• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian, pembahasan, dan penyusunan program Konseling Kelompok bagi korban bullying di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil penelitian mencakup tingkat intensitas korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, tingkat intensitas korban bullying bedasarkan jenis kelamin, tingkat intensitas korban bullying bedasarkan kelas. Pembahasan mencakup pembahasan mengenai hasil penelitian. Penyusunan program konseling kelompok mencakup program yang sesuai untuk diberikan kepada korban bullying.

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Intensitas Korban Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat intensitas korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013. Berdasarkan hasil olahan data penelitian dan tingkat intensitas yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa hasil penelitian tingkat intensitas korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 9

Tingkat Intensitas Korban Bullying

Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Skor Jumlah Subyek Kategorisasi Persentase (%)

X > 109 0 Sangat Tinggi 0 %

92 – 109 6 Tinggi 4,6 %

74 – 92 11 Sedang 8,3%

57 – 74 22 Rendah 16,7 %

57 – 74 93 Sangat Rendah 70,5 %

Agar lebih jelas kategorisasi tentang intensitas korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 1

Tingkat Intensitas Korban Bullying

Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Berdasarkan tabel 1 dan data histogram yang disajikan tampak bahwa 93 siswa (70,5%) mengalami bullying dengan intensitas kategori sangat rendah, 22 siswa (16,7%) mengalami bullying dengan intensitas kategori rendah, 11 siswa (8,3%) mengalami bullying dengan intensitas kategori sedang, 6 siswa (4,6%) mengalami bullying dengan intensitas kategori tinggi, dan tidak ada siswa yang mengalami bullying dengan

intensitas kategori sangat tinggi. Dari pemaparan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat intensitas korban bullying pada siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 termasuk dalam kategori intensitas sangat rendah, yaitu sebesar 70,5%. 2. Tingkat Intensitas Korban Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin Pada

Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Dari data penelitian juga menghasilkan tingkat intensitas korban bullying SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 berdasarkan kelas. Adapun data tersebut tampak pada tabel 2.

Tabel 10

Tingkat Intensitas Korban Bullying Berdasarkan Kelas SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Kelas Skor Jumlah

Subyek Kategorisasi Persentase (%) Kelas VII X > 109 0 Sangat Tinggi 0% 92 – 109 2 Tinggi 1,5% 74 – 92 3 Sedang 2,3% 57 – 74 7 Rendah 5,3% 57 – 74 39 Sangat Rendah 29,6 % Kelas VIII X > 109 0 Sangat Tinggi 0% 92 – 109 2 Tinggi 1,5% 74 – 92 6 Sedang 4,6% 57 – 74 11 Rendah 8,3% >57 24 Sangat Rendah 18,2% Kelas IX X > 109 0 Sangat Tinggi 0% 92 – 109 2 Tinggi 1,5% 74 – 92 2 Sedang 1,5% 57 – 74 4 Rendah 3,0% 57 – 74 30 Sangat Rendah 22,7%

Agar lebih jelas tentang intensitas korban bullying berdasarkan kelas dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 2

Tingkat Intensitas Korban Bullying Berdasarkan Kelas SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Tabel dan diagram di atas tampak bahwa siswa yang menjadi korban bullying pada intensitas kategori sangat rendah lebih banyak kelas VII yaitu 39 siswa (29,6%) dibanding dengan kelas VIII 24 siswa 18,2%) dan kelas IX 30 siswa (22,7%). Pada intensitas korban bullying kategori rendah siswa kelas VIII 11 siswa (8,3%) lebih banyak dibandingkan dengan kelas VII 7 siswa (5,3%) dan kelas IX 4 siswa (3,0%). Pada intensitas korban bullying kategori sedang siswa kelas VIII 6 siswa (4,6%) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas VII 3 siswa (2,3%) dan kelas IX 2 siswa (1,5%). Pada intensitas korban bullying kategori tinggi setiap kelas terdapat 2 siswa. Pada intensitas kategori sangat tinggi tidak terdapat siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Dari pemaparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 siswa

yang masuk dalam intensitas kategori tinggi dan siswa inilah yang menjadi prioritas untuk mendapatkan konseling kelompok bagi korban bullying.

3. Tingkat Intensitas Korban Bullying pada SMP Kanisius Pakem Yoygakarta Tahun Ajaran 2012/2013 berdasarkan jenis kelamin

Penelitian juga menghasilkan data tingkat intensitas korban bullying SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 berdasarkan jenis kelamin. Adapun data tersebut tampak pada tabel 3.

Tabel 11

Tingkat intensitas Korban Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Skor Jenis kelamin Jumlah Subyek Kategorisasi Persentase (%) X > 109 L 0 Sangat Tinggi 0% P 0 0% 92 – 109 L 5 Tinggi 3,8% P 1 0,8% 74 – 92 L 7 Sedang 5,3% P 4 3,0% 57 – 74 L 10 Rendah 7,6 % P 12 9,1% 57 – 74 L 44 Sangat Rendah 33,3% P 49 37,1%

Agar lebih jelas tentang intensitas korban bullying berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 3

Tingkat intensitas Korban Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa ada 5 siswa laki-laki

(3,8%) yang menjadi korban bullying pada intensitas kategori tinggi, sedangkan siswa perempuan hanya 1 (0,8%). Korban bullying pada intensitas kategori sedang paling banyak dialami siswa laki-laki yaitu 7 siswa (5,3%) dibandingkan dengan siswa perempuan yaitu 4 siswa (3,0%). Korban bullying pada intensitas kategori rendah paling banyak dialami siswa perempuan yaitu 12 siswa (9,1%) dibandingkan dengan siswa laki-laki yaitu 10 siswa (7,6%). Korban bullying pada intensitas kategori sangat rendah paling banyak dialami siswa perempuan yaitu 49 siswa (37,1%) dibandingkan dengan siswa laki-laki 44 siswa (33,3%). Dengan kata lain, siswa laki-laki lebih banyak menjadi korban bullying dibandingkan dengan siswa perempuan.

4. Analisis Aspek Instrumen Penelitian Korban Bullying Pada Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Data penelitian juga dianalisis untuk melihat masing-masing aspek intrumen korban bullying. Adapun data analisis aspek tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 12

Tingkat intensitas Aspek Korban Bullying

Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Aspek Frekuensi Persentase (%)

Aspek Fisik 2761 40,55%

Aspek Verbal 2799 44,17%

Aspek Mental 1713 40,22%

Agar lebih jelas analisis aspek intensitas korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 4

Analisis Aspek Instrumen Intensitas Korban Bullying

SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Berdasarkan tabel dan diagram analisis aspek instrumen korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dapat diketahui bahwa skor aspek tingkat intensitas korban bullying paling tinggi adalah aspek verbal yaitu 2799 (44,17%)

dibandingkan dengan aspek fisik 2761 (40,55%) dan aspek mentak 1713 (40,22%). Dari pemaparan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa aspek verbal adalah aspek tertinggi dari kuesioner korban bullying dibandingkan dengan aspek yang lain.

5. Identifikasi Korban Bullying yang Tergolong Tinggi Pada Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Data penelitian juga dianalisis untuk mengidentifikasi korban bullying tergolong tinggi. Adapun data identifikasi 6 siswa berdasarkan tingkat intensitas korban bullying yang tergolong tinggi dapat dilihat pada tabel 13, 14 dan 15.

Tabel 13

Identitas Korban Bullying

Inisial Kelas Nomor Absen Jenis Kelamin

GRS VII J 15 P RHD VII C 18 L RMB VIII D 22 L JAP VIII K 21 L AL IX M 1 L CPAB IX B 10 L Tabel 14

Analisis Aspek 6 Korban Bullying

Aspek Frekuensi Persentase

Aspek Fisik 213 68,3%

Aspek Verbal 209 72,6%

Aspek Mental 139 72,3%

Agar lebih jelas kategorisasi tentang aspek 6 korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 5

Analisis Aspek 6 Siswa Korban Bullying

Tabel 15

Analisis Item 6 Korban Bullying

Skor Jumlah Item Kategorisasi Persentase (%)

X > 19,5 2 Sangat Tinggi 6,0 %

16,5 – 19,5 20 Tinggi 61,0 %

13,5 – 16,5 7 Sedang 21,0 %

10,5 – 13,5 4 Rendah 12,0 %

< 10,5 0 Sangat Rendah 0 %

Agar lebih jelas tingkat intensitas item 6 siswa korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 5

Analisis Item Tingkat Intensitas 6 SiswaKorban Bullying

Berdasarkan tabel dan diagram analisis aspek instrumen korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dapat diketahui bahwa skor aspek tingkat intensitas korban bullying paling tinggi adalah aspek verbal yaitu 209 (72,6%) dibandingkan dengan aspek fisik 213 (68,3%) dan aspek mental 193 (72,3%). Dari pemaparan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa aspek verbal adalah aspek tertinggi dari kuesioner korban bullying dibandingkan dengan aspek yang lain.

Berdasarkan tabel dan diagram tingkat intensitas item 6 siswa korban

bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dapat diketahui bahwa tidak ada item termasuk dalam kategorisasi sangat rendah, 4 (12%) item termasuk dalam kategorisasi rendah, 7 item (21%) termasuk dalam kategorisasi sedang, 20 item (61%) termasuk dalam kategorisasi tinggi, dan 2 item (6%) yaitu nomor termasuk dalam kategorisasi sangat tinggi. Butir item yang tergolong sangat tinggi dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15

Item-item Kuesioner Korban Bullying

Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 yang Tergolong Kategori Sedang

Aspek Indikator Item Nomor Item

Aspek Verbal

Dibentak Saya dibentak oleh teman.

8 Aspek

Mental

Dipandang sinis Teman-teman terlihat tidak suka pada saya.

Berdasarkan hasil dari pertanyaan terbuka 6 siswa korban bullying diperoleh hasil mengenai perasaan-perasaan yang dialami ketika mendapat bullying dan hal-hal apa saja yang dilakukan ketika mendapat bullying. Perasaan-perasaan yang dialami keenam siswa ketika mendapat bullying adalah sedih, marah, jengkel, dan sakit hati. Sedangkan hal-hal yang sering dilakukan ketika mendapat bullying adalah diam saja, pasrah, membiarkan, dan tidak membalas. Jadi, gambaran diri 6 siswa berdasarkan analisis aspek, item, dan pertanyaan dapat disimpulkan bahwa mereka adalah siswa-siswi yang sering mendapatkan bullying dalam bentuk verbal dan mental. Keenam siswa-siswi juga termasuk siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah, sulit bergaul, dan tidak berani melawan para pelaku bullying.

Dokumen terkait