• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Klinik Pratama Harapan Ibu Jl. Raya Tapen Kabuh Jombang pada tanggal 25 Juli 2017 dengan jumlah responden 15 orang. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum memuat umur responden, lama responden berhenti menstruasi, kebiyasaan atau tidak merokok responden, mengkonsumsi sayur dan susu untuk penambahan kadar kalsium responden, melakukan olahraga seminggu 3 kali responden. Sedangkan data khusus terdiri dari Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Pulo Lor merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Jombang. Secara umum karakteristik wilayah Desa Pulo Lor dapat dilihat dari aspek fisik yang yang meliputi letak, luas topografidsn kondisi iklim.

Letak Pulo Lor merupakan Desa yang terletak ± 1 km dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Jombang secara administrasi batas-batas Desa Pulo Lor adalah sebelah utara Desa Jombang, sebelah selatan Desa Sengon Kecamatan Jombang, sebelah timur Desa Denanyar Kecamatan Jombang dan sebelah barat Desa Kepatihan Kecamatan Jombang. Desa Pulo Lor terdiri dari 6 Dusun 8 RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga). Perincian 1 Dusun tersebut adalah sebagai berikut Dusun Pulo Wetan (16 RT dan 2 RW), Dusun Pulo Tawang Sari (9 RT dan 1 RW), Duson Pulo Gentengan (9 RT dan 1 RW), Duson Pulo Kulon

(7 RT dan 1 RW), Dusun Pulo Kalimalang (11 RT dan 2 RW) dan Dusun Pulo Pandean (3 RT dan 1 RW).

Luas wilayah Desa Pulo Lor adalah 243,8 Ha. Menurut jenis penggunaan tanahnya, luasan tersenut terinci sebagai berikut luas tanah untuk perumahan/pemukiman adalah 121.4 Ha, luas tanah untuk sawah adalah 35.213 Ha, luas tanah untuk tegal 76.687 Ha, dan lainnya 10.5 Ha.

Sumber daya manusiayang tersedia bisa dilihat dari data jumlah penduduk, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun mata pencaharian. Jumlah penduduk di Desa Pulo pada tahun 2015 adalah sebanyak 18.742 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 9339 jiwa dan perempuan 9403.

5.1.2 Data Umum

1. Karakteristik responden berdasarkan lama tidak menstruasi

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan lama tidak menstruasi di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017

No lama tidak

menstruasi Frekuensi Persentase (%)

1 lebih dari 2 tahun 12 80.0

2 kurang dari 2 tahun 3 20.0

Total 15 100.0

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden lama tidak menstruasi lebih dari tahun sejumlah 12 orang (80%).

……..

37

2. Karakteristik responden berdasarkan kebiasan merokok

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kebiasaan merokok di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017

No Kebiasan merokok Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 0 0

2 Tidak 15 100

Total 15 100

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa seluruhnya responden tidak merokok sejumlah 15 orang (100%).

3. Karakteristik responden berdasarkan konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017

No

Konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah Frekuensi Persentase (%) 1 Ya 2 13.3 2 Tidak 13 86.7 Total 15 100.0

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden tidak mengkonsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah sejumlah 13 orang (86,7%).

4. Karakteristik responden berdasarkan melakukan olahraga seminggu 3 kali

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan melakukan olahraga seminggu 3 kali di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017

No melakukan olahraga

seminggu 3 kali Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 2 13.3

2 Tidak 13 86.7

Total 15 100.0

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden tidak melakukan olahraga seminggu 3 kali sejumlah 13 orang (86,7%).

5.1.3 Data khusus

Kadar kalsium Darah Pada Wanita Menopause

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kadar kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017

No

kadar kalsium Darah Pada Wanita Menopause Frekuensi Persentase (%) 1 Tinggi 0 0 2 Normal 2 13.3 3 Rendah 13 86.7 Total 15 100.0

Sumber : Data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden yaitu 13 orang kadar kalsium darah para wanita menopause adalah rendah (86,7%).

……..

39

5.2 Pembahasan

Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian tentang kadar kalsium darah pada wanita menopause. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar kalsium darah pada wanita menopause. Penelitian ini dilaksanakan pada warga Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kec. Jombang, Kab. Jombang. Jumlah keseluruhan subyek penelitian ini adalah sebanyak 15 orang yang terdiri dari wanita menopause. Pada penelitian ini dipilih subyek wanita menopause minimal 12 bulan dan dalam kondisi sehat saat dilakukan pemeriksaan. Penurunan kadar kalsium pada wanita menopause terjadi karena faktor umur. Orang dengan umur diatas 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan selanjutnya akan mengalami masalah kekurangan kalsium. Penurunan kepadatan tulang juga terjadi pada wanita pascamenopause karena indung telur mengalami penurunan produksi hormon estrogen yang akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh (Darningsih, 2014).

Wanita menopause mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh. Salah satunya yaitu terganggunya proses penyerapan kalsium dari makanan oleh tubuh. Makanan yang mengandung kalsium cukup tinggi didalamnya juga dapat mempengaruhi kadar kalsium dalam darah. Pada wanita menopause cenderung mengalami penurunan kepadatan tulang dan indung telur mengalami penurunan produksi hormon estrogen yang akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh. Kalsium sangat dibutuhkan oleh tubuh karena tubuh akan kehilangan

mineral melalui pengelupasan kulit, kuku, rambut, dan juga melalui urine dan feses.

Hormon esterogen itu sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu estradiol, estron, danestriol, yang masing-masing jenis memiliki potensi yang berbeda-beda. Estradiol adalah jenis esterogen yang paling kuat, sedangkan estriol adalah yang paling lemah. Estradiol memiliki kekuatan delapan kali dibandingestriol. Estron memiliki kekuatan antara estradiol dan estrion. Ketiga tingkatan esterogen tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu, menjaga kesehatan jantung, tulang, kehalusan kulit, dan menjaga kelembapan vagina (Wirakusumah, 2004).

Kalsium merupakan mineral terbanyak yang ada dalam tubuh. Hampir 99% total kalsium dalam tubuh ditemukan dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Pulo Lor bahwa hampir seluruh responden memiliki kadar kalsium darah rendah (86,7%) dan sebanyak 13.3% memiliki kadar kalsium darah normal.

Faktor konsumsi makanan dan susu sebenarnya tidak berpengaruh dalam jangka waktu yang pendek terhadap peningkatan kadar kalsium dalam darah. Keadaan Hipokalsemia bisa terjadi karena gagal ginjal, operasi pengangkatan lambung, dan penggunaan obat-obatan tertentu (seperti diuretik). Gejala hipokalsemia itu sendiri antara lain mati rasa dan kesemutan di jari, kram otot, kejang, lesu, kurang nafsu makan, dan irama jantung abnormal. Jika tidak diobati, kekurangan kalsium menyebabkan kematian.

Menurut peneliti sebagian besar responden yang memiliki kadar kalsium serum yang rendah karena kurang rutin melakukan olahraga. Latihan fisik sangat mengurangi kehilangan tulang pada lanjut usia.

……..

41

Perubahan metabolisme kalsium selama latihan fisik tergantung pada intensitas latihan. Latihan fisik intensitas sedang dapat meningkatkan serum 1,25-dihidroksi vitamin D3, menurunkan hormon paratiroid (PTH) sehingga ekskresi kalsium lewat urin menurun. Plasma terionisasi kalsium mungkin normal atau sedikit meningkat. Sementara wanita menopause yang memiliki kadar kalium yang normal bisa terjadi karena proses penyerapan asupan makanan yang mengandung kalsium cukup baik dan masih memiliki kepadatan tulang yang bangus karena bisa menjaga pola hidup sehat.

Massa tulang pada tahap maksimum terjadi pada seseorang saat berusia 25 tahun. Pada orang dewasa (sampai awal empat puluhan), asupan kalsium yang cukup dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang, khususnya di bagian pinggul, tempat sebagian besar pengeroposan terjadi. Di kalangan wanita pramenopause, pascamenopause dan tua, asupan kalsium yang cukup dapat mengurangi laju pengeroposan tulang meskipun tidak benar-benar mencegah pengeroposan tulang (Felicia, 2009).

BAB VI

Dokumen terkait