i
KADAR KALSIUM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE
(Studi Di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang)
KARYA TULIS ILMIAH
NURUL HABIBAH
14.131.0025
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
KADAR KALSIUM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE
(Studi Di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang)
Karya Tulis Ilmiah:
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi persyaratan
Menyelesaikan Studi di Program Studi Diploma III Analis Kesehatan
NURUL HABIBAH
14.131.0025
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Nurul Habibah
Tempat Tanggal Lahir : Banyuwangi, 29 Mei 1995 Jenis Kelamin : Perempuan
Ayah : Muslimin
Nama Ibu : Karsinem
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Anak Ke : Ke 2 dari 3 Bersaudara
Nama Alamat : Dusun Sidorukun RT.003 RW.002, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi
Riwayat Pendidikan
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang” dapat diselesaikan.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam penelitian yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang. Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat selesai. Untuk itu, dengan rasa bangga perkenankan penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada H. Bambang Tutuko, S.H., S.Kep., Ns., M.H selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Erni Setiyorini, S.KM., M.M selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, Inayatur Rosyidah, S.Kep, Ns.,M.Kep selaku pembimbing utama, Evi Puspita Sari, S.ST., M.Imun selaku pembimbing anggota, yang telah membantu dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dengan itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Jombang, Juli 2017
MOTTO
“segala kesuksesaan dari pribadi kita sendiri, asal kita yakin
dan berusaha pasti bisa dan terlewati semua. Orang tua akan
ix
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur atas segala Rahmad-Mu Ya Allah SWT... Engkau berikan kemudahan dalam setiap langkah hidupku...
Pada lembar persembahan ini penulis ingin menyempatkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat mendukung penulis dalam pembuatan dan penyusunan Karya Tulis ini, yaitu :
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat,
kepercayaan dan harapan dalam diri saya. Yang tidak pernah bosan menegur, menasehati, menyayangi dan mendo’akan setiap langkah
hidup saya. “Inilah hasil terbaik dari kemampuan saya”.
2. Teman dan Sahabat STIKes ICMe Jombang saya yang selalu
memberikan semangat, membantu dan mendo’akan.
xi
BAB IV METODE PENELITIAN ... 39
4.1 Desain Penelitian ... 39
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 39
4.3 Kerangka kerja ... 40
4.4 Populasi, sampel dan sampling ... 41
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 42
4.6 Instrumen Penelitian dan Cara penelitian ... 43
4.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 47
4.8 Etika penelitian ... 48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 36
5.1 Hasil Penelitiuan……… 36
5.2 Pembahasan……….. 40
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… 42
6.1 KESIMPULAN………. 42
6.2 SARAN………. 42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Definisi operasional 43
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan lama tidak menstruasi di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
36
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kebiasaan merokok di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
37
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
37
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan melakukan olahraga seminggu 3 kali di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
38
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kadar kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka konseptual 23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 3 Lembar Bimbingan KTI Lampiran 4 Pemberitahuan Siap Seminar
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6 Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Responden Lampiran 7 Informed Consent
Lampiran 8 Kuesioner
Lampiran 9 Standar Operasional Prosedur Lampiran 10 Hasil Uji SPSS
Lampiran 11 Lembar observasi Lampiran 12 Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 13 Hasil Laboratorium
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menopause merupakan salah satu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang akan dialami setiap perempuan selain pubertas, kehamilan dan menstruasi. Menopause dapat menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis (Widyastuti, 2010). Salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius pada lanjut usia ialah osteoporosis yang merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang. Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang yang diperlukan untuk mengatur kontraksi dan relaksasi otot, terlibat dalam transmisi saraf, membantu pembekuan darah, serta mengatur hormon-hormon dalam tubuh dan faktor pertumbuhan. Diatas umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 65 tahun dan selanjutnya akan mengalami masalah kekurangan kalsium. penurunan kepadatan tulang juga terjadi pada wanita pascamenopause karena indung telur mengalami penurunan produksi hormon estrogen yang akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh (Kosnayani, 2010).
Jawa Timur sebanyak 6.017.61 orang namun hanya 39,53% yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Pulo Lor Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 17 Desember 2016, mendapatkan hasil bahwasanya tiga wanita menopause diantaranya dua wanita menopause dengan umur 53 tahun dan 56 tahun mengalami perubahan fisik seperti perubahan di dalam rongga mulut, seperti penyakit periodontal sebesar 70% , dan kadar kalsiumnya mendapatkan hasil 7,6 mg/dl. Berdasarkan jurnal Desmon Limawan Gambaran Kadar Kalsium Serum Pada Usia 60-74 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado tahun 2015. didapatkan hasil penelitian menunjukan 3,84% responden memiliki kadar kalsium serum yang rendah (hipokalsemia). Rendahnya kadar kalsium di Indonesia berdasarkan data WHO (2004) yang dikutip oleh Karolina MS adalah 19,7% dari jumlah lanjut usia atau sekitar 3,6 juta orang, wanita menopause dengan kelompok umur 65 tahun ke atas mengalami kehilangan seluruh gigi mencapai 17,6%.
Kekurangan kalsium dapat memicu kontraksi otot yang tidak stabil sehingga mengakibatkan kram otot. Di atas umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan selanjutnya akan mengalami masalah kekurangan kalsium. Penurunan kepadatan tulang juga terjadi pada wanita pascamenopause karena indung telur mengalami penurunan produksi hormon estrogen yang akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh (Darningsih, 2014).
……..
3
dikonsumsi oleh tubuh Untuk menunjang kesehatan tulang dan aktivitas tubuh yang lain setiap individu tidak memiliki kebutuhan yang sama. Usia dan kondisi kesehatan menjadi faktor yang menentukan. Cara yang paling efektif adalah dengan menyesuaikan kebutuhan sehari-hari kalsium (Muliana, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin meneliti tentang “Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka rumusan masalahnya
adalah “Bagaimana Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
1.3 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
a. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil dari penelitian diharapkan dapat dijadikan data awal penelitian berikutnya mengenai kadar kalsium darah pada wanita menopause b. Bagi petugas laboratorium
Menambah pengetahuan dan informasi tentang kadar kalsium darah pada wanita menopause
c. Bagi instansi pendidikan (dosen)
5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menopause
2.1.1 Definisi
Menopause adalah berhentinya menstruasi secara definitif atau
berhentinya jika ovarium tidak lagi menghasilkan esterogen, yaitu hormon
yang membuat wanita menjadi benar murni wanita (Herawati,2009).
Menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh seorang wanita
yang masih dipengaruhi oleh hormone reproduksi yang terjadi pada usia
menjelang atau pada suai lima puluhan (Vina, 2010)
2.1.2 Tahapan Menopause (Fase Menopause)
Menurut Herawati (2009) tahapan menopause adalah :
1. Fase Pramenopause (Klimakterium)
Pada fase ini seseorang wanita akan mengalami kekacauan pola
menstruasi, terjadinya perubahan psikologis atau kejiwaan. Terjadi
perubahan fisik yang berlangsung selama 4-5 tahun, pada usia antara
48-55 tahun.
2. Fase Menopause
Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik
semakin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia 56-60
tahun.
3. Fase Postmenopause
Terjadi pada usia di atas 60 tahun, wanita beradaptasi terhadap
2.1.3 Gejala sindroma pre menopause
Menurut Proverawati (2010) gejala sindroma pre menopause
a. Gangguan vasomotor
Hot flush (perasaan panas dari dada hingga wajah), wajah dan leher
menjadi berkeringat. Kulit menjadi kemerahan muncul di dada dan
lengan terasa panas (hot flushes) terjadi beberapa bulan atau
beberapa tahun sebelum dan sesudah berhentinya menstruasi.
b. Night sweat (keringatan di malam hari)
Keringat dingin dan gemetaran juga dapat terjadi. Selama 30 detik
sampai dengan 5 menit.
c. Dryness vaginal (kekeringan di malam hari)
Area genital yang kering dan bisa sebagai bahan perubahan kadar
estrogen. Kekeringan ini dapat membuat area genital. Infeksi vaginal
dapat menjadi lebih umum.
d. Penurunan daya ingat dan mudah tersinggung
Penurunan kadar estrogen berpengaruh terhadap neurotransmiter
yang ada di otak. Neutotransmiter yang terdapat di otak antara lain:
dopamin, serotonin dan endorfin. Neutransmter ini berfungsi dalam
menunjang proses kehidupan. Dopamin mempunyai fungsi untuk
mempengaruhi emosi, sistem kekebalan tubuh, dan seksual.
e. Insomnia (susah tidur)
Beberapa wanita mengalami kesulitan saat tidur, mereka tidak dapat
tidur dengan mudah atau mungkin bangun terlalu dini. Mereka
mungkin perlu pergi ke kamar mandi terlalu dini. Mereka mungkin
perlu ke kamar mandi di tengah malam, kemudian menemukan
mereka tidak dapat kembali tidur. Hot flushes juga dapat
……..
7
tidur dapat disebabkan karena rendahnya kadar serotinin pada masa
pre menopause. Kadar serotin dipengaruhi oleh kadar endorfin.
f. Gejala akibat kelainan metabolik
Meliputi kelainan metabolisme lemak di hati. Penurunan kadar
estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL dan
menurunnya kadar kolestrol HDL.
g. Depresi (rasa cemas)
Depresi ataupun stress sering terjadi pada wanita yang berada pada
masa pre menopause. Hal ini terkait dengan penurunan hormon
estrogen sehingga menyebabkan wanita mengalami depresi ataupun
stress. Turunnya homon estrogen menyebabkan turunnya
neurotransmiter di dalam otak, neurotransmiter di dalam otak tersebut
mempengaruhi suasana hati sehingga jika neurotransmiter ini
kadarnya rendah, maka akan muncul perasaan cemas yang
merupakan pencetus terjadinya depresi ataupun stress.
h. Fatigue (mudah lelah)
Rasa lelah sering kali muncul ketika menjelang masa pre menopause
karena terjadi perubahan hormonal pada wanita yaitu terutama
hormon estrogen.
i. Penurunan libido
Faktor-faktor yang berkaitan dengan penurunan libido pada wanita
usia pertengahan begitu kompleks, termasuk depresi, gangguan tidur
dan keringat malam hari. Semuanya merupakan gejala-gejala umum
masa transisi menopause dan awal menopause. Keringat malam
dapat mengganggu tidur dan kekurangan tidur dan kekurangan tidur
mengurangi energi tidur dan kekurangan tidur mengurangi energi
j. Drypareunia (rasa sakit ketika berhubungan seksual)
Hal ini terjadi karena vagina menjadi pendek menyempit, hilang
elastisitas, epitelnya tipis dan mudah trauma karena kurang lubrikasi.
k. Inkontinensia urin (beser)
Beberapa perempuan memiliki risiko lebih terhadap adanya infeksi
saluran urin. Masalah lain yang muncul adalah kesulitan untuk
menampung air seni yang cukup lama hingga dapat sampai ke kamar
mandi.
l. Ketidakteraturan siklus haid
Adanya gangguan siklus haid seperti polymenorrhoea,
olygomenorrhea, amenorrhorea dan metrorragia, hal ini terjadi karena
kadar estrogen menurun saat pre menopause.
m. Gejala kelainan metabolisme mineral
Mudah terjadi fraktur pada tulang, akibat ketidakseimbangan absorpsi
dan resorbsi mineral terutama kalsium. Bila hal ini berlangsung lama,
dapat mengakibatkan osteporosis. Osteoprososis yang terjadi secara
cepat paling sering terjadi pada tahun-tahun premenopause
(Proverawati, 2010).
2.1.4 Faktor yang berpengaruh terhadap gejala pre menopause
Adapun faktor yang berpengaruh terhadap gejala menopause
antara lain:
a. Faktor psikis
Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik, berhubungan dengan
kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga
dana gairah, berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik,
timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur,
……..
9
dan lain-lain. Perubahan psikis ini berbeda-beda tergantung dari
kemampuan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa
kekurangan, rasa sepi, ketakutan, keganasan, tidak sabar lagi dan
lain-lain. Perubahan psikis ini berbeda-beda tergantung dari
kemampuan si wanita untuk menyesuaikan diri.
b. Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan
pendidikan. Apabila faktor-faktor tersebut cukup baik, akan
mengurangi beban fisiologis, psikologis, kesehatan akan faktor
klimakterium sebagai faktor fisiologis.
c. Budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat
mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuikan diri
dengan fase klimakaterium dini.
d. Faktor lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah atau belum
berumah tangga, menstruasi pertama, yang terlambat berpengaruh
terhadap keluhan. Keluhan klimkaterium yang ringan. (Proverawati,
2010).
2.1.5 Penatalaksanaan menghadapi menopause
Menurut Manuaba (2009) penatalaksanaan menghadapi
menopause dibagi menjadi 5 yaitu:
a. Menghindari perubahan kejiwaan
Perubahan dan gejolak jiwa menghadapi klimakterium sampai senium
dapat dihindari dengan keharmonisan keluarga dan saling pengertian.
Di tengah keluarga yang harmonis, kesiapan menerima proses
b. Menghindari penuaan kulit terlalu cepat
Makin tua umur kulit semakin tipis, makin sensitive terhadap sinar
matahari, lapisan lemak bawah kulitnya longgar sehinggat keriput dan
kering di daerah wajah, dagu dan leher.
c. Menyesuaikan pola makan
Makanan yang diperlukan, sekedar dapat mempertahankan proses
pergantian jaringan yang rusak dan mengelupas. Bila pola makan
masih tetap seperti berumur 35-40 tahun, dapat dipastikan kelebihan
yang disimpan dalam bentuk pada bokong, payudara, dan perut.
Berat badan meningkat, sehingga keindahan tubuh berkurang.
Disamping itu, kelebihan makan dalam keadaan tubuh serba
kekurangan hormone dan kemampuan metabolisme, dapat
menimbulkan penyakit kencing manis, hipertensi, kolesterol tinggi,
penyakit jantung koroner yang diikuti gagal jantung. Dianjurkan pola
makan vegetarian (makan hanya buah, sayur) sehingga bahan ampas
dan serat lebih banyak.
d. Mempertahankan aktivitas fisik
Berolahraga pada lansia diperlukan asalkan disesuaikan dengan
kemampuan yang ada. Tempat senam untuk menambah jasmani
banyak dibuka, sehingga dapat dipilih dan disesuaikan dengan
kebutuhan. Mengikuti senam kesegaran jasmani sebanyak dua kali
seminggu sudah cukup untuk mempertahankan kebugaran fisik.
Sekalipun banyak dibuka pusat kesegaran jasmani, untuk menghemat
waktu, dapat dilakukan senam di rumah tanpa memerlukan ruangan
yang luas. Dengan demikian aktivitas fisik untuk meningkatkan dapat
……..
11
e. Mempertahankan aktivitas seksual
Masa klimakterium, menopause dan senium, bukan merupakan halangan
untuk melakukan aktivitas seksual. Pada masa klimakterium,
menopause dan senium, pasangan masih dapat menikmati hubungan
seksual, sekalipun sudah dapat digunakan kuantitasnya sangat
berkurang. Yang menjadi perhatian dalam hubungan seksual pada
masa klimakterium dan menopause adalah kualitasnya. Oleh karena
kegairahan seks sudah menurun, kemampuan untuk memberikan
rangsangan di tempat erotik sudah berkurang sedangan wanita sulit
untuk dirangsang. Untuk mencapai tingkat eksotik sulit tercapai dan
memerlukan waktu dan kesabaran kedua belah pihat. Dalam situati
demikian memang diperlukan pengertian yang baik oleh karena
keadaan tersebut sudah merupakan perubahan alami.
Untuk dapat mencapai dan memberikan fantasi erotik yang lebih
sempurna, memerlukan fantasi, melihat adegan film yang dapat
meningkatkan gairah seks. Dengan pengertian terbatas dan hanya
untuk kepentingan keharmonisan keluarga diharapkan pemutaran film
erotik tidak disalahartikan.
2.1.6 Dampak keluhan menopause
1. Perdarahan
Perdarahan yang terjadi pada wanita menjelang menopause adalah
perdarahan yang datangnya tidak teratur tidak seperti menstruasi
yang datangnya teratur dan jumlahnya lebih banyak.
2. Rasa panas dan keringat malam
Penyebabnya diperkirakan terjadi karena menurunnya hormon
3. Gejala perkemihan
Uretra yang merupakan saluran air seni yang menyalurkan air seni
keluar tubuh mengalami penipisan dan pengurangan elastisitas yang
menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran
kencing.
4. Gejala emosional dan kognitif
Gejala emosional dan kognitif yang wanita menopause muncul secara
bervariasi berbeda setiap individunya sehingga sangat sulit untuk
menentukan gejala apa yang akan muncup pada seorang wanita
menopause.
5. Perubahan pada kegiatan seks
Pada saat seorang wanita mengalami menopause sering muncul rasa
khawatir terhadap dirinya, banyak wanita akan merasa takut
kehilangan pasangannya karena ciri khas seorang wanita yaitu
mengandung dan melahirkan telah hilang dari dirinya.
6. Perubahan kulit
Salah satu fungsi estrogen adalah untuk menjaga elastisitas kulit,
sehingga saat fungsi ovarium menurun yang berakibat langsung
menurunnya pula kadar estrogen dalam tubuh mengakibatkan
jaringan lemak bawah kulit akan menipis, kulit akan terasa berkerut,
tidak elastis lagi dan tipis.
7. Sulit tidur
Sulit tidak pada wanita menopause terjadi karena adanya gejolak rasa
panas dan berkeringat pada malam hari.
8. Perubahan pada mulut
Perubahan yang terjadi pada indra pengecapan adalah hilangnya
……..
13
akan bermacam-macam, terkadang makanan asin di rasakan tawar
atau bahkan sebaliknya makanan tawar dirasakan asin.
9. Osteoporosi
Fungsi ovarium yang menurun membuat hormon estrogen dan
progesteron berkurang sehingga menyebabkan zat kalsium atau
kapur tidak dapat disimpan dalam tulang.
10. Peningkatan berat badan
Perubahan fisik yang terjadi pada wanita menopause membuat wanita
menopuase menjadi malas beraktifitas dan malas berolahraga,
banyak wanita menopuase mengkonsumsi makanan dengan menu
tidak seimbang, berlebihan, dan tidak sesuai kebutuhan, hal ini
mengakibatkan menjadi gemuk.
11. Daya ingat berkurang
Wanita yang sebelum menopause mempunyai daya ingat yang tajam
akan mengalami penurunan daya ingat saat menopause.
12. Kecemasan
Kecemasan yang dialami oleh wanita menopause adalah rasa
khawatir tentang perubahannya tentang kehidupan pribadinya dan
juga tentang ketidakmampuannya lagi untuk melakukan sesuatu
seorang diri.
13. Stress
Banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita menopause,
perubahan itu membuat kebanyakan wanita menopause menjadi
stress karena tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan perubahan itu.
14. Depresi
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita menopause
terkadang menjadi atau masalah bagi seorang wanita menopause
(Vina, 2010).
2.1.7 Cara Mengatasi sindroma pre menopause
Menurut Bandiyah (2009) cara mengatasi menopause dibagi
menjadi 5 yaitu:
a. Terapi penggantian hormone (TPH) bertujuan untuk mengganti
hormone yang mulai menghilang agar efek-efek menopause dapat
diatasi.
b. Berkonsultasi pada ahli kandungan untuk membantu anda
mempertimbangkan risiko TPH dan menemukan penanganan yang
paling tepat untuk anda. Walaupun efek samping yang akan muncul
telah diketahui, kini anda bisa mendapatkan pengobatan yang
disesuaikan dengan keadaan anda untuk menghilangkan atau
memperkecil efek samping. Ingat bahwa setiap wanita berbeda.
c. Diet tradisional Asia tampaknya memberi keuntungan yang penting.
Diet Asia ini :
1) Mengandung kurang dari 20% kalori yang berasal dari lemak.
2) Membatasi masukan daging.
3) Kaya akan berbagai macam buah, sayur serta kacang-kacangan.
4) Memasukkan menu dari tahu atau olahan kedelai paling tidak
sekali sehari.
5) Produk olahan kedelai mengandung fitoestrogen, yang merupakan
sebuah tipe hormone tanaman yang diyakini bermanfaat bagi
menopause. Namun demikian, preparat tersebut belum terbukti
……..
15
mengatasi osteoporosis dan efek kardiovaskuler akibat
menopause.
d. Hindari faktor-faktor yang memicu gejala-gejala menopause anda,
kemerahan pada wajah dapat dipicu oleh makanan yang panas atau
pedas. Alkohol, kafein dan gula juga dapat memicu kemerahan pada
wajah.
e. Krim vagina dan jel dapat digunakan untuk mengurangi kekeringan
dan rasa gatal pada vagina. Preparat tersebut juga dapat digunakan
pada saat berhubungan seksual, untuk mengurangi rasa sakit.
2.2 Penurunan kadar kalsium
2.2.1 Definisi
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Sekitar 99 persen total kalsium dalam tubuh ditemukan dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit, hanya sebagian kecil dalam plasma cairan ekstravaskuler (Syafiq, 2007).
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Kalsium dibutuhkan di semua jaringan tubuh, khususnya tulang. Sekitar 99% kalsium tubuh berada pada tulang dan sisanya tersebar di seluruh tubuh dalam aneka cairan tubuh (Ernes, 2006).
pengeroposan terjadi. Di kalangan wanita pramenopause, pascamenopause dan tua, asupan kalsium yang cukup dapat mengurangi laju pengeroposan tulang meskipun tidak benar-benar mencegah pengeroposan tulang (Felicia, 2009).
2.2.2 Fungsi kalsium
Kalsium mempunyai peranan yang penting dalam tubuh, yaitu dalam pembentukan tulang dan gigi, dalam pengaturan fugsi sel pada cairan ekstraseluler dan intraseluler seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpulan darah dan menjaga permeabilitas membran sel. Selain itu, kalsium juga mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan (Endang, 2011).
1. Pembentukan tulang
Kalsium dalam tulang mempunyai dua fungsi : a. Sebagai bagian integral dari struktur tulang. b. Sebagai tempat menyimpan kalsium.
Menurut Endang (2011) faktor yang mempengaruhi penulangan adalah genetik (untuk menentukan massa tulang), hormon seks dan aktivitas fisik (mempengaruhi metabolisme tulang) dan berat badan berbanding terbalik dengan risiko patah tulang.
2. Pembentukan gigi
……..
17
menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap kerusakan gigi (Endang, 2011).
3. Pertumbuhan
Kalsium secara nyata diperlukan untuk pertumbuhan karena merupakan bagian penting dalam pembentukan tulang dan gigi, juga dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil untuk mendukung fungsi sel dalam tubuh. Penelitian di Jepang menyebutkan dengan orang yang diet rendah kalsium lebih pendek dibandingkan dengan orang yang diet kalsium yang adekuat. Diet rendah kalsium berarti rendah protein, dan protein juga dibutuhkan untuk pertumbuhan termasuk pembentukan tulang. Namun, secara jelas belum dapat dibuktikan bahwa kekurangan kalsium menyebabkan gagal pertumbuhan karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Dalam masa pertumbuhan ukuran tulang, kandungan kalsium dan kebutuhan kalsium meningkat. Setelah pertumbuhan berhenti, kemungkinan fase dimana penambahan jumlah tulang dan kalsium (puncak penambahan massa tulang) bersama akan tetap bertambah sampai usia sekitar 30 tahun. 4. Pembentukan darah
Bila terjadi luka, ion kalsium di dalam darah merangsang pembebasan fosfolipida dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengatalisis perubahan protrombin bagian darah normal, menjadi trombin kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah.
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi kalsium 1. Konsumsi makanan
Pada dasarnya intake makanan dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri, dapat berupa emosi/kejiwaan yang memiliki sifat kebiasaan. Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar manusia, seperti ketersediaan bahan pangan yang ada di alam sekitarnya serta kondisi sosial ekonomi yang memenuhi tingkat daya beli manusia terhadap bahan pangan.
2. Pendidikan dan pengetahuan
Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi kedaaan gizinya karena dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik. Sering masalah gizi timbul karena ketidaktahuan atau kurang informasi tentang gizi yang memadai. Seseorang dengan pendidikan rendah belum tentu kurang mampu menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi dibandingkan dengan orang olain yang pendidikannya lebih tinggi. Karena sekalipun berpendidikan rendah, kalau orang tersebut rajin mendengarkan atau melihat informasi mengenai gizi, bukan mustahil pengetahuan gizinya akan lebih baik (Endang, 2011).
……..
19
seseorang lebih tanggap terhadap adanya masalah gizi di dalam keluarga dan bisa mengambil tindakan secepatnya (Endang, 2011). 3. Jenis kelamin
Kebutuhan zat gizi anak laki-laki berbeda dengan nak perempuan dan biasanya lebih tinggi karena anak laki-laki memiliki aktivitas fisik yang lebih tinggi. Anak laki-laki biasanya mendapatkan prioritas yang lebih tinggi dalam hal makanan dibandingkan anak perempuan.
4. Sosial ekonomi
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya terutama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya (Endang, 2011).
5. Aktivitas fisik
2.2.4 Dampak kekurangan kalsium
Kehilangan sebagian kalsium harian melalui ekresi (urine dan feses), keringat, dan paru-paru saat kita bernapas adalah hal yang normal. Oleh karena itu, kita harus mengonsumsi cukup kalsium setiap hari untuk mengembalikan kalsium yang hilang. Pada kebanyakan orang yang sehat, pola makan yang mengikuti rekomendasi asupan kalsium yang tepat dapat mengembalikan kalsium yang hilang setiap harinya (Felicia, 2009).
Jika kebutuhan kalsium tidak bisa dipenuhi, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan utama kalsium untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah. Mempertahankan kadar kalsium sangat penting agar jantung, pembuluh darah, persarafan, dan otot dapat berfungsi dengan normal. Jika diperlukan tubuh akan mengorbankan tulang (sehingga membuat tulang menjadi lemah dan rentan patah) demi mempertahankan fungsi tubuh yang lebih vital bagi kelangsungan hidup (Felicia, 2009). 2.2.5. Sumber Kalsium
……..
21
Sejumlah sayuran juga banyak mengandung kalsium, khususnya bok choy (kubis cina), lobak cina, kangkung, bayam, dan brokoli. Sementara sayuran dan buah yang mengandung sedikit kalsium ada banyak, termasuk buncis, jeruk, minyak wijen, minyak zaitun, lemon, dan bawang putih.
Ada sejumlah orang yang fanatik percaya bahwa susu adalah satu-satunya sumber kalsium dan ada juga yang percaya bahwa susu mempunyai efek merugikan bagi kesehatan. Keduanya salah dan keduanya tidak bertanggung jawab terhadap kampanye gencar mereka yang dipasang di tempat umum dan iklan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ada banyak cara untuk mendapatkan kalsium selain dari susu (Felicia, 2009).
Banyak orang bingung memilih makanan yang diperkaya dengan kalsium karena kandungan kalsium dalam setiap produk sangat bervariasi. Sebagai contoh, jus jeruk yang diperkaya dengan kalsium mengandung kalsium antara 300 dan 400 mg per takaran saji, sama atau lebih besar dibandingkan susu dengan kuantitas yang sama. Beberapa sereal yang diperkaya dengan kalsium bahkan mengandung kalsium per takaran saji yang lebih besar dari susu, sampai 1000 mg per takaran saji. 2.2.6 Kekurangan dan Kelebihan Kalsium
Dampak negatif kekurangan kalsium kerap tidak kelihatan sebelum mereka mencapai usia dewasa. Kekurangan kalsium saat remaja merupakan penyebab osteoporosis di usia tua. Kekurangan kalsiium dapat menyebabkan:
1. Karies dentis (kerusakan gigi).
4. Terjadinya kekejangan otot.
Selain akibat kekurangn kalsium di atas, akibat ketidakseimbangan kalsium dan fosfor juga dapat menimbulkan kerugian. Karena fosfor dapat meningkatkan hormon paratiroid. Jika ketidakseimbangan ini tidak diatasi, maka kekurangan kalsium terus terjadi sementara penumpukan fosfor juga terus berlanjut (Lane, 2010).
Tubuh orang dewasa mengandung sekitar 1200 gram kalsium, terutama terdapat dalam tulang. Secara umum, toksisitas kalsium jarang ditemukan. Tidak ada efek negatif yang ditemukan pada orang dewasa sehat yang mengkonsumsi kalsium sampai 2500 mg per hari (Arisman, 2010).
23 BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konseptual adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep variabel-variabel yang akan diukur (diteliti) (Notoatmodjo, 2010).
Keterangan :
: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
Kadar kalsium darah
Tinggi Normal Rendah
Faktor yang mempengaruhi kadar kalsium darah 1. Konsumsi
makanan
2. Pendidikan dan pengetahuan 3. Jenis kelamin 4. Sosial ekonomi
3.2 Keterangan kerangka konseptual
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang digunakan sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan (Nursalam, 2013).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran/mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2013).
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1 Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dari perencanaan (pembuatan proposal) hingga pembuatan laporan akhir, yaitu dari bulan Desember hingga Juli 2017. 4.2.2 Tempat penelitian
4.3 Kerangka Kerja
Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yang berbentuk kerangka hingga analisis data (Hidayat, 2015).
Gambar 4.3 Kerangka Kerja penentuan Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
Penyusunan proposal
Populasi
Semua wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang yang berjumlah 32 orang
Sampel
Sebagian wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang yang berjumlah 15 orang
Sampling simple random sampling
Pengumpulan Data
Pengambilan sample darah dan pemeriksaan kalsium darah
Pengolahan dan Analisis Data Editing, coding, dan tabulating
Penyusunan Laporan Akhir Desain Penelitian
Deskriptif
……..
27
4.4 Populasi, sampel dan sampling
4.3.1 Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi penelitian ini adalah semua wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang yang berjumlah 3 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07 RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang yang berjumlah 15 orang.
Penentuan besar sampel dengan cara ini didasarkan pada persentase dari besarnya populasi. Teknik ini cocok diapakai pada penelitian survey, misalnya mengambil 5%, 10%, atau 20% atas pertimbangan biaya. Bila populasi kurang dari 100 sebaiknya dicuplik 50% dari populasi dan bila populasi beberapa ratus diambil 25% sampai 30%. (Saryono, 2011).
4.3.3 Sampling
dilakukan dengan melalui lemparan dadu atau pengambilan nomor yang telah ditulis. Adapun kriteria responden yang akan dijadikan sampel pemeriksaan adalah sebagai berikut:
1. Wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
2. Responden yang bersedia terlibat dalam penelitian.
4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
4.5.1 Identifikasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel pada penelitian ini adalah Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause.
4.5.2 Definisi Operasional Variabel
Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012)
Tabel 4.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variable Definisi
……..
29
4.6 Instrumen Penelitian dan Cara penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah data primer dengan mengambil langsung sampel darah pada wanita menopause.
Adapun prosedur kerja pengambilan sampel adalah sebagai berikut. 1. Instrumentasi
Instrumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Vacuttainer, centrifuge, Mikro pipet, kuvet, Tip lastik dan fotometer.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alkohol, Kapas, Reagen Kalsium, tissue dan sampel darah.
3. Prosedur Penelitian
a. Pengambilan Darah Vena
1) Membersihkanlah vena dengan alkohol 70% dan membiarkan sampai kering.
2) Memasang tourniquet pada lengan atas.
3) Membendung vena tidak perlu dengan ikatan erat-erat, bahkan sebaiknya hanya cukup erat untuk memperlihatkan dan agak menonjolkan vena.
4) Menegangkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak dapat bergerak.
6) Melepaskan atau merenggangkan pembendungan dan perlahan-lahanlah tarik pengisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki di dapat.
7) Melepaskan pembendungan jika masih terpasang.
8) Menutup dengan kapas diatas jarum dan cabutlah semprit dan jarum itu.
9) Memintalah kepada orang yang darahnya diambil supaya tempat tusukan itu ditekan selama beberapa menit dengan kapas tadi. 10) Mengangkat jarum dari semprit dan mengalirkan (jangan
semprotkan) darah ke dalam wadah atau tabung yang tersedia melalui dinding. (Gandasoebrata R, 2010).
b. Pembuatan Serum
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Mengambil darah dari pembuluh vena sebanyak 3 cc (atau sesuai yang diperlukan).
3) Memasukkan darah kedalam tabung reaksi atau tabung centrifuge lewat dinding tabung.
4) Membiarkan pada suhu kamar 15 - 30 menit hingga darah membeku.
5) Memisahkan serum dan sel-sel darah dengan cara centrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit.
6) Memasukkan serum kedalam botol sampel yang telah disiapkan. C. Cara Pemeriksaan Kalsium Darah
1) Menyalakan alat dan melakukan kalibrasi. 2) Mengambil sampel sebanyak 100 µl
3) Bila pada alat sudah tertera “Analizing Blood” menekan tombol
……..
31
4) Sampel akan dihisap oleh aspirator, menunggu selama 1 menit. 5) Hasil akan muncul pada layar dan langsung diprint.
4.7 Teknik Pengumpulan dan Analisa Data
4.7.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013). Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan data diperoleh setelah mendapatkan izin dari pihak yang bersangkutan untuk mengadakan penelitian.
Setelah mendapatkan responden yang dikehendaki maka peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Selanjutnya adalah meminta persetujuan menjadi responden. Lalu peneliti melakukan pengambilan sampel darah pada wanita menopause dan status jaringan periodontal diukur dengan menggunakan observasi secara langsung, setelah peneliti memperoleh hasil yang dibutuhkan maka langkah selanjutnya hasil tersebut dianalisa. 4.7.2 Pengolahan Data
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat 2007, h.121).
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori (Hidayat 2007, h. 121).
3. Tabulating
Tabulating yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo 2010, h.176). Data yang telah diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap sampel dimasukkan ke dalam tabel-tabel sesuai dengan jenis variabel yang diolah.
4.7.3 Analisis Data
Setelah hasil diperoleh langsung dibuat tabel hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan disesuaikan dengan kategori yang sudah ditetapkan diatas yaitu hasil normal dijumlah ada berapa dan begitupun dengan yang rendah, masing-masing hasil yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
……..
33
(Budiarto, 2010).
Adapun hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan menggunakan skala kumulatif :
100 % = Seluruhnya
76 % - 99 % = Hampir seluruhnya
51 % - 75 % = Sebagian besar dari responden 50 % = Setengah responden
26 % - 49 % = Hampir dari setengahnya 1 % - 25 % = Sebagian kecil dari responden
0 % = Tidak ada satupun dari responden (Arikunto, 2010).
4.8 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dengan pihak yang diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut (Hidayat, 2015).
a. Informed Consent (Lembar persetujuan)
Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada
subjek penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.
b. Anonimity (Tanpa nama)
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
35 BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Klinik Pratama Harapan Ibu Jl. Raya Tapen Kabuh Jombang pada tanggal 25 Juli 2017 dengan jumlah responden 15 orang. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum memuat umur responden, lama responden berhenti menstruasi, kebiyasaan atau tidak merokok responden, mengkonsumsi sayur dan susu untuk penambahan kadar kalsium responden, melakukan olahraga seminggu 3 kali responden. Sedangkan data khusus terdiri dari Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Pulo Lor merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Jombang. Secara umum karakteristik wilayah Desa Pulo Lor dapat dilihat dari aspek fisik yang yang meliputi letak, luas topografidsn kondisi iklim.
(7 RT dan 1 RW), Dusun Pulo Kalimalang (11 RT dan 2 RW) dan Dusun Pulo Pandean (3 RT dan 1 RW).
Luas wilayah Desa Pulo Lor adalah 243,8 Ha. Menurut jenis penggunaan tanahnya, luasan tersenut terinci sebagai berikut luas tanah untuk perumahan/pemukiman adalah 121.4 Ha, luas tanah untuk sawah adalah 35.213 Ha, luas tanah untuk tegal 76.687 Ha, dan lainnya 10.5 Ha.
Sumber daya manusiayang tersedia bisa dilihat dari data jumlah penduduk, baik menurut golongan umur, tingkat pendidikan maupun mata pencaharian. Jumlah penduduk di Desa Pulo pada tahun 2015 adalah sebanyak 18.742 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 9339 jiwa dan perempuan 9403.
5.1.2 Data Umum
1. Karakteristik responden berdasarkan lama tidak menstruasi
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan lama tidak menstruasi di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
No lama tidak
menstruasi Frekuensi Persentase (%)
1 lebih dari 2 tahun 12 80.0
2 kurang dari 2 tahun 3 20.0
Total 15 100.0
Sumber : Data primer 2017
……..
37
2. Karakteristik responden berdasarkan kebiasan merokok
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kebiasaan merokok di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
No Kebiasan merokok Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 15 100
Total 15 100
Sumber : Data primer 2017
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa seluruhnya responden tidak merokok sejumlah 15 orang (100%).
3. Karakteristik responden berdasarkan konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
No
Sumber : Data primer 2017
4. Karakteristik responden berdasarkan melakukan olahraga seminggu 3 kali
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan melakukan olahraga seminggu 3 kali di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
No melakukan olahraga
seminggu 3 kali Frekuensi Persentase (%)
1 Ya 2 13.3
2 Tidak 13 86.7
Total 15 100.0
Sumber : Data primer 2017
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden tidak melakukan olahraga seminggu 3 kali sejumlah 13 orang (86,7%).
5.1.3 Data khusus
Kadar kalsium Darah Pada Wanita Menopause
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kadar kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang tanggal 25 Juli 2017
Sumber : Data primer 2017
……..
39
5.2 Pembahasan
Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian tentang kadar kalsium darah pada wanita menopause. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar kalsium darah pada wanita menopause. Penelitian ini dilaksanakan pada warga Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kec. Jombang, Kab. Jombang. Jumlah keseluruhan subyek penelitian ini adalah sebanyak 15 orang yang terdiri dari wanita menopause. Pada penelitian ini dipilih subyek wanita menopause minimal 12 bulan dan dalam kondisi sehat saat dilakukan pemeriksaan. Penurunan kadar kalsium pada wanita menopause terjadi karena faktor umur. Orang dengan umur diatas 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan selanjutnya akan mengalami masalah kekurangan kalsium. Penurunan kepadatan tulang juga terjadi pada wanita pascamenopause karena indung telur mengalami penurunan produksi hormon estrogen yang akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh (Darningsih, 2014).
mineral melalui pengelupasan kulit, kuku, rambut, dan juga melalui urine dan feses.
Hormon esterogen itu sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu estradiol, estron, danestriol, yang masing-masing jenis memiliki potensi yang berbeda-beda. Estradiol adalah jenis esterogen yang paling kuat, sedangkan estriol adalah yang paling lemah. Estradiol memiliki kekuatan delapan kali dibandingestriol. Estron memiliki kekuatan antara estradiol dan estrion. Ketiga tingkatan esterogen tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu, menjaga kesehatan jantung, tulang, kehalusan kulit, dan menjaga kelembapan vagina (Wirakusumah, 2004).
Kalsium merupakan mineral terbanyak yang ada dalam tubuh. Hampir 99% total kalsium dalam tubuh ditemukan dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Pulo Lor bahwa hampir seluruh responden memiliki kadar kalsium darah rendah (86,7%) dan sebanyak 13.3% memiliki kadar kalsium darah normal.
Faktor konsumsi makanan dan susu sebenarnya tidak berpengaruh dalam jangka waktu yang pendek terhadap peningkatan kadar kalsium dalam darah. Keadaan Hipokalsemia bisa terjadi karena gagal ginjal, operasi pengangkatan lambung, dan penggunaan obat-obatan tertentu (seperti diuretik). Gejala hipokalsemia itu sendiri antara lain mati rasa dan kesemutan di jari, kram otot, kejang, lesu, kurang nafsu makan, dan irama jantung abnormal. Jika tidak diobati, kekurangan kalsium menyebabkan kematian.
……..
41
Perubahan metabolisme kalsium selama latihan fisik tergantung pada intensitas latihan. Latihan fisik intensitas sedang dapat meningkatkan serum 1,25-dihidroksi vitamin D3, menurunkan hormon paratiroid (PTH) sehingga ekskresi kalsium lewat urin menurun. Plasma terionisasi kalsium mungkin normal atau sedikit meningkat. Sementara wanita menopause yang memiliki kadar kalium yang normal bisa terjadi karena proses penyerapan asupan makanan yang mengandung kalsium cukup baik dan masih memiliki kepadatan tulang yang bangus karena bisa menjaga pola hidup sehat.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarka hasil penelitian Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause di Laboratorium Klinik Pratama Harapan Ibu Jl. Raya Tapen Kabuh Jombang, maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang yang dijadikan subjek penelitian memeliki kadar kalsium darah rendah.
6.2. Saran
6.2.1 Aanalis Kesehatan
Diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kadar kalsium darah dengan teliti atau memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kalsium berkurang.
6.2.2 Wanita Menopause
Diharapkan pada wanita menopause selalu menjaga pola makan yang tinggi kalsium seperti sayur dan susu, dan melakukan olahraga secara teratur.
6.2.3 Peneliti Selanjutnya
……..
43
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi.Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arisman, 2010. Kandungan kalsium dalam tubuh.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789.pdf Diakses 10/01/2017 Baziad, 2010. Jumlah wanita menopause di Indonesia.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle. Diakses 10/01/2017
Budiarto. 2010. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Darningsih, 2014. Kekurangan kalsium dapat memicu kontraksi otot. http://id.portalgaruda.org/article.php?article=431888&val=1001. Diakses 10/01/2017
Depkes RI, 2010. Jumlah wanita menopause di Jatim. http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/4/. Diakses 05/01/2017.
Doroty, 2012. Pencegahan secara mekanis.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle. Diakses 10/01/2017 Endang. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rajagrafindo Persada. Ernes, 2006. Defijisi kalsium. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789.pdf.
Diakses 11/01/2017.
Farah, 2009. Pencegahan secara kimiawi.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle. Diakses 10/01/2017
Felicia, 2009. Dampak kekurangan kalsium.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21806.pdf. Diakses 12/01/2017
Hardiansyah, 2010. Dampak konsumsi kalsium berlebihan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21806.pdf. Diakses 12/01/2017
Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
Hidayat, Alimul. 2015. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartiyani, 2010. Jaringan periodontal. http://repository.unhas.ac.id/bitstream. Diakses 12/01/2017
Kosnayani. 2010. Hubungan asupan kalsium, aktivitas fisik, paritas, indeks massa tubuh dan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause. Semarang: Universitas Dipenegoro;
Lane, 2010. Akibat kekurangan kalsium.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789.pdf. Diakses 11/01/2017. Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. EGC.
Muliana, 2012. Kebutuhan kalsium dalam tubuh.
http://id.portalgaruda.org/article.php?article=431888&val=1001. Diakses 10/01/2017
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Peter, 2010. Etiologi penyakit jaringan periodontal. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle. Diakses 05/01/2017
Proverawati. 2010. Menopause dan Sindrome Premenopause. Yogyakarta. Nuha Medika.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Syafiq, 2007. Definisi kalsium.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789.pdf. Diakses 11/01/2017. Vina. 2010. Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarta. Trans Info Media. Widyastuti, 2010. Kadar Kalsium pada wanita menopause.
……..
……..
……..
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN KALSIUM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE
(Studi pada Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)
Oleh : NURUL HABIBAH
Saya adalah mahasiswa Program Studi Diploma D III Analis Kesehatan Stikes ICMe Jombang. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir program D III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kalsium darah pada wanita menopause.
Kami mengharapkan tanggapan/jawaban yang anda berikan sesuai dengan pendapat anda sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas anda. Informasi yang anda berikan hanya akan dipergunakan untuk perkembangan ilmu analis kesehatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat “volunter” (bebas), anda bebas untuk ikut/tidak tanpa adanya sanksi apapun.
Jika anda bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan anda menandatangani kolom dibawah ini.
Tanda tangan :
Tanggal :
……..
51
PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Judul KTI : Kadar Kalsium darah pada wanita menopause di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang
Nama Mahasiswa : Nurul Habibah
NIM : 14.131.0025
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam karya tulis ilmiah sebagai responden dengan mengisi angket yang disediakan oleh peneliti.
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan karya tulis ilmiah penelitian ini dan saya telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang saya berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan menimbulkan ketidak nyamanan bagi saya, saya akan mengajukan keberatan dan saya berhak mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan suka rela tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun, saya menyatakan :
Bersedia
Menjadi responden dalam Karya Tulis Ilmiah Jombang, Juli 2017
Peneliti Rosponden
INFORMED CONSENT
(Lembar Persetujuan)
Pernyataan Kesediaan menjadi Responden Penelitian :
Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause
(Studi di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
No Responden : ... Alamat : ... Menyatakan bersedia dan berpartisipasi menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh Nurul Habibah, mahasiswa dari Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.
Dengan pernyataan ini saya tanda tangani untuk dapat dipergunakan seperlunya dan apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau keberatan, maka saya dapat mengajukan kembali hal keberatan tersebut.
Jombang, Juli 2017
……..
53
KUESIONER (DAFTAR PERTANYAAN)
KADAR KALSIUM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE
I. Identitas responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Alamat :
II. Aspek responden
1. Sudah berapa lama anda sudah tidak menstruasi? a. Lebih dari 2 tahun
b. Kurang dari 2 tahun
2. Apakah anda memiliki kebiasaan merokok? a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda mengkonsumsi sayur dan susu untuk menjaga kesehatan tulang sehingga penambahan kalsium darah meningkat ?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda sering melakukan olahraga seminggu 3 kali, sehingga dapat menjaga kepadatan tulang agar tidak terjadi osteoporosis ?
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN KADAR KLSIUM DARAH PADA WANITA
MENOPAUSE
(Studi di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang)
A. Prosedur Pemeriksaan Kadar Kalsium Darah. 1. Pengambilan Darah Vena.
1) Pengambilan darah dilakukan pada salah satu vena cubiti.
2) Membendung lengan pada bagian atas dengan torniquet supaya vena terlihat dengan jelas.
3) Mengdisinfeksikan lokasi yang akan di ambil dengan alkohol 70% dan dibiarkan kering kembali.
4) Menusukkan jarum pada lokasi yang telah disinfeksi sampai mengenai vena, dengan lubangg jarum di atas.
5) Meregangkan bendungan dan perlahan-lahan penghisap spuit ditarik sampai didapatkan jumlah darah 3 ml.
6) Melepaskan pembendung serta meletakkan kapas di atas jarum dengan spuit dicabut perlahan-lahan.
7) Selanjutnya jarum dipisahkan dari spuit dan darah dialirkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi label, bersih, dan kering melalui dinding tabung.
2. Cara Pembuatan Serum
1) Darah yang telah di masukkan pada tabung dibiarkan selama 10-20 menit.
……..
55
3) Memisahkan serum dari endapan sel darah merah dengan cara dipipet dan ditampung dalam tabung serologi yang bersih dan kering.
3. Cara Pemeriksaan Kalsium Darah
1) Menyalakan alat dan melakukan kalibrasi. 2) Mengambil sampel sebanyak 100 µl
3) Bila pada alat sudah tertera “Analizing Blood” menekan tombol
“Yes”.
Frequency Table
lama tidak menstruasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 15 100.0 100.0 100.0
konsumsi sayur dan susu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid normal 2 13.3 13.3 13.3
3 13 86.7 86.7 100.0
……..
57
LEMBAR OBSERVASI
Pemeriksaan Kadar Kalsium Darah Pada Wanita Menopause
(
Studi di Desa Pulo Lor RT.07/RW.02 Kecamatan Jombang KabupatenJombang)
TABULASI HASIL PENELITIAN
resp. lama tidak menstruasi Kebiasaan merokok
konsumsi sayur dan susu untuk penambahan kalsium darah
……..