiologis atau patologis.

Tabel 5.12 Tabulasi Silang (Crosstab) antara Alat KB dengan Gejala Vaginal Discharge

Alat KB Gejala Vaginal Discharge Total

Fisiologi Patologi

Kombinasi Hormonal 28 18 46

Hormonal tunggal 16 8 24

Total 44 26 70

Responden yang menggunakkan alat kontrasepsi yang mengandungi kombinasi hormonal yang mengalami vaginal discharge fisiologis sebanyak 28 orang manakala vaginal discharge patologis sebanyak 18 orang. Responden yang menggunakan alat kontrasepsi yang mengandungi hormonal tunggal yang mengalami

vaginal discharge fisiologis sebanyak 16 orang manakala vaginal discharge patologis

sebanyak 8 orang. Berdasarkan data di atas, analisa lebih lanjut adalah dengan menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan di antara kedua variabel tersebut.

Hasil uji Chi-Square pada kedua variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan melalui tabel di bawah.

Tabel 5.13 Tabel Uji Chi-Square antara Alat KB dengan Gejala Vaginal Discharge

Value df Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square N of Valid Cases

0.227ª 70

1 0.634

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.91.

b. Computed only for a 2x2 table.

Penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah (two-tailed) dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05), yang berarti jika didapati nilai p < 0,05 berarti hipotesis penelitian gagal ditolak.

Setelah dianalisis, dalam penelitian ini dapat dinilai nilai p = 0.634 yaitu lebih besar daripada dari nilai alpha 0,05 (p > 0,05). Ini berarti tidak ada hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi yang mengandungi kombinasi hormonal (pil) dengan kejadian vaginal discharge patologis pada dosen wanita usia subur Universitas Sumatera Utara (USU).

Dokumen terkait