• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 25 siswa. Aspek yang diamati adalah hasil belajar dan keaktifan siswa. Indikator keberhasilan dari hasil belajar diukur dari nilai yang diperoleh pada saat proses pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan dari keaktifan siswa diukur dari perhatian siswa terhadap alat peraga model-model bangun datar, keaktifan siswa dalam bertanya, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, dan keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat.

Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus yaitu pra siklus yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru SDN Dadapayam 02 dalam melakukan proses pembelajaran. Guru masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas serta belum menggunakan media pengajaran/alat bantu mengajar. Tahap ini juga bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan alat peraga, tahap berikutnya siklus I dan siklus II dengan mempergunakan alat peraga.

Dalam penelitian ini setiap pembelajaran digunakan lembar observasi dan soal tes untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa dan hasil belajar siswa

66

setelah mengikuti pembelajaran matematika. Adapun hasil penelitian yang telah penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Analisis keaktifan siswa dilakukan dengan cara mengukur dari perhatian siswa, keaktifan siswa dalam bertanya, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, dan keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat. Adapun pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran matematika sebelum digunakan alat peraga adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Pra Siklus No Tingkat

Keaktifan

Aspek Penilaian Keaktifan

Poin Jumlah Poin Perhatian Bertanya Menjawab Partisipasi

1. Kurang 11 15 7 10 43 43 2. Cukup 9 6 12 7 34 68 3. Baik 4 3 6 4 17 51 4. Sangat Baik 1 1 0 4 6 24 25 25 25 25 100 186

Dari analisis yang dilakukan diketahui persentase keaktifan siswa yang masih kurang sebanyak 43%, cukup sebanyak 34%, baik sebanyak 17% dan sangat baik sebanyak 6%. Sedangkan secara keseluruhan persentase keaktifan siswa sebesar 47%. Pada tahap awal penelitian keaktifan siswa belum baik.

67

Selain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, peneliti juga mengamati aktivitas guru saat mengajar. Berikut ini data hasil pengamatan guru:

Tabel 4.2

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pra Siklus No. Aspek yang diamati Kemunculan

B C K 1. Memeriksa kesiapan siswa

2. Melakukan kegiatan apersepsi

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan materi dengan jelas

5. Menguasai kelas

6. Menggunakan alat peraga secara efektif dan

efisien

7. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat

peraga

8. Evaluasi

Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan dari 8 aspek pengamatan yang dinilai, terdapat 2 aspek yang dinilai baik (pada poin 1 dan 8), 3 aspek yang dinilai cukup (pada poin 2, 3 dan 5) dan 3 aspek yang dinilai kurang (pada poin 4, 6 dan 7). Pada pra siklus ini guru masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas serta belum menggunakan media pengajaran/alat bantu mengajar. Sehingga siswa

68

masih mengalami kesulitan dalam memahami materi ketika pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi ketika pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:

a. Siswa belum fokus pada materi pembelajaran.

b. Siswa masih cenderung pasif, melamun, mengantuk dan ramai sendiri tidak memperhatikannya gurunya sehingga siswa tidak bisa meguasai pelajaran dengan baik.

c. Siswa merasa bosan, karena guru menyampaikan materi secara monoton tidak bervariasi, sehingga perhatian siswa terhadap guru kurang.

d. Pada saat melakukan evaluasi tidak sesuai yang diharapkan, karena masih banyak siswa yang bingung dalam mengisi soalnya.

Untuk mengetahui perolehan nilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif. Adapun hasil tes formatif pada pra siklus didapatkan hasil sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Hasil Tes Formatif Pra Siklus

No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 M. Rohmadi 60 25 Tidak Tuntas 2 Erma Fajar Agutina 60 75 Tuntas 3 Luluk Ilmaknunah 60 50 Tidak Tuntas 4 Muchamad Sholikin 60 25 Tidak Tuntas 5 Imam Iksanudin 60 38 Tidak Tuntas 6 Adi Putra Wicaksono 60 13 Tidak Tuntas 7 Krisna Kusuma W 60 50 Tidak Tuntas 8 Adi Rizal Purnama 60 50 Tidak Tuntas 9 Danu Zaqi Mubaroq 60 50 Tidak Tuntas 10 David Surya Armanda 60 63 Tuntas

69

11 Evagus Malinda 60 50 Tidak Tuntas 12 Fitri Nur Setia N 60 0 Tidak Tuntas 13 Muhammad Rifky M 60 63 Tuntas 14 Rina Safitri 60 63 Tuntas 15 Rizky Yuniar Sansa F 60 38 Tidak Tuntas 16 Rizqy Ramadhan 60 0 Tidak Tuntas 17 Syifa Muti Aulida 60 50 Tidak Tuntas 18 Tri Afika 60 50 Tidak Tuntas 19 Umi Kahlimatul D 60 50 Tidak Tuntas 20 Vebri Akma Rifai 60 63 Tuntas 21 Yurid Wildan T 60 25 Tidak Tuntas 22 Sindi Luxfiana P 60 50 Tidak Tuntas

23 Nia 60 75 Tuntas

24 Nanik Misnawati 60 0 Tidak Tuntas 25 Susiati 60 50 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 1091

Rata-rata 43,6

Data diatas dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 6 siswa atau 24%. Dan yang belum tuntas sebanyak 19 siswa atau 76% dari jumlah siswa yang ada di kelas IV SDN Dadapayam 02. Nilai rata-rata kelas pada tahap ini adalah 43,6.

2. Siklus I

Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif dan lembar observasi. Data pengamatan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran matematika setelah digunakan alat peraga pertama kalinya diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No Tingkat

Keaktifan

Aspek Penilaian Keaktifan

Poin Jumlah Poin Perhatian Bertanya Menjawab Partisipasi

1. Kurang 6 10 1 7 24 24 2. Cukup 7 9 8 5 29 58 3. Baik 7 4 11 7 29 87 4. Sangat Baik 5 2 5 6 18 72 25 25 25 25 100 241

70

Dari analisis yang dilakukan, prosentase keaktifan siswa yang masih kurang sebanyak 24%, cukup sebanyak 29%, baik sebanyak 29% dan sangat baik sebanyak 18%. Sedangkan secara keseluruhan persentase keaktifan siswa sebesar 60%. Sudah ada peningkatan keaktifan dari pra siklus yaitu sebesar 13%.

Adapun hasil pengamatan aktifitas guru pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I No. Aspek yang diamati Kemunculan

B C K 1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Melakukan kegiatan apersepsi

3.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

4.

Menyampaikan materi dengan jelas

5.

Menguasai kelas

6. Menggunakan alat peraga secara efektif dan

efisien

7. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat

peraga

8.

Evaluasi

Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan dari 8 aspek pengamatan yang dinilai, terdapat 3 aspek yang dinilai baik (pada poin 1, 3 dan 8), 4 aspek yang dinilai cukup (pada poin 2, 4, 5 dan 6) dan 1 aspek

71

yang dinilai kurang (pada poin 7). Pada siklus I ini guru sudah menggunakan alat peraga bangun datar persegi panjang dan jajargenjang yang terbuat dari sterofom, namun dalam penyampaiannya masih sulit dipahami karena tidak melibatkan siswa dalam penggunaan alat peraga tersebut.

Dari refleksi pengamatan yang dilakukan oleh rekan sejawat dan peneliti diperoleh data pembelajaran sebagai berikut:

a. Pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan sesuai waktu yang direncanakan.

b. Pada saat pelaksanaan tes formatif belum sesuai yang diharapkannya, karena masih banyak siswa yang tidak memperhatikannya.

c. Siswa masih ramai dan ngobrol sendiri tidak mau memperhatikan gurunya karena mereka belum fokus terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.

d. Harus memberi lebih banyak contoh latihan untuk membantu murid menyelesaikan soal.

e. Berusaha mengulangi materi terhadap murid yang lemah dalam menangkap materi yang diajarkan.

f. Harus lebih meningkatkan penggunaan alat peraga serta persiapannya lebih ditingkatkan lagi.

Untuk mengukur hasil belajar pada siklus ini, peneliti menggunakan tes formatif. Hasil dari tes formatif pada siklus I diperoleh data nilai sebagai berikut:

72 Tabel 4.6

Hasil Tes Formatif Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 M. Rohmadi 60 50 Tidak Tuntas 2 Erma Fajar Agutina 60 75 Tuntas 3 Luluk Ilmaknunah 60 63 Tuntas 4 Muchamad Sholikin 60 63 Tuntas 5 Imam Iksanudin 60 50 Tidak Tuntas 6 Adi Putra W 60 50 Tidak Tuntas 7 Krisna Kusuma W 60 50 Tidak Tuntas 8 Adi Rizal Purnama 60 63 Tuntas 9 Danu Zaqi Mubaroq 60 50 Tidak Tuntas 10 David Surya A 60 88 Tuntas 11 Evagus Malinda 60 75 Tuntas 12 Fitri Nur Setia N 60 50 Tidak Tuntas 13 Muhammad Rifky M 60 63 Tuntas 14 Rina Safitri 60 75 Tuntas 15 Rizky Yuniar Sansa F 60 63 Tuntas 16 Rizqy Ramadhan 60 25 Tidak Tuntas 17 Syifa Muti Aulida 60 63 Tuntas 18 Tri Afika 60 75 Tuntas 19 Umi Kahlimatul D 60 50 Tidak Tuntas 20 Vebri Akma Rifai 60 88 Tuntas 21 Yurid Wildan T 60 50 Tidak Tuntas 22 Sindi Luxfiana P 60 63 Tuntas

23 Nia 60 75 Tuntas

24 Nanik Misnawati 60 38 Tidak Tuntas 25 Susiati 60 50 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai 1505

Rata-rata 60,2

Dari data di atas, maka dapat dilihat pencapaian dan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 14 siswa atau 56% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 11 siswa atau 44% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari tes yang dilakukan peneliti, diperoleh rata-rata 60,2.

73 3. Siklus II

Data pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika setelah digunakan alat peraga kedua kalinya diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No Tingkat

Keaktifan

Aspek Penilaian Keaktifan

Poin Jumlah Poin Perhatian Bertanya Menjawab Partisipasi

1. Kurang 2 1 0 0 3 3 2. Cukup 6 8 4 7 25 50 3. Baik 7 9 13 8 37 111 4. Sangat Baik 10 7 8 10 35 140 25 25 25 25 100 304

Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan rekan sejawat terhadap pembelajaran, penggunaan alat peraga bangun datar dirasa sudah cukup optimal, keaktifan siswa sudah terlihat cukup meningkat dibandingkan pada pembelajaran sebelum menggunakan alat peraga.

Dari analisis yang dilakukan, persentase keaktifan siswa yang masih kurang sebanyak 3%, cukup sebanyak 25%, baik sebanyak 37% dan sangat baik sebanyak 35%. Sedangkan secara keseluruhan persentase keaktifan siswa sebesar 76%. Pada siklus II ini ada peningkatan keaktifan dari siklus I sebesar 16%.

Sedangkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:

74

Tabel 4.8

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II No. Aspek yang diamati Kemunculan

B C K

1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Melakukan kegiatan apersepsi

3.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

4.

Menyampaikan materi dengan jelas

5.

Menguasai kelas

6. Menggunakan alat peraga secara efektif

dan efisien

7. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat

peraga

8.

Evaluasi

Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan dari 8 aspek pengamatan yang dinilai, terdapat 7 aspek yang dinilai baik dan 1 aspek yang dinilai cukup (pada poin 7). Itu berarti bahwa guru telah maksimal menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran.

Dari siklus II ini perhatian siswa, motivasi dan keaktifan siswa sudah ada peningkatan. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dapat ditemukan perubahan-perubahan yang cukup baik sebagai berikut: a. Sebagian besar siswa sudah fokus memperhatikan penjelasan guru. b. Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan.

75

d. Peneliti menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan pendekatan kepada siswa untuk lebih tenang dan konsentrasi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi nyaman. Sedangkan untuk mengukur hasil belajar pada siklus ini, peneliti menggunakan tes formatif. Dari tes formatif siklus II diperoleh data nilai sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Tes Formatif Siklus II

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1 M. Rohmadi 60 75 Tuntas 2 Erma Fajar Agutina 60 100 Tuntas 3 Luluk Ilmaknunah 60 75 Tuntas 4 Muchamad Sholikin 60 63 Tuntas 5 Imam Iksanudin 60 63 Tuntas 6 Adi Putra Wicaksono 60 63 Tuntas 7 Krisna Kusuma W 60 75 Tuntas 8 Adi Rizal Purnama 60 88 Tuntas 9 Danu Zaqi Mubaroq 60 63 Tuntas 10 David Surya Armanda 60 88 Tuntas 11 Evagus Malinda 60 75 Tuntas 12 Fitri Nur Setia Ningsih 60 50 Tidak Tuntas 13 Muhammad Rifky M 60 88 Tuntas 14 Rina Safitri 60 75 Tuntas 15 Rizky Yuniar Sansa Fita 60 63 Tuntas 16 Rizqy Ramadhan 60 63 Tuntas 17 Syifa Muti Aulida 60 75 Tuntas 18 Tri Afika 60 63 Tuntas 19 Umi Kahlimatul D 60 75 Tuntas 20 Vebri Akma Rifai 60 100 Tuntas 21 Yurid Wildan Taghsya 60 50 Tidak Tuntas 22 Sindi Luxfiana P 60 88 Tuntas

23 Nia 60 100 Tuntas

24 Nanik Misnawati 60 50 Tidak Tuntas 25 Susiati 60 88 Tuntas

Jumlah Nilai 1856

Rata-rata 74,2

Dari data di atas diketahui 22 siswa atau 88% yang telah mampu mencapai ketuntasan dan 3 siswa atau 12% yang masih belum tuntas.

76

Pada tes pra siklus yang dilakukan sebelumnya didapati siswa yang memperoleh nilai tuntas masih sedikit. Rata-rata yang diperoleh dari siklus II ini sebanyak 74,2. Perolehan rata-rata pada pra siklus sebanyak 43,6. Sehingga rata-rata yang diperoleh pada siklus II meningkat sebanyak 30,6. Karena dirasa penelitian sudah cukup, maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas tersebut, ternyata siswa dapat menerima materi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.

Peneliti bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan pada setiap siklus dan diperoleh data seperti pada tabel berikut:

Tabel 4. 10

Perbandingan Keaktifan Siswa

No. Prosentase Nilai Keaktifan Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Kurang 48% 31% 4%

2 Cukup 26% 28% 26%

3 Baik 16% 24% 34%

77

Tabel 4. 11

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pelaksanaan

Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 6 siswa ( 24% ) 14 siswa ( 56%) 22 siswa ( 88%)

Tidak tuntas 19 siswa ( 76%) 11 siswa (44 %) 3 siswa ( 12% ) Rata – Rata Kelas 43,6 60,2 74,2

Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti menunjukkan adanya hasil belajar peserta didik meningkat dari sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai yang mencakup perhatian, keberanian bertanya, menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dan mengerjakan tes.

1. Hasil penelitian Pra Siklus

Dari hasil tindakan pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada pra siklus 24% atau 6 siswa telah mencapai ketuntasan dan 76% atau 19 siswa belum mencapai ketuntasan. Nilai rata-rata kelas sebesar 43,6. Sebagian besar belum mencapai ketuntasan, hal ini dikarenakan antara lain:

78

b. Siswa masih cenderung pasif, melamun, mengantuk dan ramai sendiri tidak memperhatikannya gurunya sehingga siswa tidak bisa meguasai pelajaran dengan baik.

c. Siswa merasa bosan, karena guru menyampaikan materi secara monoton tidak bervariasi, sehingga perhatian siswa terhadap guru kurang.

d. Masih banyak siswa yang bingung dalam mengisi soalnya. 2. Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus I ini siswa yang telah mencapai ketuntasan meningkat menjadi 56% atau 14 siswa dan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 44% atau 11 siswa. Rata-rata nilai kelas juga meningkat menjadi 60,2. Pada siklus I ini keaktifan siswa mulai meningkat, siswa mulai fokus pada pelajaran, lebih berani mengemukakan pendapatnya dan berani bertanya. Namun masih ada siswa yang belum memperhatikan, masih ramai, ngobrol sendiri dan mengantuk.

3. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II siswa yang telah mencapai ketuntasan meningkat menjadi 88% atau 22 siswa dan siswa yang belum mencapai ketuntasan 12% atau 3 siswa. Rata-rata kelas meningkat menjadi 70,2. Pada siklus II ini sebagian besar siswa telah mencapai ketuntasan. Namun pada siklus ini masih ditemukan beberapa siswa yang belum memenuhi KKM. Dari hasil pengamatan hal ini dikarenakan siswa pasif, pendiam, malu bertanya, tidak mau memperhatikan dan asyik bermain sendiri. Dari

79

paparan hasil penelitian dari pra siklus sampai pada siklus di atas diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini:

80 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penggunaan Alat Peraga Pada Siswa Kelas IV SDN Dadapayam 02”

maka penulis memberikan kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga tiga dimensi dalam pelajaran matematika mampu meningkatkan hasil belajar matematika dibuktikan dengan perolehan rata-rata hasil belajar siswa baik dari sebelum siklus, siklus I maupun siklus II. Pada tahap pra siklus memperoleh nilai rata-rata 43,6. Pada siklus I nilai rata-ratanya meningkat menjadi 60,2 dan pada siklus II meningkat menjadi 74,2. Serta bertambahnya jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus I jumlah siswa yang telah memenuhi KKM meningkat 56% atau 8 siswa, yang semula hanya 24% atau 6 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM menjadi 88% atau 22 siswa.

B. Saran

1. Para Guru agar selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak didik supaya kebutuhan pendidikan anak yang juga selalu berkembang dapat terpenuhi.

2. Sebagai guru hendaknya selalu melibatkan siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas bukan sebaliknya guru yang aktif, akan

81

tetapi guru sebagai fasilitator agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan perilaku belajar yang baik. 3. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala

kebutuhan yang diperlukan baik itu metode ataupun media dengan sebaik-baiknya.

4. Guru pada tingkat Sekolah Dasar khususnya terhadap siswa kelas IV dapat menggunakan alat peraga persegi panjang dalam penyampaian materi luas bangun datar agar siswa mampu mengatasi kesulitan dalam pembelajaran dan mengoptimalkan hasil belajar.

Dokumen terkait