BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 35 responden
mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Perubahan
Fisiologi Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen Tahun 2013” mendapatkan hasil mean 21,54 dan standart deviasi 2,58.
Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi
Variabel Mean Standart deviasi pengetahun ibu hamil primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan
21,54 2,58 Sumber : data primer
39
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan perhitungan sebagai berikut:
a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1SD.
(x) > 21,54 + 1 x 2,58
(x) > 24,12
b. Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD.
21,54 - 1 x 2,58 ≤ (x) ≥ 21,54 + 1 x 2,58 18,96 ≤ (x) ≥ 24,12
c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1 SD. (x) < 21,54 – 1 x 2,58
(x) < 18,96
Sehingga didapat hasil tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan dalam tabel dibawah ini :
Table 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Promigravida tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen
Tahun 2013
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase
1. Baik 6 17,14 %
2. Cukup 21 60,00%
3. Kurang 8 22,86 %
40
Berdasarkan tabel diatas menjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen tahun 2013 pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%), kategori cukup sebanyak 21 responden (60,00%) dan kategori kurang sebanyak 8 responden (22,86%).
C. PEMBAHASAN
Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen ini, dilakukan pada 35 responden. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan yaitu: kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%), kategori cukup sebanyak 21 responden (60,00%) dan kategori kurang sebanyak 8 responden (22,86%).
Menurut Notoatmodjo (2005), Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan juga diperoleh melalui pendidikan, umur, pengalaman sendiri maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya yang sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. Jika pengetahuan baik, maka seseorang akan bertingkah laku baik dan langgeng (Notoatmodjo, 2007).
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 35 ibu hamil primigravida diketahui bahwa responden dengan umur < 20 tahun sebanyak 2 responden (5,71%), umur 20 – 25 tahun sebanyak 26 responden (74,29%) dan umur > 25
41
tahun sebanyak 7 responden (20,00 %). Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Pendidikan juga dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan dapat dilihat dari penelitian yang telah dilakukan pada 35 ibu hamil primigravida diketahui bahwa responden dengan pendidikan SD sebanyak 3 responden (8,57%), responden dengan pendidikan SLTP/SLTA sebanyak 28 responden (80,00%), responden dengan pendidikan PT sebanyak 4 responden (11,43%). Hal ini dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian serta kemampuan seseorang di dalam dan di luar sekolah selama seumur hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan cenderung mudah untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa, sehingga banyak pengetahuan yang dimilikinya dibanding mereka yang memiliki pendidikan yang lebih rendah.
Menurut Prawiroharjo (2008), ibu hamil akan terjadi perubahan anatomi dan fisiologi untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Ibu hamil perlu mengetahui tentang kondisi fisiologi pada awal kehamilan untuk mengetahui adanya kelainan pada kehamilan atau kondisi tertentu yang dapat menimbulkan tanda atau gejala khusus selama kehamilan (Helen, 2006).
Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida di BPS Mulyati Gemolong mayoritas berpengetahuan
42
cukup. Hal ini disebabkan banyak ibu hamil primigravida yang kurang paham mengenai perubahan - perubahan fisiologi kehamilan terutama pada perubahan sirkulasi darah dan respirasi selama kehamilan. Hal ini dipengaruhi oleh umur dan informasi. Umur mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan, dimana semakin bertambah usia seseorang maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Informasi memiliki pengaruh terhadap pengetahuan, semakin banyak informasi yang didapat maka cenderung pengetahuannya lebih luas. Kurangnya informasi yang didapat oleh responden di karenakan responden kurang aktif dalam memanfaatkan informasi dari orang - orang disekitarnya maupun dari media massa baik dari televisi, radio, surat kabar, majalah dan kurangnya peran serta dari tenaga kesehatan dalam memberikan informasi melalui penyuluhan, maka harapannya tenaga kesehatan dapat memberikan penjelasan dan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan fisiologi kehamilan terutama bagi ibu hamil primigravida.
D.KETERBATASAN 1. Kendala Penelitian
Kendala dalam penelitian ini adalah kunjungan ANC di BPS Mulyati Gemolong Sragen membutuhkan waktu yang lama karena kunjungan yang dilakukan ibu hamil primigravida setiap bulannya tidak sama jumlahnya.
43
2. Kelemahan / keterbatasan selama proses penelitian
a. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel tunggal, penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dan responden hanya bisa menjawab benar atau salah saja sehingga jawaban peneliti
44 BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen Tahun 2013 dari 35 responden maka dari pengolahan data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil primigravida pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%).
2. Pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil primigravida pada kategori cukup sebanyak 21 responden (60,00%). 3. Pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil
primigravida pada kategori kurang sebanyak 8 responden (22,58%). 4. Tingkat pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu
hamil primigravida paling banyak terdapat pada kategori cukup sebanyak 21 responden (60,00%)
B.SARAN
Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil primigravida serta pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :
45
1. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil khususnya ibu hamil primigravida lebih aktif mencari informasi lewat media cetak, televisi, radio dan ikut serta dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan agar ibu hamil primigravida mengetahui tentang perubahan fisiologi kehamilan.
2. Bagi Peneliti Lain
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan fisiologi kehamilan dengan metode penelitian yang berbeda, variabel yang berbeda, jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.
3. Bagi Institusi
a. BPS Mulyati Gemolong Sragen
Diharapkan bagi Bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan penyuluhan atau informasi kepada ibu hamil, khususnya ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.
b. STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan bacaan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang perubahan fisiologi kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asrinah, Shinta, S.P., Dewie.S., Ima,S.M., Dian, N.S. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
BKKBN. 2012. View Siaran Pers.
http://www.bkkbn.go.id//ViewSiaranPers.aspx?SiaranPersID/.html. Diakses tanggal 16 Oktober 2012.
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. Jakarta: EGC.
Cristine, H., Kathleen, J. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC. Dewi, V.N.L., Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba, I.B.G., Chandra, M.I.A., Fajar, M.I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka. . 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka. . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka.
Soekanto, S. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
. 2009. Stastistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. . 2010. Stastistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Prawiroharjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Putri, S.P. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan Di BPS Ariyanti Gemolong Sragen. Surakarta: STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Riwidikdo, H. 2009. Stastistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. . 2010. Stastistik untuk Penelitian Kesehatan denagn Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Varney, H., Jan. M.Kriebs., Carolyn, L.G. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.