• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2018 sampai dengan April 2019 di seluruh sekolah dasar negeri di Kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di 20 sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Godean dengan jumlah responden 132 guru. Peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 97 sesuai dengan tabel penentuan jumlah sampel minimal menurut Krejcie and Morgan. Berikut adalah daftar seluruh sekolah dasar negeri di Kecamatan Godean yang diteliti:

Tabel 4.1 Daftar Sekolah Dasar yang Diteliti

No Nama Sekolah Jumlah

Guru Sampel Penelitian 1 SD N Jetak 6 5 2 SD N Krapyak 6 4 3 SDN Karakan 6 5 4 SDN Brongkol 6 4 5 SD N Sidoarum 6 4 6 SDN Tinom 6 4 7 SD N Krajan 6 4 8 SD N Pengkol 6 4 9 SD N Sidoluhur 6 4 10 SD N Kwagon 6 5 11 SD N Sidomoyo 6 4 12 SD N Sentul 6 4 13 SD N Semarangan 1 6 5 14 SD N Semarangan 2 6 5 15 SD N Semarangan 4 6 4 16 SD N Semarangan 5 6 5 17 SD N Ngernak 6 5 18 SD N Godean 1 12 9 19 SD N Godean 2 12 9 20 SD N Godean 3 6 4 Jumlah 132 97

Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah sekolah dasar negeri dan jumlah peserta didik yang menjadi sampel penelitian. Jumlah guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Godean sebanyak 132 guru, dan yang menjadi sampel penelitian adalah 97 guru. Sampel penelitian setiap sekolah dasar berbeda jumlahnya dari satu sekolah dasar dengan sekolah dasar yang lainnya, dihitung dari jumlah guru suatu sekolah dasar dibagi jumlah guru seluruh sekolah dasar di Kecamatan Godean, kemudian dikalikan dengan penentuan jumlah sampel minimal menurut Krejcie dan Morgan (dalam penelitian ini 132).

Instrumen pada penelitian ini adalah lembar pertanyaan yang berupa 3 aspek dengan 11 pertanyan yang diamati dalam bentuk pertanyaan terbuka dengan menjawab ya/tidak yang dan 11 pertanyaan tambahan pertanyaan terbuka. Semua instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitasnya. Validitas isi dan muka dilakukan oleh 11 guru dari 10 sekolah yang berasal dari luar Kabupaten Sleman, tetapi masih dalam wilayah Yogyakarta. Kesebelas validator tersebut antara lain, D.P dari SDN Bhayangkara, D.K. dari SDN Bantul 1, L dari SDN Ungaran 1, N.W.M dari SDN Keputran 1, S dari SDN 4 Wates, A.A dari SD Muhammadiyah Jogodayoh, B.A.P dari SD Joannes Bosco, H dan T.K.R dari SMPN 1 Bantul, B.M dari SD Muhammadiyah Karangkajen.

Penelitian ini dilaksanakan di seluruh sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Godean yang berjumlah 20 sekolah dasar pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Peneliti pertama meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di sekolah dasar negeri se-Kecamatan Godean dari kampus Universitas Sanata Dharma. Setelah itu, peneliti juga mengurus surat perijinan untuk melaksanakan penelitian di daerah Sleman khususnya Kecamatan Godean di kantor Kesatuan Bangsa dan BAPPEDA. Surat pengantar yang telah didapatkan kedua kantor tersebut, kemudian diberikan ke Kantor Kecamatan Godean dan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT). Langkah terakhir mengurus perijinan untuk penelitian ini adalah meminta izin ke setiap kepala sekolah yang menjadi responden dalam penelitian ini. Ketika meminta izin kepada kepala sekolah peneliti

juga meminta bantuan kepada kepala sekolah untuk mengkoordinasikan kepada seluruh guru kelas di sekolah dasar tersebut untuk mengisi instrumen yang telah peneliti persiapkan dan setelah itu peneliti berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan instrumen yang telah diisi. 2. Deskripsi Responden Penelitian

Jumlah populasi seluruh guru SD Negeri Kecamatan Godean pada tahun 2018/2019 semester 1 adalah 132 guru. Sampel penlitian setiap sekolah dasar berbeda jumlahnya dari satu sekolah dasar dengan sekolah dasar yang lainnya, dihitung dari jumlah guru suatu sekolah dasar dibagi jumlah guru seluruh sekolah dasar di Kecamatan Godean, kemudian dikalikan dengan angka penentuan jumlah sampel minimal menurut

Krejcie and Morgan (dalam penelitian ini 132). Peneliti, mengambil

jumlah populasi pada tabel penentuan jumlah sampel minimal menurut

Krejcie and Morgan sebesar 130, karena jumlah populasi penelitian 132

tidak ada di tabel penentuan jumlah sampel minimal menurut Krejcie and

Morgan, oleh karena itu peneliti mengambil jumlah populasi yang

mendekati dengan jumlah populasi penelitian.

Pemilihan sampel peneiltian untuk setiap sekolah dilakukan dengan teknik sample random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam penelitian ini, yang menjadi karakteristik dari sifat populasi tersebut adalah sekolah dasar negeri se-Kecamatan Godean.

3. Deskripsi Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean

Deskripsi data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Godean. Analisis deskripsi implementasi dilakukan pada instrumen pertanyaan tertutup. Implementasi yang ada dapat dilihat pada jawaban yang telah diisi guru dari jawaban “tidak” maka aspek tersebut tidak diimplementasikan di sekolah dasar tersebut, sedangkan jawaban “iya” maka aspek tersebut diimplementasikan di sekolah dasar tersebut. Bagian pertama ini menganalisa secara umum implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas se-Kecamatan Godean. Persentase implementasi secara umum dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Persentase Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Godean

Aitem 1 Aitem 2 Aitem 3 Aitem 4 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 7 Aitem 8 Aitem 9 Aitem 10 Aitem 11 Ya 90% 85% 96% 95% 98% 98% 98% 98% 96% 92% 97% Tidak 10% 15% 4% 5% 2% 2% 2% 2% 4% 8% 3% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P e rs e n ta se

Persentase Implementasi

Gambar 4.1 adalah sebuah diagram yang menunjukkan implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis kelas di se-Kecamatan Godean. Berdasarkan gambar 4.1 implementasi tertinggi yaitu pada aitem 5, 6, 7, dan 8 mengenai observasi kelas dengan persentase 98% pada program Penguatan Pendidikan Karakter. Sedangkan implementasi terrendah yaitu pada aitem 2 yaitu pada sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter dengan persentase 85%. Hal ini membuktikan bahwa program penguatan pendidikan karakter berbasis kelas se-Kecamatan Godean telah diimplementasikan.

Setelah menganalisis persentase implementasi secara umum, pada bagian kedua ini peneliti menganalisis persentase implementasi secara khusus ditinjau dari setiap aitem aspek yang diamati. Berikut ini adalah analisis persentase implementasi soal setiap aitem secara khusus.

a. Aspek Sosialisasi

Aitem yang terdapat pada aspek sosialisasi ini adalah aitem nomor 1 dan aitem nomor 2. Pada aspek ini menekankan ada sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas yang diterima oleh guru baik dari sekolah maupun dari dinas terkait. Hasil persentase dari aspek sosialisasi disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

1) Aitem 1 Memperoleh Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Gambar 4.2 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 1 Gambar 4.2 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup aitem 1 ini membahas mengenai perolehan sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari sekolah atau guru yang mengikuti pelatihan PPK. Hasilnya yang terlihat pada gambar bahwa sebanyak 90% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 10% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain 90% guru SD di Kecamatan Godean sudah memperoleh sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari sekolah ataupun guru yang mengikuti pelatihan PPK.

Pertanyaan terbuka yang telah dijawab oleh responden mereka mendapatkan sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) tidak hanya dari sekolah ataupun guru yang mengikuti pelatihan PPK melainkan dari workshop serta dari kepala sekolah Diklat Kurikulum 2013, Kepala Sekolah, Sosial media dan antar guru dalam kegiatan KKG.

Ya Tidak Aitem 1 90% 10% 0% 20% 40% 60% 80% 100% P ers en ta se

Aitem 1

2) Aitem 2 Sosialisasi PPK Melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)

Gambar 4.3 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 2 Gambar 4.3 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup aitem 2 membahas tentang sudah mendapatkan sosialisasi PPK melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Hasilnya yang terlihat pada gambar bahwa sebanyak 85% responden menjawab “ya” dan sebanyak 15% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain 85% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean mendapatkan sosialisasi PPK melalui Kelompok Kerja Guru (KKG).

Selain Guru tersebut mereka telah mendapatkan sosialisasi melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) mereka juga mendapatkan sosialisasi dari beberapa sumber lain. Pada pertanyaan terbuka para responden mendapatkan sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui seminar sosialisasi oleh kepala sekolah, diklat kurikulum 2013.

Pada aspek sosilalisasi yang diwakili oleh aitem nomor 1 dan 2 ini peneliti mendapatkan data aitem nomor 1 yang menjawab “ya” sebanyak 90% yang menjawab “tidak” 10%, dan pada aitem 2 yang menjawab

Ya Tidak Aitem 2 85% 15% 0% 20% 40% 60% 80% 100% P ers en ta se

Aitem 2

“ya” sebanyak 85% yang menjawab “tidak” sebanyak 15%. Selanjutnya peneliti membuat rerata dari aspek sosialisasi yang diwakili oleh aitem nomor 1 dan aitem nomor 2 pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Rerata Persentase Aspek Sosialisasi

No Aspek Persentase

Ya Tidak

1. Apakah Bapak/ Ibu memperoleh sosialisasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari sekolah atau guru yang mengikuti pelatihan PPK?

90% 10%

2. Apakah Bapak/Ibu sudah mendapatkan sosilasasi PPK melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)?

85% 15%

Rerata 87,5 % 12,5 %

Tabel 4.2 Menunjukkan rerata jawaban “ya” dan “tidak” pada aspek sosialisasi. Rerata pada aspek soasialisasi yang didapatkan adalah 87,5% untuk jawaban “ya”, dan 12,5% untuk jawaban “tidak”.

a. Aspek Pra Observasi

Aitem yang terdapat pada aspek Pra Observasi adalah aitem nomor 3 dan nomor 4. Pada Aspek Pra Observasi ini membahas pengintegrasian nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam desain silabus dan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil persentase dari aspek Pra Observasi disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

1) Aitem 3 Mengintegrasikan PPK Dalam Desain Silabus

Gambar 4.4 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 3 Gambar 4.4 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 3 ini membahas tentang apakah guru mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan 96% responden menjawab “ya” dan 4% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain 96% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam silabus. Sisanya 4% belum mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam silabus.

Cara yang dilakukan bapak/ibu guru mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam silabus dengan cara memasukkan nilai-nilai utama PPK yang sesuai standar kompetensi, kompetensi dasar ke dalam silabus (dengan menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar) lalu mengaitkan materi dengan contoh-contoh nyata yang ada di kehidupan sehari-hari dalam kehidupan masa kini/sekarang baik kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Lalu dengan melihat

Ya Tidak Aitem 3 96% 4% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P ers en ta se

Aitem 3

kompetensi dasar yang relevan dengan karakter yang akan dikembangkan. Secara administrasi nilai utama PPK dicontohkan dalam silabus selajutnya digunakan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP).

2) Aitem 4 Mengintegrasikan PPK di Silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Gambar 4.5 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 4 Gambar 4.5 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 4 ini membahas apakah guru telah mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 95% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 5% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain 95% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam RPP, dan sebanyak 5% responden belum mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ya Tidak Aitem 4 95% 5% 0% 20% 40% 60% 80% 100% P e rs e n ta se

Aitem 4

Cara guru mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus paham terlebih dahulu tentang hakikat, prinsip, langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) yang berbasis pendidikan karakter sehingga dapat memasukkan 5 karakter (religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas) ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun, secara operasional dapat tertuang dalam kegiatan awal, inti, penutup dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat melalui indikator-indikator yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar serta melihat kompetsi inti, kompetensi dasar, dan indikator serta tujuan pembelajaran. Pada tujuan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengembangkan kemampuan afektif (karakter), pendekatan/metode pembelajaran disesuaikan agar pendekatan yang dipilih selain memfasilitasi peserta didik mencapai pengetahuan dan keterampilannya yang ditargetkan.

Aspek pra observasi yang diwakili oleh aitem nomor 3 dan 4 ini peneliti mendapatkan data aitem nomor 2 yang menjawab “ya” sebanyak 96% yang menjawab “tidak” 4%, dan pada aitem 3 yang menjawab “ya” sebanyak 95% yang menjawab “tidak” sebanyak 5%. Selanjutnya peneliti membuat rerata dari aspek sosialisasi yang diwakili oleh aitem nomor 3 dan aitem nomor 4 pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Rerata Persentase Aspek Pra Observasi

No Aspek Persentase

Ya Tidak

3. Mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus

96% 4% 4. Mengintegrasikan nilai- nilai utama PPK

dalam Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP)

95% 5%

Rerata 95,5 % 4,5 %

Tabel 4.3 menunjukkan rerata jawaban “ya” dan “tidak” pada aspek pra observasi. Rerata pada aspek pra observasi yang didapatkan adalah 95,5% untuk jawaban “ya”, dan 4,5% untuk jawaban “tidak”.

b. Aspek Observasi Kelas

Aspek Observasi kelas sendiri memuat 7 aitem pertanyaan, yaitu aitem nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Dalam aspek ini menekankan pada implementasi Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas dalam kegiatan pembelajaran di kelas, seperti melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran, mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter, menerapkan metode pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari, memfasilitasi peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP, mencatat perkembangan peserta didik, serta memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang karakter yang dirancang dalam RPP. Hasil persentase dari aspek observasi kelas disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

1) Aitem 5 Melaksanakan Pembiasaan Sikap/Karakter Sebelum Memulai Pembelajaran

Gambar 4.6 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 5 Gambar 4.6 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 5 ini membahas apakah guru melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 98% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 2% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain sebanyak 95% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran, dan sebanyak 2% responden belum guru telah melaksanakan pembiasaan sikap/ karakter sebelum memulai pembelajaran.

Cara guru melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran dengan melakukan kegiatan literasi: membaca 10 menit sebelum pembelajaran, berdoa, menyanyikan lagu wajib nasional Indonesia Raya, melaksanakan shalat wajib dan sunah yang ada di sekolah, sapa, senyum, salam jika bertemu dengan guru dan teman.

Ya Tidak Aitem 5 98% 2% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P ers en ta se

Aitem 5

Dengan berdoa berbaris di depan kelas sebelum masuk menerapkan kedisiplinan, bersopan santun bersalaman dengan guru, menanyakan kepada peserta didik tadi pagi sebelum berangkat kesekolah semangat, malas atau yang lain, menyanyikan lagu Indonesia Raya (cinta tanah air). 2) Aitem 6 Mengelola Kelas Dengan Mengintegrasikan Nilai-Nilai

Karakter

Gambar 4.7 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 6 Gambar 4.7 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 6 ini membahas apakah guru mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 98% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 2% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain sebanyak 98% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter, dan sebanyak 2% responden belum mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Ya Tidak Aitem 6 98% 2% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P ers e n ta se

Aitem 6

Cara guru mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dengan selalu menyisipkan contoh yang baik yang ada di sekitar kita, membimbing, diberi motivasi penguatan. Serta membiasakan dan membenarkan sikap peserta didik yang kurang benar serta membiasakan peserta didik untuk bersikap baik. Selain itu memahami kondisi setiap peserta didik, memberikan motivasi/penghargaan dan memperhatikan karakter anak masing-masing. Menggunkaan pembelajaran yang meyenangkan dengan cara diskusi kelompok, program literasi, pembelajaran dan memberikan penghargaan kepada siswa-siswi yang mempunyai karakter, dan nilai yang baik.

3) Aitem 7 Menerapkan Model atau Metode Pembelajaran yang Sesuai dengan Penerapan Nilai-Nilai Karakter

Gambar 4.8 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 7 Gambar 4.8 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 7 ini membahas apakah guru menerapkan model atau metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 98% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 2% responden menjawab “tidak”.

Ya Tidak Aitem 7 98% 2% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P e rs e n ta se

Aitem 7

Dengan kata lain sebanyak 98% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah menerapkan model atau metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter, dan sebanyak 2% tidak menerapkan model atau metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter.

Cara guru menerapkan model dan metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter dengan menggunakan model problem based

learning yang membantu peserta didik mengetahui mana yang salah dan

bagaimana yang benar dan mengetahui kekurangan peserta didik. Ada juga dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tugas, kegiatan berbasis proyek, tanya jawab, demonstrasi, penugasan. Metode interaktif dan inovatif (mengamati, membaca, sumber belajar, diskusi, mencari informasi, presentasi, menjawab, menyajikan laporan, menyimpulkan, merefleksi). 4) Aitem 8 Mengaitkan Isi Materi Pembelajaran dengan Persoalan

Kehidupan Sehari-Hari

Gambar 4.9 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 8 Gambar 4.9 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 8 ini membahas apakah guru mengaitkan

Ya Tidak Aitem 8 98% 2% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P e rs e n ta se

Aitem 8

isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 98% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 2% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain sebanyak 98% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Pengautan Pendidikan Karakter (PPK), dan sebanyak 2% tidak mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Pengautan Pendidikan Karakter (PPK).

Cara guru mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang dengan melihat dan menentukan metode yang digunakan harus disesuaikan dengan isi materi pembelajaran, tidak semua kompetensi dasar dapat cocok menggunakan metode tertentu jadi guru harus pandai menganalisis rumusan pertanyaan setiap kompetensi dasarnya agar metode yang dipakai bisa cocok dengan materi yang diajarkan. Cara lain siswa diminta praktik dalam pembiasaan sehari-hari yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran matematika anak ditugaskan membeli di warung atau di toko berarti siswa akan mengetahui dan mengimplementasikan pembelajaran tentang matematiaka di situ berupa nominal atau angka yang berkaitan dengan matematika.

5) Aitem 9 Memfasilitasi Setiap Peserta Didik Untuk Menumbuhkembangkan Karakter yang Dirancang Dalam RPP

Gambar 4.10 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 9 Gambar 4.10 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 9 ini membahas apakah guru memfasilitasi setiap peserta didik untuk menumbuh kembangkan karakter yang dirancang dalam RPP. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 96% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 4 % responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain sebanyak 96% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah memfasilitasi setiap peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP, dan sebanyak 4% tidak memfasilitasi setiap peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP.

Cara guru memfasilitasi setiap peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP dengan menyiapkan alat peraga yang sesuai, memberikan contoh dan membuat program percontohan bagi seluruh warga sekolah dalam melaksanakan

Ya Tidak Aitem 9 96% 4% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P ers en ta se

Aitem 9

program karakter memberi contoh secara langsung dan memberikan pendampingan kepada setiap peserta didik disesuaikan dengan kemampuan anak dengan mengacu pada kompetensi yang akan dicapai. Serta memberi hadiah pada anak yang pandai, memberi motivasi kepada angka yang kurang, memberi penguatan kepada semua siswa.

6) Aitem 10 Memberikan Pendampingan Pada Peserta Didik

Gambar 4.11 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 10 Gambar 4.11 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 10 ini membahas apakah guru mencatat perkembangan karakter peserta didik. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 92% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 8% responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain sebanyak 92% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah mencatat perkembangan karakter peserta didik, dan sebanyak 8% tidak mencatat perkembangan karakter peserta didik.

Cara guru mencatat perkembangan karakter peserta didik dengan mengamati tingkah laku/cara mengerjakan serta apakah peserta didik

Ya Tidak Aitem 10 92% 8% 0% 20% 40% 60% 80% 100% P e rs e n ta se

Aitem 10

memperhatikan guru menjelaskan kemudian ditulis pada format penilaian sikap. Pencatatan dilakukan selama dalam pembelajaran dan mengamati langsung dan dicatat secara bertahap, atau dengan cara lain seperti sebagai guru harus mempunyai buku perkembangan karakter peserta didik setiap kelas dan yang bertanggung jawab adalah guru wali kelas, jadi guru tahu apa mau peserta didik, yang disukai peserta didik sehingga wali kelas dapat mengarahkan peserta didik ini dibakat mana, sehingga dapat disalurkan.

7) Aitem 11 Memberikan Umpan Balik Kepada Peserta Didik Tentang Karakter yang Dirancang dalam RPP

Gambar 4.12 Persentase Implementasi Aspek Sosialisasi Aitem 11 Gambar 4.12 menunjukkan hasil dari pengujian instrumen pertanyaan tertutup pada aitem 11 ini membahas apakah guru memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang karakter yang dituangkan dalam rancangan RPP. Hasilnya yang terlihat pada gambar hasil penelitian menunjukkan sebanyak 97% responden menjawab “ya”, dan sebanyak 3%

Ya Tidak Aitem 11 97% 3% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% P ers e n ta se

Aitem 11

responden menjawab “tidak”. Dengan kata lain sebanyak 97% guru sekolah dasar se-Kecamatan Godean telah memberikan umpan balik

Dokumen terkait