• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta diuraikan sebagai berikut:

Tabel 7

Hasil kategorisasi subjek kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas

VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

No. Skor Kategorisasi Jumlah

Siswa Persentasi 1 >136, 5 Sangat baik 26 12, 74 % 2 115, 5 – 136, 5 Baik 132 64, 70 % 3 94, 5 – 115, 5 Cukup baik 46 22, 54 % 4 73, 5 – 94, 5 Kurang Baik - - 5 73, 5 Tidak baik - - Jumlah 204 100 %

Berdasarkan data di atas, nampak bahwa:

a. Tidak ada siswa yang mengalami kebermanfataan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam kategori kurang baik dan tidak baik.

b. Terdapat 46 siswa yang mengalami kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam kategori cukup baik. c. Terdapat 132 siswa yang mengalami kebermanfaatan layanan

bimbingan dan konseling di sekolah dalam kategori baik.

d. Terdapat 26 siswa yang mengalami kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dalam kategori sangat baik.

Dapat disimpulkan bahwa kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut berarti bahwa kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling di sekolah baik.

B. Pembahasan

Hasil penelitian mengenai kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta menunjukkan siswa yang merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bimbingan dan konseling itu bermanfaat cukup baik sebanyak 46 siswa, siswa yang merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling itu bermanfaat baik sebanyak 132 siswa, dan siswa yang merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling itu bermanfaat sangat baik sebanyak 26 siswa. Dapat disimpulkan bahwa kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VIII di sekolah termasuk kategori baik.

Kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling di sekolah bermanfaat dengan baik apabila para siswa mencapai tujuan-tujuan bidang bimbingan dan konseling. Menurut Fecky Arianto Fanggidae (2013: 2) bidang bimbingan dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

1. Bidang bimbingan pribadi ini bertujuan untuk membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Misalnya, pada bidang pribadi ini konselor membantu siswa agar dapat memahami dirinya sendiri serta membantu konseli agar dapat mengambil pilihan hidupnya secara sehat serta mengambil keputusan secara mandiri.

2. Bidang sosial ini bertujuan untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Misalnya, seorang siswa yang mampu menjalin relasi dan komunikasi yang baik dengan orang-orang di lingkungan sekolahnya.

3. Bidang bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu siswa untuk mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai

pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan IPTEK, kesenian serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau terjun ke lapangan. Misalnya, seorang siswa yang dibantu oleh konselor mengumpulkan informasi berkaitan dengan penjurusan, perguruan atau studi lanjut.

4. Bidang bimbingan karier ini bertujuan untuk mengenal potensi diri siswa yang dapat dikembangkan sebagai bekal untuk berkarir di masa depan. Misalnya, di sekolah terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh para siswa. Namun, sebelumnya siswa tersebut harus bisa mengenali potensi atau kemampuan yang dimiliki dari dalam dirinya, sehingga siswa tersebut dapat memilih kegiatan tersebut sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya.

Kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling di sekolah dikatakan berhasil apabila para siswa dapat merasakan manfaatnya setelah mendapatkan layanan bimbingan dan konseling dari guru BK dan dilihat dari hasil penelitian, bahwa kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa kelas VIII termasuk kategori baik.

Para siswa mengalami adanya perubahan dalam dirinya, dilihat dari tujuan yang dimaksud dalam tujuan layanan bimbingan dan konseling.

Menurut Syamsu Yusuf (2010: 13), tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: (1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang. Dilihat dari hasil penelitian dan wawancara, siswa mengalami adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam hal karier, siswa memberanikan diri menemui guru BK untuk bertanya, berkonsultasi dengan bersikap terbuka, tanpa rasa malu berkaitan dengan perencanaan kegiatan penyelesaian studi di masa mendatang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. (2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin. Siswa kelas VIII SMP masih membutuhkan bantuan orang lain terlebih guru BK, dalam hal mengenal dan memahami dirinya serta potensi yang dimilikinya karena pada usia ini siswa masih ikut-ikut dengan teman- temannya, siswa masih belum mampu mengenal potensi yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, setelah siswa mengenali dan memahami dirinya dan potensinya kemudian siswa dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah yang sesuai dengan potensinya agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin. (3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.

Dengan adanya tujuan layanan bimbingan dan konseling, siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya Berdasarkan hasil penelitian dan observasi, bahwa siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (tempat tinggal). Siswa diharapkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya karena lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa gunakan untuk belajar. Siswa belajar dengan teman-teman, dengan guru-guru serta warga sekolah lainnya untuk menggapai cita-cita yang diinginkan setiap siswa. Oleh sebab itu, siswa diharapkan untuk dapat menyesuaikan diri karena lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendukung utama selama siswa belajar. Seperti halnya dengan lingkungan kerja, jika sudah tiba saatnya untuk terjun di dunia pekerjaan siswa diharapkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik karena siswa tidak bekerja sendiri, melainkan bekerja bersama-sama untuk mencapai satu tujuan yang diharapkan serta lingkungan tempat tinggal adalah lingkungan tempat tinggal siswa sehari-hari. Siswa tidak hanya beradaptasi di sekolah atau lingkungan kerja tetapi lingkungan tempat tinggal adalah lingkungan di mana dapat beradaptasi dengan orang banyak, berbagai macam usia, profesi, jenis kelamin serta berbagi tingkat pendidikan. (4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Guru BK memberikan layanan bimbingan dan konseling pada bidang bimbingan

dan konseling, siswa diharapkan agar dapat mencapai tujuan yang tercantum diatas. Namun, apabila siswa belum mengalami manfaat dan belum mengalami perubahan berkaitan dengan kesulitan dalam studinya, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan guru BK untuk mengatasi siswa yang mengalami masalah belajar atau kesulitan studi.

Menurut Prayitno (2004: 284), pada layanan bimbingan belajar terdapat beberapa upaya untuk membantu siswa, yaitu Pertama pengajaran perbaikan. Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka. Kedua, kegiatan pengayaan. Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Siswa memerlukan tugas-tugas tambahan yang terencana untuk menambah, memperluas pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya. Misalnya, terdapat terdapat siswa atau beberapa siswa di sekolah yang sangat cepat dalam belajar, maka guru memberikan kegiatan pengayaan tersebut diluar jam sekolah contohnya setelah jampulang sekolah. Ketiga, peningkatan motivasi belajar. Di sekolah sebagian siswa mungkin telah memiliki motif yang kuat untuk belajar, tetapi sebagian lain mungkin belum. Di sisi lain, mungkin juga ada siswa yang semula motifnya

amat kuat, kemudian menjadi pudar. Tingkah laku seperti kurang bersemangat, jera, malas dapat dijadikan indikator kurang kuatnya motif (motivasi) dalam belajar. Guru, konselor dan staff sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasinya dalam belajar. Misalnya, melihat dari sisi guru BK atau konselor. Jika ditemukan siswa yang mengalami penurunan dalam belajar di sekolah sebaiknya guru BK tersebut mencoba untuk mendekatisiswa tersebut dan mengajak untuk berkonseling. Disitu, guru BK mencari informasi mengenai apa penyebab menurunnya nilai hasil belajar siswa di sekolah. Setelah guru BK mengetahui penyebab masalah tersebut maka guru BK dapat membantu dan membimbing siswa tersebut agar dapat meningkatkan semangat (motivasi) belajarnya. Keempat, pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Setiap siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada siswa yang mengamalkan sikap dan kebiasaan yang tidak diharapkan dan tidak efektif.

Apabila siswa memiliki sikap dan kebiasaan seperti itu, maka dikhawatirkan siswa yang bersangkutan tidak akan mencapai nilai atau hasil belajar yang baik. Melalui bantuan yang diberikan, siswa diharapkan dapat menemukan kelemahan-kelemahan dalam belajar dan selanjutnya berusaha mengubah atau memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Dengan begitu, maka para siswa mengalami perubahan yang positif yang terjadi pada

dirinya, setelah merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling di sekolah. Kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling pada bidang bimbingan dan konseling termasuk dalam kategori baik. Para siswa dapat merasakan manfaat dari adanya layanan bimbingan dan konseling pada bidang dan konseling tersebut dan berdampak baik atau positif sehingga terjadi perubahan yang baik pula dalam diri siswa.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siswa yang merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling sangat baik sebanyak 26 siswa, siswa yang merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling baik sebanyak 132 siswa dan siswa yang merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling cukup baik sebanyak 46 siswa. Hal tersebut berarti bahwa para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta merasakan kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling dalam kategori baik.

B. Saran

Beberapa saran peneliti yang mungkin dapat berguna untuk berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi sekolah

Bagi pihak sekolah kiranya tetap memberikan jam BK masuk kelas. Dengan adanya jadwal tersebut, diharapkan guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling semaksimal mungkin sehingga para siswa dapat menerima dengan baik kebermanfaatan

2. Bagi Guru BK

Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah perlu didasarkan pada kebutuhan siswa, sehingga layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah benar-benar dirasakan manfaatnya dan diterima sangat baik oleh para siswa.

3. Bagi Peneliti Lain

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti lain, yaitu:

a. Bahasa yang digunakan hendaknya lebih mudah dimengerti oleh responden.

b. Hasil peneliti ini dapat digunakan sebagai acuan atau perbandingan apabila peneliti lain ingin melanjutkan atau meneliti topik skripsi yang sama.

c. Aspek yang tepat.

Dokumen terkait