• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Di bawah ini dijelaskan gambaran umum dari data yang diperoleh, yaitu data hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol yang meliputi nilai rata-rata, median, modus, deviasi standar, dan ketercapaian indikator berpikir kritis.

a. Deskripsi Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi data hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Statistik Kelas

Eksperimen Kontrol Skor tertinggi 46 50 Skor Terendah 17 17 Rata-rata 29,972 31,333 Median 29,35 30,9 Modus 30,5 31,5 Varians 71,985 88,993 Sd 8,4844 9,4436

Rata-rata ketercapaian indikator (%) 29,86 31,25

thitung 0,678

ttabel 2,00

Hasil Uji t (kesimpulan) Ho diterima, Ha ditolak

Dari hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa (pretes) diperoleh ketercapaian indikator berpikir kritis pada konsep Hama Dan Penyakit Tumbuhan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Persentase Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol

b. Deskripsi Data Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi data hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Statistik Kelas

Eksperimen Kontrol Skor tertinggi 96 71 Skor Terendah 46 42 Rata-rata 62,25 54,417 Median 60,53 53,15 Modus 58,1 55,05 Varians 126,69 81,15 Sd 11,256 9,008

Rata-rata ketercapaian indikator (%) 62,96 54,63

thitung 3,43

ttabel 2,00

Hasil Uji t (kesimpulan) Ho ditolak, Ha diterima No Indikator Berpikir Kritis Persentase Ketercapaian (%)

Eksperimen Kontrol

1 Menganalisis Pertanyaan 62,50 60,42

2 Menentukan Tindakan 21,53 26,38

3 Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

Tentang Suatu Penjelasan 22,56 21,53

5 Mendeduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Deduksi 28,47 31,25

Jumlah 179,17 187,50

Dari hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa (postes) diperoleh ketercapaian indikator berpikir kritis pada konsep Hama Dan Penyakit Tumbuhan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persentase Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kontrol

No Indikator Berpikir Kritis Persentase Ketercapaian (%) Eksperimen Kontrol

1 Menganalisis Pertanyaan 75,69 68,75

2 Menentukan Tindakan 68,40 50,00

3 Bertanya dan Menjawab Pertanyaan

Tentang Suatu Penjelasan 47,92 48,26

5 Mendeduksi dan Mempertimbangkan

Hasil Deduksi 69,44 62,50

Jumlah 377,78 327,78

Rata-rata 62,96 54,63

2. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari subjek penelitian berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan uji Liliefors. Kriteria uji normalitas adalah Ho diterima jika L hitung < L tabel dan Ho ditolak jika L hitung > L tabel. Dengan diterimanya Ho berarti data tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak berarti data tersebut berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas subjek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan penghitungan lengkapnya dapat dilihat di lampiran 24-27.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretes

Kelompok Sampel Rata-rata SD Lo hitung L tabel Eksperimen 36 29,972 8,4844 0,1271333 0,147667

Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 untuk n = 36. Dari tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa data pretes kedua kelas berdistribusi normal, karena Lo hitung < L tabel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Postes

Kelompok Sampel Rata-rata SD Lo hitung L tabel Eksperimen 36 62,25 11,256 0,1149778 0,147667

Kontrol 36 54,417 9,008 0,1323444 0,147667 Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 untuk n = 36. Dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa data postes kedua kelas berdistribusi normal, karena Lo hitung < L tabel.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Fisher, dimana subjek penelitian dinyatakan homogen jika F hitung < F tabel yang diukur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil uji homogenitas subjek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan penghitungan lengkapnya dapat di lihat di lampiran 28.

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretes

Kelompok Sampel F hitung F tabel Eksperimen 36 71,985

1,24 1,74

Kontrol 36 88,993

Dari tabel 4.7 dipeoleh F hitung < F tabel (1,24 < 1,74) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang artinya data pretes kedua kelas memiliki varians yang homogen.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postes

Kelompok Sampel F hitung F tabel Eksperimen 36 126,69

1,56 1,74

Dari tabel 4.8 dipeoleh F hitung < F tabel (1,56 < 1,74) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang artinya data postes kedua kelas memiliki varians yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan pada data pretes dan postes kedua kelas yang terbukti berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis pada data pretes ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai nilai yang sama atau tidak. Sedangkan pengujian hipotesis pada data postes dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based learning) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Berikut hasil penghitungan uji hipotesis untuk data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.9 Uji Hipotesis Hasil Pretes

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sampel 36 36

Rata-rata 29,972 31,333

S² 71,985 88,993

t hitung 0,678

t tabel 2,00

Kesimpulan Ho diterima, Ha ditolak

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai t hitung 0,678 dan t tabel 2,00. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa t hitung < t tabel (0,678 < 2,00). Hal ini berarti bahwa pada taraf signifikansi 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak, dan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kemampuan berpikir kritis yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.10 Uji Hipotesis Hasil Postes

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sampel 36 36

Rata-rata 62,25 54,417

S² 126,69 81,15

t hitung 3,43

t tabel 2,00

Kesimpulan Ho ditolak, Ha diterima

Dari penghitungan diperoleh nilai t hitung 3,43 dan t tabel 2,00. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (3,43 > 2,00). Hal ini berarti bahwa pada taraf signifikansi 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

d. Uji Normal Gain

Gain merupakan selisih antara nilai pretes dan nilai postes. Untuk memperkuat hasil kesimpulan dan untuk mengukur signifikansi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran digunakan uji normal gain.

Berdasarkan data nilai rata-rata pretes, postes, dan normal gain kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut.

Tabel 4.11. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas Nilai Rata-rata

Pretes Postes N-Gain

Eksperimen 29,972 62,25 0,468

Kontrol 31,333 54,417 0,331

Dari perbandingan hasil pretes dan postes kedua kelas, serta penghitungan normal gain, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.12 Uji Hipotesis Rata-Rata Normal Gain Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sampel 36 36 Rata-rata 0,468 0,331 Sd 0,160 0,148 S² 0,0257 0,0220 t hitung 14,27 t tabel 2,00

Kesimpulan t hitung > t tabel

(terdapat perbedaan peningkatan)

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai t hitung 14,27 dan t tabel 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (14,27 > 2,00). Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikansi 0,05, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Selain dengan uji t untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara kedua kelas, data N-gain setiap siswa pada kedua kelas juga dikategorikan sesuai dengan kategori N-gain yang telah disediakan.

Perbandingan persentase N-gain pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Perbandingan Persentase Kategori N-Gain pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kategori N-gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Tinggi 3 orang (8,33%) Tidak ada

Sedang 25 orang (69,45%) 23 orang (63,89%)

Dokumen terkait