BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian utama di kalangan remaja. Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orangtua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga dapat menurunkan generasi yang sehat.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai tanggal 10 s.d 19 Maret 2008 mengenai Hubungan Pengetahuan Sistem Reproduksi Remaja Dengan Tindakan Reproduksi Sehat Di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008 dengan jumlah responden 89 orang, diperoleh data sebagai berikut:
1. Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1. Laki-laki 43 48,3
2. Perempuan 46 51,7
Jumlah 89 100
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 89 responden yang menjadi subyek penelitian mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 46 orang (51,7%), dan minoritas siswa berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 43 orang (48,3%).
2. Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan 2.1. Laki-laki
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Sistem Reproduksi di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Pengetahuan Jumlah %
Pengertian kesehatan reproduksi
Salah 6 14,0 Benar 37 86,0 Jumlah 43 100 Fungsi testis Salah 24 55,8 Benar 19 44,2 Jumlah 43 100
Fungsi duktus deferens
Salah 25 58,1
Benar 18 41,9
Jumlah 43 100
Cairan yang keluar dari penis
Salah 16 37,2
Benar 27 62,8
Jumlah 43 100
Tempat bergantungnya testis
Salah 17 39,5
Benar 26 60,5
Jumlah 43 100
Jumlah sperma yang dikeluarkan
Salah 24 55,2
Benar 19 44,2
Jumlah 43 100
Berfungsi mendukung nutrisi sperma
Salah 21 48,8
Benar 22 51,2
Jumlah 43 100
Epididimis memiliki panjang
Salah 18 41,9
Benar 25 58,1
Jumlah 43 100
Organ reproduksi mengeluarkan basa
Salah 23 53,5
Benar 20 46,5
Jumlah 43 100
Organ yang mengalami ereksi
Salah 19 44,2
Benar 24 55,8
Berdasarkan tabel 2 diatas terlihat bahwa dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang kesehatan reproduksi 37 orang (86%) dan menjawab salah 6 orang (14.%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang fungsi testis 19 orang (44,2%) dan menjawab salah 24 orang (55,8.%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang fungsi duktus deferens 18 orang (41,9%) dan menjawab salah 25 orang (58,1.%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang cairan yang kelauar dari penis 27 orang (62,8) dan menjawab salah 16 orang (37,2%)
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang tempat bergantungnya testis 26 orang (60,5.%) dan menjawab salah 17 orang (39,5%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang jumlah sperma yang dikelarkan 19 orang (44,2.%) dan menjawab salah 24 orang (55,2%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang berfungsi mendukung nutrisi sperma 22 orang (51,2.%) dan menjawab salah 21 orang (48,8%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang panjang epididimis 25 orang (58,1.%) dan menjawab salah 18 orang (41,9%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang organ reproduksi mengeluarkan basa 20 orang (46,5.%) dan menjawab salah 23 orang (53,5%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang organ mengalami ereksi 24 orang (55,8.%) dan menjawab salah 19 orang (44,2%).
Dari 10 pertanyaan yang diajukan kepada responden tentang pengetahuan sistem reproduksi, pertanyaan yang dominan dijawab salah yaitu pertanyaan mengenai fungsi duktus deferens yaitu sebanyak 25 orang (58,1%). Hal ini disebabkan karena duktus deferens digabungkan oleh duktus vesikula seminalis, sehingga banyak remaja yang hanya mengenal duktus vesikula seminalis. Menurut Sugiri (2005), pihak sekolah belum memberikan penjelasan ilmiah secara rinci mengenai organ reproduksi, hanya dijelaskan secar umum. Sedangkan yang dominan menjawab benar adalah pertanyaan mengenai pengertian kesehatan reproduksi yaitu sebanyak 37 orang (86,0%). Hal ini disebabkan karena ini merupakan hal yang umum dijelaskan disekolah.
Tabel 3 : Kategori Pengetahuan Sistem Reproduksi di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008 Pengetahuan Jumlah % Kurang baik 15 34,9 Baik 28 65,1 Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa dari 43 responden yang menjadi subyek penelitian berpengetahuan kurang baik sebanyak 15 orang (34,9%) sedangkan yang berpengetahuan baik yaitu 28 orang (65,1%).
3. Distribusi Frekuensi Menurut Tindakan
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tindakan Reproduksi Sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Tindakan Jumlah %
Mengganti pakaian dalam jika basah
Tidak 6 14,0
Ya 37 86,0
Jumlah 43 100
Pemeriksaan ke dokter deteksi dini organ
Tidak 32 74,4
Ya 11 25,6
Jumlah 43 100
Cuci tangan sebelum BAB dan BAK
Tidak 4 9,3
Ya 39 90,7
Jumlah 43 100
Merapikan rambut sekitar penis
Tidak 13 30,2
Ya 30 69,8
Jumlah 43 100
Pakaian dalam yg ketat menyokong penis
Tidak 25 58,1
Ya 18 41,9
Jumlah 43 100
Memriksakan kedolter kulit dan kelamin
Tidak 28 65,1
Ya 15 34,9
Jumlah 43 100
Mengobati sendiri sekitar testis jika gatal
Tidak 3 7,0
Ya 40 93,0
Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat untuk melancarkan darah penis
Tidak 11 25,6
Ya 32 74,4
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 4 diatas terlihat bahwa dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan mengganti pakaian dalam jika basah 37 orang (86%) dan menyatakan tidak 6 orang (14.%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan periksakan kedokter deteksi dini organ 11 orang (25,6%) dan menjawab tidak 32 orang (74,4.%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan cuci tangan sebelum BAB dan BAK 39 orang (90,7%) dan menjawab tidak 4 orang (9,3.%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek menyatakan Ya tindakan merapikan rambut sekitar penis 30 orang (60,8) dan menjawab tidak 13 orang (30,2%)
Dari 43 responden laki-laki yang menyatakan tindakan menggunakan pakaian dalam yang ketat guna menyokong penis 18 orang (41,9%) dan menjawab tidak 25 orang (58,1%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan memeriksakan kedokter kulit dan kelamin 15 orang (34,9.%) dan menjawab tidak 28 orang (68,1%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan mengobati sendiri jika sekitar testis gatal 40 orang (93.%) dan menjawab tidak 3 orang (7,0%).
Dari 43 responden laki-laki yang menjadi subyek penelitian menjawab menyatakan Ya tindakan tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat untuk melancarkan darah penis 32 orang (74,4.%) dan menjawab tidak 11 orang (25,6%).
Dari 8 pertanyaan yang diajukan kepada responden tentang tindakan reproduksi sehat yang dominan menjawab tidak yaitu pertanyaan mengenai pemeriksan ke dokter untuk deteksi dini yaitu sebanyak 32 orang (74,4). Hal ini disebabkan karena remaja mengganggap itu adalah hal yang tidak begitu penting, remaja hanya akan memeriksakan ke dokter apabila ia merasa ada keluhan hebat. Menurut Imelda (2007), remaja masih merasa segan untuk meminta penjelasan kepada dokter mengenai organ reproduksi. Sedangkan yang dominan menjawab Ya yaitu pertanyaan mengenai cuci tangan sebelum dan sesudah BAK dan BAB yaitu sebanyak 39 orang (90,7%). Hal ini disebabkan karena mencuci tangan adalah hal yang mudah dan sering dilakukan.
Tabel 5 : Kategori Tindakan Reproduksi sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008 Tindakan Jumlah % Kurang baik 7 16,3 Baik 36 83,7 Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5 diatas terlihat bahwa dari 43 responden yang menjadi subyek penelitian kategori tindakan kurang baik sebanyak 7 orang (16.3%) dan kategori tindakan baik sebanyak 36 orang (83,7%).
4. Hubungan Pengetahuan sistem Reproduksi dengan tindakan reproduksi sehat
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square tentang hubungan pengetahuan sistem reproduksi remaja dengan tindakan reproduksi sehat dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 6 : Hubungan Pengetahuan sistem Reproduksi dengan tindakan reproduksi sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Pengetahuan
Tindakan reproduksi sehat
Jumlah P Kurang baik Baik n % n % n % Kurang baik 5 11,6 10 23,3 15 34,9 0,040 Baik 2 4,7 26 60,4 28 65,1 Jumlah 7 16,3 36 83,7 43 100
Berdasarkan tabel 6 diatas diketahui bahwa dari 15 orang ada 10 orang (23,3%) tindakan reproduksi sehat baik dengan pengetahuan kategori kurang baik sedangkan dari 28 orang ada 26 orang (60,4%) tindakan reproduksi sehat baik dengan pengetahuan kategori baik.
Uji statistik Chi square menyatakan bahwa jika p (probabilitas) < 0,05 Ho di tolak. Hasil uji yang diperoleh menunjukkan bahwa p (probabilitas) = 0,040. Ini berarti bahwa p < 0,05 terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan tindakan reproduksi sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008.
2.2. Perempuan
2.2.1. Distribusi responden menurut pengetahuan
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Sistem Reproduksi di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Pengetahuan Jumlah %
Jumlah ovarium
Salah 16 34,8
Benar 30 66,2
Jumlah 46 100
Organ reproduksi (alat genitalitas) wanita
Salah 5 10,9
Benar 41 89,1
Jumlah 46 100
Dua buah Lipatan jaringan lemak yang ditutup kulit dan memanjang kebawah dan kebelakang dari mons pubis
Salah 19 41,3
Benar 27 56,7
Jumlah 46 100
Selaput dara yang menutup bagian lubang vagina
Salah 17 37,0
Benar 29 83,0
Jumlah 46 100
Fungsi dari vagina yang terpenting
Salah 24 52,2
Benar 22 47,8
Jumlah 46 100
Bagian alat genitalia yang homolog dengan penis pria
Salah 19 41,3
Benar 27 58,7
Jumlah 46 100
Fungsi Kelenjar bartholini dan Skene
Salah 19 41,3 Benar 27 58,7 Jumlah 46 100 Fungsi Uterus Salah 16 34,8 Benar 30 65,2 Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 7 diatas terlihat bahwa dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang jumlah ovarium 30 orang (66,2%) dan menjawab salah 16 orang (34,8.%).
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang organ reproduksi (alat genitalis) wanita 41 orang (89,1%) dan menjawab salah 5 orang (10,9.%).
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang dua buah lipatan jaringan lemak yang ditutup kulit dan memanjang kebawah dan kebelakang dari mons pubis 27 orang (56,7%) dan menjawab salah 19 orang (41,3.%).
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang selaput dara yang menutup bagian lubang vagina 29 orang (83,0%) dan menjawab salah 17 orang (37,0%)
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang fungsi dari vagina 27 orang (58,7.%) dan menjawab salah 19 orang (41,3%).
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang bagian alat genitalia wanita yang homolog dengan penis pria 27 orang (58,7%).dan menjawab salah 19 orang (41,3.%).
Dari 46 responden perempaun yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang fungsi dari kelenjar bartholini dan Skene orang 27 orang (58,7%).dan menjawab salah 19 orang (41,3.%).
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab benar pertanyaan tentang fungsi dari uterus 30 orang (65,2.%) dan menjawab salah 16 orang (34,8%).
Dari 8 pertanyaan yang diajukan kepada responden tentang pengetahuan sistem reproduksi yang dominan menjawab salah yaitu pertanyaan mengenai fungsi vagina yaitu sebanyak 24 orang (57,2%). Hal ini disebabkan karena remaja belum mengetahui fungsi vagina yang sebenarnya, remaja mengganggap vagina hanyalah alat kemaluan wanita. Sedangkan yang dominan menjawab benar yaitu pertanyaan mengenai Organ reproduksi (alat genitalitas) wanita yaitu sebanyak 41 orang (89,1%). Hal ini disebabkan karena ini merupakan bahasan umum yang sering diajarkan disekolah.
Tabel 8 : Kategori Pengetahuan Sistem Reproduksi di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Pengetahuan Jumlah %
Kurang baik 19 41,3
Baik 27 58,7
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 8 diatas terlihat bahwa dari 46 responden yang menjadi subyek penelitian berpengetahuan kurang baik sebanyak 19 orang (41,3%) sedangkan yang berpengetahuan baik yaitu 27 orang (58,7%).
2.2.2. Distribusi Frekuensi Menurut Tindakan
Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tindakan Reproduksi Sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Tindakan Jumlah %
Membersihkan bagian vital vagina
Tidak 28 60,9
Ya 18 39,1
Jumlah 46 100
Membersihkan alat kelamin setelah BAB dan BAK
Tidak 2 4,3
Ya 44 95,7
Jumlah 46 100
Manggunakan sabun antiseptik untuk vulva
Tidak 12 26,1
Ya 34 73,9
Jumlah 46 100
Menstruasi mengganti pembalut 4-5 kali dlm sehari
Tidak 25 54,3
Ya 21 45,7
Jumlah 46 100
Pakaian dalam yang terbuat dari karet
Tidak 18 39,1
Ya 28 60,1
Jumlah 46 100
Menggunakan pakaian dalam dari katun
Tidak 22 47,8
Ya 24 52,2
Jumlah 46 100
Membersihkan kemaluan setelah BAB dari belakang kedepan
Tidak 7 15,2
Ya 39 64,8
Jumlah 46 100
Mengeringkan alat kemaluan setelah BAB dan BAK dengan handuk
Tidak 7 15,2
Ya 39 64,8
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 9 diatas terlihat bahwa dari 46 responden perempaun yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan membersihkan bagian vital vagina 18 orang (39,1%) dan menyatakan tidak 28 orang (60,9.%).
Dari 45 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya Membersihkan alat kelamin setelah BAB dan BAK 44 orang (95,7%) dan menjawab tidak 2 orang (4,3.%).
Dari 46 responden pperempuan yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan menggunakan sabun antiseptik untuk membersihkan vulva 36 orang (73,9%) dan menjawab tidak 12 orang (26,1.%).
Dari 46 responden perempuan yang menjadi subyek menyatakan Ya tindakan jika menstruasi mengganti pembalut 4-5 kali dalam sehari 21 orang (45,7) dan menjawab tidak 25 orang (54,3%)
Dari 46 responden perempuan yang menyatakan tindakan Ya menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari karet 28 orang (60,1%) dan menjawab tidak 18 orang (39,1%).
Dari 46 responden permepuan yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun 24 orang (52,2.%) dan menjawab tidak 22 orang (47,8%).
Dari 43 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menyatakan Ya tindakan Membersihkan kemaluan setelah BAB dari belakang kedepan 39 orang (64,8.%) dan menjawab tidak 7 orang (15,2%).
Dari 43 responden perempuan yang menjadi subyek penelitian menjawab menyatakan Ya tindakan Mengeringkan alat kemaluan setelah BAB dan BAK dengan handuk 39 orang (64,8.%) dan menjawab tidak 7 orang (15,2%).
Dari 8 pertanyaan yang diajukan kepada responden tentang tindakan reproduksi sehat yang dominan menjawab Tidak yaitu pertanyaan mengenai jika
menstruasi mengganti pembalut 4-5 kali dalam sehari yaitu sebanyak 25 orang (54,3%). Hal ini disebabkan karena remaja belum menyadari bahawa pembalut yang terlalu basah dan lembab dapat timbul bakteri dan menyebabkan rasa gatal. Sedangkan yang dominan menjawab Ya yaitu pertanyaan mengenai membersihkan alat kelamin setelah BAB dan BAK yaitu sebanyak 39 orang (64,8%). Hal ini disebabkan karena itu merupakan hal yang lazim dilakukan. Tabel 10 : Kategori Tindakan Reproduksi Sehat di SMA Dharma Pancasila
Medan Tahun 2008
Tindakan Jumlah %
Kurang baik 12 26,1
Baik 34 73,9
Jumlah 46 100
Berdasarkan tabel 10 diatas terlihat bahwa dari 43 responden yang menjadi subyek penelitian kategori tindakan kurang baik sebanyak 12 orang (26.1%) dan kategori tindakan baik sebanyak 34 orang (73,9%).
2.2.3. Hubungan Pengetahuan Sistem Reproduksi dengan tindakan reproduksi sehat
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square tentang hubungan pengetahuan sistem reproduksi remaja dengan tindakan reproduksi sehat dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 11 : Hubungan Pengetahuan sistem Reproduksi dengan tindakan reproduksi sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008
Pengetahuan
Tindakan reproduksi sehat
Jumlah P Kurang baik Baik n % n % n % Kurang baik 10 21,7 9 19,6 19 41,3 0,001 Baik 2 4,3 25 54,3 27 58,7 Jumlah 12 26,1 34 73,9 46 100
Berdasarkan tabel 11 diatas diketahui bahwa dari 19 orang ada 10 orang (21,7%) tindakan reproduksi sehat kurang baik dengan pengetahuan kategori kurang baik sedangkan dari 27 orang ada 25 orang (54,3%) tindakan reproduksi sehat baik dengan pengetahuan kategori baik.
Uji statistik Chi square menyatakan bahwa jika p (probabilitas) < 0,05 Ho di tolak. Hasil uji yang diperoleh menunjukkan bahwa p (probabilitas) = 0,001. Ini berarti bahwa p < 0,05 terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan tindakan reproduksi sehat di SMA Dharma Pancasila Medan Tahun 2008.