• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Koleksi di Rimba Baca

Koleksi yang terdapat di lantai Pertama Perpustakaan Rimba Baca terdiri dari buku khusus anak-anak yang dikelompokkan berdasarkan umur. Koleksi 0-3 untuk pemustaka yang berusia 0-3 tahun. Koleksi 4-8 untuk pemustaka yang berusia 4-8 tahun dan koleksi 9-12 untuk pemustaka yang berusia dari 9-12 tahun. Dilantai Kedua adalah koleksi

yang dikhususkan untuk Orangtua/Pendamping dari anak-anak tersebut. Koleksi ini terdiri dari novel fiksi dan non fiksi, design, fotografi, resep masakan, biografi, bisnis, manajemen, ekonomi, travelling, terbitan berseri, agama, dan buku referensi.

Jumlah total koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Anak “Rimba Baca” adalah berjumlah kurang lebih 6.804 koleksi buku, baik buku untuk

anak-anak, remaja, dan orang tua/pendamping. Untuk koleksi buku anak, hampir 75% berbahasa Inggris. Sisanya berbahasa Indonesia, Mandarin, Vietnam.

Dalam koleksinya kita dapat membedakan bacaan anak-anak dengan berdasarkan usia karena buku-buku sudah disusun menurut usia anak-anak, sehingga kita dapat melihat perbedaan buku-buku yang disusun disetiap raknya. Anak usia 0-3 tahun biasanya diberikan buku yang lebih banyak gambarnya daripada buku-buku yang banyak ceritanya selain itu juga buku-buku tersebut harus berwarna, memiliki keamanan untuk anak seusia tersebut seperti tidak runcing pinggiran bukunya maupun tidak berbahaya untuk kesehatan.

Sama halnya dengan anak usia 4-8 tahun maupun anak usian 9-12 tahun yang diberikan buku yang sesuai dengan usia mereka pada anak-anak usia ini mereka diberika buku yang lebih banyak cerita dibandingkan dengan gambarnya dan untuk anak-anak usia 9-12 tahun mereka juga sering membaca novel KKPK karena novel ini juga banyak diminati dari segi ceritanya.

Table 3

Total Jumlah Koleksi Rimba Baca

No. Jenis Koleksi Jumlah

1. Koleksi 0-3 Tahun 1.500 Eksemplar 2. Koleksi 4-8 Tahun 1.250 Eksemplar 3. Koleksi 9-12 Tahun 995 Eksemplar 4. Koleksi Bagi Orang Tua 1159 Eksemplar

5. Majalah 900 Eksemplar

6. Komik 1.000 Eksemplar

Jumlah 6.804 Eksemplar

Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan rimba baca memang dikhususkan untuk anak-anak dan itu semua terlihat dari banyaknya bacaan untuk anak anak. Bacaan anak-anak sendiri terdiri novel, komik, buku mendongeng, buku alphabet, juga cerita rakyat. Buku bacaan ini pada umumnya berbahasa Inggris namun tidak sedikit juga yang berbahasa Indonesia.

2. Jenis JenisManga

Manga menjadi bacaan dengan jumlah terbanyak selain buku-buku anak di Rimba Baca. Manga yang terdapat di Rimba Baca ini sebagian besarnya merupakan bentuk sumbangan dari orang-orang yang sering berkunjung ke Rimba Baca. Di Rimba Baca sendiri terdapat 1000 eksemplar manga dengan berbagai judul dan jenis manga. Jenis manga yang ada di Rimba Baca pada umumnya berjenis shōjo, shonen, dan kodomo, jenis-jenis mangatersebut memang yang biasa dibaca anak-anak pada umumnya.

Beberapa judul manga berjenis Shōjo yang terdapat di rimba baca yaitu: Baby Love, Candy Candy, Cotton Land, Coz I Love You, Diva sedangkan judul manga berjenis Shonen antara lain: Captain Tsubasa, Chinmi Legends, Detective Conan, Kenji, Offside, Ragnarok dan The Prince of Tennis. Untuk manga anak-anak atau jenis kodomo yaitu doraemon juga kobochan. Untuk daftar komik yang dimiliki oleh Rimba Baca dapat dilihat pada lampiran 1.

Banyaknya judulmanga yang ada di rimba baca ini membuat anak-anak semakin menikmati untuk membaca manga. Membaca manga biasanya dilakukan karena memang hobi tetapi tidak sedikit juga karena untuk kesenagan mereka saja. Untuk judul-judul manga yang terdapat di rimba baca ini ada terdapat berbagai cerita seperti manga jenis shōjo manga yang disajikan memang untuk anak-anak perempuan karena cerita yang disajikan lebih berlatar tentang percintaan lain halnya denganshonen lebih sering dibaca oleh anak-anak laki-laki karena cerita yang disajikan juga lebih tentang laga, beladiri, olahraga maupun misteri namun tidak sedikit dari anak perempuan yang ikut membacamangajenis ini juga.

Dari dua jenis manga tersebut manga kodomo lebih diperuntukan untuk anak-anak usia dibawah 10 tahun seperti doraemon maupun mikko. Manga seperti ini menyajikan cerita tentang persahabatan yang baik dibaca oleh anak-anak usia 10 tahun kebawah.

3. Faktor yang Mendorong Minat Baca Anak TerhadapManga

a. Orang Terdekat

Setelah melakukan wawancara dengan anak-anak yang suka membaca membaca maka saya mendapatkan kalau minat baca tidak dapat tumbuh dengan sendirinya karena harus ada orang yang mengenalkan sebelumnya. Ini terbukti dari beberapa anak-anak yang saya wawancarai mengatakan kalau mereka pertama kali dikenalkan membaca dari orang tua maupun orang terdekat mereka.

Tabel 4

Pengaruh Orang Terdekat

No. Kode Hasil Wawancara

1. Mama - Ehhm itu dari mama kenalin waktu umur 5 tahun (NYL)

- Mama (ARY) - Mama aku (SLM)

- Sama kakak sama ibu juga (NDR) 2. Kakak - Kakak (INY)

- Sama kakak sama ibu juga (NDR)

3. Saudara - Karna sodara aku soalnya sodara aku punya banyak buku (ZSK)

4. Teman - “waktu aku kelas tiga itu temen aku ada yang bawa komik terus aku liat ceritanya bagus jadi

suka deh” (DFN)

5. Diri Sendiri

Seperti yang sudah dirangkum dalam wawancara dengan anak-anak tersebut saya mengkategorikan orang-orang yang mempengaruhi minat baca anak-anak adalah sebagai berikut:

a. “Mama”

b. “Kakak”

c. “Saudara”

d. “Teman”

e. “Diri Sendiri”

Seperti pernyataan wawancara yang dilakukan oleh informan dibawah ini:

” Ehhm itu dari mama kenalin waktu umur 5 tahun”(NYL)

“Sama kakak sama ibu juga”(NDA)

Dari hasil wawancara tersebut terlihat betapa pentingnya orang terdekat dari anak-anak untuk dapat menimbulkan minat baca. Ini

sama halnya dengan yang dikatakan oleh Murti Bunanta, “orang tua

berperan untuk meningkatkan kesadaran, tanggung jawab dan kewajiban mereka, baik dalam hal menyeleksi acara televisi ataupun

bacaan.”41 minat baca yang sudah ada akan terus terbawa sampai mereka besar hal ini juga terlihat dari ungkapan anak-anak tersebut yang mengatakan mereka mulai membaca dari kecil sampai saat ini.

41

Tabel 5

Usia Awal Membaca

No. Kode Hasil Wawancara

1. Usia 0-5 Tahun - “waktu umur 5 tahun” (NYL)

- “Umur 5 tahun” (INY)

2. Usia 6-10 Tahun

- “Umur 8 tahun” (ALH)

- “Dari umur sd kelas dua atau tiga” (NDA)

- “Iyah sering baca dari umur 10 taun”

(ZSK)

- “Dari umur 8 tahun” (SLM)

- “Dari aku kelas empat” (ARY)

- “aku lupa kalo ga salah kelas 3” (ALH)

- “Aku suka baca dari kelas 3 atau kelas 4”

(KLH)

- “waktu kelas 2 atau 3” (DFN)

“Waktu itu kalo aku suka bacanya waktu kelas 2 atau 3”(DFN)

“Aku suka baca dari kelas 3 atau kelas 4”(KLH) “Dari umur sd kelas dua atau tiga”(NDA) “Umur 5 tahun”(INY)

Usia anak-anak dalam dipengaruhi oleh orang tua mereka ataupun orang terdekat untuk membaca berada pada usia rata-rata 0-5 tahun dan antara 6-7 tahun. Sampai saat ini usia anak-anak tersebut antara 8-12 tahun mereka masih tetap membaca sehingga dalam usia mereka yang baru dipengaruhi untuk membaca memang masih bertahan untuk saat ini.

Anak-anak yang sudah memiliki hal dasar untuk kesukaan dalam membaca seharusnya terus kita arahkan untuk membaca yang sesuai dengan usia dan pemahaman mereka.

b. Sikap Orang Tua TerhadapMangaSebagai Bacaan Anak

Kesukaan membaca manga bagi anak-anak terlihat dari jumlah manga yang dapat mereka baca dalam satu harinya tetapi itu semua tidak mengganggu aktivitas belajar mereka maupun prsetasi mereka. hal tersebut terlihat dari jumlah manga yang mereka baca pada hari sekolah dan hari libur yang berbeda. Mereka dapat membaca manga yang banyak apabila hari libur karena tidak ada aktivitas belajar yang terganggu. Beberapa ungkapan informan tentang sikap orang tua mereka juga mengatakan orang tua tidak melarang membaca manga, seperti yang diungkapkan oleh informan di bawah ini:

“Engga sih asalkan kalo beli dibaca aja”(KLH)

“Engga, soalnya nilai aku juga engga terlalu jelek banget”(ARY)

“Engga kalo aku udah selesai belajar ga papa”(SLM)

Berdasarkan wawancara tersebut terlihat bahwa orang tua tetap memberi kebebasan dalam memilih bacaan untuk anak-anaknya. Tetapi ada juga yang orang tuanya melarang anak-anaknya membaca manga di tempat yang tidak seharusnya seperti di tempat yang cahayanya gelap ataupun di mobil. Beberapa dari orang tua ini juga mendukung anak-anaknya dalam memilih manga bahkan ada dari orang tua dan orang terdekat mereka yang juga suka membacamanga.

“Iya sebetulnya itu sih yang dulu banget, papa aku dulu juga pernah baca”(NYL)

Sikap terbuka dan tidak adanya larangan dari orang tua dalam menjadikan manga sebagai bacaan merupakan tindakan yang baik dalam menumbuhkan minat baca pada anak. Tetapi dalam pemilihan mangaseharusnya orang tua juga ikut mencarimangayang sesuai usia anak-anak.

c. Jenis-JenisManga

Manga yang sering dibaca di Rimba Baca adalah manga Shōjo, shonen, dan kodomo. Ketiga jenis mangaini memang menjadi koleksi di Rimba Baca. Beberapa judul yang sering dipinjam antara lain: 1) Hey Miko 2) Asari 3) Namaku Miko 4) Crayon Sinchan 5) Detective Conan 6) Detective Kindaichi 7) Doraemon 8) Serial Cantik 9) Kobochan 10) Toe Shoes

Manga Hey Miko, kobocahan dan doraemon menjadi manga anak-anak yang paling sering dibaca hal ini juga ditunjukan banyaknya action figure yang banyak diperjual belikan. Anak-anak usia 9-10 tahun dalam wawancara ini mengatakan kalau mereka suka

membaca Doraemon maupun Hey Miko sedangakan untuk anak usia 10-12 tahun mengatakan mereka menyukai manga jenis serial cantik maupun misteri. Untuk manga Sinchan seharusnya memang tidak dibaca oleh anak-anak karena beberapa dari serinya menunjukan untuk usia 15 tahun keatas dan harus didampingi orang tua dalam membacanya.

4. PeranMangaDalam Meningkatkan Minat Baca

a. Daya TarikManga

Tabel 6 Daya Tarik Manga

No. Kode Hasil Wawancara

1. Gambar - Karena sih seru aja ada gambarnya (NYL)

- Karena lucu aja sih ada gambarnya (NDA)

2. Cerita - Aku liat ceritanya bagus jadi suka deh (DFN)

- Alu lebih suka ceritanya (ALH) - Itu seru abis (ARY)

- Karena ceritanya sih seru (INY)

3. Gambar dan Cerita - Ceritanya yang menarik, udah gitu kan gambarnya juga (KLH)

4. Pengarang - Tergantung dari pengarangnya siapa juga (NDA)

Peran manga dalam meninkatkan minat baca anak terlihat dari banyaknya penggemar manga khususnya anak-anak. Tidak dapat kita

pungkiri kalau mangamemiliki daya tarik sendiri dengan ciri khasnya yang membedakan manga dengan komik lainnya. Penyajian cerita yang dengan balon-balon kata salah satu cara mangakauntuk menarik pembacanya. Penggambaran tokoh yang khas dan penyajian tema cerita juga menjadi ciri khasnya. Dalam manga kita mengenal 3 tema besar yang sering digambarkan mangaka lewat alur ceritanya, tema tersebut biasa dikenal dengan sebutan shouju, shonen dan kodomo.

Penyajian tema dan isi cerita yang menarik akan membuat pembaca manga merasakan perasaan ketagihan ketika mereka membaca manga. Hal ini membuat pembaca manga tidak dapat menghentikan ketarikan mereka terhadapmanga.

“Kadang kadang sih ceritanya yang menarik”(KLH)

“Lumayan sih tapi aku lebih suka ceritanya”(ALH)

Cerita-cerita yang disajikan akan menimbulkan rasa penasaran sehingga mereka akan terus menerus menantikan cerita-cerita kelanjutannya. Rasa ketagihan ini yang menurut saya dapat dikatakan sebagai peran dalam meningkatkan minat baca anak. Anak-anak yang terbiasa membaca manga mereka akan terus membaca manga untuk memenuhi rasa penasaran mereka. Banyak manga berseri yang menyajikan cerita secara bersambung hal ini akan terus membuat pembacanya penasaran dengan cerita-cerita kelanjutan dari manga tersebut.

menyajikan cerita pengungkapan sebuah kasus oleh seorang detective cilik yang kini sudah mencapai volume 80-an. Sampai saat ini anak-anak yang membacamangaberseri akan terus membaca cerita tersebut sampai selesai. Tidak hanya manga Detective Conan yang menjadi incaran anak-anak tersebut untuk memenuhi rasa penasaran mereka akan bacaan manga karena banyak manga yang dijadikan pilihan untuk memenuhi rasa penasaran tersebut.

Bisa saja dalam peningkatannya anak-anak tersebut akan terus membacamangaselama cerita yang disajikan dapat menarik perhatian dan membuat mereka penasaran. Rasa penasaran ini akan terus membuat anak-anak memburu manga untuk dibaca bahkan dikoleksi sebagai hobi mereka. Selain itu, peningkatan ini tidak hanya terjadi kepada pembaca mangaberseri saja, karena anak-anak yang membaca manga lepas serial cantik juga akan terus meningkat dengan mecari cerita-cerita yang mereka sukai.

b. Jumlahmangayang dibaca

Table 7

Jumlah Manga yang Dibaca

No. Kode Hasil Wawancara

1. Hari Biasa - Sehari? Dua komik (NYL) - Biasanya 2 atau 3 (DFN) - Hari biasa 5 (ALH)

- Biasa sehari dua kali (NDA)

2. Hari Libur - Lebih kadang kadang 4 komik (NYL) - Bisa sampe 10 (ALH)

- Hari libur sama aja (DFN)

- Lagi bengong juga engga ada kerjaan bisa sampe komiknya abis apa aja (NDA)

Peningkatan membaca juga terlihat dari jumlah manga yang anak-anak baca perharinya. Rasa penasaran mereka terhadap cerita yang disajikan dalam manga membuat anak-anak tersebut terus membacamanga. Jumlahmangayang biasa mereka baca jelas berbeda dengan manga yang mereka baca pada hari liburnya karena pada hari biasa mereka harus tetap menjalankan tugas mereka sebagai pelajar, sehingga mereka baru dapat membaca manga lebih banyak ketika dihari libur.

Anak-anak yang menyukai manga dapat menghabiskan waktunya seharian penuh untuk membaca manga yang mereka suka hal ini terlihat dari daftar wawancara seperti di bawah ini:

“Ehhm 5-10 komik seharinya”(ALH)

“Biasanya 2 atau 3”(DFN)

“3 sampe 4 kali sih sehari”(ZSK)

“Biasa sehari dua kali tapi kalo lagi bengong juga engga ada kerjaan bisa sampe komiknya abis apa aja”(NDA)

Dari pernyataan wawancara tersebut maka dapat dikatakan kalau anak-anak tersebut dapat menghabiskan satu hari mereka dengan membaca manga, sehingga pernyataan tersebut dapat dibuat penjabaran seperti di

bawah ini:

1) “2mangadi hari biasa dan 4mangadi hari libur”

2) “2mangadi hari biasa dan 3mangadi hari libur”

3) “2mangadi hari biasa dan 3mangadi hari libur”

4) “3mangadi hari biasa dan 4mangadi hari libur”

5) “5mangadi hari biasa dan 10mangadi hari libur”

Menghabiskan waktu dengan membaca manga menurut mereka menjadi hal yang menyenangkan karena mereka menyukai manga. Mangadijadikan hal untuk refreshing dan menghilangkan pikiran yang suntuk bagi mereka hal tersebut terlihat dari jumlah manga yang mereka baca ketika hari libur yang bisa sampai 10 manga dalam satu harinya. Banyaknya waktu yang mereka habiskan untuk membaca manga menjadi sangat berarti karena mangayang mereka baca adalah mangakesukaannya.

c. Minat Baca Anak Terhadap Bacaan Lain

Selain dari banyaknya manga yang mereka baca minat baca yang tinggi juga ditunjukan dari pernyataan mereka yang suka membaca buku buku lain selain darimanga.

Tabel 8

Minat Baca Anak Terhadap Bacaan Lain

No. Kode Hasil Wawancara

1. Fiksi - Iyah ada novel kkpk (INY) - Baca novel juga suka (ALH) - Novel sukanya tuh yang ada hantu

hantunya yang serem serem detective kaya Sherlock holmes (ARY)

- Aku baca novel (ALH) - Novel (DFN)

- aku baca novel KKPK, cerpen (NYL)

- Buku cerita,novel, majalah majalah bobo (ZSK)

2. Non Fiksi - Ensiklopedia (NYL)

- Kamus bahasa inggris, atau bahasa bahasa luar gitu (ARY)

Bacaan yang sering dibaca oleh anak-anak ini antara lain: 1) “ Ensiklopedi” 2) “Novel” 3) “Novel KKPK” 4) “Cerpen” 5) “Majalah bobo” 6) “Majalah” 7) “Komik KKPK”

Jenis-jenis buku yang dibaca memang masih berhubungan dengan fiksi tapi hal ini menunjukan minat baca tinggi yang mereka miliki tidak hanya terbatas pada manga. Novel KKPK maupun komik KKPK banyak menjadi pilihan anak-anak ini untuk membaca selain manga. Di rimba baca novel KKPK menjadi pilihan kedua setelah

buku bacaan anak yang laris dipinjam hal ini menunjukan kalau novel KKPK sesuai dengan selera anak-anak yang alur ceritanya ringan karena novel tersebut merupakan novel anak-anak berbahasa Indonesia yang dikemas dengan menarik juga sehingga novel tersebut memiliki peminat yang banyak tidak hanya novelnya saja tetapi komiknya juga.

Novel-novel remaja tergolong tebal sehingga untuk anak-anak usia 12 tahun pun akan keberatan membacanya. Seperti yang diungkapkan oleh (ALH) “Kalo aku sih komik, soalnya kalo novel itu

kan kadang-kadang balik lagi balik lagi” dengan pernyataanya

tersebut, kita dapat melihat kalau anak-anak dapat kesulitan dengan membaca buku-buku yang berat bagi mereka. Oleh karena itu, bacaan fiksi masih dijadikan alternative sebagai bacaan lain selainmanga.

Dokumen terkait