• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Tahun ajaran 2009-2010” dilakukan pada bulan Maret 2010.

1 Penguatan Kosep Perkalian Pecahan a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi. Materi yang disampaikan adalah pemahaman konsep perkalian pecahan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2010. Subyek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan yang berjumlah 14 siswa. Pada kondisi awal jumlah siswa ada 15 siswa namun pada saat penelitian ada 1 siswa yang tidak berangkat. Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat atau observer yang mengamati proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V. Dalam hal ini guru kelas V SD Tarakanita Ngembesan bertindak sebagai kolaborator.

Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Masing-masing siswa mengerjakan lembar kerja yang telah tersedia. Lembar kerja tersebut dikerjakan bersama dengan teman sekelompok. Setiap kelompok memperoleh alat peraga yang berupa kertas dan plastik yang telah diarsir sehingga dapat menunjukkan nilai suatu pecahan. Melalui lembar kerja tersebut siswa diharapkan dapat melakukan perkalian pecahan dengan menggunakan gambar-gambar yang tersedia. Setiap kelompok harus bekerjasama agar semua anggota dalam kelompok tersebut dapat mengetahui dan memahami setiap jawaban dari semua soal yang ada dalam lember kerja. Melalui kerja kelompok tersebut siswa dapat saling membantu. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk menuliskan sebagian dari hasil kerjanya didepan kelas kemudian guru bersama dengan siswa membahas hasil kerja siswa. c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dibagi dalam 3 hal, yaitu:

1) Pengamatan Selama Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan selama proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Guru menyampaikan materi dengan model kapur tulis yang

diambil berkali-kali sehingga dapat menunjukan perkalian. c) Guru mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan CTL d) Guru membagi kelompok dan memberikan peraturan selama

berdiskusi.

e) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi, namun dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa mengali pengetahuannya tentang perkalian pecahan. 2) Pengamatan Selama Proses Diskusi.

Proses diskusi dilakukan untuk mentukan nilai pecahan yang sesuai dengan gambar, menuliskan pecahan kedalam bentuk gambar, serta melakukan perkalian pecahan yang berpenyebut sama dan pecahan yang berpenyebut berbeda dengan menggunakan gambar-gambar..Dalam proses diskusi ini siswa tidak banyak dibimbing oleh guru karena siswa sudah mempunyai pengalaman mempelajari konsep perkalian pecahan. Guru membimbing siswa untuk mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain.

3) Analisis Hasil Yang Diperoleh Siswa

Hal yang dianalisis terkait dengan penelitian yaitu menyajikan nilai pecahan kedalam bentuk gambar, mentransfer gambar kedalam bentuk pecahan serta mengakilan pecahan berpenyebut sama dan

mengalikan pecahan beda penyebut. Data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan:

a) Pengamatan Aktivitas Siswa

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Siswa Dalam Menggunakan Alat Peraga

Kriteria No Nama Ketepatan menggunakan

alat peraga Keaktifan siswa 1 Siswa 1 2 2 2 Siswa 2 3 3 3 Siswa 3 3 3 4 Siswa 4 3 3 5 Siswa 5 1 3 6 Siswa 6 2 3 7 Siswa 7 2 2 8 Siswa 8 2 2 9 Siswa 9 3 3 10 Siswa 10 3 3 11 Siswa 11 1 2 12 Siswa 12 2 3 13 Siswa 13 2 3 14 Siswa 14 2 2 Jumlah 31 37 Presentase (%) 73,80 88,09

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ketepatan menggunakan alat peraga kertas dan plastik yang telah diarsir adalah NA = 100% 73,80%

42

31× = . Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah

tepat dalam menggunakan alat peraga. Siswa yang aktif dalam kelompok adalah NA = 100% 88,09%

42

37× = . Persentase tersebut

b) Tes Tertulis

Tabel 4.2 Hasil Tes Tertulis Penguatan Konsep Perkalian Kriteria

No. Nama Nilai

Tuntas Tidak Tuntas

1 Siswa 1 60 9 2 Siswa 2 100 9 3 Siswa 3 80 9 4 Siswa 4 100 9 5 Siswa 5 52 9 6 Siswa 6 60 9 7 Siswa 7 68 9 8 Siswa 8 60 9 9 Siswa 9 100 9 10 Siswa 10 100 9 11 Siswa 11 60 9 12 Siswa 12 92 9 13 Siswa 13 100 9 14 Siswa 14 100 9 Jumlah 1130 13 1 Rata-rata 88,85 Presentase (%) 92,85 7,15

Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelas adalah 88,85. Siswa yang tuntas = 100% 92,85%

14

13× = . Siswa yang

tidak tuntas = 100% 7,15% 14

1 × = . Dari data di atas

menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan.

c) Observasi Guru

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru

Skor

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaraan. Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

Kegiatan Inti Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual. Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru,

2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.)

Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi

pengetahuannya. Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga. Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi

pengetahuannya.

Memberi kesan menarik pada siswa.

Melakukan penilaian akhir

9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

IV 1 2 secara autentik Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa. 9 9

Jumlah skor ketercapaian 0 4 30 16

Ketercapaian (dalam %) 0 6,25 46,78 25

Data hasil observasi kegiatan guru menunjukkan bahwa ketercapaian kegiatan guru adalah NA = 100% 78,12%

64

50× = .

Berdasarkan data tersebut diperoleh data bahwa secara umum siswa sudah mencapai indikator ketercapaian yang ditetapkan. Maka dari itu penelitian dapat dilanjutkan pada peningkatan keterampilan perkalian.

d. Refleksi

Dari data yang telah dikumpulkan dan dianalisis peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika dibandingkan dengan kondisi awal, siswa sudah dapat lebih memahami konsep perkalian.

2) Sebagian besar siswa sudah dapat menggunakan alat peraga dengan tepat, hanya beberapa siswa saja yang belum dapat menggunakan alat peraga dengan tepat.

3) Beberapa siswa masih ketergantungan terhadap teman kelompoknya sehingga tidak semua siswa terlibat aktif dalam proses diskusi.

2 Peningkatan Keterampilan Perkalian Pecahan a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi. Materi yang disampaikan adalah keterampilan perkalian pecahan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2010 dan 13 Maret 2010. Subyek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan yang berjumlah 14 siswa. Pada kondisi awal jumlah siswa ada 15 siswa namun pada saat penelitian ada 1 siswa yang tidak berangkat. Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat atau observer yang mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V. Dalam hal ini guru kelas V SD Tarakanita Ngembesan bertindak sebagai kolaborator.

Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Masing-masing siswa mengerjakan lembar kerja yang telah tersedia. Lembar kerja tersebut dikerjakan bersama dengan teman sekelompok. Melalui lembar kerja tersebut siswa diharapkan dapat melakukan perkalian pecahan dengan menggunakan kesimpulan yang telah diperoleh pada pertemuan yang lalu. Setiap kelompok harus bekerjasama agar semua anggota dalam kelompok tersebut dapat mengetahui dan memahami setiap jawaban dari semua soal yang ada

dalam lember kerja. Melalui kerja kelompok tersebut siswa dapat saling membantu. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk menuliskan sebagian dari hasil kerjanya didepan kelas kemudian guru bersama dengan siswa membahas hasil kerja siswa.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dibagi dalam 3 hal, yaitu: 1) Pengamatan Selama Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan selama proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Guru mengingatkan siswa atas kesimpulan yang diambil pada

pertemuan yang lalu

c) Guru mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan CTL d) Guru membagi kelompok dan memberikan peraturan selama

berdiskusi.

e) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi, namun dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa mengali pengetahuannya tentang perkalian pecahan.

2) Pengamatan Selama Proses Diskusi.

Proses diskusi dilakukan untuk mentukan nilai perkalian pecahan berpenyebut sama, perkalian pecahan beda penyebut, perkalian pecahan murni dengan pecahan desimal, perkalian pecahan murni dengan pecahan campuran, perkalian pecahan campuran dengan pecahan campuran, perkalian pecahan campuran dengan pecahan desimal, perkalian pecahan desimal dengan pecahan desimal. tanpa menggunakan gambar. Dalam proses diskusi ini siswa tidak banyak dibimbing oleh guru karena siswa sudah mempunyai kesimpulan perkalian pecahan.

3) Analisis Hasil Yang Diperoleh Siswa

Hal yang dianalisis terkait dengan penelitian yaitu menentukan hasil perkalian pecahan berpenyebut sama dan mengalikan pecahan beda penyebut, pecahan murni dengan pecahan desimal, pecahan murni dengan pecahan campuran, pecahan campuran dengan pecahan campuran, pecahan campuran dengan pecahan desimal, pecahan desimal dengan pecahan desimal. Data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan kecepatan dan keaktivan siswa dalam mengerjakan soal

Kriteria Kecepatan Mengerjakan Soal No Nama

Waktu (dlm menit) Skor

Keaktivan Siswa 1 Siswa 1 18 3 2 2 Siswa 2 17 3 3 3 Siswa 3 10 4 3 4 Siswa 4 10 4 3 5 Siswa 5 21 2 2 6 Siswa 6 16 3 2 7 Siswa 7 16 3 2 8 Siswa 8 17 3 2 9 Siswa 9 12 4 3 10 Siswa 10 23 2 2 11 Siswa 11 26 1 2 12 Siswa 12 11 4 3 13 Siswa 13 16 3 3 14 Siswa 14 19 3 2 Jumlah 42 34 Presentase (%) 75 80,95

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kecepatan siswa dalam mengerjakan soal adalah NA = 100% 75%

56

42× = . Hal itu

menunjukkan bahwa kecepatan siswa dalam mengerjakan soal adalah cepat. Siswa yang aktif dalam kelompok adalah NA = 100% 80,95%

42

34× = . Persentase tersebut menunjukkan bahwa

2) Tes Tertulis

Tabel 4.5 Hasil Tes Tertulis Peningkatan Keterampilan Perkalian Kriteria

No. Nama Nilai

Tuntas Tidak Tuntas

1 Siswa 1 55 9 2 Siswa 2 85 9 3 Siswa 3 95 9 4 Siswa 4 100 9 5 Siswa 5 65 9 6 Siswa 6 75 9 7 Siswa 7 90 9 8 Siswa 8 55 9 9 Siswa 9 80 9 10 Siswa 10 90 9 11 Siswa 11 45 9 12 Siswa 12 75 9 13 Siswa 13 100 9 14 Siswa 14 70 9 Jumlah 1080 11 3 Rata-rata 77,14 Presentase (%) 78,57 21,43

Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelas adalah 77,14. Siswa yang tuntas = 100% 78,57%

14

11× = . Siswa yang

tidak tuntas = 100% 21,43% 14

3 × = . Target yang diharapkan pada

penelitian ini adalah 75% siswa mencapai KKM. Dari data di atas menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan.

Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru

Skor

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 I 1 2 II 1 2 III 1 2 3 4 5 6 Pra pembelajaran Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaraan. Memeriksa kesiapan siswa. Membuka Pelajaran Melakukan kegiatan apersepsi. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan. Kegiatan Inti Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual. Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru,

2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.)

Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

7 8 9 10 IV 1 2 peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga. Alat peraga yang

digunakan dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Memberi kesan menarik pada siswa.

Melakukan penilaian akhir secara autentik

Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa. 9 9 9 9 9 9

Jumlah skor ketercapaian 0 8 21 20

Ketercapaian (dalam %) 0 12,5 32,81 31,25

Data hasil observasi kegiatan guru menunjukkan bahwa ketercapaian kegiatan guru adalah NA = 100% 76,56%

64

49× = .

Berdasarkan data tersebut diperoleh data bahwa secara umum siswa sudah mencapai indikator ketercapaian yang ditetapkan. Maka dari itu penelitian dapat dilanjutkan pada penguatan konsep pembagian

d. Refleksi

Dari data yang telah dikumpulkan dan dianalisis peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika dibandingkan dengan kondisi awal, siswa sudah lebih terampil dalam melakukan operasi perkalian pecahan.

2) Beberapa siswa masih ketergantungan terhadap teman kelompoknya sehingga tidak semua siswa terlibat aktif dalam proses diskusi.

3) Sebagian besar siswa sudah terampil melakukan operasi perkalian pada pecahan.

4) Indikator yang ingin dicapai sudah tercapai.

3 Penguatan Konsep Pembagian Pecahan a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi. Materi yang disampaikan adalah penguatan konsep pembagian pecahan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2010. Subyek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan yang berjumlah 14 siswa. Pada kondisi awal jumlah siswa ada 15 siswa namun pada saat penelitian ada 1 siswa yang tidak berangkat. Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat atau observer yang mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V. Dalam hal ini guru kelas V SD Tarakanita Ngembesan bertindak sebagai kolaborator.

Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Masing-masing siswa mengerjakan lembar kerja yang telah tersedia. Lembar kerja tersebut dikerjakan bersama dengan teman sekelompok. Setiap kelompok memperoleh alat peraga yang berupa batang

cuisenaire yang telah dimodivikasi menjadi pita-pita warna. Melalui lembar kerja tersebut siswa diharapkan dapat melakukan perkalian pecahan dengan menggunakan gambar-gambar yang tersedia. Setiap kelompok harus bekerjasama agar semua anggota dalam kelompok tersebut dapat mengetahui dan memahami setiap jawaban dari semua soal yang ada dalam lember kerja. Melalui kerja kelompok tersebut siswa dapat saling membantu. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk menuliskan sebagian dari hasil kerjanya didepan kelas kemudian guru bersama dengan siswa membahas hasil kerja siswa. c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dibagi dalam 3 hal, yaitu:

1) Pengamatan Selama Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan selama proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Guru menyampaikan materi dengan model roti yang

dipotong-potong kemudian dibagikan kepada beberapa siswa sehingga dapat menunjukkan suatu pembagian

d) Guru membagi kelompok dan memberikan peraturan selama berdiskusi.

e) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi, namun dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa mengali pengetahuannya tentang perkalian pecahan. 2) Pengamatan Selama Proses Diskusi.

Proses diskusi dilakukan untuk mentukan nilai pecahan yang sesuai dengan gambar, menuliskan pecahan kedalam bentuk gambar, serta melakukan pembagian pecahan yang berpenyebut sama dan pecahan yang berpenyebut berbeda dengan menggunakan gambar-gambar. Dalam proses diskusi ini siswa tidak banyak dibimbing oleh guru karena siswa sudah mempunyai pengalaman mempelajari konsep pembagian pecahan. Guru membimbing siswa untuk mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain.

3) Analisis Hasil Yang Diperoleh Siswa

Hal yang dianalisis terkait dengan penelitian yaitu menyajikan nilai pecahan kedalam bentuk gambar, mentransfer gambar kedalam bentuk pecahan serta mengakilan pecahan berpenyebut sama dan mengalikan pecahan beda penyebut. Data yang dikumpulkan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Dalam Menggunakan Alat Peraga

Kriteria No Nama Ketepatan Menggunakan

Alat Peraga Keaktivan siswa 1 Siswa 1 2 2 2 Siswa 2 3 3 3 Siswa 3 3 3 4 Siswa 4 3 3 5 Siswa 5 2 3 6 Siswa 6 2 2 7 Siswa 7 2 2 8 Siswa 8 1 2 9 Siswa 9 2 3 10 Siswa 10 2 2 11 Siswa 11 1 2 12 Siswa 12 2 2 13 Siswa 13 3 3 14 Siswa 14 3 3 Jumlah 31 35 Presentase (%) 73,80 83,33

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ketepatan menggunakan alat peraga adalah NA = 100% 73,80%

42

31× = . Hal ini

menunjukkan bahwa siswa sudah tepat dalam menggunakan alat peraga. Siswa yang aktif dalam kelompok adalah NA = 100% 83,33%

42

35× = . Persentase tersebut menunjukkan bahwa

siswa dalam kelompok sangat aktif 2) Tes Tertulis

Tabel 4.8 Hasil Tes Tertulis Penguatan Konsep Pembagian Kriteria

No. Nama Nilai

Tuntas Tidak Tuntas

1 Siswa 1 50 9 2 Siswa 2 70 9 3 Siswa 3 80 9 4 Siswa 4 100 9 5 Siswa 5 60 9 6 Siswa 6 60 9 7 Siswa 7 75 9 8 Siswa 8 55 9 9 Siswa 9 80 9 10 Siswa 10 100 9 11 Siswa 11 20 9 12 Siswa 12 60 9 13 Siswa 13 90 9 14 Siswa 14 60 9 Jumlah 960 11 3 Rata-rata 68,57 Presentase (%) 78,57 21,43

Dari data di atas menunjukkan bahwa rata-rata kelas adalah 68,57. Siswa yang tuntas = 100% 78,57%

14

11× = . Siswa yang

tidak tuntas = 100% 21,43% 14

3 × = . Dari data di atas

menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan.

3) Observasi Guru

Tabel 4.9 Hasil Observasi Guru

Skor

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 I

1

Pra pembelajaran

Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media

pembelajaraan.

9 9

2 II 1 2 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IV 1

Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi.

Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan. Kegiatan Inti Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan masalah yang bersifat kontekstual. Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa.)

Guru tidak banyak

memberi tahu hasil kepada siswa dalam

mengkonstruksi pengetahuannya. Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan inkuiri.

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat peraga.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga. Alat peraga yang

digunakan dapat membantu siswa dalam

mengkonstruksi pengetahuannya. Memberi kesan menarik pada siswa.

Melakukan penilaian akhir secara autentik Penutup Melakukan refleksi 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

2 pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa. 9

Jumlah skor ketercapaian 0 6 18 28

Ketercapaian (dalam %) 0 9,73 28,12 43,75

Data hasil observasi kegiatan guru menunjukkan bahwa ketercapaian kegiatan guru adalah NA = 100% 81,25%

64

52× = .

Berdasarkan data tersebut diperoleh data bahwa secara umum siswa sudah mencapai indikator ketercapaian yang ditetapkan. Maka dari itu penelitian dapat dilanjutkan pada peningkatan keterampilan pembagian

d. Refleksi

Dari data yang telah dikumpulkan dan dianalisis peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika dibandingkan dengan kondisi awal, siswa sudah dapat lebih memahami konsep pembagian.

2) Sebagian besar siswa sudah dapat menggunakan alat peraga dengan tepat, hanya beberapa siswa saja yang belum dapat menggunakan alat peraga dengan tepat.

3) Beberapa siswa masih ketergantungan terhadap teman kelompoknya sehingga tidak semua siswa terlibat aktif dalam proses diskusi.

4 Peningkatan Keterampilan Pembagian Pecahan a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi. Materi yang disampaikan adalah peningkatan keterampilan pembagian pecahan.

b. Pelaksanaan

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2010 dan 18 Maret 2010. Subyek penelitian yang digunakan yaitu siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan yang berjumlah 14 siswa. Pada kondisi awal jumlah siswa ada 15 siswa namun pada saat penelitian ada 1 siswa yang tidak berangkat. Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat atau observer yang mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V. Dalam hal ini guru kelas V SD Tarakanita Ngembesan bertindak sebagai kolaborator.

Dalam siklus ini siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Masing-masing siswa mengerjakan lembar kerja yang telah tersedia. Lembar kerja tersebut dikerjakan bersama dengan teman sekelompok. Melalui lembar kerja tersebut siswa diharapkan dapat melakukan pembagian pecahan dengan menggunakan kesimpulan yang telah diperoleh pada pertemuan yang lalu. Setiap kelompok harus bekerjasama agar semua anggota dalam kelompok tersebut dapat mengetahui dan memahami setiap jawaban dari semua soal yang ada

dalam lember kerja. Melalui kerja kelompok tersebut siswa dapat saling membantu. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk menuliskan sebagian dari hasil kerjanya didepan kelas kemudian guru bersama dengan siswa membahas hasil kerja siswa.

c. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dibagi dalam 3 hal, yaitu:

1) Pengamatan Selama Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh kolaborator berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan selama proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Guru membuka pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Guru mengingatkan siswa atas kesimpulan yang diambil pada

pertemuan yang lalu

c) Guru mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan CTL d) Guru membagi kelompok dan memberikan peraturan selama

berdiskusi.

e) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi, namun dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa mengali pengetahuannya tentang perkalian pecahan.

2) Pengamatan Selama Proses Diskusi.

Proses diskusi dilakukan untuk mentukan nilai pembagian pecahan berpenyebut sama, pembagian pecahan beda penyebut, pembagian pecahan murni dengan pecahan desimal, pembagian pecahan murni dengan pecahan campuran, pembagian pecahan campuran dengan pecahan campuran, pembagian pecahan campuran dengan pecahan desimal, pembagian pecahan desimal dengan pecahan desimal. tanpa menggunakan gambar. Dalam proses diskusi ini siswa tidak banyak dibimbing oleh guru karena siswa sudah mempunyai kesimpulan perkalian pecahan.

3) Analisis Hasil Yang Diperoleh Siswa

Hal yang dianalisis terkait dengan penelitian yaitu menentukan hasil perkalian pecahan berpenyebut sama dan mengalikan pecahan beda penyebut, pecahan murni dengan pecahan desimal, pecahan murni dengan pecahan campuran, pecahan campuran dengan pecahan campuran, pecahan campuran dengan pecahan desimal, pecahan desimal dengan pecahan desimal. Data yang dikumpulkan oleh

Dokumen terkait