• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Produk soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film

karakter yang diujikembangkan dalam penelitian ini.

Sebagaimana dipaparkan pada bab 3 dalam metodologi penelitian pendidikan mengenai prosedur model penelitian pengembangan Borg and Gall (Silalahi, 2018) mengungkapkan bahwa Educational Research and

Development merupakan proses untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk-produk pendidikan. Langkah-langkah Research and Development

menurut Borg and Gall (Silalahi, 2018) meliputi 10 langkah, yaitu: (1)

Research and information collection (melakukan penelitian dan

pengumpulan informasi); (2) Planning (membuat perencanaan); (3)

Develop Preliminary form of Product (mengembangkan bentuk awal

produk); (4) Preliminary Field Testing (melakukan uji lapangan awal); (5)

Main Product Revision (melakukan revisi produk utama); (6) Main Field

Testing (melakukan uji lapangan untuk produk utama); (7) Operational

Field Testing (melakukan uji lapangan terhadap produk); (9) Final

Product Revision (melakukan revisi produk final); (10) Disemination and

Implementation (diseminasi dan implementasi). Sedangkan, penelitian ini

telah memasuki pada tahap (7) Operational Product Revision (melakukan revisi produk operasional); (8) Operational Field Testing (melakukan uji lapangan terhadap produk).

Pada tahapan ini peneliti telah melakukan perevisian produk dan mengujicobakan produk tersebut ke 10 sekolah yang ada di Indonesia. Tahap revisi produk yang telah peneliti lakukan adalah memilih potongan film pendek yang menampilkan karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab; memilah potongan film yang notabene adalah anak SMP (sesuai dengan umur subjek); mensortir film berbahasa Indonesia dan berasal dari Indonesia; mengedit kalimat dan tanda baca yang sesuai EYD; mengedit durasi setiap soal yaitu kurang lebih 2 menit; mencocokan soal dengan potongan video; mengedit kejelasan suara; dan memilih kejernihan film.

Setelah melewati proses yang panjang maka produk penelitian pengembangan pada tahap revisi produk ini terfilterisasi 88 soal tes yang terseleksi dari 440 butir soal tes yang telah dikembangan oleh tahun sebelumnya. Setelah itu, 88 butir soal tes tersebut diujicobakan secara

empirik di lapangan seperti yang telah dijelaskan pada bab 3. Bentuk fisik 88 soal itu telah didokumentasikan pada sebuah dvd (foto sampul dvd). Produk final soal tes yang dikembangkan peneliti bersama tim merupakan hak otoritas pengemban. Berikut ini disajikan satu contoh soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter. Hasil penelitian merupakan hak otoritas pengembang, peneliti hanya mencantumkan salah satu contoh soal. Bagi pihak yang membutuhkan soal tes asesmen tersebut dapat menghubungi Dr. Gendon Barus, M.Si melalui alamat e-mail: (bardon.usd@gmail.com).

https://www.youtube. com/watch

?v=Gq0-QqW7eHU

Jika kamu adalah siswa yang mampu menerima akibat dari perbuatanmu, bila kamu menjadi anak dalam film tadi. Apa yang kamu lakukan agar dapat memahami materi ujian besok? a. Saya melanjutkan belajar setelah tidur setengah jam

b. Tidur sekitar dua jam dan bangun kembali untuk belajar yang lebih serius

c. Tidur sampai subuh dan belajar sebelum berangkat ke sekolah

d. Tidur sampai pagi dan belajar di sekolah

2. Kualitas soal-soal tes asesmen hasil penelitian pendidikan karakter

berbasis film karakter yang di uji cobakan pada 10 SMP di Indonesia.

Untuk menguji kualitas tes yang dikembangkan dalam penelitian (validitas dan reabilitas) dan uji menggunakan Confirmatory Factor

Analysis atau yang disebut juga uji Validitas dalam SPSS. Jika perolehan

nilai KMO-MSA >0,5 dan signifikansi Barlett’s 0,000 atau 0,05 menunjukkan bahwa instrument penelitian layak digunakan. Tabel rotated

component matrix menunjukkan item-item yang membentuk faktor. Nilai

faktor yang berada dalam satu kolom mengartikan item tersebut dalam faktor yang sama. Berdasarkan data uji coba produk diperoleh hasil uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

a. Validitas

i. Hasil Analisis Faktor Variabel 1

Berikut disajikan hasil analisis faktor pada variabel 1 berdasarkan kategori nilai KMO-MSA >0,5 dan signifikansi Barlett’s 0,000 atau 0,05:

Tabel 4.2

Hasil Analisis Faktor Reliabilitas Variabel 1

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .502 Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 36.020

Df 6

Sig. .000

Rotated Component Matrixa Component

1 2

f1.66 .823 f1.67 .662 f1.68 .784

Hasil hitung validasi menunjukkan bahwa hasil analisis faktor variabel 1 memiliki nilai KMO-MSA sebesar 0,502 dan signifikansi Barlett’s 0,000. Hasil analisis faktor validasi variabel 1 pada keempat item memiliki faktor 0,5 sehingga seluruh item valid dan membentuk 2 faktor dimana faktor pertama terdiri dari item 65 dan 68 sedangkan faktor kedua terdiri dari item 66 dan 67. ii. Hasil Analisis Faktor Variabel 2 dan Variabel 3

Berikut disajikan hasil analisis faktor pada variabel 1 berdasarkan kategori nilai KMO-MSA >0,5 dan signifikansi Barlett’s 0,000 atau 0,05:

Tabel 4.3

Hasil Analisis Faktor Validitas Variabel 2 dan 3

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .954 Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 19133.516

df 2278

Sig. .000

Rotated Component Matrixa Component 1 2 f2.1 .720 f2.2 .621 f2.3 .577 f2.4 .658 f2.17 .601 f2.18 .509 f2.19 .666

f2.20 .595 f2.21 .577 f2.22 .602 f2.23 .605 f2.24 .634 f2.25 .659 f2.26 .566 f2.27 .671 f2.28 .524 f2.29 .621 f2.30 .600 f2.31 .555 f2.32 .647 f2.33 .503 f2.34 f2.35 .586 f2.36 .560 f2.37 .556 f2.38 .584 f2.39 f2.40 .525 f2.41 .504 f2.42 .551 f2.43 .556 f2.44 .520 f2.45 .542 f2.46 .531 f2.47 .654 f2.48 .590 f3.5 .819 f3.6 .545 f3.7 .639 f3.8 .710 f3.9 .716 f3.10 .632 f3.11 f3.12 .584 f3.49 .606 f3.50 .612 f3.51 .546 f3.52 .620 f3.53 .617 f3.54 .526 f3.55 .501

f3.56 .576 f3.57 .684 f3.58 .505 f3.59 .578 f3.60 .569 f3.61 .614 f3.62 .727 f3.63 .633 f3.64 .656 f3.81 .624 f3.82 .575 f3.83 .556 f3.84 f3.85 f3.86 .690 f3.87 .548 f3.88 .574

Hasil hitung validasi menunjukkan bahwa hasil analisis faktor variabel 2 dan 3 memiliki nilai KMO-MSA sebesar 0,954 dan signifikansi Barlett’s 0,000. Hasil analisis faktor validasi variabel 2 dan 3 diperoleh banyaknya 2 item tidak valid pada variabel 2 yaitu item 34 dan 39 dan 3 item tidak valid pada variabel 3 yaitu item 11, 84 dan 85.

iii. Hasil Analisis Faktor Variabel 4

Berikut disajikan hasil analisis faktor pada variabel 4 berdasarkan kategori nilai KMO-MSA >0,5 dan signifikansi Barlett’s 0,000 atau 0,05:

Tabel 4.4

Hasil Analisis Faktor Validitas Variabel 4 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .502 Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 20.878

Df 6

Sig. .002

Rotated Component Matrixa Component 1 2 f4.13 .704 f4.14 .731 f4.15 -.715 f4.16 .707

Hasil hitung validasi menunjukkan bahwa hasil analisis faktor variabel 4 memiliki nilai KMO-MSA sebesar 0,502 dan signifikansi Barlett’s 0,002. Hasil analisis faktor validasi variabel 4 pada keempat item memiliki faktor 0,5 sehingga seluruh item valid dan membentuk 2 faktor dimana faktor pertama terdiri dari item 15 dan 16 sedangkan faktor kedua terdiri dari item 13 dan 14. iv. Hasil Analisis Faktor Variabel 5

Berikut disajikan hasil analisis faktor pada variabel 5 berdasarkan kategori nilai KMO-MSA >0,5 dan signifikansi Barlett’s 0,000 atau 0,05:

Tabel 4.5

Hasil Analisis Faktor Reliabilitas Variabel 5 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .758 Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 693.702

Df 66

Sig. .000

Rotated Component Matrixa Component 1 2 3 f5.69 .641 f5.70 .635 f5.71 .652 f5.72 .630 f5.73 .592 f5.74 .560 f5.75 f5.76 .553 f5.77 .533 f5.78 .580 f5.79 f5.80 .684

Hasil hitung validasi menunjukkan bahwa hasil analisis faktor variabel 5 memiliki nilai KMO-MSA sebesar 0,758 dan signifikansi Barlett’s 0,000. Hasil analisis faktor validasi variabel 5 pada kedua belas item membentuk 3 faktor yaitu pada faktor pertama terdiri dari item 69,70,71,72, faktor kedua terdiri dari item 73,74,76 dan faktor ketiga terdiri dari item 77,78,80. Pada variabel 5 ini terdapat 2 item tidak valid yaitu item 75 dan 79.

b. Reliabilitas

Berikut disajikan hasil analisis reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach:

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

Cases Valid 660 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 660 100.0

Cronbach’s Alpha Jumlah Item

.933 88

Hasil hitung reliabilitas menunjukkan bahwa hasil analisis uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach mendapatkan derajat validasi 0.933. Berdasarkan derajat reliabilitas Alpha Cronbrach berkisar antara 0.6 sampai 0.7 dinyatakan sebagai batas minimum penerimaan dan peneliti memutuskan derajat Alpha Cronbrach yang digunakan 0.7 maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas item termasuk dalam kategori baik, artinya secara keseluruhan item layak untuk digunakan.

3. Nilai Nilai Efektivitas yang Terpenuhi dalam Penggunaan Soal Tes yang Dikembangkan

Untuk mengukur nilai-nilai efektifitas yang terdapat dalam soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter, kepada siswa diberikanskala perseptual. Penggunaan inventori tersebut pada partisipan penelitian memberikan data sebagai berikut, dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Efektifitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter Menurut Penilaian

Siswa pada Beberapa SMP di Indonesia (N=660)

No

Pernyataan

Ya Tidak Ya

F F %

1 Menarik dan asyik 631 29 95.6% 2 Menyenangkan dan menghibur 617 43 93.5% 3

Sangat bermanfaat untuk menyadari

kualitas diri 652 8 98.8%

4

Menyadarkan saya untuk memperbaiki

perilaku 652 8 98.8%

5 Membuka mata hati/nuraniku 637 23 96.5% 6

Mendorong tekad/keberanian berbuat

lebih baik 642 18 97.3%

7

Menyadarkanku bahwak ku pernah

berbuat salah 636 24 96.4%

8 Membuatku merasa malu pada diri sendiri 444 216 67.3% 9 Menumbuhkan rasa diri berharga 602 58 91.2% 10

Menyadarkan diriku bahwa aku punya

kelemahan/kekurangan diri 642 18 97.3% 11

Membuatku merasa sedih dan prihatin

terhadap keadaan sekelilingku 586 74 88.8% 12

Sangat bermanfaat mendorong aku

memperbaiki perilaku yang kurang baik 644 16 97.6%

13

Menimbulkan rasa menyesal dalam diriku terhadap kesalahan-kesalahan yang

pernah aku lakukan 598 62 90.6% 14

Menumbuhkan keinginan menolong

orang lain 644 16 97.6%

15 Menumbuhkan rasa bersyukur 646 14 97.9% 16

Menantang diri untuk bertobat dari

perilaku buruk 589 71 89.2% 17 Membosankan dan melelahkan 141 519 78,3% 18 Soal-soalnya sangat berat dan sulit 92 568 86,1% 19 Soalnya terlalu panjang dan rumit 174 486 73.7% 20

Mendorong/menumbuhkan keberanian

bertanggungjawab 635 25 96.2% 21

Membangkitkan kesadaran menghargai

teman 649 11 98.3%

22

Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan

23

Mempererat rasa

persaudaraan/persahabatan 640 20 97% 24

Menumbuhkan ketaatan terhadap

norma/peraturan 645 15 97.7% 25

Membangkitkan keinginan

berusaha/gigih/berdaya juang 646 14 97.9% 26

Sangat baik/cocok/tepat untuk mengukur

karakter siswa 629 31 95.3% 27

Beberapa potongan film tidak nyambung

dengan pertanyaan & opsi jawaban 1 659 99,85% 28

Menumbuhkan keinginan berbagi/rela

berkorban 625 35 94.7%

29

Mendorong siswa lebih disiplin/berperilaku baik/tertib pada

aturan 633 27 95.9%

30

Waktu mengerjakan tes ini terburu-buru

dan terlalu singkat/kurang waktu 211 449 68.1% 31

Tes ini merupakan cara menilai

karakterku (siswa) secara jujur dan adil 640 20 97% 32

Tes ini bagus dilakukan di akhir tiap

semester untuk menilai karakter siswa 595 65 90.2%

33

Tes ini jika dilakukan secara berulang dapat menolong siswa untuk lebih sadar berperilaku dan membangun karakter

yang lebih baik 617 43 93.5% 34

Tes ini kurang bermanfaat bahkan

membuang-buang waktuku (siswa) 65 595 90.16% 35

Dalam menjawab soal tes ini siswa

mungkin kurang jujur sesuai nuraninya 316 344 52.2%

Keterangan: pernyataan nomor 17,18,19,27,30,34,35 adalah item negatif.

Berdasarkan tabel 4.7 Terdapat 35 nomor item yang mengandung 28 item positif dan 7 item negatif. Dari 35 nomor item tersebut yang masuk dalam kriteria sangat efektif (90%-100%) adalah 27 item, efektif (80%-89%) sebanyak 3 item, cukup efektif (< 80%) sebanyak 4 item, dan tidak efektif (<55%) sebanyak 1 item.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Efektifitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter Menurut Penilaian

Siswa pada Beberapa SMP di Indonesia (N=660)

Dapat disimpulkan bahwa siswa yang menilai soal tes asesmen hasil pendidikan karakter ini efektif karena dapat menimbulkan perasaan asyik dan menarik dalam diri siswa, senang dan terhibur, menyadari kualitas diri, menyadarkan diri siswa untuk memperbaiki perilaku, membuka mata hati/nurani siswa, mendorong tekad dan keberanian berbuat baik, menyadarkan siswa bahwa pernah berbuat salah, dan perasaan-perasaan positif lainnya. Akan tetapi, sebagaian dari mereka dalam menjawab soal tes ini kurang jujur dan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Artinya, ketika mereka melihat cuplikan video dan menjawab soal, disana ada dilema moral yang sedang mereka hadapi. Hal ini baik, karena produk ini benar-benar mampu menyadarkan siswa akan perbuatannya.

Kategori Persentase (%)

Banyak

Item Nomor Pernyataan

Sangat Efektif 90%-100% 27 1, 2, 3, 4 ,5, 6, 7,9, 10, 12, 13, 14, 15, 20, 21, 22,23,24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32,33,34 Efektif 80%-89% 3 11, 16,18 Cukup Efektif <80% 4 8,30, 19,17 Kurang efektif 55%-64% 1 0 Tidak efektif <55% 0 35

4. Capaian hasil pendidikan karakter yang diukur dengan

menggunakan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis

film karakter pada 10 SMP di Indonesia.

Untuk mengukur capaian hasil pendidikan karakter dengan menggunakan soal tes asesmen berbasis film karakter pada 10 siswa SMP yang ada di Indonesia, sebanyak 660 siswa SMP diperlihatkan potongan film karakter pendek. Potongan film tersebut berdurasi -+ 1 sampai 2 menit beserta soal dengan waktu yang sudah ditentukan. Pilihan jawaban disajikan bergradasi, sehingga tidak ada jawaban benar dan salah. Dalam hal ini siswa memilih jawaban yang menurutnya paling sesuai dengan dirinya. Hasil pendidikan karakter tersebut dihitung menggunakan Norma Kategorisasi Azwar, sebagai berikut:

Tabel 4.9

Rumus Norma Tiga Kategorisasi

Rendah X < M – 1SD Sedang M – 1SD < X < M + 1SD

Tinggi M + 1SD < X

Melalui rumus norma tiga kategorisasi tersebut, dapat di cari skor-skor mana saja yang termasuk dalam kategori rendah, sedang, maupun tinggi. Oleh sebab itu, sebelum masuk ke SPSS, peneliti mencari skor-skor tersebut terlebih dahulu sebagai berikut:

X maks = jumlah soal asesmen x nilai terbesar. = 88 x 4 = 352

X min = jumlah soal asesmen x nilai terkecil = 88 x 1 = 88 Simpangan baku/SD = 𝑋 𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑋 𝑚𝑖𝑛 6 = 352−886 =2646 = 44 Mean/X = 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠+ 𝑋𝑚𝑖𝑛2 =352 + 882 =4402 = 220 Tabel 4.10 Norma Pengkategorisasian

Kategori Rumus Pengkategorisasian Definisi

Rendah M – 1SD < X 220 – 1*44 < 220 176 < 220 Dikategorisasikan rendah apabila memiliki nilai antara 88 sampai 175. Sedang M – 1SD < X < M + 1SD 220 – 1*44 ≤ 220 < 220 + 1*44 176 ≤ 220 <264 Dikategorisasikan sedang apabila memiliki nilai antara 176 sampai 263. Tinggi X < M + 1SD 220 < 220 + 1*44 220 < 264 Dikategorikan tinggi apabila memiliki nilai antara 264 sampai dengan 352

Dari jawaban tersebut dapat terlihat capaian hasil pendidikan karakter berbasis film karakter dari tingkatan tinggi, sedang, maupun rendah. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Capaian Hasil Pendidikan Karakter

Capaian Hasil Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tinggi 338 51.2 51.2 51.2

Sedang 322 48.8 48.8 100.0

Total 660 100.0 100.0

Berdasarkan hasil perhitungan, tabel di atas menunjukkan bahwa dari 660 siswa yang mengerjakan soal tes ini, terdapat 338 siswa yang termasuk memiliki karakter dalam kategori tinggi. Terdapat 322 siswa yang termasuk memiliki karakter dalam kategori sedang dan tidak ada anak yang memiliki karakter yang berkategori rendah. hasil pendidikan karakter yang diukur menggunakan soal tes asesmen pendidikan karakter berbasis film karakter pada 660 siswa di beberapa SMP di Indonesia dalam kategori tinggi sebanyak 338 siswa dan kategori sedang 322 siswa serta tidak ada siswa yang masuk dalam kategori rendah.

5. Perbedaan penilaian siswa dari 10 sekolah terdiri dari SMP Negeri

dan SMP Swasta terhadap efektifitas penggunaan soal tes asesmen

hasil pendidikan karakter berbasis film karakter di Indonesia.

Untuk melihat apakah terdapat perbedaan penilaian dari siswa SMP Negeri dan SMP Swasta terhadap efektifitas penggunaan soal tes asesmen, peneliti memberikan 1 lembar kertas penilaian. Lembar efektifitas siswa tersebut berisikan 35 pernyataan mengenai efektif atau tidaknya penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter.

Tabel 4.12

Penilaian Perbedaan Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta Terhadap

Efektifitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan

Karakter

NO PERNYATAAN SIGNIFIKAN PRESENTASE Sig Pv SMPN SMPS

1 Menarik dan asyik YA 0,005

98% 93%

2 Menyenangkan dan menghibur YA 0,009

96% 91%

3

Sangat bermanfaat untuk menyadari

kualitas diri TIDAK 0,498

99% 99%

4

Menyadarkan saya untuk

memperbaiki perilaku TIDAK

,498 99% 99%

5 Membuka mata hati/nuraniku TIDAK

,786 96% 97%

6

Mendorong tekad/keberanian berbuat

lebih baik TIDAK

7

Menyadarkanku bahwak ku pernah

berbuat salah TIDAK

,722 97% 96%

8

Membuatku merasa malu pada diri

sendiri TIDAK

,785 67% 68%

9 Menumbuhkan rasa diri berharga TIDAK

,617 91% 92%

10

Menyadarkan diriku bahwa aku

punya kelemahan/kekurangan diri TIDAK

,488 98% 97%

11

Membuatku merasa sedih dan prihatin terhadap keadaan

sekelilingku TIDAK

,062 91%

87%

12

Sangat bermanfaat mendorong aku memperbaiki perilaku yang kurang

baik TIDAK

,826 98%

98%

13

Menimbulkan rasa menyesal dalam diriku terhadap kesalahan-kesalahan

yang pernah aku lakukan TIDAK

,484 91%

90%

14

Menumbuhkan keinginan menolong

orang lain TIDAK

,142 98% 97%

15 Menumbuhkan rasa bersyukur TIDAK

,621 98% 98%

16

Menantang diri untuk bertobat dari

perilaku buruk YA

,043 92% 87%

17 Membosankan dan melelahkan YA

,000 16% 27%

18 Soal-soalnya sangat berat dan sulit TIDAK

,221 12% 16%

19 Soalnya terlalu panjang dan rumit TIDAK

,079 23% 29% 20 Mendorong/menumbuhkan keberanian bertanggungjawab YA ,003 98% 94% 21 Membangkitkan kesadaran

menghargai teman TIDAK

,383 99% 98%

22

Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan

empati pada orang lain TIDAK

,239 98% 97% 23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan TIDAK ,956 97% 97% 24

Menumbuhkan ketaatan terhadap

norma/peraturan TIDAK

,075 99% 97%

25

Membangkitkan keinginan

berusaha/gigih/berdaya juang TIDAK

,115 99% 97%

26

Sangat baik/cocok/tepat untuk

mengukur karakter siswa TIDAK

,223 96% 94%

27

Beberapa potongan film tidak nyambung dengan pertanyaan & opsi

jawaban TIDAK

,323

0% 0%

28

Menumbuhkan keinginan

berbagi/rela berkorban TIDAK

Keterangan: pernyataan nomor 17, 18, 19, 27, 30, 34, 35 adalah item negatif tetapi dalam rangka implementasi diberi tanda kurang.

Diperoleh penilaian khusus dari siswa SMP Negeri dan SMP Swasta terhadap validitas efektifitas penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter pada 10 SMP di Indonesia. Dari Tabel 4.12 diperoleh 5 item pernyataan yang signifikan, diantaranya adalah nomor 1, 2, 16, 17, 20 dan 32. Artinya, pada item nomor 1 menunjukkan bahwa ada perbedaan penilaian mengenai perasaan menarik dan asik dari siswa SMP Negeri dan SMP Swasta, ketika sedang mengerjakan soal tes tersebut. Perbedaan perasaan tersebut ditunjukkan melalui persentase, yaitu siswa 29

Mendorong siswa lebih

disiplin/berperilaku baik/tertib pada

aturan TIDAK

,513 95%

96%

30

Waktu mengerjakan tes ini terburu-buru dan terlalu singkat/kurang

waktu TIDAK

,838 32%

32%

31

Tes ini merupakan cara menilai karakterku (siswa) secara jujur dan

adil TIDAK

,393 98%

96%

32

Tes ini bagus dilakukan di akhir tiap semester untuk menilai karakter

siswa YA

,017 93%

87%

33

Tes ini jika dilakukan secara berulang dapat menolong siswa untuk lebih sadar berperilaku dan membangun karakter yang lebih

baik TIDAK

,133 92%

95%

34

Tes ini kurang bermanfaat bahkan

membuang-buang waktuku (siswa) TIDAK

,417

9%

11%

35

Dalam menjawab soal tes ini siswa mungkin kurang jujur sesuai

nuraninya TIDAK

,208 45%

SMP Negeri mampu merasakan perasaan menarik dan asik sebanyak 98% sedangkan siswa SMP Swasta 93%. Item nomer 2 menunjukan bahwa terdapat perbedaan penilaian mengenai menyenangkan dan menghibur dari siswa SMP Negeri dan SMP Swasta, ketika sedang mengerjakan soal tersebut. Perbedaan perasaan tersebut ditunjukkan melalui persentase, yaitu siswa SMP Negeri mampu merasakan perasaan menarik dan asik sebanyak 96% sedangkan siswa SMP Swasta 91%. Item nomor 16 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penilaian mengenai keinginan menantang diri untuk bertobat dari perilaku buruk pada siswa SMP Negeri dan SMP Swasta . Perbedaan perasaan tersebut juga dapat ditunjukkan melalui presentase, yaitu pada siswa SMP Negeri mampu memiliki keinginan menantang diri untuk bertobat sebanyak 92%, sedangkan siswa SMP Swasta 87%. Item nomor 17 menunjukkan adanya perbedaan penilaian mengenai perasaan bosan dan melelahkan dalam mengisi tes, perbedaan ini dapat dilihat dari presentase, yaitu siswa SMP Negeri 16% dan SMP Swasta 27%. Dan yang terakhir pada item nomor 20 menunujukkan adanya perbedaan nilai mengenai tumbuhnya keberanian bertanggungjawab setelah mengikuti tes ini pada siswa SMP Negeri dan SMP Swasta, perbedaan nilai dapat dilihat dari presentase yakni siswa SMP Negeri 98% dan siswa SMP Swasta 94%.

Walaupun pada item-item pernyataan tersebut menunjukkan perbedaan penilaian, namun hasilnya tidak terlalu siginifikan. Begitupun sama halnya dengan item pernyataan pada nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, dan 35merupakan

item pernyataan yang tidak signifikan. Artinya, pada item-item pernyataan tersebut tidak ada perbedaan penilaian siswa SMP Negeri dan siswa SMP Swasta terhadap soal tes asesmen hasil pendidikan karakter. Dengan begitu, artinya produk ini layak digunakan oleh siswa yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta. Hasil perhitungan menyatakan bahwa siswa sekolah negeri dan swasta mampu merasakan atau sependapat dengan item-item pernyataan tersebut, walaupun ada perbedaan namun hasilnya tidak terlalu siginifikan, maka hal ini menunjukkan bahwa tes berbasis film seperti ini sangat baik digunakan untuk siswa baik di SMP Negeri maupun di SMP Swasta.

6. Perbedaan capaian hasil pendidikan karakter berbasis film pada 10

SMP di Indonesia di berbagai sekolah SMP Negeri dan SMP Swasta.

Untuk melihat perbedaan capaian hasil pendidikan karakter, peneliti memberikan produk berupa asesmen penilaian pendidikan karakter pada siswa yang berasal dari SMP Negeri dan SMP Swasta. Perbedaan capaian hasil tersebut dapat diperoleh melalui perhitungan SPSS yang dapat dilihat hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.13

Capaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMPN dan SMPS VAR00001 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean VAR00090 SMPN 326 264,18 13,789 ,764 SMPS 334 261,34 13,970 ,764

Pada tabel 4.14 menunjukkan perbedaan nilai Mean pada siswa SMP Negeri = 264,18 dan SMP Swasta = 261,34 selisihnya adalah 2,84. Artinya, siswa yang berasal dari SMP Negeri memiliki hasil pendidikan karakter yang lebih baik tetapi selisihnya sangat tipis atau tidak signifikan.

Tabel 4.14

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Mean Differ ence Std. Error Differ ence 95% Confidence Interval of the Difference Low er Upp er VAR00 090 Equal varian ces assum ed ,148 ,701 2,625 658 ,009 2,837 1,081 ,715 4,95 9 Equal varian ces not assum ed 2,625 657,9 17 ,009 2,837 1,081 ,715 4,95 8

Sedangkan, apabila dilihat dari table 4.15 tampak bahwa ada F=0,148 dan Sig (P)=0,701 karena P > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan pada data siswa yang berasal dari SMP Negeri dan SMP Swasta (data equal homogen). Maka, diketahui bahwa data siswa yang berasal dari SMP Negeri dan SMP Swasta bersifat homogen, jadi yang diperhatikan adalah Equal Variance Assumed. Sedangkan, terhitung bahwa

nilai t=2,625, artinya tidak ada perbedaan antara karakter siswa yang berasal dari SMP Negeri dan SMP Swasta. Maka dapat disimpulkan Ha ditolak dan Ho diterima.

Dokumen terkait