TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN
DI BPS MULYATI GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh:
ISTI WIDAYANTI
NIM : B10.147
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN
DI BPS MULYATI GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan guna memenuhi persyaratan Ujian akhir Pendidikan DIII Kebidanan
Disusun Oleh :
ISTI WIDAYANTI
NIM : B10.147
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan Di BPS Mulyati Gemolong Sragen Tahun
2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surtakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan pembimbing kepada penulis.
4. Bidan Mulyati, Amd.Keb, selaku Pimpinan Bidan Praktek Swasta
Gemolong Sragen, yang bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
v
6. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
vi 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 hal ini terjadi karena adanya komplikasi selama kehamilan. Pada dasarnya kehamilan merupakan hal yang normal. Wanita hamil mengalami perubahan fisik antara lain meliputi perubahan pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan metabolisme, perubahan sistem respirasi, perubahan traktus digestivus, perubahan traktus urinarius dan perubahan psikologis. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 Oktober 2012 kepada 10 ibu hamil primigravida didapatkan 3 (30%) ibu hamil primigravida yang mengetahui tentang perubahan fisiologi kehamilan dan 7 (70%) ibu hamil primigravida kurang mengetahui tentang perubahan fisiologi kehamilan. Hal ini karena ini kehamilan merupakan pengalaman baru dalam hidupnya dan kurangnya pemahaman serta pengetahuan tentang perubahan
fisiologis kehamilan. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologis kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen pada kategori
baik, cukup dan kurang. Metodologi Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian ini dilakukan di BPS Mulyati Gemolong Sragen pada tanggal 13 Januari – 25 Februari 2013. Jumlah sampel sebanyak 35 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Alat pengumpulan data adalah kuesioner, sedangkan untuk mendapatkan kuesioner yang berkualitas dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan komputerisasi menggunakan program SPSS for Windows. Teknik analisa penelitian ini adalah analisa Univariat. Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Perubahan Fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,14%), pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (60,00%), dan pengetahuan kurang sebanyak 8
responden (22,86%). Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida di BPS Mulyati
Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 21 responden (60,00%), hal ini dipengaruhi oleh umur dan kurangnya informasi dari media massa serta kurangnya penjelasan pengalaman dari orang disekitarnya tentang perubahan fisiologi kehamilan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Perubahan Fisiologi Kehamilan. Kepustakaan : 19 buku ( 2003 – 2012)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Selalu buat rencana dan percaya pada-NYA. Tak ada yang terjadi secara kebetulan (Chuck Knoz).
Buat keputusan sekarang, kendati bertindaknya di kemudian hari. Keputusan yang direvisi selalu lebih baik dibandingkan yang dibuat pada detik terakhir (William B. Given Jr).
Salah satu pengerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang – orang tidak menyadari betapa dekatnnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alva Edison).
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna (Einstein).
Orang – orang hebat dibidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia – nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi (Ernest Newman).
Orang – orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan menunggu – nunggu (William Feather).
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
viii
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas
segala do’a, dukungan, pengorbanan,
dukungan dan kasih sayang yang selama ini telah diberikan kepada penulis.
3. Kakakku Mustakim (Amin) serta Adikku
Dewi Sarmiatun terima kasih atas do’a,
dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.
4. Deny Kirdiyanto yang telah memberikan dukungan, semangat, selalu mau dengerin clotehan dan keluhan selama ini.
5. Sahabatku D’Rainbow tersayang (Elsa, Helpita, Kristina, Laila, Nurul, Putri, Susan) tak lupa juga Rika, Gipfel, Oktarin temen – temen kos purbo yang selalu bersama – sama melewati susah senang saat- saat kuliah sampai selesai.
6. Teman – teman 3C dan angkatan 2010 serta sahabat – sahabatku yang tak bisa disebutkan satu persatu semangat buat kalian semua, smoga kita semua menjadi orang – orang yang sukses.
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK……….. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… vii
CURICULUM VITAE……… .. ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Keaslian Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengetahuan ... 8
xi
3. Perubahan – perubahan Fisiologi Kehhamilan ... 18
B. Kerangka Teori ... 24
C. Kerangka Konsep ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel ... 27
D. Instrumen Penelitian ... 28
E.Teknik Pengumpulan Data ... 31
F.Variabel Penelitian ... 32
G. Definisi Operasional ... 32
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 33
I. Etika Penelitian ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 38
B.Hasil Penelitian... 38
C.Pembahasan... 40
D.Keterbatasan Penelitian... 42
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan... 44
B.Saran... 44
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner ... 31
Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 33
Tabel 4.1 Mean dan Standart Devisiansi ... 38
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Primigravida
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 24
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Balasan Studi Pendahuluan dari Lahan
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5 Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas dari Lahan
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7 Surat Balasan Penelitian dari Lahan
Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian
Lampiran 11 Hasil uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 12 Data Hasil Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin merupakan
masalah terbesar di negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya
menjadi faktor utama mortalitas wanita. Angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup pada Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 atau setiap 2 orang ibu bersalin
meninggal setiap jamnya, sedangkan target nasional diharapkan pada tahun
2015 adalah angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup
(BKKBN, 2012). Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 27%, eklamsia
23%, infeksi 11%, komplikasi 8%, partus lama 5%, dan lain – lain 26% (Dewi & Sunarsih, 2011).
Kematian ibu dipengaruhi oleh adanya kehamilan beresiko. Kehamilan
adalah proses yang normal dan alamiah. Wanita hamil harus mendapatkan
penatalaksanaan yang benar, karena sangat berpengaruh dengan mortalitas dan
morbiditas ibu sehingga sangatlah penting untuk memberikan penatalaksanaan
yang benar saat kehamilan. Asuhan kehamilan normal perlu dilaksanakan
untuk mendeteksi adanya komplikasi yang ada pada kehamilan dengan cara
pendekatan pelayanan promotif (Asrinah dkk, 2010).
Penjelasan tentang perubahan-perubahan pada masa kehamilan
2
berada di dalam ataupun alat kandungan yang ada di luar. Tenaga kesehatan
khususnya bidan perlu menjelaskan pada ibu hamil mengenai perubahan
fisiologi kehamilan. Adapun perubahan fisik wanita hamil antara lain meliputi
perubahan pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan
metabolisme, perubahan sistem respirasi, perubahan traktus digestivus,
perubahan traktus urinarius dan perubahan psikologis (Prawirohardjo, 2008).
Ibu hamil perlu mengetahui tentang kondisi fisiologi pada awal
kehamilan untuk mengetahui adanya kelainan pada kehamilan atau kondisi
tertentu yang dapat menimbulkan tanda atau gejala khusus (Helen, 2006).
Ibu hamil Primigravida perlu mengetahui tentang perubahan fisiologi
kehamilan, karena ini merupakan pengalaman baru dalam hidupnya dan
pengetahuan tentang kehamilan masih kurang. Apabila ibu hamil primigravida
mengetahui tentang perubahan fisiologi yang terjadi selama kehamilan maka
rasa cemas dan takut dapat dihindari, jika terdapat kelainan kehamilan ibu
akan segera memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan, sedangkan ibu
yang kurang megetahui tentang perubahan fisiologi selama kehamilan akan
merasa cemas dan takut terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Untuk
memahami perubahan selama kehamilan dapat dilakukan dengan asuhan
antenatal care (Prawirohardjo, 2008).
Asuhan antenatal terdapat aspek fisik, spiritual, sosial dan psikologis.
Sasaran utamanya tidak hanya memastikan kesehatan ibu dan bayi baik
sampai akhir kehamilan. Namun lebih perlu diberikan pada efek psikologis
3
aspek yang membahayakan perempuan hamil dan bayinya baik fisik maupun
psikologis (Arsinah dkk, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh, ibu hamil primigravida yang
berpartisipasi aktif dalam kunjungan antenatal care di Bidan Praktek Swasta
Mulyati Gemolong Sragen bulan Januari – September 2012 sebanyak 314 ibu hamil primigravida dan rata – rata kunjungan setiap bulannya sebanyak 35 ibu hamil primigravida, kemudian penulis melakukan wawancara pada tanggal
10 Oktober 2012 kepada 10 ibu hamil primigravida didapatkan 3 (30%) ibu
hamil primigravida yang mengetahui tentang perubahan fisiologi kehamilan
dan 7 (70%) ibu hamil primigravida kurang mengetahui tentang perubahan
fisiologi kehamilan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pada ibu
hamil primigravida banyak yang belum mengetahui tentang perubahan
fisiologi kehamilan hal ini karena merupakan pengalaman baru bagi dirinya
sehingga kurang siap dalam memahami informasi dari tenaga kesehatan dan
kurangnya penjelasan pengalaman dari orang - orang di sekitarnya.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang
Perubahan Fisiologis Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen Tahun
2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
4
Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Perubahan Fisiologis Kehamilan
di BPS Mulyati Gemolong Sragen Tahun 2013?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang perubahan fisiologis kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen
Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologis kehamilan pada kategori baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologis kehamilan pada kategori cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologis kehamilan pada kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menambah pengetahuan terutama dalam kehamilan tentang
perubahan fisiologis kehamilan.
2. Bagi diri sendiri
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan
5
3. Bagi Institusi
a. Bagi BPS Bidan Mulyati Gemolong
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program
BPS Mulyati Gemolong yaitu memberikan masukan agar dapat
meningkatkan pelayanan kehamilan seoptimal mungkin di wilayah
kerjanya dalam rangka peningkatkan profesionalisme kerja dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang perubahan fisiologi kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Berikut ini penelitian yang berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Primigravida Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan yang pernah
dilakukan sebelumnya yaitu :
Penelitian Putri, Septaurumy Rachintya (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perubahan Fisiologis Selama
Kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012”. Penelitian ini menggunakan survey deskriptif kuantitatif dengan sampling
jenuh. Hasil penelitian dari 34 responden menunjukkan bahwa pengetahuan
ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan sebagian
6
cukup sebanyak 20 responden (58,83%), dan kategori kurang sebanyak 3
responden (8,82%).
Penelitian yang berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan telah dilakukan oleh
penulis lain seperti yang telah disebutkan diatas, dimana mempunyai perbedaan
dengan penelitian ini. Perbedaannya terletak pada subyek, waktu, lokasi dan
hasil penelitian. Hasil penelitian ini dari 35 responden menunjukan mayoritas
responden berpengetahuan pada kategori cukup sebanyak 21 responden
(60,00%), pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%) dan pada
kategori kurang sebanyak 8 responden (22,86%). Persamaan keaslian dengan
penelitian sekarang terletak pada judul, jenis penelitian yang digunakan dan
teknik pengambilan sampel sama - sama menggunakan sampling jenuh.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti meliputi
7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sempel,
instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika
penelitian dan jadwal penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBEHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Penginderaan menghasilkan
pengetahuan yang dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005).
Manusia dalam memahami alam sekitarnya terjadi proses
yang bertingkat dari pengetahuan (sebagai hasil tahu dari manusia),
ilmu, dan filsafat. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari
manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai
hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan
9
b. Tingkatan Pengetahuan
Tingkatan pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan (Notoatmodjo, 2005),yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai memanggil (recall) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
2) Memahami (comprehension)
Memahami sesuatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut
dapat menginterpretasikan secara benar objek yang diketahui.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang
diketahui pada situasi yang lain.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen – komponen dalam suatu masalah yang diketahui. Indikasi
seseorang memahami pengetahuan sampai tingkat analisis apabila
dapat membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan,
membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek
10
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan satu hubungan yang logis dari
komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki. Sintesis juga diartikan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi – formulasi yang telah ada. 6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
Penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau norma – norma yang berlaku di masyarakat. c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007), antara lain :
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian
serta kemampuan seseorang di dalam dan di luar sekolah selama
seumur hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka semakin mudah untuk menerima informasi sehingga
semakin luas pula pengetahuannya. Pengetahuan didapat dari
11
2. Informasi / media massa
Informasi dapat memberikan pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Seseorang mendapatkan informasi dari berbagai media
massa, karena semakin majunya teknologi informasi dapat
diperoleh informasi dari media misalnya televisi, radio, surat
kabar, majalah yang dapat memberikan pengaruh inovasi baru
serta dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
3. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan atau tradisi dilakukan tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang
menentukan suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
tertentu, sehingga status sosial ekonomi mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh dalam penerimaan pengetahuan
seseorang, hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
yang direspon sebagai pengetahuan setiap individu.
5. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan yaitu cara memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan mengulang pengetahuan untuk
12
6. Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan dibagi menjadi 2 kelompok :
1) Cara Tradisional atau nonilamiah
Cara ini dipakai untuk memperoleh kebenaran pengetahuan,
sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan
secara sistematik dan logis, tanpa melalui penelitian. Cara – cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :
a) Cara Coba Salah (Trial dan Error)
Cara coba – coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
Apabila kemungkinan kedua ini gagal, maka dicoba
kemungkinan ketiga, dan seterusnya. Itulah sebabnya cara ini
disebut metode trial (coba) dan error (gagal atau salah) atau
metode coba salah (coba – coba). Pengalaman yang diperoleh melalui metode ini banyak membantu perkembangan berpikir
13
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegangan otoritas,
yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi,
otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli
ilmu pengetahuan. Pemegang otoritas, baik pemimpin
pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan
pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam
penemuan pengetahuan.
d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
Namun pengalaman pribadi untuk menarik kesimpulan dengan
benar diperlukan pemikiran kritis dan logis.
e) Cara Akal Sehat (Common Sense)
Akal sehat atau common sense kadang – kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Cara ini menggunakan
metode hukuman dan pemberian hadiah (reward and
14
f) Kebenaran secara Intuitif
Kebenaran ini diperoleh dengan cepat melalui proses di luar
kesadaran tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.
Kebenaran ini sulit dipercaya dengan rasional karena
berdasarkan bisikan hati saja.
g) Melalui Jalan Pikiran
Kebenaran yang diperoleh manusia dengan menggunakan jalan
pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pernyataan – pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
h) Induksi
Proses pemikiran kesimpulan dimulai dari pernyataan – pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini
berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut
berdasarkan pengalaman - pengalaman empiris yang ditangkap
indera.
i) Deduksi
Pembuatan kesimpulan dari pernyataan - pernyataan umum ke
khusus.
2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
15
metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi
penelitian (research methodology). Setelah diadakan
pengabungan antara proses berpikir deduktif induktif maka lahir
suatu cara melakukan penelitian yang dikenal dengan metode
penelitian ilmiah.
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah mulai dari
konsepsi sampai bayi lahir. Kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
(Prawirohardjo, 2008). Periode kehamilan dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) sampai persalinan (Helen, 2006). Kehamilan
berarti dimulainya kehidupan berdua dimana ibu mempunyai tugas
penting untuk memlihara janinnya sampai cukup bulan dan
menghadapi proses persalinan (Manuaba, 2007).
b. Pengertian Primigravida
Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya
(Ulfah, 2009).
c. Pembagian waktu kehamilan
Menurut Helen (2006), lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280
hari, 40 minggu, 10 bulan atau 9 bulan sejak hari pertama haid
16
1) Trimester pertama : Berlangsung 0 - 12 minggu.
2) Trimester kedua : Berlangsung pada 13 – 27 minggu. 3) Trimester ketiga : Berlangsung pada 28 – 40 minggu . d. Tanda – Tanda Kehamilan
Menurut Asrinah dkk (2010), menentukan kehamilan terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil :
1) Tanda kehamilan pasti : Terlihat embrio melalui USG, DJJ
positif, gerakan janin dan terlihat rangka janin.
2) Tanda kehamilan tidak pasti : Amenore (tidak menstruasi), mual di
pagi hari, mengidam, sering BAK, payudara membesar, tidak nafsu
makan, konstipasi dan pigmentasi kulit, serta varises.
3) Tanda kemungkinan hamil : Rahim membesar, tanda hegar, tanda
Chadwick, kontaksi Braxton hicks, teraba ballottement dan tes
biologis positif.
e. Adaptasi ibu hamil terhadap kehamilan
Kehamilan menyebabkan perubahan umum, seluruh sistem
tubuh wanita hamil akibat meningkatnya hormonal yang dikeluarkan
oleh plasenta (Manuaba, 2007). Kesejahteraan fisiologis yang optimal
dalam kehamilan merupakan sasaran utama asuhan kebidanan untuk
penyesuaian psikologis yang sehat terhadap kehamilan. Faktor yang
berperan dalam adaptasi kehamilan antara lain lingkungan sosial,
17
proses psikologis yang disadari dan tidak disadari
(Hendrson & Jones, 2005).
f. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Kehamilan
Menurut Asrinah dkk (2010), perubahan dan adaptasi kehamilan
meliputi:
Trimester pertama : Sering kali membenci payudaranya,
merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan.
Trimester kedua : Rasa tidak nyaman mulai berkurang dan mulai
menerima kehamilannya.
Trimester ketiga : Tidak sabar menunggu kelahiran bayinya,
khawatir kalau bayinya lahir tidak normal.
g. Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan
Menurut Asrinah dkk (2010), kehamilan mengalami perubahan bentuk
tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1) Faktor fisik dipengaruhi oleh stutus kesehatan, status gizi dan gaya
hidup.
2) Faktor psikologis meliputi stresor internal, stresor eksternal
dukungan keluarga, substance abuse (kekerasan yang dialami ibu
hamil di masa kecil) dan patner abuse (korban kekerasan yang
dilakukan pasangannya).
3) Faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi dipengaruhi adat
18
3. Perubahan – perubahan fisiologi kehamilan
Menurut Prawiroharjo (2008), pada perempuan hamil maka akan
terjadi perubahan anatomi dan fisiologi, sebagian besar terjadi segera
setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Adapun
perubahan terjadi pada seluruh genetalia wanita mengalami perubahan
yang mendasar sehingga menunjang perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan
hormon somatomatropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan
perubahan pada :
a. Rahim dan Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.
Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah
besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti
keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada
perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas
10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi
suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata – rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata – rata 1100 gram. Dengan bertambah besarnya uterus akan mempengaruhi
19
b. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6 – 7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesteron dalam jumlah yang relative minimal. Ovarium selama
kehamilan menghasilkan hormon progesteron.
c. Vagina (liang senggama)
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat
jelas pada kulit dan otot – otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan (tanda Chadwick). Perubahan
ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat
dan hifertrofi dari sel – sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
d. Payudara
Awal kehamilan perempuan merasakan payudaranya menjadi lebih
lunak. Pada bulan kedua vena dibawah kulit lebih terlihat dan puting
lebih besar, kehitaman, dan tegak. Payudara mulai mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi. Hal ini dipengaruhi adanya hormon selama
kehamilan yaitu estrogen dan progesteron. Serta fungsi utama
20
trimester III payudara menjadi lebih besar. Pembesaran payudara pada
perempuan hamil menimbulkan perubahan titik pusat berat badannya.
e. Sirkulasi darah ibu
1) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
2) Terjadi hubungan langsung antara arteiden vena pada sirkulasi retro
– plasenter.
3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat
a) Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya
umur kehamilan 32 minggu.
b) Sel darah
Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim tetapi
pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia
fisiologis. Sel darah putih meningkat mencapai jumlah sebesar
10.000/ml.
f. Sistem respirasi
Selama kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk mencukupi
21
mengalami kenaikan ± 4 cm selama kehamilan. Frekuensi pernafasan
mengalami sedikit perubahan, namun kebutuhan O2 semakin
meningkat secara segnifikan ibu hamil bernafas lebih dalam sekitar 20
– 25 % dari biasanya selama kehamilan. Perubahan ini puncaknya pada minggu ke – 37 dan akan kembali seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah persalinan.
g. Sistem pencernaan
Meningkatnya hormon estrogen dan hCG (Human Choronic
Gonadotrophin) menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari
(morning sickness) dianjurkan untuk makan porsi sedikit tapi sering.
Mual yang berlebihan selama kehamilan dan mengganggu aktivitas
harian merupakan keadaan patologi disebut hiperemsis gravidarum
yang membutuhkan perawatan di sarana kesehatan. Perubahan
peristaltik menjadikan sering kembung, hormon progesteron
mengakibatkan gerak usus yang berkurang sehingga ibu hamil
mengeluh konstipasi dianjurkan untuk makan makanan yang tinggi
serat dan lebih banyak minum air, sering lapar / perasaan ingin makan
terus juga diakibatkan oleh asam lambung.
h. Perubahan pada kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang – kadang mengenai payudara dan paha. Perubahan ini disebut striae gravidarum. Pada perempuan kulit
22
hitam kecoklatan (linea nigra), perubahan kulit pada wajah dan leher
(cloasma) dan pada areola dan daerah genital terjadi pigmentasi yang
berlebih akan hilang atau berkurang setelah persalinan.
i. Traktus digestivus
Seiring dengan besarnya uterus, lambung dan usus akan bergeser.
Perubahan yang nyata terjadi pada penurunan motilitas otot polos
pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidrklorid dan
peptin dilambung sehingga menimbulkan gejala berupa pyrosis
(heartburn). Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan
penurunan motilitas, dan konstipasi akibat dari penurunan motilitas
usus besar.
j. Traktus urinarius
Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala
sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan tersebut timbul
kembali.
k. Metabolisme
Selama kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang
mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI. Sebagian besar penambahan berat
23
payudara, volume darah, dan cairan estraseluler. Diperkirakan selama
kehamilan berat badan akan bertambah ±12,5 kg.
Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Beberapa peneliti menunjukkan kekurangan zat ini dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Selama kehamilan kadar
mineral menurun dalam plasma ibu karena pengaruh dilusi.
Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam
sintesis. Defisiensi pada masa awal kehamilan diduga akan
24
B. KERANGKA TEORI
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber Notoatmodjo (2007) dan Prawirohardjo (2008) Tingkatan pengetahuan :
25
C. KERANGKA KONSEP
Keterangan :
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 kerangka konsep Tingkat pengetahuan ibu
primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan
BAIK
CUKUP
KURANG
Faktor – faktor yang
memepengaruhi pengetahuan:
1. Pendidikan 2. Informasi / media
massa
3. Sosial budaya dan ekonomi
26 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif
yaitu bentuk penelitian yang menggambarkan atau menganalisis terhadap
suatu objek yang nyata diteliti melalui data sampel atau populasi dengan
pengumpulan data mengunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif (Sugiyono, 2009). Kuantitatif adalah teknik untuk mengolah data
yang berbentuk angka (Notoatmojo, 2010).
Penelitian yang akan digunakan ini merupakan penelitian yang paling
sederhana, karena peneliti tidak melakukan apapun terhadap objek yang
diteliti. Peneliti tidak mengubah, menambah, atau memanipulasi objek yang
diteliti (Arikunto, 2010). Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian
ini penulis mendiskripsikan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di
27
2. Waktu Penelitian
Waktu penlitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data selama studi kasus yang dilaksanakan
(Budiarto, 2003). Penelitian ini di laksanakan di BPS Mulyati Gemolong
Sragen pada tanggal 13 Januari – 25 Februari 2013.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai
karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil
primigravida yang datang ke BPS Mulyati Gemolong Sragen pada
tanggal 13 Januari – 25 Februari 2013 yaitu sebanyak 35 ibu hamil primigravida.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009).
Menurut Arikunto (2006), apabila populasi penelitian < 100 maka
dapat diambil semua, jika populasi penelitian > 100 maka dapat diambil
28
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh sampel yang benar – benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya
(Arikunto, 2006).
Teknik sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel
penelitian yang akan digunakan (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan
sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh
yaitu bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
dilakukan bila jumlah populasi relative kecil (Sugiyono, 2010).
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar kuesioner. Kuesioner adalah daftar pernyataan yang sudah tersusun
dengan baik, sudah matang, dimana responden hanya memberikan jawaban
atau dengan memberikan tanda – tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).
Kuesioner yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup mengenai pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan. Responden hanya tinggal memberi tanda
centang (√) saja pada jawaban benar atau salah dikolom yang sudah disediakan dalam lembar kuesioner. Untuk pernyataan favorable (positif)
yaitu pernyataan yang jawabannya benar, jika responden menjawab benar
29
unfavorable (negatif) yaitu pernyataan yang jawabannya salah, jika responden
menjawab benar diberi nilai 0 dan menjawab salah diberi niali 1
(Arikunto, 2010).
Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di
luar lokasi penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010). Penghitungan uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS 16 for windows. Instrument dikatakan valid apabila
memenuhi dengan taraf signifikasi < 0,05. Rumus kolerasi yang
digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu rumus kolerasi
product moment dengan angka kasar sebagai berikut :
{
}
rxy : Koefisien kolerasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
30
Sesuai rumus product moment soal dikatakan valid apabila nilai
rhitung > rtabel.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan di BPS Ariyanti
Gemolong Sragen dengan jumlah 35 responden dari 35 pernyataan yang
dinyatakan tidak valid sebanyak 8 pernyataan antara lain nomor 4, 9, 16,
19, 25, 27, 31 dan 32.
Selanjutnya 8 soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini.
Soal yang dinyatakan valid apabila memenuhi taraf signifikasi < 0,05%.
Uji validitas ini mendapatkan 27 soal yang dinyatakan valid dan sahih.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah menunjukkan sejauh mana pengukuran
individu – individu pada situasi – situasi yang berbeda memberikan hasil yang sama (Arikunto, 2010). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
dengan cara mencoba instrument 1 kali saja, analisa data yang digunakan
adalah dengan menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan
komputer SPSS 16 for Windows. Dinyatakan reliabel Alpha Chronbach
apabila nilai rkriteria > 0,7 (Hidayat, 2007). Rumus Alpha Chronbach
r11 = Reliabilitas Instrument
31
Σσb2
= Jumlah varian butir
Σt2
= Varians total
Berdasarkan Uji Realibilitas dari hasil penelitian didapatkan nilai
Alpha 0,73 > 0,7. Hasil Uji dengan bantuan SPSS for 16 Winsows
menunjukkan bahwa nilai alpha adalah 0,73 sesuai dengan pernyataan
Hidayat (2007), bahwa dikatakan reliabel apabila nilai Alpha rkriteria > 0,7
sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpulan data.
3. Kisi – kisi kuesioner
Tabel 3.1 Kisi – kisi kuesioner
Variabel Indikator No Soal Jumlah
Favorable Unfavorable
perubahan ovarium dan vagina
10,11 8 3
Perubahan pada payudara 13,14,17 12,15,18 6 Perubahan sirkulasi
Perubahan pada traktus digestivus, urinarius dan metabolism
35 33,34 3
Total soal 16 11 27
E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan memberikan kuesioner di BPS Mulyati Gemolong
Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden
32
oleh peneliti. Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta
ataupun angka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan dan data sekunder (Arikunto, 2010).
1. Data Primer.
Menurut Riwidikdo (2009), data primer adalah data secara
langsung diambil dari subjek atau objek penelitian oleh peneliti. Dalam
penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang
perubahan fisiologi kehamilan yang secara langsung diisi oleh responden
ibu hamil primigravida di BPS Mulyati Gemolong Sragen.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari hasil pendokumentasian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder
didapatkan dari data jumlah ibu hamil primigravida di BPS Mulyati
Gemolong Sragen pada tangga 13 Januari – 25 Februari 2013 dengan jumlah kunjungan sebanyak 35 ibu hamil primigravida.
F. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2010), variabel adalah objek penelitian yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini hanya
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.
G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), Definisi Operasional adalah definisi
33
Operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel – variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (alat ukur). Definisi operasional dalam penelitian
ini adalah pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Alat ukur Skala Variasi Pengukuran
Tingkat
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
34
a. Editing (penyuntingan data)
Angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu
disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau
informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara
ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan.
b. Coding sheet (membuat lembaran kode)
Lembaran kode adalah instrument berupa kolom – kolom untuk merekam data secara manual.
c. Data entry (memasukkan data)
Mengisi kolom – kolom atau kotak – kotak lembar kode sesuai dengan jawaban masing – masing pertanyaan.
d. Tabulating (tabulasi)
Kegiatan membuat tabel – tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian. Pengolahan data dengan komputer
e. Cleansing (Pembersihan Data)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan – kemungkinan adanya kesalahan – kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil data ini
menggunakan analisis univarit yaitu menganalisis variabel yang ada secara
deskriptif dengan menghitung distribusi dan presentasi dari tiap variabel
35
Menurut (Riwidikdo, 2010), hasil untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan maka, ditunjukkan dengan keterangan sebagai berikut :
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1SD.
b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD.
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1SD.
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mengetahui nilai mean dengan
rumus sebagai berikut :
ΣX = Jumlah seluruh data
n = Banyaknya data
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari simpangan baku dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
36
Keterangan :
SD = Simpangan baku
Xi = Nilai dari data
n = Banyaknya data
I. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2010), etika adalah ilmu pengetahuan tentang
apa yang dilakukan orang mengenai adat kebiasaan orang. Masalah etika
penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian dan perlu
diperhatian menurut (Hidayat, 2007), antara lain :
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden diberikan lembar penelitian. Informed consent diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
menjadi responden. Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud
dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak responden.
2. Anonymity (tanpa nama)
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan
37
nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil pelelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah – masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
38 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.GAMBARAN UMUM
Penelitian ini dilakukan di BPS Mulyati yang terletak di Dukuh Mororejo
Rt 3, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Secara umum
jenis pelayanan yang diberikan di BPS Mulyati Gemolong antara lain
pelayanan kesehatan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan normal, KB,
Imunisasi, konseling gizi dan pelayanan balita sakit. Fasilitas untuk
mendukung pelayanan kesehatan di BPS Mulyati Gemolong khususnya
persalinan sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang bersalin,
2 ruang nifas untuk ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming
in) selama 24 jam penuh.
B.HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 35 responden
mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Perubahan
Fisiologi Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen Tahun 2013” mendapatkan hasil mean 21,54 dan standart deviasi 2,58.
Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi
Variabel Mean Standart deviasi pengetahun ibu hamil primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan
21,54 2,58
39
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan
perhitungan sebagai berikut:
a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1SD.
(x) > 21,54 + 1 x 2,58
(x) > 24,12
b. Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD.
21,54 - 1 x 2,58 ≤ (x) ≥ 21,54 + 1 x 2,58
18,96 ≤ (x) ≥ 24,12
c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean – 1 SD.
(x) < 21,54 – 1 x 2,58 (x) < 18,96
Sehingga didapat hasil tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan dalam tabel dibawah ini :
Table 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Promigravida
tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen
Tahun 2013
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase
1. Baik 6 17,14 %
2. Cukup 21 60,00%
3. Kurang 8 22,86 %
40
Berdasarkan tabel diatas menjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong
Sragen tahun 2013 pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%),
kategori cukup sebanyak 21 responden (60,00%) dan kategori kurang sebanyak
8 responden (22,86%).
C. PEMBAHASAN
Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen ini, dilakukan
pada 35 responden. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan
tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan yaitu: kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%), kategori cukup
sebanyak 21 responden (60,00%) dan kategori kurang sebanyak 8 responden
(22,86%).
Menurut Notoatmodjo (2005), Pengetahuan adalah hasil penginderaan
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
dimilikinya. Pengetahuan juga diperoleh melalui pendidikan, umur,
pengalaman sendiri maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya yang sangat
mempengaruhi tingkah laku manusia. Jika pengetahuan baik, maka seseorang
akan bertingkah laku baik dan langgeng (Notoatmodjo, 2007).
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 35 ibu hamil primigravida
diketahui bahwa responden dengan umur < 20 tahun sebanyak 2 responden
41
tahun sebanyak 7 responden (20,00 %). Umur mempengaruhi daya tangkap dan
pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin membaik.
Pendidikan juga dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan dapat
dilihat dari penelitian yang telah dilakukan pada 35 ibu hamil primigravida
diketahui bahwa responden dengan pendidikan SD sebanyak 3 responden
(8,57%), responden dengan pendidikan SLTP/SLTA sebanyak 28 responden
(80,00%), responden dengan pendidikan PT sebanyak 4 responden (11,43%).
Hal ini dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan
kepribadian serta kemampuan seseorang di dalam dan di luar sekolah selama
seumur hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan
cenderung mudah untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun
dari media massa, sehingga banyak pengetahuan yang dimilikinya dibanding
mereka yang memiliki pendidikan yang lebih rendah.
Menurut Prawiroharjo (2008), ibu hamil akan terjadi perubahan anatomi
dan fisiologi untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam
rahim. Ibu hamil perlu mengetahui tentang kondisi fisiologi pada awal
kehamilan untuk mengetahui adanya kelainan pada kehamilan atau kondisi
tertentu yang dapat menimbulkan tanda atau gejala khusus selama kehamilan
(Helen, 2006).
Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
42
cukup. Hal ini disebabkan banyak ibu hamil primigravida yang kurang paham
mengenai perubahan - perubahan fisiologi kehamilan terutama pada perubahan
sirkulasi darah dan respirasi selama kehamilan. Hal ini dipengaruhi oleh umur
dan informasi. Umur mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan, dimana
semakin bertambah usia seseorang maka semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik. Informasi memiliki pengaruh terhadap pengetahuan, semakin
banyak informasi yang didapat maka cenderung pengetahuannya lebih luas.
Kurangnya informasi yang didapat oleh responden di karenakan responden
kurang aktif dalam memanfaatkan informasi dari orang - orang disekitarnya
maupun dari media massa baik dari televisi, radio, surat kabar, majalah dan
kurangnya peran serta dari tenaga kesehatan dalam memberikan informasi
melalui penyuluhan, maka harapannya tenaga kesehatan dapat memberikan
penjelasan dan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan fisiologi
kehamilan terutama bagi ibu hamil primigravida.
D.KETERBATASAN 1. Kendala Penelitian
Kendala dalam penelitian ini adalah kunjungan ANC di BPS Mulyati
Gemolong Sragen membutuhkan waktu yang lama karena kunjungan yang
dilakukan ibu hamil primigravida setiap bulannya tidak sama jumlahnya.
43
2. Kelemahan / keterbatasan selama proses penelitian
a. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel tunggal,
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dan responden hanya bisa menjawab benar atau salah saja sehingga jawaban peneliti
44 BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen
Tahun 2013 dari 35 responden maka dari pengolahan data yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil
primigravida pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,14%).
2. Pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil
primigravida pada kategori cukup sebanyak 21 responden (60,00%).
3. Pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu hamil
primigravida pada kategori kurang sebanyak 8 responden (22,58%).
4. Tingkat pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan pada ibu
hamil primigravida paling banyak terdapat pada kategori cukup sebanyak
21 responden (60,00%)
B.SARAN
Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil primigravida serta pelayanan yang lebih
45
1. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil khususnya ibu
hamil primigravida lebih aktif mencari informasi lewat media cetak, televisi,
radio dan ikut serta dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan agar ibu hamil primigravida mengetahui tentang perubahan
fisiologi kehamilan.
2. Bagi Peneliti Lain
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan fisiologi
kehamilan dengan metode penelitian yang berbeda, variabel yang berbeda,
jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak, sehingga akan diperoleh
hasil yang lebih baik.
3. Bagi Institusi
a. BPS Mulyati Gemolong Sragen
Diharapkan bagi Bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat
memberikan penyuluhan atau informasi kepada ibu hamil, khususnya ibu
hamil primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.
b. STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi
dan bacaan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asrinah, Shinta, S.P., Dewie.S., Ima,S.M., Dian, N.S. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
BKKBN. 2012. View Siaran Pers.
http://www.bkkbn.go.id//ViewSiaranPers.aspx?SiaranPersID/.html. Diakses tanggal 16 Oktober 2012.
Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. Jakarta: EGC.
Cristine, H., Kathleen, J. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.
Dewi, V.N.L., Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba, I.B.G., Chandra, M.I.A., Fajar, M.I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka.
. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka.
. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka.
Soekanto, S. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
. 2009. Stastistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
. 2010. Stastistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Prawiroharjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.
Riwidikdo, H. 2009. Stastistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
. 2010. Stastistik untuk Penelitian Kesehatan denagn Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama