• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen DARA KHAIRINA NIM : (Halaman 36-43)

METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang beralamat di Jln. Tgk. H.M.Daud Beureueh Nomor 108 Banda Aceh, dengan jumlah responden 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang berisi 14 pertanyaan tentang pendidikan, informasi, dan pengetahuan sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Analisa Univariat a. Pendidikan

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pendidikan Pada Responden di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Centra Thalasemia Banda Aceh

Tahun 2013

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 7 20.0

2 Menengah 20 57.1

3 Dasar 8 22.9

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas berada pada kategori pendidikan menengah yaitu sebanyak 20 responden (57,1 %).

b. Informasi

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Informasi Pada Responden di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Centra Thalasemia Banda Aceh

Tahun 2013

No. Informasi Frekuensi Persentase (%)

1 Pernah 16 45,7

2 Tidak Pernah 19 54,3

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas berada pada kategori tidak pernah mendapat informasi yaitu sebanyak 19 responden (54,3 %).

c. Pengetahuan

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada Responden di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Centra Thalasemia Banda Aceh

Tahun 2013

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 4 11,4

2 Rendah 31 88,6

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas berada pada kategori pengetahuan rendah yaitu sebanyak 31 responden (88,6 %).

2. Tabulasi Silang

a. Pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang penyakit thalasemia pada anak.

Tabel 5.4

Gambaran Pendidikan dengan Pengetahuan Orang tua Tentang Penyakit Thalasemia Pada Anak di Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Zainoel Abidin Centra Thalasemia Tahun 2013

No. Pendidikan Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit Thalasemia

Pada Anak Total Tinggi Rendah F % F % F % 1 Tinggi 4 57,1 3 42,9 7 100 2 Menengah 0 0 20 100 20 100 3 Dasar 0 0 8 100 8 100 Total 4 31 35

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 7 responden yang berpendidikan tinggi ternyata mayoritas berpengetahuan tinggi yaitu sebanyak 57,1%, dari 20 responden yang memiliki tingkat pendidikan menengah ternyata mayoritas berpengetahuan rendah tentang thalasemia pada anak yaitu sebanyak 100%, dan dari 8 responden yang memiliki tingkat pendidikan dasar ternyata mayoritas berpengetahuan rendah yaitu sebanyak 100%.

b. Informasi Dengan Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit Thalasemia Pada Anak

Tabel 5.5

Gambaran Informasi dengan Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit Thalasemia Pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Zainoel Abidin Centra Thalasemia Tahun 2013 No. Informasi Pengetahuan Orang Tua

Tentang Penyakit Thalasemia Pada Anak

Total Tinggi Rendah F % F % F % 1 Pernah 4 25,0 12 75,0 16 100 2 Tidak Pernah 0 0 19 100 19 100 Total 4 31 35

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 16 responden yang pernah mendapatkan informasi ternyata mayoritas berpengetahuan tinggi yaitu sebanyak 75% dan dari 19 responden yang tidak pernah mendapatkan informasi ternyata mayoritas berpengetahuan rendah tentang thalasemia pada anak yaitu sebanyak 100%.

C. Pembahasan

1. Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit Thalasemia Pada Anak

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 7 responden yang berpendidikan tinggi ternyata mayoritas berpengetahuan tinggi yaitu sebanyak 57,1%, dari 20 responden yang memiliki tingkat pendidikan menengah ternyata mayoritas berpengetahuan rendah tentang thalasemia pada anak yaitu sebanyak 100%, dan dari 8 responden yang memiliki

tingkat pendidikan dasar ternyata mayoritas berpengetahuan rendah yaitu sebanyak 100%.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas, 2003).

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Notoatmojdo (2005) yaitu tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, khususnya dalam pembentukan prilaku semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi kesadaran seseorang tentang sesuatu hal dan semakin matang pertimbangan seseorang dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan hasil penelitian Indanah (2010) yang berjudul Analisis Faktor Yang berhubungan Dengan “SelfCare Behavior” Pada Anak Usia Sekolah Dengan Thalasemia Mayor Di RSUPN Dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan selfcare behavior thalasemia, artinya anak yang mempunyai pengetahuan baik berpeluang 31 kali untuk menunjukkan selfcare behavior thalasemia yang baik.

Menurut peneliti, pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang harus ditempuh oleh setiap individu, karena semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh seseorang maka akan semakin banyak informasi yang didapat sehingga pengetahuan orang tersebut akan semakin luas. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan cenderung berperilaku hidup sehat dan sadar tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan serta kesejahteraan keluarga.

2. Informasi dengan Pengetahuan Orang Tua Tentang Penyakit Thalasemia Pada Anak.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 16 responden yang pernah mendapatkan informasi ternyata mayoritas berpengetahuan tinggi yaitu sebanyak 75% dan dari 19 responden yang tidak pernah mendapatkan informasi ternyata mayoritas berpengetahuan rendah tentang thalasemia pada anak yaitu sebanyak 100%.

Menurut teori Wawan (2006) informasi adalah data yang diolah dan dibentuk menjadi lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberika keterangan atau pengetahauan. Maka dengan demikian informasi adalah data. Data adalah kesatuan yang menggambarkan suatu kejadian atau kesatuan nyata. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Notoatmojdo (2007), bahwa semakin banyak informasi yang banyak didapatkan oleh seseorang maka pengetahuan yang dimilikinya akan semakin tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Indanah (2010) yang berjudul Analisis Faktor Yang berhubungan Dengan “SelfCare Behavior” Pada Anak Usia Sekolah Dengan Thalasemia Mayor Di RSUPN Dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan selfcare behavior thalasemia, artinya anak yang mempunyai pengetahuan baik berpeluang 31 kali untuk menunjukkan selfcare behavior thalasemia yang baik.

Menurut peneliti, informasi sangat mempengaruhi pola pikir seseorang karena semakin banyak informasi yang diperoleh maka pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan semakin luas, begitu pula halnya dengan informasi mengenai thalasemia. Semakin banyak informasi yang pernah didapat oleh orang tua mengenai thalasemia, maka pengetahuannya akan semakin luas. Dengan banyaknya informnasi yang diperoleh tentang thalasemia serta luasnya pengetahuan yang dimiliki, maka usaha yang dilakukan untuk penanganan thalsemia akan semakin baik.

BAB VI

Dalam dokumen DARA KHAIRINA NIM : (Halaman 36-43)

Dokumen terkait